cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
majalahkkp@yahoo.co.id
Editorial Address
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Jl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta 55166
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
ISSN : 18296971     EISSN : 24604461     DOI : 10.20543
Core Subject : Engineering,
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik (Journal of Leather, Rubber, and Plastics) publishes original research focused on materials, processes, and waste management in the field of leather, rubber, and plastics.
Articles 781 Documents
Pengaruh konsentrasi pigmen indigo pada pewarnaan (dyeing) dan pengulangan warna (topping) pada kulit bludru Emiliana Kasmudjiastuti; Sofia Budi Cahyani; Esti Rahayu; Subandriyo Subandriyo
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v23i1.324

Abstract

Paste indigo pigment having blue colour was produced from fermentation of indigofera tinctoria leaves and twigs. Having was very popular dye and was used especially in textile industries and leather industries of fur. The aim of the study was to the optimum concentration of indigo pigmen on dyeing of suede leather. The materials used in study were crust suede leather, indigo pigmen, wetting agent, soda ash, ammonia, formic acid sulfonated oil, and redactors such as palm sugar. The dying of leather using indigo pigmen was principally similar with common dyeing and pH of indigo is 11.5, however pH on several steps must adjusted. Variation of the concentration of in dyeing was 0.5, 1, and 1.5% respectively. Performance test were of conducted for dye penetration, colour rub fastness (dry, wet), sweat resistant, and sun light resistant for 6, 13, and 20 hours respectively. The results showed that the optimum concentration of pigmen indigo was 9% dyeing and 1 % for topping with level dye, indicated appropriate penetration dye into the cross-section leather, no fading was performed by dry colour fastness test (score 4/5) and wet colour fastness test (score 4), good sweat resistant (score 5), no colour fading on the exposure to sun light for 20 hours (score 4). Keywords: Indigofera tinctoria, pigment, indigo, “suede” leather.   ABSTRAK Pasta pigmen indigo merupakan zat warna biru yang dihasilkan dari fermentasi daun dan ranting tanaman Indigofera tinctoria. Pemanfaatan pigmen indigo pernah popular terutama dalam industri tekstil dan pernah pula digunakan untuk pewarnaan kulit terutama pada kulit samak bulu (fur). Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan konsentrasi optimum pigmen indigo pada proses pewarnaan kulit suede (bludru). Bahan penelitian terdiri atas kulit kras bludru dari kulit kambing, pigmen indigo, bahan pembasah, soda abu, amoniak, asam formiat, minyak sulfonasi dan reduktor (gula merah). Pewarnaan kulit menggunakan pigmen indigo pada prinsipnya sama dengan proses perwarnaan kulit pada umumnya, tetapi karena pigmen indigo bersifat basa (pH = 11,5), maka pH pada beberapa tahapan proses perlu diatur.  Variasi konsentrasi pigmen indigo pada pewarnaan kulit berturut-turut 3,6, dan 9% dan konsentrasi pigmen indigo pada topping berturut-turut 0,5; 1,0; dan 1,5%. Uji mutu kulit hasil pewarnaan meliputi uji kerataan warna, tembus cat, ketahanan gosok cat (kering dan basah), ketahanan keringat, dan ketahanan terhadap sinar mathari selama berturut-turut 6, 13, dan 20 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahw akonsentrasi optimum dicapai pada penggunaan 9% pigmen indigo pada dyeing  dan 1% pada topping dengan hasil pewarnaan rata, warna cukup tembus kedalam penampang kulit, tidak luntur terhadap ketahanan gosok cat secara kering (nilai 4/5) dan secara basah (nilai 4), ketahanan terhadap keringat sangat baik (nilai 5), dan warna tidak pudar oleh sinar matahari selama 20 jam (nilai 4). Kata kunci: Indigofera tinctoria, pigmen indigo, kulit kras bludru.
Plastik ramah lingkungan (photodegradasi) dari kopolimerisasi tempel LDPE/tapioka dengan maleat anhidrat Nursamsi Sarengat
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v27i1.210

