cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
KURVA S JURNAL MAHASISWA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 1,106 Documents
PERBANDINGAN ANTARA KONTRAK TAHUN TUNGGAL DAN KONTRAK TAHUN JAMAK FATHONI, FERRY
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.756 KB)

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi diperlukan adanya sebuah ikatan kerja antara pengguna jasa dengan penyedia jasa yang digunakan sebagai dasar hukum, berbentuk kontrak konstruksi. Pada umumnya kontrak konstruksi berisi tentang pembagian hak dan kewajiban diantara keduanya.Salah satu dari kontrak tersebut adalah kontrak pengadaan barang dan jasa berdasarkan pembebanan tahun anggarannya terdiri dari Kontrak tahun tunggal merupakan kontrak pelaksanaan pekerjaannya mengikat dana anggaran dana selama masa 1 ( satu ) tahun anggaran sedangkan kontrak tahun jamak merupakan kontrak pelaksanaan pekerjaannya untuk masa lebih dari 1 ( satu ) tahun anggaran atas beban anggaran.Kontrak tahun jamak pada pemerintah daerah disetujui oleh kepala daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang dimaksud dengan ketentuan peraturan perundang – undangan adalah peraturan perundangan – undangan pemerintah daerah, keuangan daerah dan sebagainya. Proses menganalisa kemungkinan risiko dapat menggunakan kontrak tahun tunggal dan kontrak tahun jamak”. Tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan identifikasi perbandingannya dengan kontrak kontrak tersebut. Proses penelitian dilakukan dengan cara melakukan survey. Rangkaian analisis dimulai dengan menyebarkan kuisoner ke Owner, Kontraktor dan konsultan serta melalui studi literatur, setelah itu dilakukan analisis tersebut kita dapat membandingakan kontrak tahun tunggal dan kontrak tahun jamak.Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa analisis internal dan eksternal kontrak tahun tunggal  dapat diperoleh kekuatan kontrak tahun tunggal berada di nilai 6,84 yang menjadi strategi kekuatan yang  baik pada kontrak tahun tunggal karena kelemahan berada di nilai 5,96 sedangkan nilai peluang berada di 4,44 dan nilai ancaman berada di 2,45. Berdasarkan analisis internal dan eksternal kontrak tahun Jamak  diperoleh kekuatan kontrak tahun jamak berada di nilai 11,24 yang menjadi strategi kekuatan yang  baik pada kontrak tahun tunggal karena kelemahan berada di nilai 5,02 sedangkan nilai peluang berada di 4,20 dan nilai ancaman berada di 1,93.Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa pengembangan melalui pertimbangan factor internal dan eksternal Kontrak Tahun Tunggal dan Kontrak Tahun Jamak yang bermanfaat bagi kemajuan suatu kontrak pada perusahaan yang ingin memperoleh pekerjaan.Keuntungan Kontrak Tahun Jamak adalah waktu yang dikerjakan sangat panjang dibandingkan dengan kontrak tahun tunggal dan kontrak tahun jamak biaya anggarannya sangat besar
PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH DASAR OPRIT JEMBATAN SUNGAI API-API KEC. SANGKULIRANG DI KABUPATEN KUTAI TIMUR BESTARI, DINDA
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah dasar merupakan pondasi bagi perkerasan baik perkerasan yang terdapat pada alur lalu-lintas maupun bahu. Dengan demikian tanah dasar merupakan konstruksi terakhir yang menerima beban kendaraan yang disalurkan oleh perkerasan. Pada kasus yang sederhana tanah dasar dapat terdiri atas tanah asli tanpa perlakuan sedangkan pada kasus lain yang lebih umum, tanah dasar terdiri atas tanah asli pada galian atau bagian atas timbunan yang dipadatkan. Tanah dasar sebagai pondasi perkerasan disamping harus mempunyai kekuatan atau daya dukung terhadap beban kendaraan, maka tanah dasar juga harus mempunyai stabilitas volume akibat pengaruh lingkungan terutama air. Tanah dasar yang mempunyai kekuatan dan stabilitas volume yang rendah akan mengakibatkan perkerasan mudah mengalami  deformasi dan retak. Dengan demikian maka perkerasan yang dibangun pada tanah dasar yang lemah dan mudah dipengaruh lingkungan akan mempunyai umur pelayanan yang pendek.Sebagai prasarana transportasi darat, perkerasan harus mempunyai permukaan yang selalu rata dan kesat, agar para pengguna jalan dapat merasa nyaman dan aman. Karena dibangun pada tanah dasar, maka kinerja perkerasan akan sangat dipengaruhi oleh mutu tanah dasar. Dengan dituntutnya perkerasan yang harus selalu mempunyai permukaan yang rata, maka persyaratan utama yang harus dipenuhi tanah dasar adalah tidak mudah mengalami perubahan bentuk. Tanah dasar yang mengalami perubahan bentuk, baik akibat beban lalu-lintas maupun cuaca, akan mengakibatkan perkerasan mengalami kerusakan seperti bergelombang, alur dan terjadi penurunan.Pada perencanaan Jalan di daerah Kabupaten Timur di daerah Sangkulirang menghubungkan Desa Sempayau ke Desa Batu Lepoq yang di aliri Sungai bernama Sungai Api-api maka dibangun jembatan yang menghubungkan pusat kegiatan sekunder ke pusat kecamatan untuk melayani transportasi darat.Konstruksi Jembatan dirancang dengan elevasi lebih tinggi dibandingkan dengan elevasi badan jalan. Untuk mencapai elevasi yang direncanakan, perlu dilakukan penimbunan yang diletakkan diatas tanah dasar di sekitar abutment jembatan yang dinamakan oprit atau approaching bridge. Karena nilai CBR tanah di daerah perencanaan tersebut sangat rendah (2.2%) dibawah standar. Dimana ferifikasi untuk tanah pilihan >6%, dengan data tersebut maka direncanakan oprit dengan menggunakan geotextile sebagai separator dan sebagai perkuatan / tulangan yang dapat dimanfaatkan sebagai perkuatan lereng pada jalan sementara dan permanen.
PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. TENGGARONG DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE) ACI 211 SULISTIAWAN, HARDI
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.184 KB)

