cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 24078751     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024" : 7 Documents clear
Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Perumahan Layak Huni Di Wilayah Pinggiran Perkotaan (Studi Kasus Di Dusun Tambakbayan, Desa Caturtunggal, Sleman, Di Yogyakarta) Suhaimi, Ismaturrahmi; Giyarsih, Sri Rum; Marwasta, Djaka; Budiani, Sri Rahayu
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.12.2.193-205

Abstract

Permasalahan perumahan merupakan tolak ukur bagi pembangunan dan kesejahteraan yang terkait dengan tingkat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Dusun Tambakbayan berada di kawasan yang cukup modern, yaitu di antara kompleks pertokoan, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, perkantoran, perguruan tinggi, dan hotel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi dan perumahan, serta menganalisis hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dan perumahan penduduk di Dusun Tambakbayan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara sensus dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan mengunakan tabel dan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki kondisi perumahan yang layak huni. Namun demikian, masih terdapat sekitar 20 persen keluarga yang menempati rumah tidak layak huni. Rumah layak huni mayoritas dihuni oleh keluarga dengan pendidikan kepala keluarga minimal sekolah menengah atas, memiliki pekerjaan formal, berpendapatan di atas upah minimum provinsi, dan jumlah anggota keluarga kurang dari tiga. Pendapatan kepala keluarga memiliki hubungan signifikan dengan kondisi perumahan, sedangkan pendidikan kepala keluarga, status pekerjaan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga, dan status kepemilikan rumah tidak berhubungan signifikan dengan kondisi perumahan.
Analisis Laju Abrasi dan Mitigasi Bencana Pada Kawasan Pesisir Kota Maumere Bani, Gregorio Antonny; Laalobong, Sanherip; Tea, Bernadetha
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.12.2.121-130

Abstract

Sejak terjadinya bencana Tsunami pada tanggal 12 Desember tahun 1992 di Kota Maumere, kemunduran garis pantai menjadi semakin jauh dan mengakibatkan kerusakan kawasan perumahan, pertokoan, industri dan pariwisata. Fenomena ini memberikan kerugian yang cukup berarti bagi masyarakat yang berada di wilayah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya abrasi di pantai Kecamatan Alok dan Alok Barat, serta mengetahui upaya pencegahan dan penanggulangan abrasi berdasarkan faktor-faktor penyebab abrasi di pantai Kecamatan Alok dan Alok Barat dengan menggunakan metode survey dan observasi yang dilengkapi dengan pengolahan citra seri Landsat ETM+7. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disimpulkan hal-hal pokok penelitian, antara lain: abrasi di kecamatan Alok dan Alok Barat Kabupaten Sikka, disebabkan oleh faktor alami dan manusia, dimana yang memiliki nilai yang sangat tinggi adalah geologi, kemiringan pantai dan pola pemukiman masyarakat, serta yang juga memilki nilai tinggi dalam memicu abrasi adalah arak pasang surut dan penggunaan lahan, dengan nilai indeks kerentanan sebesar fisik pantai yang berada pada kategori yang sangat tinggi, yaitu 89, 44. Penanggulangan masalah abrasi di kecamatan Alok dan Alok Barat Kabupaten Sikka, harus dilakukan dengan cara penanaman bakau dan pembangunan offshore breakwater
Sistem Dinamik Bauran Energi Nuklir pada Skenario Penurunan Emisi Sektor Energi Listrik di Kalimantan Solihat, Sufiana; Driejana, Driejana
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.12.2.131-149

Abstract

Dengan perkembangan industri smelter dan rencana pemindahan Ibu Kota Negara, di wilayah Kalimantan diperkirakan akan terjadi peningkatan kebutuhan listrik yang cukup besar. Jika suplai listrik tetap berasal dari pembangkit konvensional, emisi gas rumah kaca (GRK) dan pencemar udara (PU) akibat pemenuhan kebutuhan industri dan domestik di masa yang akan datang akan semakin meningkat dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia serta lingkungan. Bauran energi nuklir berpotensi dapat berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan listrik yang meningkat tersebut dengan tingkat emisi yang jauh lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan beban emisi dari sektor energi listrik pada kondisi dasar (saat ini) dan pada skenario intervensi bauran EBT termasuk nuklir, ke dalam rencana suplai listrik di Kalimantan menggunakan metode sistem dinamik. Simulasi dilakukan pada empat skenario, yang dirancang berdasarkan proyeksi kebutuhan listrik dan proporsi bauran pembangkit (nuklir, fosil, dan energi terbarukan seperti surya dan angin) yang bervariasi. Perhitungan emisi CO2, SO2, NOx, CO, PM10, dan PM2.5 pada skenario dasar dilakukan dengan asumsi penggunaan bahan bakar fosil di sektor pembangkit listrik. Sedangkan skenario disusun berdasarkan prediksi kebutuhan listrik dengan memperhitungkan laju pertumbuhan populasi dan dua kondisi pertumbuhan industri yaitu konservatif (berdasarkan laju pertumbuhan saat ini), dan ekspansif pada tahun 2021-2060. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PLTN berpotensi menjadi sumber energi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan dengan dampak positif pada pengurangan emisi dan perbaikan kualitas udara.
MANGROVE HEALTH INDEX IN MARTAJASAH MANGROVE ECOTOURISM, BANGKALAN REGENCY, EAST JAVA, INDONESIA Farid, Akhmad; Setiawan, Eko; Arisandi, Apri; Yusron, Moch.
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.12.2.150-162

Abstract

Mangrove areas need to be considered from the condition of distribution and density of mangrove forests for future mangrove forest management planning, especially on Madura Island, especially Martajasah mangrove ecotourism. The purpose of this study is to determine the type of mangrove, canopy cover, and mangrove health index. The method used in this study is observation, which is to know the general overview of the research to be carried out. The selection of the research location was determined by the stratified random sampling method. The canopy cover on the mangrove was measured using the Hemispherical Photography method using the front camera of the OPPO Reno 6 phone with a camera resolution of 8 megapixels with a 180° angle of view at the point of taking the photo. The results of this study found 7 types of mangroves, including Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Avicennia alba, Avicennia marina, and Lumnitzera racemosa. The percentage of canopy cover obtained an average score of 63.44% or in the solid category. This indicates that the mangrove ecosystem found in Martajasah mangrove ecotourism is in a good category. The Mangrove Health Index in Martajasah Mangrove Ecotourism is included in normal (33-66%).
Pemodelan Emisi Gas CO2 dari Lokasi Tempat Pembuangan Akhir di Kota Pekanbaru menggunakan Dispersi AERMOD Rahmadani, Nofia; Fitri, Yulia; Retnawaty, Sri Fitria; Lestari, Dinda; Mulyani, Sri; Selvia, Selvia
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.12.2.163-176

Abstract

Dekomposisi anaerobik senyawa organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah bertanggung jawab atas timbulnya gas rumah kaca yang dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah produksi gas CO2 dari tahun 2018 hingga 2068 di TPA Muara Fajar 2 Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pertama, kami mengumpulkan semua informasi yang diperlukan, termasuk data jumlah sampah padat yang dibuang ke TPA Muara Fajar 2 Pekanbaru. Selanjutnya, kami menganalisis data tersebut  menggunakan model LandGEM untuk memperkirakan jumlah produksi gas CO2 yang dipancarkan ke atmosfer dari TPA Muara Fajar 2 Pekanbaru. Dalam penelitian ini, model dispersi AERMOD digunakan untuk dispersi CO2 dari lokasi TPA Muara Fajar 2 Pekanbaru dalam kondisi tahunan yang berbeda. Distribusi emisi gas CO2 dilakukan secara tahunan mulai dari tahun 2018 hingga 2022 yang berasal dari TPA tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa produksi gas CO2 mencapai puncaknya pada tahun 2049. Jumlah Gas CO2 akan menurun setelah 30 tahun pertama. Penurunan jumlah gas CO2 dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat biodegradasi. Hasil dispersi yang diperoleh menunjukkan bahwa dispersi CO2 dipengaruhi oleh arah angin. Pemodelan AERMOD menunjukkan bahwa konsentrasi tertinggi untuk emisi CO2 terjadi pada tahun 2022 yaitu sebesar  185.961 μg/m3.
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Akses Sanitasi di Tiap Tipologi Permukiman Kumuh Kota Surabaya Shahira, Safwa Nashita Noor; Septanaya, I Dewa Made Frendika
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.12.2.177-192

