cover
Contact Name
Dyah Lupita Sari
Contact Email
Dyah.lupita@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
Jsdk.hiupnvyk@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
ISSN : 20857853     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan(JSDK) is a scientific journal published twice a year (June and December). JSDK is to publish research articles within the field of diplomacy, security, and strategic studies, including peace and conflict resolution, foreign policy, regional studies, and international political economy.
Arjuna Subject : -
Articles 133 Documents
PENGARUH TREN ENVIRONMENTALISME DALAM PEMASARAN PRODUK LUSH CORPORATION Faradina Tshania Laily
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v13i1.4362

Abstract

Akibat glorifikasi dari environmentalisme menyebabkan isu terkait environmentalisme menjadi hal yang mainstream dan layak untuk diikuti oleh seluruh kalangan masyarakat. Karena maraknya tren tersebut memunculkan perubahan dalam pasar ekonomi sebagai respon dari munculnya tren baru. Hal tersebut juga terjadi pada Lush Corporation yang dalam studi hubungan internasional merupakan salah satu aktor multinational corporation (MNC) dan merupakan salah satu brand produk gaya hidup yang muncul serta dekat dengan isu-isu terkait kelingkungan tersebut. Tujuan dari jurnal penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan mengapa tren environmentalisme dapat mempengaruhi pola produksi dan distribusi Lush Corporation dengan menggunakan metode penelitian kualitatif eksplanatif serta menggunakan pemaparan data sekunder sebagai data pendukung jurnal penelitian. Untuk menganalisis hal tersebut penulis menggunakan teori stakeholder dengan harapan menemukan temuan bahwa pemahaman masyarakat terhadap isu environmentalisme yang terstruktur dan tumbuh dalam masyarakat merupakan faktor kunci dari bagaimana tren pasar serta Lush Corporation mengubah haluan bisnisnya menjadi lebih ramah lingkungan dan ikut menerapkan etika-etika kelingkungan dalam kegiatan produksi dan distribusinya.
APPEASEMENT CHINA TERHADAP INDONESIA ATAS PERCOBAAN PENEGAKAN KLAIM DI ZEE NATUNA (KASUS DESEMBER 2019 - JANUARI 2020) Adnan Hudianto
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v13i1.4363

Abstract

Tulisan ini membahas tentang perubahan implementasi kebijakan luar negeri China terhadap Indonesia terkait penegakan klaim Nine Dash Line di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna yang terjadi pada rentang waktu Desember 2019 s.d. Januari 2020. China mengirimkan kapal nelayan, penjaga pantai dan militernya ke wilayah ZEE Natuna. Pemerintah Indonesia merespon aksi tersebut dengan mengirimkan nota protes kepada pihak China namun tidak mendapat tanggapan. Kemudian, Indonesia bersikap lebih tegas lagi dengan mengirimkan militernya ke wilayah ZEE Natuna disertai dengan pernyataan Presiden Indonesia bahwa pihak Indonesia serius dalam mempertahankan wilayah berdaulatnya. Menanggapi hal tersebut, China yang jauh lebih unggul dari segi power  mengubah perilakunya dan justru melakukan appeasment. Perubahan perilaku China ini dianalisis dengan menggunakan teori Foreign Policy Decision Making. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Argumen utama tulisan ini adalah bahwa pengambil keputusan China mengalami overgeneralisasi, terpengaruh emotions dan memperoleh informasi yang bersifat time constraint. Respon tegas Indonesia berada di luar dugaan pihak China dan jika diteruskan hal ini dapat membahayakan strategi detterence China atas Amerika Serikat di Laut China Selatan. Mengingat Indonesia dipandang memiliki regime type of adverseries sebagai negara yang cenderung menghindari konflik, maka China memutuskan untuk melakukan dynamic setting dengan mengubah pendekatan menjadi lebih lunak.
TANTANGAN KEBIJAKAN DIPLOMASI PERTAHANAN MARITIM INDONESIA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK LAUT NATUNA UTARA Ahmad Pradipta Budhihatma Adikara; Adis Imam Munandar
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v13i1.4365

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau dan menganalisis bentuk pelaksanaan dan tantangan dari diplomasi pertahanan maritim yang dilaksanakan Pemerintah Indonesia. Melalui metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan narrative policy analysis, penelitian ini memperlihatkan bentuk dan tantangan kebijakan diplomasi pertahanan maritim sebagai strategi kebijakan yang dilakukan untuk menjaga kedaulatan sektor maritim Indonesia terutama yang ada di perbatasan berdasarkan struktur naratif dan simbolik yang ada dalam proses kebijakan. Hasil penelitian ini menunjukkan kebijakan diplomasi pertahanan maritim masih belum maksimal karena pertama kerjasama bilateral dan multilateral tidak dilakukan dengan negara yang terlibat konflik secara langsung dengan Indonesia, kedua belum adanya koordinasi antar instansi terkait dalam penerapan kebijakan diplomasi pertahanan maritim Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyak terjadi insiden penangkapan kapal asing terutama dari Tiongkok di wilayah perairan Laut Natuna Utara.
ANALISIS IMPLEMENTASI SOUTH-SOUTH COOPERATION ARGENTINA TERHADAP UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN MANUSIA Khairur Rizki; Annisa Prasasti Ramadhaningtyas
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v14i2.4783

Abstract

Pembangunan selalu menjadi perhatian utama untuk dunia termasuk negara berkembang. South - South Coorporation merupakan salah satu cara solusi pembangunan untuk negara berkembang. Kerjasama Selatan - Selatan telah diadopsi oleh Argentina untuk meningkatkan pembangunan. Tulisan ini menjelasakan implementasi kerjasama ini yang diadopsi oleh Argentina menggunakan pendekatan Kerjasama Internasional dan Pembangunan Manusia melalui metode penelitian deskriptif kualitatif. Penulis berargumen bahwa Argentina merupakan salah satu negara yang cukup siap dan berhasil dalam menjalankan program kerjasama ini terutama dalam bidang administrasi dan kepemerintahan, HAM, dan pembangunan berkelanjutan. Tulisan juga menganalisis bagaimana Argentina manghadirkan program turunan untuk mendukung implementasi dari South - South Coorporation. Pelaksanaan kerjasama ini di Argentina telah sesuai dengan penjelasan UNDP yang mana pembangunan tersebut berfokus tidak saja pada pendapatan tapi peningkatan kualitas hidup. Selain UNDP, pembangunan di Argentina juga telah sejalan dengan karakteristik dari konsep pambangunan  manusia.
CHINA’S SHIFTING BEHAVIOUR TOWARDS SOUTH KOREA IN THAAD CRISIS RESOLUTION IN KOREAN PENINSULA M. Ganang Wira Pradana
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v14i2.4494

Abstract

ABSTRACTThe THAAD crisis between South Korea and China occurred due to the installation of the THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) system by South Korea with the help of the United States which was considered as a threat to China's national security. China strongly opposed the installation of the defense system and imposed unofficial sanctions in a form of a boycott in the field of South Korean tourism, products, and pop culture, which provided significant losses due to China's retaliation. After the South Korean state visit to China which was held in Beijing, China’s boycott was later lifted, but the THAAD installed in South Korea remain stayed and deployed. Thus the question arises about why China chose to soften and not force the South Koreans to withdraw THAAD. This article uses the qualitative research method of literature studies and uses variables of foreign policy theory by Yuen Foon Khong as the theoretical framework in this paper. Therefore, it can be seen that China's softening of the THAAD issue is caused by the influence of China’s "peripheral diplomacy" foreign policy and the shifting of Chinese behavior so that China does not impose its will on the South Korean THAAD system to maintain good relations with South Korea as a peripheral country.
THE ROLE OF ASEAN IN FACING THE FOURTH INDUSTRIAL REVOLUTION (CASE STUDY: EDUCATION DISPARITY BETWEEN SINGAPORE AND INDONESIA) Wening Noor Aida Rahmawati
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v14i2.4669

Abstract

Industry 4.0 provides opportunities and threats to life, such as income inequality, nature destruction, cybercrime, and internet dependence. Threats also occur in the education field. In 2019, a social media platform called ‘we are social’ published a study revealing that the average person spends six hours a day using the internet. Four out of ten ASEAN member countries are included in the top ten social media user countries. Indonesia is one of the countries belonging to this category. Similarly, Singapore also has a relatively high level of social media use. However, its conditions tend to be stable, making it easier for Singapore to overcome those problems. On the other hand, with a larger population, it is more difficult to control such problems in Indonesia. ASEAN, an international organization, strives to reduce disparities between Singapore and Indonesia through joint integration between its member countries. In this paper, the author explains about ASEAN businesses in facing disparities in the region, especially concerning industrial readiness 4.0. The author utilized the theory of international organizations and the human development index concept to analyze the case study.
MOTIVASI DIBALIK PENINGKATAN OFFICIAL DEVELOPMENT ASSISTANCE JEPANG KE KAWASAN AFRIKA TAHUN 2008-2019 Rachmat Afi Azzam Pehang; Arie Kusuma Paksi
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v14i2.4740

