cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 398 Documents
REVOLUSI MENTAL MENUJU KESERASIAN SOSIAL DI INDONESIA Nainggolan, Togiaratua
Sosio Informa Vol 1, No 3 (2015)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini membahas peran yang dilakukan oleh Kementerian Sosial sebagai penyelenggara utama pembangunankesejahteraaan sosial di Indonesia. Khususnya dalam penyelenggaraan Program Keserasian Sosial sebagai saranamelakukan revolusi mental. Pembahasan dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif terhadap data yang dikumpulkanmelalui studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa keserasian sosial di Indonesia tumbuh danberkembang bersamaan dengan pergerakan kebangsaan Indonesia yang ditandai dengan berdirinya organisasi BudiUtomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, dan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sejalan dengan hal iniProgram Keserasian Sosial yang dimotori Kementerian Sosial harus direvitalisasi sebagai kelanjutan dari perjuangankemerdekaan Indonesia. Revitalisasi harus diawali dengan menjadikan Program Keserasian Sosial sebagai revolusimental bangsa Indonesia. Hal ini dapat dilanjukan dengan merubah fokus pembangunan kesejahteraan sosial kesektor makro dengan menjadikan seluruh warga Negara sebagai sasaran program, bukan hanya kelompok penyandangmasalah kesejahteraan sosial. dengan demikian ukuran dari keserasian sosial harus didasarkan pada nilai-nilai dasarkenegaraan dan kebangsaan Indonesia, yaitu pancasila. Dengan demikian inti dari Program Keserasian Sosial adalahbagaimana meng-internalisasi-kan nilai-nilai Pancasila dalam sikap dan perilaku sosial masyarakat Indonesia.Kata Kunci : keserasian, keserasian sosial, revolusi mental.
KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN MANUSIA Pudjianto, Bambang; Syawie, Mochamad
Sosio Informa Vol 1, No 3 (2015)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menigkatkan kapasitas dan kopetensi ini, manusia perlu meningkatkan pendidikan dan kesehatan. Tujuanartikel ini ingin melihat bahwa bahwa ada kecenderungan pembangunan kualitas manusia berkorelasi dengan kondisikemiskinan penduduk, artinya kualitas menusia akan mudah dicapai apabilia penduduknya sudah terentas darikemiskinan. Dilihat dari data, kemiskinan makin sulit diturunkan karena garis kemiskinan juga bergerak. Ketikapertumbuhan konsumsi masyarakat tidak bisa mengejar pertumbuhan angka kemiskinan, sudah pasti dia tidakbisa melewati garis kemiskinan. Pertanyaanya yang muncul apakah dalam kondisi penduduk yang masih miskinpembangunan manusia yang berkualitas bisa terealisasi. Komitmen untuk meningkatkan pembangunan manusiaperlu disertai dengan upaya menurunkan angka kemiskinan. Perlu terus diupayakan membantu dan memberdayakanmasyarakat miskin. Kajian artikel ini menggunakan metode studi pustaka sebagai cara untuk melakukan analisasehingga diperoleh hasil yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Kata kunci: kemiskinan, pembangunan manusia.
KEKERASAN VERSUS DISIPLIN DALAM PENGASUHAN ANAK Kurniasari, Alit
Sosio Informa Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap orang tua memiliki harapan yang hampir sama terhadap anak-anaknya, yakni sebagai anak yangbaik dan berhasil dimasa dewasa nanti, yang dilampaui melalui proses pengasuhan. Tidak jarang orangtuaatau orang dewasa lain melakukan pemukulan, hardikan sebagai cara untuk mendisiplinkan anak agaranak jera tidak berperilaku buruk kembali. Sebagian orang tua atau orang dewasa lain percaya bahwa caratersebut berhasil sebagaimana mereka peroleh dari orangtua. Kontroversi pemahaman antara kekerasanatas nama disiplin dengan capaian perilaku kerap terjadi. Padahal pengasuhan disertai kekerasan tidak akanmengatasi perilaku buruk pada anak dan tidak akan menjamin anak disiplin saat dewasa nanti. Metodedisiplin positif menjadi alternatif para orang tua dan atau orang dewasa lain untuk mengelola tingkah lakuburuk pada anak tanpa harus menghukum anak. Dengan metode ini, Orang tua atau orang dewasa lain akanmemahami bagaimana cara menghadapi perilaku buruk anak, dengan memperhatikan perasaan dan pikirananak serta dan prinsip-prinsip perkembangan anak. Selain itu akan mendorong munculnya perilaku baikpada anak, seperti mengembangkan rasa percaya diri (self confidence), kedisiplinan diri, tanggung jawab,harga diri (self-esteem) yang sehat serta berbagai keterampilan hidup (life skills) misalnya keterampilandalam memecahkan masalah, yang kesemuanya akan berguna bagi masa depan anak.Kata Kunci: disiplin, kekerasan, pengasuhan.
FENOMENA KRIMINALITAS REMAJA PADA AKTIVITAS GENG MOTOR Irmayani, Nyi. R
Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i2.1220

