Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Perbedaan Recognition Memory Kata Dan Gambar Pada Media Narasi Bergambar Azizatul Adni; Diana Savitri Hidayati
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i1.1181

Abstract

Memori merupakan topik menarik untuk diteliti dan diperdalam, berbagai penelitian terkait memori dilakukan hingga saat ini. Salah satu ranah dalam memori tersebut adalah recognition memory. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh memori dan juga banyak yang dapat terjadi salah satunya adalah false memory syndrome yang dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam encoding memori. Dalam proses memori terdapatproses encoding yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu asosiasi verbal dan gambaran visual. Berbagai penelitian dilakukan untuk membandingkan mengenai recognition memory pada kata dan gambar yang dihubungkan dengan encoding informasitersebut. Teori yang digunakan dalam recognition memory adalah threshold theory dan signal detection theory. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one-group post-test only design. Cerita yang digunakanmerupakan salah satu cerita dari serial Grimm’s Brother. Alat ukur yang digunakanadalah alat ukur recognition memory dimana terdapat pasangan kata atau pasangangambar dari cerita tersebut. Hasil pengukuran kemudian dianalisa menggunakan Wilcoxon dimana hasil dari pengukuran kata dibandingkan dengan hasil pengukuran gambar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikanpada recognition memory kata dan gambar dalam media narasi bergambar. Gambar merupakan stimulus yang lebih mudah dikenali oleh partisipan dibandingkan dengan kata. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil perhitungan statistik yaitu nilai Z=-3.322 dan nilai p=0.001 (p<0.01).Kata kunci : recognition memory, kata dan gambar, narasi bergambar
The Relationship Between Eating Disorder Behaviors and Social Anxiety Symptoms Among Students of Medicine and Health Sciences Faculty at University of Mataram Amany, Zhafirah; Agustine Mahardika; Azizatul Adni
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 4 (2024): Oktober - Desember
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i4.7671

Abstract

Eating disorders and social anxiety can co-occur. Most individuals with eating disorders also experience social anxiety and social anxiety is the most common type of anxiety disorder among those with eating disorders. The purpose of this study is to determine the relationship between eating disorder behaviors and social anxiety symptoms among medical students. This study used a cross-sectional design. Subjects involved in the study were 105 medical students from the University of Mataram using non-probability consecutive sampling. The students completed questionnaires on eating disorders and social anxiety. The data were analyzed using Spearman’s correlation test through SPSS. In this study, the mean value for body mass index (BMI) was 22.30 kg/m². The results showed that 16.2% tended to experience eating disorders. No relationship was found between eating disorder symptoms and social anxiety symptoms (r = 0.179; p = 0.068, > 0.05). No relationship was found between eating disorder behaviors and social anxiety symptoms among students of medicine faculty at University of Mataram.
Psikoedukasi untuk Meningkatkan Pengetahuan mengenai Pengelolaan Stres Adni, Azizatul
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v5i2.4448

Abstract

Keberadaan karang taruna diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karang Taruna dituntut untuk dapat aktif berperan dalam pencegahan dan penanganan permasalahan sosial yang terjadi sehingga dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis pengurus karang taruna. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengelolaan stress, sehingga pengurus karang taruna dapat menjaga kestabilan kondisi psikologisnya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Karang Taruna menggunakan konsep community development. Kegiatan dilakukan dengan metode psikoedukasi mengenai pengelolaan stres. Pada metode ini, paparan informasi dan pengalaman konkrit dilakukan secara paralel. Pengalaman konkrit (concrete experience) merupakan bentuk adaptasi metode experiential learning. Pengukuran perubahan pengetahuan dilakukan melalui pengisian pre-test dan post-test oleh peserta. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signfikan (p=0,038) sebelum dan sesudah psikoedukasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan paparan dan pengalaman konkrit dinilai efektif dalam peningkatan pengetahuan pengurus Karang Taruna mengenai pengelolaan stres sebagai langkah awal dalam peningkatan kesadaran dan sikap dalam pengelolaan stres
Hubungan Tingkat Stres Terhadap Kejadian Sindrom Dispepsia Fungsional Pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Juwita, Baiq Pelangi; Adni, Azizatul; Diatmika, I Putu; Parwata, Wayan Sulaksmana Sandhi
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.231