Abstract

This research analyses he motivation behind the improvement of Japanese Official Development Assistance (ODA) to African Region in 2008-2019. By using the qualitative research method, this researh analyzes various literatures related to the research investigated. Based on the data obtained the African Region have never been the Japan’s main focus of aid intervention. However, when it entered the era of the 2000s, and in 2008 it became an important moment, when the ODA distribution policy for African Region was increasingly getting the main focus compared to other regions. Using the theory of national interest, the presence of Japan through increasing the distribution of ODA in the African Region is based the calculation of the African Region economic benefits for Japan.
TURKEY’S ENGAGEMENT IN THE CONFLICT OF NAGORNO-KARABAKH Muhammad Rois Adzkia; Sugeng Riyanto
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v14i2.4833

Abstract

The background of the Nagorno-Karabakh conflict is the struggle for the territory between Azerbaijan and Armenia. Because internationally the territory is recognized as belonging to Azerbaijan, the majority of its population is the Armenian diaspora. This issue is considered important because the region is quite strategic internationally and involves many actors. This research was conducted to find out why Turkey was involved in this conflict. Where the results concluded that Turkey has an interest in securing energy supplies, selling weapons, reducing Russia's influence, and strengthening its influence in the international world besides helping Azerbaijan crush the separatist groups in Nagorno-Karabakh who want to escape from Azerbaijan.
Latar Belakang Pencabutan Undang-Undang Evakuasi Medis Australia Tahun 2019 Akmalal Hamdhi; Drs Muharjono
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v14i1.5510

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan Pemerintah Australia dalam mencabut Undang-Undang Evakuasi Medis. Undang-Undang Evakuasi Medis adalah Undang-Undang Australia yang memuat ketentuan akses evakuasi medis bagi pengungsi yang sakit kritis untuk dipindahkan dari rumah sakit Pulau Manus dan Pulau Nauru menuju rumah sakit di Australia. Namun, belum genap satu tahun berlaku, Undang-Undang tersebut dicabut dan segala akses evakuasi medis menuju Australia diberhentikan. Penelitian ini menggunakan teori tindak tutur atau speech act theory dalam buku Security : A New Framework for Analysis karya Barry Buzan, Ole Waever dan Jaap De Wilde untuk menemukan siapa saja aktor-aktor yang terlibat dibalik latar belakang pencabutan Undang-Undang Evakuasi Medis Australia tahun 2019. Berdasarkan speech act theory, penelitian ini menemukan bahwa pencabutan Undang-Undang Evakuasi Medis merupakan tindak tutur pengamanan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia. Pendeklarasian keamanan digunakan Pemerintah Australia sebagai klaim agar dapat mencabut ketentuan Undang-Undang Evakuasi Medis secara darurat. Kata Kunci: Undang-Undang Evakuasi Medis, Pengungsi, Australia, Pencabutan, pengamanan. 
ALASAN PENUTUPAN THE KING ABDULLAH BIN ABDULAZIZ INTERNATIONAL CENTRE FOR INTERRELIGIOUS AND INTERCULTURAL DIALOGUE (KAICIID) OLEH PEMERINTAH AUSTRIA TAHUN 2019 Dra. Harmiyati; Muwalliha Syahdani
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan
Publisher : Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jsdk.v14i1.5516

Abstract

This article discusses the closure of The King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID) by the Government of Austria (GoA) in 2019. This article also discusses the background of the establishment of KAICIID first which has been initiated since 2008, primarily when King Saud of Saudi Arabia came to the Vatican. To explain the closure, this article will see the development of Islamophobia intensity in the domestic sphere of Austria. This factor becomes the most notable factor in the decision-making process of GoA in closing the KAICIID. Apart from the three actions of external factor which has been done by the Government of Saudi Arabia in seeing the closure of KAICIID in Austria.

Page 8 of 14 | Total Record : 133


Filter by Year

2010 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 17 No 1 (2025): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 16, No 2 (2024): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 16, No 1 (2024): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 15, No 2 (2023): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 14, No 2 (2022): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Studi Diplomasi dan keamanan Vol 12, No 2 (2020): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 9, No 2 (2017): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 9, No 1 (2017): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 8, No 2 (2016): Jurnal Studi Diplomasi Dan Keamanan Vol 8, No 2 (2016): Jurnal Studi Diplomasi Dan Keamanan Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 7, No 2 (2015): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Studi Diplomasi Dan Keamanan Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 1, No 1 (2011): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan More Issue