cover
Contact Name
Teguh Triyono
Contact Email
teknik@unwiku.ac.id
Phone
+6281804888643
Journal Mail Official
teknik@unwiku.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Beji KarangsalamPurwokerto 53152, Banyumas, Jawa Tengah
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Teodolita: Media Komunikasi Ilmiah di Bidang teknik
ISSN : 14111586     EISSN : 27226204     DOI : -
Teodolita adalah jurnal imiah Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto yang merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian, studi literatur maupun karya ilmiah terkait. Jurnal Teodolita terbit 2 kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Memuat materi yang membahas tentang ilmu-ilmu teknik seperti sipil, arsitektur, elektro dan informatika. Pembahasan yang diberikan diharapkan dapat menambah wawasan bagi siapa saja yang membacanya. Kontribusi makalah dari berbagai pihak baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus sangat redaksi harapkan agar dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
Articles 274 Documents
TINJAUAN TENTANG PANDANGAN PELAKU PROYEK KONSTRUKSI TERHADAP SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PADA PROYEK KONSTRUKSI TAUFIK DWI LAKSONO; DWI SRI WIYANTI
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v14i2.149

Abstract

ABSTRAKMaraknya pembangunan konstruksi mendorong pelaku konstruksi untuk dapatmeningkatkan kemampuannya dalam memahami hal-hal yang terkait dengan pembangunankonstruksi tersebut. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi hal yang paling mendasaradalah adanya perjanjian antar pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi tersebut atausering disebut dengan perjanjian pemborongan proyek konstruksi. Banyaknya pihak yangterlibat dalam proyek konstruksi harus diatur dengan jelas sehingga jika terjadi permasalahanmaka dapat diselesaikan dengan baik sesuai peraturan yang ada. Pemahaman dan kemauanpelaku konstruksi untuk lebih menguasai tentang perjanjian pemborongan proyek konstruksisudah cukup baik. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 64,87 % respondensudah mengetahui adanya perjanjian pemborongan proyek konstruksi dan 45,95 % diantararesponden sudah memahami tentang perjanjian pemborongan proyek konstruksi. Hal lainyang menunjukkan bahwa kepedulian terhadap pengetahuan tentang perjanjian pemboronganproyek konstruksi ditunjukkan dengan 81,08 % responden menghendaki adanya penyuluhanyang diberikan kepada mereka agar mereka dapat lebih memahami tentang perjanjianpemborongan proyek konstruksi.Kata Kunci : Perjanjian Pemborongan, Proyek, Konstruksi
PENGENDALIAN SEDIMEN DALAM BENDUNGAN DENGAN PIPA HISAP TERAPUNG Pingit Broto Atmadi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v7i2.27

Abstract

Abstract Sedimentation represent big threat to continuity a barrage building. Barrage function as reservoir will decrease in line with decreasing volume  at the same time with effect of existence of sedimentation. There is two kinds of way of to overcome the problem of sediment  barrage, that is with operation entry of sediment to reservoir area by removing sediment from barrage. Till in this time handling of[is problem of sediment not yet produced fruit satisfying result. Considering is important of function  from barrage hence needing the effort by is assorted  way of, one of them  cleaning with systems usage of pipe suck adrift, this cleaning is relied on gravitation stream theory as well as calculation charge current in pipe capable to lift sediment which have tuanged barrage base. Item turbulensi theory sediment lifting at open channel stream, item will be upraised if stream turbulensi can generate style box exceeding sediment item gravity  Key words : Pipe suck adrift, Sedimentation.
RANCANG BANGUN PENGAMAN ARUS BOCOR LISTRIK 1 FASA DENGAN PENGATUR SENSITIVITAS UNTUK PENGGUNAAN DI RUMAH TINGGAL Kuswono Hendra Jaya; Dody Wahjudi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 19, No 1 (2018): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v19i1.272

Abstract

Salah satu bahaya yang timbul karena listrik adalah arus bocor. Bahaya arus bocor menyebabkan kebakaran danbahaya manusia terkena sentuhan langsung maupun tidak langsung tegangan listrik.Arus bocor bisa diamankan dengan pengaman arus bocor yang disebut ELCB yang dipasang pada panel utama.Kekurangan ELCB yang ada di pasaran adalah harganya yang mahal karena import, hanya memiliki satusensitivitas yaitu 30 mA dan tidak memiliki mode on off. Dengan tidak ada pilihan sensitivitas maka pemakai tidakbisa memilih arus trip yang rendah, dengan tidak ada saklar on dan off maka pemakai tidak bisa mematikan fungsipengaman dengan tujuan mengabaikan sementara arus bocor.Maka dirancanglah sebuah pengaman arus bocor dengan menggunakan komponen yang mudah didapatkan dipasaran lokal. Pengaman ini dirancang memiliki pemilihan sensitivitas yaitu A =10 mA dan B = 20 mA denganarus maksimum 10 Amper pada tegangan kerja 190 sampai 240 Volt AC, dilengkapi pula dengan saklar on dan off.Perancangan pengaman arus bocor ini dimulai dengan membuat rencana skema dengan software, membuatrangkaian pada PCB dan membuat box casing sehingga alat pengaman ini berbentuk alat listrik dan sudah bisadipasang pada instalasi listrik rumah.Pengukuran dan pengujian dilakukan untuk memastikan alat pengaman ini baik dan layak digunakan.Kata Kunci: arus bocor listrik, pengaman arus bocor, ELBC
REVIEW OF THE ROOFING MATERIAL OF THE PURBALINGGA CATHOLIC CHURCH ON THE IMPACT OF SPACE HEAT Yohanes Wahyu Dwi Yudono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v20i2.303

Abstract

Starting from observing the roof of the Purbalingga Parish Catholic Church (which in this case serves as the crown of the building), every observer will be quickly attracted because it has a beautifulappearance. But beauty alone is not enough, there are at least 3 aspects according to Vitruvius that need tobe considered in terms of buildings, namely Function, Robustness, and beauty. The two aspects have atleast been fulfilled, leaving for the aspect of the function of the church building which is still questionable.The function of the building in question here concerns the beauty of the roof that does not functionoptimally in fending off solar radiation. The function of the roof as a building shield is to ward off heatradiation from the sun, so that the roof itself is demanded not to be an easy source of heat radiation whichforwards most of the heat radiation it receives from the sun into the space it is supposed to protect. This isrelated to the nature of heat conductivity of the roofing material used. High temperatures in buildings are not only caused by the shape of the building (construction ofroofs, walls, and floors of buildings), but are also caused by the use of materials and completion ofbuilding construction, each of which has heat resistance. Therefore it is necessary to find out how much thevalue of heat prisoners on the application of the Catholic church roof material in Purbalingga. From the observations it can be concluded that, in addition to the way of constructing the churchroof which causes air to gather on the top of the main roof, also found the coefficient of heat transfercoefficient of the church roof of 2.725 kcal / m2.jam0C. This means that the value of the heat transfercoefficient (K) of roof construction is greater than the requirement of 1.00 kcal / m2.jamC, thus the roofconstruction applied to the church does not meet the requirements for the interests of the ability of heatprisoners. Key Words: Roof Forms, How to Construct a Roof Frame, Heat Conductivity of Roofing Materials. ABSTRAKBermula dari mengamati Atap Gereja katolik Paroki Purbalingga (yang dalam hal ini berlaku sebagai mahkota bangunan), setiap pengamat akan cepat tertarik karena memiliki tampilan bentuk yangindah. Namun keindahan saja belum cukup, paling tidak ada 3 aspek menurut Vitruvius yang perludiperhatikan dalam hal bangunan, yaitu Fungsi, Kekokohan, dan keindahan. Dua aspek paling tidak sudahterpenuhi, tinggal untuk aspek fungsi bangunan gereja yang masih mungkin dipertanyakan. Fungsibangunan yang dipertanyakan disini menyangkut indahnya atap yang tidak berfungsi secara optimal dalammenangkis radiasi matahari. Fungsi atap sebagai perisai bangunan yaitu menangkal radiasi panas darimatahari, sehingga atap sendiri dituntut jangan mudah menjadi sumber radisi panas yang meneruskan sebagian besar radiasi panas yang diterimanya dari matahari ke dalam ruang yang semestinyadilindunginya.  Hal inilah yang berhubungan dengan sifat daya penghantaran panas dari bahan atap yangdipakainya. Temperatur yang tinggi dalam bangunan tidak hanya disebabkan oleh bentuk bangunan (konstruksiatap, dinding, dan lantai bangunan), namun juga disebabkan oleh penggunaan material dan penyelesaiaankonstruksi bangunan yang masing-masing memiliki tahanan kalor. Oleh karena itu perlu untuk mengetahuiberapa besar nilai tahanan kalor pada penerapan material atap gereja Katolik di Purbalingga tersebut. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa, selain cara berkonstruksi atap gereja yangmengakibatkan udara mengumpul pada bagian atas atap utama, juga ditemukan nilai koefisien perpindahankalor atap gereja sebesar 2,725 kcal / M2.jam0C.  Artinya nilai  koefisien perpindahan kalor (K) konstruksiatap lebih besar dari persyaratan yaitu 1,00 kcal / M2.jam0C, dengan demikian konstruksi atap yangditerapkan pada gereja tidak memenuhi persyaratan bagi kepentingan kemampuan tahanan kalor.Kata-kata Kunci :  Bentuk Atap, Cara Ber-Konstruksi Rangka Atap, Daya Hantar Panas MaterialAtap. 0
PENERAPAN ELIMAR (ENERGI LISTRIK MANDIRI) PLTPH ( Pembangkit Listrik Tenaga Phikohidro) SEBAGAI INVESTASI MASA DEPAN Tri Watiningsih
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v13i1.84

