cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 398 Documents
DEPRESI : SUATU TINJAUAN PSIKOLOGIS Wandansari Sulistyorini; Muslim Sabarisman
Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v3i2.939

Abstract

Depresi bisa terjadi akibat banyaknya permasalahan dan perubahan sosial dan kultur sebagai laju pertumbuhan global, terutama kemajuan teknologi yang semakin meningkat. Tak dipungkiri dengan kemajuan teknologi secara global ini, membawa dampak positif dan negatif. Tentunya dampak negatif yang kita harus hindari karena akan membawa pada ketidakstabilan kehidupan jika seseorang tidak memiliki ketahanan diri yang akan menimbulkan depresi bagi seseorang yang mengalaminya. Depresi merupakan gangguan emosional yang ditandai dengan perasaan tertekan, perasaan bersalah, kesedihan, kehilangan minat, dan menarik diri dari orang lain yang dapat berpengaruh pada hubungan interpersonal. Seseorang yang mengalami depresi pada umumnya menunjukkan gejala fisik, psikis dan gejala sosial yang khas, seperti murung, sedih, sensitif, gelisah, mudah marah atau kesal, kurang bergairah, kurang percaya diri, hilang konsentrasi, bahkan bisa kehilangan daya tahan tubuh pada seseorang yang mengalaminya. Untuk itu kajian ini disusun  guna membantu agar : (1) lebih mudah dipahami apa itu depresi, serta dapat memperluas wawasan mengenai gangguan psikologis, khusunya depresi, (2) dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan untuk berpartisipasi dalam memberikan informasi bagi masyarakat. (3) sebagai upaya menuju kepada kesehatan fisik dan mental, karena depresi dapat memicu  munculnya penyakit fisik serta dapat memicu ke arah penyalahgunaan obat maupun zat adiktif, dan munculnya keinginan bunuh diri. Kata kunci: Depresi, permasalahan, perubahan sosial, gangguan psikologis
PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BERBASIS SISTEM KEKERABATAN Suradi, Suradi
Sosio Informa Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v11i1.1210

Abstract

(Kinship System Based Old People Social Service) - Older peolpe in Indonesia keeps on rising from year to year. In 2020, it is predicted that there are about 28,8 milion older people or 11,34% of the total population. The rising of older population should not be worry if we create develop by government, social organization and kinship system. Therefore, we need an effort to revitalize social organization and make kinship system m local level mto mshtutlon m order to create synergy among those social service system.
KEJAHATAN SEKSUAL YANG DILAKUKAN KAUM PEDOFILIA Daud Bahransyah
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.896

Abstract

Suatu gejala baru muncul dalam kehidupan masyarakat, terutama yang menimpa anak-anak yaitu gejala kejahatan/pelecehan Seksual oleh Pedofilia. Di kota-kota besar kaum pedofilia sudah gentayangan dan mengincar anak-anak usia di bawah 13 tahun baik itu anak laki-laki, maupun anak perempuan. Kasus pedofilia yang suka melakukan hubungan seksual dengan anak-anak ini semakin hari semakin banyak kasusnya.Sementara itu belum adanya Undang-undang Perlindungan Anak yang melindungi anak dari kekerasan fisik maupun seksual, kasus pelecehan seksual terhadap anak yang merupakan "delik aduan, belum adanya pendidikan seks bagi anak dan belum adanya ternpat khusus yang melayani terapi kejiwaan terhadap anak korban kejahatan/pelecehan seksual, merupakan suatu kendala tersendiri untuk mencegah, melindungi dan melayani anak - anak korban kejahatan/pelecehan seksual yang dilakukan oleh kaum pedofilia.Upaya komprehensif yang dilakukan Pemerintah terhadap kejahatan seksual oleh kaum pedofilia harus segera terwujud, agar anak-anak korban kejahatan tersebut dapat terlindungi dan a tau dapat ditekan kasusnya pada masa mendatang.
KEBUTUHAN PELAYANAN SOSIAL PENYANDANG CACAT Eny Hikmawati; Chatarina Rusmiyati
Sosio Informa Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v16i1.41

