cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 68 Documents
Alih Fungsi Kawasan Kampus Terpadu UII dan Pengaruhnya Terhadap Aliran Limpasan Permukaan Brontowiyono, Widodo; Siswoyo, Eko; Lupiyanto, R.
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 1, No 2 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Kampus Terpadu UII yang menempati daerah resapan primer dikhawatirkan akanmenimbulkan degradasi sumberdaya air. Perkembangan kawasan terbangun diindikasikan akanmeningkatkan aliran limpasan permukaan dan menurunkan pasokan airtanah. Penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui koefisien aliran limpasan permukaan (surface runoff) sesudah didirikannya KampusTerpadu UII dengan menggunakan rumus koefisien aliran puncak (Cp) dan koefisien aliran volumetrik(Cv) serta untuk mengetahui apakah pembangunan gedung Kampus Terpadu UII memiliki dampakterhadap lingkungan, khususnya kondisi hidrologi. Penelitian menggunakan data primer dan sekunderdengan metode analisis, yaitu perhitungan matematis dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkankoefisien aliran puncak (Cp) pada tahun 1993 sebelum berdirinya Kampus Terpadu UII sebesar 0,3 danpada tahun 2004 setelah berdirinya Kampus Terpadu UII sebesar 0,35, sedangkan koefisien aliranvolumetrik (Cv) pada tahun 1993 sebesar 0,3 dan pada tahun 2005 sebesar 0,32. Nilai tersebutmenunjukkan aliran limpasan tidak mengalami peningkatan signifikan. Artinya, pembangunan KampusTerpadu Universitas Islam Indonesia tidak menimbulkan dampak yang sangat berbahaya terhadaplingkungan, khususnya kondisi hidrologi. Hal ini dikarenakan kawasan Kampus Terpadu UII sudahdilengkapi dengan saluran drainase yang cukup baik, sumur-sumur resapan, taman kampus dan hutankampus.Kata kunci: alih fungsi kawasan, aliran limpasan permukaan, Kampus Terpadu UII
Keanekaragaman Tanaman Obat sebagai Larvasida dalam Upaya Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Permadi, I Gede Wempi D.S.
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 5, No 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit DBD yang diketahui disebabkan oleh nyamuk Aedes. Untuk mengurangi kasus penyakit degue adalah dengan pengendalian vektor baik secara kimia maupun secara hayati. Salah satu pengendalian penyebaran penyakit ini dilakukan dengan mengontrol vektornya yaitu nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida, misalnya Abate berbahan aktif Temephos. Bahan insektisida tersebut walaupun memiliki efektitas yang tinggi, akan tetapi bisa berdampak negatif terhadap lingkungan dan menimbulkan resistensi dari organisme target. Salah satu cara untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan penggunaan insektisida alami yang lebih ramah lingkungan atau dengan tumbuhan hayati. Metode penulisan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pengambilan data melalui tinjauan pustaka. Analisis data secara diskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar. Kata Kunci : tanaman obat, larvasida
Pelestarian Lingkungan Candi dengan Memadukan Teknik Penanggulangan Banjir Studi Kasus Candi Blandongan di Kawasan Batujaya Kabupaten Karawang Rahmah, Nuzuliar
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 7, No 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelestarian kawasan merupakan salah satu langkah untuk mempertahankan keberadaan benda- benda atau cagarbudaya maupun peninggalan kepurbakalaan, tinggalan budaya yang menunjukan tingkat dan perkembanganperadaban nenek moyang yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dankebudayaan. Kawasan cagar budaya Batu Jaya secara geografis terletak di desa Telagajaya kecamatan Batujayakabupaten Karawang. Kawasan ini memiliki sekitar empat puluh sembilan situs dimana salah satu situs yang sedangdikembangkan adalah candi Blandongan. Sebagai kawasan lindung, candi ini diharapkan berguna menjadi mediapendidikan dan lokasi wisata budaya yang menarik buat masyarakat. Lingkungan situs terletak di daerah persawahandan pemukiman dimana pada saat musim penghujan dan terjadi air laut naik menimbulkan permasalahan baru yaitubanjir yang dapat merusak elemen-elemen candi, sehingga perlu adanya teknik dalam menanggulangi pengelolaanlingkungan tersebut. Teknik pengendalian banjir yang diterapkan yaitu dengan membuat selokan dengan kedalaman 2m, lebar 1 m dan membuat tanggul setinggi 0,5 m mengelilingi candi, serta membuat kolam penampungan airberukuran panjang 2 m, lebar 2m dan kedalaman 2,5 m. Dengan teknik pengendalian banjir ini dapat mencegahterjadinya banjir dan melindungi kerusakan-kerusakan situs candi ini. Pelestarian situs ini sangat penting mengingatsitus ini merupakan tempat wisata dan peribadatan dan yang terpenting dengan adanya cagar budaya ini dapatmeningkatkan pendapatan masyarakat disekitar nya dan Kabupaten KarawangKata Kunci : Pelestarian, situs , candi Blandongan, penanggulangan
Teknik Konservasi Tanah serta Implementasinya pada Lahan Terdegradasi dalam Kawasan Hutan Wahyudi, Dr
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 6, No 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Large of degraded forest areas in Indonesia namely 19.5 million ha and its rate start from 1.8 to 2.84 million ha years -1 . Initially in the form of virgin forests, they were degraded become low potential forest, scrub, bush, grass land to critical land. The critical land is very dangerous for natural resources establishment because happened the high erosion and menacing flood. The solutions to minimize the environmental damage in the critical land are developing the soil conservation technique in the sites. This research was aimed to collect and analyze some soil conservation techniques and its implementation in the degraded land of forest regions. The research was conducted with literature and fields study in the PT. Gunung Meranti areas, Kapuas District, Central Kalimantan Province. Some soil conservation techniques that applied in the degraded land of forest regions are wet masonry, stone terrace works, gabion works,log retaining works,log grib works,bamboo and wicker terrace, soil bag terrace works and straw mat terrace works. To support the civil and vegetation soil conservation technique, commonly using the water channels as sod water channel works, stone water channel works, soil bag water channel works and catchment pipe culvert.. Keywords: Critical land, erosion, soil conservation technique
Bioremediasi Lumpur Minyak (Oil Sludge) dengan Penambahan Kompos sebagai Bulking Agent dan Sumber Nutrien Tambahan Juliani, Any; Rahman, Fudhola
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 3, No 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bioremediasi merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah berbahaya yang relatif lebih ekonomis,mudah dan ramah lingkungan. Teknologi ini memanfaatkan aktivitas mikroba untuk mengolah limbahberbahaya tadi menjadi lebih rendah bahayanya atau bahkan tidak berbahaya sama sekali. Salah satulimbah yang berpotensi menjadi limbah berbahaya dari aktivitas industri adalah limbah oil sludge. Oilsludge memiliki karakteristik tertentu sehingga untuk proses bioremediasinya perlu dicampur dengantanah. Pencampuran dengan tanah bertujuan untuk memperbaiki porositas bahan sehingga pertukaranoksigen dapat berlangsung lebih baik. Oksigen diperlukan mikroba untuk penguraian limbah. Selainoksigen, mikroba juga memerlukan nutrien penunjang yang minim disediakan oleh lingkungan. Komposmempunyai kemampuan untuk meningkatkan porositas, merupakan bahan nutrien tambahan bagimikroba serta sumber mikroba yang sangat kaya. Oleh karena itu, kompos dapat ditambahkan padaproses bioremediasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh penambahan kompos pada bioremediasi oil sludge PT Pertamina Cilacap. Selain itu ditelitijuga porsi penambahan kompos dan proporsi tanah dan oil sludge yang dapat memberikan hasildegradasi oil sludge terbaik. Berdasarkan hasil penelitian, kompos memberikan pengaruh positifterhadap proses bioremediasi. Reaktor yang diberi kompos lebih banyak yaitu sebanyak 10% memberikanangka penurunan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) yang lebih baik dari reaktor yang hanya diberi5% kompos. Kompos pada penelitian ini lebih berperan sebagai bulking agent serta sumber nutrientambahan dibanding sebagai penyumbang mikroba pendegradasi. Mikroba yang berperan lebih banyakselama proses adalah mikroba indigenous dari limbah oil sludge. Hasil terbaik juga diberikan olehreaktor dengan proporsi tanah dan oil sludge yang sama. Efisiensi penurunan TPH tertinggi adalahsebesar 39% selama 21 hari.Kata kunci: oil sludge, bioremediasi, kompos, TPH, bulking agent, nutrien, degradasi microbial
Pengembangan Teknologi Air Bersih Masyarakat dalam Rangkaian Percepatan MDG’s 2015 Di Kabupaten Malang Farahdiba, Aulia ulfah; Ramdhaniati, Annisa; Soedjono, Eddy S.
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 6, No 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MDG’s (Millenium Development Goal’s) 2015 menjadi salah satu komitmen percepatan sanitasi yang harus dicapai di seluruh wilayah Indonesia. Kondisi pelayanan air bersih penduduk Indonesia masih tergolong kurang memenuhi aspek keberlanjutan di segi kualitas dan kuantitas. Selain itu, pemerataan pelayanan penyediaan air bersih masih kurang, terutama pada daerah perdesaan. Maka dalam rangka percepatan capaian akses air bersih di wilayah Indonesia, perlu adanya evaluasi dari aspek teknologi, sosial, dan budaya. Pada studi kasus program percepatan sanitasi, Kabupaten Malang, Desa Argosari menjadi salah satu kawasan strategis yang memiliki potensi sumber daya alam sebagai wilayah konservasi lingkungan dalam pelestarian hutan dan perlindungan air bersih. Sehingga memiliki potensi sumber air (mata air) yang berkualitas. Namun permasalahan yang yang terjadi, hampir seluruh masyarakat tidak memiliki akses air bersih yang layak. Sehingga, penerapan teknologi distribusi air bersih diaplikasikan untuk meningkatkan kapasitas penduduk yang terlayani dengan air bersih dan diharapkan dapat mempercepat capian sanitasi Indonesia di tahun 2015. Kata Kunci : Air bersih, sanitasi, Kabupaten Malang
Pengendalian Kebisingan pada Fasilitas Pendidikan Studi Kasus Gedung Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta S. Handoko, Jarwa Prasetya
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 2, No 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebisingan merupakan masalah yang menyertai perkembangan pembangunan kota, sebagai akibatmeningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas penduduk di perkotaan. Kebisingan yang kita dirasakan,dapat kita kurangi tingkat gangguannya dengan melakukan upaya pengurangan atau pengendaliankebisingan. Seiring dengan berkembangnya pembangunan disegala bidang di Indonesia dan diYogyakarta pada khususnya, meningkatnya pertumbuhan sarana dan prasarana transportasi daratmenyebabkan kebisingan dari arus lalu lintas yang ada menjadi tidak terhindarkan.Gedung Sekolah Pascasarjana UGM sebagai salah satu bangunan milik UGM yang berfungsi untukkegiatan pendidikan, berlokasi di Bulaksumur utara yang merupakan kawasan yang sangat pesatperkembangannya, baik pertumbuhan permukiman penduduk maupun arus lalu lintasnya, sehinggamemiliki tingkat kebisingan lingkungan yang cukup tinggi.Sebagai gedung untuk pendidikan perguruan tinggi, Gedung Sekolah Pascasarjana UGM diharapkandapat menjadi tempat yang kondusif bagi terlaksananya kegiatan akademik, sehingga dibutuhkan tingkatkebisingan yang rendah. Hal tersebut membutuhkan suatu pengendalian kebisingan lingkungan diGedung Sekolah Pascasarjana UGM. Pengendalian kebisingan dilakukan terhadap kebisingan ekteriordan interior seluruh bangunan.Dengan makalah ini dapat diperoleh gambaran umum tentang upaya yang dilakukan, manfaat yangdiperoleh dan kekurangan- kekurangan yang terdapat dalam pengendalian kebisingan pada fasilitaspendidikan dengan studi kasus Gedung Sekolah Pasca Sarjana UGM Yogyakarta. Makalah inimerupakan suatu proses evaluasi purna huni level indikatif dengan metode deskriptif mengenaipengendalian kebisingan yang dilakukan dikaitkan dengan indikasi keberhasilan pengendaliankebisingan pada bangunan.Terdapat beberapa rekomendasi dari pembahasan yang dilakukan pada makalah ini yaitu: (1) pemilihansite atau lokasi fasilitas pendidikan dioptimalkan pada daerah dengan kepadatan penduduk rendah dandiusahakan tidak pada pusat ekonomi, (2) pengendalian kebisingan interior, efektif dilakukan denganperancangan organisasi ruang yang mempertimbangkan fungsi dan tingkat kebisingan yang diijinkanuntuk fungsi bersangkutan, (3) pengendalian eksterior dapat dilakukan dengan menggunakan penghalangdan atau barier bising, memperluas sempadan bangunan, meletakan bangunan yang membutuhkanketenangan pada posisi terjauh dari sumber kebisingan lingkungan yang ada. Selain itu dapatmenggunakan parfum akustik yang berupa gemericik air untuk menyamarkan kebisingan lingkungan yangterjadi.Kata kunci: kebisingan, pengendalian kebisingan, fasilitas pendidikan
