cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmu Teknik
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik" : 9 Documents clear
EVALUASI KINERJA DEHYDRATION UNIT PADA STASIUN PENGUMPUL GAS LAPANGAN SUNGAI GELAM PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI Abro, M. Akib; Hakim, Hafid Zul; Yusuf, Maulana
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini PT. Pertamina EP Asset 1 field jambi sedang dalam pengembangan produksi gas alam, hal ini dikarenakanpotensi gas yang telah ditemukan 5 tahun lalu belum dapat diproduksi karena belum ada pihak yang ingin membeli gastersebut. Namun saat ini PLN menyadari penggunaan gas sebagai sumber energi alternatif dalam pengadaan listrikuntuk daerah jambi. Maka saat ini PT. Pertamina EP Asset 1 field jambi mulai memproduksi gas alam yang terdapat disungai gelam untuk dijual kepada PLN. Gas yang didapat dari sumur gas di sungai gelam teryata tidak dapat langsungdikirim ke PLN karena masih mengandung impurities, maka dari itu gas alam hasil sumur gas harus diolah telebihdahulu agar bisa memenuhi persyaratan kontrak kerja oleh pihak PLN. Salah satu syarat tersebut kandungan uap airpada gas tidak boleh lebih dari 20 lbs/MMSC. Maka dari itu pada SP Gas lapangan Sungai Gelam terdapat alat yangberfungsi untuk menghilangkan uap air yaitu Dehydration Unit (DHU). Proses penghilangan air terdiri dari beberapatahap mulai dari penyerapan air dengan menggunakan dessicant, drying dan regenerasi. Maka dari itulah diperlukanalat untuk dapat menyerap air yang terkandung di dalam gas alam. Dehydration Unit (DHU) yang digunakan dilapangan Sungai Gelam menggunakan desikan padat dengan jenis molecular sieve. Namun keberadaan alat ini akandievaluasi apakah sesuai atau tidak untuk mengeringkan gas alam di Sungai Gelam sehingga kandungan air dapatmemenuhi persyaratan dari PLN. Evaluasi dilakukan dengan perbandingan antara kandungan uap air pada gassebelum masuk DHU (inlet) dan setelah masuk DHU (outlet) sehingga diketahui berapa besar kemampuan penyerapandari DHU tersebut, serta kemampuan untuk memenuhi kontrak kerja dengan pihak PLN.Keyword : Gas Alam, Kontrak Kerja, Pengeringan, Dehydration Unit
EVALUASI PROSES PEMBUATAN AVTUR (AVIATION TURBINE) BERDASARKAN ANALISA SIFAT FISIK DAN KIMIA MINYAK MENTAH (CRUDE OIL) DI PT PERTAMINA RU II DUMAI Ginting, Jadinta; Prabu, Ubaidillah Anwar; Abro, M. Akib
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakaruntuk pesawat terbang jenis jet (baik tipe jet propusion atau propeller.) Avtur adalah minyak tanah dengan spesifikasiyang diperketat, terutama mengenai titik uap, dan titik beku. Secara umum, avtur memiliki kualitas yang lebih tinggidibandingkan bahan bakar yang digunakan untuk pemakaian yang kurang ‘genting’ seperti pemanasan atautransportasi darat. PT Pertamina RU II Dumai adalah salah satu perusahan pengolahan yang menghasilkan berbagaiproduk akhir atau produk turunan dari minyak mentah.Untuk melakukan proses pengolahan pada minyak mentahperlu dikatahui karakteristik dan spesifikasi dari minyak mentah (bahan baku) yang akan diolah Untuk mengetahuimutu dan manfaat minyak bumi tersebut,ada beberapa parameter analisa minyak bumi yang digunakan yang terbagidalam 2 parameter yaitu parameter fisik dan parameter kimia.Dari analisa tersebut diketahui Bahan baku minyakmentah daerah Duri ( Duri Crude ) tipe “Naphthenic-naphthanic” dan Minas ( Minas Crude ) tipe “Paraffinicintermediate”.Penulis membuat perhitungan material balance bahwa Produksi Avtur secara aktual berkisar 8,35 %dari jumlah feed umpan dari kilang dumai 127 bbl dan kilang SPK 49 bbl.Mutu dan kualitas hasil produksi bahanbakar jenis Avtur (Aviation Turbine) kilang pertamina RU II Dumai baik dan memenuhi syarat dan spesifikasi yangditetapkan serta layak dipasarkan.Kata kunci: minyak mentah, pengolahan, avtur, mutu dan manfaat
STUDI EVALUASI DATA LOGGING DAN SIFAT PETROFISIKA UNTUK MENENTUKAN ZONA HIDROKARBON PADA LAPISAN BATU PASIR FORMASI DURI LAPANGAN BALAM SOUTH, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH Ulum, Yusuf Nur; Hastuti, Endang Wiwik Dyah; Herlina, Weny
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapisan batu pasir merupakan salah satu lapisan batuan yang dapat berperan sebagai sebuah reservoir minyak dangas bumi. Karakteristik untuk menentukan prospek suatu reservoir adalah porositas, permeabilitas, saturasi air danketebalan lapisan hidrokarbon. Lapisan batu pasir yang akan diteliti adalah lapisan batu pasir pada Formasi Duri.Analisa dilakukan dengan menggunakan data dari proses logging, yaitu log DRHO, log caliper, log gamma ray, logresistivity, log RHOB dan log NPHI. Dalam perhitungan sifat petrofisika ini terlebih dahulu dilakukan evaluasi dankoreksi terhadap data log untuk mendapatkan data yang valid dan standar. Evaluasi yang dilakukan adalah koreksilubang bor, normalisasi gamma ray semua sumur dan pengeditan data log. Penelitian ini menggunakan perangkatlunak (software) Geolog 6.7. Formasi Duri pada lapangan Balam South berada pada cekungan sumatera tengah yangterdiri dari 9 lapisan batu pasir. Berdasarkan klasifikasi Koesoemadinata (1980) mengenai kualitas porositas danpermeabilitas, didapat hasil bahwa nilai porositas dan permeabilitas lapisan A 23,3% dan 576,05 md, Lapisan C 21,9% dan 1739,7 md, lapisan D 21% dan 1823,8 md, lapisan E 19,9% dan 360,8 md, lapisan G 21,4% dan 763,08 md,lapisan H 28,2% dan 618,48 md dan lapisan I 24% dan 371,74md memiliki prospek yang baik sebagai reservoir danmengandung hidrokarbon. Sedangkan lapisan yang kurang prospek adalah lapisan F dengan nilai porositas 15% danpermeabilitas 445,48 md, dan yang tidak prospek menjadi reservoir adalah lapisan B dengan porositas 9% danpermeabilitas 7.93 mdKata kunci : logging sumur , petrofisika, hidrokarbon, lapisan batu pasir, .
KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN BERDASARKAN ANALISIS BLASTABILITY DAN DIGGING RATE ALAT GALI MUAT DI PIT MT-4 TAMBANG AIR LAYA PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN Ghadafi, Moamar Aprilian; Komar, Syamsul; Sudarmono, Djuki
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penentuan geometri peledakan dan powder factor harus memperhatikan karakteristik massa batuan dan kondisi geologi setempat agar dapat memperoleh fragmentasi produktif dimana persentase boulder kurang dari 15 % sehingga digging rate dan produktivitas alat gali muat dapat ditingkatkan. Percobaan geometri alternatif dilakukan untuk mengatasi masalah boulder yang dihasilkan. Rancangan geometri alternatif ditentukan dengan melakukan penelitian terhadap karakteristik massa batuan berdasarkan Lilly’s blastability index berupa rockmass description, joint plane spacing, joint plane orientation, specific gravity influence, dan hardness. Berdasarkan hasil pembobotan massa batuan yang akan diledakkan maka didapatkan nilai blastability index di lokasi penelitian sebesar 33,13 sehingga geometri peledakan yang baik untuk diterapkan untuk lubang bor 6,75 inci adalah burden sebesar 5,5 m, spasi 8,0 m, kedalaman lubang ledak 8,2 meter, subdrilling 0,3 m, tinggi jenjang 7,9 m, stemming 4,4 m, dan panjang kolom isian 3,8 m serta powder factor 0,20 kg/m3 sedangkan untuk lubang bor 7,875 inci adalah burden sebesar 6,5 m, spasi 9,0 m, kedalaman lubang ledak 8,3 m, subdrilling 0,3 m, tinggi jenjang 8,0 meter, stemming 4,6 m, dan panjang kolom isian 3,7 m serta powder factor 0,20 kg/m3, dimana dari kedua geometri usulan tersebut menghasilkan persentase boulder yang lebih kecil dibandingkan dengan geometri yang diterapkan saat ini.Kata kunci: geometri, peledakan, massa batuan, fragmentasi, digging rate
PERANCANGAN PENGUPASAN OVERBURDEN PADA QUARTER 4 TAHUN 2013 DI PIT S5 PT. CIPTA KRIDATAMA SITE RBH, INDRAGIRI HULU, RIAU Novita, Dahlia; Handayani, Harminuke Eko; Bochori, Bochori
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Cipta Kridatama merupakan perusahaan kontraktor di bidang pertambangan yang dipercayakan oleh PT. Riau Bara Harum.Sistem penambangan yang digunakan pada tambang tersebut adalah metode open pit mining.Dalam aktivitas penambangan yang dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama, pada tambang Pit Siambul 5 (S5) ditemukan ketidakteraturan pada kegiatan operational, dapat dilihat dari penempatan jalan yang terus berubah dari waktu ke waktu yang diakibatkan oleh perencanaan jangka panjang yang ada kurang tepat serta belum adanya penetapan perancangan pengupasan overburden sehingga jarak hauling sering berubah. Ketidakteraturan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan produktivitasalat yang digunakan dan produksi tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Maka dari itu, diperlukan perancangan yang tepat untuk pengupasan overburden yang berdasarkan target pengupasan overburden dan stripping ratio yang ditetapkan.Pada penelitian ini perancangan geometri jenjang ditentukan dengan mengacu pada beberapa parameter yang memenuhi kestabilan lereng.Pada perancangan pengupasan diperlukan urutan penambangan yang dibuat dengan memperhatikan beberapa acuan. Antara lain produkstivitas alat yang digunakan yaitu Excavator Hitachi EX-1200, target stripping ratio dan target pengupasan, serta rute jalan yang digunakan untuk perhitungan jarak angkut.Dari penelitian, didapatkan jumlah cadangan batubara pada Pit S5 sebesar 661.964,99 Ton dan total volume overburden sebesar 5.565.825.9 BCM. Sedangkan geometri jenjang yang dirancang memiliki nilai sebagai berikut, tinggi jenjang 10 m, lebar jenjang 5 m, dan sudut jenjang sebesar 43o.Perancangan pengupasan overburden dilakukan untuk bulan Oktober sampai Desember, dengan stripping ratio tiap bulan sebesar 6,32; 11,75; dan 13,71. Sedangkan untuk jarak angkut tiap bulan sebesar 900 m, 890 m, dan 823 m.Kata kunci: overburden, target pengupasan, stripping ratio
