cover
Contact Name
Hamdan Akbar Notonegoro
Contact Email
hamdan_an@untirta.ac.id
Phone
+62254-395502
Journal Mail Official
flywheel@untirta.ac.id
Editorial Address
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon,
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta
ISSN : 24077852     EISSN : 25977083     DOI : https://doi.org/10.36055/fwl.v0i0.
The journal publishes original and (mini)review articles covering the concepts of materials science, mechanics, kinematics, thermodynamics, energy and environment, mechatronics and robotics, fluid mechanics, tribology, cybernetics, industrial engineering and structural analysis. The journal follows new trends and progress proven practice in the mechanical engineering and also in the closely related sciences as are electrical, civil and process engineering, medicine, microbiology, ecology, agriculture, transport systems, aviation, and others, thus creating a unique forum for interdisciplinary or multidisciplinary dialogue.
Articles 222 Documents
Mass Loss Pemaduan Alloy Ni-Fe-Mn-Al Metode Vacuum Arc Melting Furnace Terhadap Hume-Rothery Rules Hamdan Akbar Notonegoro
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2265

Abstract

Alloy merupakan material logam campuran yang dibuat untuk menghasilkan sifat mekaniknya, ketahanannya terhadap kondisi lingkungan kerja maupun sifat magnetik yang diharapkan. Material alloy yang dibuat menggunakan Compact Arc Melter MAM–1 memiliki resiko terbuangnya sejumlah bagian (mass loss) komposisi saat peleburan. Untuk itu perlu diidentifikasi pengaruh metode peleburan yang digunakan terhadap  mass loss dan hubungannya dengan Hume-Rothery’s Rules. Dalam penelitian ini telah dibuat sistem alloy Ni20Fe30Mn32Al18 (at. %) menggunakan Compact Arc Melter MAM – 1 dengan variasi level busur. Ditemukan bahwa penggunaan busur api level 3 menghasilkan kehilangan massa yang lebih besar dari level 4. Namun, komposisi paduan yang diperoleh dengan busur api level 3 lebih proporsional terhadap komposisi yang direncanakan dibandingkan dengan busur api level 4, yang mengalami defisit kandungan Mn. Dari Hume-Rothery’s Rules diketahui bahwa perbedaan jari-jari atom dan elektron valensi antara elemen pelarut dan terlarut mempengaruhi besarnya mass loss yang terjadi. Untuk itu, agar rasio komposisi (wt. %) paduan yang dihasilkan proporsional dengan komposisi yang direncanakan, maka busur api yang digunakan dalam peleburan adalah busur api level 3.
Pengaruh Perlakuan Panas Terhadap Sifat Mekanik Paduan Besi Tuang Putih Dengan Cr-Ni Untuk Bilah Shot Blasting Hamdan Akbar Notonegoro; Hasanudin Gufron Fachrudin; Greida Frista; Yusvardi Yusuf Yusuf; Erny Listijorini; Rina Lusiani; Kurnia Nugraha
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2585

Abstract

Bilah sebagai salah satu komponen yang berfungsi sebagai pelontar bola-bola logam dalam mesin shot blasting, masih banyak yang diimpor dari luar negeri. Namun demikian, ditemukan banyak kegagalan ataupun umur pakai yang pendek yang disebabkan karena bahan bilah tersebut rentan mengalami kerusakan lebih cepat akibat kondisi operasional. Dalam penelitian ini dikembangkan bahan bilah berbasis paduan besi tuang putih dengan Cr-Ni yang diberi variasi perlakuan panas, baik hardening maupun tempering, untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa nilai optimal kenaikan sifat mekanik diperoleh melalui hardening pada suhu 1000 oC yang dilanjutkan tempering pada suhu 400 oC. Pada kondisi tersebut, sampel hasil paduan memiliki struktur fasa ferit acicular, perlite dan karbida berbentuk bulat-bulat kecil. Struktur fasa ini membuat sifat mekanik sampel menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap gerusan saat terjadi gesekan.
Investigation of The Decay of a Single vortex with PIV Technique Surjo Abadi Kencana Tunggal
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume VI, Nomor 2, October 2020
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.9004