Abstract

Penyandang cacat tubuh pada dasarnya memiliki kemampuan dan potensi yang dapatdikembangkan agar dapat mandiri. Untuk dapat mandiri penyandang cacat memerlukan rehabilitasisosial dan untuk dapat melaksanakan rehabilitasi sosial dengan baik maka perlu diketahui kebutuhanpenyandang cacat. Informan utama dalam penelitian ini adalah kelayan dan mantan kelayan pantiyang diperkuat informasi dari pelaksana program baik unsur pimpinan, operasional maupunpenunjang yang diperoleh melalui wawancara langsung dan hasil diskusi kelompok terfokus (FGD).Hasil kajian menunjukkan bahwa penyandang cacat tubuh membutuhkan adanya pengakuan akankeberadaan mereka sebagai individu dan makluk sosial yang memiliki kemampuan dan potensiyang tidak jauh berbeda dengan orang normal. Mereka juga membutuhkan adanya pengakuandan penerimaan dari orangtua, keluarga dan masyarakat dengan kondisi kecacatannya. Selanjutnyamereka juga membutuhkan pelayanan umum/aksesibilitas yang dapat mendukung segalaaktivitasnya dan akses pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.18 Informasi, Vol. 16 No. 01 Tahun 2011I. PENDAHULUANPenyandang cacat merupakan bagianmasyarakat Indonesia yang memilikikedudukan, hak, kewajiban dan kesempatanserta peran yang sama dalam segala aspekkehidupan maupun penghidupan seperti halnyaWNI lain. Pengakuan tersebut dikuatkan secarahukum melalui Undang-Undang Nomor 4/1997diikuti terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor43/1998 tentang Upaya PeningkatanKesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.Data PBB mengungkapkan 10 % daritotal populasi penduduk dunia atau sekitar 650juta adalah penyandang cacat. Laporan yangdisampaikan Bank Dunia mengungkapkansekitar 20 % dari penyandang cacat diseluruhdunia datang dari kelas ekonomi lemah. Kondisisosial penyandang cacat pada umumnya dalamkeadaan rentan baik dari aspek ekonomi,pendidikan, keterampilan maupunkemasyarakatan. Secara ekstrem bahkanmasih ada keluarga yang menyembunyikananggota keluarga yang cacat terutama dipedesaaan. Disisi lain masih ada masyarakatyang memandang dengan sebelah mataterhadap keberadaan dan kemampuan parapenyandang cacat.Penyandang cacat tubuh sebagai salahsatu penyandang masalah kesejahteraan sosialperlu mendapat perhatian agar mereka dapatmelaksanakan fungsi sosialnya. Penyandangcacat tubuh adalah mereka yang tubuhnya tidaknormal sehingga menghambat kemampuannyauntuk melaksanakan fungsi sosialnya dimasyarakat. Mereka masih bisa berpikir normal,dapat melihat, mendengar, beraktivitas danberbuat sesuatu. Sementara ada bagian-bagiantertentu dari tubuhnya yang kurang berfungsinamun ada juga bagian-bagian tubuh lain yangmasih bisa difungsikan. Penyandang cacattubuh didalam mobilitasnya secara tidaklangsung akan mengalami kesulitan dalammelakukan aktivitas. Jika dibandingkan denganorang yang normal secara fisik penyandangcacat tubuh mengalami kelemahan dalammenggerakkan tubuhnya secara optimal.Penyandang cacat tubuh secara psikis akanmengalami rasa rendah diri dan kesulitan dalammenyesuaikan diri di masyarakat, karenaperlakukan masyarakat/lingkungan sekitarberupa celaan atau belas kasihan ketikamemandang mereka.Permasalahan yang dihadapipenyandang cacat di Indonesia antara lainOleh karena itu direkomendasikan perlunya peningkatan sosialisasi tentang penyandang cacat,masalah dan kebutuhannya guna menghilangkan stigma masyarakat dan meningkatkan kepedulianmasyarakat kepada penyandang cacat, perlu penyediaan aksesibilitas disetiap ruang publik dantempat kerja, perlu memperbanyak alat bantu mobilitas bagi penyandang cacat sesuai dengantingkat kecacatan, pemberian pelayanan sosial hendaknya mengacu pada kebutuhan penyandangcacat serta perlu dukungan perda sebagai bentuk perlindungan bagi penyandang cacat di setiapdaerah.Kata Kunci: Kebutuhan Pelayanan Sosial, Penyandang Cacat Tubuh
PEMBERDAYAAN TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN SOSIAL MASYARAKAT Etty Padmiati
Sosio Informa Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v9i1.1026

Abstract

Volunteer Empowerment to Improve Social Resilient.Empowering volunteers should be seen as a recognition to their role on developing communities improving their social performance after receiving training intervention, this article attempts to present research result from Lembang, a subdistrict Bandung. This study shows that the volunteers skills improvement has a positive impact on improving social resilient, through the acceleration of social change at the community level.
MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT Pendekatan Pekerjaan Sosial Generalis Suradi Suradi
Sosio Informa Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v12i2.977

Abstract

Community is a complex social unity, cause have social, economic, cultural, politic, religious and enverimental dimension that affect each other. All these dimension show the complexity of the problems in the community. Therefore, in the frame of community development astrategy which is oriented to a solution of complex problems, is needed approach to this problems solution is a generalis approach, that integrated micro, messo and macro approaches in synergy, and supported by various practical principles and basic system in community development.Keyword : community empovernment, dimension and strategy.
PEMBANGUNAN YANG MENYEJAHTERAKAN MASYARAKAT INDONESIA: SEBUAH KAJIAN KONSEP Mochamad Syawie
Sosio Informa Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v19i3.99

