cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 398 Documents
GAYA PENGASUHAN DAN KECERDASAN EMOSI ANAK Alit Kurniasari
Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v2i2.269

Abstract

Kajian Mengasuh Anak dengan Kecerdasan Emosi, bertujuan untuk mengenalkan pada orang tua bahwa  aspek kecerdasan intelektual saja tidak cukup bagi kesuksesan dan prestasi anak saat dewasa nanti.  Anak yang pintar dapat masuk ke perguruan tinggi tetapi belum menjamin anak sukses dimasa depan. Kecerdasan emosi memberi solusi agar anak tidak hanya pandai secara intelektual namun juga mampu berelasi dan memiliki kepribadian menyenangkan, Kemampuan tersebut dapat dicapai dengan mengenal emosinya, mengelola emosi sendiri, memotivasi diri, mengenal emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. Orang tua sebagai role model perlu berlatih untuk memiliki kecerdasan emosional yang mumpuni, sehingga pengasuhan menjadi efektif. Kecerdasan emosi dapat diajarkan pada setiap rentang usia, namun lebih efektif hasilnya jika sudah dilatih sejak anak usia balita. Berbagai strategi dan cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional baik bagi anak maupun orang tua, dan orang tua dapat mengenal ciri-ciri seorang anak yang telah memiliki kecerdasan emosi. Orang tua harus berlatih dan berlatih terus agar mencapai hasil optimal, mempertahankan kecerdasan emosi, maka orang tua sebagai pembimbing anak, berperan aktif dalam mendidik emosi anak, mengekpresikan perhatian pada perkembangan anak, mencintai dengan tulus, mendengarkan dengan seksama saat anak bercerita. Beri kesempatan anak untuk bersosialisasi sejak dini, berorganisasi agar anak dapat mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Kata Kunci: orang tua, kecerdasan emosi, pengasuhan, 
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERKAIT PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PROGRAM DUKUNGAN KELUARGA BAGI LANJUT USIA Akbar, Muhammad
Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v6i1.1931

Abstract

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah jelas membagi kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Hal tersebut berdampak pada pelayanan kesejahteraan sosial di Indonesia. Rehabilitasi sosial dasar yang selama ini dilaksanakan oleh pemerintah pusat kini beralih ke rehabilitasi sosial lanjutan. Sedangkan rehabilitasi sosial dasar dilaksanakan oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota. Tujuan penulisan kajian ini adalah untuk melihat implikasi dari lahirnya Undang-Undang 23 Tahun 2014 terkait peran pekerja sosial dalam Pelaksanaan Program Dukungan Keluarga bagi Lanjut Usia. Peran pekerja sosial dalam meningkatkan kompetensi dalam pengetahuan, nilai, keterampilan dibidang kelanjutusiaan, serta bagaimana membangun mitra kerja dengan pemangku kepentingan. Kesimpulan dari kajian ini adalah pelaksanaan program dukungan sosial untuk lanjut usia akan berhasil apabila pekerja sosial dapat melaksanakan perannya dengan baik. Peran pekerja sosial dalam membangun hubungan dengan berbagai pihak terkait, meningkatkan kompetensinya, mampu melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan tepat. Tepat metode dan teknik, serta tepat dalam memnafaatkan system sumber yang ada. Dan tak kalah penting adalah tepat dalam menentukan penerima manfaat yang sesuai dengan kriteria. Dengan kata lain tepat sasaran. Rekomendasi dari kajian ini adalah perlunya peningkatan kapasitas pekerja sosial, dukungan dari pemerintah, serta menjaga keberlanjutan dengan jejaring yang telah dibangun.
MEMBANGUN COMMUNITY POLICING MELALUI KEMITRAAN POLISI-KOMUNITAS Mu'man Nuryana
Sosio Informa Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v8i3.1003

Abstract

Community Policing Development Through the Collaboration of Police and Community: A Model for Improving Social Resilience in Indonesia.Abstract The idea to changing police paradigm from an emphasis on traditional law enforcement practices toward community-oriented policingan approach that depends on officer-initiated efforts to reduce criminal and public disorder should be launched in Indonesia. Community policing is a philosophy of policing that needs police officers to act with increased levels of autonomy and professional discretion to solve problems and to develop partnerships with the community. This article discussing a conceptual framework of how community policing can be implemented through providing an overview of the context in which community policing has been socialized in the developed countries.Kata Kunci: Community policing, police officer, domestic violence, catalyst, normative sponsorship theory
PENGANGKATAN ANAK BALITA TERLANTAR Setiawan, Eko; Apsari, Nurliana Cipta; Raharjo, Santoso Tri
Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v5i1.1622