Abstract

 This study used a mixed design (American Concrete Institute) ACI 211. That is done in the laboratory by using artificial coarse aggregate size is the size of coarse aggregate uniform artificial 10 and 30 mm. The sample used for each size of coarse aggregate uniforms made in numbered 30 samples. The results of the overall test that the clay ex. Bengalon have a fairly high abrasion value is 60,08% in aggregate categories that can not be used as coarse aggregate for concrete structural class II and quality of K-125, K-175 and K-225 with abrasion condition (27-40%), a very high absorption values ranged 20,223% that control water demand in the concrete mix is relatively difficult, and low yields an average compressive strength of 28 days produced by the method ACI 211 for ukaran coarse aggregate 10 mm and 30 mm is 9,788 and 9,913 MPa of compressive strength of concrete were targeted (f'cr) = 25,7 MPa. 
Manajemen Kostruksi Pada Pelaksanaan Pembangunan Jalan Poros Martadipura Menuju Sebelimbingan di Kabupaten Kutai Kartanegara RAMA PUTRA, ARI
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.124 KB)

Abstract

Pembangunan infrastruktur Jalan dan Jembatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki luas wilayah  ± 27.263,10 km2 dan luas perairan  ±4.097 km2 terus ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat di daerah ini. Pada pembangunan Jembatan Martadipura yang berada di ujung Desa Liang Kecamatan Kota Bangun menuju Desa Sebelimbingan Kecamatan Kenohan Kutai Kartanegara terus dikerjakan dengan sistem kontrak tahun jamak (multiyears). Jika jembatan dan Jalan Martadipura ini rampung maka seluruh kawasan di Kabupaten Kutai Kertanegara terbebas dari isolasi wilayah. Martadipura merupakan simpul utama menghubungkan 5 kecamatan terisolir akses daratnya menuju ibukota kabupaten di Tenggarong. Konstruksi Jembatan Martadipura memiliki bentang sepanjang 560 meter. Terdiri bentang utama 200 meter dan lebar 9 meter. Sedang tinggi dari lantai jalan hingga konstruksi teratas 35 meter. Namun sejak 2005 hingga kini jembatan ini belum dioperasikan karena tidak ada jalan pendekat terutama pada sisi menuju Desa Sebelimbingan sepanjang 10 kilometer. Sebab ujung jembatan kearah Desa Sebelimbingan kondisi geografisnya labil dan berawa-rawa, sehingga harus menggunakan teknologi Pile slab untuk membangun jembatan layang diatasnya.Maksud tugas akhir ini adalah untuk menganalisisi dan merencanakan manajemen kegiatan pelaksanaan pembangunan Jalan Poros Martadipura Menuju Sebelimbingan menggunakan pile slab di Kabupaten Kutai Kartanegara.Tujuan tugas akhir ini :Mengetahui estimasi biaya anggaran kegiatan  pelaksanaan pembangunan Jalan Poros Martadipura Menuju Sebelimbingan menggunakan pile slab.Mengetahui tahapan kerja pembangunan Jalan Poros Martadipura Menuju Sebelimbingan menggunakan pile slab.Merencanakan waktu kemajuan komulatif pekerjaan dengan menggunakan kurva-S (time schedul).Berdasarkan rumusan masalah maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :Rekapitulasi