Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI Dewi, Retasari
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.336 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i2.7408

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam konseling dan untuk mengetahui mengapa komunikasi terapeutik diperlukan dalam proses relaktasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teori interaksi simbolik dan teori self-disclosure menjadi perspektif dalam menganalisis fenomena kasus komunikasi antara konselor dengan kliennya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konseling relaktasi pada intinya adalah kegiatan komunikasi antarpribadi yang bertujuan untuk terapi kesehatan. Selama konseling relaktasi terjadi proses komunikasi antara konselor dengan klien. Konselor menggunakan teknik komunikasi untuk membantu klien mengatasi kendala klien dalam menyusui. Disimpulkan bahwa proses komunikasi terapeutik konselor laktasi terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap pembinaan hubungan baik, tahap pengumpulan informasi dan tahap penyelesaian masalah. Ada sepuluh teknik komunikasi yang digunakan konselor dalam konseling relaktasi yaitu: Komunikasi nonverbal, mendengarkan, mengajukan pertanyaan, menggunakan respons sederhana, berempati, menghindari kata-kata menghakimi/menilai, menerima apa yang klien pikirkan, mengenali dan memuji, memberikan informasi yang relevan, dan terakhir memberikan saran. Komunikasi terapeutik diperlukan dalam proses konseling relaktasi, dan kompetensi komunikasi adalah kompetensi utama yang harus dimiliki konselor laktasi.
FENOMENA MENGUNGGAH FOTO MAKANAN DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Studi Fenomenologi mengenai Fenomena Mengunggah Foto Makanan pada Akun Instagram @sigerfoodies Lampung) Pramadi, Yoka; Dewi, Retasari
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1086.056 KB)

Abstract

Jika orang-orang dulu berpesan, “berdoa dulu sebelum makan”, sekarang kita mengenal ungkapan “foto makanannya dulu sebelum makan”. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini telah membawa manusia ke level yang lebih luas dalam berinteraksi. Kehadiran fitur kamera pada smartphone cukup berpengaruh pada perkembangan aplikasi media sosial. Dari waktu ke waktu angka pengguna media sosial semakin bertambah. Salah satu media sosial berbasis grafis dan foto yang banyak diminati adalah Instagram.Hal ini menyebabkan terjadinya fenomena baru yakni tren mengunggah foto makanan di media sosial.Foto makanan yang diunggah ke media sosial seperti Instagram merupakan salah satu bentuk pesan nonverbal.Makanan saat ini tidak hanya dipandang sebagai kebutuhan utama manusia tapi juga sebagai lifestyle. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat motif followers akun Instagram @sigerfoodies dalam kegiatan mengunggah foto makanan di Instragram.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Adapun data diperoleh dari studi literatur sejumlah jurnal dan buku mengenai fenomena mengunggah foto makanan di media sosial serta wawancara mendalam dengan followers aktif dari akun @sigerfoodies. Penelitian ini menemukan bahwa motif followers akun Instagram @sigerfoodies yang mengunggah foto di media sosial yaitu sebagai food diary, mendokumentasikan self creations, special occasions, food art, momen makan bersama, dan resensi menu makanan atau restoran. Keyword: Fotografi, Instagram, Lampung, Makanan, Media Sosial.
MENJADI TUA DAN SEHAT (STUDI FENOMENOLOGI LITERASI HIDUP SEHAT LANSIA DI CLUB RENANG OASIS BANDUNG) Suminar, Jenny Ratna; Dewi, Retasari
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 7 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v7i2.545

Abstract

Healthy Indonesia 2025 paradigm has been launched by the Ministry of Health more than ten years ago. One of the purpose of this program is to initiate health-oriented for all Indonesian citizens. The goals of Indonesian Healthy 2025 is to make all Indonesian become qualified citizens with healthy paradigm. Healthy life can be obtained by sport. One objective of Indonesia in 2025 is the increase life expectancy for elderly people in a healthy condition. The phenomenon of elderly people who actively exercising in Oasis swimming club in Bandung are interesting to observed. This research using qualitative tradition with a phenomenological approach. These results indicate that the motive elderly healthy behavior through sport swimming is to maintain health in order to live independently and do not bother the family. Information on healthy behavior and exercise swim was obtained from a friend, a doctor, find your own from reading and from family. While the meaning of healthy living for the elderly is regular exercise, in this case swimming, because sports are best suited to the condition of the body of the elderly.Paradigma Indonesia sehat 2025 yang telah dicanangkan pemerintah melalui Departemen Kesehatan lebih dari sepuluh tahun lalu merupakan tujuan seluruh warga negara Indonesia yang harus diupayakan dalam pencapaiannya. Sasaran Indonesia Sehat 2025 adalah upaya menjadi warga negara yang berkualitas dengan hidup sehat. Untuk mendapatkan hidup sehat ini bisa diperoleh dari olah raga. Salah satu tujuan Indonesia 2025 adalah meningkatkan angka harapan hidup sehingga di masa depan orang lanjut usia di Indonesia akan bertambah, namun demikian usia yang lanjut diharapkan dalam kondisi sehat. Fenomena orang lanjut usia yang aktif berolah raga di club renang Oasis di Bandung menjadi menarik untuk dikaji melalui penelitian dengan menggunakan tradisi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motif orang lanjut usia berperilaku sehat melalui olahraga berenang adalah untuk menjaga kesehatan agar bisa hidup mandiri dan tidak merepotkan keluarga. Informasi mengenai perilaku hidup sehat dan olah raga berenang diperoleh dari teman, dokter, mencari sendiri dari bacaan dan dari keluarga. Sedangkan makna hidup sehat bagi para orang lanjut usia adalah melakukan olahraga rutin, dalam hal ini berenang, karena olah raga yang paling cocok untuk kondisi tubuh usia lanjut.
PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL OLEH HUMAS RUMAH SAKIT PANDEGA PANGANDARAN DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI KESEHATAN Dewi, Retasari; Anisa, Renata; Yustikasari, Yustikasari
Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol 7, No 2 (2022): Edisi April (In Press)
Publisher : Laboratorium Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jikuho.v7i2.24576

Abstract

RSUD Pandega Pangandaran adalah sebuah rumah sakit pemerintah baru sehingga memiliki tantangan untuk dapat memperkenalkan rumah sakit kepada masyarakat melalui media sosial. Rumah sakit juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan Promosi Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi, dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal. Dengan pengelolaan media sosial yang baik, rumah sakit dapat menyajikan berbagai informasi kesehatan untuk masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan media sosial yang dilakukan oleh RSUD Pandega Pangandaran dengan menggunakan model sirkuler SoMe dari Regina Luttrel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran secara aktif membagikan informasi seputar rumah sakit dan informasi kesehatan. Optimalisasi media sosial dilakukan dengan menetapkan standar dalam desain konten, keterangan gambar dan tagar yang digunakan dalam setiap unggahan di akun media sosial agar konten yang diunggah konsisten. Pengelolaan media sosial RSUD Pandega dilakukan secara manual dengan mengamati insight media sosial. Interaksi pengikut pada media sosial belum optimal serta engagement rate masih menjadi tantangan bagi pengelola media sosial RSUD Pandega. Pengelola dapat memaksimalkan fitur yang ada pada media sosial dan meningkatkan interaksi dengan pengguna media sosial.Kata kunci: Humas; Informasi; Media Sosial; Promosi Kesehatan; Rumah Sakit. 
PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI KEBIASAAN HIDUP SEHAT DI SDN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Dewi, Retasari; Dida, Susanne; Lusiana, Elnovani; Yuliani, Rostika
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i2.54505

Abstract

Pandemi Covid 19 sedikit banyak mengubah cara pandang dan cara masyarakat mengelola kesehatan. Beberapa protokol kesehatan tetap dipertahankan sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit. Kebiasaan sehat ini harus di sosialisasikan juga pada anak-anak sebagai kelompok yang rentan terkena infeksi pernapasan. Salah satu cara menyosialisasikan pentingnya menerapkan kebiasaan hidup sehat kepada anak-anak dilakukan melalui permainan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menyosialisasikan kebiasaan hidup sehat dengan memanfaatkan permainan ular tangga sebagai media sosialisasi. Kegiatan ini dilakukan di SDN Jatinangor Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode permainan interaktif dan hasilnya diukur dengan menggunakan pre test dan post test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pre test dan post test pada sampel. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan permainan ular tangga efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar di SDN Jatinangor Kabupaten Sumedang tentang kebiasaan hidup sehat.
Media Dan Program Promosi Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Di Kabupaten Purwakarta Anisa, Renata; Yustikasari, Yustikasari; Dewi, Retasari
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 3 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Juli)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i3.5048

