Harmoni: Jurnal Pendidikan dan Penelitian Seni Budaya
Harmoni: Jurnal Pendidikan dan Penelitian Seni Budaya. Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Jurnal Harmoni menerbitkan karya ilmiah hasil penelitian dibidang pendidikan seni rupa, ilmu seni, dan budaya yang meliputi Jurnal pendidikan seni rupa dan Penelitian ilmu-ilmu seni dan budaya. Mempublikasi hasil-hasil kajian dan penelitian orisinil dengan perspektif multidisipliner dan transdisipliner khususnya ilmu-ilmu pendidikan, seni dan kebudayaan. Jurnal ini bertujuan memperluas khasanah pemikiran dan penelitian yang memiliki konsep, teori dan paradigma yang progresif serta menghasilkan metodologi penelitian seni yang holistik. Ruang lingkup Jurnal Harmoni terkait dengan pemikiran pendidikan, penelitian ilmu-ilmu seni, budaya dan pengajarannya, meliputi: Studi Pendidikan Seni Rupa Studi Pengkajian Seni Studi Penciptaan Seni Studi Kebudayaan Ilmu Desain Komunikasi Visual Ilmu Seni Budaya Ilmu Antropologi seni Ilmu Sosiologi seni Ilmu Psikologi seni Sejarah Seni Manajemen Seni Cultural Studies Penulis diijinkan dari segala kalangan mahasiswa, dosen, pendidik, masyarakat umum dan peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, pada bulan April dan Oktober.
Articles
65 Documents
ARTISTS ON INSTAGRAM: KAJIAN BUDAYA POPULAR LIFESTYLE TERHADAP FENOMENA EMBARGO MANDIRI SENIMAN URBAN MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
DESSY RACHMA WARYANTI
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 7, No 1 (2017): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26618/jh.v7i1.11729
Kebutuhan untuk memiliki makna dalam masyarakat di era informatika ini adalah terbitnya keinginan untuk diakui dalam media virtual. Semakin diakui dalam dunia virtual terlepas dari apa yang nyata dalam dunia sadar manusia dianggap semakin populer dan menjadi pusat sorotan. Seniman dapat menciptakan pergerakan mereka sendiri dalam kancah embargo mandiri. Tanpa biaya dan tanpa ramah tamah dalam galeri, setiap seniman otodidak maupun profesional dapat memiliki pengakuan dan penggemar sendiri-sendiri. Hal ini merobohkan konsep batas antara proletar dan borjuis, otodidak dan akademis, setiap seniman mampu memiliki kesempatan untuk eksis dan populer dengan keunikan media yang mereka usung sendiri-sendiri.
FENOMENA IDE GERAK PADA PENCIPTAAN SENI KRIYA KAYU
SEPTIANTI SEPTIANTI
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 8, No 1 (2018): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Dalam seni kriya kayu, terdapat pekerjaan dengan tingkat dasar atau tingkat permulaan. Kayu sangat banyak dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai benda kerajinan seperti patung, wayang golek, topeng, furnitur, dan hiasan ukir-ukiran. Para seniman kayu mulai mengembangkan ide gerak dalam penciptaan karyanya. Ide gerak pada karya kayu ini merupakan benda yang bergerak menggunakan mesin maupun manual dengan penggunaan bahan berupa kayu sebagai media dalam proses penciptaanya. Dalam pengamatan ini dilakukan dengan teknik interpretasi sebagai cara untuk memperoleh informasi mengenai ide gerak selain hal tersebut dalam perkembangan seni kriya baik dulu maupun sekarang yang mengalami perubahan terhadap perkembangannya.
EKSISTENSI SENI LUKIS REALISME DI ERA POST-MODERNISME (Tinjauan Karya Dede Eri Supria)
MEISAR ASHARI
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 2, No 1 (2012): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Implikasi dari sebuah pernyataan “realisme” adalah bagaimana kita menemukan bermacam-macam fase fantasi diantara idealisme era atau masa dan intelektualisme masa kini. Realisme adalah salah satu paham atau aliran warisan yang sangat familier mengemukakan kenyataan atau sesuatu yang bersifat lahiriyah. Berusaha dengan segala daya untuk menyatakan perwujudan obyek yang tepat dan selalu berdasar atas keyakinan atas eksistensi obyektif dari sesuatu. Impresionisme.Keberadaan seni lukis realisme saat ini tidak lepas dari upaya yang telah di lakukan oleh orang-orang sebelum kita dan seni lukis realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup), sekingga kerap kali disebut dengan peniruan dari obyek sebenarnya, Cuma pada pengungkapannya tergantung pada siapa saja yang ingin mencoba untuk menggambarkannya. Eksistensi Post-Modernisme adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Post-modern yang berarti kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini, jadi post-modernisme adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Dede Eri Supria dengan karyanya "Tukang Daging" (juga dikenal sebagai "Menunggu Pembeli atau Menunggu untuk Pelanggan)” yaitu karya tahun 1981. Salah satu karya yang ikut menopang keberadaan Dede sebagai seniman dalam dunia seni lukis. Penggambaran karyanya dengan gaya 'superrealis' seperti ketepatan optik pada bidikan kamera. Lukisan Dede ibarat fotografi realitas yang muncul sebagai dokumentasi bercerita tentang suasana jaman atau era. Penangkapan objek meja, tenda, dan daging, menggambarkan unsur-unsur pasar pinggir jalan yang dapat ditemukan di mana saja di perkotaan di Indonesia, sedangkan bumi retak kering latar belakang adalah sepenuhnya unplaceable.
SENI LUKIS OPLOSAN SENI YANG DEKAT DENGAN MASYARAKAT
DIDUNG PUTRA PAMUNGKAS
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 6, No 1 (2016): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Art is so close to the people, an artist creates a work of art is also so close from their people. Then a work of art created and appreciated by people. With art, an artist deliver an idea or ideas to be delivered to the general public. Art and the people a kind of relationship that both need each other and complement each other, each formed and shaped. Therefore, painting movement oplosan have purpose to get closer to the general public. It’s why the movement of painting oplosan always done in public places.oplosan painting is painting that in its creation mixing technique, materials, and may also be thought or idea, who performed together in one place is determined.
‘LIMBAH BERBUNYI’ (Seni Pertunjukan Sebagai Media Kritik Terhadap Lingkungan)
BATARA SITOHANG
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 8, No 1 (2018): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan perlu mendapat perhatian oleh semua disiplin ilmu, termasuk seni. Melalui kreatifitas seniman dimungkinkan untuk meciptakan karya seni yang bertajuk kritik terhadap realitas lingkungan, yang dapat mengajak dan memberi kesadaran bagi setiap orang agar memperhatikan kelestarian lingkungan. J Moong Satoso Pribadi lewat karya musiknya yang diberi tema ‘limbah berbunyi’ telah menginspirasi banyak seniman dan juga banyak orang untuk memperhatikan lingkungan. Lewat karyanya, Moong telah membuktikan bahwa tidak selamanya limbah itu menjadi sumber malapetaka bagi manusia tetapi bagi orang-orang yang kreatif hal ini bisa menjadi sesuatu yang memiliki nilai estetis.Melalui tulisan ini, penulis melakukan kritik terhadap karya J Moong Santoso Pribadi dari perspekti kritik lingkungan. Kritik lingkungan ini sebenarnya dikhususkan pada kritik sastra yang bertemakan lingkunagan (ecocriticsm). Tetapi menurut penulis bahwa struktur bentuk komposisi suatu musik tidak jauh berbeda dengan struktur karya-karya sastra. Bahkan bila diuraikan secara rinci malah ada banyak persamaan di antara keduanya, dan itulah yang menjadi alasan penulis menggunakan teori ini untuk mengulas karya J Moong Santoso Pribadi.
IMAGO DEI
GALIH REZA SUSENO
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 7, No 1 (2017): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Segala sesuatu yang dahulu dianggap nonrealitas kini dimaterialisasikan atau dijadikan fakta, dan kini mengambil alih dunia realitas. Seperti nampak di generasi saat ini dimana dunia telah dijajah oleh wujud citraan, ada dalam bentuk representasi. Dunia yang didominasi ontologi citra(imagologi) yang representasinya dianggap nyata. Manusia tidak peduli kedalaman makna, atau spirit dibalik tontonan citra tersebut, sebab yang mereka inginkan hanyalah tanda, yang mereka puja dan rayakan sifat-sifat permukaan dan permainannya. Didalam Imagolgi manusia diperangkap di dalam sebuah dunia paradoks, yang mencampurkan jagad materi dan gaya hidup yang bersifat dangkal. Tidak ada lagi ruang bagi refleksi perenungan perenungan spiritual. Menyadari hal tersebut saya menangkap pentingnya penghaayatan spiritualitas transenden yang memabawa manusia menyadari realitas Ilahi dalam hidupnya. Memaknai spiritualitas ilahi dalam citra Imago Dei dalam seni visual yang membawa manusia kembali kepada kembali kepada hakikatnya sebagai citra Allah. Karena dalam spiritualitas manusia (seniman) menemukan dirinya secara otentik. Nilai-nilai spiritualitas Imago Dei diperlukan untuk dasar iman atau pondasi kebenaran yang kuat dalam mengarungi arus banalitas imagologi.
VISUALISASI METAMORPHOSIS LEBAH MADU DENGAN TEKNIK MAKRO FOTOGRAFI
ADITYA HEDIANTO WIBOWO
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 6, No 1 (2016): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Metamorphosis serangga khususnya lebah madu menyimpan potensi keindahan yang jarang terlihat, berbeda dengan objek serangga lainnya yang hampir sama dalam penyusunan dan bentuknya, metamorphosis serangga khususnya lebah madu tersusun dari berbagai pola dan tekstur yang bahkan memiliki bentuk yang menarik untuk dilihat menggunakan teknik makro fotografi. Dengan menggunakan tehnik makro fotografi yang dapat memperbesar sebuah objek dan menangkap detail-detail maka keindahan pemandangan metamorphosis serangga khususnya lebah madu dapat terlihat jelas. Pemilihan metamorphosis serangga khususnya lebah madu sebagai objek dalam fotografi dengan menggunakan tehnik makro fotografi merupakan sebuah hal baru. Selain dapat menambah wawasan karya juga diharapkan dapat memacu fotografer lain agar tidak terpaku pada objek-objek yang sama setiap pengambilan gambar.
ALAT MUSIK TRADISI GENDONG-GENDONG KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN
ARHAMUDDIN ALI
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 2, No 1 (2012): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Alat musik gendong-gendong merupakan hasil karya estetis yang lahir dari kehidupan sosial masyarakat yang mengedepankan nilai-nilai berdasarkan estetika dan etika orang bugis. Hadirnya alat musik gendong-gendong dalam masyarakat mencerminkan tentang cara dan pengolahan kekayaan alam secara tradsional pada tatanan kehidupan masyarakat. Nilai-nilai musikal gendong-gendong tak lepas dari peradaban orang bugis Sulawesi-Selatan khususnya pada masyarakat Dusun Mattirodeceng Desa Pujananting Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru yang dipengaruhi oleh peradaban-peradaban asing yang memperkaya budaya tradisi masyarakat.Alat musik gendong-gendong merupakan salah satu alat musik tradisional Sulawesi-Selatan yang tergolong dalam penggolongan idiophones yang masih memiliki kandungan nilai sosial dalam masyarakat yang berhubungan dengan peradaban orang bugis sebagai salah satu suku di Sulawesi-Selatan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan pendataan tentang segala bentuk kesenian tradisional Sulawesi-Selatan segera dilakukan untuk menjaga keaslian dan menjadi literatur tentang data-data tersebut. Semua lembaga penelitian hendaknya menjadikan kegiatan tersebut sebagai salah satu prioritas untuk menumbuh kembangkan semangat meneliti dibidang seni budaya lokal.
APRESIASI SENI LUKIS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ANDRIK MUSFALRI
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 7, No 1 (2017): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26618/jh.v7i1.11703
Fine art in Indonesia is growing quite well with Indonesian art to retain the title. In this development, the art does not look different every existing disciplines because it does not need the attitude of specialists to produce a masterpiece. With creativity honed, an art can be born without the need for attachment. The artists are free to express, sometimes tend to look to play around with experiments to produce a high-value art. Fourth view student of Institut Seni Indonesia Yogyakarta, that pure art in addition to the expression language can also provide real benefits to society, such as for example on their activities in SLB Yogyakarta, they not only appreciate about the world of children with special needs, but through their art able to give happiness, benefit personally as performers who falls spaciousness directly, that art is not pegged on acknowlege looking acknowlege collectors and art world, but art can appreciate significantly, the purpose and benefits of the artist to appreciate a problem through the arts.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENYEWAAN SOUND SYSTEM PADA PLAY SOUND YOGYAKARTA
FEBRA SIANIPAR
Harmoni: Jurnal Pemikiran Pendidikan, Penelitian Ilmu-ilmu Seni, Budaya dan Pengajarannya Vol 8, No 1 (2018): HARMONI
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muham
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26618/jh.v8i1.11765
This research discusses the strategy of developing a sound system rental company by doing case study on Play Sound Yogyakarta. The strategy in question is the creation of a unique and valuable way, involving a different mindset of an activity. The research methodology used is a quantitative methodology based on SWOT analysis and IE matrix. The results of the analysis show that the variables that become the strength is the most complete equipment show, rent the small and large scale sound, the best service, cooperative relationship with many parties. The disadvantages are limited experts, non-permanent employees, expensive maintenance fees, not well-known brand image. Opportunities are many events need sound, a priority for national events, the existence of marketing through social media. The threat is the emergence of new competitors, the number of competitors make the price below standard. Factor analysis of IE shows in the position of cell IV that grow and build (growth and build). Suitable strategies are intensive (market penetration, market development and product development) or integration (backward integration, forward integration and horizontal integration).