EVALUASI SISTEM PENIRISAN TAMBANG BLOK AIR GETUK GARUK PT DANAU MASHITAM BENGKULU TENGAH Junisa, David; Asof, Marwan; Bochori, Bochori
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Danau Mashitam merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang berada di Bengkulu Tengah. Secaraumum lokasi tambang berada di daerah yang dikelilingi perbukitan dengan ketinggian antara 300 – 500 mdpl dengancurah hujan yang relatif tinggi. PT Danau Mashitam menerapkan sistem penambangan terbuka yang disebutstripmine. Pada proses penambangannya, untuk memperoleh batubara diperlukan pengupasan tanah penutup di atasbatubara tersebut. Akibatnya, lama kelamaan tambang akan menyerupai cekungan besar seiring kemajuan tambangPada saat hujan, air akan terkonsentrasi di dasar tambang dan bisa menghambat aktivitas penambangan di levelterendah. Oleh karena itu dibuatlah suatu sumuran (sump) pada level terendah tersebut agar air yang masuk ketambang lebih dahulu terkonsentrasi pada sumuran (sump) tersebut dan sebelum meluap air tersebut dipindahkankeluar tambang dengan sistem pemompaan. Dari hasil pengamatan, sump yang ada mampu menampung air denganvolume 1846 m3dan pompa yang ada memiliki kapasitas 99,7 m3/jam sedangkan total air masuk ke tambang adalahsebesar 1.023,4 m3/jam. Dari hasil analisis data, didapatkan besarnya intensitas hujan rencana 12,81 mm/hari danluas catchment area 0,11 km2. Untuk memperbaiki sistem penirisan pada Pit Air Getuk Garuk, perlu dibuat sump yanglebih besar yaitu dengan volume 10.380 m3 dari yang sebelumnya hanya 1846 m3. Alternatif sistem pemompaanterbaik yaitu dengan menambah jumlah pompa sejenis dengan kapasitas 260 m3/jam dari dua buah menjadi empatbuah yang dirangkai seri dimana masing-masing pompa menanggung head total sebesar 20,43 m.Keywords: Curah hujan, catchment area, sump, kapasitas pompa, head total.
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI-MUAT (EXCAVATOR) DAN ALAT ANGKUT (DUMP TRUCK) PADA PENGUPASAN TANAH PENUTUP BULAN SEPTEMBER 2013 DI PIT 3 BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE Ilahi, Riki Rizki; Ibrahim, Eddy; Swardi, Fuad Rusydi
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Bukit Asam menargetkan peningkatan volume penjualan batubara tahun 2014 sebesar 24,56 juta ton, naik 38%(6,76 juta ton) dibandingkan rencana volume penjualan tahun 2013 sebesar 17,8 juta ton. Salah satu Pit yang dimilikioleh PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah Pit 3 Banko Barat. Target produksi pengupasan tanah penutup pada Pit 3Barat pada bulan September 2013 adalah sebesar 720.000 BCM, dan pada akhir September kombinasi kerja antarabulldozer, excavator dan dump truck yang beroperasi dapat menghasilkan ketercapaian produksi nyata sebesar747.188 BCM. Namun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tidak optimalnya efektifitas dan efisiensi kerjadari excavator dan dump truck sehingga ketercapaian produksi tidak maksimal. Sehingga diperlukan adanya optimasiterhadap waktu kerja efektif, yaitu dengan cara memperkecil waktu hambatan yang tidak direncanakan agar produksidapat meningkat. Secara teoritis ketercapaian produksi pada Pit 3 Banko Barat adalah sebesar 780.975,79BCM/bulan, kemudian dilakukan perbaikan pada waktu kerja efektif. Perbaikan pada waktu kerja efektif dapatmeningkatkan ketercapaian produksi menjadi 872.080,59BCM/bulan (121,12%) dari target produksi, dan dengankeserasian kerja alat sebesar 1,02.Kata kunci : Produktivitas, Ketercapaian Produksi, Faktor Keserasian Kerja
ANALISA BOND INDEX DALAM PENILAIAN HASIL PENYEMENAN (CEMENTING) PRODUCTION ZONE PADA SUMUR RNT-X LAPANGAN RANTAU PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH Safriza, Insyirah; Amin, M.; Anwar, Ubaidillah
