cover
Contact Name
Arifa Chan
Contact Email
uppublikasi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
uppublikasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 23561297     EISSN : 25287222     DOI : -
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar (JTIDP) published by Indonesian Center for Estate Crops Research and Development is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from area of agricultural science on industrial and beverage crops.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar" : 5 Documents clear
Pengaruh Pemangkasan dan Aplikasi Sitokinin terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Teh (Camellia sinensis) Intan Ratna Dewi Anjarsari; Jajang Sauman Hamdani; Cucu Suherman; Tati Nurmala; Heri Syahrian
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v6n2.2019.p61-68

Abstract

Pemangkasan pada tanaman teh merupakan salah satu rekayasa ekofisiologi yang dilakukan untuk menginisiasi pertumbuhan tunas sebagai bakal pembentukan pucuk peko. Sitokinin, salah satunya benzil amino purin (BAP), merupakan zat pengatur tumbuh yang dapat diaplikasikan untuk memacu inisiasi tunas setelah pemangkasan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemangkasan dan penggunaan sitokinin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman teh. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung pada ketinggian 1250 m di atas permukaan laut (dpl), mulai bulan Juni sampai Agustus 2018. Penelitian menggunakan tanaman menghasilkan (TM) klon GMB 7 berumur 7 tahun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 8 kombinasi perlakuan dengan 4 ulangan sehingga terdapat 32 unit percobaan, meliputi perlakuan pemangkasan bersih dan pemangkasan jambul/ajir, tinggi pemangkasan 40 cm dan 60 cm, serta konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP. Peubah yang diamati adalah jumlah pucuk peko, jumlah pucuk burung, bobot segar dan kering pucuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari jenis dan tinggi pangkasan dengan pemberian BAP berpengaruh terhadap jumlah pucuk peko dan pucuk burung pada pemetikan ke-3, namun tidak berpengaruh terhadap bobot segar dan kering pucuk. Perlakuan pemangkasan secara bersih ataupun jambul/ajir pada tinggi pangkas 60 cm dan diikuti pemberian BAP 60 ppm, merupakan perlakuan terbaik dalam menghasilkan jumlah pucuk peko  dan mengurangi jumlah pucuk burung.
Variabilitas Ketahanan Genotipe Kopi Arabika (Coffea arabica L.) terhadap Penyakit Karat Daun (Hemileia vastatrix) Sabam Malau
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v6n2.2019.p69-78

Abstract

Penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) menyebabkan kerusakan besar pada kopi Arabika di Asia, Afrika, dan Amerika.  Di Indonesia, khususnya di provinsi Sumatera Utara, banyak ditemukan genotipe kopi Arabika yang belum diketahui tingkat ketahanannya.  Tujuan penelitian adalah menentukan variabilitas ketahanan genotipe kopi Arabika terhadap penyakit karat daun dan hubungannya dengan morfologi daun. Sebanyak 84 genotipe yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara dipilih dengan menggunakan desain bersarang, dan pelaksanaannya dilakukan pada bulan November 2015 dan 2016, serta Desember 2017. Data dianalisis dengan menggunakan desain bersarang, korelasi, regresi bertahap, dan analisis hierarki kluster.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe G56  paling tahan terhadap penyakit karat daun, dengan tingkat keparahan  sebesar 5.21%.  Keparahan karat daun memiliki variasi genotipik yang tinggi, heritabilitas yang rendah, dan kemajuan genetik yang tinggi.  Rasio morfologi daun menunjukkan variasi genotipik dan heritabilitas sedang dan tinggi.  Keparahan karat daun (y) secara signifikan berkorelasi dengan rasio panjang daun dengan luas daun (x1) dan rasio panjang daun dengan lebar daun (x2) dengan persamaan y = 2.04 + 62.48x1– 3.95x2, dan koefisien korelasi ganda R = 0.470**.  Dengan menggunakan  keparahan karat daun dan dua rasio tersebut dalam analisis kluster, 84 genotipe tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 5 kluster. Beberapa genotipe kopi Arabika yang memiliki tingkat resistensi tinggi terhadap penyakit karat daun berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut.
Skarifikasi Benih Makadamia (Macadamia Integrifolia Maiden & Betche) Menggunakan Suhu Perendaman dan Pengeringan Secara Bergilir Sunjaya Putra; Sumadi Sumadi; Anne Nuraini
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v6n2.2019.p79-88

