cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
ANALISIS MODUL PRODUKSI SAAT KONDISI TRANSPORTASI PADA FLOATING PRODUCTION SYSTEM DI PERAIRAN LEPAS PANTAI INDONESIA Muftie, Bayu Adiprasyad; Budio, Sugeng P.; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.948 KB)

Abstract

Melihat kondisi pada saat ini dimana konsumsi minyak bumi dunia yang cukup besar, maka penyediaan minyak bumi harus terus dioptimalkan, terutama dalam hal efisiensi operasional yang dapat mengurangi biaya maupun waktu produksi. Dalam hal proses produksi, banyak kegiatan produksi yang bisa diefisiensikan, beberapa hal yang bisa diupayakan yaitu membuat dimensi kapal yang lebih ringkas dan mengurangi waktu pengangkatan (lifting).Dalam hal ini konfigurasi modul harus direncanakan ulang sehingga dibutuhkan analisis kembali terhadap struktur baja elemen utama modul. Analisis yang dibahas merupakan analisis struktur modul saat kondisi transportasi untuk mengetahui kinerja struktur modul apabila struktur dikonfigurasi ulang akibat penyatuan beberapa struktur modul pada saat kondisi kapal berjalan. Dalam analisis digunakan software SAP2000 V.18 yang menghasilkan outputberupa momen, gaya geser, dan aksial yang terbesar dari 8 kondisi arah pembebanan yang selanjutnya data tersebut digunakan sebagai angka yang dianalisis dengan manual AISC. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur baja pada elemen utama modul kuat menahan beban-beban yang bekerja yaitu kombinasi beban berat sendiri struktur, beban benda produksi, beban angin, serta beban akibat pergerakan kapal. Kata kunci:analisis struktur, modul produksi, floating production system, kondisi transportasi.
PENGARUH VARIASI AGREGAT TERHADAP KEKUATAN DAN BERAT KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU DENGAN SERAT BAMBU Anugrah, Ahmad Yuri; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.919 KB)

Abstract

Yang sering digunakan pada konstruksi rumah adalah kuda-kuda beton bertulang. Alasan menggunakan kuda-kuda beton bertulang karena mudah diaplikasikan di dalam konstruksi. Oleh karena itu perlu adanya alternatif agar kuda – kuda beton menjadi konstruksi yang ringan dengan mengunakan tulangan bambu. Penggunaan tulangan bambu adalah suatu opsi yang baik karena memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan memiliki berat sendiri yang lebih ringan daripada tulangan baja. Untuk lebih menerapkan konsep ringan pada kuda – kuda, maka dalam penelitian ini menggunakan variasi agregat kasar yang lebih ringan daripada agregat kasar konvensional (batu kerikil), serta serat bambu dapat mengatasi kelemahan beton terhadap kekuatan tarik. Penelitian ini membahas tentang pengaruh agregat kasar terhadap kekuatan dan berat kuda-kuda beton komposit tulangan bambu dengan serat bambu. Variasi agregat kasar yang digunakan adalah batu pumice dan limbah batu bata. Kuda-kuda yang memiliki sudut sebesar 35° dibuat sebanyak 3 buah untuk setiap variasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuda-kuda beragregat kasar limbah batu bata dengan serat bambu memiliki berat sendiri rata-rata yang lebih ringan sebesar 84,15 kg dan mampu menahan beban lebih baik sebesar 3766,67 kg daripada yang beragregat kasar batu kerikil. Namun kuda – kuda agregat batu kerikil memiliki kekakuan yang lebih besar dibandingkan dengan kuda-kuda beragregat kasar batu pumice dan limbah batu bata. Kata kunci:kuda – kuda, variasi agregat kasar, berat, kekuatan, perpindahan
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU TERHADAP KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU AGREBAT BATU PUMICE Alfianto, Alif; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.445 KB)

Abstract

Indonesia termasuk Negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Bahkan setiap tahun jumlahnya mengalami peningkatan. Hal ini berpengaruh pada jumlah tempat tinggal yang ada di Indonesia. Suatu struktur bangunan yang dibebani akan mengalami defleksi akibat dari beban. Defleksi merupakan lendutan struktur dari posisi awal tanpa beban. Permasalahan yang terjadi adalah struktur kuda-kuda yang kombinasinya diganti, agar mendapat praktis digunakan dan lebih ringan dari beton komposit biasanya untuk mempermudah pemasangannya. Dari tulangan baja ini semakin lama akan semakin menipis dan dapat berakibat pada kenaikan harga tulangan baja. Maka dari itu, masyarakat perlu mencari alternatif_baru pengganti_tulangan baja_pada beton. Salah satu alternatif penggantinya tulangan baja pada beton merupakan dengan menggunakan bambu. Juga dalam penggunaan batu kerikil yang dianggap berat diganti dengan menggunakan batu pumice. Penelitian dilakukan dengan perlakuan membuat kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu kerikil dan juga membuat kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu pumice yang serat dan tidak menggunakan serat. Penggunaan serat di dalam kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu Pumice ini bertujuan untuk mengurangi retakan yang terjadi di kuda-kuda tersebut. Kata kunci:kuda-kuda, beton, tulangan bambu, batu pumice
PENGARUH PENINGKATAN KEKUATAN MORTAR TERHADAP DEFORMASI DINDING BATA MERAH LOKAL Asmara Dana, Aldi Jaka; ., Wisnumurti; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1020.372 KB)