Abstract

Artikel pembangunan yang menyejahterakan masyarakat ini, mengulas perihal makna pembangunanyang menyebutkan bahwa pembangunan belum bisa dikatakan berhasil bila kemiskinan, pengangguran,dan ketimpangan menjadi lebih buruk. Dengan perkataan lain, pembangunan mengakomodasi pentingnyamartabat manusia dan kesejahteraan masyarakat luas sebagai tujuan pokok pembangunan. Artikel inimenggunakan metode studi pustaka. Berdasarkan kajian literatur terungkap bahwa makna konseppembangunandapat mengurangi kemiskinan,menekan ketimpangan dan mengurangi pengangguranboleh dikatakan memiliki hubungan dengan negara kesejahteraan. Negara dikatakan masyarakatnya akansejahtera bila memenuhi empat kriteria pokok yaitu: komitmen negara dalam dalam menciptakan lapanganpekerjaan, adanaya jaminan asuransi sosial dan pendidikan yang berkualitas, dan kebijakan sosial sebagaiupaya retribusi kekayaan.Kata kunci: pembangunan, kesejahteraan sosial, kemiskinan.
PENDEKATAN KEMANUSIAAN DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DI DAERAH PERBATASAN Kasus di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur Bambang Rustanto
Sosio Informa Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v12i1.983

Abstract

Our country is bordered with many other countries, such as sea border and also mainlandborder. Having two territories which extremely dangerous toward security disturbed alsosocial-economy and culture, that is West Kalimantan and East Nusa Tenggara. People who stay in that border, in general are the indigenous people which need attention in order to increase their social welfare. Humanistic approach must first priority compare with militaristic-repressive approach because they are as a border guard of our country.Key Words : humanistic approach, militaristic-repressive approach
PELUANG ASURANSI KESEJAHTERAAN SOSIAL PADA TRANSFORMASI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN Habibullah Habibullah
Sosio Informa Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v19i2.918

Abstract

Tujuan kajian ini adalah menganalisa mengenai peluang Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askesos) padatransformasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Askesos ditujukan padapekerja sektor informal miskin dalam rangka mengganti pendapatan pencari nafkah utama keluargahilang atau menurun akibat kecelakaan atau meninggal dunia. Seiring dengan berlakunya Sistem JaminanSosial Nasional maka Askesos berpeluang pada transformasi BPJS Ketenagakerjaan karena pekerja sektorinformal miskin mendapatkan bantuan iuran dari pemerintah. Namun bantuan iuran dari pemerintah hanyadiberikan selama setahun sehingga tidak mampu menstimulasi peserta untuk membayar iuran secaramandiri. Lembaga Pelaksana Askesos belum mampu sepenuhnya menjembatani antara peserta Askesosdengan BPJS Ketenagakerjaan. Kajian ini merekomendasikan bantuan iuran tidak hanya diberikan setahundan Lembaga Pelaksana Askesos lebih berperan pada pendampingan peserta sehingga pekerja sektorinformal dapat secara mandiri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.Kata kunci: peluang, asuransi, pekerja sektor informalPENDAHULUANPekerja sektor informal sangat rentanterhadap resiko
PROBLEMA DAN SOLUSI STRATEGIS KEKERASAN TERHADAP ANAK Suradi Suradi
Sosio Informa Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v18i3.60

Abstract

Kekerasan anak di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun, meskipun angka pasti tidakdiketahui. Angka kekerasan anak yang dipublikasi merupakan kasus yang dilaporkan ke lembaga pelayanansosial, seperti Komisi Nasional Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Kekerasan terhadap anakterjadi di semua kabupaten / kota, di daerah perkotaan maupun di perdesaan, dan korbannya anak laki-lakimaupun perempuan. Orang tua, keluarga dan orang-orang terdekat anak adalah pelaku tindak kekerasanterhadap anak yang angkanya cukup signi kan. Ada dua faktor utama yang mendorong kekerasan terhadapanak adalah kemiskinan dan hubungan sosial yang tidak baik dalam keluarga maupun di luar keluarga.Hal ini menggambarkan, bahwa lingkungan sosial anak tidak dapat melindungi hak-hak anak untuk tumbuhdan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan solusi strategis penanggulangan kekerasanterhadap anak, baik yang bersifat prevensi, rehabilitasi maupun pengembangan kebijakan.Kata kunci: kekerasan anak, tumbuh kembang anak, solusi strategis.

Filter by Year

2002 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2012) Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue