cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
MOTIVASI
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
PENGARUH RELIGIUSITAS DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP GAYA HIDUP HEDONISME PADA REMAJA ., Nurwitasari .
MOTIVASI Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.175 KB)

Abstract

                                                  ABSTRACTPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh religiusitas danstatus sosial ekonomi orang tua terhadap gaya hidup hedonisme pada remaja. Sampel dalampenelitian ini adalah siswa dan siswi kelas XI MAN 1 Samarinda yang berusia sekitar 15-17tahun sebanyak 82 subjek dengan menggunakan teknik sampling random sederhana yaitu dimanasetiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama dan diketahui untuk diseleksi.Metodologi penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional. Data dianalisis denganregresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif religiusitasterhadap gaya hidup hedonisme pada remaja, atau semakin tinggi religiusitas akan menyebabkangaya hidup hedonisme pada remaja menurun dengan t hitung = -2,790, dan p = 0,007. Hasilpenelitian status sosial ekonomi orang tua menunjukkan bahwa berpengaruh positif terhadapgaya hidup hedonisme pada remaja, atau semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua akanmenyebabkan gaya hidup hedonisme pada remaja meningkat dengan t hitung = 4,580, dan p =0,000.Koefisien regresi (B) variabel X 1 atau religiusitas sebesar -0,388 menyatakan bahwasetiap kali religiusitas ditingkatkan 1% maka akan menurunkan gaya hidup hedonisme sebesar0,388%. Koefisien regresi (B) Status Sosial Ekonomi Orang tua sebesar 1,539 yang artinya bilanilai B status sosial ekonomi orang tua ditingkatkan 1% maka gaya hidup hedonisme padaremaja meningkat pula 1,539%.Gaya hidup hedonisme pada remaja sebesar 24,2% dapat di sebabkan oleh pengaruhreligiusitas dan status sosial ekonomi orang tua dengan R = 0,492 a , dan R Square = 24,2%,sedangkan 75,8% dapat disebabkan oleh variabel lain.                                         ABSTRACTThis study aims to demonstrate empirically the effect of religiosity and socio-economicstatus of parents of hedonistic lifestyles in adolescents. The sample in this study were students XIMAN 1 Samarinda aged about 15-17 years as many as 82 subjects using simple randomsampling technique that is where every element of the population has an equal opportunity to beselected and the unknown.Methodology This study used quantitative correlation. Data were analyzed using linearregression. The results showed that there was a negative effect of religiosity on the lifestyle ofhedonism in adolescents, or the higher the religiosity will cause the lifestyle of hedonism inadolescents declined by t = -2,790, and p = 0.007. Results of the study of socio-economic statusof parents showed that the positive effect on the lifestyle of hedonism in adolescents, or thehigher the socio-economic status of parents will lead to a lifestyle of hedonism in adolescentsFakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda2increases with t = 4,580, and p = 0,000.Regression coefficient (B) variable X 1 or religiosity of -0,388 that whenever religiosity1% increased it will lower the hedonistic lifestyle of 0,388%. Regression coefficient (B) socio-economic status of parents of 1,539 that which means when the value socio-economic status ofparents increases the lifestyle of hedonism 1% adolescent also rise 1,539%.Lifestyle of hedonism in adolescents of 24,2% can be caused by the influence ofreligiosity and socio-economic status of parents with R = 0,492 a , and R Square = 24,2%, while75,8% can be caused by other variables.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN RESILIENSI PADA PENGHUNI LAPAS DI KELAS II A SAMARINDA ., Rini Gustiana
MOTIVASI Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.099 KB)