Abstract

abstrak
Pemanfaatan kembali air limbah terolah dengan sistem wetland untuk pembuatan kulit glace Sri Sutyasmi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v30i1.119

Abstract

Tanneries use large quantities of water and produce high pollutant load. Wastewater recycling is an effective way to conserve water supplies. The purpose of this study was to reuse wastewater that has been treated with a wetland system to save water and to apply cleaner production in tannery industry. The treated wastewater was tested in accordance with the test requirements of water used for leather tanning process. The treated wastewater test results met the requirements of SNI 06-0649-1989 Water for the tanning process. Furthermore, treated wastewater was used for leather tanning process with variations of wastewater used were 0, 25, 50, 75 and 100%. The resulting leather was tested in accordance with SNI 06-0253-1989 Quality requirement of goat glace leather. The test results met the SNI. Utilization of 75 % wastewater gave the best result. ABSTRAKPenggunaan air di industri penyamakan kulit sangat besar, demikian juga air limbah yang dihasilkan, yang tentu saja mengandung beban pencemar yang tinggi sehingga perlu pengolahan yang sesuai agar bisa digunakan kembali untuk menghemat sumber daya air. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan kembali air limbah yang sudah terolah dengan sistem wetland untuk menghemat air dan menerapan produksi bersih di industri penyamakan kulit. Air limbah yang sudah terolah diuji sesuai dengan persyaratan uji air yang digunakan untuk proses penyamakan kulit. Hasil uji air limbah terolah memenuhi persyaratan SNI 06-0649-1989 Air untuk proses penyamakan kulit. Selanjutnya air limbah terolah digunakan untuk proses penyamakan kulit dengan variasi air limbah yang digunakan adalah 0, 25, 50, 75, dan 100%. Kulit tersamak yang dihasilkan diuji sesuai dengan SNI 06-0253-1989 tentang Syarat Mutu Kulit Glace Kambing. Hasil uji kulit memenuhi SNI dan hasil uji mutu kulit terbaik adalah pada variasi 75% penggunaan air limbah.
Sifat mekanik dan morfologi termoplastik elastomer (TPE) hasil polipaduan NBR/PVC dan maleat anhidrat Arum Yuniari
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v28i1.201

Abstract

ABSTRACTThe research of thermoplastic elastomer NBR/ PVC and maleic anhydride (MAH) aimsto determine the effect of maleic anhydride (MAH) as compatiblizer on the mechanicalproperties and morphology of thermoplastic elastomer NBR / PVC. Mixing between the NBRand PVC performed using a two roll mill with a temperature range of 60-80 º C, the vulcanizationprocess using a hydraulic press at a temperature of 170 º C, pressure of 150 kg/cm2. Compositionof the NBR / PVC successively varied: 90/10: 85/15 /: 80/20: 75/25: 70/30 and 65/35, being theamount of maleic anhydride (MAH) as compatibilizer used are 4 and 5 phr. Mechanicalproperties were evaluated including tensile strength, elongation at break, hardness andcompression set according to ASTM procedure.Thermal treatments were performed by means ofthermogravimetry (TG) and morphology of the blend by scanning electron mycroscopy (SEM).Test results showed that MAH compatibilizer be able to improve the mechanical properties oftensile strength and elongation, and compresion set. Morphological observation by SEM showedthat the addition of MAH causes more homogeneous mixture. Thermal analysis by TG appearsthat the melting temperature of the mixture was 252 º C.Keywords: thermoplastic elastomer, NBR, PVC, maleat anhydride.ABSTRAKPenelitian termoplastik elastomer polipaduan NBR/PVC dan maleat anhidrat (MAH)bertujuan mengetahui pengaruh kompatibliser maleat anhidrat (MAH) terhadap sifat mekanikdan morfologi termoplastik elastomer NBR/PVC. Pencampuran antara NBR dan PVC dilakukanmenggunakan two roll mill dengan rentang suhu 60 80 ºC, proses vulkanisasi menggunakanhydraulic press pada suhu 170 ºC, tekanan 150 kg/cm2. Komposisi NBR/PVC divariasi berturutturut:90/10; 85/15/; 80/20; 75/25; 70/30 dan 65/35. Jumlah kompatibiliser maleat anhidrat(MAH) yang digunakan adalah 4 dan 5 phr. Pengujian sifat mekanik meliputi tegangan putusdan perpanjangan putus, kekerasan dan compression set menggunakan metode ASTM.Morfologi termoplastik vulkanisat diuji menggunakan SEM dan DTA. Hasil pengujianmenunjukkan bahwa kompatibiliser MAH mampu meningkatkan sifat mekanik tegangan putusdan elongation dan compresion set. Pengamatan morfologi dengan SEM menunjukkan bahwapenambahan MAH menyebabkan campuran lebih homogen. Analisis termal dengan TG tampakbahwa suhu leleh campuran adalah 252 ºC.Kata kunci: termoplastik elastomer, NBR, PVC, maleat anhidrat.
Pengaruh suhu vulkanisasi terhadap sifat mekanis vulkanisat karet alam dan karet akrilonitril-butadiena Norma Arisanti Kinasih; Muhammad Irfan Fathurrohman; Dadang Suparto
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v31i2.504

