Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

STRATEGI BERTAHAN HIDUP KOMUNITAS MISKIN DI KAMPUNG KRAMAT SENEN JAKARTA PUSAT Rustanto, Bambang
Pekerjaan Sosial Vol 15, No 1 (2016): PEKSOS
Publisher : Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i1.64

Abstract

Abstract The background of this research is the fact of life of poor communities in urban areas should be supported by the carrying capacity of the environment. The Population density and settlements can reduce the ability of the environment to grow well. To maintain the life of poor communities required maintenance of village environment. Socio-liabilities community is measured by peace and social cohesion of the daily life of its citizens.This research uses qualitative research methods with fenomologis study models to see specific picture of social change in poor communities in urban areas. While the data collection tools by using in depth interviews with the support of participant observation and documentation study. Informants involved, among others, the local organization committee, local government officials such as RT/RW, as well as community leaders and other supporters informants from poor communities themselves.The results of this research found that differences in ethnic and regional origins does not cause difficulty in tolerating but trouble occurs in the event of differences of religion and belief. The social life of the community can be distracted and not run stable if one member or several people perform actions that asocial with troublemakers in the village. This is due to social phobia in the community from one group to another group. The conclusion of this research that there is the role of leaders and informal leaders or formal leaders as controlling social life of its citizens, has a duty to maintain social harmony or Latent Maintenance of this, so that the community was able to sustain life even in conditions of poverty and live in slums. Key words: poor communities, urban poverty and social workAbstrakLatar belakang penelitian ini adalah kehidupan komunitas miskin perkotaan yang harus ditunjang dengan daya dukung lingkungan hidupnya. Kepadatan pendudukan dan permukiman dapat menurunkan kemampuan lingkungan hidup untuk berkembang secara baik. Untuk mempertahankan hidup komunitas miskin diperlukan pemeliharaan lingkungan kampungnya. Sosialiabilitas komunitas diukur oleh kedamaian dan kerukunan sosial dari kehidupan sehari-hari warganya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi fenomenologis untuk melihat secara khusus gambaran perubahan sosial pada komunitas miskin di perkotaan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan didukung oleh obeservasi partisipasi dan studi dokumentasi sedangkan informan terdiri dari warga setempat, tokoh masyarakat, pengurus RT/RW dan pengurus organisasi sosial lainnya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa perbedaan suku dan asal daerah tidak menimbulkan kesulitan dalam bertoleransi tetapi kesulitan terjadi apabila terjadi perbedaan agama dan keyakinan. Kehidupan sosial komunitas dapat terganggu dan tidak berjalan stabil apabila salah satu anggota atau beberapa orang melakukan tindakan yang asosial dengan membuat keornaran dalam kampung. Hal ini disebabkan adanya social phobia dalam komunitas dari golongan satu terhadap golongan lainnnya.Kesimpulannya disini peran para tokoh dan pemimpin informal maupun formal selaku pengendali kehidupan sosial warganya, mempunyai tugas untuk menjaga kerukunan sosial atau laten maintanance ini, sehingga komunitas  itu mampu mempertahankan kehidupannya meskipun dalam kondisi kemiskinan dan tinggal di daerah kumuh.Kata kunci: komunitas miskin, kemiskinan kota dan Pekerjaan Sosial
PENGEMBANGAN KAPASITAS SEKOLAH PEREMPUAN HEBAT (SPH) DALAM PENANGANAN MASALAH PEREMPUAN RAWAN SOSIAL EKONOMI (PRSE) Desi Mualimah; Dwi Heru Sukoco; Bambang Rustanto
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.476 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v2i2.318

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang Kapasitas Sekolah Perempuan Hebat (SPH)dalam Upaya Penanganan Masalah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang mencakup aspekpengetahuan, kepemimpinan, jaringan, kemampuan komunitas dan dukungan informasi. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode penelitian tindakan (action research). Sumber data adalah sumber data primer dansekunder. Sumber data primer adalah Pengurus Sekolah Perempuan Hebat (SPH). Teknik pengumpulan datadilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi dokumentasi dan focus group disscussion.Uji validitas data yang digunakan adalah uji credibility, uji transferability, uji dependability dan uji confirmability.Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian yaitu meningkatnyakapasitas Sekolah Perempuan Hebat (SPH) baik dari aspek pengetahuan, kepemimpinan, jaringan, kemampuankomunitas, dan dukungan informasi dalam penanganan masalah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi.
PENGUATAN KELUARGA MISKIN MELALUI PEGEMBANGAN MODAL SOSIAL Bambang Rustanto
Sosio Informa Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v12i3.972

Abstract

Poverty as a social Phenomena related with economy, social, culture and political dimension. Therefore, need all this dimension to handle that matter so that the poor people could release from the poverty circle. The approaching that should be done by strengthening social capital such social groups that create and develop in their environment. Throught this, they could develop all their potencial to release them from the poverty.Key word : poverty, empowernment, social capital.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL BERBASIS KEARIFAN LOKAL Bambang Rustanto
Sosio Informa Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v12i2.980