Abstract

Dinding adalah suatu elemen bangunan yang sangat umum.Material penyusun dinding adalah mortar (semen dan pasir) dan batu bata.Penggunaan mortar dalam sebuah pembangunan dinding sering kali tidak menggunakan atau memakai dasar dalam menentukan komposisi antara semen dan pasir. Pada penelitian ini, dibuat beberapa benda uji dinding berukuran mikro dengan skala 1:2 terhadap ukuran dinding sebenarnya.Sedangkan untuk peningkatan kekuatan mortarnya, dilakukan dengan menambah volume semen yang digunakan. Adapun variasi campuran (semen : pasir) yang digunakan yaitu: 1:10, 1:7, 1:5, 1:4, dan 1:3. Dari sampel mortar tersebut, didapat nilai kuat tekan berturut-turut yaitu: 20.00 kg/cm² (1:10), 30.67 kg/cm² (1:7), 45.33 kg/cm² (1:5), 69.33 kg/cm² (1:4), dan 88.00 kg/cm² (1:3). Hasil pengujian pada benda uji dinding menunjukkan perbedaan deformasi yang cukup signifikan.Peningkatan kuat tekan mortar dari 20kg/cm² hingga 88kg/cm² menghasilkan penurunan rasio deformasi hingga 50%, sedangkan deformasi gesernya menurun hingga 30%. Kata kunci : dinding bata merah lokal, kuat tekan, deformasi, kekuatan mortar.
ANALISIS DEFORMASI STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN LUBANG HOLLOW CORE PADA TENGAH BALOK Alaydrus, Mustofa; Nurlina, Siti; N, Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.619 KB)

Abstract

Kebutuhan manusia untuk bangunan dan infrastruktur tiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini secara langsung membuat kebutuhan akan bahan baku bangunan juga meningkat. Efisiensi, peningkatan dan inovasi bahan baku menjadi hal yang perlu diperhatikan. Perkembangan konstruksi beberapa dekade belakangan ini sudah sangat pesat, dalam perkembangannya ini menjadikan beton sebagai bahan bangunan yang sangat diminati. Hampir sebagian besar bangunan dibuat mengguanakan beton di berbagai bagian strukturnya. Beton didapat dari campuran pasir, kerikil dan semen. Dalam penelitian ini, akan diuji deformasi struktur balok beton bertulang dengan lubang hollow core di tengah balok. Pengujian ini difokuskan pada struktur balok. Dalam penelitian ini, digunakan benda uji balok penampang persegi dengan tiga buah lubang persegi dengan arah memanjang balok di tengah badan balok. Untuk memudahkan dalam proses pembuatan benda uji, maka lubang diisi dengan styrofoam yang diletakkan dibawah garis batas pemisah bagian tarik dan tekan penampang (garis netral). Hasil dari penelitian menunjukkan berat volume balok beton dengan lubang 5 x 10 x 60 cm,  balok beton dengan lubang 7 x 10 x 60 cm, dan balok beton dengan lubang 9 x 10 x 60 cm berturut-turut mengalami penurunan sebesar 14,10%; 15,17%; dan 18,47% dibandingkan dengan balok beton tanpa lubang. Deformasi balok beton mengalami naik turun di nilai deformasinya karena beban maksimum yang dapat diterima berbeda , sehingga nilai deformasi pada balok beton dengan lubang 7 x 10 x 60 cmyang mengalami nilai deformasi paling besar diantara balok beton dengan lubang lainnya. Nilai rata-rata terbesar deformasi balok beton berlubang 5 x 10 x 60 cm, 7 x 10 x 60 cm, dan 9 x 10 x 60 cm berturut turut sebesar 4 mm; 5,16 mm; dan 3,14 mm. Nilai deformasi ini tidak signifikan dibandingkan dengan penurunan berat volume yang terjadi. Kata kunci: balok, berat volume, beton, hollow core, deformasi.
PENGARUH VARIASI AGREGAT TERHADAP KEKUATAN DAN BERAT KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU (Effect of Aggregate Variations in Strength and Weight of Bamboo Reinforced Concrete Composite Truss) Insani, Muhammad Hanif; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.508 KB)

