cover
Contact Name
Hamdan Akbar Notonegoro
Contact Email
hamdan_an@untirta.ac.id
Phone
+62254-395502
Journal Mail Official
flywheel@untirta.ac.id
Editorial Address
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon,
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta
ISSN : 24077852     EISSN : 25977083     DOI : https://doi.org/10.36055/fwl.v0i0.
The journal publishes original and (mini)review articles covering the concepts of materials science, mechanics, kinematics, thermodynamics, energy and environment, mechatronics and robotics, fluid mechanics, tribology, cybernetics, industrial engineering and structural analysis. The journal follows new trends and progress proven practice in the mechanical engineering and also in the closely related sciences as are electrical, civil and process engineering, medicine, microbiology, ecology, agriculture, transport systems, aviation, and others, thus creating a unique forum for interdisciplinary or multidisciplinary dialogue.
Articles 222 Documents
Analisa Gaya Tekan dan Delaminasi pada Penggurdian KFRP Komposit Mohammad Muslimin Ilham; Am Mufarrih
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.303 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.3687

Abstract

Penggurdian merupakan proses pemesinan yang terpenting di bidang industri otomotif dan manufaktur. Kinerja dari penggurdian pada material KFRP komposit bisa diukur dengan karakteristik kualitas seperti kekasaran permukaan, burr height, kebulatan, konsumsi daya, gaya tekan dan delaminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi variabel proses penggurdian terhadap respon gaya tekan dan delaminasi. Rancangan percobaan menggunakan metode faktorial yang berupa orthogonal array L9 dengan replikasi sebanyak tiga kali. Variabel proses penggurdian yang divariasikan adalah sudut ujung pahat (100°, 118°, 140°) dan kecepatan makan (50 mm/menit, 115 mm/menit dan 180 mm/menit). Variabel respon yang diamati adalah gaya tekan dan delaminasi. Pahat yang digunakan adalah twist drill HSS Nachi. ANOVA digunakan untuk mengetahui variabel-variabel proses yang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel respon yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudut ujung pahat dan kecepatan makan berpengaruh signifikan terhadap respon gaya tekan dan delaminasi. Peningkatan sudut ujung pahat akan meningkatkan gaya tekan dan delaminasi. Begitu pula peningkatan kecepatan makan juga akan meningkatkan gaya tekan dan delaminasi.
PENGARUH PARAMETER TERKONTROL PADA PROSES ACCUMULATIVE ROLL BONDING (ARB) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR ALUMINIUM SERI 6 (AA6061) Agus Pramono; A. Ali Alhamidi; Ravina Nur Fadila
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.666 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4012

Abstract

Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya material yang mempunyai kekuatan tinggi, mampu bentuk yang tinggi, tahan korosi dan komposisi kimia yang sesuai dengan kebutuhan sifat mekanis. Penggunaan Aluminium seri 6 (AA6061) yang digunakan sebagai aplikasi pesawat terbang karena spesifikasi sifat mekanik, tahan korosi dan formabilitas yang tinggi telah memenuhi kriteris standart komponen, oleh karena itu, diperlukan metode untuk meningkatkan kekuatan dan kekerasan suatu material, salah satunya metode Severe Plastic Deformation (SPD), yang digunakan pada penelitian ini yaitu accumulative roll bonding (ARB) yang merupakan salah satu metode SPD yang diketahui mampu menghasilkan butir halus/ultrafine grained (UFG). Dalam penelitian ini, bahan AA6061 direduksi 50% dengan proses ARB dengan variasi temperature pre-heating 300°C, 400°C, 500°C serta variasi siklus 1, 3, dan 5 menggunakan waktu selama 20 menit. Sifat mekanik hasil proses ARB diketahui dengan pengujian tarik dan kekerasan, sedangkan mikrostruktur diamati dengan pengujian metalografi serta pengujian scanning electron microscope (SEM). Hasil uji tarik pada temperatur 300oC dengan siklus 5 lebih besar dibandingkan dengan 400oC dan 500oC yaitu sebesar 105.95 MPa dan hasil uji tarik terendah yaitu sebesar 75.57 MPa pada temperatur 400oC dengan siklus 1. Hasil uji keras tertinggi pada temperatur 300oC dengan  siklus 5 yang dicapai yaitu sebesar 39.94 HV. Dan hasil terendah yaitu 34,82 HV pada temperatur 500oC dengan siklus 1. Adapun struktur mikro menunjukkan hasil ukuran butir yang semakin kecil seiring meningkatnya siklus, hal tersebut menyebabkan kekuatan dan kekerasan hasil proses ARB meningkat. Pemanasan pada temperatur 300°C siklus 5 menghasilkan ukuran butir terkecil sebesar 2.2 μm mendekati butir halus yang dipersyaratkan, yaitu: 1µm sedangkan ukuran butir terbesar pada sampel non perlakuan sebesar 4.1 μm.
ANALISIS PENGERINGAN SOHUN DENGAN MESIN PENGERING HYBRID TIPE KONVEYOR OTOMATIS yefri chan
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.884 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.3813

Abstract

Mesin pengering hybrid tipe konveyor otomatis merupakan invansi baru dalam pengembangan mesin pengering tipe konveyor di indonesia, saat ini mesin pengering dengan tipe yang sama masih mengandalkan energi fosil dalam pengoperasiannya.. Mesin pengering ini diharapkan menjadi solusi untuk petani, nelayan serta industri  pendukung dibidang pertanian dan kelautan untuk mengeringkan hasil pertanian dan kelautain yang dapat beroperasi secara kontinu dan mempunyai kapasitas produksi yang banyak.Penelitian ini bertujuan untuk  menguji kinerja dari mesin pengering hybrid tipe konveyor otomatis, berupa data suhu dan data pengeringan menggunakan bahan sohun. Hasil pengujian suhu ruang dalam konveyor otomatis yang diakibatkan oleh pemanasan matahari didapatkan suhu mksimal 52,1 oC, dengan intensitas matahari 1115 W/m2 . Laju pengeringan sohun dengan memanfaatkan panas matahari sebesar 10 g/menit terjadi pada suhu rata-rata dalam ruang pengering 50,03 oC dengan lama waktu pengeringan 50 menit sedangkan laju pengeringan sohun dengan menggunakan bahan bakar gas di dapat 35,22 g/menit terjadi pada suhu rata-rata 83,76 oC dengan lama waktu pengeringan 28,39 menit, dengan konsumsi gas 1,3 kg.
Analysis of fluid flow (fully developed flow) in a circular Pipe by using fluent CFD wildan fathoni
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.881 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.3879

Abstract

Basically the fluid flow in a circular pipe undergoing development value of speed. To find out the value of a point of commencement the development speed of flow in the pipe can be known with the help of software CFD FLUENT computational equation model with k-epsilon turbulence flow for high value Reynold, later CFD simulation results will be compared with the results of the calculations manually. In this simulation aims to perform a simulation on turbulent flow modeling in the pipe and to know the point of the beginning fully developed of the fluid flow in the pipe. Variations of the model has a tested pipe diameter size 0.0254 m and 0.0508 m length each pipes every 2 meters. The incoming fluid flow velocity 1 m/s on each pipe obtained results with the highest flow rate value on the pipe diameter 0.0254 m of 1,241 m/s, and the value of the pressure of 972 Pa, while in 0.0508 m diameter pipe of 1,233 m/s, pressure value 427 Pa. The start of the fully developed simulations on a pipe diameter 0.0254 m in length to 0.55 m, and the diameter of the pipe to 0.0508 m in length to 1.2 m. Diameter pipe on simulation results 0.0508 m closer to the results using equations from the book (Munson, 2010) and equations (Bhatti & Shah) with a difference of 0.16 m, pipe diameter to 0.0254 m simulation results closer to equations from the book (Munson, 2010) by difference of 0.05 m. Pipe diameter size effect on the value of a fully developed, the larger diameter of the pipe is then fully developed his values will increasingly long.
Studi Eksperimental Kincir Angin Poros Horisontal Propeller 7 Sudu sebagai Penggerak Pompa Air Apri Wiyono; Ghani Heryana; Muji Laksono; Aji Putro Prakoso; Mutaufik Mutaufik
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.909 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4004

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data performa kincir angin dengan kapasitas kecil (jumlah 7 sudu dan panjang 35 cm) yang digunakan sebagai penggerak pompa air. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dan pengukuran secara aktual serta perhitungannya. Metode pengujian meliputi pengaruh dari kincir angin setelah dihembuskan angin dari blower dengan variabel uji kecepatan angin (2,0 m/s, 2,6 m/s, 3,0 m/s,  m/s, dan 3,6 m/s) serta menggunakan sistem transmisi poros engkol yang langsung digunakan untuk penggerak pompa torak kerja ganda. Spesifikasi kincir angin sebagai berikut : diameter rotor 90 cm, panjang sudu 35 cm, jumlah sudu 7 buah serta bahan sudu terbuat dari pipa pvc 6’’. Sedangkan spesifikasi pompa torak adalah diameter silinder dan torak 70 mm, panjang langkah torak 20 cm, bahan torak terbuat dari pipa pvc ½’’. Hasil yang didapat dari pengujian kincir angin penggerak pompa air ini adalah debit terbesar yang didapatkan dari kecepatan angin tertinggi 3,6 m/s sebesar 0,09 m3/jam, dengan daya hidrolik pompa yang dihasilkan sebesar 0,18 watt dan putaran 59 RPM. Sehingga, didapatkan nilai presentase sistem adalah 0.025. Hal tersebut berbanding terbalik dengan nilai efisiensi turbin yang dihasilkan semakin besar adalah 58,7%.
SINTESA AWAL KARAKTERISASI MEKANIK KOMPOSIT ALUMINIUM UNTUK APLIKASI PERALATAN MILITER DENGAN METODE CROSS SECTION ACCUMULATIVE ROLL BONDING Slamet Wiyono; M Imansyah; Agus Pramono; A Milandia
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.049 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4058

Abstract

Material untuk kebutuhan perangkat dan peralatan militer merupakan meterial yang memiliki karakterisitk khusus. Karakteristik ini dapat dipenuhi dengan berbagai metode karakterisasi material, salah satunya adalah dengan menggabungkan dua material atau lebih untuk mendapatkan sifat yang lebih unggul yang dikarakterisasi secara mekanik. Penelitian ini membahas karakterisasi material komposit aluminium seri 1xxx sebagai matrik dan alumina (Al2O3) dalam bentuk continous fiber, short fiber, dan partikel sebagai penguatnya (reinforce) menggunakn metode cross section accumulative roll bonding (C-ARB). Proses C-ARB dilakukan dengan reduksi 50% pada dua arah yaitu arah melintang dan arah tegak lurus bidang serat. Pada tahap awal proses C-ARB dilakukan pada arah melintang, berikutnya sampel yang telah diroll pada arah melintang tersebut, diroll kembali searah bidang serat. Pemilihan bentuk geometri alumina sebagai penguat berpengaruh pada karakteristik material, hal ini dikarenakan bentuk geometri material yang tepat dapat menutup bidang kontak sehingga meminimalisir rongga udara. Alumina serat sangat tepat untuk metode ini, karena saat dilakukan proses pengerollan pada arah melintang, alumina serat dapat bertambah panjang dan pada saat pengerollan searah bidang serat alumina terjadi pelebaran sehingga meminimalisir rongga yang terjadi dan meningkatkan kerapatan. Nilai densitas dan kekerasan material berbanding terbalik dengan nilai porositas, semakin tinggi nilai porositas maka densitas dan kekuatan material semakin menurun.
Analisa Kekerasan Logam Dengan Variasi Suhu Karburasi Dan Media Pendingin Pada Proses Quenching Hesti Istiqlaliyah; Iman Saefuloh
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.379 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4104

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan bahan baku logam yang meningkat di tiap tahunnya. Sementara harga bahan baku logam ini juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini menuntut para pelaku industri untuk lebih kreatif dalam menyelesaikan permasalahan dengan merekayasa bahan baku tanpa merubah kualitas dari bahan itu sendiri. Salah satunya yaitu dengan proses karburasi yang diikuti oleh proses quenching. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari suhu yang optimal pada proses karburasi dan media yang tepat pada proses quenching. Variabel bebas pada penelitian ini adalah suhu karburasi dan media pendingin pada proses quenching. Suhu yang digunakan pada proses karburasi adalah 750oC, 800oC dan 850oC. Dan untuk media pendinginnya adalah air, oli bekas dan udara. Penelitian ini menggunakan obyek baja dari jenis middle carbon yaitu baja S 45C. specimen uji ini berjumlah Sembilan dengan ukuran 25mm x 25mm x 10mm. Data hasil pengujian kemudian dianalisis dengan menggunakan metode ANOVA dan diuji hipotesis. Kesimpulan penelitian ini adalah semua faktor berjalan simultan dan mempengaruhi kekerasan logam, dimana semua nilai Fhitung > Ftabel dalam uji hipotesis nilai F. Berdasarkan main effect plot, kombinasi temperature carburizing 8500C dengan media pendingin oli. Kombinasi ini menghasilkan kekerasan logam 145 kg/mm2 dan 148 kg/mm2 dengan nilai kekeerasan rata-rata 146,5 kg/mm2
Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Pada Mesin Rolling Stand 3 (Section Mill) Untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Di Pt. Krakatau Wajatama Dadi Cahyadi; Ika Rahmita; Yusvardi Yusuf
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.078 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4105