Abstract

Sosial welfare always linked with economy growth but actually the economy growth has contributed to natural resources damaged. Indigenous people (KAT) which stay in these circumstances often get impact from damaged of natural resources. Empowerment of indigenous people (KAT) must pay attention to the relation between human with nature as eco-system. So natural resources management for indigenous people (KAT) life must be adequate proper with the natural power support.Key word : social welfare, empowerment of indigenous people.
PENDEKATAN KEMANUSIAAN DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DI DAERAH PERBATASAN Kasus di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur Bambang Rustanto
Sosio Informa Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v12i1.983

Abstract

Our country is bordered with many other countries, such as sea border and also mainlandborder. Having two territories which extremely dangerous toward security disturbed alsosocial-economy and culture, that is West Kalimantan and East Nusa Tenggara. People who stay in that border, in general are the indigenous people which need attention in order to increase their social welfare. Humanistic approach must first priority compare with militaristic-repressive approach because they are as a border guard of our country.Key Words : humanistic approach, militaristic-repressive approach
EKSPLOITASI SEKS KOMERSIAL ANAK JALANAN PEREMPUAN DI KOTA KARAWANG JAWA BARAT BAMBANG RUSTANTO
Sosio Konsepsia Vol 3 No 3 (2014): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v3i3.352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan anak jalanan perempuan di Karawang, dimana sebagian dari mereka sudah melakukan aktivitas seksual komersial. Faktor ekonomi dan tuntutan gaya hidup, merupakan kondisi yang mendorong anak jalanan perempuan tersebut melakukan aktivitas seksual komersial. Sebagian dari mereka melakukan aktivitas seksual komersial sebagai sumber ekonomi. Kondisi anak jalanan perempuan di Karawang sudah mengkhawatirkan, karena sebagian dari mereka terindikasi terinvensi HIV/AIDS. Sehubungan dengan itu, diperlukan langkah-langkah yang cepat dan tepat dalam upaya memberikan perlindungan dan penyelamatan terhadap anak-anak perempuan tersebut. Pemerintah Kabupaten Karawang perlu segera mengembangkan skema bantuan sosial untuk meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga miskin agar mampu mencukupi kebutuhan keluarga terutama untuk anak-anak mereka. Bersamaan dengan itu diperlukan upaya peningkatan ketahanan sosial keluarga.
PEMBERDAYAAN EKONOMI PEMULUNG MELALUI DAUR ULANG SAMPAH Zulkifli Saputera; Dr. Bambang Rustanto; Dr. TM. Marwanti
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 1 No 1 (2019): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.36 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v1i1.172

Abstract

Pemberdayaan ekonomi pemulung merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan penghasilan pemulung melalui daur ulang sampah dan menghubungkan dengan dunia usaha lokal. Masyarakat diberikan peningkatan kesadaran akan pentingnya permasalahan pemulung dan peningkatan kapasitas bagi TKM dalam pelaksanaan pemberdayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran kondisi awal, menyusun desain, memperoleh gambaran hasil implementasi dan tersusunnya penyempurnaan desain pemberdayaan ekonomi pumulung melalui daur ulang sampah. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan partisipatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan pemberdayaan ekonomi pemulung melalui daur sampah dilakukan dalam 2 siklus yaitu: asesmen, perencanaan, intervensi, evaluasi dan kembali ke asesmen, perencanaan, intervensi dan evaluasi lanjutan. (2) pelaksanaan pemberdayaan dilakuan melalui tiga aras mikro, messo dan makro. (3) pelatihan dan penyadaran kepada kelompok pemulung menghasilkan kemandirian dalam membangun jejaring dengan dunia usaha lokal, meningkatkan kapasitas TKM dan lingkungan lebih bersih. Dalam mengelola sampah, masyarakat mampu mengorganisir diri dalam kegiatan bersama untuk memecahkan masalah sampah, sebagai bentuk kesadaran tinggi dalam merespon masalah sampah dan bertindak atas dasar kepentingan bersama.Kata Kunci :Pemberdayaan, Ekonomi Pemulung, Daur Ulang Sampah.
Indonesian Journal of Social Work Vol.6 No.1 Tahun 2022 : Penerapan Token Sosial Habituasi dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Verbal Anak Ridho Rinaldi; Ellya Susilawati; Bambang Rustanto
Indonesian Journal of Social Work Vol 6 No 01 (2022): IJSW
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The habituation social token is the result of engineering token economy technology which is designed to intervene to change the behavior of children, including street children. One of the problems with street children is having problems with verbal communication skills during the learning process as a long-term effect due to too much activity on the streets and problems with family dysfunction. This study aims to test the effectiveness of habituation social tokens on children's verbal communication skills during the learning process. The research method used a single-subject design with multiple baselines across subjects. The subjects in the study were three students assisted by the Bagea Foundation who were less skilled in verbal communication during the learning process. The results showed that the application of habituation social tokens was proven to improve the verbal communication skills of the three subjects. The frequency of target behavior increases, the subject becomes brave to ask questions, answer and play roles. Subjects were able to display habituation of new behaviors such as saying thank you, raising hands or asking permission before asking, making eye contact, clear pronunciation, clear sounding intonation and able to say greetings before leading the group. Habituation social tokens can be a renewable intervention option for changing children's behavior.
STRATEGI BERTAHAN HIDUP KOMUNITAS MISKIN DI KAMPUNG KRAMAT SENEN JAKARTA PUSAT Bambang Rustanto
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 1 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i1.64