Abstract

INTISARIResiliensi merupakan faktor yang berperan penting untuk dapatbertahan mengatasi masalah dan mempertahankan optimisme dalammenghadapi lingkungan yang beresiko. Resiliensi berhubungan dengan caraseseorang untuk bisa berdiri tegak menghadapi permasalahan, dan mencari solusiuntuk permasalahan yang sedang dihadapi. Resiliensi juga dikatakan sebagai dayatahan seseorang untuk bisa bertahan dalam segala kondisi.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungankecerdasan emosi dengan resiliensi pada penghuni lapas di kelas II A Samarinda.Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari buku, jurnal, media elektronik,media cetak dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 78 subyeknarapidana Lapas Kelas II A Samarinda. Analisis data dilakukan denganmengunakan teknik purposive sampling dan bantuan program statistik SPSS 20for window.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis yang di ajukan dalampenelitian ini diterima. Hubungan positif antara kecerdasan emosi denganresiliensi pada penghuni lapas Kelas IIA Samarinda. Dengan hasil analisismenunjukan bahwa koefisien korelasi r=0,278 dengan p=0,000 (p<0,01) dimanajika kecerdasan emosi tinggi maka resiliensi tinggi, jika kecerdasan emosi rendahmaka resiliensi rendah.Kata Kunci : Kecerdasan Emosi, Resiliensi ABSTRACTResilience is a factor that plays an important role in order to survivetroubleshooting and maintaining optimism in the face of environmental risk.Resilience related to how someone can stand upright face problems, and findsolutions to the problems being faced. Resilience is also said to be a person'sendurance to survive in all conditions. The purpose of this study was to seewhether there is a relationship of emotional intelligence to the resilience of theoccupants of prisons in the class II A Samarinda. Source data from this studywere obtained from books, journals, electronic media, print media and interviews.Subjects in this study amounted to 78 subjects narapina Prison Class II ASamarinda. Data analysis was done by using purposive sampling technique andhelp SPSS 20 for windows.These results indicate that the hypothesis proposed in this study received. Positiverelationship between emotional intelligence and resilience in prison occupantClass IIA Samarinda. With the results of the analysis showed that the correlationcoefficient r = 0.278, p = 0.000 (p <0.01) in which if a high emotionalintelligence, the high resilience, if the emotional intelligence is low, lowresilience.Keywords: Emotional Intelligence, Resilience
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN GAYA HIDUP HEDONISME DENGAN BODY IMAGE Desryani, Veby Nur
MOTIVASI Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.888 KB)

Abstract

INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Harga Diridan Gaya Hidup Hedonisme dengan Body Image. Tujuan yaitu : 1) MengetahuiHubungan Harga Diri dengan Body Image ; 2) Mengetahui Hubungan Gaya HidupHedonisme dengan Body Image ; 3) Mengetahui Hubungan Harga Diri dan GayaHidup Hedonsime dengan Body Image. Subyek dalam penelitian ini adalah 80karyawan wanita yang bekerja diperusahaan batu bara. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria khusus. Hasil penelitianmenunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara body image denganharga diri dengan nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasiyang signifikan. Koefisien korelasi body image dengan harga diri sebesar 0,601 kuat.n 0,015 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Nilai signifikansi antarabody image dengan gaya hidup hedonisme, nilai signifikansi signifikan antara hargadiri dengan gaya hidup hedonisme adalah 0,025 < 0,05 yang berarti terdapat korelasiyang signifikan. ABSTRACTThis study aims to determine whether there is a relationship between Self-Esteemand Lifestyle hedonism with Body Image. Objectives, namely: 1) Knowing therelationship between Self-Esteem and Body Image; 2) Knowing the relationshipbetween The Lifestyle of Hedonism and Body Image; 3) Knowing the relationshipbetween Self-Esteem and The Lifestyle of Hedonsime with Body Image. Subjects inthis study were 80 female employees who work in the company of coal. Samplingusing purposive sampling technique with specific criteria. The results show there is apositive and significant relationship between body image and self-esteem with asignificant value is 0.000 <0.05, which means there is a significant correlation. Thecorrelation coefficient body image and self esteem of 0.601 strong. n 0.015 <0.05,which means there is a significant correlation. Significant value between body imageand lifestyle of hedonism, a significant value significantly between self-esteem with alifestyle of hedonism is 0.025 <0.05, which means there is a significant correlation.
PENGARUH SIKAP TERHADAP PRODUK FASHION DAN DISONANSI KOGNITIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MAHASISWA DI KOTA BONTANG Waty, Ria Nugraha
MOTIVASI Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.133 KB)

Abstract

INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara sikap terhadapproduk fashion dan disonansi kognitif pada pengambilan keputusan pembelian. Sehinggaterdapat tiga pengaruh yang akan diselidiki dalam penelitian ini, yaitu: 1) Sikap Terhadap ProdukFashion dengan Pengambilan Keputusan Pembelian ; 2) Disonansi Kognitif denganPengambilan Keputusan Pembelian ; 3) Sikap Terhadap Produk Fashion dan Disonansi KognitifPada Pengambilan Keputusan Pembelian.Penelitian dikenakan kepada mahasiswa di Kota Bontang. Subyek dalam penelitian ini adalah53 mahasiswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sample random samplingdimana semua populasi dijadikan sebagai sampel karena jumlah populasi yang relatif kecil.Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitianmenunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap produk fashion denganpengambilan keputusan pembelian dengan beta = 0,350, t = 2,667, R square = 0,122 dan p =0,010. Terdapat pengaruh yang signifikan antara disonansi kognitif dengan pengambilankeputusan pembelian dengan beta = -0,542, t = -4,607, R square = 0,294 dan p = 0,000.Kemudian pada sikap terhadap produk fashion dan disonansi kognitif pada pengambilankeputusan terdapat pengaruh yang signifikan dengan F = 16,930, R square 0,404, dan p = 0,000 ABSTRACTRia Nugraha Waty, 11.11.1001.3510.001, The Influence of Attitudes Toward FashionProducts and Cognitive Dissonance on Purchase Decision Making On Student In Bontang.Thesis 2015This study aims to determine whether there is influence between attitudes towards fashionproducts and cognitive dissonance in making purchasing decisions. So there are three effectswill be investigated in this study, namely: 1) Attitudes Toward the Fashion Product PurchaseDecision Making; 2) Cognitive Dissonance with Purchase Decision Making; 3) AttitudesToward Fashion Products and Cognitive Dissonance On Purchase Decision Making.Research applied to students in Bontang. Subjects in this study were 53 students. Sampling inthis study using a sample random sampling where all population used as a sample because thepopulation is relatively small.Data analysis technique used is multiple regression analysis. The results showed asignificant difference between attitudes towards fashion products with a purchase decision withbeta = 0.350, t = 2.667, R square = 0.122 and p = 0.010. A significant difference between thecognitive dissonance with the purchase decision with beta = -0.542, t = -4.607, R square =0.294 and p = 0.000. Then in attitudes towards fashion products and cognitive dissonance in thedecision-making a significant difference with F = 16.930, R square 0.404, and p = 0.000.
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI ANAK USIA DINI DAN METODE BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLES TIME) DITINJAU DARI PEMAHAMAN ORANG TUA SISWA DAN GURU DI PAUD PELANGI DAN MEGA BUANA Dewi, Yulianti Kesuma
MOTIVASI Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.62 KB)

Abstract

ABSTRAKHubungan antara kematangan emosi anak usia dini dan metode Beyond Center and CircleTime (BCCT) ditinjau dari pemahaman orang tua siswa dan guru di PAUD Pelangi dan MegaBuana Samarinda. penelitian 2015.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikanantara kematangan emosi anak usia dini dan metode Beyond Center and Circle Time (BCCT) ditinjau dari pemahaman orang tua siswa dan guru di PAUD Pelangi dan Mega Buana Samarinda.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa PAUD Pelangi dan Mega Buana Samarindayang berjumlah 100 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnikproporsional random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala kematangan emosiyang di adopsi dan disusun peneliti sendiri.Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis korelasi produk moment denganbantuan program SPSS 13 for windows. hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adahubungan yang signifikan antara pemahaman orang tua dan guru terhadap kematangan emosidan metode Beyond Center and Circle Time (BCCT), hal ini di tunjukan dengan hasilsignifikansinya sebesar 0,74 P> 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan tidak terdapathubungan yang signifikan antara pemahaman orang tua dan guru terhadap kematangan emosidan metode Beyond Center and Circle Time (BCCT)
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ., armayanti .
MOTIVASI Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.806 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris apakah terdapat hubungan motivasi kerja terhadap kinerja Pegawai Kementerian Agama Republik Indonesia Wilayah Provinsi Kalimantan Timur.  Jumlah sampel penelitian mengggunakan 65 orang pegawai. Penelitian ini yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisi correlation product momen. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara Motivasi Kerja (X) dengan Kinerja (Y) dengan nilai signifikan (p < 0,05). Menunjukan hubungan nilai korelasi yang kuat. Adapun nilai r = 0,491 termasuk dalam kategori sedang, dalam hal ini 49,1% motivasi kerja berhubungan dengan kinerja. Pada Pegawai Kementerian Agama Republik Indonesia Wilayah Provinsi Kalimantan Timur memiliki tingkat motivasi kerja dengan presentase 53,85% dan kinerja dengan persentase 52,31%. Maka dapat di simpulkan bahwa motivasi kerja dan kinerja yang ada pada instansi tergolong sedang dengan kata lain cukup mempunyai hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja. Semakin Tinggi Motivasi Kerja makan Kinerja akan semakin tinggi.
HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN WORK FAMILY CONFLICT PADA IBU YANG BEKERJA SEBAGAI PERAWAT DI RSUD I. A MOEIS SAMARINDA ., Fitriani
MOTIVASI Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.247 KB)