Abstract

Modifikasi beton bertulang pada konstruksi kuda-kuda agar lebih ringan dan praktis proses pemasangannya tetapi tetap memenuhi kriteria kekuatan yang diinginkan diperlukan untuk kembali menjadikan beton bertulang sebagai pilihan material dalam konstruksi kuda-kuda. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pengganti agregat kasar dan tulangan pada kuda-kuda beton bertulang, yaitu variasi agregat kasar limbah batu bata dan batu apung pumice serta tulangan bambu yang bertujuan untuk meringankan berat kuda-kuda beton secara keseluruhan namun tidak mengurangi kekuatan secara signifikan.Benda uji dibuat dalam bentuk setengah kuda-kuda dengan ukuran bentang 150 cm dengan sudut 350 dengan tumpuan sendi-rol yang kemudian diberi beban bertambah vertikal (incremental load) per interval 50 kg di titik tengah sisi miring kuda-kuda dan beban tetap vertikal 50 kg di titik puncak kuda-kuda. Selama pengujian dilakukan, dicatat perpindahan yang terjadi per interval beban. Dari pengujian didapat hasil berupa berat benda uji, beban maksimum, beban elastis, dan perpindahan yang terjadi. Semua hasil pengujian kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan hasil teoritis untuk mendapatkan variasi agregat yang paling ringan dan kuat.Hasil pengujian menunjukkan dengan hasil variasi agregat limbah batu bata mencapai beban maksimum pada 3016,67 kg dan beban elastis sebesar 900 kg yang lebih tinggi dibanding variasi agregat batu apung pumice sebesar 1983,33 kg untuk beban maksimum dan 383,33 kg beban elastis. Namun, benda uji variasi agregat batu apung pumice jauh lebih ringan dengan berat 67,87 kg dibanding benda uji variasi agregat limbah batu bata dengan berat 84,78 kg. Kata kunci:kuda-kuda, beton, tulangan bambu, limbah batu bata, batu apung pumice
STUDI ANALISIS PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTAN Hidayatullah, Billy Wijaya; Simatupang, Roland Martin; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.89 KB)

Abstract

Jembatan rangka baja canai dingin hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki. Jembatan rangka merupakan sebuah jembatan yang terdiri dari batang-batang yang dihubungkan dengan sambungan sendi hingga membentuk rangka segitiga yang akan mengalami tegangan akibat gaya tarik, gaya tekan, atau kadang-kadang keduanya jika terkena beban-beban dinamis. Material baja canai dingin atau cold formed adalah suatu komponen struktur yang terbuat dari lembaran-lembaran baja yang diproses dengan bentuk-bentuk profil tertentu menggunakan proses press-braking atau roll forming. Material baja ringan yang merupakan komponen yang tipis, ringan dan mudah dalam pengerjaan bila dibandingkan dengan material baja biasa (hot rolled). Dalam studi ini akan dilakukan sebuah analisis jembatan rangka dengan material baja ringan canai dingin. Analisis yang akan dilakukan pada studi ini yaitu dengan menggunakan bantuan software SAP 2000. Dalam analisisnya terbatas pada 2 dimensi sehingga analisis yang dilakukan hanya pada struktur rangka batang tanpa ikatan angin dan struktur melintangnya. Terdapat 3 model rangka batang yang dianalisis yaitu struktur jembatan rangka tanpa perkuatan, struktur jembatan rangka dengan perkuatan 50 cm, dan struktur jembatan rangka dengan perkuatan 70 cm. Kata kunci: jembatan rangka, perkuatan sambungan, canai dingin.
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTAN P, Erlangga Adang; Susanti, Lilya; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.083 KB)

Abstract

Seiring dengan berkembangnya teknologi, ditemukan bahan yang mampu menyaingi jembatan rangka baja, yaitu baja ringan canai dingin (Cold Formed). Bahan ini memiliki kuat tarik yang tinggi, kuat, serta mudah dibentuk. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tarik baja canai dingin dan lendutan. Model struktur jembatan ini dibuat dengan dua dimensi tanpa pelat lantai. . Hasil pengujian kuat tarik baja canai dingin yang kita gunakan dengan lima benda uji didapatkan rata-rata tegangan ultimit (fu) 503,332 N/mm2. Berdasarkan uraian beberapa sumber dianggap nilai fy dan fu pada kelima benda uji adalah sama. Pengujian lendutan dilakukan pada ketiga model untuk mendapatkan beban maksium dan lendutan maksimum. Pada grafik perbandingan ketiga model didapatkan bahwa model 3 tidak bisa dianalisis lebih lanjut karena kemungkinan terjadi kesalahan prosedur pengujian. Setelah dianalisis lebih lanjut model 2 mengalami peningkatan kekuatan yang signifikan dibandingkan model 1. Jika ditinjau pada beban yang sama pengurangan lendutan yang didapatkan 10,5 % sedangkan jika ditinjau pada lendutan yang sama peningkatan kekuatan yang didapatkan 15%. Kata kunci :baja canai dingin, perkuatan sambungan, jembatan rangka
PENGARUH VARIASI LETAK TULANGAN HORIZONTAL GANDA TERHADAP POLA RETAK DAN MOMEN KAPASITAS PADA DINDING GESER DENGAN PEMBEBANAN SEMI SIKLIK Randha, Yehuda Keyzia; Wibowo, Ari; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.317 KB)