estimasi anggaran biaya kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan Poros martadipura menuju Sebelimbingan yang menggunakan Pile Slab sebesar Rp. 94.183.381.400,00Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan Poros martadipura menuju Sebelimbingan yang menggunakan Pile Slab terbagi 2 tahap yaitu Tahap 1, Pemancangan dan Tahap 2, Pelaksanaan Pier Head.Jadwal waktu Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan Poros martadipura menuju Sebelimbingan yang menggunakan Pile Slab merupakan kontrak tahun jamak (multiyears) dan awal kontrak pada 30 November 2011 sampai November 2014. Maka untuk kegiatan komulatif  dengan menggunakan kurva-S (time schedul)
PERENCANAAN DAN BINA PROGRAM PENGAMANAN PADA KAWASAN PANTAI BATU LEMAMPU PULAU SEBATIK EDI, AMBO
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.469 KB)

Abstract

Pantai Adalah Pertemuan Antara Batas Daratan Dan Perairan (Laut) Penelitian yang Berbelakang Oleh Kerusakan Yang Terjadi Pada Kawasan Pantai Batu Lemampu yang Terletak di Daerah Perbatasan Indonesia Dengan Malaysia Yaitu Tepatnya Di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Adapun Penelitian Yang Dilaksanakan Merupakan Penelitian Awal, Dengan Mengumpulkan Data  Analisa Gelombang dan Kecepatan Angin Dari BMG Nunukan Dengan Mendapatkan Perhitungan Dengan Hasil Kecepatan Angin. Observasi Dilapangan bertujuan Untuk Melihat Tingkat Kerusakan Yang Masuk Kategori Rusak dan Memerlukan Penanganan Secepat Mungkin Untuk Bisa Mencegah Kerusakan Yang Lebih Parah Yang Diakibatkan Oleh Erosi, Abrasi dan Degradsi. Perhitungan Gelombang Extrim Untuk Priode Kala Ulang Tahunan dengan acuan dari Data BMG Nunukan, Membaca Grafik Arah Angin Dan Menarik FETCH Untuk Mengetahui Arah Datangnya Gelombang Sehingga Menjadi dasar Untuk Merencanakan Suatu Perencanaan Pengamanan Pada Kawasan Pantai Tersebut Sedangkan Pembahasan Memaparkan Tentang Komponen Pasang Surut,  Elevasi Acuan Pasang Surut, Distribusi Dan Kecepatan Angin, dan Perencanaan Bangunan Contoh Bangunan Pengamanan Pantai Yaitu Diantaranya : Jetty, Tetrapod, Tembok Laut dan Lain-lain, Dengan Ketahanan Dan Porositas Terhadap Air Laut Disajikan Dalam Tabel.. Menjelaskan Perhitungan Puncak Rayapan Gelombang Dengan Desain Dilampirkan Dalam Bentuk Gambar Grafik, Tinggi Gelombang Rencana, Desain Bangunan dari Penelitian dan Data-data yang didapat Maka Dalam Penelitian Ini Direncanakan Bangunan Pemecah Gelombang Atau Break Water Dimaksudkan Untuk Mempertahankan Garis Pantai Yang Ada, Oleh Karenanya Direncanakan Segmented Dan Dibangun Di Zone Luncur Serta  Tidak Menimbulkan Tombolo, Dan Bangunan Yang Kami Rencanakan Berupa Jetty Maka Crest Pemecah Gelombang Direncanakan = Hhwl +  Run Up +  Free Board = Dengan Pertimbangan Estetika Maka Cress Pemecah Gelombang Hanya Setinggi Elevasi +5.30.
Perhitungan Struktur Jembatan Beton Bertulang Sungai Tiga Pulau Kecamatan Loa Kulu Desa jongkang Kabupaten Kutai Kartanegara RUBIANTO, EKO
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.739 KB)

