cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR CASTELLATED BEAM NON KOMPOSIT GEDUNG VOLENDAM HOLLAND PARK CONDOTEL KOTA BATU Nugroho, Eko Prasetyo; Hidayat, M. Taufik; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.16 KB)

Abstract

Remaja ini pembangunan di Indonesia berkembang sangat pesat. Kemajuan pembangunan yang sangat pesat ini menyebabkan area bebas semakin sedikit dan sempit. Maka, daerah daerah maju maupun berkembang mulai membangun gedung gedung bertingkat untuk mengatasi kebatasan lahan. Sebagian besar daerah daerah di Indonesia masih banyak yang menggunakan bangunan gedung yang menggunakan beton bertulang yang relative membutuhkan waktu lama dalam pembangunannya dan memiliki keterbatasan dalam gedung berbentang panjang dan membutuhkan jarak antar kolom yang relatif berbentang pendek. Untuk itu perlu bahan lain yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, bahan tersebut ialah baja, karena baja merupakan produk pabrik dan pemasangannya mudah sehingga dapat mempersingkat waktu pengerjaan bangunan struktur. Dan baja merupakan bahan yang sangat cocok untuk bangunan berbentang panjang sehingga dapat mengurangi jumlah kolom pada bangunan tersebut, dan pada studi ini menggunakan perencanaan baja Castellated beam yang mampu menahan tegangan lebih kuat dari baja biasa karena tingginya mencapai 1,5 kali lebih tinggi dari baja biasa dan lubang lubang yang terdapat pada baja castellated beam dapat di gunakan untuk jalan lewat pipa pipa saluran pada gedung tersebut sehingga dapat menghemat penggunaan area dan tidak akan mengurangi tinggi plafon yang biasanya berkurang karena di lewat pipa pipa. Pembangunan ini mengacu pada SNI 03 1726 2002 sehingga dengan mengacu pada peraturan itu menghasilkan bangunan gedung yang efisien, efektif dan tahan gempa. Dalam analisis berikut merupakan penelitian dari gedung Vollendam di Holland Park Condotel kota batu. Dengan Zona gempa 4 yang menggunakan perencanaan Baja Castellated Beam. Dari analisis ini di simpulkan bahwa baja yang digunakan untuk balok memiliki dimensi 250x250x8x13mm dan untuk kolom memiliki dimensi 622x357x26x15mm. dan terbukti aman untuk bangunan ini karena memenuhi syarat perhitungan momen Φ Mn ≥ Mu dan perhitungan geser Φ Vn ≥ Vu. Kata kunci : Baja Castellated beam, Non komposit
PENGARUH ASPEK RASIO (Hw/Lw) TERHADAP DAKTILITAS DAN KEKAKUAN PADA DINDING GESER BERTULANGAN HORIZONTAL BERJARAK RAPAT DI BAWAH PEMBEBANAN SIKLIK (QUASI-STATIS) Rahmayani, Nida; Wibowo, Ari; Nurlina, Siti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.371 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar.Maka dari itu di Indonesia rawan terjadi gempa bumi.Keadaan ini mempengarui keadaan struktur di Indonesia sehingga menuntut adanya adaptasi dari struktur bangunan di Indonesia.Dinding geser adalah dinding yang dirancang untuk menahan gaya lateral akibat gempa bumi serta gaya aksial dari struktur.Salah satu parameter yang mempengaruhi kekuatan-deformasi pada dinding geser adalah aspek rasio (Hw/Lw).Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh dari aspek rasio pada dinding geser terhadap daktilitas dan kekakuan.Pada penelitian inidinding geser diuji dengan pembebanan siklik.  Terdapat 2 variasi dinding geser pada penelitian ini, yaitu dinding geser dengan tulangan horizontal tunggal dan dinding geser dengan tulangan horizontal ganda.  Dinding geser diberi beban aksial konstan sebesar 3000 kg,kemudian diberi beban lateral pada ketinggian 0,6 m hingga mencapai drift yang telah ditentukan. Hasil pengujian ini didapatkan bahwa beban lateral yang dapat ditahan oleh dinding geser SW – 50 – 1.5 adalah sebesar 8500 kg dengan daktilitas perpindahan sebesar 1.2213, kekakuan secan sebesar 384.497 kg/mm dan kekakuan tangen sebesar 737.2073 kg/mm. Pada dinding geser SD – 150 – 1.5 dapat menahan beban lateral sebesar 8330 kg dengan daktilitas perpindahan sebesar 1.0497, kekakuan secan sebesar 291.476 kg/mm dan kekakuan tangen sebesar 366.153 kg/mm. Sedangkan pada dinding geser SD – 150 – 2 beban lateral yang dapat ditahan adalah sebesar 7080 kg dengan nilai daktilitas perpindahan sebesar 2.9333 dan kekakuan secan sebesar 351.6809 kg/mm. KataKunci: Aspek Rasio, Dinding Geser, Drift, Daktilitas, Kekakuan
PENGARUH ASPEK RASIO (HW/LW) TERHADAP POLA RETAK DAN MOMEN KAPASITAS PADA DINDING GESER BERTULANGAN HORIZONTAL BERJARAK LEBAR DI BAWAH PEMBEBANAN SIKLIK (QUASI-STATIS) Saputri, Ayu; Wibowo, Ari; Budio, Sugeng P
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.589 KB)

Abstract

Indonesia merupakan wilayah yang cukup sering mengalami gempa bumi. Dinding geser adalah dinding yang berfungsi sebagai pengaku dan penahan gaya lateral akibat gempa bumi pada bangunan. Salah satu parameter yang mempengaruhi kekuatan dinding geser adalah aspek rasio.Aspek rasio yaitu perbandingan tinggi dan lebar pada dinding geser.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh aspek rasio pada pola retak dan momen kapasitas dinding geser. Pada penelitian ini dilakukan pengujian dinding geser dengan pembebanan siklik. Dinding geser dibebani sampai pada drift yang ditentukan. Pengujian dilakukan 2 siklus setiap drift. Kemudian data-data yang dicatat adalah beban lateral, drift dan pola retak. Hasil pengujian pada dinding geser SW-50-1,5 beban lateral maksimum yang dapat ditahan adalah sebesar 8500 kg dengan momen ultimate sebesar 5100kgm. Untuk dinding geser SD-300-1,5 beban lateral maksimum yang dapat ditahan adalah sebesar 6972 kg dengan momen ultimate sebesar 4183,20 kgm. Pada hasil keseluruhan  aspek rasio mempengaruhi beban lateral yang dapat ditahan oleh dinding geser. Pada penelitian  momen ultimate yang  didapat bukan dalam keadaan sesungguhnya dan  hanya dari salah satu sisi saja yang dicapai benda uji karena peralatan  yang tidak memadai. Pola retak yang terjadi pada ketiga benda uji adalah retak lentur dan retak geser, yang membedakannya adalah penyebaran retak tersebut pada masing-masing benda uji. Kata kunci: Dinding geser, drift, momen ultimate, momen retak, pola retak
PERENCANAAN ALTERNATIF MAIN BUILDING A HOLLAND PARK CONDOTEL DI KOTA BATU DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL CASTELLATED BEAM NON KOMPOSIT Hidayatullah Rifai, Ardian Nur; Hidayat, M. Taufik; Nainggolan, Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.851 KB)

Abstract

Potensi Kota Batu semakin berkembang setiap tahun baik dari segi pariwisata, pertanian, perdagangan, maupun industri. Oleh karena itu pembangunan di Kota Batu menjadi pesat dengan ditandai pembangunan perumahan, apartemen, tempat – tempat pariwisata untuk mengatasi kepadatan penduduk yang meningkat serta untuk menyejahterakan masyarakat. Hampirseluruhbangunan yang ada di Kota Batudirencanakanmenggunakanstrukturbetonbertulangtermasuk gedung Main Building A Holand Park Condotel   Kota Batu. Kekurangan dari strukturbetonadalah bangunan/gedung memikulbeban yang relatifbesar karena berat sendiri beton (beban mati) yang besar. Semakinbesarberatsendiripadabangunanmakasemakinbesar pula bebangempa yang harusditahanbangunatersebut. Olehkarenaituperluadanyaperencanaan lain sebagai alternatif sturktur beton, yaitumenggunakanstrukturbaja. Dalam analisis dan evaluasi ini akan dilihat perhitungan struktur dari profil Castellated Beam. Untuk detail penampangbalokmenggunakanbajaprofilCastellated Beam non kompositdenganpelatbeton yang dianggapbebanvertikal. Sedangkanuntuk detail penampangkolommenggunakanprofilWide Flangedenganselubungbeton.Kontrolpenampangpadabalokdankolomdilakukansetelahperencanaanawaldimensi. Untuk perhitungan momen nominal (Mn) pada profil WF utuh harus memenuhi syarat ØMn < Mu, setelah memenuhi syarat maka profil WF dibentuk menjadi castellated kemudian dikontrol terhadap momen, geser,  jarak antar lubang, dan lendutan. Kata Kunci : LRFD, Stuktur Baja, Castellated Beam
PENGARUH ASPEK RASIO (HW/LW) TERHADAP DAKTILITAS DAN KEKAKUAN PADA DINDING GESER BERTULANGAN HORIZONTAL BERJARAK LEBAR DI BAWAH PEMBEBANAN SIKLIK (QUASI-STATIS) Patricia, Louce; Wibowo, Ari; Budio, Sugeng p.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.902 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan intensitas terjadinya gempa bumi yang cukup  tinggi. Kondisi ini menyebabkan bangunan-bangunan di Indonesia harus tahan gempa agar tidak langsung mengalami keruntuhan selama gempa bumi terjadi. Salah satu perkuatan struktur tambahan untuk menahan gaya gempa adalah dinding geser. Dinding geser merupakan slab beton bertulang yang dipasang vertikal pada sisi gedung tertentu dan berfungsi untuk menambah kekakuan struktur, menahan gaya lateral, serta membatasi defleksi lateral yang terjadi. Untuk bisa menahan beban lateral, dinding geser harus kaku dan daktil. Kekakuan dan daktilitas dinding geser dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jumlah dan diameter tulangan serta rasio tinggi dan lebar dinding geser. Semakin kaku dan daktil suatu struktur dinding geser, maka jumlah dan diameter penulangan yang dibutuhkan akan semakin banyak dan akan mempengaruhi biaya pembuatannya. Agar dinding geser yang dihasilkan ekonomis, maka diperlukan sebuah variasi untuk membentuk elemen struktur ini dengan kekakuan maksimal tetapi efisien. Penelitian ini akan lebih menekankan pengaruh rasio tinggi dan lebar dinding geser terhadap daktilitas dan kekakuannya. Adapun hasil analisis data secara teoritis dan eksperimental pada dinding geser dengan rasio tinggi (hw) dan lebar (ℓw) yang berbeda menunjukkan bahwa dinding geser pendek dengan rasio tinggi (hw) dan lebar (ℓw) dinding sebesar 1,5 dalam beban aksial yang sama dengan dinding geser tinggi dengan aspek rasio tinggi (hw) dan lebar (ℓw) dinding sebesar 2,0 mempunyai nilai daktilitas perpindahan yang lebih rendah dan kekakuan yang cenderung lebih besar dari dinding geser tinggi. Sementara hasil analisis pada dinding geser dengan rasio tinggi (hw) dan lebar (ℓw) yang sama dengan variasi jarak tulangan horizontal menunjukkan nilai daktilitas dan kekakuan dinding geser dengan jarak tulangan horizontal yang rapat (150 mm) lebih besar dibandingkan dengan dinding geser dengan jarak tulangan horizontal yang lebar (300 mm). Kata kunci: dinding geser, pembebanan siklik, drift, daktilitas, kekakuan
PENGARUH ASPEK RASIO (HW/LW) TERHADAP POLA RETAK DAN MOMEN KAPASITAS PADA DINDING GESER BERTULANGAN HORIONTAL DENGAN KEKANGAN DI BAWAH PEMBEBANAN SIKLIK (QUASI-STATIS) Suli, Vivi Novita; Wibowo, Ari; Nurlina, Siti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.294 KB)

Abstract

Dinding geser salah satu elemen struktur yang kaku yang dapat menahan beban lateral dan dapat digunakan sebagai salah satu elemen penting pada bangunan bertingkat. Perencanaan dinding geser serupa dengan kolom namun berbeda pada tulangan horizontalnya. Tulangan horizontal pada kolom dapat sekaligus berfungsi sebagai sengkang, berbeda pada dinding geser. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini merupakan benda uji  yang awalnya beraspek rasio 2 yang kemudian dipotong menjadi aspek rasio 1,5. Pengaruh aspek rasio pada pola retak, DGK-150-1,5 memiliki jarak antar retak yang lebih renggang  dan lebih menyebar di bagian dinding geser dibanding DGK-150-2. Ditinjau dari momen kapasitas, DGK-150-1,5 memiliki nilai yang yang hampir mendekati antara keduanya. Untuk benda uji beraspek rasio sama, pola retak pada DGK-150-1,5 menghasilkan retak yang lebih panjang dikarenakan adanya kekangan dan didominasi oleh retak baru ataupun pertambahan panjang retak. Sedangkan SW-50-1,5 retak yang terjadi tidak sepanjang DGK-150-1,5 dan didominasi oleh petambahan retak dan penyambungan antar retak. Berdasarkan momen kapasitas, DGK-150-1,5 dan SW-50-1,5 ditinjau dengan jarak yang sama dan mutu beton yang berbeda, dimana DGK-150-1,5 menghasilkan momen kapasitas yang lebih besar dibanding dengan SW-50-1,5. Kata kunci:  dinding geser, aspek rasio, pengekang, pola retak, momen kapasitas, beban siklik.
PENGARUH VARIASI JARAK KLEM SELANG PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON SIKLIK SAMBUNGAN BALOK-KOLOM BETON BERTULANG BAMBU Prayoga, Yopi Adi; Dewi, Sri Murni; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.947 KB)

Abstract

Sambungan balok-kolom merupakan bagian dari komponen struktur bangunan yang sangat kritis. Seiring dengan penggunaan tulangan baja yang semakin banyak, inovasi bambu sebagai pengganti baja untuk penahan gaya tarik yang bekerja pada beton bertulang dapat menjadi solusi. Dikarenakan daya lekat antara bambu dan beton belum cukup kuat, pada penelitian kali ini akan meneliti penggunaan variasi jarak pemasangan klem selang sebagai kait pada bambu untuk mendapatkan kapasitas respon siklik sambungan balok-kolom yang lebih baik. Sambungan balok-kolom yang diuji berjumlah 7 buah dengan mutu beton (f’c) 30 Mpa.Variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah variasi jarak klem selang (6 cm dan 12 cm), dan tulangan bambu yang digunakan adalah bambu petung dengan dimensi 1,5 x 1,5 Cm. Pengujian yang dilakukan adalah Pengujian Kuat Lentur dengan Beban Siklik. Hasil eksperimental dari penelitian ini menunjukkan bahwa sambungan balok-kolom dengan klem selang jarak 12 cm memiliki nilai daktilitas rata-rata 15,339 serta luas kurva hysteresis rata-rata 29,8 Kgmm, sedangakn sambungan balok-kolom dengan klem selang jarak 6 cm memiliki nilai daktilitas rata-rata 7,998 serta luas kurva hysteresis rata-rata 20,39 Kgmm. Kata kunci : respon siklik, beton bertulangan bambu, daktilitas perpindahan, beban gempa, sambungan balok-kolom.
PENGARUH PEMAKAIAN KLEM SELANG TERHADAP BEBAN MAKSIMUM PADA SAMBUNGAN BALOK-KOLOM BETON BERTULANGAN BAMBU Yanuar, Lucky; Dewi, Sri Murni; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.512 KB)

Abstract

Beton merupakan material utama yang digunakan dalam bidang konstruksi karena kuat tekan yang tinggi, mudah dibentuk dan perawatannya mudah.Dalam pelaksanaandilapangan  sering dikombinasikan dengan tulangan baja karena kuat tarik baja yang tinggi.Namun, tulangan baja merupakan material yang relatif mahal dan sumber daya alam tak terbaharui maka, diperlukan alternatif pengganti baja yaitu menggunakan tulangan bambu.Tulangan bambu memiliki kuat tarik tinggi yang mendekati baja namun kuat lekat pada bambu masih rendah. Kuat lekat pada bambu dapat diminimalisir dengan menggunakan kait dan pemberian lapisan kedap air. Dalam penelitian ini tulangan bambu diberikan klem selang sebagai kait dan cat serta sikadur sebagai lapisan kedap air. Dengan adanya penambahan klem selang diharapkan kapasitas beban maksimum pada tulangan bambu dapat meningkat. Penelitian ini menggunakan pengujian beban siklik. Benda uji sambungan balok-kolom berdimensi 18x25x160cm pada kolom dan 25x18x75cm pada balok.Berdasarkanhasil penelitian diperoleh belum adanya pengaruh akibat penggunaan klem selang pada rasio tulangan kecil 0.76% terhadap peningkatankapasitas  beban maksimum sambungan balok-kolom beton bertulangan bambu. Namun, pada rasio tulangan besar 1.21% penggunaan klem selang berpengaruh terhadap peningkatan kapasitas beban maksimum pada sambungan balok kolom beton bertulangan bambu sebesar 14.21%. Kata Kunci: sambungan balok-kolom bertulang bambu dengan kait, klem selang, beban makasimum, lendutan, pola retak.
RESPON SIKLIK SAMBUNGAN BALOK – KOLOM BETON BERTULANG BAMBU DENGAN VARISAI PADA RASIO TULANGAN Nugroho, Rahadian Dwi; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.234 KB)

Abstract

Dalam perencanaanya sambungan balok-kolom direncankan mampu menahan beban lateral yang disebabkan oleh gempa. Sambungan balok – kolom dapat menggunakan beberapa bahan diantaranya; kayu, baja, dan beton bertulang. Pemakaian bambu pada tulangan beton memiliki permasalahan pada lekatan antara bambu dan beton yang kurang baik, kemudian sifat bambu yang higroskopis. Penelitian mengenai beton bertulang bambu masih dilakukan dengan variasi pengujian dan penggunaan bahan lekatan yang berbeda beda. Penelitian ini adalah uji kuat lentur dengan permodelan balok kantilever dan pembebanan siklik. Merupakan lanjutan dari penelitan sebelumnya dimana menggunakan permodelan pengujian balok diatas dua tumpuan. Desain dari sambungan sendiri menggunakan kait dengan jarak 6 cm pada ujung ujung bambu dan tanpa kait klem selang. Selain pada kait penelitian ini juga menggunakan rasio tulangan yang berbeda, rasio tulangan kecil (0,77%) dan rasio tulangan besar (1,21%). Pada penelitian ini mendapatkan hasil pengujian dimana penggunaan kait dan variasi pada rasio tulangan belum berpengaruh secara signifikan untuk beban maksimum yang di hasilkan. Selain itu penggunaan kait mampu menambah bagus kinerja  sambungan dalam menerima beban gempa dan penggunaan rasio tulangan yang besar akan menambah kaku dari sambungan tersebut. Kata kunci: Tulangan bambu, klem selang, rasio tulangan, respon siklik, sambungan balok - kolom
PENGARUH POLA TULANGAN GESER BAMBU PADA PENGUJIAN GESER-LENTUR BALOK Amelia, Renny; Simatupang, Roland Martin; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.847 KB)

Abstract

Penelitian penggunaan tulangan bambu sebagai pengganti tulangan baja pada beton sudah banyak dilakukan.Morisco (1999) merupakan salah satu peneliti yang menyelidiki bahwa bambu dapat digunakan sebagai pengganti tulangan baja karena mempunyai kekuatan tarik yang tinggi mendekati baja struktur. Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh tulangan geser bambu pilin dan tidak dipilin terhadap nilai kuat geser, beban maksimum balok dan lendutan. Untuk tulangan bambu pilin digunakan dimensi 0,4 cm x 0,4 cm yang dibentuk berdasarkan pola pilinan terbaik dari hasil uji pull out. Untuk tulangan geser bambu tidak dipilin menggunakan dimensi 0,5 cm x 1 cm. Tulangan utama balok menggunakan tulangan baja dengan diameter 8 mm. Balok yang akan diuji berdimensi 18 cm x 20 cm x 100 cm dengan jenis pembebanan Two Point Loading, jarak antar tumpuan 80 cm, dan rasio a/d yaitu 1 < a/d < 2,5. pengujian balok dilakukan setelah usia balok 10 hari. Hasil pengujian kuat geser yang dihasilkan oleh benda uji balok dengan menggunakan tulangan geser bambu tidak dipilin sebesar 13800 kg dan 14500 kg , dan benda uji balok dengan menggunakan tulangan geser bambu pilin sebesar 5400 kg dan 9400 kg. Dapat disimpulkan bahwa tulangan geser bambu memiliki peran dalam meningkatkan nilai kuat geser selain dari kuat geser dari beton sendiri.Pola retak akibat pembebanan yang dialami keseluruhan balok adalah retak geser-lentur. Kata kunci: Tulangan Geser Bambu, Bambu Pilin, Kuat Geser, Pola Retak

Page 30 of 136 | Total Record : 1355