Abstract

Fenomena geng motor di Indonesia telah meningkatkan kesadaran sosial karena perbuatan mereka yang menyebabkan kekerasan, perampokan dan bahkan pembunuhan. Mayoritas anggota geng motor adalah anak-anak muda yang cenderung membuat masalah karena ingin membuktkan eksistensi mereka di antara kelompok atau geng lain. Agar dapat menjadi yang paling kuat dan ditakuti oleh teman sebayanya, geng motor berkeliling di malam hari dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya memulai kebrutalan mereka. Kejadian tersebut mengkhawatirkan karena: 1) eksistensi mereka tampak semakin tersebar luas, terutama di kota-kota besar dan wilayah sekitarnya; 2) populasi geng semakin banyak; 3) tindakan mereka dinilai cenderung semakin nekat dan brutal. Kondisi demikian merupakan persoalan yang cukup serius. Dalam banyak kasus tindakan mereka tidak hanya sebatas kenakalan, pelanggaran norma sosial dan mengganggu ketertiban umum semata tetapi sudah mengarah kepada tindakan kriminal, seperti: penyerangan terhadap orang lain, perampasan, penganiyaan dan pembunuhan. Tindakan anggota geng motor selain dapat merugikan atau mengancam keselamatan orang lain juga potensial merusak dirinya sendiri. Tulisan ini mencoba untuk memberikan beberapa alternatif penanganan terhadap pelaku berdasarkan beberapa tahap khusus.Kata kunci: Fenomena, Kriminalitas, Geng Motor
PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA Telaumbanua, Marietta Marlina; Nugraheni, Mutiara
Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i2.1474

Abstract

Keluarga mempunyai peran penting dalam hal meningkatkan kesejahteraan sosial. Kesejahteraan keluarga dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga, dan posisi di masyarakat. Setiap anggota keluarga memiliki peran yang berbeda-beda. Peran yang lebih dominan adalah peran seorang ibu yang mempunyai kewajiban dalam mengurus rumah tangga, selain itu ibu rumah tangga dapat membantu suami dalam hal menambah pendapatan keluarganya, sehingga kebutuhan keluarga dapat terpenuhi. Potensi yang paling yang menarik untuk dikaji adalah potensi ibu rumah tangga ketika tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga di rumah melainkan bekerja untuk membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.  Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mendeskripsikan peran ibu rumah tangga dan faktor pengaruh ibu rumah tangga bekerja dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Artikel ini diharapkan menjadi bahan solusi pengembangan potensi ibu rumah tangga dalam membantu suami meningkatkan pendapatan keluarga. Melalui hasil literatur ini, diharapkan menjadi bahan solusi pengembangan potensi ibu rumah tangga dalam menanggulangi kemiskinan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga.  
PENINGKATAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL LANJUT USIA MELALUI PROGRAM PELATIHAN KEMBALI Syamsuddin, Syamsuddin
Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i2.1518

Abstract

Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk tua, dimana lansia telah melebihi tujuh persen dari populasi keseluruhan. Keberfungsian sosial lansia sangat ditentukan oleh keberfungsian kemampuan fungsional, instrumental, eksekutif dan relasi sosial. Sementara secara degeneratif fungsi-fungsi tersebut terus mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Pemberian stimulus yang terencana, terancang dan terarah serta berkelanjutan dapat membantu mencegah atau paling tidak memperlambat proses penurunan tersebut. Pelatihan kembali (retraining) merupakan salah satu model rehabilitasi sosial pada lansia dalam rangka meningkatkan keberfungsian sosialnya. Sejatinya program ini adalah melatih kembali fungsi-fungsi yang sebelumnya telah dikuasai melalui motor, emotional dan kognitif retraining.
MITIGASI BENCANA KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI METODE RESTORASI Rahman, Aulia; Yuliani, Febri
Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i2.1460

Abstract

Indonesia sendiri menyumbang 47% dari luas lahan gambut tropis dunia dan menjadi negara keempat yang memiliki lahan gambut terluas di dunia. Luas lahan gambut di Indonesia diperkirakan 20,6 juta hektar atau sekitar 10,8 persen dari luas daratan Indonesia. Lahan gambut di Indonesia memberi banyak manfaat karena menyediakan hasil hutan berupa kayu dan non kayu, menyimpan dan mensuplai air, menyimpan karbon, dan merupakan habitat bagi keanekaragaman hayati dengan berbagai jenis flora dan fauna langka yang hanya ada dijumpai pada ekosistem ini. Lahan gambut merupakan suatu ekosistem yang unik dan rapuh, karena lahan ini berada dalam suatu lingkungan rawa, yang terletak di belakang tanggul sungai. Pada kurun waktu kurang lebih dua puluh tahun terakhir, kegiatan konversi lahan gambut menjadi lahan pertanian, perkebunan kelapa sawit dan kayu kertas (pulp wood) diperkirakan telah merusak lahan gambut dengan segala fungsi ekologisnya. Sepanjang Juni sampai November tahun 2015 terjadi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang menurut World Bank ditaksir kerugian mencapat Rp. 221 triliun. Pada umumnya kebakaran ini terjadi pada di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Penyebab kebakaran tersebut disinyalir dilakukan secara sengaja dan tidak sengaja oleh oknum perusahaan perkebunan dan masyarakat untuk membuka lahan perkebunan, pembersihan dan penyuburan lahan dengan cara membakar. Selain itu, kemarau yang ekstrim dan angin kencang mendorong perluasan daerah terdampak kebakaran. Artikel ini merupakan sebuah studi pustaka yang mendeskripsikan bagaimana metode restorasi memiliki kaitan dengan proses mitigasi bencana kebakaran lahan gambut dan bagaimana metode restorasi dapat memberdayakan masyarakat lokal. Ada 5 langkah dalam merestorasi gambut yaitu: 1) memetakan gambut, 2) menentukan jenis, pelaku, dan rentang waktu pelaksanaan restorasi, 3) membasahi gambut (rewetting), 4) menanam lahan gambut (revegetasi), 5) memberdayakan masyarakat lokal. Restorasi merupakan sebuah metode rehabilitasi khusus kebakaran hutan dan lahan gambut yang didalam prosesnya terdapat kegiatan yang mendukung mitigasi bencana. Pemberdayaan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut. Masyarakat jangan hanya dibebani untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan gambut namun juga diberikan manfaat dari kegiatan pencegahan itu. Kegiatan Restorasi yang berkaitan dengan mitigasi bencana, dapat dimulai melalui penanaman kembali hutan dan lahan gambut yang terdampak dengan tanaman-tanaman semusim (pada umumnya holtikultura) dan disandingkan dengan tanaman pohon yang dapat mengurangi kuantitas karbon atau mampu menyerap karbon serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, pembangunan lahan penampung air dalam kubah gambut yang berfungsi sebagai sumber pembasahan lahan gambut, dapat dimanfaatkan untuk perikanan darat oleh masyarakat setempat.
KARYA TULIS UNTUK PENELITI Jayaputra, Achmadi
Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i2.1592

Abstract

Seorang peneliti diwajibkan menyusun karya tulis sebagai bukti dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai insan yang memiliki kepakaran di bidangnya. Karya tulis biasanya tediri atas dua yaitu; buku dan makalah. Dilihat dari pengalaman melakukan peniliaian angka kredit selalu ditemukan ketidak sesuai hasil karya tulis ilmiah dengan penilaian angka kredit. Kadang-kala ada yang sulit diselesaikan. Seringkali buku dan makalah disusun belum sesuai dengan kaidah dalam penilaian angka kredit peneliti, sehingga perlu disikapi sebagai upaya untuk memperbaiki dan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Tulisan ini bertujuan untuk memberi pemahaman dalam menyusun karya tulis. Tulisan ini dapat sebagai jawaban atas berbagai hal yang muncul dalam menulis untuk diterbitkan. Diakui dalam penelitian sosial selalu disesuaikan dengan kepentingan lembaga masing-masing, sehingga tidak ada acuan yang baku dalam menerbitkan buku atau makalah. Oleh karena itu harus berpdoman pada peraturan perundangundangan yang berlaku dan etika penelitian.Kata kunci: karya tulis, penelitian, etika penelitian.
PERAN BUDAYA TURA JAJI DALAM MENCEGAH KONFLIK SOSIAL DI DESA AEWORA KECAMATAN AEWORA KABUPATEN ENDE-FLORES Jehamat, Lasarus; Mbadhi, Aprilia Clarisa
Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i3.1545

Abstract

ABSTRAKKajian ini bertujuan untuk mengetahui peran budaya Tura Jaji pada masyarakat Desa Aewora dan model pencegahan konflik menggunakan budaya Tura Jaji. Tura Jaji  merupakan salah satu budaya yang ada pada masyarakat Ende Lio. Dalam konteks sosial, Tura Jaji dipahami sebagai suatu sumpah berisikan perjanjian yang dibuat dan senantiasa harus dijunjung tinggi bagi pihak yang melakukan sumpah. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori struktural fungsional dan interaksionalisme simbolik. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya Tura Jaji sampai saat ini masih hidup dan dijunjung oleh masyarkat Desa Aewora. Budaya Tura Jaji memiliki peran dalam masyarakat. Peran budaya Tura Jaji yaitu: meningkatkan solidaritas, mencegah konflik sosial, mempertahankan budaya serta menciptakan integrasi sosial. Ditemukan cara pencegahan konflik dengan budaya Tura Jaji yaitu dengan ,menjunjung nilai budaya Tura Jaji, sadar akan sumpah adat, mengontrol emosi, saling menghargai serta takut akan konsekuensi atau risiko yang didapat apabila melanggar Tura Jaji. Pelanggaran terhadap Tura Jaji akan berdampak pada munculnya penyakit sampai menimbulkan kematian baik manusia, hewan hingga tumbuhan. Kepada Masyarakat, hasil kajian ini diharapkan dapat mendorong pemahaman tentang budaya Tura Jaji dan menjadikan budaya Tura Jaji sebagai pedoman hidup masyarakat untuk hidup damai dan sejahtera tanpa adanya konflik. Pemerintah Kabupaten Ende diharapkan melestarikan budaya Tura Jaji agar tetap menjadi kearifan lokal masyarakat Ende Lio yang memberi dampak tidak saja bagi keutuhan sosial tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat.
STRATEGI PERCEPATAN PERTUMBUHAN LAPANGAN KERJA DAN PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA Sukmana, Oman
Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i3.1570

Abstract

Salah satu masalah sosial yang dihadapi Indonesia adalah masalah kemiskinan. Upaya mengatasi kemiskinan antara lain bisa dilakukan melalui penciptaan lapangan kerja. Pengembangan pariwisata dipandang merupakan strategi yang tepat untuk mempercepat pertumbuhan lapangan kerja. Pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produksi lainya. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan secara konseptual tentang keterkaitan antara pengembangan pariwisata, pertumbuhan lapangan kerja, dan upaya pengentasan kemiskinan.

Page 9 of 40 | Total Record : 398


Filter by Year

2002 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2012) Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue