cover
Contact Name
Gema
Contact Email
gemarullyana@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaledulib@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Edulib
ISSN : 20896549     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Edulib, practitioners in the field of LIS focuses on the main problems in the development of the information science, documentation science, library science, archieve, librarianship, and ICT in Library. It covers the theoretical and general aspects of Institutional management of information, information and libraries, libraries and communities in the 3.0 Era, libraries in all areas of education (formal, informal, informal), entrepreneurship information services, social librarianship, child and youth librarianship, curriculum and learning libraries, information literacy in all aspects of life, information society, and digital archives.
Arjuna Subject : -
Articles 221 Documents
DESAIN INSTRUKSIONAL BIMBINGAN MINAT BACA BERBASIS HYPNOSIS BAGI CALON PUSTAKAWAN TENAGA AHLI (CPTA) Agustina, Susanti
Edulib Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v7i1.7547

Abstract

Instructional design of hypnosis-based reading interest guidance is the development of guidance material of reading interest that previously has been created by Perpustakaan Nasional Indonesia (National Library of Indonesia) for the training of Calon Pustakawan Tenaga Ahli (CPTA) or Expert Librarian Candidate. The development of learning design that combines theory and practice is absolutely needed. Moreover, the result of class survey signifies that only 10% of CPTA training participants are interested in reading. This instructional design employs MINERVA model since it aims to result instructional system directing to the formation of CPTA employability skill. The skill in bibliotherapy for CPTA in a college to guide reading interest is required, especially to boost the motivation and learning capacity of civitas academica, specifically librarian who experience stress symptom due to final project. The skill in bibliotherapy requires provision in effective reading capacity and efficient reading comprehension. Through the learning of hypnosis-based reading interest guidance, firstly CPTA participants can reflect the level of reading awareness, secondly be the support of bibliotherapy program in college library, and thirdly boost mental awareness. Librarian is not only limited to administrative service, but also it has role as vanguard in mental literacy service through bibliotherapy.
Membangun Kecerdasan Komunikasi dalam Layanan di Perpustakaan Hastuti, Ulfah Rulli
Edulib Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v6i2.5028

Abstract

Abstrak. Salah satu upaya perpustakaan dalam memenuhi harapan pemustaka adalah meningkatkan layanan kepada pemustaka. Komunikasi dalam konteks layanan perpustakaan mengajarkan kepada  kita bagaimana berkomunikasi, berinteraksi, menjalin hubungan dengan pemustaka atau pemakai perpustakaan sehingga tercipta kesan yang menarik dan dapat memberikan kepuasan kepada pengguna atau penerima layanan. Pemberian layanan jasa berupa informasi kepada pemakai identik dengan sikap melayani. Komunikasi yang cerdas merupakan strategi komunikasi yang tepat untuk diterapkan dalam layanan di perpustakaan. Dengan membangun kecerdasan komunikasi dalam layanan di perpustakaan sangat diharapkan pemustaka akan merasa puas dalam memenuhi kebutuhan informasi dan merasa nyaman berada di perpustakaan. Kecerdasan komunikasi untuk layanan diperpustakaan dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi yaitu  berbicara yang benar dalam memberikan bantuan informasi, menggunakan kata-kata yang efektif dalam merespon pesan atau kebutuhan pemustaka, menggunakan kata-kata yang pantas untuk menghargai pemustaka dan bertutur kata lemah lembut dalam memberikan bimbingan. Dengan menerapkan kelima prinsip komunikasi  dalam layanan di perpustakaan selain dapat mewujudkan layanan prima juga akan memberikan citra yang baik bagi perpustakaan. Kata kunci : layanan perpustakaan,  kecerdasan  komunikasi, layanan prima Abstract. One the performances library in full fill expectation of user is increasing services for user. Communication in the context of library services is to teach us how we make communication, interaction in connection whith user to make good impression of interesting so give satisfaction to user.. Giving of service of information for user is identical with  an attitude of service. Smart communication is communication strategy in library service. Building smart communication  in library service is hope  user be satisfaction in searching information and comfortable  in library. Smart communication in the library service use principals of communication which are giving valid information, using effective word in respond and interaction, warm and friend in the gesture of body language. By practice these principals, it will implemented a good services and a good performance for library. Keyword : library service, smart communication, excellent service
KAJIAN KELANGKAAN KUNJUNGAN PEMUSTAKA POTENSIAL KE PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG DI GEDUNG H Tresnawaty, Yani; Arvelina, Erlin; Imanurhakim, Angga
Edulib Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v8i1.10302

Abstract

Pindahnya lokasi UPT Perpustakaan ke gedung yang baru di lantai satu Gedung H diharapkan membawa perubahan pada tingkat kunjungan pemustaka. Menurut data statistik tahun 2015, saat perpustakaan masih menempati lokasi yang lama, pengunjung yang datang ke perpustakaan per hari rata-rata 48 orang. Data statistik kunjungan akhir tahun 2016 setelah menempati lokasi yang baru sejak bulan April 2016 sampai Desember 2016, rata-rata pengunjung per hari hanya naik menjadi 49 orang per hari, padahal secara teori letak perpustakaan yang baru lebih strategis karena lebih mudah dijangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat pemustaka potensial  untuk berkunjung ke perpustakaan. Pemustaka potensial adalah mereka yang tercatat sebagai anggota perpustakaan akan tetapi jarang atau bahkan tidak pernah datang kembali ke perpustakaan untuk memanfaatkan layanannya. Pengambilan sampel menggunakan metode proporsive sampling, dimana sampel memiliki kriteria sebagai pemustaka potensial. Karena keterbatasan waktu penelitian, ditetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 300 orang.Sampel diambil dari mahasiswa program D3 dan D4 angkatan 2015 dan 2016 serta mahasiswa program D4 angkatan 2014. Hasil kuesioner dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kelangkaan pemustaka potensial datang ke perpustakaan adalah terbatasnya waktu layanan perpustakaan, padatnya kegiatan pemustaka sehari-hari dan tersedianya sumber rujukan lainnya.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PEMUSTAKA TENTANG LAYANAN SIRKULASI MANDIRI DAN TINGKAT KEPUASAN PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oetari, Amanda Aulia; Rusmono, Doddy
Edulib Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v3i1.4143

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masuknya era informasi dan teknologi informasi dimana perpustakaan merupakan tempat untuk memperoleh informasi. Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini difokuskan pada persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi mandiri dengan tingkat kepuasan pemustaka. Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi mandiri dan tingkat kepuasan pemustaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi mandiri dan tingkat kepuasan pemustaka. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis studi korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka perpustakaan UPI Bandung, dengan sampel 100 orang yang dihitung menggunakan rumus  Yamane dengan metode simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket (kuesioner) tertutup dengan skala Likert dengan analisis data menggunakan studi deskriptif dan korelasi. Berdasarkan hasil analisis data persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi mandiri memiliki hasil yang cukup baik. Tingkat kepuasan pemustaka di Perpustakaan UPI Bandung yang tingkat kepuasannya cukup, lebih tinggi dari kategori lain. Hubungan persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi mandiri berpengaruh kuat terhadap tingkat kepuasan pemustaka. Rekomendasi untuk perpustakaan, pemustaka, dan peneliti selanjutnya, agar pemustaka lebih merasakan persepsi yang “sangat baik” dan “sangat puas” tentang layanan sirkulasi mandiri perpustakaan lebih dipertahankan dan ditingkatkan lagi mengenai informasi tentang layanan sirkulasi mandiri dan memperbanyak item dari layanan sirkulasi mandiri.
Step by Step Strategi Penerapan Knowledge Sharing untuk Perpustakaan di Indonesia Anna, Nove E. Variant
Edulib Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v6i1.5001

Abstract

Abstrak. Knowledge sharing banyak diyakini sebagai kegiatan yang mampu mendorong kreativitas dan terciptanya inovasi bagi sebuah organisasi. Banyak organisasi yang memiliki inisiatif menerapkan knowledge sharing demi terciptanya inovasi. Paper ini ingin memberikan wacana bagi perpustakaan yang ingin mengimplementasikan knowledge sharing di perpustakaan. Paper ini terdiri dari pemaparan dan analisis kondisi perpustakaan dan implementasi knowledge sharig di perpustakaan, teknologi yang mendukung knowledge sharing. Langkah-langkah yang bisa diimplementasikan dalam knowledge sharing antara lain dengan menciptakan leader dan champion, menciptakan budaya sharing dan trust antar pegawai, menciptakan office layout yang mendorong terjadinya kolaborasi, dan memberikan motivasi bagi para pegawai agar mau berpartisipasi dalam knowledge sharing. Metode yang digunakan pada paper ini adalah studi pustaka dengan menelusur sumber informasi baik dari jurnal, artikel, berita, studi kasus, dan standar terkait knowledge sharing. Kata kunci: knowledge sharing, knowledge sharing di perpustakaan, perpustakaan, strategi knowledge sharing Abstract. Knowledge sharing is believed to be an activity that is able to encourage creativity and create innovation in an organization. Many organizations have the initiative to implement knowledge sharing in order to create innovations. This paper proposes a discourse for libraries that want to implement knowledge sharing. This paper explains and analyzes the condition of the library and the implementation of knowledge sharing in the library and the technology that supports knowledge sharing. The steps that can be implemented in knowledge sharing include creating leaders and champions, creating sharing culture and trust among employees, creating office layout which encourage collaboration and motivating the employees to participate in knowledge sharing. This paper used literature study to search sources of information from journals, articles, news, case studies and standards related to knowledge sharing. Keywords: knowledge sharing, library, knowledge sharing strategies
PERILAKU PEREMPUAN PEDESAAN DALAM MENCARI DAN MENEMUKAN INFORMASI MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI Rosfiantika, Evi
Edulib Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v2i2.10042

Abstract

The high mortality of mothers and babies, can be prevented one of them with the convenience of women access information about reproductive health. women who have sufficient knowledge can take appropriate action to maintain and maintain their reproductive health, The more problems that exist about reproductive health, the provision of information is very important, with the correct and accurate information women will have the understanding and awareness to be healthy in the function and process of reproduction. This article is based on research results in leuwigoong Garut about the behavior of rural women in accessing information about reproductive health. The aim is to find out how rural women seek and find information on reproductive health. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. Data collection tools such as interviews, observation, and literature study. The results showed that rural women's behavior in accessing information on reproductive health, based on the need to improve the quality of healthy life during the process of reproduction. Information obtained from the nearest source of information, namely parents, midwives, hereditary advice and the people closest. The mass media does not get an important position for them to access information. The information found is used for oneself and spread verbally to the people closest to the environment.
Bahasa Inggris Calon Pustakawan Multitasking: Kiat-Kiat Menumbuhkan Minat Berbahasa Inggris Melalui Pendekatan Ramah Suasana Rusmono, Doddy
Edulib Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v5i2.4390

Abstract

Abstract. Ideas expressed by LIS (Library and Information Science) students in the form of writing are incomprehensible to some extent. The work of LIS students of UPI, the librarians to-be, needs to be examined. These students are learners categorized as SNED (Students of Non English Department) gaining experience through learning English in the EFL (English as a Foreign Language) environments worth investigating. Lack of skill to bridge a gap between their native language (Indonesian) and target language (English) creates a room for inadequacy especially to native speakers. Paragraphs written by these students as ELLs (English Language Learners) are not easily understood due to the constraints dealing with linguistic and cultural barriers. A very small number of studentshave been willing to write their answers in English language when it comes to  options of answering in English or answering in Indonesian language in the mid-termexamination.This phenomenon gives a picture of competency in expresing ideas in English which is still far from being sufficient. Approach using a qualitative method of research with interview and observation as instruments to collect data from informants results in facts that they lack of confidence leading to an impact factor of low quality of writing. Hence, facilitators should take necessary steps to help with warm and friendly conduct toward betterments in working out English instead of Indonesian English. Librarians as professionals in practice should have a good command of English and exercise it in their daily routines. Their “at-homeness” proves to be very low making it possible for a native speaker to misinterpret the original ideas of the ELLs. Culture as a factor influences and builds a sense, attitude, and response of the ELLs in interacting with a native speaker of the target language. It is found out that efforts with friendliness and pleasing approach bythe facilitators to make the ELLs feel comfortable plays an important part toward betterments.Key words: friendly atmosphere, paragraph writing, linguistic consraints, culture, SNED.Abstrak. Gagasan yang disampaikan dalam bentuk tertulis menggunakan Bahasa Inggris oleh Mahasiswa Program Studi Perpustakaan FIP-UPI, yang adalah calon Pustakawan, memerlukan penelitian. Para Mahasiswa ini adalah pembelajar yang berkategori SNED (Students of Non-English Department) yang belajar Bahasa Inggris dengan lingkungan EFL (English as a Foreign Language) yang menarik untuk diteliti. Kekurangmampuan menjembatani kesenjangan antara Bahasa Ibu mereka (Bahasa Indonesia) dengan Bahasa Penerima (Bahasa Inggris) menghambat keberterimaan oleh khususnya Penutur Asli (native speaker). Paragraf karya tulis SNED sebagai Pembelajar Bahasa Inggris (ELLs –English Language Learners) sering sulit dimengerti karena kendala linguistik dan kultur. Sedikit sekali Mahasiswa yang mau menulis didalam Bahasa Inggris pada UTS (UjianTengah Semester). Kenyataan ini menggambarkan betapa kemampuan Mahasiswamenyusun kalimat masih jauh dari memadai. Pendekatan menggunakan metode kualitatif dengan intrumen wawancara bersama informan menghasilkan simpulan bahwa lack of confidence onthe students' part merupakan impact factor. Teramati bahwa Bahasa Inggris yang digunakan masih merupakan Bahasa Inggris “Indonesia”. Pada prakteknya, status Pustakawan Multitasking menuntut profesional Pustakawan untuk dapat berbahasa Inggris didalam rutinitas kesehariannya. Dalam hal ini, “at-homeness” mereka masih rendah sehingga seorang native speaker yang mencoba memahami bahasa tulisan karya Pustakawan melakukan penafsiran yang keliru. Selain itu, pengetahuan ELLs mengenai kultur sasaran (Bahasa Inggris) memainkan peran sangat penting didalam berkomunikasi.Didalam menyampaikan gagasan mereka, para pembelajar ini mengalami kesulitan karena terkendala oleh kultur bahasa sasaran. Kultur ini mempengaruhi dan membentuk perasaan, sikap, dan respon ELLs didalam berinteraksi dengan penutur asli bahasa sasaran. Ditemukan bahwa upaya yang ramah dan menyenangkan dari pengajar selaku fasilitator untuk memperbaiki Bahasa Inggris para calon Pustakawan ini merupakan suatu keniscayaan.Kata kunci: ramah suasana, penulisan paragraf, kendala linguistik, kultur, SNED,.
PENGEMBANGAN ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC) BERBASIS ANDROID PADA PERPUSTAKAAN UPN “VETERAN” JAKARTA Nugroho, Fajar; Muljono, Pudji; Hermadi, Irman
Edulib Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v7i2.9196

Abstract

Abstract. UPN "Veteran" Jakarta Library wants to keep abreast of information technology development that can improve library quality. Smartphone with android operating system nowadays is one of knowing information technology that developed rapidly. The advantages of smartphones using android operating system is the ability to run multiple applications simultaneously, ease of access, and has a relatively cheap price with a lot of functions. The UPN "Veteran" JakartaLibrary currently has limitations in providing a collection search facility due to the less roomy space, the cost of electricity, and also the ergonomics of the device. Online Public Access Catalog (OPAC) or that can be known byonline catalog is a useful facility for the user and library in providing the means. Development OPAC withandroid-basedis expected to provide solutions to problems that can help users and also UPN "Veteran" JakartaLibrary in providing excellent service. In this research article will be presented about the stages of OPAC with android-bases development in UPN "Veteran" Jakarta Library by using System Development Life Cyle (SDLC) method. From the result of the research, it is concluded that thedevelopment of OPAC with android-bases in UPN "Veteran" Jakarta Library has been able to provide ten parameters of OPAC third generation. With the android-based OPAC is expected to help the user infinding the collection with the limitations of the search facilities provided by UPN "Veteran" Jakarta as well as providing variations in searching collection at OPAC library UPN "Veteran" Jakarta.Keywords: Development, OPAC, Android
PROTOTIPE LITERASI INFORMASI BERBASIS WEB SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA MAN INSAN CENDEKIA Kurnianingsih, Indah; Ekadiana, Nova; Deliasari, Arieni
Edulib Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v7i1.7542

Abstract

Abstract. Information Literacy (IL) Program is a library program that aims to improve the ability of library users to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effectively the needed information. Information literacy learning is essential to be taught and applied in education from the beginning of the school so that students are able to find and organize information effectively and efficiently particularly regard to the school assignment and learning process. At present, various educational institutions began to implement online learning model to improve the quality of teaching and research quality. Due to the advancement of information technology, the information literacy program should be adjusted with the needs of library users. The purpose of this study was to design web-based information literacy model for school library. This research conducted through several stages which are: identifying the needs of web-based IL, designing web-based IL, determining the model and the contents of a web-based IL tutorial, and creating a prototype webbased IL. The results showed that 90,74% of respondents stated the need of web-based learning IL. The prototype of web-based learning IL is consisted of six main units using combination of the Big6 Skills model and 7 Concept of Information Literacy by Shapiro and Hughes. The main fiveth units are Library Skill, Resource Skill, Research Skill, Reading Skill, and Presenting Literacy. This prototype web-based information literacy is expected to support the information literacy learning in a holistic approach.
HUBUNGAN KONEKSI WIRELESS FIDELITY (WiFi) DENGAN MINAT MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN PUSAT ITB Nurfajriah, Dila Farida; Ajie, Miyarso Dwi
Edulib Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edulib.v3i1.4148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketersediaan koneksi wifi dengan minat mahasiswa dalam memanfaatkan Perpustakaan Pusat ITB. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui hubungan ketersediaan koneksi wifi dengan minat kunjung mahasiswa ke Perpustakaan Pusat ITB. 2) Untuk mengetahui hubungan ketersediaan koneksi wifi dengan minat baca sumber elektronik ilmiah mahasiswa di Perpustakaan Pusat ITB. 3) Untuk mengetahui hubungan ketersediaan koneksi WiFi dengan minat memanfaatkan perpustakaan digital di Perpustakaan Pusat ITB. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yaitu meneliti sejauh mana hubungan ketersediaan koneksi wifi dengan minat mahasiswa dalam memanfaatkan Perpustakaan Pusat ITB. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua cara, yaitu Dokumentasi dan Kuesioner. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan koneksi wifi berhubungan kuat dengan minat mahasiswa dalam memanfaatkan Perpustakaan Pusat ITB, ketersediaan koneksi wifi berhubungan kuat dengan minat kunjung mahasiswa ke Perpustakaan Pusat ITB, ketersediaan koneksi wifi berhubungan rendah dengan minat baca sumber elektronik ilmiah mahasiswa di Perpustakaan Pusat ITB, serta ketersediaan koneksi wifi memiliki hubungan rendah dengan minat memanfaatkan perpustakaan digital mahasiswa di Perpustakaan Pusat ITB.

Page 7 of 23 | Total Record : 221