Abstract

ABSTRAKKonflik peran ganda merupakan suatu hal yang sering terjadi pada individu yang sudah berkeluarga, tidak terkecuali oada seorang ibu yang bekerja sebagai perawat. Peran seorang ibu yang bekerja (keluarga) akan membuatnya mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan perannya dalam keleuarga (pekerjaan). oleh karena itu, dibutuhkan suatu kemampuan yang efektif dan tepat untuk mengatasi kesulitan yang dialami seorang ibu yang bekerja agar dapat terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan bagi keluarga dan instalasi tempat ia bekerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi konflik peran ganda yaitu adversity intelligence yang merupakan suatu kemampuan seseorang dalam menghadapi dn bertahan terhadap kesulitan hidup dan tantangan yang dialaminya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara adversity intelligence dengan work family conflict pada ibu yang bekerja sebagai perawat di RSUD. I. A. MOEIS Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berjenis korelasional dengan teknik analisa pruduct moment. Skala yang digunakan merupakan skala Likert dan data penelitian diambil menggunakan skala work family conflict dan skala adversity intelligence. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan negati yang signifikan antara adversity intelligence dengan work family conflict pada ibu yang bekerja sebagai di RSUD.I.A MOEIS Samarinda dengan nilai Person Correlation (R) -,477. sumbangan adversity intelligence terhadap work familiy conflict adalah sebesar 22,7% dengan sisa 77,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini  ABSTRACT Multiple role conflict is a thing that often happens to the already married individual, no exception for a mother who works as a nurse. The role of a working mother (the family) will make it difficult to meet the demands of his role in keleuarga (work). therefore, it requires an effective and appropriate ability to overcome the difficulties experienced by a working mother in order to avoid the things that can be detrimental to the family and the installation where she works. One of the factors that influences dual role conflict is adversity intelligence which is a person's ability to face and survive life's difficulties and challenges. The purpose of this research is to know the relationship between adversity intelligence with work family conflict on mother who work as nurse in RSUD. I. A. MOEIS Samarinda. This research uses correlational quantitative research method with pruduct moment analysis technique. The scale used is Likert scale and research data is taken using work family conflict scale and adversity intelligence scale. The results showed that there was a significant negative relationship between adversity intelligence with work family conflict on the mother who worked as in RSUD.I.A MOEIS Samarinda with the value of Person Correlation (R) -, 477. the contribution of adversity intelligence to work familiy conflict was 22.7% with the remaining 77.3% influenced by other factors not described in this study.
PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP STRESS KERJA PERAWAT IGD RSUD. A. WAHAB SJAHRANIE ., Bibit Nurcahyawati
MOTIVASI Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.771 KB)

Abstract

AbstractThis study aims to determine whether there is a positive and significant influence between the workload of the working stress on hospital emergency room nurse. A. Wahab Sjahranie. The hypothesis proposed in this study is that there is a positive and significant influence between workload against work stress. Subjects in this study were hospital emergency room nurse. A. Wahab Sjahranie totaling 50 subjects. The scale used in this study is the job stress scale refers to those aspects of psychological, physiological and behavioral proposed by Handoko and the scale of the workload with aspects such as mental workload and physical workload. The results showed there was a positive influence between workload against work stress, which in point of product moment correlation analysis is r = 0.458 (p <0.05), which means that the variable job stress and workload has a high correlation. If the stress of work and the workload are correlated, then the chances of factors can affect between them with a chance 0% (p = 0.000). The hypothesis of this study is stated in the receipt.
GAMBARAN KOMITMEN PERKAWINAN PADA WANITA PASCA PERSELINGKUHAN Koagouw, Yenny Youla Yohana
MOTIVASI Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.824 KB)