Kajian Potensi Pemanfaatan Sampah Organik Pasar berdasarkan Karakteristiknya (Studi Kasus Pasar Segiri Kota Samarinda) Rahayu, Dwi Ermawati; Sukmono, Yudi
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 5, No 2 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar tradisional merupakan salah satu sumber penghasil sampah yang cukup besar sehingga perlu dilakukan kajian untuk mengetahui potensi pemanfaatannya termasuk di Pasar Segiri Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling sampah sesuai SNI Persampahan 19-3964-1995 yang dilakukan selama 8 hari berturut turut untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah pada 33 los pedagang. Responden sebanyak 50 pedagang pasar untuk mengetahui potensi keterlibatan pedagang dalam pengelolaan sampah pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah yang dihasilkan sebesar 5,94 m 3 /hari dengan potensi terbesar berasal dari sampah organik yang mudah terurai yaitu 78, 26%. Berdasarkan neraca kesetimbangan massa sampah dengan memperhatikan nilai recovery sampah maka residu yang dihasilkan untuk dibuang ke TPA sebesar 278,09 kg/hari. Peran serta pedagang dalam pengelolaan sampah pasar masih rendah sebatas pewadahan sampah tanpa melakukan pemilahan. Kata kunci : sampah organik, pasar, pemanfaatan, timbulan sampah
IMPROVING CARRYING CAPACITY BY DEVELOPING RAINWATER HARVESTING: A CASE OF OYO WATERSHED, GUNUNGKIDUL, INDONESIA Brontowiyono, Widodo; Lupiyanto, R; Malik, A.H.
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 1, No 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oyo watershed, which mainly consists of rural area with 517,352 inhabitants and 0.65%/annum populationgrowth, is one of degraded watersheds in Indonesia. Although the local government has formulated variouswatershed developments, the agriculture productivity of this area is still low. Water resources are the mainfactor that influences the low carrying capacity of its agriculture sector. Its abundant water availability(225,278,277 m3/year) indicates the potential water carrying capacity. With the annual rainfall of 1,858 mmand the low water demand (25,095,223 m3/year), it has a potential water surplus of 200,183,054 m3/year. Inreality, due to the low rainwater harvesting, the carrying capacity is also low, indicated by the value of 0.67with the population pressure of 1.49. This causes a revenue deficit for farmers who earn Rp 160,017.36million/year while the normal living cost is Rp 2,483,289.60 million. This indicates the low optimality of waterresources management. Therefore, the main target of Oyo Watershed management program is to use theavailable rainwater optimally to guarantee the stability of water availability in dry seasons.
Distribusi Spasial Karbon Monoksida Ambien di Lingkungan Kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Santoso, Dian Hudawan
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 6, No 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana distribusi spasial CO, menganalisis pengaruh kepadatan kendaraan bermotor, kondisi meteorologi dan penggunaan lahan terhadap konsentrasi CO di Kampus UGM. Digunakan metode moving observation technique untuk mendapatkan data primer. Hasil pengukuran yaitu: bagian utara CO pagi 20,1 ppm; siang 17,4 ppm dan sore 24,3 ppm; bagian tengah CO pagi 15,3 ppm, siang 14,7 ppm dan sore 13,1 ppm; bagian selatan CO pagi 18,4 ppm siang 18,5 ppm dan sore 28,3 ppm. Persamaan hasil regresi linier berganda yang paling sesuai dengan tidak memasukkan variabel iklim mikro adalah CO = 11,744 + 0,002 K_B. Ajusted R Square sebesar 0,276 selalu lebih kecil dari R square. Konsentrasi CO ambien di kampus UGM di bawah ambang batas baku mutu DIY yaitu 35 ppm. Kata Kunci : CO, polusi udara, kepadatan kendaraan bermotor