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa Bond Index merupakan salah satu metode yang dipakai untuk penilaian hasil penyemenan pada production zone yang berfungsi untuk mengevaluasi nilai bond index pada proses penyemanan. Analisa ini sangat penting sebab apabila didapatkan nilai bond index yang buruk akan mengakibatkan terakumulasinya sejumlah air dalam proses produksi migas di PT Pertamina EP Field Rantau. Tahapan dalam analisa ini meliputi ; menentukan nilai CBL, menentukan nilai attenuation rate, mencari nilai bond index tiap kedalaman, dan menganalisa hasil nilai bond index. Penulis membuat beberapa klasifikasi yang mempengaruhi keberhasilan analisa bond index. Dari klasifikasi ini didapatkan nilai bond index yang baik terdapat pada kedalaman 736 – 738, 713 – 715 , dan 700 – 702 meter, terbentuknya seal hydraulic serta terdapatnya zona isolasi pada bagian top dan bottom zona yang akan diperforasi pada kedalaman 736 – 738, 713 – 715 . Sehingga berdasarkan hasil ini, penilaian analisa Bond Index pada production zone dinilai sudah cukup baik untuk menahan sejumlah air yang akan terakumulasi pada proses produksi migas dan tidak perlu dilakukan cementing ulang.Kata kunci: bond index, seal hydraulic, zona isolasi, cementing ulang
PERENCANAAN DESIGN DAN SIMULASI HYDRAULIC FRACTURING DENGAN PERMODELAN SIMULATOR FRACCADE 5.1 SERTA KEEKONOMIANNYA PADA FORMASI LAPISAN W3 SUMUR KAJIAN VA STRUKTUR LIMAU BARAT PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU Pratiwi, Vinta Adetia; Prabu, Ubaidillah Anwar; Herlina, Weny
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakmampuan reservoir untuk meloloskan aliran fluida dalam jumlah besar dapat terjadi karena permeabilitas yangrendah. Berdasarkan data reservoir, permeabilitas formasi pada Sumur Kajian VA termasuk ke dalam permeabilitastight (ketat), yaitu sebesar 11 mD, sehingga fluida dari dalam reservoir sulit untuk mengalir ke dalam lubang sumurkarena kerusakan formasi. Dengan rendahnya permeabilitas formasi maka terjadilah penurunan laju produksi, dari830,4 BFPD menjadi 490 BFPD, dan penurunan produktivitas oil rata-rata dibawah 100 BPD sejak Januari 2014akibat adanya kerusakaan formasi. Oleh karena itu, dipilihlah metode stimulasi dengan hydraulic fracturing untukdiaplikasikan pada Sumur Kajian VA dalam meningkatkan produksi. Dalam penelitian tugas akhir di PT Pertamina EPAsset 2 Field Limau dari tanggal 7 April 2014 hingga 7 Mei 2014, peneliti menggunakan FracCADE 5.1 untukperencanaan design dan simulasi serta perhitungan manual dalam segi teknis dan ekonomis. Dari hasil penelitiantugas akhir yang dilakukan, peneliti mengaplikasikan model rekahan PKN (Perkirns, Kern & Nordgren) agar panjangrekahan yang diperoleh jauh lebih besar dari tinggi rekahan. Proppant yang akan digunakan adalah 16/30 Arizon jenisSand dengan harga US$0,18. Fluida perekah yang digunakan sebagai Pad dan campuran untuk Slurry adalahYF560HT w/10 lb/k J353 + 20 lb/k J418 dan fluida perekah sebagai Flush adalah 2% KCL Water. Geometri rekahandiprediksi memiliki tinggi 35,1 ft, panjang rekahan 262,8 ft, dan lebar rekahan 0,7154 inch. Nilai konduktivitas yangterbentuk sebesar 10.455 mD dengan permeabilitas fracture 175.370,422 mD.ft. Nilai perkiraan indeks produktifitasmeningkat hingga 2,014 dengan laju produksi prediksi 823,913 BFPD. Total biaya pengeluaran untuk perencanaandesign Sumur Kajian VA sebesar US$465.049,677 dengan net revenue satu tahun produksi diperkirakanUS$14.763.281,460. Modal yang akan dikeluarkan akan kembali dalam waktu 20 hari setelah sumur beroperasikembali. Sehingga Sumur Kajian VA ini layak untuk dilakukan stimulasi hydraulic fracturing.Kata Kunci: Design, Simulasi Hydraulic Fracturing, FracCADE 5.1, Keekonomian

Page 1 of 1 | Total Record : 9