Abstract

The formation and development of a single vortex is investigated in a wind tunnel. The wake from a lifting rectangular wing based on CLARK-Y profile of 11.7% is studied up to 80 chords downstream. Digital particle image velocimetry is used to measure the velocity field in the cross stream plane from which is the vortex is measured. Two different experimental test were carried out in two different conditions of the tunnel, without and with grid. From the first condition, the vortex is observed to be quite stable and long-lived. A correlation for the peak tangential velocity uθ,max and the vortex core rc has been compared with the Lamb-Oseen model, and it gives a good agreement. The circulation Γ is observed to be proportional to the free-stream U∞ (range 8 − 20 m/s) and the angle of attack α (range 1−12 deg). The vorticity ω, however, diffuses over time within the growth of the vortex core rc. This growth can be approached by the Squire model. Apparently, the vortex characteristics become weaker when the experiments are performed under grid turbulence condition. Due to the influence of the grid turbulence, some experiments give inconsistent result. This makes difficult to draw conclusions. However, still some interesting information is found in this case.
THE APPLICATION OF VIBRATION SYSTEM on DRYER MACHINE to DRY RDF and AGRICULTURAL PRODUCTS by using GREEN INCINERATOR La Ode M. Firman
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 1, April 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v0i0.4589

Abstract

Increasing heat and vapor transfer between air and product to be dried is animportant issue in drying of Refuse Derived Fuel (RDF) and agricultural products. Generally, manual mixing is used in order to increase the contact area between air andproduct to be dried. The applications of vibration system on dryer machine can be used todry RDF and agricultural products. Even if the use of dryer machines has been widely usedto dry RDF and agricultural products with avoiding the heat loss needs to be verified. Theobservations shown that the using of vibration system for moving RDF and agriculturalproducts were on the shelf could not be moved optimally. The previous study found that thespring load on dryer machine was too large and most of the surface of RDF and agriculturalproducts were on the shelf could not get hot air flow. That’s why the spring used as pedestalof shelves would be broken fast and on a specific moment RDF and agricultural productsmust be taken out of the drying chamber to be manually moved. To solve the problems andto develop the results of previous study, then it needs to do the study about analysis,simulation and experimental of vibration. In this study, vibration was analyzed to having aninsight on suitable condition of the dryer machine for use in drying RDF and agriculturalproducts. Beside that the study only uses an unbalance mass and it does not use a pistonengine, so spring load would be smaller. The objectives of the study is to perform analysis,simulation and experimental of vibration in order that the RDF and agricultural products areon the each shelf can be dried fast and moved optimally. The study use observation,literature study, analysis, simulation and experimental methods and cashew nuts as thematerial tested on the each shelf. The study results show that the condition of vibrationapproached resonance cause cashew nuts placed on the each shelf could be moved optimally,therefore the surface of RDF and agricultural products were on the shelf could get hot airflow. The final moisture content of vibrated samples was lower than the samples withoutvibration.
Peningkatan Sifat Mekanik AISI 4130 Low Steel Alloy Melalui Perlakuan Panas Frista, Greida; Notonegoro, Hamdan Akbar; -, Hasanudin
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2309

Abstract

Baja AISI 4130 merupakan baja paduan rendah (low steel alloy) yang mengandung kromium dan molibdenum. Baja ini memiliki sifat ulet atau daktil serta mempunyai faktor temperatur yang tinggi sehingga banyak digunakan dalam industri.  Pada bilah turbin exhaust AISI 4130 Low Steel Alloy yang dipasang pada unit boiler pembangkit listrik batubara, ditemukan terjadinya penipisan akibat bergesekan dengan partikel udara yang menabrak bilah saat berputar. Untuk mengatasi hal tersebut maka telah dilakukan usaha meningkatkan sifat mekaniknya dengan perlakuan panas melalui proses hardening dan tempering  selama 30 menit. Dari tiap proses tersebut¸ masing-masingnya di quenching dengan air dan oli. Dalam penelitian ini dibandingkan antara variasi suhu hardening 800 oC dan 900 oC dengan variasi suhu tempering 400 oC, 500 oC, dan 600 oC untuk memperoleh hasil perlakuan yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan aus yang optimal diperoleh dari proses hardening pada suhu 900 oC dan tempering pada suhu 500 oC. Proses ini akan menghasilkan AISI 4130 Low Steel Alloy yang lebih tahan keausan terhadap pengaruh lingkungan dan memiliki struktur martensite-bainite dengan kandungan ferrite yang tetap.
Effect Of Deflector Angle Into Various Blades Configuration Of Single Stage Vertical Axis Savonius Hydro Turbine Performance Gad Gunawan; Doddy Suanggana; Yun Tonce Kusuma Priyanto
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume VI, Nomor 2, October 2020
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.8950

Abstract

Electrical energy cannot be separated from human life. Today, the exploitation of energy leads to renewable energy. One of the renewable energy is water flow energy. The Savonius turbine is a type of water turbine which is suitable for low flow velocity. One method of increasing the performance of the Savonius Turbine is by using a deflector. This study aims to see the effect of using a deflector on the performance of the Savonius Turbine. The methodology used in this research is testing with variations in the number of turbine blades and deflector angle. The number of turbine blades used were two, three, and four blades, while the deflector angles used were 0°, 20°, 40°, 60°, and 80°. The result show that the using a deflector angle of 80° make turbine inlet flow is better. The best performance is obtained on the three blades Savonius Turbine and 80° deflector angle with  power  0.154 Watt and coefficient of power 0.132.
Pengaruh Perlakuan Panas Terhadap Peningkatan Sifat Mekanik Paduan Besi Tuang Putih Dengan Cr-Ni Untuk Bilah Shot Blasting Hasanudin Gufron Fachrudin
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2650

Abstract

Bilah sebagai salah satu komponen yang berfungsi sebagai pelontar bola-bola logam dalam mesin shot blasting, sebagian besar diimpor dari luar negeri. Namun demikian, masih ditemukan kegagalan ataupun umur pakai yang pendek. Hal ini disebabkan bilah-bilah tersebut rentan terhadap gesekan dan benturan akibat kondisi operasional. Untuk itu, dalam penelitian ini dikembangkan bahan bilah berbasis paduan besi tuang putih dengan Cr-Ni. Peningkatan sifat mekaniknya dilakukan melalui variasi perlakuan panas, baik hardening (900–1000 oC) maupun tempering (400 oC, 500 oC, dan 1000 oC). Dari penelitian ini didapati bahwa nilai optimal kenaikan sifat mekanik, baik kekerasan dan ketahanan gesek, dihasilkan melalui hardening pada suhu 1000 oC yang dilanjutkan tempering pada suhu 400 oC. Pada kondisi tersebut, struktur fasa yang terbentuk berupa ferit acicular, perlite dan karbida berbentuk bulat-bulat kecil. Struktur fasa ini membuat sifat mekanik sampel menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap gerusan saat terjadi gesekan.
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK BAJA TAHAN AUS (ABRASION-RESISTANT STEEL) MELALUI PROSES PERLAKUAN PANAS UNTUK APLIKASI ALUTSISTA Tiara Triana; Bening Nurul Hidayah Kambuna
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.6941

Abstract

Armour-steel diproduksi melalui proses Thermomechanical Controlling Process (TMCP) untuk menghasilkan baja dengan sifat kekerasan yang tinggi. Proses ini memadukan teknik pemanasan baja tahan aus pada temperatur austenite, proses pencanaian, dan proses pendinginan sehingga dapat mengontrol ukuran butir dan fasa akhir dari baja. Variabel proses perlakukan panas, seperti temperatur pemanasan, holding time (waktu tahan pemanasan), dan media quenching sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik yang dihasilkan. Selain metode perlakuan panasnya, komposisi baja yang digunakan juga berperan serta menentukan sifat mekaniknya. Variabel perlakuan panas yang menjadi fokus utama dari penelitian ini adalah pengaruh temperatur pemanasan dan waktu tahan (holding time) terhadap sifat mekanik baja yang dihasilkan, antara lain kekerasan dan ketangguhan, yang kemudian dihubungkan dengan pengamatan struktur mikro baja yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur tempering, kekerasan baja mengalami peningkatan dari temperatur 850 sampai 950 ˚C, kemudian mengalami penurunan pada temperature 1000 ˚C. Waktu tahan juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan sifat kekerasan baja, semakin lama proses pemanasan berlangsung, maka semakin tinggi pula kekerasan baja yang dihasilkan. Kekerasan tertinggi diperoleh pada baja dengan temperatur pemanasan 950 ˚C dan waktu tahan 45 menit. Peningkatan sifat mekanik berkaitan dengan pembentukan fase martensit karena proses tempering dan pendinginan cepat.
SIMULASI SITEM DINAMIS DALAM PERANCANGAN MITIGASI RISIKO PENGADAAN MATERIAL ALAT EXCAVATOR DENGAN METODE FMEA DAN FUZZY AHP Asep Ridwan; Putro Ferro Ferdinant; Nur Laelasari
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 1, April 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v0i0.5242

Abstract

Pengadaan merupakan salah satu komponen utama dalam sistem rantai pasok yang berperan penting dalam segi mutu produk yang dihasilkan dan dituntut dapat menciptakan keunggulan daya saing. PT PQR merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri manufaktur pembuatan produk alat berat dan persenjataapian komersial di Indonesia diantaranya alat berat excavator. Penelitian ini bertujuan untuk merancang simulasi sistem dinamis dalam mitigasi risiko pengadaaan alat excavator dengan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) dan Fuzzy AHP (Analytical Hierarchy Process). FMEA digunakan dalam mengidentifikasi dan menilai risiko, sedangkan Fuzzy AHP digunakan untuk menentukan prioritas risiko yang akan dimitigasi. Rancangan mitigasi risiko diusulkan dalam pengadaan bahan baku pembuatan alat excavator dengan simulasi sistem dinamis. Hasil identifikasi didapat 12 kejadian risiko yang teridentifikasi yaitu adanya perubahan Purchase Requisition (PR) yang dibuat oleh user, dokumen kelengkapan PR yang dikirimkan oleh user tidak lengkap, sumber penyedia terbatas, kurang jelasnya user pada saat penjelasan (Aanwijzing), penggunaan e–procurement belum dilaksanakan, tidak tercapainya kesepakatan harga, kecurangan oleh oknum tertentu, pemutusan kontrak secara sepihak, material terlambat datang dari penyedia, material yang datang tidak sesuai spesifikasi, kebakaran gudang, dan kebutuhan material tidak terpenuhi. Risiko yang diprioritaskan dengan nilai Weighted Risk Priority Number (WRPN) tertinggi sebesar 6,124 yaitu kejadian risiko material bahan baku terlambat datang. Rancangan mitigasi risiko yang diusulkan adalah memperbaiki koordinasi antara perusahaan dengan supplier dalam pengadaan material bahan baku. Hasil simulasi dengan sistem dinamis diperoleh skenario terbaik yang diusulkan adalah pengadaan persediaan bahan baku sebanyak 50 pcs per bulannya dengan lead time 1 bulan.
Peningkatan Sifat Mekanik AISI 4130 Low Alloy Steel Melalui Perlakuan Panas Greida Frista; Hamdan Akbar Notonegoro; Hasanudin Gufron Fachrudin
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2904

Abstract

Baja AISI 4130 merupakan baja paduan rendah (Low Alloy Steel) yang mengandung kromium dan molibdenum. Baja ini memiliki sifat ulet atau daktil serta mempunyai faktor temperatur yang tinggi sehingga banyak digunakan dalam industri.  Pada bilah turbin exhaust AISI 4130 Low Alloy Steel yang dipasang pada unit boiler pembangkit listrik batubara, ditemukan terjadinya penipisan akibat bergesekan dengan partikel udara yang menabrak bilah saat berputar. Untuk mengatasi hal tersebut maka telah dilakukan usaha meningkatkan sifat mekaniknya dengan perlakuan panas melalui proses hardening dan tempering  selama 30 menit. Dari tiap proses tersebut¸ masing-masingnya di quenching dengan air dan oli. Dalam penelitian ini dibandingkan antara variasi suhu hardening 800 oC dan 900 oC dengan variasi suhu tempering 400 oC, 500 oC, dan 600 oC untuk memperoleh hasil perlakuan yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan aus yang optimal diperoleh dari proses hardening pada suhu 900 oC dan tempering pada suhu 500 oC. Proses ini akan menghasilkan AISI 4130 Low Alloy Steel yang lebih tahan keausan terhadap pengaruh lingkungan dan memiliki struktur martensite-bainite dengan kandungan ferrite yang tetap.