cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Penelitian KeIslaman adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M IAIN Mataram, terbit setahun dua kali.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
TRADISI SELAMETAN KEMATIAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN BUDAYA Khairuddin, Moh.
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 2 (2015): (Juli)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbicara tradisi orang Jawa tidak lepas dari akulturasi antara tiga agama yakni Hindu, Budha, dan Islam. Hasil dari gesekan tersebut melahirkan suatu tradisi Islam Jawa yang masih berbau Hindu dan Budha. Bagaimana akulturasi ini, digunakan paradigma antropologi-fenomenologi, meskipun menjadikan dokumen sebagai sumber utamanya. Fenomenologi digunakan untuk memahami pemaknaan tradisi selametan, dan pendekatan normatif digunakan untuk perspektif Islam. Dapat diketahui bahwa masyarakat Jawa dikenal mempunyai suatu tradisi dalam berbagai ritual yang merupakan sebuah gambaran atau wujud ekspresi yangdilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu warisan tersebut adalah selametan kematian yang merupakan sebagai suatu rasa tanggungjawab apabila ada orang yang meninggal dunia, baik itu keluarga sendiri, maupun tetangga. Orang Jawa pada umumnya masih percaya bahwa roh orang yang meninggal (makhluk halus) itu masih hidup dialam kubur/alam barzah dan lambat laun akan pergi dari tempat tinggalnya. Kepercayaan orang Islam Jawa terhadap orang yang telah meninggal dunia perlu dikirim do’a, maka timbul suatu kebiasaan kirim do’a dikalangan masyarakat, sehingga perlu diadakan ritual tahlilan. Studying about Javanese tradition is cannot be separated from acculturation among Hinduism, Buddhism, and of course Islam. The result of this acculturation generates a tradition called Javanese Islam which incorporates Hinduism and Buddhism tradition. How do these cultures acculturate? Through anthropology – phenomenology, this research studies such acculturation through examining documents as the source of data. Phenomenology is applied to understand the interpretation of selametan, and normative approach is applied with Islamic perspective. The study reveals that Javanese people are well known in having a tradition and some rituals which become the description or manifestation of expression in daily lives. One of these inheritances is death selametan as a responsibility for the death families or relatives. Javanese people generally believe that the spirit of death people is still alive in the grave or in after life and in several times the spirit will leaves his home. The belief of Islamic Javanese people is it is obligatory to send prayers for the spirits; therefore it’s necessary to held selametan rituals.
PLURALISME ISLAM ANALISIS HERMENEUTIKA PUISI JALALUDIN RUMI el-Badri, Muhammad Yusuf
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 1 (2015): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengkajian Islam dengan pendekatan sastra dan tasawuf kerap menjadi kontraversi. Kasus Jalaludi Rumi, berbagai tulisan, karya ilmiah yang mengkaji tentang Jalaludin Rumi sampai saat ini masih terus terjadi tapi hanya terfokus pada ‘mencari-cari’ kesalahan dan menyesatkan ajaran sufinya. Puisi Rumi selain berisi tentang cintanya dengan sang kekasihnya -Allah- juga mengajarkan tentang sikap hidup yang toleransi terhadap sesama manusia tanpa batas agama dan kepercayaan. Tulisan ini akan mengungkap pandangan tersebut dengan menjadikan puisi Rumi sebagai objek utama. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pustaka (library research) yang menjadikan teks atau dokumen sebagai objek kajian untuk mendalami tema dan atau kategori tertentu yang tertuang pada suatu teks, naskah atau narasi. Oleh karena itu pendekatan hermeneutik dalam studi ini dipandang relevan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Rumi sedang tidak membenarkan semua agama. Ia hanya mengatakan bahwa di mana pun seseorang ada dan mencintai Tuhan dan patuh kepada-Nya maka ialah seorang muslim sejati. Muslim yang dimaksud Rumi adalah orang yang mencintai Allah dan mengesakan-Nya. Bukan muslim yang pada tahap pengakuan saja tetapi ia zalim dan durhaka kepada Allah dengan tidak menjalankan perintah Allah Swt. Islam Studies with the approach from literature and tasawuf has sometimes become a controversy. In the case of Jalaludin Rumi, some writing and scientific research studying his writing and teaching has still been becoming object of research, but it is only focused on ‚the looking for‛ and condemnation of his Sufism thought. Rumi’s poems not only contain his affection and love to his beloved – Allah – but also contain teaching about a tolerance way of life without any boundaries especially religion and belief. This writing will reveal this insight with Rumi’s poems as the object. This research is library research with texts or documents as the object of study in order to understand the theme and or certain category embedded within texts, narration and manuscript. Therefore in this research, hermeneutic approach is relevant for this study. Based on the explanation in this research it can be concluded that Rumi does not justify the righteousness of all religions. He just said that wherever a mankind exists and he or she loves the God and put his obedience on Him so he or she is the real Muslim. The Muslim according to Rumi is a person who loves Allah and put Him as the only one. Rumi does not refer a term of Muslim to the person who just confesses his or her faith on Allah but he or she does not put his obedience to the Merciful Allah without following His order.
FATWA-FATWA KEAGAMAAN PENYEBAB KONFLIK (Analisis Isi Brosur Ahad Pagi MTA Surakarta) Khalim, Samidi
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 2 (2016): (Juli)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) adalah lembaga pendidikan dan dakwah Islamiyah yang berkedudukan di Surakarta. Paham keagamaan yang diusung oleh MTA adalah gerakan purifikasi, kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah. Terdapat beberapa kitab hadis yang dijadikan rujukan untuk fatwa-fatwa keagamaan MTA, diantara kitab-kitab tersebut adalah: Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, al-Musnad, Sunan Abi Dawud, al-Mu’jam al-Kabir, Sunan al-Tirmidzi, al-Mustadrak, al-Muwatta, Sunan al-Nasa’i, Riyad al-Salihin, Nail al-Autar dan Kanz al-‘Ummal. Bidang ilmu kalam atau tauhid yang dijadikan rujukan oleh MTA ada dua kitab, yaitu: Madarij al-Salikin ditulis oleh Ibn al-Qayyim al-Jauziyah (murid Ibn Taimiyah) dan al-Firqah al-Nājiyah yang ditulis oleh Muhammad bin Jamil Zainu. Sedangkan dalam bidang sejarah Islam, kitab-kitab yang digunakan oleh MTA ada tiga, yaitu: Al-Sirat al-Halabiyyah oleh ‘Ali bin Ibrahim al-Halabi, Al-Sīrat al-Nabawiyah oleh Ibn Hisyām, dan Nūr al-Yaqīn oleh Muhammad al-Khudarī Bik. Pimpinan MTA berperan sebagai pihak yang mengarahkan anggotanya untuk memahami agama dalam versi MTA. Paham keagamaan yang selanjutnya adalah penolakan terhadap praktik Islam yang bercampur dengan unsur budaya lokal. MTA menolak segala praktik ibadah yang bercampur dengan budaya lokal seperti yasinan, tahlilan, manaqiban dan selamatan. Tradisi ruwatan yang dilaksanakan untuk keselamatan seseorang, tradisi bersih desa untuk keselamatan masyarakat, tradisi labuhan, salat tarawih 20 rakaat, selamatan orang meninggal (7 hari, 40 hari dan 100 hari), azan dua kali dalam shalat Jumat, tradisi haul, peringatan hari besar Islam, talqin, tahlilan, yasinan, manaqib, ziarah kubur, sekaten, doa bersama setelah sholat, shalawatan dan membaca Barzanji dianggap bid’ah dan khurafat. Ajaran-ajaran tersebut menurut MTA tidak pernah di contohkan oleh Rasulullah saw, sehingga dianggap bid’ah dan sesat. Umat islam dalam menjalankan amal ibadah harus mengikuti al-Qur’an dan meneladani Rasulullah. Paham keagamaan yang dikembangkan oleh MTA ini memiliki potensi konflik ditengah-tengah masyarakat sehingga sering kali mendapatkan penolakan di beberapa daerah. Konflik itu terutama yang berkaitan dengan persoalan pensikapan MTA terhadap perilaku masyarakat yang dipandang sebagai perbuatan bid’ah dan khurafat, bahkan kadang-kadang dinilai sebagai perbuatan syirik. Dengan demikian, segala praktek keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat atau umat Islam di luar MTA dipandang sesat, karena tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah (laisa min al-Islam).
INTERNALISASI NILAI-NILAI MORAL DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU PESERTA DIDIK DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 MATARAM Baharudin, Baharudin; Batnur, Farida
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 1 (2016): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan proses internalisasi nilai-nilai moral dalam membentuk perilaku peserta didik dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler melalui proses belajar mengajar di dalam kelas bertujuan agar guru mengaitkan materi pembelajaran dengan nilai-nilai moral, dan melalui kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Islam, dengan beberapa tahapan, yaitu: a) tahap pemberian pengetahuan, b) tahap pemahaman, c) tahap pembiasaan, dan d) tahap transinternalisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang pengkajiannya dilakukan secara komprehensif, salah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan konstruktivis atau pandangan advokasi partisipatori atau keduanya. Dalam mengumpulkan data penelitian digunakan teknik-teknik observasi, wawancara atau interview, analisis isi untuk menyajikan respons-respons dan perilaku subyek, tidak hanya sebatas mendesikripsikan data tetapi memberikan penafsiran atau interpretasi dan pengkajian secara mendalam (verstehen) setiap kasus dan mengikuti perkembangan kasus tersebut. Hasil penelitian ini adalah bahwa dalam proses internalisasi nilai-nilai moral peserta didik, Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Mataram menggunakan beberapa pendekatan: Pertama, pendekatan vocation, pendekatan yang memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada peserta didik untuk secara bebas mengekspresikan respon efektipnya terhadap stimulus yang diterimanya. Kedua, pendekatan inculcation, suatu pendekatan yang memberikan penekanan pada penanaman niai-nilai sosial dalam diri peserta didik. Nilai-nilai sosial perlu ditanamkan kepada peserta didik, karena nilai-nilai sosial berfungsi sebagai acuan berperilaku dalam intraksi sosial dengan sesama sehingga keberadaannya dapat diterima di masyarakat. Ketiga pendekatan value awareness, pendekatan agar peserta didik menerima stimulus dan dibangkitkan kesadarannya akan nilai tertentu. Implikasi internalisasi nilai-nilai moral hadap pembentukan perilaku peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Mataram dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan, kesadaran peserta didik dalam menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap meningkatkan kedisiplinan, membangun kerjasama, bertanggung jawab, berperilaku sopan, di kalangan peserta didik
PROBLEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN INOVATIF PADA KELAS UNGGULAN DI MTsN 1 MODEL MATARAM Ahyar, Ahyar
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 1 (2015): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan kelas unggulan di madrasah telah menimbulkan pro dan kontra. Bagi yang pro menginginkan adanya penghargaan kepada siswa yang memiliki bakat dan kecerdasan dengan memberikan perlakuan berbeda dengan yang lain. Sementara kelompok yang kontra, menganggap kehadiran kelas unggulan telah melahirkan dikotomis perlakuan, yang berbeda dengan kelas non kelas unggulan. Seakan-seakan non kelas unggulan tidak memiliki potensi untuk berkembang.Terlepas dari pro dan kontra, keberadaan kelas unggulan merupakan suatu keniscayaan yang disadari atau tidak di satu sisi melahirkan sikap skeptis dan di sisi lain melahirkan sikap optimistis. Untuk itu, penelitian ini mengungkap problem manajemen pembelajaran inovatif dan upaya-upaya guru dalam mengatasi problem tersebut. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif-fenomenalogi yakni berusaha mengungkap fenomena, rekayasa yang ada tanpa ada intervensi dari peneliti sendiri. Temuan penelitian menunjukkan bahwa problem yang terjadi lebih disebabkan faktor non teknis, mental anak belum stabil, rasa jenuh, sikap menyepelekan. Sedangkan problem manajemen pembelajaran inovatif, terjadi sebagai akibat tugas guru yang padat, komunikasi yang belum maksimal, persiapan yang masih kurang, implementasi serta evaluasi yang belum merata. Adapun upaya-upaya yang dilakukan guru seperti menata pola pembelajaran lebih terpadu, menyediakan konseling belajar, dan menerapkan model pembelajaran lebih variatif. The existence of excellent class in Madrassa has driven pro and contra. For those who prefer to give reward to students with high competency and agility, they want different treatment to these students. Whereas the other argues that the presence of excellent class has created dichotomy in term of the treatment for the students, especially for those who does not belong to the excellent class. Non excellent class is regarded as if it does not have any potency to grow as the excellent does. Detached from this pro and contra, the existence of excellent class is an inevitable which we realized it or not it has created skeptical attitude in one side but in other side the existence of this class has been become a silver lining for an optimistic future. This research therefore revealed the problem of innovative learning management and the efforts conducted by the teachers to resolve that problem. Research method applied in this study is qualitative descriptive – phenomenology. This method focuses on revealing phenomena, engineered situation for better learning without any intervention from the researcher. Research finding shows that problem happened is caused by non technical factor; instability of students’ mentality, saturated feeling, and student’s attitude in underestimating the situation. While the problem of innovative learning management is happened due to the teachers are overworked, not maximal communication among stakeholder, not enough preparation, and not enough evaluation and evaluation. Teachers’ efforts to relieve this situation are resetting teaching and learning process into a more cohesive one, providing counseling for learning and implementing more varieties for learning.
KAJIAN KRITIS TERHADAP PERATURAN MENTERI AGAMA NO 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWAS MADRASAH DAN PENGAWAS PAI PADA SEKOLAH Pramitha, Devi
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 1 (2016): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberlangsungan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah membutuhkan pendidik dan tenaga kependidikan. Salah satu peran penting dari personal tadi adalah pengawas pendidikan. Keberadaan pengawas dapat ditelusuri dari PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru pasal 54 ayat 8 yang menyatakan pengawas terdiri dari pengawas satuan pendidikan, pengawas mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Peraturan tersebut sinergis dengan PMA No. 2 tahun 2012 menjelaskan bahwa dalam lingkungan Kemenag ada dua pengawas yaitu, pengawas madrasah dan pengawas PAI di sekolah. Inti dari PMA ini adalah adanya pemisahan antara pengawas madrasah yang berada di bawah direktorat madrasah dan pengawas pendidikan agama Islam pada sekolah umum di bawah pembinaan direktorat pendidikan agama Islam. Setelah satu tahun berjalan, PMA no. 2 tahun 2012 masih yang menimbulkan permasalahan. Sehingga diawal tahun 2013, PMA No. 2 tahun 2013 mengalami perubahan dengan diterbitkannya PMA no. 31 tahun 2013. Perubahan yang signifikan terdapat pada bab penilaian angka kredit. Pada pasal tentang jangka waktu pengumpulan angka kredit terjadi perubahan dari 3 tahun menjadi 5 tahun.
PENGEMBANGAN BUKU AJAR TEMATIK DENGAN PENDEKATAN INTEGRASI SAINS DAN AGAMA DI SD ISLAM RAUDLATUL JANNAH SIDOARJO Nuzulia, Nuril
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 2 (2015): (Juli)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil pengembangan ini dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan sarana pembelajaran khususnya di Sekolah Dasar Islam yang dalam kenyataannya pembelajaran tematik terpisah dengan agama, sehingga dibutuhkan kesinambungan mengenai model pembelajaran yang akan diterapkan. Jika materi umum selama ini berjalan sendiri, maka selayaknya pembelajaran tematik dengan materi umum diintegrasikan dengan agama. Dalam pengembangan bahan ajar ini, pengembang menggunakan model desain pengembangan Dick and Lou Carey. Pengembangan ini menghasilkan buku tematik untuk siswa Sekolah Dasar Islam. Produk pengembangan ini diujicobakan melalui beberapa tahap secara berurutan yakni (1) validasi ahli isi, ahli desain pembelajaran, ahli pembelajaran, (2) uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Tanggapan penilaian uji coba lapangan terhadap buku ajar tematik dengan pendekatan integrasi sains dan agama adalah 88,12 % dengan kualifikasi baik. Artinya buku ajar tematik dengan pendekatan integrasi sains dan agama bagi siswa dapat dikatakan mempunyai kualitas baik dan dapat menambah efektivitas pembelajaran. the result of this development is aimed to meet the necessity of learning tools especially in Islamic elementary school of which in reality there is a separation between thematic subject and religion; therefore it needs continuity about applying learning model. If thematic subjects have been taught as it is for long therefore it is necessary to integrate thematic subjects with religion. In the development of this thematic book, model of development from Duck and Lou Carey is applied. This development resulted in a thematic book for students in Islamic elementary school. Such product is experimented through some phases (1) scholar validation upon the content, it is done by scholars in learning design, and learning scholar; (2) experiment in small group in the field. The response in the field experiment for this book is 88,12% which means it is a good qualification. It means that this thematic book can be considered as a good quality book and is able to increase learning activity.
PEMBIAYAAN SYARIAH: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PROFITABILITAS USAHA DALAM UPAYA MERETAS KEMISKINAN DI LOMBOK Suhirman, Suhirman
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 1 (2015): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembiayaan yang dilakukan perbankan syariah selama ini telah memberi kontribusi yang positif terhadap perkembangan wirausaha. Berkembangnya usaha nasabah memberi pengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi para pelaku usaha ke arah yang lebih baik. Penelitian ini, mendukung kesimpulan besar tersebut dengan mengkaji peran BPR Syariah PNM Patuh Beramal melalui pembiayaan yang disalurkan pada sektor wirausaha di Lombok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitis dengan paradigma kualitatif. Pendekatannya mengadopsi pendekatan kapabilitas (capability approach) dan pendekatan sosial ekonomi (socio-economic approach). Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara dengan nasabah yang dilakukan melalui studi lapangan (field research). Melalui mekanisme penelitian ilmiah tersebut maka penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan syariah memberi kontribusi terhadap penguatan modal usaha nasabah. Kepemilikan modal yang stabil mendukung terhadap meningkatnya produktivitas usaha sehingga usaha mampu melakukan ekspansi pasar yang lebih luas. Ekspansi pasar yang dilakukan memberi pengaruh terhadap meningkatnya profitabilitas usaha. Profitabilitas yang meningkat berdampak kepada perubahan kondisi ekonomi para pelaku usaha sehingga mereka terbebas dari deprivation trap (perangkap kemiskinan). Financing conducted by Syariah banking has given positive contribution upon the development of entrepreneurship. Business growth of the customer has given positive influences upon economic life of these customers into a better condition. This research supports this argument through studying the role of BPR Syariah PNM Patuh Beramal through financing given to small business sector in Lombok. This research applies descriptive analytic with qualitative paradigm. The approach adopts capability approach and socio – economic approach. Technique of primary data gathering is carried out through interviewing the customer and it’s called field study. Through this scientific mechanism this research shows that Syariah financing give a valuable contribution in strengthening customer’s business capital. The strengthening of capital gives a stability to strengthen business productivity so they are able to expand their market into a broader one. Market expansion that is carried out by the costumer has given significance influence upon the growth of business profitability. The growth of profitability has impact in the transformation of economic condition of small business entrepreneurs so they are free from deprivation trap.
PERANAN MAJELIS TA’LIM AL-BAROKAH MASJID AL-MUJAHIDIN DALAM PEMBINAAN KEHIDUPAN BERAGAMA DI PERUMNAS KELURAHAN TANJUNG KARANG PERMAI KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM Fattah, Abdul
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 2 (2016): (Juli)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya majelis ta’lim dengan agama Islam tidak bisa dipisahkan, disebabkan keduanya bertujuan membentuk suatu upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan manusia mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, dan mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber utamanya yakni kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits. Artikel ini memaparkan peranan majelis ta’lim dalam pembinaan kehidupan beragama. Penelitian dilakukan di Majelis Ta’lim Al-Barokah Masjid Al-Mujahidin Perumnas Kelurahan Tanjung Karang Permai Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Majelis ta’lim ini memiliki 32 orang pengurus serta lebih dari 150 orang jama’ah. Permasalahan utama penelitian ini adalah bagaimanakah peranan Majelis Ta’lim Al-Barokah Masjid Al-Mujahidin dalam pembinaan kehidupan beragama di Perumnas Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela Kota Mataram? Dalam pembinaan keagamaan bagi masyarakat di Kelurahan Tanjung Karang Permai Kecamatan Sekarbela Kota Mataram, Majelis Ta’lim Al-Barokah memiliki peran yang sangat positif. Hal ini terlihat dari penerapan ajaran agama yang diberikan melalui kajian-kajian yang dilakukan oleh Majelis Ta’lim dengan sungguh-sungguh. Peran riilnya terbaca melalui dimensi fungsi/peranan keagamaan, pendidikan, sosial, seni dan budaya Islam, serta ekonomi.
PENDIDIKAN AKHLAK PERSPEKTIF QURAISH SHIHAB (Telaah Surat Luqma>n Ayat 12-19 dalam Tafsir al-Misbah) Ma’mun, Ma’mun
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 12, No 1 (2016): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan akhlak perspektif Quraish Shihab bertujuan untuk memahami formulasi konsep pendidikan akhlak dalam penafsirannya terhadap surat Luqma>n ayat 12-19. Permasalahan yang ada dijawab melalui penelitian kepustakaan (library research). Data-data dikumpulkan dari berbagai referensi; baik primer, sekunder, maupun data pendukung. Data-data yang ada dianalisis dengan pendekatan pendidikan dengan cara content analysis (analisis isi). Hasil penelitian yang terkandung pada ayat 12-19 Surat Luqma>n menurut Quraish Shihab: Pertama, terdapat sembilan kandungan penting tentang pendidikan akhlak, yaitu: a) pentingnya keimanan dan larangan mempersekutukan Allah swt, karena merupakan kezaliman yang sangat besar; b) penekanan terhadap pentingnya implementasi konsep hikmah, yaitu keselarasan dan kesesuaian antara ilmu dan amal; c) perintah untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama Ibu; d) penekanan terhadap perasaan selalu diawasi Allah dalam setiap tingkah laku, karena Allah Maha Melihat dan Mengetahui; e) perintah untuk selalu menjaga shalat fardu dan shalat sunnah, karena shalat merupakan tiang agama dan sarana komunikasi seorang hamba kepada Tuhannya; f) penekanan terhadap perintah untuk selalu ber-Amar ma’ruf nahi munkar, karena merupakan bentuk kepedulian seseorang pada lingkungan sekitarnya; g) perintah untuk selalu bersabar dalam setiap kondisi, karena seseorang yang sabar akan memiliki jiwa yang kokoh serta dapat menahan gejolak nafsu dalam dirinya; h) larangan bersikap sombong, karena pada hakikatnya manusia diciptakan dari tanah; i) perintah untuk senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan, karena hakikat syukur mengakui terhadap kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya. Kedua, dari segi materi dalam surat Luqma>n ayat 12-19, akhlak religius terdiri dari: a) akhlak iman; b) akhlak birr al-wa>lidyn; c) mura>qabatillah; d) akhlak menjaga shalat; e) Amar ma’ruf nahi munkar; f) akhlak sabar; g) akhlak tawaddu’; h) akhlak syukur.

Page 8 of 10 | Total Record : 97