cover
Contact Name
Risa Nurisani
Contact Email
risa@unpad.ac.id
Phone
+6282316731181
Journal Mail Official
jurnalkajiankomunikasi@gmail.com
Editorial Address
Gedung Pascasarjana Lantai 2 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Jawa Barat 45363, Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kajian Komunikasi
ISSN : 23032006     EISSN : 24775606     DOI : http://jurnal.unpad.ac.id/jkk/index
Core Subject : Education, Social,
JKK aims to encourage research in communication studies. Topics addressed within the journal include but not limited to: -Political communication is a communication that employs message and political actor or related to power, government, and policy. -Cross-cultural communication is a communication between people with different culture (for instance race, ethnic, or socio-economic) -Business communication is an idea or opinion exchange, information, instruction among people (personal or non-personal) through a various symbol to achieve company goal. -Organizational communication discusses organizational behavior and explained about interactions between people within the organization. -Health communication discusses communication strategy to distribute health information within community or society. The aim of health communication is persuading individual or society in making decision about health activity
Articles 360 Documents
ANALISIS FAKTOR PERSONAL PADA SUMBER KOMUNIKASI DALAM PENGELOLAAN TANAMAN OBAT KELUARGA DI JAWA BARAT Bakti, Iriana; Dewi, Evie Ariadne Shinta; Romli, Rosnandar; Budiana, Heru Ryanto
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.906 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i2.7403

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada upaya pemerintah melakukan penyebarluasan informasi tentang tanaman obat melalui saluran interpersonal dengan tujuan untuk membangun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tanaman obat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor: biologis, sosiopsikologis, dan sosiogenis yang melekat pada diri narasumber (komunikator). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggambarkan masalah berdasarkan sifat data kualitatif sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata narasumber (komunikator) memiliki posisi penting sebagai salah satu komponen komunikasi yang dapat membangun efektivitas komunikasi interpersonal dengan anggota masyarakat. Pentingnya keberadaan narasumber ini dapat dilihat dari faktor biologis yang meliputi alasan mengelola toga karena sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang digelutinya. Adapun dilihat dari faktor sosiopsikologis, narasumber menyatakan toga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertolongan pertama terhadap masalah kesehatan, bisa menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat, menjadikan pekarangan rumah indah, mengurangi biaya pengeluaran keluarga untuk obat, dan bisa dibuat makanan olahan, misalnya kripik bayem. Sedangkan faktor sosiogenis menanam toga bukan pengalaman baru, masyarakat merespon positif, sesuai dengan bidang ilmu, dan menjadi jaminan dalam bertugas. DOI: 10.24198/jkk.vol3n2.4
Akar Komunikasi dalam Al-Quran Nurdin, Ali
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1169.979 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v2i1.6047

Abstract

Tema penelitian ini adalah “Akar Komunikasi dalam Al-Qur’an” yang sengaja dipilih dengan tujuan menjelaskan akar komunikasi: intrapersonal, interpersonal, komunikasi massa, antar budaya, dan komunikasi organisasi dalam al - Qur’an dan menjelaskan relevansi konsep komunikasi dalam Al-Qur’an dengan konsep komunikasi dalam perspektif ahli komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan kajian literatur dengan pendekatan penafsiran tematik. Sumber data utama dan pertama dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an. Sumber-sumber lain adalah berbagai tafsir buku terbatas pada buku-buku tafsir yang dianggap representatif dan tersedia, yaitu: tafsir Al-Qur’an Al-Mishbah dan tafsir Al-Qur’an Al-Adzim. Studi ini menemukan bahwa akar dari komunikasi intrapersonal di AlQur’an menempatkan pikiran (immaterial) sebagai pusat kontrol untuk jiwa untuk memberikan rangsangan kepada indera pendengaran dan penglihatan (material), dan menghasilkan pikiran. Akar komunikasi interpersonal di Al-Qur’an lebih didasarkan pada etika komunikasi atau bagaimana berbicara dengan orang lain dengan kebijaksanaan, mauidhah, dan Mujadalah. Ini didasarkan pada prinsip sadidan qawlan, balighan qawlan, qawlan maysuran, layyinan qawlan, qawlan Kariman, qawlan ma’rufan. Akar komunikasi massa di Al-Qur’an menempatkan dirinya sebagai pusat informasi / berita yang memiliki kebenaran mutlak. Al-Qur’an memberikan pedoman bagi manusia dalam memberikan informasi / berita kepada orang lain yang harus disertai dengan kejujuran, keadilan, akurasi, dan dapat dipertanggungjawabkan. Al-Qur’an mendesak masyarakat untuk berhati-hati (tidak mudah percaya) dalam menerima informasi atau berita. Akar komunikasi antar budaya dalam Al-Qur’an dimulai dari sifat manusia diciptakan di dunia untuk mengenal satu sama lain (komunikasi) dengan keragaman latar belakang agama, etnis, bangsa, jenis kelamin dan sebagainya. Akar dari komunikasi organisasi di Al-Qur’an memerintahkan beberapa orang untuk membentuk suatu organisasi atau lembaga untuk mengoptimalkan upaya amar ma’ruf dan nahi munkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah keburukan). Konsep keterkaitan komunikasi dalam Al-Qur’an dengan konsep komunikasi Barat mengandung nilai menjelaskan satu sama lain. Ini berarti bahwa bagi umat Islam, Al-Qur’an adalah pedoman hidup, sedangkan komunikasi barat dapat digunakan untuk menjelaskan makna dari isi Al-Qur’an.
MAKNA KONSEP DIRI MANTAN ANAK JALANAN Diniati, Anisa; Nuraeni, Reni; Mahadian, Adi Bayu
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.882 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i1.7392

Abstract

Mantan anak jalanan dalam kehidupannya saat ini memiliki konsep diri atau gambaran terhadap dirinyadari apa yang sudah mereka alami dalam peristiwa dan pengalamannya di masa lalu. Melalui konsepdirinya, mantan anak jalanan menampilkan simbol-simbol yang telah mereka beri makna dan telah merekapertukarkanhingga mereka tampilkan dalam tindakannya saat ini.Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui bagaimanakah konsep diri mantan anak jalanan dan bagaimanakah makna simbolik yangdipertukarkan oleh mereka.Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori interaksi simbolik menurutBlumer dan Mead serta teori the looking glass self menurut Cooley. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dengan fenomenologi sebagai metode penelitiannya. Dari seluruh proses penelitian yang dilakukan,didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari keempat kelompok makna konsep diri yangmelekat pada diri mereka, yaitu peran ekonomi, moral, harga diri, dan aktualisasi diri, mereka melakukansebuah pertukaran simbol yang telah mereka beri makna lalu mereka tunjukkan melalui tindakan berupapenampilan dan perilaku.
BUDAYA JURNALISTIK DI METRO TV Kurniadi, Oji
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.047 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i2.6038

Abstract

Penelitian ini mengangkat tentang budaya jurnalistik yang terjadi di televisi berita Metro TV. Budaya jurnalistik yang dimaksud adalah suatu proses yang memusatkan perhatian pada masa lalu dan representasi kesinambungan sejarah maupun inovasi dalam nilai, praktik dan kebijakan jurnalistik yang dimunculkan melalui sisi ideologis dan pola pemberitaan sejak proses pencarian, pengumpulan, pengolahan sampai penyajian berita. Beberapa temuan penting dari penelitian ini adalah (1) Metro TV telah menjadi Top of Mind sebagai sumber informasi utama bagi pencari berita, (2) masih kuatnya kepentingan pemilik dalam mewarnai isi berita berkaitan dengan suksesi menuju RI-1 tahun 2014, (3) Berita kekerasan masih mendominasi pemberitaan dalam televisi karena merupakan kondisi nyata yang ada dalam masyarakat Indonesia saat ini, (4) Metro TV berkomitmen untuk mengurangi tayangan-tayangan tersebut dan akan lebih memberikan solusi dan penjelasan duduk perkara suatu peristiwa, (5) Banyaknya pelanggaran etika dalam pemberitaan di Metro TV menunjukkan pengawasan internal belum dilakukan secara maksimal, (6) Cameraperson merupakan filter pertama dalam menyeleksi gambar yang patut atau layak ditayangkan.
PENCITRAAN ABURIZAL BAKRI MELALUI TELEVISI Tamaka, Glendy Indra; Susanto, Eko Harry
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.842 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i1.6029

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pencitraan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden Republik Indonesia melalui iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika. Sumber data penelitian ini terdiri atas sumber data primer berupa iklan televisi ARB versi Motivasi Untuk Anak Indonesia yang terdiri atas ucapan, gerakan, dan berbagai objek pendukung penggambaran Aburizal Bakrie, dan sumber data sekunder berupa buku, karya ilmiah, dan sumber informasi online. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan melalui triangulasi penyidik. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dari bulan Februari 2013 - Juli 2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa pencitraan Aburizal Bakrie sebagai calon Presiden secara denotasi ditunjukan melalui penggambaran latar belakang ayahnya untuk memberikan gambaran bahwa dirinya merupakan bagian dari rakyat kecil sebagaimana ayahnya dulu. Pencitraan Aburizal Bakrie sebagai calon Presiden secara konotasi banyak memperlihatkan makna kesuksesan dan pengalaman Aburizal Bakrie. Citra Aburizal Bakrie juga terlihat sebagai sosok yang mendukung akan kepentingan anak muda, pendidikan, dan pengembangan potensi mereka. Aburizal Bakrie juga merepresentasikan diri sebagai orang yang tepat untuk dijadikan sebagai contoh kesuksesan karena pengalamannya serta kemampuannya. Aburizal Bakrie merupakan sosok yang terbuka, bersih dan memiliki komitmen tinggi serta memiliki kepekaan relijiusitas yang dapat membentuknya sebagai pemimpin yang bermoral. Makna mitos dari pencitraan Aburizal Bakrie sebagai calon Presiden menunjukan bahwa kepentingan politiknya dibangun atas kepentingan rakyat kecil. Rakyat kecil senantiasa menjadi komoditas untuk membangun citra politik yang pro rakyat.
RESISTENSI KOMUNITAS KRETEK DALAM MEMPERTAHANKAN KESEJAHTERAAN KRETEK DI INDONESIA Sianturi, Sri Ruth Meilina
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.705 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v2i2.7382

Abstract

Isu hangat Framework Convention of Tobacco Control (FCTC) yang masih belum disahkan di Indonesia memojokkan produktivitas tembakau dan kretek di Indonesia. Wanda Hamilton lewat bukunya Nicotine War mengungkapkan bahwa perang terhadap tembakau ini bukanlah semata karena isu kesehatan saja, namun juga terdapat kepentingan politik dan bisnis yang kuat. Eksistensi Komunitas Kretek ada untuk melawan dan mencegah pemusnahan kretek di Indonesia, karena selain merupakan komoditas terakhir pertanian Indonesia, kretek juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kental, serta untuk membela hak-hak pengkretek yang telah mengalami diskriminasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori interaksi simbolik, teori dekonstruksi, teori konflik, dan model kampanye. Paradigma yang digunakan ialah paradigma kritis. Sedangkan metode penelitiannya ialah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian yang diperoleh ialah: 1) Komunitas Kretek melakukan perlawanan terhadap ratifikasi FCTC; 2) Komunitas Kretek mempertahankan hak-hak pengkretek; 3) Komunitas Kretek mempertahankan kretek sebagai cagar budaya Indonesia. Kesimpulan yang penelitian ini ialah Komunitas Kretek melakukan resistensi untuk mempertahankan kemerdekaan kretek di Indonesia dengan melawan ratifikasi FCTC, merubah kebijakan yang dapat berakibat buruk terhadap keberlangsungan kretek di Indonesia, serta mempertahankan eksistensi kretek sebagai cagar budaya Indonesia.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI Dewi, Retasari
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.336 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i2.7408

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam konseling dan untuk mengetahui mengapa komunikasi terapeutik diperlukan dalam proses relaktasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teori interaksi simbolik dan teori self-disclosure menjadi perspektif dalam menganalisis fenomena kasus komunikasi antara konselor dengan kliennya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konseling relaktasi pada intinya adalah kegiatan komunikasi antarpribadi yang bertujuan untuk terapi kesehatan. Selama konseling relaktasi terjadi proses komunikasi antara konselor dengan klien. Konselor menggunakan teknik komunikasi untuk membantu klien mengatasi kendala klien dalam menyusui. Disimpulkan bahwa proses komunikasi terapeutik konselor laktasi terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap pembinaan hubungan baik, tahap pengumpulan informasi dan tahap penyelesaian masalah. Ada sepuluh teknik komunikasi yang digunakan konselor dalam konseling relaktasi yaitu: Komunikasi nonverbal, mendengarkan, mengajukan pertanyaan, menggunakan respons sederhana, berempati, menghindari kata-kata menghakimi/menilai, menerima apa yang klien pikirkan, mengenali dan memuji, memberikan informasi yang relevan, dan terakhir memberikan saran. Komunikasi terapeutik diperlukan dalam proses konseling relaktasi, dan kompetensi komunikasi adalah kompetensi utama yang harus dimiliki konselor laktasi.
Perilaku Seksual Mahasiswa: Studi Deskriptif pada Salah Satu Perguruan Tinggi di Jatinangor Syuderajat, Fajar
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.779 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v2i1.6052