Abstract

Natural and acrylonitrile-butadiene rubbers possess different vulcanization characteristics. Selection of the vulcanization system and temperature affects the mechanical properties of vulcanized natural rubber (NR) and acrylonitrile-butadiene rubber (NBR). In the present work, the effect of vulcanization temperature (150, 160, 170 and 180oC) on the mechanical properties of NR and NBR vulcanizates was studied. The effect of different vulcanization system (semi efficient, efficient and sulfur donor) was studied in NR blends, while the effect of different acrylonitrile content (26, 28 and 33 wt %) was studied in NBR blends. The NBR curing characteristics and mechanical properties data showed that vulcanization at low temperature (150oC) was suitable for low acrylonitrile-NBR, whereas that at high temperature (170oC) was suitable for high acrylonitrile-NBR. In addition, the semi efficient system at low temperature vulcanization (150oC) was suitable for natural rubber.Keywords: vulcanization temperature, acrylonitrile, NBR, natural rubber, mechanical properties.ABSTRAKKaret alam dan karet akrilonitril-butadiena memiliki karakteristik vulkanisasi yang berbeda. Pemilihan sistem dan suhu vulkanisasi berpengaruh terhadap sifat mekanis vulkanisat karet alam (NR) dan karet akrilonitril-butadiena (NBR). Pada penelitian ini dipelajari pengaruh suhu vulkanisasi (150, 160, 170 dan 180oC) terhadap sifat mekanis vulkanisat NR dan NBR. Pada NR dipelajari pengaruh sistem vulkanisasi yang berbeda (semi efisien, efisien dan donor sulfur), sedangkan pada NBR lebih difokuskan terhadap pengaruh kandungan akrilonitril yang berbeda (26, 28 dan 33% b/b). Karakteristik pematangan dan sifat mekanik karet NBR menunjukkan bahwa karet NBR dengan kandungan akrilonitril yang rendah lebih sesuai divulkanisasi pada suhu rendah (150oC), sedangkan karet NBR dengan kandungan akrilonitril yang tinggi lebih sesuai divulkanisasi pada pada suhu tinggi (170oC). Vulkanisat karet alam lebih sesuai divulkanisasi menggunakan sistem vulkanisasi semi efisien dengan suhu vulkanisasi sebesar 150oC.Kata kunci: suhu vulkanisasi, akrilonitril, NBR, karet alam, sifat mekanik.
Rumen kambing sebagai bahan baku barang kulit Muchtar Lutfi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v9i18.416

Abstract

The objective of this research is to identify the physical strength of crust of goat rumen to decide their benefit. Materials used in this study were 8 pieces of salted goat rumens which were then tanned to crust leather using chromosal B, and Irgatan LV. as tanning and retaning material. The crust leather, then, were tested on their strength and flexibility at Laboratory of leather and leather product quality control and normalization IRDLAI and the result showed that the tensile strength was low of (on average) 29,84 Kg./Cm2, while the flexibility (on average) was 103,13%. Viewed from the test result, the skins were still possible to be prepared as a kind of leather, or the skins were used as car whell sterring cover.  INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan fisis kulit kras dari rumen kambing agar dapat ditentukan pemanfaatannya. Dengan menggunakan 8 buah rumen kambing awet garaman disamak menjadi kulit kras dengan menggunakan Chromosal B. sebagai bahan penyamak dan Irgatan LV. sebagai bahan penyamak ulangnya. Kulit kras hasil penelitian ini diujikan kekuatan tarik dan kemulurannya di Laboratorium PMNK. Balai Pengembangan Barang Kulit, dan didapatkan hasil kekuatan tarik yang rendah yaitu sebesar (rata-rata) 29,84 Kg./Cm2. sedangkan kemulurannya (rata-rata) 103,13%. Dilihat dari hasil uji tersebut, kulit dari rumen kambing masih memungkinkan dimanfaatkan untuk pengolahan sejenis dompet atau tas untuk wanita dengan cara dilapisi dengan kulit yang lain, atau dimanfaatkan untuk pembungkus stir mobil.
Pengaruh variasi rasio HAF/SRF terhadap sifat vulkanisat NBR Ihda Novia Indrajati; Indiah Ratna Dewi; Dodi Irwanto
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v28i2.106

Abstract

ABSTRACTThe objectives of the research were to study the effect of HAF/SRF black ratio and the loading of sulfur on vulcanization characteristic, swelling behaviour and compression set of NBR vulcanizates. The ratio of HAF/SRF were 0/70; 10/60; 20/50; 30/40; 35/35; 40/30; 50/20 and 70/0 phr, respectively. The observation of this research consist of curing characteristic, morphology property and swelling equilibrium. Curing characteristic was determined from cure rate index (CRI), vulcanizates morphology was studied by SEM and swelling equilibrium was conducted by immersion test using benzene. The data were analyzed qualitatively to see the respond of the variable on physical properties. The curing characteristic of double filler vulcanizates was higher than those with single filler. Solvent uptake for double filler present in between to those with HAF or SRF. All of vulcanizates indicate the anomalous mass tranfer, with n>0,5 and constant k showed the same trend. The intrinsic diffusivity (D*), sorption and permeation coefficient showed similar trend and the maximum was obtained by the ratio HAF/SRF 0/70.ABSTRAKTujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh rasio HAF/SRF terhadap karakteristik vulkanisat, kesetimbangan swelling dan perpindahan massa pada vulkanisat NBR. Rasio HAF/SRF yang digunakan berturut – turut 0/70; 10/60; 20/50; 30/40; 35/35; 40/30; 50/20 dan 70/0 phr. Pengamatan dilakukan pada karakteristik vulkanisasi, sifat morfologi dan kesetimbangan swelling. Data dianalisa secara kualitatif untuk melihat respon variabel penelitian terhadap sifat fisis vulkanisat. Karakteristik vulkanisasi ditentukan dari nilai indeks kecepatanvulkanisasi (cure rate index/CRI), morfologi vulkanisat dipelajari menggunakan alat SEM, dan kesetimbangan swelling dilakukan dengan cara perendaman dalam benzen dengan menghitung kecepatan penetrasi dan koefisien difusinya. Karakteristik vulkanisasi vulkanisat bahan pengisiganda memberikan nilai lebih tinggi daripada dengan bahan pengisi tunggal. Konsumsi pelarut (uptake) vulkanisat dengan bahan pengisi HAF dan SRF mempunyai nilai berada diantara vulkanisat dengan bahan pengisi tunggal. Mekanisme perpindahan massa untuk keseluruhan rasio HAF/SRF mengindikasikan anomali dengan nilai n>0,5 dan konstanta k yang relatif sama. Koefisien difusi intrinsik (D*), koefisien serapan (S) dan koefisien permeasi (P) secara umum menunjukkan kecenderungan dan nilai maksimum diberikan oleh rasio 0/70.
Teknologi pengambilan lemak dari sisa fleshing Sri Sutyasmi; Ignatius Sunaryo
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.333