Abstract

Dinding geser dirancang agar mampu menahan beban-beban lateral dengan efektif seperti gempa dan beban angin. Karenanya dibutuhkan perkuatan agar dinding geser menjadi kaku. Maka dari itu dinding geser menjadi sangat tinggi dalam hal pembiayaan. Dalam penelitian ini tulangan horizontal dipasang ganda dan divariasikan letaknya, dengan begitu dengan biaya yang sama dinding geser yang divariasikan diharap dapat memperoleh kekuatan yang lebih besar dari pada biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola retak yang terjadi pada dinding geser tanpa variasi dengan dinding geser variasi serta momen kapasitas yang dimiliki antara keduanya. Penelitian ini menggunakan tiga buah benda uji yaitu dinding geser tanpa variasi dengan konfigurasi tulangan horizontal berdiameter 8 mm dengan jarak 150mm, kemudian dinding geser dengan variasi tulangan horizontal ganda beriameter masing-masing 8 mm dengan jarak 300mm, dan dinding geser dengan variasi tulangan horizontal ganda diameter 8mm masing-masing dengan jarak 150mm. Dalam penelitian ini dinding geser dibebani secara semi siklik. Pembebanan lateral pada ujung bagian atas dinding geser diberikan sampai driftt yang diingin capai. Drift yang dimaksud mulai dari 0% sampai dengan 5%. Pada drift 0% sampai 1% pembebanan dihentikan setiap drift mencapai 0,25%. Selanjutnya drift 1% sampai 3% drift dihentikan setiap mencapai 0,5%. Kemudian drift 3% sampai 5% setiap 1% pembebanan dihentikan. Pada saat pembebanan dihentikan setiap driftnya dinding geser diamati dan ditandai pola retaknya, serta beban yang diterima pada saat itu dicatat. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah dinding geser tanpa variasi lebih kuat dari pada dinding geser dengan variasi tulangan horizontal ganda berjarak 300mm, namun tidak lebih kuat dari pada variasi salah satunya. Pola retak yang terjadi pada ketiga benda uji sama, pertama kali retak yang muncul adalah retak lentur kemudian selang beban bertambah muncul retak geser.       Kata kunci :Dinding Geser, drift, momen ultimate, momen retak, pola retak
PENGARUH VARIASI LETAK TULANGAN HORIZONTAL TERHADAP DAKTILITAS DAN KEKAKUAN DINDING GESER DENGAN PEMBEBANAN SIKLIK (QUASI-STATIS) Sembiring, Aldi Efrata; Wibowo, Ari; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.664 KB)

Abstract

Tekanan angin dan gempa bumi adalah suatu beban lateral yang sering dihadapi oleh bangunan, terutama bangunan yang tinggi. Untuk itu penggunaan dinding geser sangat dibutuhkan dalam suatu struktur bangunan, dikarenakan dinding geser ini mampu menahan beban lateral. Akan tetapi penggunaan dinding geser cukup memakan biaya. Untuk mengurangi penggunaan biaya dilakukan penggunaan variasi pada tulangan horizontal. Pembebanan siklik adalah suatu metode yang dilakukan pada pengujian ini untuk mendapatkan beban yang diterima dinding geser setiap perubahan nilai drift, dimana pada akhirnya nilai ini dipakai untuk mencari besarnya daktilitas dan juga kekakuannya. Beban aksial yang diberikan selama pengujian yaitu sebesar 3000 kg. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini adalah shear wall dengan jarak tulangan sengkang 150 mm (SW-50), shear wall dengan sengkang ganda jarak tulangan sengkang 150 mm (SD-150), dan shear wall sengkang ganda dengan jarak tulangan sengkang 300 mm (SD-300). Dari penelitian ini dapat disimpulkan dinding geser dengan jarak sengkang yang lebih rapat akan meningkatkan kekuatan dinding geser dan juga meningkatkan daktilitas dan kekakuannya.   Kata Kunci : dinding geser,drift, daktilitas, kekakuan

Page 25 of 136 | Total Record : 1355