cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
majalahkkp@yahoo.co.id
Editorial Address
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Jl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta 55166
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
ISSN : 18296971     EISSN : 24604461     DOI : 10.20543
Core Subject : Engineering,
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik (Journal of Leather, Rubber, and Plastics) publishes original research focused on materials, processes, and waste management in the field of leather, rubber, and plastics.
Articles 781 Documents
Pemanfaatan arang aktif sekam padi untuk bahan pengisi keset karet Herminiwati Herminiwati; Dwi Wahini Nurhajati
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v21i1.314

Abstract

The purpose of this research was to make of activated carbon from rice husk be useful as filler. To inspect the conformity as filler, the activated carbon from rice husk was applied in the preparation of rubber mat compound, in the case carbon black N 330 was used as the standard of comparison. Activated carbon from rice husk was made by carbonization process at temperature of 450oC for one hour and activation process with NaCl 4% for 24 hours, followed by pyrolysis at temperature 500oC for one hour. Filler was milled and sieved by 400 mesh siefter. Rubber mat compound were prepared with various filler level of activated carbon from rice husk, carbon black N 330 either separately formulated or combination. The vulcanized rubber mat was then physically tested its tensile strength, elongation at break, hardness, an density. The research showed that the addition of filler by combining the activated carbon from rice husk and carbon black with ratio of 40:20 phr into the rubber compound could meet the physical properties requirements of rubber mat. Activated carbon from rice husk can be used as filler, but not as reinforcing filler. Key words : activated carbon, rice husk, filler, rubber mat.   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan arang aktif sekam padi sebagai bahan pengisi. Untuk mengetahui kesesuaiannya sebagai bahan pengisi, maka arang aktif sekam padi diterapkan dalam pembuatan kompon keset karet. Sebagai pembanding digunakan karbon black N 330. Arang aktif sekam padi dibuat melalui proses karbonisasi pada suhu 450oC selama 1 jam dan proses aktivasi dengan NaCl 4% selama 24 jam dilanjutkan dengan pirolis pada suhu 500oC selama 1 jam. Bahan pengisi digiling dan diayak dengan ayakan 400 mesh. Kompon keset karet dibuat dalam berbagai variasi kadar bahan pengisi arang aktif sekam padi dan karbon black N 330 secara sendiri maupun kombinasi. Vulkanisat keset karet kemudian diuji sifat fisiknya meliputi tegangan putus, perpanjangan putus, kekerasan dan bobot jenis. Hasi penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengisi arang aktif sekam padi dan karbon black sebesar 40:20 phr dalam kompon karet dapat memenuhi persyaratan sifat fisik karpet karet. Arang aktif sekam padi dapat digunakan sebagai bahan pengisi, tetapi bukan sebagai bahan pengisi penguat. Kata kunci: arang aktif, sekam padi, bahan pengisi, keset karet  
Biokomposit dari serat rami dan sekresi kutu lak termodifikasi dengan lateks terhidrasi dan tidak terhidrasi Eli Rohaeti; Mujiyono Mujiyono; Rochmadi Rochmadi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v31i1.222

Abstract

Biocomposites are composite materials comprising one or more phases derived from a biological origin. Biocomposite with natural matrix developed more rapidly because they are more environmentally safer. The objective of research was to modify natural matrix from lac insect secretion with adding hydrated latex, to study effect of adding hydrated latex to the functional groups and the intrinsic viscosity of lac insect secretion, and to measure mechanical properties of biocomposite from modified lac insect secretion and ramie fiber. A sulfuric acid solution was used as catalyst in hydration of latex and then natural matrix of lac insect secretion was modified by adding hydrated latex. Biocomposite was prepared by mixing rami fiber and modified  lac insect secretion. It was then pressed with hydraulic press at 150 kgf/cm2 and 150oC for 15 minutes. Biocomposites were characterized using tensile tester according to ASTDM D 638-90 Type IV. The adding of catalyst caused the decreasing of intrinsic viscosity of latex. The adding of hydrated latex to natural matrix caused the increasing of intrinsic viscosity and functional group of matrix. The using 30% of catalyst and adding 10% of hydrated latex produced biocomposite with strength at break of 0.982 MPa, elongation at break of 1.189%, and Young modulus of 0.929 MPa.Keywords: biocomposite, hydration, latex, lac insect secretion, ramie fiber. ABSTRAK Biokomposit merupakan material komposit yang tersusun dari satu atau lebih komponennya berasal dari bahan alam. Biokomposit dari matriks alam berkembang lebih pesat karena lebih aman bagi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memodifikasi matriks dari sekresi kutu lak dengan penambahan lateks hasil hidrasi, mempelajari pengaruh penambahan lateks hasil hidrasi terhadap gugus fungsi dan viskositas intrinsik matriks, dan untuk mengukur sifat mekanik biokomposit dari matriks hasil modifikasi dengan serat rami. Lateks dihidrasi dengan variasi katalis asam sulfat 10, 20, dan 30% (m/m). Matriks alam dari sekresi kutu lak dimodifikasi dengan penambahan lateks hasil hidrasi sebanyak 5, 10, dan 15% (m/m). Biokomposit dibuat melalui pencampuran sekresi kutu lak hasil modifikasi dengan serat rami dan dipress pada tekanan 150 kgf/cm2 dan suhu 150oC selama 15 menit. Biokomposit dikarakterisasi menggunakan tensile tester sesuai dengan ASTDM D 638-90 tipe IV. Penambahan katalis menurunkan viskositas intrinsik lateks terhidrasi. Penambahan lateks terhidrasi meningkatkan viskositas intrinsik dan gugus fungsi matriks. Biokomposit dari matriks alam sekresi kutu lak termodifikasi lateks terhidrasi dengan penggunaan katalis 30% dan penambahan lateks terhidrasi sebesar 10% mempunyai kuat tarik sebesar 0,982 MPa, elongasi saat putus sebesar 1,189%, dan modulus Young sebesar 0,929 MPa.Kata kunci: biokomposit, hidrasi, lateks, sekresi kutu lak, serat rami.
Pembuatan bahan penyamak nano nabati dan aplikasinya dalam penyamakan kulit Herminiwati Herminiwati; Sri Waskito; Christiana Maria Herry Purwanti; Prayitno Prayitno; Dwi Ningsih
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v31i1.180

Abstract

This study aimed to create nano vegetable tanning materials of acacia bark extract. The process started with size reduction of acacia bark (16.7 mm x 4.9 mm x 1.8 mm), followed by counter current extraction of acacia bark with water at 80ºC with 1:3 bark to water ratio in order to obtain extracts with density of 9-10ºBe. Drying was done with a spray dryer. Particle size of the resulting powders was measured with particle size analyzer. Planetary ball mill was used for 6 hours to obtain average particle size of 72.9 nm. A variety of vegetable tanning materials were applied in the vegetable tanning process with varied concentrations of 15, 20, and 25%. The use of 25% nano vegetable tanning material of acacia bark extract gave the best results compared to liquid extract of acacia bark and mimosa. The properties of the leather obtained were tensile strength of 27.04 kg/cm2, elongation at break of 50%, shrinkage temperature of 84oC, and degree of tannage of 79.65%.Keywords: vegetable tanning material, nano particle, acacia bark, extraction, planetary ball mill.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membuat bahan penyamak nano nabati dari ekstrak kulit kayu akasia. Proses pembuatannya dilakukan melalui tahapan pengecilan ukuran kulit kayu akasia (16,7 mm x 4,9 mm x 1,8 mm), dilanjutkan dengan ekstraksi kulit kayu akasia secara counter current menggunakan air 1:3 dengan suhu air awal 80ºC sehingga diperoleh ekstrak dengan densitas 9-10ºBe. Pengeringan dilakukan dengan spray dryer. Serbuk hasil spray dryer diukur partikelnya dengan particel size analyzer, kemudian diteruskan dengan pengecilan ukuran menggunakan planetary ball mill selama 6 jam sehingga diperoleh partikel berukuran rata-rata 72,9 nm. Berbagai bahan penyamak nabati diaplikasikan dalam proses penyamakan nabati pada kadar 15, 20, dan 25%. Penggunaan ekstrak nano nabati kulit kayu akasia sebesar 25% memberikan hasil terbaik dibanding ekstrak cair kulit kayu akasia maupun mimosa impor. Kulit tersamak yang dihasilkan memiliki kuat tarik sebesar 27,04 kg/cm2, kemuluran sebesar 50%, suhu kerut sebesar 84oC, dan derajat penyamakan sebesar 79,65%.Kata kunci: bahan penyamak nabati, partikel nano, kulit kayu akasia, ekstraksi, planetary ball mill.
Penanganan limbah krom dengan metode destruksi kimia Suliestiyah Wiryodiningrat; Endro Kismolo; Prayitno Prayitno
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v23i1.328

