cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PENGARUH JARAK KAIT TERHADAP BALOK BERTULANGAN BAMBU DENGAN KAIT Putri, Nanda Kartika; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.568 KB)

Abstract

Bambu merupakan pilihan alternatif sebagai pengganti tulangan baja, karena bambu merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, tumbuh cepat, mudah ditanam, murah, serta memiliki kuat tarik tinggi. Namun,kelemahan bambu sebagai tulangan adalah memiliki lekatan yang kurang baik dengan beton jika dibandingkan dengan tulangan baja. Runtuh akibat penggunaan tulangan bambu yang terjadi,merupakan runtuh akibat selip bukan akibat bambu mencapai tegangan leleh.Salah satu modifikasi untuk mengatasi kelemahan bambu tersebut adalah dengan menambahkan kait. Untuk meningkatkan kuat lekat dan kuat lentur penggunaan tulangan bambu yang signifikan diperlukannya penelitian lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan kait, seperti jarak kait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak kait terhadap kuat lekat bambu dan pengaruhnya terhadap kuat lentur pada balok bertulangan bambu dengan kait. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian pull out dan pengujian lentur balok beton. Kata kunci :balok beton bertulangan bambu dengan kait, jarak kait, kuat lekat,  kuat lentur
PENGARUH JENIS KAIT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BERTULANGAN BAMBU DENGAN PENGAIT Chiquita, Theadeira; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.003 KB)

Abstract

Beton merupakan campuran dari air, semen, agregat kasar, agregat halus, dan campuran tambahan lainnya. Beton memiliki kelebihan yaitu nilai kuat tekan yang tinggi, namun nilai kuat tarik beton cukup lemah. Untuk mengimbangi kekurangan tersebut, beton ditambahkan tulangan sebagai penahan tarik. Tulangan yang sering digunakan adalah baja, namun diperlukan pengganti baja karena ketersediaan baja makin menipis. Bambu merupakan sumber alam yang mudah didapat kan memiliki kuat tarik yang hampir sama dengan baja, namun bambu memiliki kuat lekat yang lemah dengan beton. Untuk mengatasi hal tersebut, ditambahkan kait pada tulangan beton agar kuat lekat tulangan bambu meningkat. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis kait yaitu Bambu Petung dan Kayu Kamper dengan benda uji sebanyak 24 balok dan 16 pull out. Dari hasil uji statistika metode anova didapat bahwa variasi jenis kait belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kuat lentur balok (f hitung 0,327 < f tabel 4,45) dan kuat lekat tulangan bambu (f hitung 0,371 < f tabel 4,6). Pada hasil uji metode analisis faktor dan uji T didapat bahwa kayu kamper dapat menahan beban maksimum lebih besar dibandingkan dengan bambu. Kata kunci: tulangan bambu, jenis kait, kuat lentur, kuat lekat
PENGARUH MUTU BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU DENGAN KAIT AmbarPratiwi, Isma Arum; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1526.134 KB)

Abstract

Beton bertulangmerupakan material konstruksi yang digunakan dalam hampir semua bangunan. Tulangan yang digunakanpadabetonberfungsiuntukmenahantegangantarik.Satu alternatif tulangan untuk beton yang jumlahnya akan selalu terbaharui adalah bambu. Meskipun bambu memilliki tegangan tarik yang tinggi namun tegangan lekat antara beton dan tulangan bambu masih rendah sehingga kapasitas beban yang dapat ditahan oleh beton bertulangan bambu masih rendah. Maka padapenelitianinitulangan bambu diberikaituntuk meningkatkan kapasitas beban maksimum. Penelitian ini membahas tentang pengaruh mutu beton terhadap kuat lentur balok beton bertulangan bambu dengan kait.Variasimutubeton yang dibuatadalah 20 MPadan 30 MPa. Benda uji pull out berukuran  cmsebanyak 16 buahuntuk menguji kuat lekat tulangan bambu dengan kait dan balok berukuran  cmsebanyak 24 buah untuk menguji kuat lentur balok. penelitian ini menggunakan metode analisis varian multi ragam (anova) rancangan setengah faktorial untuk menghemat tenaga, biaya dan waktu.Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kuat lekat beton bertulangan bambu dengan kait untuk mutu beton rendah sebesar 0,383 MPa, sedangkan untuk mutu beton tinggi sebesar 0,379 MPa. Uji statistik dengan metode anova menunjukkan pengaruh mutu beton terhadap kuat lekat belum dapat terlihat. Beban maksimum rata-rata balok untuk mutu beton rendah sebesar 7016,67 kg dan untuk mutu beton tinggi adalah 6187,5 kg. Uji statistik dengan metode anova rancangan setengah faktorial menunjukkan terdapat pengaruh antara mutu beton dan kuat lentur.   Kata kunci: Tulangan bambu dengan kait, mutu beton, kuat lekat, kuat lentur, analisis varian multi ragam (anova) rancangan setengah faktorial
PENGARUH KOMPOSISI SEMEN DAN AGREGAT KASAR BATU APUNG TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU DENGAN CAMPURAN SERAT BAMBU Nugroho, Mahening Desantoro; Dewi, Sri Murni; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1155.738 KB)

Abstract

Perkembangan Ilmu dalam bidang Kontruksi pada masa sekarang di indonesia begitu pesat .salah satu teknologi beton yang berkembang dalam usaha pembuatan rumah tahan gempa adalah penggunaan beton ringan.Mengingat bahwa Sumber daya Alam yang sudah mulai susah di daur ulang mulai  dikembangkan tulangan pengganti baja dengan menggunakan Bambu sebagai tulangan ,adapun pemanfaatan limbah bambu seperti penggunaan Serat bambu sebagai filler pada beton.Tugas akhir ini membahas mengenai Pengaruh Komposisi Semen dan Agregat kasar Batu Apung Terhadap Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Bambu dengan Campuran Serat Bambu. Dalam penelitian ini elemen yang digunakan adalah balok berukuran 20 cm x 15 cm x 160 cm .Penentuan komposisi semen dan agregat pada penelitian ini menjadi pembahasan dalam pengujian balok.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total 12 benda uji dengan 4 rancangan benda uji. Benda uji dibuat berdasarkan perhitungan sampel dengan percobaan faktorial sebagian.masing masing benda uji yaitu serat bambu 40 gram komposisi semen agregat 1:2:1 rasio tulangan 1% , serat bambu 40 gram komposisi semen dan agregat 1:2,5:1,5 rasio tulangan 1,5%, serat bambu 150 gram komposisi semen dan agregat 1:2:1 rasio tulangan 1,5% dan serat bambu 150 gram komposisi semen dan agregat 1:2,5:1,5 rasio tulangan 1% .Hasil pengujian menunjukan bahwa  kekakuan  komposisi tinggi 1:2:1 lebih kaku dan kuat menahan beban sehingga lendutan yang didapatkan lebih kecil dibandingkan dengan komposisi 1:2,5:1,5.Namun pada penelitian ini mengalami perbedaan antara uji coba dengan teori yang ada . Salah satu penyebabnya  adalah ketidak kompak nya antara bambu dan beton, sehingga daya lekat bambu terhadap beton kurang.Pada perhitungan statistik uji anova satu arah diketahui bahwa belum ada pengaruh komposisi semen dan agregat pada beton bertulang bambu dengan serat.   Kata kunci:Balok,Beton, Lendutan, Kekakuan, kuat lentur .
ANALISIS KUAT GESER STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN LUBANG HOLLOW CORE PADA TENGAH PENAMPANG BALOK Pambudi, Aji Kukuh; Dewi, Sri Murni; Simatupang, Roland Martin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.06 KB)