Abstract

Abstract The background of this research is the fact of life of poor communities in urban areas should be supported by the carrying capacity of the environment. The Population density and settlements can reduce the ability of the environment to grow well. To maintain the life of poor communities required maintenance of village environment. Socio-liabilities community is measured by peace and social cohesion of the daily life of its citizens.This research uses qualitative research methods with fenomologis study models to see specific picture of social change in poor communities in urban areas. While the data collection tools by using in depth interviews with the support of participant observation and documentation study. Informants involved, among others, the local organization committee, local government officials such as RT/RW, as well as community leaders and other supporters informants from poor communities themselves.The results of this research found that differences in ethnic and regional origins does not cause difficulty in tolerating but trouble occurs in the event of differences of religion and belief. The social life of the community can be distracted and not run stable if one member or several people perform actions that asocial with troublemakers in the village. This is due to social phobia in the community from one group to another group. The conclusion of this research that there is the role of leaders and informal leaders or formal leaders as controlling social life of its citizens, has a duty to maintain social harmony or Latent Maintenance of this, so that the community was able to sustain life even in conditions of poverty and live in slums. Key words: poor communities, urban poverty and social workAbstrakLatar belakang penelitian ini adalah kehidupan komunitas miskin perkotaan yang harus ditunjang dengan daya dukung lingkungan hidupnya. Kepadatan pendudukan dan permukiman dapat menurunkan kemampuan lingkungan hidup untuk berkembang secara baik. Untuk mempertahankan hidup komunitas miskin diperlukan pemeliharaan lingkungan kampungnya. Sosialiabilitas komunitas diukur oleh kedamaian dan kerukunan sosial dari kehidupan sehari-hari warganya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi fenomenologis untuk melihat secara khusus gambaran perubahan sosial pada komunitas miskin di perkotaan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan didukung oleh obeservasi partisipasi dan studi dokumentasi sedangkan informan terdiri dari warga setempat, tokoh masyarakat, pengurus RT/RW dan pengurus organisasi sosial lainnya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa perbedaan suku dan asal daerah tidak menimbulkan kesulitan dalam bertoleransi tetapi kesulitan terjadi apabila terjadi perbedaan agama dan keyakinan. Kehidupan sosial komunitas dapat terganggu dan tidak berjalan stabil apabila salah satu anggota atau beberapa orang melakukan tindakan yang asosial dengan membuat keornaran dalam kampung. Hal ini disebabkan adanya social phobia dalam komunitas dari golongan satu terhadap golongan lainnnya.Kesimpulannya disini peran para tokoh dan pemimpin informal maupun formal selaku pengendali kehidupan sosial warganya, mempunyai tugas untuk menjaga kerukunan sosial atau laten maintanance ini, sehingga komunitas  itu mampu mempertahankan kehidupannya meskipun dalam kondisi kemiskinan dan tinggal di daerah kumuh.Kata kunci: komunitas miskin, kemiskinan kota dan Pekerjaan Sosial
KEPUASAN REMAJA TERHADAP PELAYANAN SOSIAL DI PANTI PEMBERDAYAAN SOSIAL BINA REMAJA (PPSBR) LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Galih Suseno; Bambang Rustanto; Diana Diana
Indonesian Journal of Social Work Vol 7 No 2 (2024): IJSW
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v7i2.562

Abstract

Satisfaction about social service is a pleased or disappointed feelings which appear after comparing between perception or impression with the provided services by social service institution. The objectives of this research are able to achieve empirical descriptions about: 1. Respondent’s characteristics, 2. Basic needs fulfillment service for respondents, 3. Social service’s quality and facility for respondents, 4. Respondent’s relationship with the institution’s officers. The design of this research is a quantitative survey descriptive research. The populations in this research are 50 adolescents who are being benefit recipients in PPSBR Lembang Kabupaten Bandung Barat. The sampling thechnic of this research is using census thechnic of all the populations to be going to use as the research sample. The data collection thecnic is using questionnaire and the measurements tools are using Rating Scale. The results of this research show that the levels of adolescent’s satisfaction about social service at PPSBR Lembang Kabupaten Bandung Barat is in high level category. Basic needs fulfillment service for respondents is in medium level category. Social service’s quality and facility for respondents is in high level category. And Respondent’s relationship with the institution’s officers is ini high level category. Based on the problem’s analysis in this study it is suggested an altenative program is “Social extension about Social Service Enhancement Quality for Institution’s Officers at Panti Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (PPSBR) Lembang Kabupaten Bandung Barat”.