Abstract

The treatment of chrome waste water was conducted by chemical destruction method. Chromium recovery process that at the same time lowering the chrome content is considered the best solution so far. The treatment of chrome The treatment of chrome waste water was done by chemical process using Magnesium Oxide and Lime to produce Sludge of Chromium performed. By the process of chemical destruction method using Sulphuric Acid, Chrome Sulphate or Chromosal powder that can be used as an alternative tanning agent can be obtained. It can be concluded from the research that destruction process of Chrome Hydroxide Sludge of Lime Process requires speed of stirring 100 rpm. At this state, the content of soluble Solid Substance in Chromium Sulphate Liquor was 5.125 g/l, and the solubility of chromosal in water was 99.15%, whereas for Sludge of Chrome Hydoxide from Magnesium Oxide process, the best speed of stirring was 150 rpm, with soluble solid substance in the Chrome Sulphate was 4.085 g/l and solubility of Chromosal powder in water was 99.54%. Key word : Chrom, chemical destruction, waste water. ABSTRAKTelah dilakukan penanganan limbah krom dengan metode distruksi kimia. Proses mendapatkan kembali kromium dan sekaligus menurunkan kadar krom limbah industri penyamakan kulit adalah merupakan pemecahan masalha yang terbaik. Penanganan limbah krom dilakukan dengan proses kimiawi menggunakan magnesium oksida dan kapur untuk membentuk lumpur krom. Melalui proses distruksi kimia dengan asam sulfat, dapat diperoleh krom sulfat atau serbuk kromosal yang dapat digunakan sebagai bahan penyamak kulit alternatif. Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa pada proses distruksi lumpur krom hidroksida dari proses kapur membutuhkan kecepatan pengadukan sebesar 100 rpm. Pada kondisi ini kadar zat padat terlarut dalam larutan krom sulfat sebesar 5,125 g/l, dan nilai kelarutan dalam air pada produk serbuk kromosal sebesar 99,15%. Sedangkan untuk lumpur krom hidroksida hasil pengendapan menggunakan MgO kecepatan pengadukan terbaik dicapai pada 150 rpm, dengan nilai kadar zat padat terlarut dalam produk larutan krom sulfat sebesar 4,085 g/l dan nilai kelarutan dalam air pada produk serbuk kromosal sebesar 99,54^. Kata Kunci : Krom, destruksi kimia, limbah cair.
Pemodelan matematis pengurangan COD dalam air limbah industri penyamakan kulit secara adsorpsi kontinyu menggunakan abu terbang bagas Agus Prasetya; Sarto Sarto; Muhammad Sholeh
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v29i1.214

Abstract

ABSTRACTThe objective of this research was to obtain suitable mathematical model for ChemicalOxygen Demand (COD) removal originated from tannery wastewater using bagasse fly ash incontinuous system. In the column experiment, effect of flowrate, concentration of wastewater,and bulk density were studied. Three models: Adams-Bohart, Thomas, and Yan were applied toexperimental data to predict the breakthrough curve. The best model was evaluated usingcorrelation coefficients. Yan model was found to give the most accurate to describe dynamicbehavior of the column experiment. The best result was obtained at flowrate of 100 mL/min,concentration of 400 mg/L, and bulk density of 61 g/L. The Yan kinetic constant (k ) and the Yadsorption capacity (q ) were 0.3210 mL/mg/min and 17.0947 mg/g respectively and the Ycorrelation coefficient obtained was 0.9379.Keywords: Chemical Oxygen Demand, tannery wastewater, bagasse fly ash, adsorptionABSTRAKpengurangan COD dalam air limbah industri penyamakan kulit mengunakan abu terbang bagassecara kontinyu. Variasi percobaan adsorpsi dalam kolom yang dilakukan yaitu: kecepatan aliranair limbah, konsentrasi air limbah, dan bobot isi. Persamaan Adams-Bohart, Thomas, dan Yandiaplikasikan ke data percobaan untuk memprediksikan kurva breakthrough. Koefisien korelasidigunakan untuk mengevaluasi model terbaik. Proses pengurangan COD dengan abu terbangbagas secara kontinyu dalam kolom paling cocok dimodelkan dengan model Yan. Hasil terbaikdiperoleh pada kecepatan aliran air limbah 100 mL/menit, konsentrasi air limbah 400 mg/L, danbobot isi 61 g/L. Parameter konstanta kinetika (k ) dan kapasitas adsorpsi (q ) yang diperoleh Y Yberturut-turut sebesar 0,3210 mL/mg/menit dan 17,0947 mg/g dengan nilai koefisien korelasiyang didapatkan yaitu 0,9379.Kata kunci: Chemical Oxygen Demand, air limbah industri penyamakan kulit, abu terbang bagas,adsorpsi
Kulit ikan balida sebagai industri bahan baku industri barang kulit Muchtar Lutfie; Esti Rahayu; Widhiati Widhiati
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v14i26.295

Abstract

This study is aimed at detecring of physical properties (tensile strength and elongation) of balida fosh skin lather (Natopterus chitala sp). Material used in this study is nfive sides from Pontianak (West Kalimantan). They were then tracted with Chromosal B as tanning agent and Irgata I.V as retanning agent  to be finitshed leather. On testing the finished  leather it is found that there is not aby significant different betweeb the dry and salted balida fish skin leather on their fisical properties of tensile strength and clongation, the mean of tensile streght of dry preserved balida  skin lather and salied  balida akin leather of which respect tively are 226,82 kg/cm2 and 43,2% respecrively. Viewed from thye test result, it is obviously that balida skin leather to be used material pf leather goods.  INTISARI             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahyu sifat fixis (kekuatan tarik dan kemuluran) kulit jadi kulit ikan balida (Natopterus vhitala sp). Dengan menggunakan 5 lembar kulit ikan balida aweyan kering dan 5 lembar awertan garaman yang berasal dari Pontianak (Kalimantan Barat) disamak hingga kulit jadi dengan menggunkan Choromosal B sebagai bahan penyamak dan Irgatan LV sebagai bahan penyamak ulang (retanning). Kulit jadi hasil penelitian diuji, didapatkan kekuatan tarik dan kemuluran yang tidak ada beda nyata antara awetan kering dan awetan garam, dengan nilai rataa n kekuatan tarik asal awetan kering :226, 85kg/cm2 dan awetan garam : 234,07kg/cm2, nilai rataan jemukurasn 46,8% dan 43,2%. Dilihat dari hasil uji kulit  jadi dari kulit ikan balida bias dimanfaatkan untuk bahan baku industry barang kulit.
Pengaruh rasio MBTS/ZDEC pada campuran karet alam dan etilen propilen diena yang dibuat dengan teknik kontrol migrasi curatives Ihda Novia Indrajati; Muhammad Sholeh
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v30i1.124

Abstract

The objective of this research was to observe the effect of MBTS/ZDEC ratio on dynamic properties, curing characteristic, morphology as well as hardness and resiliency of the NR/EPDM blends prepared by curatives migration control technique. The MBTS/ZDEC ratio were 1.6/0.0; 1.5/0.1; 1.4/0.2; 1.3/0.3 and 1.2/0.4 respectively on a fixed NR/EPDM ratio of 60/40. Compounds (EPDM and NR) were prepared separately using two roll mill. The blends with binary accelerator MBTS/ZDEC showed synergistic activity which provided higher crosslink density than those of single accelerator MBTS. Reduction of ts2 and t90 as well as cure rate index (CRI) indicated the more homogeneous crosslink density distribution within the rubber phase. Scanning electron micrograph showed that the blends with binary accelerator gave smoother surface. Binary accelerator resulted higher hardness. Increasing of ZDEC raised hardness followed by reduction of the resillience property.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh rasio MBTS/ZDEC pada sifat dinamik, karakteristik curing, karakteristik morfologi serta kekerasan dan sifat pegas pantul campuran NR/EPDM yang dibuat dengan teknik kontrol migrasi curatives. Rasio MBTS/ZDEC yang digunakan dalam penelitian ini secara berurutan 1,6/0,0; 1,5/0,1; 1,4/0,2; 1,3/0,3; dan 1,2/0,4 pada rasio NR/EPDM tetap 60/40. Kompon dibuat secara terpisah (kompon EPDM dan NR) menggunakan two roll mill. Campuran NR/EPDM dengan akselerator biner MBTS/ZDEC menunjukkan sinergi aktivitas yang memberikan kerapatan ikatan silang lebih tinggi daripada akselerator tunggal MBTS. Kemampuan proses kompon akselerator biner lebih rendah daripada akselerator tunggal. Penurunan ts2 dan t90 serta kenaikan indeks kecepatan reaksi (CRI) mengindikasikan distribusi ikatan silang yang merata pada kedua fasa karet. Mikrograf pemindaian elektron (SEM) menunjukkan campuran dengan akselerator biner mempunyai permukaan yang lebih halus. Kekerasan vulkanisat sistem biner lebih tinggi. Penambahan ZDEC meningkatkan kekerasan dan diikuti dengan penurunan sifat pegas pantul.
Pembuatan sol karet lembaran untuk sandal Herminiwati Herminiwati; Niken Karsiati
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v15i2.262

Abstract

The purpose  of the research was to find best formulation for rubber sole sheeting for sandal. The formulation of the compounds were made by variation ratio of natural rubber and sintetic rubber SBR as follow : 100/0, 75/25, 50/50, 25/75 and 0/100, where as the variation ratio of carbon black N330 and aluminium silicate filler 100/0, 60/40 and 20/80 respectively. Compounding process was carried out on two roll mill.The rubber compounds were vulcanized at temperature 150oC and pressure of 150 kg/cm2 with curing time as indicated by curometer. Vulcanized rubber were tested based on SNI. 06-0899-1989 : Rubber sheeting for sole. The best formulation was consist of natural rubber 75 phr, sintetic rubber SBR 25 phr, stearic acid 3 phr, zinc oxide 5 phr, Minarex B oil 5 phr, car bon black 100 phr, MBTS 1 phr, PBN 1 phr and sulfur 2 phr. The physical properties of the best compound were : tensile strength 185,42 kg/cm2, elongation at break 276,64%, tear resistance 158,90 kg/cm2, hardness 74 shore A, density 1,21 g/cm3, Grasselli abrasion resistance 0,326 mm3/kgm, permanent set 7,78% and no crack on the flex cracking test. The best compound could meet the requirements of SNI. 06-0899-1989. INTISARI  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi terbaik dalam pembuatan sol karet lembaran untuk sandal. Formulasi kompon dibuat dengan variasi perbandingan karet alamdan karet sintetis SBR sebagai berikut : 100/0, 75/25, 50/50, 25/25 dan 0/100, sedang variasi perbandingan filler carbon black dan aluminium silikat berturut-turut 100/0, 60/40, dan 20/80. Proses komponding dilakukan dengan alat two roll mill, kompon karet divulkanisasi pada suhu 150oC, tekanan 150 kg/cm2 dan waktu vulkanisasi sesuai dengan waktu pada curometer. Vulkanisat karet diuji menurut SNI. 06-0899-1989 : Lembaran karet cetak untuk sol. Formulasi terbaik terdiri atas karet alam 75 phr, karet sintetik SBR 25 phr, asam stearat 3 phr, Zn O 5 phr, minyak Minarek B 5 phr, carbon black 100 phr, MBTS 1 phr, PBN 1 phr dan sulfur 2 phr. Sifat fisis formulasi terbaik adalah : tegangan putus 185,42 kg/cm2, perpanjangan putus 276,64%, ketahanan sobek 158,90 kg/cm2, kekerasan 74 shore A, bobot jenis 1,21 g/cm3, ketahanan kikis Grasselli 0,326 mm3/kgm, perpanjangan tetap 7,8% dan tidak retak pada uji ketahanan retak lentur, serta memenuhi persyaratan SNI. 06-08991989.
Pemanfaatan limbah kulit ikan nila dari industri filet untuk kulit jaket Prayitno Prayitno; Emiliana Kasmudjiastuti; Nur Wachid Sahadi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v28i1.205

Abstract

ABSTRACTThe research to reuse skin waste of the Nile tilapia sp resulted from the Fish's filletindustries was done to produce leather for garment by washable tanning process. Three variableconcentrations of reactive dyes, hydrophobic fat liquoring agent and anionic water repellent wereused in this research by 10, 15, and 20% for reactive dyes and 10, 12.5, and 15% for bothhydrophobic fat liquoring agent and water repellent resulted twenty-seventh of treatment. Theresearch result saw that there is no fade and no change in color after washing and have a good ofpersperation test for all the treatment, light fastness test resulted 5 of Grey Scale whereas sofnesstest resulted in range of scale 4 to 6. Tearing and sawing tests saw that for all treatment werefulfill the SNI 06-4593-1998, Garment leather from sheep and goat. Those were in range of 19.81kg/cm to 47.70 kg/cm and 59.58 kg/cm to 98.57 kg/cm for tearing and sewing propertiesrespectively. Whereas tensile properties saw that from the 27 treatment, 15 treatment were fulfillSNI requirement with the highest value was 171,40 kg/cm2 , for elongation properties for alltreatment saw the result was runs between 69,30% and 110,00%. Optimal conditions resultedby concentration of 10% reactive dyes, 10% hydrophobic fat liquoring and 10% anionic waterrepellent.Foot note: Reactive dye, skin of the Nile tilapia, hydrophobicABSTRAKTelah dilakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah kulit ikan Nila dari hasil sampingindustri fillet dijadikan kulit samak yang dapat digunakan untuk jaket dengan proses penyamakanyang dapat dicuci. Konsentrasi zat warna reaktif, bahan peminyakan hidrophobik dan anionikwater- repellen yang digunakan dalam penelitian ini di variasi masing-masing dalam 3konsentrasi, yaitu 10, 15 dan 20% untuk zat warna reaktiv dan 10, 12,5 dan 15% untuk bahanpeminyakan dan water-repellen, sehingga dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 27 perlakuan.Hasil penelitian menunjukan tidak adanya kelunturan dan perubahan warna untuk semuaperlakuan pada uji pencucian dan uji ketahan terhadap keringat dengan nilai pada skala 4/5 - 5Gray scale, dan kulit tetap lemas setelah pengujian dengan nilai kelemasan antara 4-6. Uji kuatsobek menunjukan semua perlakuan memenuhi persyaratan SNI 06-4593-1998 Kulit Jaket daridomba dan kambing dengan nilai terendah 19,81 kg/cm dan tertinggi 47,70 kg/cm, untuk uji kuatjahit semua memenuhi persyaratan SNI, dengan nilai terendah 59,58 kg/cm dan tertinggi 98,57kg/cm sedangkan untuk kuat tarik 15 perlakuan dapat memenuhi peryaratan SNI dengan nilaitertinggi 171,40 kg/cm2. Sedangkan uji kemuluran kulit menunjukan hasil uji terendah 69,30%dan tertinggi 110,00%. Kondisi optimal diperoleh dengan perlakuan 10% zat warna reaktive,10% bahan peminyakan hidrophobik dan 10% bahan water-repellen anionik.Kata kunci: zat warna reaktif, kulit ikan nila, hidrophobik
Rancang bangun alat/mesin rol pres cetak label kulit Asmongin Asmongin; Supriyadi Supriyadi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v12i24.369

Abstract

Design of preparation roll press stamping machine for leather was carried out to produce machine, that can be used for stamping motives on leather grain sides, especially for vegetable tanned leather. This machine can help small industry or home industry to produce leather goods, such as belts, wallets, lady’s bags and labels. The technical specification of the machine is : the diameter of stamping roll and feeding roll are about 60 mm, the length of the rolls are about 200 mm, roll rotation about 7.4 rpm. The electrical motor is about 0.5 HP ; 1450 RPM; 1 Phase and the cacity of the machine is 1.272 meter / minute.   INTISARI Rancang bangun alat/mesin rol pres cetak label kulit dilaksanakan untuk membuat mesin yang dapat mencetak motif timbul pada kulit, khususnya kulit samak nabati. Alat ini dapat membantu industri kecil/industri rumah tangga yang memproduksi barang-barang kerajinan dari kulit seperti ikat pinggang, dompet, tas wanita, dan merk/label kulit untuk barang-barang kerajinan. Spesifikasi alat ini adalah : diameter rol cetak dan rol pembawa kulit 60 mm dan panjang 200 mm, putaran 7,4 RPM, dijalankan oleh motor listrik 0,5 HP ; 1450 RPM ; 1 Phase. Kapasitas mesin adalah 1,272 meter / menit.

Filter by Year

1984 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 37, No 1 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 2 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 1 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 2 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 1 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 2 (2018): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 1 (2018): Majalah Kulit, Karet dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik More Issue