cover
Contact Name
Arifa Chan
Contact Email
uppublikasi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
uppublikasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 23561297     EISSN : 25287222     DOI : -
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar (JTIDP) published by Indonesian Center for Estate Crops Research and Development is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from area of agricultural science on industrial and beverage crops.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar" : 7 Documents clear
Peningkatan Kualitas Biji Kakao Non Fermentasi Melalui Perlakuan Pendahuluan Sebelum Inkubasi M. Iqbal Prawira Atmaja; Haryadi Haryadi; Supriyanto Supriyanto
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n1.2016.p11-20

Abstract

The cocoa beans produced by farmers in Indonesia are mostly nonfermented with unfavourable taste and flavour. Incubating the cocoa beans in acetate buffer medium has been shown to improve the quality of non fermented dried cocoa beans. Pre-incubation treatments of non fermented cocoa beans by physical treatments such as soaking and crushing them prior to the incubation in acetate buffer is expected to improve the beans quality (i.e. fermentation index and polyphenol). The aim of the research was to determine the effect of pre-incubation treatment of non fermented dried cocoa beans in acetate buffer medium on fermentation index and total polyphenols content.The research was carried out in Process Engineering Laboratory, Food Chemical and Biochemical Laboratory, and Postharvest Technology Laboratory at Gadjah MadaUniversity from April to December 2013. The research used three treatments, first: the crushed beans size 4 mm, whole beans soaked in water (45°C; 16 hours), and beans without soaking (control). The incubation was performed in two stages, the first stage was in the acetate buffer medium at pH 2.7; 600 mM for 24 hours, then subconsequently at pH 5.5; 600 mM for 12 hours. The results showed that crushed bean treatment of non fermented cocoa beans prior to incubation increased the fermentation index values, from 1.15 to1.54 and decreased total polyphenol content from 55.69 to 24.16mg GAE/g.
Aktivitas Antioksidan Teh Varietas GMB 7 Pada Beberapa Ketinggian Tempat Budi Martono; Syamsul Falah; Eneng Nurlaela
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n1.2016.p53-60

Abstract

GMB 7 merupakan varietas unggul teh yang mempunyai produktivitas tinggi dan berpotensi sebagai sumber antioksidan alami, dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah, sedang, dan tinggi. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh ketinggian tempat terhadap aktivitas antioksidan, kandungan fenolik, dan flavonoid pada teh varietas GMB 7. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, mulai November 2014 sampai Februari 2015. Perlakuan yang diuji adalah ekstrak pucuk teh yang diambil dari tiga ketinggian tempat di perkebunan teh PT Tambi, Wonosobo, yaitu 690, 1280, dan 1890 m dpl. Serbuk pucuk teh sebanyak 100 g ditambahkan akuades dengan perbandingan 1:10, diekstraksi dengan air panas (90°C; 30 menit). Ekstrak disaring dan filtratnya dikeringkan menggunakan rotary vacuum evaporator (50 rpm; 60°C) sampai diperoleh ekstrak kasar kering. Fenolik total diuji dengan metode Follin-Ciocalteu pada panjang gelombang 765 nm, sedangkan flavonoid total diuji menggunakan metode AlCl3 pada panjang gelombang 510 nm. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) pada panjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan nilai fenolik dan flavonoid total, serta nilai IC50 GMB 7 pada ketinggian 690 m dpl lebih tinggi dibandingkan pada ketinggian 1.280 dan 1.890 m dpl,  masing-masing sebesar 290,62 GAE mg/g ekstrak, 125 CE mg/gekstrak, dan 5,48 ppm. Kandungan fenolik dan flavonoid total berkorelasi sangat nyata dengan aktivitas antioksidan (IC50).  
Adopsi dan Dampak Penerapan Standard Operating Procedure Pascapanen Karet Rakyat Di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat Kasma Iswari
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n1.2016.p21-28

Abstract

Mutu bahan olah karet (bokar) di tingkat petani di Provinsi Sumatera Barat masih rendah, disebabkan oleh terbatasnya akses terhadap teknologi, kurangnya sarana pascapanen, belum diterapkannya standard operating procedure (SOP), dan masalah lainnya. Tujuan penelitian adalah mengetahui adopsi dan dampak penerapan SOP pascapanen bahan olah karet (bokar) rakyat di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Penelitian dilaksanakan di tiga kecamatan, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, mulai bulan Maret sampai Desember 2013 dengan metode survei deskriptif melalui pelaksanaan demonstrasi plot (demplot) dan sekolah lapang. Parameter yang diamati meliputi tingkat adopsi teknologi pascapanen, mutu bokar, dan tataniaga karet sebelum dan setelah demplot dan sekolah lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologi pascapanen karet melalui demplot dan sekolah lapang di Kabupaten Dharmasraya bervariasi dari tingkat yang sangat rendah sampai sangat tinggi. Adopsi teknologi tersebut berdampak positif terhadap peningkatan mutu bahan olah karet rakyat sehingga dapat memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Harga jual sheet dengan standar SNI di tingkat petani tidak jauh berbeda dengan lump kotor, hal ini yang menyebabkan petani belum banyak memproduksi sheet. Diperlukan regulasi agar pabrik membeli karet ke Unit Pengelola dan Pemasaran Bokar (UPPB) atau ke pasar lelang yang berpihak kepada petani.
Kompatibilitas Lima Klon Unggul Kakao Sebagai Batang Atas dengan Batang Bawah Progeni Half-Sib Klon Sulawesi 01 Dibyo Pranowo; Edi Wardiana
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n1.2016.p29-36

Abstract

Perbanyakan tanaman kakao melalui teknik sambung (grafting) paling banyak diterapkan oleh petani. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan penyambungan tanaman adalah tingkat kompatibilitas antara batang atas dengan batang bawah yang digunakan. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi tingkat kompatibilitas lima klon unggul kakao, yaitu Sulawesi 01, Sulawesi 02, Sca 6, MCC 01, dan MCC 02,  sebagai batang atas dengan progeni half-sib klon Sulawesi 01 sebagai batang bawah. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan (KP). Pakuwon, Jawa Barat, pada ketinggian tempat 450 m dpl dengan jenis tanah Latosol dan tipe iklim B (Schmidt & Fergusson), mulai bulan April sampai September 2015. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok dengan lima perlakuan kombinasi penyambungan dan lima ulangan. Pengamatan dilakukan pada hari ke-14, 21, dan 28 setelah penyambungan terhadap persentase total hasil sambungan yang hidup, hasil sambungan yang telah dan belum bertunas, serta kecepatan munculnya tunas. Data dianalisis menggunakan analisis ragam, korelasi, dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase benih hasil sambungan yang bertahan hidup, persentase benih hasil sambungan yang bertunas, dan kecepatan munculnya tunas hingga hari ke-28 setelah penyambungan bervariasi antar klon batang atas. Berdasarkan ketiga parameter tersebut, klon Sulawesi 01, Sulawesi 02, dan Sca 6 memiliki tingkat kompatibilitas lebih tinggi dibandingkan dengan MCC 01 dan MCC 02. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan bibit menggunakan teknik sambung dalam mendukung program peremajaan dan atau rehabilitasi kakao.
Keefektifan Biofungisida Trichoderma sp. dengan Tiga Jenis Bahan Pembawa terhadap Jamur Akar Putih Rigidoporus microporus Widi Amaria; Funny Soesanthy; Yulius Ferry
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n1.2016.p37-44

Abstract

Keefektifan Trichoderma sp. dalam mengendalikan penyakit jamur akar putih (JAP) dipengaruhi oleh faktor lingkungan, oleh karena itu lebih baik dibuat dalam bentuk biofungisida. Biofungisida Trichoderma sp. dengan bahan pembawa yang sesuai diharapkan mampu menekan infeksi patogen R. microporus di pembibitan. Tujuan penelitian adalah mengetahui keefektifan biofungisida Trichoderma sp. dengan tiga jenis bahan pembawa terhadap penyakit JAP pada bibit karet. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah Kasa Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, mulai bulan Juli sampai Desember 2013. Percobaan menggunakan rancangan faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah 4 jenis Trichoderma, yaitu Trichoderma virens, T. hamatum, T. amazonicum, dan T. atroviride, dan faktor kedua adalah 3 jenis bahan pembawa, yaitu molase, kompos, dan talk. Biofungisida dibuat dari masing-masing jenis Trichoderma dengan masing-masing jenis pembawa sehingga terbentuk 12 biofungisida. Populasi spora Trichoderma sp. dalam biofungisida adalah 108 spora/ml dan jumlah yang diaplikasikan sebanyak 100 ml atau gram per tanaman. Bibit tanaman karet yang digunakan adalah klon AVROS 2037 hasil okulasi berumur 3 bulan dalam polybag. Peubah pengamatan meliputi masa inkubasi, intensitas dan penekanan serangan JAP, serta populasi Trichoderma sp. dalam tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara jenis Trichoderma dengan jenis bahan pembawa. Keempat jenis Trichoderma yang diuji memiliki keefektifan yang sama dalam menekan penyakit JAP pada bibit karet. Bahan pembawa talk, kompos, dan molase dapat meningkatkan kemampuan pertumbuhan Trichoderma sp., tetapi bahan pembawa talk mempunyai kemampuan paling tinggi dalam menekan penyakit JAP.
Pengaruh Rasio Karet Alam Terdeproteinisasi dengan Monomer Vinil terhadap Karakteristik Karet Alam Termoplastik Santi Puspitasari; Emil Budianto; Dadi Rusadi Maspanger
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n1.2016.p1-10

Abstract

Chemical modification of natural rubber latex by emulsion graft copolymerization with thermoplastic monomer produces thermoplastic natural rubber (TPNR). Ratio composition of natural rubber to thermoplastic monomer determines the TPNR properties. TPNR has good mechanical properties of natural rubber and high processability of plastic material thus enhancing its application in industry. The research, which was conducted at research laboratory of Indonesian Rubber Research Institute, from June to December 2014, aimed to study the effect of the ratio of deproteinized natural rubber (DPNR) latex to vinyl monomer (VM: methyl methacrylate and styrene) on physical and mechanical properties of TPNR produced from batch graft copolymerization. Batch graft copolymerization was conducted at certain ratios of DPNR latex with methyl methacrylate and styrene (70:30; 60:40; and 50:50) at (65°C, 5 hours), and subsequently at (70°C, 1 hour). The result showed that batch technique tend to cause the formation of homopolymer vinyl which also affected the TPNR properties. Visually, the TPNR had white color, hard and brittle texture yet easier to process as shown by low time and energy consumption during compounding. The ratio of DPNR to VM at 70:30 was regarded as the optimum ratio for its balanced properties between elastomeric material of DPNR and thermoplastic material of VM.
Korelasi Antara Ketinggian Tempat, Sifat Kimia Tanah, dan Mutu Fisik Biji Kopi Arabika di Dataran Tinggi Garut Supriadi, Handi; Randriani, Enny; Towaha, Juniaty
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n1.2016.p45-52

Abstract

Ketinggian tempat mempengaruhi unsur-unsur iklim yang akan berdampak terhadap sifat kimia tanah. Pertumbuhan, produktivitas, mutu, dan citarasa kopi ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya sifat kimia tanah. Tujuan penelitian adalah menganalisis  korelasi antara ketinggian tempat, sifat kimia tanah, dan mutu fisik biji kopi Arabika di dataran tinggi Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan di dataran tinggi Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, mulai bulan April sampai Agustus 2014. Penelitian menggunakan metode survei dengan pemilihan lokasi dan ketinggian tempat secara purposive serta pengambilan sampel tanah dan biji kopi secara acak di masing-masing lokasi. Parameter yang diamati adalah sifat kimia tanah, persentase biji normal, dan berat biji kopi Arabika pada ketinggian tempat 1.000–1.600 m dpl. Data dianalisis menggunakan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang nyata antara ketinggian tempat dengan beberapa sifat kimia tanah dan mutu fisik biji kopi Arabika di dataran tinggi Garut. Semakin tinggi tempat maka semakin meningkat pula sifat kimia tanah seperti pH, C-organik, N-total, Na, dan KTK, tetapi sebaliknya untuk P2O5 total. Meningkatnya tinggi tempat dan beberapa sifat kimia tanah tersebut seiring dengan meningkatnya pula persentase biji normal dan berat 100 biji kopi Arabika.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 3 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 3 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri More Issue