Abstract

Dispepsia fungsional merupakan kumpulan gejala seperti sensasi nyeri di gastroduodenum, rasa terbakar, rasa penuh dan kembung, mual muntah tanpa adanya kerusakan struktural pada pemeriksaan fisik, laboratorium, radiologi, dan endoskopi. Dispepsia dapat disebabkan oleh pola makan, stres, dan pola hidup yang tidak sehat seperti konsumsi alkohol, merokok, dan kurang olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres terhadap kejadian sindrom dispepsia fungsional pada mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square menggunakan SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dan kejadian sindrom dispepsia fungsional (p = 0,023). Responden dengan tingkat stres sedang memiliki frekuensi tertinggi mengalami sindrom dispepsia fungsional dibandingkan tingkat stres ringan atau berat. Kesimpulannya, semakin tinggi tingkat stres, semakin besar risiko terjadinya sindrom dispepsia fungsional pada mahasiswa. Oleh karena itu, disarankan agar mahasiswa meningkatkan manajemen stres, menjaga pola makan yang sehat, dan menerapkan pola hidup yang baik untuk mencegah terjadinya sindrom dispepsia fungsional. Fakultas juga diharapkan menyediakan program pendukung seperti konseling psikologis untuk membantu mahasiswa dalam mengelola stres.
Bipolar Disorder in Adolescents: Clinical Manifestations, Causes, and Comprehensive Management Strategies Atsila Shofa, Dhiya; Baiq Annisa Ulfi Anggraeni; Aisya Nur Abida; Najla Firyal Husna; Komang Puspa Dewi; Alifa Aswandani; Muhammad Rezky Audia Aunurrahman; Azizatul Adni
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.7973

Abstract

Bipolar disorder in adolescents is a common mental health condition characterized by extreme mood swings between manic and depressive episodes. This condition significantly impacts psychosocial aspects and quality of life. The purpose of this article is to describe the clinical manifestations of bipolar disorder in adolescents, understand its etiology and pathophysiology, and review its management. The method used is a literature review of various sources relevant to the topic. The review indicates that bipolar disorder is influenced by genetic, neurochemical, and environmental factors. Early detection and appropriate interventions are needed to prevent worsening of this condition. Management can be carried out through a combination of pharmacotherapy, such as lithium and quetiapine, along with psychotherapy and regular monitoring to optimize treatment outcomes and improve the quality of life for adolescents with bipolar disorder.
KAJIAN LITERATUR: RESILIENSI SEBAGAI VARIABEL PSIKOLOGIS YANG BERPERAN PENTING DALAM PROSES PENDIDIKAN MAHASISWA KEDOKTERAN Azizatul Adni; Yoga Pamungkas Susani; Dian Puspita Sari; Lale Justin Amelinda Elizar
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 23 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/ibnusina.v23i2.640

Abstract

Sebagai seorang mahasiswa, banyak peran dan proses pembelajaran yang harus diikuti. Pada awal proses pendidikan tinggi mahasiswa menghadapi tekanan akademik dan juga proses adaptasi terhadap budaya belajar dan lingkungan sosial. Kondisi ini seringkali menjadi tekanan bagi mahasiswayang dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Situasi ini juga seringkali berpengaruh terhadap performa akademik mahasiswa. Mengatasi tekanan memerlukan variabel psikologis yang tepat sehingga mahasiswa dapat menghadapi dan mengatasi masalah dengan baik. Kajian literatur dilakukan pada tulisan ini untuk mengetahui gambaran resiliensi dan perannya dalam proses pendidikan mahasiswa kedokteran. Resiliensi merupakan respon yang ditunjukkan oleh individu yang dapat membantunya dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan dan risiko psikososial. Resiliensi tidak hanya memengaruhi performa akademik mahasiswa, namun juga berpengaruh terhadap kondisi psikologis lainnya. Perlu dilakukan telaah mendalam mengenai resiliensi, sehingga dapat dikembangkan program untuk mengasah keterampilan resiliensi mahasiswa.
Incidence of Insomnia in Geriatric Patients at the Taliwang Health Center in 2025 Dijaya, Muhammad Raksa Nagara; Wedayani, Anak Agung Ayu Niti; Pujiarohman, Pujiarohman; Adni, Azizatul
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 2 (2025): April-Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i2.8802