Abstract

Penelitian tentang perilaku seksual mahasiswa yang dilaksanakan pada tahun 2013 ini, bertujuan untuk mengetahui: (1) seberapa banyak mahasiswa yang melakukan aktivitas seksual; (2) bentuk-bentuk aktivitas seksual yang dilakukan; (3) siapa yang terlibat dalam aktivitas seksual; (4) lokasi melakukan aktivitas seksual dan (5) kuantitas melakukan aktivitas seksual. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan; sedangkan populasi mahasiswa tingkat pertama hingga keempat dengan rentang umur 18 hingga 24 tahun; penelitian dilakukan pada salah satu perguruan tinggi di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Melalui teknik stratified random sampling kemudian didapatkan responden berjumlah 100 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi. Fakta penting yang muncul dalam penelitian, yaitu: (1) pada umumnya mahasiswa menyatakan pernah melakukan aktivitas seksual; (2) bentuk aktivitas seksual yang dilakukan secara berurut berdasarkan jumlah ialah kissing, necking, petting, intercourse dan masturbasi; (3) sebagian besar melakukan aktivitas seksual melibatkan pacar, sebagian kecil melibatkan teman, PSK, dan lainnya yaitu “pecun” (perempuan cuma-cuma) serta tetangga atau anak tetangga rumah maupun kos/kontrakan; (4) rumah menjadi salah satu tempat dimana biasanya aktivitas seks dilakukan, menyusul tempat kos/kontrakan, kampus, hotel/penginapan, mobil, bioskop, dan pantai atau tempat-tempat rekreasi lainnya; (5) aktivitas seksual dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu (hampir setengahnya) bahkan ada yang melakukan setiap hari (sebagian kecil).
KAMPANYE PRODUK MINUMAN KESEHATAN MELALUI GAMES INTERAKTIF Wicaksana, Rheza Ramadhyan; Bajari, Atwar
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.464 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i1.7397

Abstract

Aplikasi Game adalah model permainan interaktif antara manusia dengan mesin sebagai penyedia menupermainan. Memainkan game membuat orang merasa terhibur dan sekaligus memacu ekspektasi kemenangan.Bagi orang marketing, substansi atau isi permainan game dapat digunakan sebagai media persuasi bagistrategi pemasaran produk. Karakter interaktif game membangun hubungan intens antara iklan dengancalon konsumen. Tujuan penelitian ini mengupas kemampuan game interaktif sebagai media kampanye bagitujuan pemasaran produk minuman isotonik yang berasal dari Jepang. Metode penelitian yang digunakanadalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan terhadap game interaktif yang digunakan di Indonesia (versiIndonesia), di mana pemanfaatan game sebagai media kampanye ini tergolong baru. Sampai saat ini belumada strategi pemasaran demikian yang dilakukan untuk memasarkan produk di Indonesia. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa, game menjadi tools of marketing yang baik dan mendorong pengguna untuk bergerakseiring instruksi pada game. Salah satu parameternya adalah pada saat penelitian dilakukan pada 2014, gamesudah didownload oleh sekitar 15.365 pengguna dengan komentar dan opini di media sosial (facebook dantwitter) untuk game iklan ini cukup tinggi.
Implementasi CSR melalui Program "Kampoeng BNI" oleh PT. BNI (Persero) TBK Riyantie, Mayang
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.183 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i2.6043

Abstract

Penelitian ini menunjukan bahwa latar belakang dilaksanakannya Program “Kampoeng BNI” karena  perwujudan misi, kewajiban perusahaan kepada Undang-Undang, sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan membantu ekonomi masyarakat Indonesia. Implementasi Program “Kampoeng BNI” dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama SKC Melawai dan tahap kedua Divisi CCR melaksanakannya dengan tahap penyaluran dana, Pembentukan Program, dan Peresmian. Faktor penentu kemenangan BNI untuk kategori CSR yaitu, kerangka CSR, ikuti panduan dan standar internasional tentang CSR, komunikasikan komitmen CSR, implementasi dan pengukuran program CSR.

Page 6 of 36 | Total Record : 360