Abstract

PT Krakatau Wajatama adalah salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel. PT Krakatau Wajatama membawahi dua pabrik yaitu, pabrik baja tulangan (bar mill) dan baja profil (section mill). Permasalahan yang terjadi saat ini adalah proses produksi sering terhambat dan tidak mencapai target yang telah ditetapkan dikarenakan mesin Rolling Stand 3 (section mill) sering mengalami kerusakan. Mesin Rolling Stand 3 (section mill) digunakan untuk membentuk baja dengan proses penggilingan (rolling).Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dimana OEE merupakan metode sistematis untuk melakukan pengukuran tingkat efektivitas mesin. Perhitungan OEE dapat diukur dari data aktual yang terkait dengan Availability, Performance Rate dan Quality Rate. OEE dijadikan sebagai indikator, untuk mencari penyebab ketidakefektivan mesin dilakukan dengan perhitungan Six Big Losses untuk mengetahui faktor apa yang berpengaruh dari Six Big Losses yang ada.Berdasarkan hasil penelitian pada mesin Rolling Stand 3 (section mill) didapat nilai Availability 55,77%, Performance Rate 60,05%, Quality Rate 97,82% dan OEE adalah sebesar 32,86%, artinya OEE dibawah nilai standar untuk kelas dunia yaitu sebesar 85%. Untuk memaksimalkan efektivitas mesin secara keseluruhan diperlukan perbaikan pada faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya nilai OEE, jika dilihat dari keenam faktor Six Big Losses nilai terbesar terdapat pada faktor Equipment Failure.
Karakterisasi Performansi Modifikasi Sudu dan Variasi Head Total Turbin Pelton 9 Sudu Apri Wiyono; Ghani Heryana; Widodo Rahayu; Aji Putro Prakoso; Ega Taqwali Berman
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.819 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4108

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data performa dari turbin pelton dengan kapasitas kecil (jumlah 9 sudu dan panjang 29,6 cm) yang digunakan sebagai penggerak turbin. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dan pengukuran secara aktual serta perhitungannya. Metode pengujian meliputi pengaruh dari turbin pelton setelah dirubah sudunya menjadi sudu lengkung pada ketinggian yang berbeda  yaitu 1,5 meter, 1 meter dan 0,5 meter dan menggunakan transmisi rantai untuk meneruskan ke generator untuk dirubah menjadi energi listrik. Hasil yang didapat dari pengujian turbin pelton yaitu putaran turbin meningkat dari 38,3 Rpm menjadi 41,7 Rpm pada ketinggian 1,5 meter. Disisi lain beda potensial/tegangan yang dihasilkan juga meningkat dari 0,128 Volt menjadi 0,198 Volt pada ketinggian 1,5 meter. Daya optimum terjadi di ketinggian  1,5 meter yaitu dari 0,0512 watt menjadi 0,0792 watt. Nilai effisiensi tertinggi yaitu 81% pada ketinggian 0,5 meter.
Sistem Monitoring Parameter Suhu Cabe Merah Dengan Sistem Aeroponik Pada Greenhouse untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Alimuddin Alimuddin; Dewa Made Subrata; Faza Fauzan A; Nurmayulis Nurmayulis; Ria Arafiyah; Rida Oktarida
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.915 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4139

Abstract

Penelitian bertujuan untuk monitoring suhu cabai merah sistem aeroponik pada greenhouse. Meningkatnya pertumbuhan penduduk di setiap daerah membuat petani kesulitan dalam bercocok tanam secara konvensional membutuhkan iklim dan lahan yang cukup untuk bercocok tanam, Kondisi di Indonesia dengan lahan luas tapi belum optimal penanaman cabe merah dengan tanah sehingga budidaya dengan menggunakan aeroponik bias tumbuh lebih optimal yang berkualitas. Agar bias menghindari penyakit tanaman serta iklim dibutuhkan Greenhouse merupakan tempat ideal untuk budidaya berbagai tanaman terutama cabai merah. Sistem monitoring  digunakan sensor DHT11 yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu cabai merah pada sistem aeroponik dalam greenhouse. Dengan menggunakan mikrokontroler arduino mega 2560 dan LCD 16x2 nilai suhu yang terbaca oleh sensor DHT11 akan ditampilkan pada layar LCD 16x2 sehingga dapat mempermudah petani dalam bercocok tanam cabai merah dengan sistem aeroponik pada greenhouse.. Hasil  monitoring suhu menghasilkan 28 – 320C pada kondisi pertumbuhan cabe merah.

Page 11 of 23 | Total Record : 222