Abstract

Anak merupakan salah satu kelompok rentan yang belum mampu untuk melindungi diri. Anak balita terlantar memerlukan perlindungan agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Setiap anak memiliki hak untuk tinggal dalam lingkungan pengasuhan keluarga, namun apabila hal itu tidak dapat terwujud maka alternatif terakhir adalah dengan pengasuhan di dalam panti. Anak yang teralalu lama berada dalam asuhan panti, terdapat efek negatif yang ditimbulkan sehingga perlu dilakukan perencanaan permanensi salah satunya melelui pengangkatan anak. Metode yang diguanakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kajian literatur berdasarkan teori, konsep, dan hasil penelitian. Penelantaran merupakan tindakan pengabaian terhadap pemenuhan kebutuhan dasar anak untuk mencapai kesehatan dan keselamatan. Penelantaran anak mengakibatkan pemenuhan kebutuhan anak dan hak-hak anak tidak terpenuhi secara layak sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi terganggu serta kesejahteraan anak tidak tercapai. Penanganan terhadap anak terlantar dapat melalui pelayanan sosial anak berbasis panti. Pelayanan terhadap anak terlantar bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anak. Kesejahteraan anak tidak dapat terwujud apabila kebutuhan dan hak-hak anak tidak terpenuhi. Kebutuhan anak yang harus dipenuhi yaitu anatara lain berupa kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Hak-hak anak sesuai dengan konvensi hak anak yaitu hak atas kelangsungan hidup, hak untuk berkembang, hak perlindungan dan hak partisipasi. Selain itu upaya mewujudkan kesejahteraan anak balita terlantar dilakukan melalui pengangkatan anak. Pengangkatan anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi anak untuk mewujudkan kesejahteraan anak dan perlindungan anak.
PERUSAHAAN SOSIAL DAN KUBe DI INDONESIA : PELUANG DAN TANTANGAN Mu'man Nuryana
Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v3i2.915

Abstract

Social enterprise has been acknowledged in Indonesia due to the advantages in achieving inclusive and sustainable growth while helping the poor to improve their economic and social welfare. The main difference with traditional micro, small and medium enterprises is that collective enterprise has a hybrid characteristic in which they adopt business solutions to address social problems. Social and cultural environment is conducive for social entrepreneurship since the country has considerable attention to the issue of people welfare and now is in the movement towards the wider participation of civil society organisation and the private sector on social issues. Social enterprise that has been developing in this country is one of the forms of social enterprise. In its development, this social enterprise involves many poor households at the community level so that it can be viewed as a community-­‐based social enterprise. However, the policy environment is still not fully responsive to the growth and development of social enterprise. Social enterprise is still viewed as a traditional micro, small and medium enterprise. Therefore, it requires additional support for social enterprise by providing incentives for mixed financing, improving the sustainable environment for grants, venture capital and external assistance, and recognizing the longer incubation period for social enterprise. To that end, coordination between social sector that gave rise to the birth of that social enterprise with economic sector  as further foster parent needs to be further improved. Key words: Social enterprise, collective enterprise group, community-­‐based social enterprise (perusahaan sosial, kelompok usaha bersama, perusahaan sosial berbasis-­‐ komunitas).
UPAYA WANITA KEPALA RUMAH TANGGA DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI KABUPATEN DAN KOTAMADYA MALANG Sucipto Sucipto
Sosio Informa Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i2.1205

