cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,355 Documents
STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEGANGAN DAN REGANGAN BETON Astuti, Kamiliyana Puteri; Wijaya, Ming Narto; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.499 KB)

Abstract

Beton merupakan material utama yang banyak digunakan untuk berbagai struktur bangunan. Material penyusun beton bersifat elasto-plastis dimana kuat tekan maksimum terletak pada saat regangan mencapai ±0,002 (Dipohusodo, 1999). Cara yang umum untuk mendapatkan data yang valid yakni dengan melakukan simulasi di laboratorium dengan frekuensi percobaan tertentu dan hasil dari eksperimen pun menjadi informasi dasar untuk pemodelan pada elemen hingga. Namun, hal ini membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit..Maka dari itu, pendekatan yang baik untuk permasalahan kompleks dari material beton adalah dengan menggunakan elemen hingga, yakni ABAQUS. Pada skripsi ini, beton berdiameter 150mm dan panjang 300mm dengan fc’ sebesar 20, 25, 30, dan 35 MPa berbentuk silinder dimodelkan sebagai pendekatan dari model ini. Hasil dari pemodelan numerik dengan ABAQUS 6.13 trial mendekati hasil eksperimen.  
KORELASI NILAI KUAT TARIK DAN MODULUS ELASTISITAS BAJA DENGAN KEKERASAN PADA EQUOTIP PORTABLE ROCKWELL HARDNESS FITRIA, WIKHA; Arifi, EVA; BAYU B.K., BHONDANA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.271 KB)

Abstract

Equotip
ANALISIS KERAPATAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN CEPAT RAMBAT DAN TRANSMISSION TIME PADA ALAT UPV (ULTRASONIC PULSE VELOCITY) Yulian, Albertus Eky; Wijatmiko, Indradi; N., Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.444 KB)

Abstract

Kekuatan beton bergantung pada kualitas pengerjaannya, sehingga dalam pengawasan perlu dilakukan pengujian, salah satunya adalah pengujian UPV (Ultrasonic Pulse Velocity). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kerapatan dan kuat tekan beton terhadap bentuk gelombang yang dihasilkan oleh alat UPV. Dalam penelitian ini parameter yang dianalisis adalah waktu transmisi serta besarnya amplitudo pertama dari gelombang yang didapat dari pengujian UPV pada benda uji silinder dengan variasi komposisi campuran beton dengan kuat tekan rencana 20 MPa, 25 MPa, 30 MPa, dan 35 MPa. Hasil pengujian UPV pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat antara kuat tekan aktual dengan waktu transmisi (t0), dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,5249 dan 0,4953 masing-masing untuk metode transmission time (TT) dan pulse velocity (PV). Hasil analisis membuktikan bahwa perambatan gelombang memiliki waktu transmisi lebih cepat pada beton yang memiliki kerapatan tinggi dilihat dari kuat tekan aktualnya. Sedangkan parameter amplitudo awal (A1) belum menunjukkan hubungan dengan kuat tekan aktual dilihat dari tidak adanya pola sebaran data yang konsisten. Hal tersebut dipengaruhi oleh ketidakseragaman komposisi dan susunan agregat yang menimbulkan pembacaan amplitudo yang berbeda dalam satu benda. Kata Kunci: beton, cepat rambat, kerapatan, ultrasonic pulse, waktu transmisi.
PENGARUH JARAK SENGKANG DARI METODE JAKET BETON BERTULANG BAMBU PADA KOLOM BETON BERTULANG RINGAN Saputra, Rizky Adhi Perdana; N., Christin Remayanti; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.021 KB)

Abstract

Kolom merupakan salah satu elemen terpenting didalam suatu konstruksi bangunan. Sehingga diperlukan perhatian khusus apabila kolom mengalami kerusakan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perbaikan kolom adalah dengan cara jaket beton.Kolom retrofit dipasangtulangan dan sengkang bermaterialkan bambu. Dari hasil penelitian didapatkan untuk kolom retrofit A.2 yang dipasang tulangan bambu sebanyak 4 buah ukuran 10 x 10 mm dan jarak antar sengkang 14 cmlebih efektif dibandingkan dengan kolom retrofit A.1yang dipasang tulangan bambu sebanyak 4 buah ukuran 10 x 10 mm dan jarak antar sengkang 9.3 cmhal ini dikarenakan kolom retrofit A.1 memiliki gaya tekan maksimum 16.07% lebih besar dibanding dengan gaya tekan maksimum kolom retrofit A.2. Namun, untuk nilai kekakuan dan modulus elastisitas kolom retrofit A.1 lebih rendah 1.7% dibanding nilai kekakuan dan modulus elastisitas kolom retrofit A.2. Pada perbaikan kolom asli A, kolom retrofit A.2 mengalami peningkatan daktilitas sebesar 88.62 % dibanding dengan kolom retrofit A.1 yang hanya mengalami peningkatan daktilitas sebesar 35.84%. Lalu untuk hasil penelitian kolom retrofit B.1 yang dipasang tulangan bambu sebanyak 8 buah ukuran 10 x 5 mm dan jarak antar sengkang 9.3 cm lebih efektif dibandingkan dengan kolom retrofit B.2 yang dipasang tulangan bambu sebanyak 8 buah ukuran 10 x 10 mm dan jarak antar sengkang 14 cm hal ini dikarenakan kolom retrofit B.1 memiliki gaya tekan maksimum 47.64% lebih besar dibanding dengan gaya tekan maksimum kolom retrofit B2. Nilai kekakuan dan modulus elastisitas kolom retrofit B.1 lebih besar 11.5% dibanding nilai kekakuan dan modulus elastisitas kolom retrofit B.2. Pada perbaikan kolom asli B, kolom retrofit B.1 mengalami peningkatan daktilitas sebesar 75.54 % dibanding dengan kolom retrofit B.2 yang hanya mengalami peningkatan daktilitas sebesar 48.86%. Kata Kunci: Jaket beton, efektivitas, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.
PENGARUH VARIASI FRAKSI DARI SERAT KALENG TERHADAP BESARAN KARAKTERISTIK BETON RINGAN Vikriansyah, Andhika; Wijatmiko, Indradiij; B.K., Bhondana Bayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.549 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi beton, muncul gagasan untuk memanfaatkan material dari limbah kaleng dengan menambahkan serat kaleng minuman bekas untuk meningkatkan kuat tarik belah beton dan dengan penambahan batu apung dapat membuat struktur menjadi ringan dan ramping pada adukan beton sebagai bahan tambahan dan bahan penyusun pada beton ringan. Pengujian yang dilakukanadalah uji kuat tarik belah dan uji tekan dengan alat compression testsertauji modulus elastisitas dengan menggunakan extensometer dan strain gauge. Padapenelitian ini yang dianalisis adalah kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas.Dengan variasifraksi atau persentase serat kaleng yang ditambahkan ke dalam campuran beton adalah sebesar 10%, 15% dan 20% dari volume beton silinder. Hasil pengujian kuat tekan pada penelitian ini menunjukkan dengan meningkatkan fraksi serat kaleng yang ditambahkan, maka nilai kuat tekan beton juga akan meningkat. Sedangkan hasil pengujian kuat tarik belah beton menunjukkan bahwa penambahan serat kaleng hanya memberikan sedikit pengaruh pada kuat tarik beton. Untuk modulus elastisitasnya berdasarkan hasil pengujian, jika dibandingkan dengan beton normal tanpa serat modulus elastisitas dengan fraksi ini mengalami penurunan. Kata Kunci: serat kaleng, kaleng, kuat tarik, kuat tekan, modulus elastisitas
PENGARUH JARAK SENGKANG BAJA DARI METODE JAKET BETON BERTULANGAN BAMBU PADA KOLOM BERTULANGAN RINGAN R, Redita Putri; N., Christin Remayanti; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.475 KB)

Abstract

Kolom termasuk lokasi kritis yang dapat mengakibatkan runtuh lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total seluruh struktur. Maka dari itu perlu adanya perkuatan kolom dengan metode jaket beton menggunakan tulangan transversal bambu.Benda uji berupa kolom dengan tulangan 1x1cm sebanyak 4 buah yaitu A.3 (3 buah) jarak sengkang 9,3cm dan A.4 (3 buah) jarak sengkang 14cm. Kolom tulangan 1x0.5cm sebanyak 8 buah yaitu B.3 (3 buah) jarak sengkang 9,3cm dan B.4 (3 buah) jarak sengkang 14cm. Hasil yang didapatkan semakin rapat jarak sengkang maka kolom semakin efektif karena memiliki daktilitas yang lebih tinggi. Hal ini dibuktikan dari kolom retrofit A.3 yang memiliki daktilitas 67.42% dari kolom retrofit A.4. Sedangkan pada kolom retrofit B.3 dan B.4 terjadi kesalahan pada metode pengecoran sehingga B.4 memiliki daktilitas lebih besar 7.9%  dari B.3.   Kata kunci:jaket beton, efektivitas, gaya tekan, kekakuan, modulus elastisitas, daktilitas.  
PENGARUH VARIASI FRAKSI DARI SERAT KALENG TERHADAP BESARAN KARAKTERISTIK BETON Karima, Dhia; Wijatmiko, Indradi; Waluyohadi, Indra
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.807 KB)

Abstract

Sampah merupakan limbah padat yang memilikipotensiuntukdapatdiolahkembalisehingga memiliki nilai ekonomis.Kalengminumandarialumuniummerupakansalahsatulimbah yang dapatdidaurulangkapansajatanpaterikatwaktu.Kalenginididaurulangdengancaramenjadikannyasepertiserat-seratdandicampurkankedalamadonanbeton. Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuipengaruhvariasifraksiseratkalengterhadapkuattekan, kuattarikbelah, dan modulus elastisitasbeton.Hasil pengujian kuat tarik belah tidakmenunjukkanadanyahasil yang optimum padasetiapfraksiseratkaleng. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa nilai kuat tekan maksimum diperoleh fraksi 10% dengan nilai sebesar f’c = 23,803 MPa (meningkat 6,922% dari beton normal. Begitu pula dengan hasil uji modulus elastisitas yang menunjukkan bahwa nilai modulus elastisitas maksimum diperoleh pada fraksi kaleng 10%.   Kata kunci :  serat kaleng, kaleng minuman bekas, kuat tarik, kuat tekan, moduluselastisitas
PENGARUH VARIASI KAIT SERAT KALENG KEMASAN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS BETON RINGAN ., Halidazia; Wibowo, Ari; B.K., Bhondana Bayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambahan serat kaleng pada campuran beton merupakan salah satu cara untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki beton yaitu tidak kuat dalam menahan gaya tarik dan kuat dalam menahan gaya tekan, juga dapat meningkatkan daktilitas dan confinement pada beton tersebut. Beton juga merupakan elemen struktural yang dapat melukai seseorang apabila terjadi bencana karena memiliki massa yang berat.  Variasi yang digunakan adalah variasi kait A dan B sebanyak 10% serat kaleng serta beton normal yang memiliki 25% batu apung dari volume beton silinder dan beton fiber 10% dengan tanpa kait atau berbentuk lurus. Pengujian yang dilakukan antara lain kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas beton. Pengujian dilakukan pada beton yang telah berumur 28 hari. Alat yang digunakan dalam pengujian kuat tarik belah dan kuat tekan menggunakan compression machine atau mesin kuat tekan, sedangkan uji modulus elastisitas menggunakan extensometer dan strain gauge. Strain gauge hanya digunakan pada benda uji kait B3 dan Normal Pumice 3Hasil pengujian kuat tarik belah menunjukkan bahwa nilai kuat Tarik rata-rata maksimum diperoleh pada beton fiber tanpa kait (lurus)  dengan nilai sebesar ft = 2,003 MPa. Sedangkan hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata maksimum diperoleh pada fraksi kait B dengan nilai sebesar f’c = 17,55 MPa. Sedangkan hasil uji modulus elastisitas maksimum terjadi pada fraksi kait Bmenghasilkan nilai modulus elastisitas yang maksimum yaitu dengan metode Eurocode 2 sebesar 56135,36 MPa , pada metode ASTMC469 didapat hasil 38082 Mpa, dengan metode SKSNI T-15-1991 yaitu sebesar 22621,4 Mpa dan pada metode TS 500 (Turkey) memiliki nilai 29689,5 MPa. Hal ini dikarenakan nilai modulus elastisitas beton berbanding lurus dengan nilai kuat tekannya.   Kata kunci :  serat kaleng, batu apung, kuat tarik belah, kuat tekan, modulus  elastisitas
PENGARUH VARIASI RASIO TULANGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BERTULANGAN BAMBU PILIN Fahlevi, Reza; Simatupang, R. Martin; Pujiraharjo, Alwafi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.646 KB)

Abstract

Inovasi yang dikembangkan untuk mencari alternatif material penggan ti tulangan baja pada beton bertulang banyak dilakukan.Penelitian kali ini dilakukan untuk menguji pengaruh variasi rasio tulangan terhadap kuat lentur balok bertulangan bambu pilin. Digunakan perbandingan rasio tulangan sebesar 0,78% dan 1,05% dengan tulangan bambu berdimensi 0,4 x 0,4 cm dan 0,5 x 0,5 cm yang kemudian dipilin menjadi satu buah tulangan, lalu tulangan baja berdiameter Ø8 dan Ø10 cm. Desain balok yang diuji berdimensi 18 x 25 x 160 cm dengan dua titik pembebanan simetris. Hasil pengujian balok menunjukkan bahwa balok bertulangan bambu pilin memiliki respon kuat lentur yang berbeda dengan tulangan baja meliputi P maksimum dan lendutan.Pengaruh peningkatan rasio pada balok dengan tulangan bambu pilin menghasilkan persentase P maksimum sebesar 2,083%, sedangkan pada balok dengan tulangan baja sebesar 39,355%.Pengaruh peningkatan rasio terhadap lendutan yang dihasilkan balok dengan tulangan baja memiliki persentase hampir dua kali lendutan balok bertulangan bambu pilin.Pola retak akibat pembebanan yang terjadi pada kedua jenis tulangan adalah retak lentur.Sehingga pada penelitian kali ini pengaruh variasi rasio tulangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kuat lentur dibandingkan balok bertulangan baja. Kata kunci: Tulangan Bambu Pilin, Tulangan Baja, Peningkatan Rasio Tulangan, Kuat Lentur, Pola Retak.
PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG BAMBU PILIN TERHADAP UJI GESER-LENTUR BALOK Saputra, Raka Agidio; Nuralinah, Devi; Pujiraharjo, Alwafi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1223.438 KB)

Abstract

Pada beberapa penelitian terdahulu bahan dasar bambu memiliki kuat tarik yang tinggi dan pada penelitian ini bahan dasar bambu digunakan sebagai sengkang dengan metode pilin. Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh tulangan geser bambu pilin terhadap kuat geser, lendutan lebar dan panjang retak. Untuk tulangan bambu pilin digunakan dimensi 0,4 cm x 0,4 cm yang dibentuk berdasarkan pola pilinan terbaik dari hasil uji pull out dari penelitian sebelumnya. Tulangan utama balok menggunakan tulangan baja dengan diameter 8 mm. Benda uji balok berdimensi 18 cm x 20 cm x 100 cm dengan 2 beban terpusat dan jarak antar tumpuan 80 cm. Jumlah benda uji pada penelitian ini sebanyak 6 buah dengan 3 variasi jarak sengkang yaitu 20 cm, 15 cm dan 10 cm dengan setiap variasi jarak sengkang sejumlah 2 buah benda uji.  Pengujian balok dilakukan setelah usia balok 30 hari. Pengujian kuat geser dengan mengamati pengaruh kapasitas geser, lendutan, lebar dan panjang retak. Berdasarkan pengamatan pengaruh kapasitas geser, lendutan, lebar dan panjang retak menghasilkan grafik berjenis Polynomial dan linier, grafik tersebut digunakan untuk memprediksi dan mengetahui pengaruh jarak sengkang dengan jarak sengkang antara 5 – 35 cm yang dibuat grafik pada penelitian ini. Hasil pengujian kuat geser yang dihasilkan oleh benda uji balok dengan menggunakan tulangan geser bambu pilin mencapai 15000 kg pada jarak sengkang 10 cm. Dapat disimpulkan bahwa tulangan geser bambu memiliki peran dalam meningkatkan nilai kuat geser selain dari kuat geser dari beton sendiri.. Kata kunci: Tulangan Geser Bambu, Variasi Jarak Sengkang Bambu Pilin, Kuat Geser, Pola Retak

Page 32 of 136 | Total Record : 1355