Abstract

Macadamia can be propagated using seeds. However, the seed is difficult to germinate due to shell hardness. This study aimed to determine the proper combination of seed scarification needed to break the seed coat using rotational soaking and drying at varied temperatures. The experiment was conducted at Manoko Experimental Station and BPTP of West Java from December 2018 to April 2019, used a Randomized Complete Block Design in 15 treatments and 3 replications. The treatments were: (1) water soak (WS) 24oC+drying 35oC; (2) WS 35oC (first day)+WS 24oC+drying 35oC; (3) WS 50oC ( first day)+WS 24oC+drying 35oC; (4) WS 35oC everyday+drying 35oC; (5) WS 50oC everyday+drying 35oC; (6) WS 24oC+drying 40oC; (7) WS 35oC (first day)+WS 24oC+drying 40oC; (8) WS 50oC (first day)+WS 24oC+drying 40oC; (9) WS 35oC everyday+drying 40oC; (10) WS 50oC every day+drying 40oC; (11) WS 24oC+drying 45oC; (12) WS 35oC (first day)+WS 24oC+drying 45oC; (13) WS 50oC (first day)+WS 24oC+drying 45oC; (14) WS 35oC everyday+drying 45oC; and (15) WS 50oC everyday+drying 45oC. Variable observed were moisture content of seeds, rate and percentage of seeds cracking, and length of seeds radicle. The results showed that alternating temperature during soaking and drying affected seed scarification. The fastest seed breaking rate is 3.27 days in soaking at 50oC everyday for 18 hours, with 45oC drying temperature for 6 hours, the percentage of seed breaking reached 87.67%.
Dukungan dan Peran Kelembagaan dalam Meningkatkan Kemandirian Petani Kakao di Provinsi Sulawesi Tengah Andri Amaliel Managanta; Sumardjo Sumardjo; Dwi Sadono; Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v6n2.2019.p51-60

Abstract

Indonesia is the third largest cocoa producer in the world after Ivory Coast and Ghana. Central Sulawesi is a center of Indonesian cocoa commodity, yet has low improvement. This is presumably due to the lack of support of farmer institutions that were formed not based on farmers' needs or the interests of farmers. The objectives of this study were to: (1) analyze the level of institutional support for cocoa farmers in Central Sulawesi Province, and (2) analyze the role and strategy of increasing institutional support for cocoa farmers in Central Sulawesi Province. The study was conducted in four districts in Central Sulawesi Province: Poso, Sigi, Morowali Utara and Donggala Regencies. The research sample was 380 farmers. To describe the research variables used descriptive statistical analysis in the frequency table and Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The results showed that most farmers (70.2%–98.7%) assessed that institutional support in the contexts of marketing, capital, processing, and technical guidance were relatively low so it tended to be less conducive to increasing farmers' independence. The institutional role of those four contexts was also low categoryzed (26.6–43.0) so that it needs serious attention in an effort to increase the weak independence of farmers.
Pengaruh Tipe Kultur Kontainer pada Keberhasilan Pembentukan Embrio Somatik Kakao Nur Ajijah; Cici Tresniawati; Syafaruddin Syafaruddin
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v6n2.2019.p89-98

Abstract

Container culture have an important role in determining the success of in vitro culture since it will affect the development of culture, such as the formation of embryonic structures. The study aimed to determine the effect of culture container types on cacao somatic embryogenesis. The study was conducted at Tissue Culture Laboratory, Superior Seed Development Unit of IAARD, Bogor, from April to September 2016. The tests were conducted on the effect of container and explant types as well as the effect of container types and genotypes. The effects of container and explant types were tested using callus induced from petal and staminoid explants of Sca 6, whereas the effects of container types and genotypes were tested using callus induced from petal explants of Sca 6 and ICCRI 4. Afterwards, the somatic embryos were induced using petri dishes or culture bottles according to treatment. The results showed no significant interaction between container and explant types on the average percentage of the formation and number of somatic embryos (10.28% embryos/explants in culture bottles and 7.89% embryos/explants in petri dishes). Meanwhile, there was significant interaction between genotypes and container types in the initial period of somatic embryos formation (15 and 18 weeks after culture), but the effect was not significant in the final period of observation (21 weeks after culture). The results indicate that culture bottles, which have lower prices, can be used to replace petri dishes to induce the formation of somatic embryos in cacao.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 3 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 3 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 3, No 1 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 3 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri More Issue