Abstract

Jembatan merupakan salah satu sarana transportasi yang penting, agar sebuah jembatan bisa digunakan dengan aman dan nyaman untuk itu perhitungan struktur sebuah jembatan harus dilaksanankan dengan cermat. ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan selain dari sisi keindahan jembatan juga harus memenuhi syarat-syarat tertentun , agar sebuah jembatan bisa bertahan sesuai dengan umur rencananya maka ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan diantaranya adalah, beban mati jembatan, beban hidup, beban angin, beban temperatur dan beban kendaranaan atau lalu lintas.  bentang jembatan yang akan direncanakan adalah 15 meter sehingga dipilih beton bertulang sebagai material struktur  jembatan. konstruksi atas jembatan mengunakan pelat beton bertulang dengan tebal 20 cm dan lebar 7 m. gelagar memanjang mengunakan material beton bertulang dengan lebar 63 cm dan tinggi 1,25 m dan ukuran  tiang sandaran adalah 15 cm x 15 cm dan untuk bangunan bawah yang terdiri dari abutment juga mengunakan material beton bertulang serta pipa baja sebagai tiang pancang.
RUMAH SUSUN HEMAT ENERGY HARIS PRASETYO, ACHMAD
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.352 KB)

Abstract

Jumlah penduduk miskin di Kaltim dari tahun ketahun semakin menurun, pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin Kaltim sebesar 11,41%, tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 11,04%, tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 8,53% dan tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 7,86%, tahun 2010 juga mengalami penurunan menjadi 7,66% dan pada tahun 2011 sesuai data bulan November 2011 mengalami penurunan menjadi 6,77%. (Samarinda, 13/12/11. Sumber data BPS Kaltim).Penyebab tingginya angka kemiskinan, lebih disebabkan pendatang yang tak dibekali keterampilan. Kemudian, banyaknya lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang tak tertampung di lapangan pekerjaan. Belum lagi banyaknya perusahaan sektor perkayuan yang mengalami pailit sehingga mem-PHK karyawannya dan mengakibatkan bertambahnya pengangguran. Pemkot terus berusaha mengentaskan kemiskinan yang dilakukan secara bertahap setiap tahunnya untuk (1.500 KK) yang terdata dalam keluarga miskin.Akibat dari pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas kegiatan di daerah perkotaan menuntut pada pemanfaatan lahan yang efisien dengan segala jenis peruntukan tidak terkecuali perumahan. Oleh karena itu, membangun hunian bersusun dengan tidak meninggalkan kesan rumah dianggap sebagai alternatif dalam menjawab perumahan di kota-kota besar.Membangun rumah susun dengan mengembangkan konsep hemat energy, biar mengurangi pemborosan energy, dan juga dapat menghambat pemanasan dunia. Arsitektur hemat energy mampu menekan penggunaan listrik secara signifikan dengan tingkat kenyamanan yang jauh lebih baik, menggunakan sumber daya energy yang efisien, tidak menghasilkan zat-zat yang bersifat polutif dan kurang bermanfaat bagi sekitar. Caranya dengan menggunakan panel listrik matahari yang dapat menampung energy panas dari matahari yang dapat digunakan sebagai sumber daya energy alternatif. 
PERFORMANCE ANALYSIS OF COSTS AND TIME WITH THE CONCEPT OF EARNED VALUE ANALYSIS ON BUILDING CONSTRUCTION PROJECT ROEM, NAS
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.085 KB)