Abstract

Kota Surabaya belum berhasil mencapai salah satu target yang ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), terutama terkait dengan upaya pemenuhan sanitasi yang layak bagi seluruh penduduknya. Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya pada tahun 2022 mencatat bahwa ada 8.543 rumah tangga di kawasan permukiman kumuh yang masih melakukan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) akibat tidak memiliki fasilitas jamban yang layak. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan akses sanitasi di tiap tipologi permukiman kumuh dengan menggunakan teknik analisis skala likert. Perbedaan karakteristik permukiman kumuh dipertimbangkan karena studi terdahulu menemukan bahwa karakteristik ruang dan lingkungan berperan vital dalam menghasilkan variasi faktor yang mempengaruhi permintaan akses sanitasi. Hasil studi ini menemukan bahwa terdapat faktor yang berpengaruh di semua tipologi dan berbeda secara spesifik di tiap tipologi permukiman kumuh. Faktor yang berpengaruh di semua tipologi permukiman kumuh adalah tingkat pendapatan keterbatasan lahan, tingkat pengetahuan, kesadaran perilaku hidup sehat, dan dukungan pemerintah. Sedangkan faktor yang spesifik berbeda adalah jaringan jalan, akses air bersih, jarak dengan sumber air, regulasi terkait BABS, serta status kepemilkan dan status penguasaan bangunan. Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk merumuskan intervensi yang tepat dalam meningkatkan akses sanitasi di permukiman kumuh yang beragam di Kota Surabaya.
Review of Waste Management in Indonesian Small Islands in the Last Five Years (2018-2023) Vitasari, Vitasari; Syakti, Agung Dhamar; Suryanti, Ani; Viruly, Lily; Jaaman, Saifullah Arifin; Lestari, Febrianti; Nevrita, Nevrita; Azizah, Diana
Jurnal Wilayah dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jwl.12.2.107-120

Abstract

Indonesia is a maritime country composed of 16,771 islands consisting of large islands and small islands. One of the environmental problems that occur in small islands. Waste management is a shared focus because sources of water, soil and air pollution can come from waste. Waste management on small islands is very important because small islands have a much higher vulnerability than large islands.. This article aims to identify and analyze waste management in Indonesia's Small Islands and evaluate if its implementation has utilized the technology and concepts of the Industrial Revolution 4.0. Based on the findings of a review of 14 articles published from 2018-2023, with 15 islands as research objects, it was found that most of the small islands used as research objects had not managed their waste properly. The waste is eventually dumped into the sea. The unmanaged factor of this waste can be caused by the geographical conditions on the island which are bordered by the sea, the lack of waste management facilities, the limited land area on small islands and the low awareness and participation of the community in waste management. The rest, several islands have carried out the process of storage, processing, collection and destruction quite well. The waste is turned into handicrafts (bags and souvenirs), ecobricks, garden decorations and plant fertilizers for organic waste as well as the development of innovative waste into diesel fuel. Unfortunately, the intended application based on the Industrial Revolution 4.0 has not been reflected in waste management on these small islands. This is expected to be information and input for the government and managers as a model for other small islands in an effort to manage waste generation on the island's mainland and garbage contamination in the sea. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7