Abstract

Bahwa permasalahan wanita sebagai kepala rumah tangga yaitu masalah ekonomi, dengan berubahnya status/fungsi dari ibu rumah tangga menjad.i kepala rumah tangga sebagai akibat perceraian ( baik cerai hidup maupun cerai mati) maupun ditinggal suami mencari nafkah di luar kota. Dengan perubahan fungsi tersebut maka berubah perannya yaitu sebagai ayah bagi anak-anaknya di rumah, juga sebagai ibu bagi anak·anaknya. Wanita kepala rumah tangga harus mempertahankan kelangsungan hidup keluarga, mereka harus menjadi pencari nafkah untuk keluarga ( anak·anaknya ). Sasaran dari penelitian ini yaitu wanita kepala rumah tangga yang ditinggal suami sebagai akibat perceraian ( cerai mati/hidup ) maupun yang ditinggal suami mencari nafkah diluar kota. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi dengan sasaran wilayah terdapat wanita kepala rumah tangga, yaitu Kabu paten/Kota Malang. Harapan dan tujuan dari penelitian Study kasus ini yakni teridenfikasinya kondisi sosial ekonomi dan faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor kemudahan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Hasil di lapangan menunjukan, bahwa wanita kepala rumah tangga baik dari desa maupun kota (93,33%) mempunyai usaha send.iri (berdagang, petani dan buruh), lainnya mendapat bantuan dari anak·anaknya. Kebutuhan yang mendesak yang belum terpenuhi oleh wanita yang berasal dari kota adalah kebutuhan perbaikan rumah dan pendidikan anak. sedangkan yang berasal dari desa, yakni kebutuhan pokok yang sangat mendesak adalah pendidikan, penerangan (listrik) dan kebutuhan air bersih.
MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN PEKERJAAN SOSIAL DI INDONESIA: KECENDERUNGAN DAN ISU Edi Suharto
Sosio Informa Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v9i1.1024

Abstract

Social Welfare Problems and Social Work in Indonesia: Trends and Issues.The argument that social work is a human profession dealing with social problems is severalhundred years old. However, as social work in indonesia is still searching for its original identity., they discussion whether social work should focus on a narrow or broader scope of social problems has been a hotly debate, perhaps since the profession born in the country more than four decades ago. This paper takes the position that social workers should be able to respond to social problems. However, in order to have a clear demarcation of professional intervention, social workers in Indonesia need to focus their expertise on dealing with social problems in narrow sense, or in what this paper calls 'social welfare problems'. This paper than goes on to highlight the 'big four' problems, such as poverty and destitution, disability neglect, and inadequate housing and discuss the implication for social work education. By knowing the nature of social welfare problems to be addressed, it is argued that social workers competencies can be identified and curriculum contents for social work education can be developed. 
LANDASAN FILOSOFIS PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL Rusmin Tumanggor
Sosio Informa Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v12i1.982

Abstract

Peoples had equality of living right. To moved, to creation, to critics, to request or to reject, obedient or denial, to defend our self in all of situation to fulfill the opinion of living need. This condition must be democratic protection. The bone as much white, the blood as much red, to ramble and to buried around in the surface of the world. World view of Manado, “all of peoplesalways friendship”, World view of Melayu “The world where to stand, there the sky to uphold”. To share joys and sorrows, utopist of Indonesia. The meaning of lived reality everybody separated with the differences, especially for the indigenous people. So, we must build their solidarity to improve their live and leave the backward. The concept of philosophy based on the universe components.Key Words : philosophy, empowerment, indigenous people
JEJARING SOSIAL E-WARONG KUBE PKH DALAM UPAYA PENANGANAN KEMISKINAN KASUS PADA E-WARONG CAHAYA DINI KOTA PEKANBARU Amalia, Ayu Diah
Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i1.1442

Abstract

Poverty is a multidimensional phenomenon. Poverty can be measured both in terms of economic, sociological, and psychological aspects. This review discusses one of the poverty reduction schemes implemented by the Ministry of Social Affairs through the E-Warong program from a sociological point of view. Particularly the study of the social networks that have been formed in poverty reduction efforts. E-Warong is a place of business and agency that is managed and owned by poor people who receive KUBE, PKH and Rastra programs which are non-cash implementation. This study took the focus on the case of E-Warong Cahaya Dini In Pekanbaru City. How E-Warong Early Light can minimize the poverty seen from the sociological aspect? From the results of E-Warong Cahaya Dini study able to mensharing resources and information, provide support and learning opportunities or build skills on members and others. The handling of poverty in this case is manifested in the accessibility of e-Warong members in capacity building of social capital, skills and income, although not yet significant.
ANALISIS KEBUTUHAN PELAYANAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM Suradi Suradi
Sosio Informa Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v10i2.1083

Abstract

(Need Assessment of Social Setvices for Disaster Victims) - Disaster is the natural event that could not be detacted from geoligical condition, topography and indonesian geograpical condition. As result, disaster is a kind of normal event, it is not strange. However, whenever the disaster comes, problem that have always been found such as weakness of coordination, evacuation obstacle , lateness of assistance and limitness of facility. Thus, social service management for the victim disaster has to be upgrade, so the focus and main objective of social could be optimally achieved.

Filter by Year

2002 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2012) Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue