cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Penelitian KeIslaman adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Mataram, terbit setahun dua kali.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BERBASIS RELIGIUS DI SDIT ANAK SHOLEH MATARAM Hadi, Lalu Sirajul
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 2 (2016): (Juli)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas proses dan hasil pembelajaran ditentukan oleh kompetensi yang dimiliki guru, yang didasarkan pada nilai-nilai religius yang dirujuk sebagai keyakinan, pengetahuan, pemahaman dan pengamalan. Maka, dibutuhkan manajemen pengembangan yang tepat, baik pada aspek pedagogik maupun pada aspek religius. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan (1) konsep performance kompetensi pedagogik guru berbasis religius (2) strategi pengembangan kompetensi pedagogik guru berbasis religius dan (3) implikasi manajemen pengembangan kompetensi pedagogik guru berbasis religius di SDIT Anak Sholeh Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis studi kasus. Tekhik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis dilakukan dengan proses reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan serta pengujian kesimpulan data (drawaing and verifying conclusions).Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan tingkat kepercayaan (credibility), kebergantungan (dependability) dan objektivitas (confirmablity). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) konsep performance kompetensi pedagogik religius adalah unjuk kerja guru yang dibangun berdasarkan potensi, ability, capabeltiey, capacity dan afeksi religius dalam mewujudkan kinerja guru dalam proses dan hasil pembelajaran yang dilandasai dengan nilai-nilai religius sebagai spirit, motivasi dan ideologi (2) pengembangan kompetensi pedagogik religius guru belum dilakukan melalui tahapan dan langkah-langkah yang sistematis, holisitk dan sestemik, kegiatan pengembangan bersifat general-temporary karena tanpa melalui proses analisis penilaian (assessment analysis) dan analisis kebutuhan (need analysis) yang komprehensif dan objektiv. Strategi pengembangan dapat dilakukan dengan menggunakan model pengembangan kompetensi berkelanjutan melalui pendekatan religius learning community (3) implikasi manajemen pengembangan kompetensi pedagogik berbasis religius, adalah; Pertama, implikasi bagi guru (personal impact), terbangunnya kepercayaan diri (self confident), kepuasan diri (self satisfication), kualitas kinerja, dan produktivitas dalam proses pembelajaran dengan menjadikan nilai-nilai religius sebagai spirit, motivasi dan ideologi. Kedua, implikasi bagi sekolah (institution impact), tercipta dan terjaganya kepercayaan stakeholder sebagai pengguna pendidikan.
FENOMENA HAIR DYING DALAM KAJIAN HADIS Nursihah, Arif
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 1 (2016): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadis-hadis yang menganjurkan untuk menyemir rambut yang beruban, jika ditelusuri sabab wurud-nya, berasal dari kasus Abu> Bakr al-S{iddi>q yang membawa ayahnya, Abu Quh}a>fah. Rambut dan jenggot Abu> Quh}a>fah telah memutih bak tumbuhan thaghamah yang buahnya putih menyerupai uban. Dari itu, Nabi SAW memerintahkan kepada isteri Abu> Quh}a>fah untuk mengubah warnanya, dengan tidak menggunakan warna hitam. Setelah peristiwa ini, Abu Quh}a>fah dijuluki Abu> Qata>dah sebagai orang muslim pertama yang mengecat rambutnya. Penelitian kajian teks ini bertujuan untuk memberikan garis yang jelas mengenai hukum menyemir rambut, baik yang menganjurkan menyemir uban dan yang melarang menyemir rambut dengan warna hitam hanyalah bersifat temporal dan lokalistik (tidak universal). Fenomena hair dying dikaji dengan cara mendialogkan antar pendapat atau fatwa para fuqoha dan ulama madzhab (rival explanation) sebagai corak yang ada dalam penelitian kepustakaan (library research). Data-data yang dikumpulkan diambil dari berbagai referensi; baik referensi primer, sekunder, maupun data pendukung. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan cara content analysis (analisis isi). Hasil penelitian ini bahwa tradisi mewarnai rambut dengan berbagai tujuannya, telah dilakukan ribuan tahun yang lalu semenjak peradaban Mesir Kuno sebelum Masehi. Adalah Abu> Quh}a>fah, ayah Khalifah pertama, yang melakukan praktek ini dari kalangan Muslim atas dasar perintah Nabi. Nabi dalam hadisnya banyak menyebut semir rambut, baik berupa anjuran, larangan bahkan ancaman. Hadis-hadis tersebut idealnya dibaca konteks keluarnya, untuk dipadankan dengan konteks kekinian. Pada akhirnya, ternyata hadis-hadis tersebut tepat bila tidak dipahami secara universal, melainkan temporal
KEPEMIMPINAN INOVATIF DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI STUDI PADA PONDOK MODERN AL-RIFA’IE GONDANGLEGI MALANG Pramitha, Devi
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 2 (2015): (Juli)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan sosok kiai sebagai pemimpin pondok pesantren memang sangat unik untuk diteliti, hal tersebut dikarenakan dilihat dari sudut tugas dan fungsi seorang kiai yang tidak hanya sekedar memimpin, tetapi juga bahgaimana mengembangkan organisasi pondok pesantren agar bisa tetap eksis di era globalisasi saat ini. Relevan dengan fenomena ini, penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis, dimana kiai sebagai subyek utamanya. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberhasilan KH. Achmad Zamachsyari atau yang biasa disapa dengan Gus Mad dalam pengembangan organisasi tidak terlepas dari kepemimpinan inovatif yang ia terapkan. Sebagai seorang pemimpin di Yayasan Pondok Modern al-Rifa’ie ia harus memberikan visi, haluan kepada bawahannya untuk beranjak dan bergerak dari tempat semula menuju perbaikan dan perubahan. Dalam memimpin YPM al-Rifa’ie, ia menggabungkan gaya kepemimpinan transformasionalisme dengan gaya kepemimpinan demokratis dengan tetap memegang prinsip al-muh}a>faz}atu ‘ala> al-qadi>mi al-s}a>lih} wa al-akhdhu bi al-jadi>di al-as}lah}. Dalam kepemimpinannya, ia menggunakan beberapa pendekatan yakni dengan pengembangan organisasi, mewujudkan team building dan menumbuhkan perilaku inovatif. Abstract: the existence of Kiai as the leader of Islamic boarding school is unique for being studied by the researcher, such thing is being highly considered because the role of Kiai who does not merely become just a leader or head to lead but also his action in developing Islamic boarding school in order to be exist in globalization era. Relevant to this phenomenon, this research applies descriptive analytics qualitative research which makes Kiai as the subject of the research. the result of this research reveals that the success of KH. Achmad Zamachsyari or well known with his nick name; Gus Mad in developing his boarding school organization cannot be loosen from his innovative leadership. As a leader in Pondok Modern Al – Rifa’ie foundation, he has already given visions, or direction to take off and to move from the obsolete place, into a better condition. In leading his organization he combines transformation style of leadership with democratic leadership while still tightly holds on al muhla fazlatu ‘ala al –qadi mi al shalih wa al akhzu bi al – jadi al as-lah principle. In his leading role, he applies some approaches; organizational development, making team building and growing innovative behavior.
SUFISME PERENNIAL PADA MASYARAKAT PERKOTAAN KASUS PADEPOKAN THAHA JAKARTA Taufik, Zulfan
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 1 (2015): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena sufisme perennial yang menekankan adanya kesatuan esoterik agama-agama sebagai tren baru pencarian spiritualitas masyarakat perkotaan Indonesia. Tulisan ini menyoroti ajaran sufisme perennial melalui konstruk teori perennialisme yang diusung oleh Frithjof Schuon dan murid spiritualnya yang amat setia dan terkemuka, Seyyed Hossein Nasr. Fokus kajian pada tulisan ini adalah kelompok sufisme yang mengusung ajaran perennial, yakni Padepokan Thaha yang berada di daerah Jakarta Selatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perkotaan Indonesia, sebagaimana di perkotaan lain di dunia, memunculkan gejala keagamaan yang tidak lagi hanya diwakili bentuk-bentuk konvensional. Tetapi juga bahkan bentuk-bentuk baru yang bersifat pluralis, universalis, dan eklektik. Gejala ini dapat dipahami jika melihat bahwa banyak dari aspek-aspek modernitas yang cenderung menguntungkan penyebarluasan model keagamaan demikian. Tidak heran jika kebanyakan dari anggotanya berasal dari kelas menengah dan telah memiliki karier yang luas dalam pendidikan formal, termasuk pendidikan tingkat universitas, yang memang terbiasa menerima ide-ide baru. This research studies about Sufism perennial phenomenon which emphasizes esoteric unity of religions as a new trend in spirituality searching of urban people in Indonesia. This research focuses on perennial Sufism teaching through perennials theory of Sufism developed by Frithjof Schuon and his well known student, Sayyed Hossein Nasr. This study focused on Sufism group which hold Sufism perennial; Padepokan Thaha in South Jakarta. This research concluded that in Indonesian city, as generally emerged in other city in the world, the symptoms of religiosity are no longer represented by the conventional one. But there is also new shape of religiosity which more pluralist, Universalist, and eclectic. These symptoms can be understood if we look at some phenomena which benefit dissemination of this new model of religiosity. Therefore it is not weird for us if the follower of this perennial Sufism teaching is embraced by people from middle class with high education, especially those from universities who are generally easy to accept new ideas.
MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI RELIGIUS (Studi Kasus di SMA Islam NW Al-Azhar) Sulhan, Ahmad
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 2 (2016): (Juli)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius diwujudkan melalui pembentukan/pengembangan nilai-nilai religius yang diinternalisasikan dalam mewujudkan budaya religius, maka dibutuhkan manajemen, baik perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan: (1) konsep pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius yang dikembangkan di SMA Islam NW Al-Azhar, untuk menemukan (2) model perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius di SMA Islam NW Al-Azhar, (3) implikasi model manajemen pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius di SMA Islam NW Al-Azhar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (1) wawancara mendalam, (2) observasi partisipan, dan (3) dokumentasi. Data dianalisis dengan interactive model yang terdiri dari data collection, data reduction, data display dan conclusion. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) konsep pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius adalah: (a) pendidikan karakter berbudaya religius awareness, (b) nilai-nilai religius awareness, dikembangkan dari nilai-nilai: keikhlasan, amanah, kepatuhan (ta’at), istiqamah, peduli lingkungan, kejujuran, tanggung jawab, (c) menggunakan prinsip perpaduan moral knowing, moral feeling dan moral action melalui pendekatan keteladanan; (2) model perencanaan pendidikan karakter dilandasi model yang integratif. Model pelaksanaannya menggunakan pembiasaan, model keteladanan, pengintegrasian kegiatan dan program ekstrakurikuler, intra dan ko-kurikuler dan pembentukan lingkungan (bi’ah) yang kondusif. Model pengawasan menggunakan manajemen kontrol internal melalui tata tertib dan buku attitude, dan eksternal melalui kerjasama dengan orang tua/wali peserta didik; (3) Implikasinya bagi kebijakan sekolah berupa kurikulum pendidikan karakter berbasis nilai-nilai religius, perangkat peraturan proses pembiasaan; sistem manajemen pendidikan karakter yang integratif; budaya sekolah yang berkarakter religius awareness: memiliki kesadaran mewujudkan nilai-nilai religius: beriman dan taqwa, mencintai ilmu pengetahuan, beramal shaleh, percaya diri, berbudi pekerti luhur.
PEMBARUAN PENDIDIKAN PESANTREN SALAF (Studi Kasus di Pesantren Salaf Abul Faidl Blitar) Fahriana, Ava Swastika
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 1 (2016): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembaruan pendidikan pesantren adalah sesuatu yang dilakukan secara efektif, efisien, dan produktif menuju kepada kemajuan pendidikan pesantren. Pesantren Salaf hanya memberikan materi agama kepada santrinya, tujuan pokok dari pesantren ini adalah untuk mencetak kader-kader dai yang akan menyebarkan Islam di tengah masyarakatnya, namun dengan adanya pembaruan, maka pesantren mampu merespon dinamika perubahan dalam berbagai dimensi kehidupan, dengan berbagai cara dan pendekatan. bentuk respon pesantren terhadap perubahan diantaranya; pertama, merevisi kurikulum dengan semakin banyak memasukkan mata pelajaran atau keterampilan yang dibutuhkan masyarakat; kedua, membuka kelembagaan dan fasilitas-fasilitas pendidikannya bagi kepentingan pendidikan umum. Begitu juga dengan pesantren Abul Faidl pesantren ini masih kental dengan mempertahankan salafnya, namun pesantren ini juga melakukan pembaruan modern yang dianggap baik, dengan adanya pembaruan pendidikan pesantren salaf, tidak berarti merubah semua, akan tetapi mempertahankan yang lama yang masih dianggap baik dan mengambil hal-hal yang baru yang dianggap baik.
PEMIKIRAN ETIKA BISNIS DAWAM RAHARDJO PESPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM Fauzi, Ade
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 1 (2015): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etika merupakan bagian integral dari bisnis. Namun munculnya isu-isu sosial dalam bisnis yang berupa kurangnya kesadaran sosial, moralitas dan kerusakan yang ditimbulkan pada masyarakat berupa masalah-masalah yang berhubungan dengan bisnis yang pada akhirnya mengekspos fakta, bahwa hukum dan peraturan telah gagal sampai batas tertentu. Karena itulah etika bisnis Dawah Rahardjo memberikan jawaban atas persoalan ini. Jenis penelitian ini adalah content analysis yang bersifat library research. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dan berbagai karya yang ditulis Dawam Rahardjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dawam Rahardjo mendasari pemikiran etika bisnisnya dari nilai-nilai fundamental ekonomi Islam yang kemudian diasimilasikan dengan budaya lokal Indonesia yang terkandung dalam Pancasila. Nilai-nilai dasar yang ditawarkan Dawam Rahardjo, berupa tauhid, khilafah, musyawarah, ihsan, fastabiq al-khaira@t, keseimbangan, amanah, amar ma’ru@f nahi munkar, wa tawa@ s}aubi al-haqq wa tawa@s}aubi al-s}abr, dan taqwa. Nilai-nilai tersebut sangat sesuai dengan etika bisnis Islam, karena nilai-nilai ini bersumber dari al-Qur’an dan dipahami dengan teori dan pendekatan ilmu ekonomi. Nilai-nilai normatif ini kemudia diaktualisasikan dalam bentuk etika terapan berupa ekologi, profesionalisme dan amanah manajerial. Ethic is an integral part of business. The occurrence of social issues in business is nevertheless; the lack of social awareness, morality, and destruction upon people in the society namely problem related to business, revealed a fact that law and rules have failed in some circumstances. Therefore Dawam Raharjo offers business ethic to answer such question. This study is content analysis with library research approach. Primary data for this research is interview and some writing of Dawam Rahardjo. This research depicts that Dawam Rahardjo offers his business ethic in which he based his thought on fundamental Islamic thought. Thus these values have been assimilated into Indonesian local culture which is materialized in Pancasila. Basic values offered by Dawam Rahrdjo are tauhid, khilafah, musyawarah, ihsan, fastabiq al khairat, keseimbangan, amanah, amar ma’ruf nahi munkar, wa tawasaubi al – haqq wa tawasaubi – alsabr, and taqwa. Those values are in accordance with Islamic business ethics because these values come from the holly Qur’an and these valuese can be understood through economics approach. These normative values are then actualized in ethics such as echology, professionalism, and managerial.

Page 10 of 10 | Total Record : 97