Abstract

AbstrackPikohidro adalah pembangkit listrik sekala sangat kecil bertenaga air dengan ketinngian jatuh air (head) minimal 20 meter ( untuk turbin Pelton) dengan daya terbangkit maksimum 5 kWDaya yang dibangkitkan generator yang akan disalurkan ke pengguna. Dalam perencanaan jumlah kebutuhan daya di pusat beban harus di bawah kapasitas daya terbangkit, sehingga tegangan listrik stabil dan sistem menjadi lebih handal (berumur panjang)
Mengatasi Bahaya Petir dan Proteksi Petir Gedung Bertingkat DODY WAHJUDI
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v15i2.140

Abstract

Petir merupakan kejadian alam dimana terjadi loncatan muatan listrik antara awandengan bumi yang diawali dengan mengumpulkan uap air didalam awan. Ketinggian antarapermukaan atas dan permukaan bawah pada awan dapat mencapai jarak sekitar 8 kmdengan temperatur dibawah dan atas -60°F. Akibatnya didalam awan tersebut akan teijadikristal-kristal es. Karena didalam awan terdapat angin ke segala arah, maka kristal-kristales tersebut saling bertumbukan dan bergesekan sehingga terpisahkan antara muatan positifdan negatif.Pemakaian penangkal petir tradisional (ekstemal) sudah sangat dikenal sejak jamandahulu untuk melindungi aset bangunan atau instalasi terhadap bahaya petir, yang hanyadapat bangunan atau instalasi terhadap bahaya petir, yang hanya dapat digunakan sebagaiasset pelindung gedung terhadap be kebakaran atau kehancuran, sedangkan induksitegangan yang diakibatkan masih belum terserap sepenuhnya oleh penangkal tersebut.Perancangan sistem penangkal petir yang meliputi penangkal petir eksternal daninternal untuk menentukan dimensi, susunan, jenis bahan dan lainnya di dasarkan padatingkat perlindungan yang diinginkan dan dalam konteks arus petir di dasarkan pada besarparameter arus petir.Kata Kunci : bahaya petir,proteksi petir,penangkal petir
AUDIT MUTU DESAIN Studi Kasus Pekerjaan Perencanaan pada Kegiatan Participatory Irrigation Sector Project Kabupaten Banyumas Chrisna Pudyawardhana
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 8, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v8i2.16

Abstract

Abstract Intend the execution make an audit of the Quality Detain is to specify whether activity of quality of and interconnected result as according to arrangement planned and whether arrangement which have been compiled to be applied effectively and according to for the attainment of target.This study evaluate the document execution plan the quality which have been compiled in course of planning of activity of Participatory Irrigation Sector Project in regency Banyumas.Make an audit of the such Quality Detain cover the phase of preparation of making detain, making design, making of complement work, and use of document design. Keyword : Audit of Quality of detain, Consultant, Banyumas.
PENANGGULANGAN BANJIR DANKEKERINGAN AKIBAT SAMPAHORGANIK MENGGUNAKAN SUMUR RESAPAN BIOPORI Atiyah Barkah; Reni Sulistyawati AM
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 19, No 2 (2018): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v19i2.263

Abstract

Environmental problems due to waste, can cause flooding and drought, this has become a globalproblem. environmental pollution in Indđonesia is very worrying. smog disasters and floods that hit partsof Indonesia due to human behavior that is not sensitive to the environment. In addition, various forms ofair, soil and water pollution can be witnessed through the surrounding environment. the problem offloods and droughts that hit many cities in Indonesia.Although the shape is small, the presence of biopori infiltration holes has an important function ofinfiltration holes which are important for natural balance, especially in urban areas, having the functionof maintaining soil conditions in urban areas. Biopori infiltration holes, like city pores, can increaserainwater absorption. This hole also functions to drain water so that it can become water reserves forunderground water. That way, biopori can prevent flooding and drought. other benefits, biopori can beused to make compost. The waste in the biopori hole is eaten by termites, then the worms and microbesare broken down into compost. The results can be taken to fertilize the plants.Key words: Flood, Droughts, Garbage, Biopore Infiltration HolesABSTRAKPermasalahan lingkungan hidup akibat sampah dapat menyebabkan banjir dan kekeringan, hal ini telahmenjadi permasalahan global. Pencemaran lingkungan di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.Bencana kabut asap d a n b a n j i r yang melanda sebagian wilayah di Indonesia karena perilakumanusia yang tidak peka terhadap lingkungan. Selain itu berbagai bentuk pencemaran udara, tanah, dan airdapat disaksikan melalui lingkungan di sekitar. Masalah banjir dan kekeringan yang banyak melandaberbagai kota di IndonesiaMeski bentuknya kecil, keberadaan lubang resapan biopori memiliki fungsi penting. Lubang resapan yangpenting untuk keseimbangan alam, terutama di perkotaan, mempunyai fungsi untuk menjaga kondisi tanahdan air tanah di wilayah perkotaan. Lubang Resapan Biopori, ibarat pori-pori kota yang bisa meningkatkanresapan air hujan. Lubang ini juga berfungsi mengalirkan air sehingga mampu menjadi cadangan air bagiair bawah tanah. Dengan begitu, biopori bisa mencegah banjir dan kekeringan. Manfaat lainnya, bioporibisa dipakai untuk membuat kompos. Sampah di dalam lubang biopori dimakan rayap lalu diuraikan cacingserta mikroba menjadi kompos. Hasilnya bisa diambil untuk menyuburkan tanaman. Hal perlu diperhatikandalam pengembangan ke depan adalah diasukkannya unsure edukatif di dalam taman.Kata Kunci: Banjir, Kekeringan, Sampah, Lubang Resapan Biopori
PEMBUATAN BATU BATA DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM SAMPAH Taufik Dwi Laksono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 10, No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v10i2.52

Abstract

Abstraksisampah menjadi permasalahan hampir disetiap wilayah tidak hanya di kota besar saja. Keberadaan sampah sudah harus disiasati karena sudah dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Diperlukan adanya langkah-langkah guna mengurangi sampah yang ada. Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan sampah menjadi bahan pembuatan Batu Bata. Masih diperlukan penelitian yang mendalam tentang penggunaan sampah sebagai bahan pembuatan Batu Bata dalam kaitannya dengan kekuatan yang dapat dihasilkan dari batu bata berbahan sampah tersebutKata Kunci: Batu Bata, Sampah
PERBAIKAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GEOTEKSTIL Taufik Dwi Laksono
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v12i2.75

Abstract

AbstraksiKondisi tanah yang bermacam-macam dapat menyebabkan tanah tersebut perlu dilakukan suatu perbaikan sebelum dipergunakan. Terjadinya kerusakan suatu badan jalan karena penurunan, longsornya tebing dan lainnya menjadi contoh bahwa perlu adanya perbaikan yang dilakukan terhadap tanah yang akan digunakan. Terdapat beberapa cara untuk melakukan perbaikan terhadap kondisi tanah, salah satunya adalah dengan menggunakan geotekstil. Geotekstil menjadi salah satu cara yang dipilih karena disamping memiliki kekuatan yang relatif lama juga sudah mudah dijumpai di pasaran.