cover
Contact Name
ivan
Contact Email
ivan.agung@uin-suska.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.psikologi@uin-suska.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal Psikologi
ISSN : 19783655     EISSN : 24078786     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Psikologi diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Jurnal ini mengakomodir artikel/karya ilmiah meliputi : Psikologi Umum, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Klinis, Psikologi Pendidikan, Psikologi Agama, Psikologi Industri & Organisasi dan Indegenous Psychology Naskah yang dimuat dapat berupa hasil penelitian, dalam bidang psikologi.
Arjuna Subject : -
Articles 226 Documents
Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) untuk Meningkatkan Self Esteem pada Siswa SMP Korban Bullying Hasibuan, Rosya Linda; Wulandari, Rr. Lita Hadiati
JURNAL PSIKOLOGI Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rational emotive behavior therapy (REBT) adalah terapi yang berusaha mengubah pikiran irasional menjadi rasional sehingga subjek memiliki perasaan berharga, mampu, dan diterima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas REBT untuk meningkatkan self esteem pada siswa SMP korban bullying. Terapi berlangsung selama 10 jam yang disajikan dalam 4 sesi dan setiap sesinya berlangsung sekitar 2,5 jam. Subjek penelitian adalah sepuluh siswa SMP korban bullying secara fisik, verbal dan relasional, memiliki self esteem yang rendah, dan memiliki skor IQ minimal rata-rata. Sepuluh subjek dibagi menjadi dua kelompok, 5 ke dalam kelompok eksperimen dan 5 kelompok kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan Skala Self Esteem, lembar tugas, buku rumah subjek dan wawancara. Analisis data adalah statistik nonparametrik, yakni uji komparatif (Mann Whitney dan Wilcoxon) untuk membandingkan perubahan skor self esteem pada kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rational emotive behavior therapy terbukti efektif meningkatkan self esteem dari kategori rendah (pretest) menjadi kategori sedang (post test) dan tetap bertahan setelah 2 minggu perlakuan. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa rational emotive behavior therapy akan memberikan hasil yang lebih optimal apabila diberikan kepada subjek yang memiliki kapasitas intelektual rata-rata atas dan aktif selama sesi terapi berlangsung.Kata kunci: rational emotive behavior therapy; self esteem, bullying
Perbedaan Recognition Memory Kata Dan Gambar Pada Media Narasi Bergambar Azizatul Adni; Diana Savitri Hidayati
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i1.1181

Abstract

Memori merupakan topik menarik untuk diteliti dan diperdalam, berbagai penelitian terkait memori dilakukan hingga saat ini. Salah satu ranah dalam memori tersebut adalah recognition memory. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh memori dan juga banyak yang dapat terjadi salah satunya adalah false memory syndrome yang dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam encoding memori. Dalam proses memori terdapatproses encoding yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu asosiasi verbal dan gambaran visual. Berbagai penelitian dilakukan untuk membandingkan mengenai recognition memory pada kata dan gambar yang dihubungkan dengan encoding informasitersebut. Teori yang digunakan dalam recognition memory adalah threshold theory dan signal detection theory. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one-group post-test only design. Cerita yang digunakanmerupakan salah satu cerita dari serial Grimm’s Brother. Alat ukur yang digunakanadalah alat ukur recognition memory dimana terdapat pasangan kata atau pasangangambar dari cerita tersebut. Hasil pengukuran kemudian dianalisa menggunakan Wilcoxon dimana hasil dari pengukuran kata dibandingkan dengan hasil pengukuran gambar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikanpada recognition memory kata dan gambar dalam media narasi bergambar. Gambar merupakan stimulus yang lebih mudah dikenali oleh partisipan dibandingkan dengan kata. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan statistik yaitu nilai Z=-3.322 dan nilai p=0.001 (p<0.01).Kata kunci : recognition memory, kata dan gambar, narasi bergambar
Efektivitas Rational Emotive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Anak Enuresis Hirmaningsih, Hirmaningsih; Minauli, Irna
JURNAL PSIKOLOGI Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak enuresis memiliki harga diri lebih rendah dibandingkan anak-anak yang lain. Penelitian Dryden (2006) menunjukkan adanya kaitan antara harga diri dan irrational thought yang dapat diatasi dengan rational emotive behavior therapy (REBT). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas REBT dalam meningkatkan harga diri anak enuresis. Desain penelitian ini adalah desain eksperimental before-after study. Sampel penelitian berjumlah 3 orang anak enuresis yang berada pada usia 7-12 tahun.Peneliti memberikan skala harga diri sebelum terapi dilakukan (pre-test) dan setelah terapi (post-test). Untuk membandingkan skor subjek pada pre-test dan post-test, data dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap subjek menunjukkan perubahaan tingkatan harga diri. Secara umum rational emotive behavior therapy (REBT) efektif dapat meningkatkan harga diri pada anak enuresis.Kata kunci: rational emotive behavior therapy (REBT), harga diri, enuresis
Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Orientasi Masa Depan Mahasiswa Tingkat Akhir Gloria A Tangkeallo; Rijanto Purbojo; Kartika S Sitorus
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i1.1176

Abstract

Mahasiswa yang berada di tingkat akhir perkuliahan harus menghadapi tugas perkembangansebagai orang dewasa, diantaranya mempersiapkan diri untuk masa depan, khususnya dalam hal karir dan pernikahan. Berdasarkan perkembangan kognitif, individupada masa ini menunjukkan pemikiran yang fleksibel, individualistis dan akan menerapkan hasil pengalaman yang mereka butuhkan untuk dapat memiliki persiapan dan keyakinan diri dalam membuat keputusan akan pilihan yang hendak diambil setelahlulus. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara self-efficacy dengan orientasi masa depan mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan pengambilan sample dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 114 orang mahasiswa tingkat akhir. Alat ukur dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori self-efficacy dari Bandura (1997) dan teori orientasi masa depan oleh Nurmi (1989, 2004). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self-efficacy dengan orientasi masa depan mahasiswa tingkat akhir (r = .507, p< .05). Korelasi positif berarti bahwa semakin tinggi self-efficacy mahasiswa, maka ia akan cenderung untuk memiliki orientasi masa depan yang lebih jelas.Kata kunci: self-efficacy, orientasi masa depan, dewasa muda
Efektivitas Anger Management Training Untuk Menurunkan Agresivitas Pada Remaja Disruptive Behavior Disorders Nasrizulhaidi Nasrizulhaidi; Irna Minauli; Elvi Andria
JURNAL PSIKOLOGI Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v11i1.1390

Abstract

Perasaan Terluka Membuat Marah Rita Susanti; Desma Husni; Eka Fitriyani
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i2.1188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hal-hal yang dapat memicu marah pada setiap individu. Pendekatan yang digunakan adalah indigenous psychology dengan menggunakan survey pertanyaan terbuka yang dikembangkan oleh Kim dan Park (2008). Teknik analisis data menggunakan koding kualitatif dan crosstabulation.Responden dalam penelitian ini sebanyak 354 Mahasiswa di Pekanbaru. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa faktor yang menyebabkan rasa marah adalah perasaan terluka (50,3%), persepsi terhadap ketidakadilan (29,1%), serta perilaku yang tidak diharapkan (20,6%). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa marah lebih disebabkan oleh penilaian afektif dibandingkan kognitif. Kata Kunci : marah, indigenous psychology, perasaan terluka, perilaku yang tidak diharapkan
Gambaran Adaptabilitas Karier Remaja Sisca Sisca; William Gunawan
JURNAL PSIKOLOGI Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v11i2.1402

Abstract

Hubungan Baik Dengan Orang yang Signifikan dan Kontribusinya Terhadap Kebahagiaan Remaja Indonesia Diana Elfida; Yuliana Intan Lestari; Adfa Diamera; Ricca Angraeni; Syorga Islami
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i2.1182

Abstract

Budaya memainkan peran penting terhadap upaya orang dalam meraih kebahagiaan. Di budaya kolektif, kebahagiaan dikonstruksikan sebagai harmoni sosial. Dengan demikian,bagi individu yang besar di budaya kolektif hubungan baik dengan orang-orang yang signifikan, seperti di Indonesia, akan mempengaruhi kebahagiaannya. Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membuat individubahagia, orang-orang yang mendukung kebahagiaan individu, dan orang-orang yang kepada mereka individu akan berbagi kebahagiaan. Responden penelitian adalah411 orang mahasiswa dari berbagai universitas di Pekanbaru.. Hasil analisis data menunjukkan bahwa memiliki relasi positif (49,7%), mendapatkan apreasiasi (23,9%), menikmati waktu luang (22,4%), dan melakukan aktifitas religius (2,8%) merupakan faktor utama bagi kebahagiaan individu di dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang yang mendukung dan membuat individu merasa bahagia adalah keluarga (66,8%), teman-teman (20,6%), dan orang-orang spesial (12,3%). Sementara itu, individu berbagikebahagiaan pada sahabat (47,5%), keluarga (31,9%), and pacar (14,1%). Ketiga hasil ini memperkuat gagasan bahwa hubungan dengan orang-orang yang signifikan memiliki kontribusi penting bagi kebahagiaan individu, khususnya remaja.Kata kunci: kebahagiaan, budaya kolektif, significant persons
Hubungan Antara Religiusitas dengan Kepuasan Perkawinan Imannatul Istiqomah; Mukhlis Mukhlis
JURNAL PSIKOLOGI Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v11i2.1396

Abstract

Makna Kematian Orangtua Bagi Remaja (Studi Fenomenologi Pada Remaja Pasca Kematian Orangtua) Nurhidayati Nurhidayati; Lisya Chairani
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i1.1177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kematian orangtua bagi remaja. Subjek penelitian adalah remaja putra dan putri yang telah meninggal salah satu atau ke dua orang tuanya, berjumlah sepuluh orang. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kematian orang tua bagi remaja adalah kehilangan. Adapun kehilangan yang dirasakan oleh remaja meliputi kehilangan sosok pemberi perhatian dan kasih sayang, kehilangan model, kehilangan sumber rasa aman, dan kehilangan teman berbagi. Remaja mengungkapkanperasaan kehilangannya dengan menangis, merasa sedih, melakukan penolakan, dan menyesal. Pasca kematian orangtua kebutuhan utama remaja adalah tersedianyafigur pengganti. Figur pengganti yang dapat berfungsi mengisi kehilangan akan menghasilkan perilaku sosial yang bertanggung jawab, membantu remaja menerima kematian orangtua sebagai takdir dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik serta tercapainya kemandirian emosional. Sebaliknya figur pengganti yang tidak berfungsi mendorong terjadinya penyimpangan perilaku sosial dan gangguan moral pada remajayang menglami kehilangan.Kata kunci: kematian, orang tua, remaja

Page 6 of 23 | Total Record : 226