Abstract

Geriatric individuals frequently suffer from insomnia, a sleep problem that significantly affects their general health and wellbeing. The purpose of this study is to examine the association between older adults' age, gender, and likelihood of suffering insomnia. Validated questionnaires were distributed at the Taliwang Health Center's Geriatric Clinic as part of a cross-sectional study. The findings indicate a significant relationship between aging and sleeplessness., with individuals aged ≥ 60 years being 5.342 times more likely to experience sleep disturbance than younger individuals (p = 0.0001). Gender also plays a significant role, with older men being 1.126 times more likely to suffer from insomnia than older women (p = 0.0001).
The Incidence of Depression in Elderly Patients with Hypertension Stage 2 in Karang Taliwang Tantowi, Natalia; Wedayani, Anak Agung Ayu Niti; Pujiarohman, Pujiarohman; Adni, Azizatul; Kusuma, I Gusti Ketut Artha Jaya
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 2 (2025): April-Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i2.8804

Abstract

Depression is a common mental health disorder in the elderly, often coexisting with chronic conditions like hypertension. This study examines the relationship between depression and hypertension stage 2 among elderly individuals at Puskesmas Karang Taliwang, considering age and gender. A cross-sectional study of 30 elderly patients used a validated questionnaire to assess depressive symptoms. Results showed a significant association between age (≥60 years) and depression, while gender had no statistical correlation. Hypertension stage 2 was also significantly linked to depression, though with a small effect size. These findings highlight the need for integrated healthcare strategies addressing both mental and cardiovascular health in the elderly. Further research is needed to explore underlying mechanisms and potential interventions.
Psikoedukasi untuk Meningkatkan Pengetahuan mengenai Pengelolaan Stres Adni, Azizatul
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v5i2.4448

Abstract

Keberadaan karang taruna diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karang Taruna dituntut untuk dapat aktif berperan dalam pencegahan dan penanganan permasalahan sosial yang terjadi sehingga dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis pengurus karang taruna. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengelolaan stress, sehingga pengurus karang taruna dapat menjaga kestabilan kondisi psikologisnya. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Karang Taruna menggunakan konsep community development. Kegiatan dilakukan dengan metode psikoedukasi mengenai pengelolaan stres. Pada metode ini, paparan informasi dan pengalaman konkrit dilakukan secara paralel. Pengalaman konkrit (concrete experience) merupakan bentuk adaptasi metode experiential learning. Pengukuran perubahan pengetahuan dilakukan melalui pengisian pre-test dan post-test oleh peserta. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signfikan (p=0,038) sebelum dan sesudah psikoedukasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan paparan dan pengalaman konkrit dinilai efektif dalam peningkatan pengetahuan pengurus Karang Taruna mengenai pengelolaan stres sebagai langkah awal dalam peningkatan kesadaran dan sikap dalam pengelolaan stres
Relationship Between Attitude and Knowledge Towards Level of Compliance in Taking Medication Putri, Ni Luh Eka Sudiawati; Saputra, Yoga Dwi; Adni, Azizatul
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9912

Abstract

Hypertension, one of the most common chronic non-communicable diseases, is often undetected and has become a leading cause of mortality worldwide. This worry emphasizes how crucial it is to carry out this inquiry. This study sought to ascertain the association between the level of medication adherence and the knowledge and attitude of hypertension patients at Tanjung Karang Public Health Center. This study used a cross-sectional methodology, purposive sampling, and a correlational analytical design. Correlational analysis was done on the 51 respondents that made up the sample. A validated questionnaire was used to gather data, and the Statistical Program for the Social Sciences (SPSS) was used to evaluate the results using the Spearman's Rho test. The majority of respondents were over 45 years old (72.55%), male (52.94%), had completed senior high school (35.29%), and worked as fishermen, farmers, or housewives (56.86%). Most respondents had low levels of knowledge (94.12%) and a positive attitude toward treatment (68.63%). The majority had a moderate level of medication adherence (82.35%), with no respondents categorized as having low adherence (0%). The test results showed no significant relationship between attitude and adherence (r = 0.134; p = 0.347), and no significant relationship between knowledge and adherence (r = -0.009; p = 0.951).