Abstract

The aim of this research was to recover the fat from fleshing in order it could be useful for many kinds of industries such as soap, oil/grease for tanning manufactures, etc. There are some systems to recover the fat from fleshings, those are heat systems (cooking, steaming, smoking) and extrac system using solvent (hexan, CCl4, alcohol, etc). Over all of the systems cooking and steaming are the most simply system to recover the fat. By cooking, smoking, and steaming from 5 kg fleshing with the time variation of 15,30, 45 and 60 minutes could produce fat with the quantity of which varied from 0,220 – 0,425 kg. The highest quantity of fat, produced by  heating system in 60 minutes could be gained by steaming, but the quality of it was low.  The quantity of fat produced by extract system using hexan, CCl4, and  alcohol as solvents with the time variation of 3,4 and 5 hours were varied from 5,21 % to 10,20 % of dried weight. The highest quantity of fat gained by extract system was found by using hexan solvent. Fat from fleshing should be sulphated prior for substantial application. The economical evaluation shows that the basic price of 1 kg of fat was Rp. 1.250,- whereas the basic price of 1 kg of sulphated fat was Rp. 3.200,-  Keywords ; fleshing, grease, recovery  ABSTRAK  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memisahkan lemak dari fleshing agar bias digunakan untuk berbagai keperluan industri seperti sabun, peminyakan kulit dan sebagainya. Pengambilan lemak dari sisa fleshing ini ada beberapa cara yaitu cara pemanasan (rebus, kukus dan steam) dan cara ekstraksi menggunakan pelarut (hexan, CCl4, alcohol dll). Setiap 5 kg sisa fleshing yang direbus, dikukus dan ataupun menggunakan steam, dengan variasi waktu 15, 30, 45 dan 60 menit dapat menghasilkan lemak berkisar antara 0,220 – 0,425 kg. Hasil lemak tertinggi dari cara pemanasan ini diperoleh dari cara steam dengan waktu 60 menit namun kwalitas lemak yang diperoleh tidak baik. Pengambilan lemak secara ekstraksi dengan menggunakan pelarut hexan, CCl4 dan alcohol dengan variasi waktu 3 jam, 4 jam dan 5 jam dan lemak yang diperoleh berkisar antara 5,21% - 10,20 %. Hasil lemak tertinggi diperoleh dari cara ekstraksi menggunakan pelarut hexan. Agar lemak dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, maka lemak perlu disulfonasi. Hasil perhitungan ekonomi harga pokok 1 kg lemak adalah Rp.1.250,- sedangkan harga pokok 1 kg minyak sulfonasi adalah Rp. 3.200,- Kata kunci : fleshing, lemak, pengambilan
Kualitas gelatin yang diproduksi dari limbah proses shaving kulit domba menggunakan curing HCl dengan konsentrasi dan waktu yang berbeda Jajang Gumilar; Wendry Setiyadi Putranto; Eka Wulandari
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 1 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v35i1.4502