Abstract

Controlling a project is a stage that plays an important role in the process of achieving the goal of a construction project. The purpose of control is to monitor, assess, holding and guiding corrections that can be done that has been established in accordance with the plan. One method used is the concept of Value Method Results (earned Value Concept). Besides being able to know the status of the project cost and time, concept of value method can also predict the results of future projects. This method combines the concept of value results of three elements, namely elements of cost, schedule elements and physical elements of the work.This study takes an object on Palm Oil Mill Development Project located in the village of Batu Lepoq District of Authorship East Kutai Regency of East Kalimantan Province, conducted by PT. Prima Indah Perwita. From the results of the evaluation and analysis of the data obtained the status of the cost and time of reporting, the construction work of the main office, to the value of the cost performance index (CPI) and a performance index (SPI) at week 8 were 0,77 and 0,69, this shows that the costs were greater than the value of the budget as well as menagalami delays in implementation. The expected costs required by the end of the project is Rp 818.85. 460, - and the implementation time is 47 weeks. In this case the executor of a loss of Rp 7,042,591, - (0,87% of the budget). 
PERHITUNGAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN KAKU DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA RUAS JALAN MANGKURAWANG – RAPAK LAMBUR KECAMATAN TENGGARONG AKBAR, SOLICHIN
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.196 KB)

Abstract

Geometrik jalan merupakan suatu perencanaan route dari suatu ruas jalan secara lengkap. Secara umum menyangkut aspek-aspek perencanaan elemen jalan seperti lebar jalan, tikungan, kelandaian jalan, dan jarak pandangan. Dalam perhitungan geometrik jalan diperlukan data-data pendukung yang diperoleh dari hasil penelitian diantaranya peta topografi, penampang memanjang as jalan rencana, penampang melintang, jumlah komposisi lalu lintas (LHR), data CBR (California Bearing Ratio).Perkerasan beton semen adalah struktur yang terdiri atas pelat beton semen. Sifat, daya dukung dan keseragaman tanah dasar sangat mempengaruhi keawetan dan kekuatan perkerasan beton semen. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah kadar air pemadatan, kepadatan dan perubahan kadar air selama masa pelayanan. Pelat beton semen mempunyai sifat yang cukup kaku serta dapat menyebarkan beban pada bidang yang luas dan menghasilkan tegangan yang rendah pada lapisan-lapisan di bawahnya. Dalam perhitungan tebal perkerasan data utama yang diperlukan adalah volume lalu lintas. Umumnya perkerasan beton semen dapat direncanakan dengan umur rencana 20 tahun sampai 40 tahun.
STUDI PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN HAULING BATUBARA LOA KULU KALIMANTAN TIMUR SUSANTO, DEDY
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.2 KB)

Abstract

Analisis yang akan dilakukan adalah membandingkan dua produk alat berat khususnya produktivitas masing-masing alat, waktu pelaksanaan dan  kebutuhan bahan bakar pada masing-masing jenis produk alat berat. Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat diketahui perbedaan produktivitas dari kedua alat yang digunakan. Sehingga tujuan akhir dari penelitian ini adalah mencoba merekomendasikan produk alat yang tepat guna agar lebih efektif dan efisien. Dari penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa perhitungan pekerjaan galian dan timbunan pada pekerjaan Pembangunan jalan Hauling Batubara Loa Kulu Kutai Kartanegara, di dapat Volume Galian (tanah asli) = 110.731,610 m3 dengan faktor kembang (swell) 20%, sehingga volume tanah lepas (loose material) =  132.877,932 m3 dan Maka Volume Pemadatan = 109.841,431 m3. Berdasarkan hasil perhitungan maka dalam pekerjaan land clearing disarankan agar pemakaian excavator produk x 330CL dan bulldozer produk y D275A-5 mengikuti Perhitungan Optimal. Sehingga pekerjaan land clearing lebih efektif dan efisien. Pada pekerjaan loading tanah timbunan disarankan untuk menggunakan excavator produk x yaitu 320D dan 330CL. Pekerjaan penghamparan disarankan untuk menggunakan grader produk y GD511A-1 dan buldozer produk y D85ESS-2A. Pada pekerjaan pemadatan alat berat yang digunakan di lapangan adalah compactor produk y BW211D-3, disarankan untuk menggunakan compactor produk x CS-533E.

Page 19 of 111 | Total Record : 1106