Abstract

Balok yang dilubangi dan diberi styrofoam akan memiliki berat yang lebih ringan. Maka dari itu penelitian ini berfungsi untuk mendapatkan balok yang memiliki berat  yang  lebih  ringan  dari  yang  sewajarnya  yaitu  dengan  cara  memberi perlakuan  terhadap balok yang dilubangi secara horizontal pada badan  balok. Pengujian dilakukan untuk mencari beban maksimum yang dapat diterima oleh balok. Untuk mengukur berat sendiri digunakan timbangan berkapasitas maksimal 300 kg. Kemudian load shell berfungsi untuk mengetahui beban  maksimum  yang  terjadi.  Balok  beton  bertulang  normal  sebagai  balok kontrol memiliki berat volume sebesar 2038,7 kg/m3 dan mampu menahan beban maksimum   rata – rata sebesar   5725 kg. Pada balok beton bertulang dengan lubang  hollow core ukuran 5 x 10 x 60 cm memiliki berat volume sebesar 2000 kg/m3  dan mampu menahan beban   maksimum sebesar   rata – rata 5475   kg dengan persentase pengurangan pada berat volume terhadap balok kontrol sebesar 1,9 % dan persentase pengurangan kekuatan geser   sebesar 4,37 %. Pada balok beton bertulang dengan lubang hollow  core ukuran 7 x 10 x 60 cm dan 9 x 10 x 60 cm yang memiliki berat volume rata – rata masing-masing sebesar 1922,4 kg/m3  dan   1911,5 kg/m3. Balok ini mampu menahan beban maksimum   rata – rata sebesar 4800 kg untuk balok dengan lubang hollow core ukuran 7 x 10 x 60 cm dan 4850 kg untuk balok dengan  lubang hollow core ukuran 9 x 10 x 60 cm. Persentase pengurangan berat volume terhadap balok kontrol masing - masing sebesar  5,7% dan  6,2% . Untuk persentase pengurangan  kekuatan geser masing – masing sebesar 16,16% dan 15,28%. Dengan demikian dapat dilihat bahwa pengaruh pengurangan volume beton pada balok beton bertulang dengan lubang hollow core dapat mengurangi kekuatan balok untuk menahan kuat geser yang terjadi. Kata kunci : kuat geser, Lubang Hollow Core, balok
PENGARUH PENINGKATAN KOMPOSISI MORTAR TERHADAP KEKUATAN STRUKTUR DINDING BATA MERAH LOKAL Refandi, Ricky; Zacoeb, Achfas; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1859.098 KB)

Abstract

Masonry atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut pasangan dinding bata merupakan material bangunan yang istimewa dan special. Dinding bata merah banyak digunakan karena memiliki beberapa keunggulan seperti rendahnya kemungkinan adanya ereksi, rendahnya rangkak susut, flesksibel, tahan api, cepat dikerjakan, dan ekonomis. Dinding bata merah merupakan material komposit yang tersusun atas bata merah sebagai unit utama dan mortar.Dalam struktur dinding bata merah ini dibutuhkan suatu struktur dengan kekuatan maksimal yang dipengaruhi material susunan yang telah disebutkan diatas.Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh peningkatan komposisi mortar terhadap kekuatan struktur dinding bata merah lokal.Adapun kinerja dinding bata merah ini ditinjau berdasarkan pemberian beban aksial arah vertikal dengan tiga variasi model dinding.Dari hasil penelitian ini, didapatkan kekuatan maksimum dinding untuk masing-masing model dengan perbedaan komposisi mortar dan perbedaan mutu bata merah lokal. Penggunaaan mortar dengan perbandingan 1 (PC) : 3 (PP) dengan bata Gondanglegi pada model dinding 1 (bata disusun horisontal) memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan model dinding 2 (bata disusun vertikal) dan model dinding 3 (bata disusun diagonal). Dalam penelitian juga terlihat perbedaan prosentase kenaikan kekuatan model dinding 1. Model dinding 1 yang menggunakan bata Gondanglegi dengan komposisi mortar 1 (PC) : 10 (PP) ke 1 (PC) : 3 (PP) sebesar 61,045%, yang diikuti dengan kenaikan prosentase kekuatan mortar sebesar 79,167%. Sedangkan untuk model dinding 1 yang menggunakan bata Turen sebesar 44,091% dengan prosentase kenaikan mortar sebesar 78,261%. Kata kunci: kuat tekan, dinding bata, bata merah lokal, komposisi mortar, beban uniaksial  
PERENCANAAN ALTERNATIF BANGUNAN KOMPOSIT GEDUNG B PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER (TAHAP 1) UNIVERSITAS BRAWIJAYA BERDASARAKAN SNI 1729-2015 Pratsiwi, Dyah Ayu; Wibowo, Ari; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.88 KB)

Abstract

Bangunan tinggi harus didesain sebagai bangunan tahan gempa menggunakan sistem struktur dan komponen material yang kuat. Selain itu diharapkan bangunan gedung direncanakan dengan kekuatan yang tinggi, penampang yang efisien, beban  batas layan yang memenuhi persyaratan keamanan dan kenyamanan. Perencanaan  struktur ini menggunakan sistem rangka pemikul momen dengan komponen struktur komposit. Konsep perencanaan menggunakan metode DFBK (desain faktor beban dan ketahanan) dan metode DAM (direct analysis method). Didapatkan balok komposit berupa material baja profil WF dengan pelat beton setebal 12 cm, sedangkan  untuk kolom  komposit berupa  material baja profil WF yang diselubungi beton bertulang.  Sebagai transfer gaya dan kekuatan dibutuhkan  penghubung geser stud headed anchor. Untuk sambungan balok-kolom dan balok anak-induk digunakan sambungan las sedangkan sambungan antar kolom dan sambungan antar kolom  menggunakan baut. Sehingga dapat disimpulkan, didapatkan beberapa keuntungan yaitu berat struktur gedung dapat lebih kecil, berat baja dapat diperkecil, penampang yang digunakan dapat semakin kecil, dan kekakuan pelat lantai meningkat sehingga sangat efisien sebagai alternatif perencanaan gedung bertingkat.   Kata Kunci: DAM,DFBK , gaya gempa, komposit, SRPM.  
UJI KUAT TEKAN BATA MERAH MENGGUNAKAN MORTAR PASIR KWARSA Rahman, Hilman Aulia; ., Wisnumurti; Zacoeb, Achfas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.758 KB)

Abstract

Batu bata merah merupakan salah satu unsur bangunan yang banyak digunakan di Indonesia, oleh karena itu penting untuk mengetahui seberapa besar kekuatan dari batu bata merah.  Ada banyak metode pengujian kuat tekan batu bata merah yang bisa digunakan, sehingga menimbulkan perbedaan hasil kuat tekan batu bata dari tiap metode pengujian. Pada penelitian ini dilakukan proses pengujian batu bata merah dari tiap metode pengujian.  Metode pengujian yang dipakai yaitu SNI dan ASTM dengan model benda uji untuk SNI sebanyak 4 model (Kubus, SNI 6 mm, SNI 1 cm, SNI 2 cm), sedangkan untuk metode ASTM model yang diuji hanya satu sesuai dengan keteapan yang terncantuk di ASTM C67.  Untuk proses pengujian yang mengacu pada SNI permukaan benda uji diberi beban hingga mencapai beban maksimum dengan kecepatan 2 Kg/cm2/det.  Sedangkan untuk metode ASTM benda uji diberi beban hingga mencapai beban maksimum dengan kecepatan 907,125 Kg/menit.  Hasil kuat tekan metode SNI maupun ASTM didapat dari beban tekan tertinggi dibagi bidang yang dibebani.  Jenis batu bata merah yang digunakan pada penelitian ini adalah batu bata merah produksi Gondanglegi dan batu bata merah produksi Turen. Hasil proses pengujian menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antara model benda uji yang mengacu ASTM dan model benda uji yang mengacu pada SNI, dimana model benda uji yang mengacu pada ASTM mempunyai kuat tekan rata-rata sebesar 62,002 Kg/cm2 untuk Gondanglegi dan 60,596 Kg/cm2 untuk Turen, sedangkan untuk rata-rata kuat tekan terbesar yang mengacu pada metode SNI yaitu model SNI 2 cm untuk Gondanglegi dengan kuat tekan sebesar 21,604 Kg/cm2 dan model SNI 1 cm untuk Turen dengan kuat tekan sebesar 24,014 Kg/cm2. Kata Kunci : batu bata merah, kuat tekan, SNI, ASTM.  
PENGARUH DIMENSI UKURAN BATU BATA MERAH DAN CAMPURAN MORTAR TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK PASANGAN DINDING Sinaga, William Swendy; Partogian, Rio Hotman; ., Wisnumurti; Zacoeb, Achfas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.865 KB)

Abstract

Batu bata merah merupakan material yang paling mudah ditemukan dan digunakan hampir semua bangunan. Selain murah, bata sering digunakan karena proses pembuatannya yang mudah dan banyak ditemukan di semua daerah di Indonesia. Karena dipengaruhi oleh pengrajin setempat dan faktor permintaan, batu bata memiliki berbagai dimensi ukuran berbeda-beda di setiap wilayah. Selain batu bata, pada pasangan dinding tidak terlepas dengan penyusun perekat antar bata yaitu mortar. Campuran mortar yang digunakan pada umumnya terdiri berbagai macam perbandingan antara semen:pasirnya. Pada penelitian ini ingin diketahui bagaimana pengaruh dimensi batu bata dan campuran mortar tersebut terhadap karakteristik mekanik pasangan dindingnya. Variasi yang digunakan antara lain batu bata tipis dan batu bata tebal dengan variasi campuran mortar (semen:pasir) 1:3, 1:5 dan 1:8. Dengan perlakuan arah tekan vertikal, horizontal dan diagonal. Didapatkan bahwa pada pasangan dinding yang menggunakan batu bata tipis akan memiliki nilai kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan batu bata tebal dan pada pengujian statistik, campuran mortar  memiliki pengaruh yang spesifik pada nilai kuat tekan pasangan dinding. Kata Kunci: batu bata merah, dimensi, campuran mortar, kuat tekan, pasangan dinding
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU TERHADAP KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU AGEGAT BATU BATA Paramita, Riezka Prilly; Dewi, Sri Murni; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.932 KB)

Abstract

Kuda-kuda merupakan struktur rangka batang yang terdiri dari batang tekan dan tarik. Umumnya material yang digunakan sebagai bahan penyusun kuda-kuda berupa baja, kayu, dan beton bertulang. Namun, beton bertulang sebagai bahan penyusun kuda-kuda belum banyak dikembangkan serta dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan kekurangan beton bertulang yaitu berat sendiri yang menyulitkan pada saat pemasangan di lapangan. Pada penelitian ini percobaan dilakukan pada kuda-kuda dengan agregat kasar batu bata serta mengganti tulangan dengan tulangan bambu untuk membuat kuda-kuda lebih ringan dengan kekuatan yang relatif sama. Adapun variasi dalam percobaan ini adalah kuda-kuda beton komposit tulangan bambu dengan serat (tipe BS)  dan tanpa serat (tipe B). Penambahan serat sebanyak 1,5% berat semen dilakukan untuk memperkuat kuda-kuda yang dilihat dari pola retak sebagai respon terhadap beban vertikal yang diberikan. Benda uji berbentuk setengah kuda-kuda dengan bentang 150 cm, tumpuan sendi-rol, dan sudut 35o sebanyak 3 buah masing-masing variasi dan sebuah kuda-kuda agregat batu kerikil normal (tipe N) sebagai benda uji kontrol. Hasil pengujian didapatkan kuda-kuda tipe BS memiliki rata-rata berat sendiri sebesar 84,15 kg dengan rata-rata beban maksimum 3766,67 kg.  Kuda-kuda tipe B memiliki rata-rata berat sendiri 84,78 kg dengan rata-rata beban maksimum 3016,67 kg. Sementara kuda-kuda tipe N memliki berat sendiri 97,8 kg dengan beban maksimum 3700 kg. Pola retak yang terjadi pada tipe BS terjadi secara bertahap dan banyak, sementara pada tipe B retak terjadi secara tiba-tiba dan sedikit sehingga keruntuhan terjadi lebih cepat dibanding tipe BS. Hal ini menunjukkan bahwa agregat batu bata dan tulangan bambu  dengan serat dapat menjadi agregat kasar dan tulangan pengganti dengan kekuatan yang hampir sama dengan beton normal walaupun tidak memiliki perbedaan berat sendiri yang signifikan dengan beton normal.

Page 24 of 136 | Total Record : 1355