Abstract

Kulit pikel yang di-shaving menghasilkan potongan kulit mengandung kolagen, sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat gelatin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui interaksi dan pengaruh pemberian berbagai konsentrasi asam klorida (HCl) serta waktu curing terhadap kualitas gelatin. Kualitas gelatin diukur berdasarkan kadar air, rendemen, kekuatan gel, dan viskositas. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial yang terdiri dari faktor tingkat penggunaan HCl sebanyak 3%; 5%; 7% serta lama curing 24 jam; 48 jam; 72 jam. Perlakuan diulang sebanyak empat kali. Kesimpulan penelitian yaitu terdapat interaksi nyata (P<0,05) penggunaan tingkat HCl dan waktu curing terhadap viskositas dan kekuatan gel. Hasil optimum pembuatan gelatin adalah menggunakan HCl sebanyak 3% dengan waktu curing selama 24 jam yang dapat menghasilkan gelatin dengan kadar air 10,9%; rendemen 7,4%; nilai Bloom 174 g; dan viskositas 7,68 cP.
Pemanfaatan lemak fleshing tersulfonasi untuk peminyakan pada proses penyamakan kulit Sri Sutyasmi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.231

Abstract

The objective of this research was to produce sulfonated oil of fleshing grease and to use for fat liquoring process in leather tanning industries. Fleshing wastes were collected from Yogyakarta. The extract was obtained from fleshing waste by boiling at 100o C for 15 minute 400 – 450 g of extract contained 99.96% of fat were obtained from 5 kg of fleshing. The extract then was sulfonated to increase solubility in water and more reactive with the fiber of processed skin. The sulfonated extract was then analyzed to determine content, iodine value, acid value and saponification value. The result of analysis showed that fat/grease content 158.48. While fat content of goat skin fleshing was 30.27%, iodine value 92.30, acid value 23.74and saponification value 157.03. The quantity parameters are able to meet requirement for leather tanning. Sulfonated extract was then used for fat liquoring process of goat skin with the variation of concentration 4,5 and 6% respectively. Control was made by using 5% synthetic oil. The result of crust testing in this research showed that all of quality parameters meet the document of SNI 06-3536-1994 about goat/sheep crust leather. Key words : leather, tanning, fleshing, sulfonation greasing.  ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mendapatkan minyak limbah flesing tersulfonasi, digunakan untuk peminyakan industri penyamakan kulit. Limbah fleshing untuk peneltiian diambil dari industri penyamakan kulit Yogyakarta. Pengambilan lemak limbah fleshing dengan cara perebusan pada suhu (100o C selama 15 menit). Perebusan 5 kg limbah fleshing diperoleh ekstrak 400 – 450 g dengan kadar lemak 99,96%. Selanjutnya lemak disulfonasi agar mudah larut dalam air, dan mudah bereaksi dengan kulit. Lemak yang telah disulfonasi diuji kadar lemak/minyak, bilangan yod, bilangan asam dan bilangan penyabunan. Hasil uji lemak sulfonasi menunjukkan bahwa lemak fleshing kulit sapi mempunyai kadar lemak/minyak 40,13%, bilangan yod 88, bilangan asam 31,52 dan bilangan penyabunan 158,48. Sementara lemak/minyak 30,27%, bilangan yod 92,3, bilangan asam 33,74 dan bilangan penyabunan 157,03. Parameter mutu lemak fleshing kulit sapi maupun kulit kambing memenuhi persyaratan sebagai peminyakan dalam proses penyamakan kulit. Lemak sulfonasi yang dihasilkan untuk peminyakan penyamakan kulit krus kambing dengan variasi berturut-turut : 4,5 dan 6%. Sebagai kontrol digunakan minyak sintetis 5%. Hasil uji kulit krus kambing sesuai dengan ketentuan yang dimuat SNI: 06 – 3536 – 1994, tentang kulit krus domba/kambing. Kata kunci: kulit, penyamakan, fleshing, lemak tersulfonasi.

Filter by Year

1984 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 37, No 1 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 2 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 1 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 2 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 1 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 2 (2018): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 1 (2018): Majalah Kulit, Karet dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik More Issue