Abstract

INTISARIPenyebab terbesar dari perceraian adalah pertengkaran yang berkepanjangan, masalah ekonomi dan perselingkuhan. Perselingkuhan adalah pengkhianatan yang dilakukan oleh pasangan menikah yang sangat berdampak fatal dalam sebuah perkawinan dan tidak jarang perkawinan berakhir dengan perceraian karena perselingkuhan.Dalam penelitian ini, menggunakan 2 orang wanita yang mengalami pengkhianatan kepercayaan oleh suaminya. Subyek 1 yang ditinggal suami selama 3 bulan, dan subyek 2 ditinggal suami selama 13 tahun.Fokus dan rumusan masalah penelitian ini adalah gambaran komitmen perkawinan wanita pasca perselingkuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, melalui pendekatan fenomenologi serta teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dan observasi. Teknik analisa data menggunakan guide wawancara, dibuat verbatim lalu dianalisa. Hasil penelitian ini didapati bahwa kedua subyek memiliki komitmen struktural dalam mempertahankan perkawinannya. Dimana subyek 1 memikirkan dampak perceraian terhadap anak-anaknya, dan subyek 2 sangat berpegang pada ajaran agama yang tidak memperbolehkan perceraian terjadi dalam perkawinan yang sah. Oleh karena itu mereka tetap mempertahankan perkawinannya.Penelitian ini sangat jauh dari sempurna. untuk itu sangat disarankan bagi peneliti selanjutnya agar memiliki guide wawancara yang jelas, observasi yang intens dan menggali jauh kedalam setiap permasalahan subyek agar didapati lebih detail bagaimana komitmen perkawinan yang dimiliki wanita pasca perselingkukan. ABSTRACT Overview Commitment to Women Post-Marital Infidelity.The biggest cause of divorce is prolonged bickering, economic problems and infidelity. Infidelity is a betrayal committed by a married couple who are very fatal in a marriage and not infrequently the marriage ended in divorce due to infidelity.In this study, using the 2 women who experienced betrayal of trust by her husband. 1st Subjects who left her husband for 3 months, and 2nd  subjects left her husband for 13 years.The focus of this research and the formulation of the problem is the image of women after infidelity marital commitment. This study used qualitative methods, through a phenomenological approach and data collection techniques performed with semi-structured interviews and observation. Data analysis technique using an interview guide, made verbatim and analyzed. The results of this study found that two subjects had a structural commitment to his marriage. Where the subject of one thinking about the impact of divorce on children, and the subject of two strongly held religious teachings do not allow divorce occurs in a valid marriage. Therefore, they maintain marriage.This research is very far from perfect. for it is highly recommended for further research in order to have a clear guide interviews, observation intense and dig deep into any subject matter that is found in more detail how the commitment of marriage women-owned post-marital infidelity.
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA SMA NEGERI 2 MUARA BADAK. ., Firman
MOTIVASI Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : MOTIVASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.352 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Kepribadian dengan Kecerdasan Interpersonal. Dalam hal ini kepribadian di bedakan menjadi 4, yaitu kepribadian Phlegmatis, Kepribadian Melankolis, Kepribadian Sanguin, dan Kepribadian Koleris.Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Muara Badak Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Subyek penelitian ini adalah 75 siswa kelas XI. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling dimana peneliti mengambil kelas XI karena siswa kelas tersebut sudah lebih mengenal teman-temannya dibanding kelas X.Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan kecerdasan interpersonal. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepribadian dengan kecerdasan interpersonal. Hal ini ditunjukkan oleh  nilai korelasi (r) 0,017 dengan taraf  siginfikansi sebesar 0,882 ( P > 0.05). ABSTRACTThis study aims to determine whether there is a relationship between personality with interpersonal intelligence. In this case the personality is divided into 4, namely Plegmatis personality, Melancholy Personality, sanguin personality, koleris personality.The research was conducted in SMA Negeri 2 Muara Badak Desa Tanjung LImau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. The subject of this study is 75 students of class XI. Sampling in this research using Purposive Sampling technique where researcher take class XI because student of that class have more know her friends compared with class x.Data analysis technique used is Product Moment correlation to know the relationship between personality with interpersonal intelligence. The results showed no signifikan relationship between personality with interpersonal intelligence. This is indicated by the correlation value (r) 0.017 with the siginfikansi level of 0.882 (P> 0.05).

Page 5 of 11 | Total Record : 107