Abstract

Media is a tool used by companies or institutions to convey information to the public. The media has an important role in the success of a promotional program. Hospitals have the function of improving public health status by conveying information and health education in accordance with the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 44 of 2018 concerning the implementation of health promotion. This study aims to determine the media and health promotion program at the Regional General Hospital in Purwakarta Regency. The method used is descriptive qualitative with data collection techniques of observation, interviews, and literature study. The results showed that the RSUD in Purwakarta Regency used internal media including audio and visual media, posters, leaflets and banners for health promotion to patients, patient families and hospital human resources. Meanwhile, for health promotion targeting the external public, hospitals utilize digital media such as websites, Instagram, Facebook and YouTube. Health promotion programs implemented by the hospital include education on healthy lifestyles, drug use, dental care, and other health education related to the top ten diseases in hospitals. The hospital periodically evaluates health promotion activities.
SOSIALISASI CUCI TANGAN MELALUI BUKU SAKU “SEHAT CERIA SETELAH PANDEMI” DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT JATINANGOR Dewi, Retasari; Dida, Susanne; Lusiana, Elnovani; Yuliani, Rostika
Midang Vol 2, No 1 (2024): Midang: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2024
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/midang.v2i1.52307

Abstract

Pemerintah menyatakan pandemi telah berakhir, namun beberapa kebiasaan baik yang telah dipelajari anak-anak saat pandemi harus dipertahankan agar tetap sehat. Buku komik seri Jojo Anak Jatinangor dari Pusat Studi Komunikasi Kesehatan Universitas Padjadjaran kembali hadir di tahun 2023 dengan format yang berbeda, yaitu buku saku kebiasaan baik. Buku ini menjadi media promosi kesehatan dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PPM). Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyosialisasikan tata cara mencuci tangan melalui media buku saku “Sehat Ceria Setelah Pandemi” pada anak-anak di empat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kecamatan Jatinangor. Kegiatan ini menggunakan metode storytelling dan observasi pada perilaku peserta sebelum dan setelah dibacakan buku. Hasil kegiatan ini menunjukan bahwa terdapat perubahan cara mencuci tangan para peserta yang telah dibacakan buku oleh storyteller.
Analisis Aksesibilitas Website Pemerintah Provinsi Indonesia Sebagai Implementasi Corporate Digital Responsibility terhadap E-Government Amaliah, St. Mukhlisahtul; Hafiar, Hanny; Dewi, Retasari
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.24456

Abstract

The rapid development of ICT raises risks that can occur, such as the accessibility of digital information by persons with disabilities. Accessibility is an aspect of equality that has been recognized by Indonesia, particularly access to information and public services such as the government website. However, previous findings show that government websites in various countries do not have good accessibility. It requires an understanding of corporate digital responsibility in managing government websites so that accessibility can be implemented effectively. This research is conducted to analyze the accessibility of Indonesian provincial government websites as a form of CDR implementation for e-government. This study uses a quantitative content analysis method, by utilizing aXe DevTools as an automatic accessibility evaluation tool to collect data from 34 provincial government websites. The accessibility standard used in analyzing websites is WCAG 2.1 by W3C. This research found that the 34 provincial government websites had a total of 2,088 accessibility violations with 24 types of accessibility errors categorized into 3 accessibility issues category. These violations were found to greatly affect persons with disabilities, with different needs and abilities, in accessing public information on the provincial government website. A review of website management needs to be carried out to ensure that information on the website can be accessed by all levels of society. Apart from that, the role of government public relations practitioners also needs to be emphasized again to ensure that all information in government communication activities can be accessed by all levels of society, especially people with disabilities. Pesatnya perkembangan TIK dapat menimbulkan risiko seperti aksesibilitas informasi digital oleh penyandang disabilitas. Aksesibilitas merupakan aspek kesetaraan yang telah diakui oleh Indonesia, termasuk akses terhadap informasi dan layanan publik seperti website pemerintah. Namun ditemukan bahwa website pemerintah dari berbagai negara tidak memiliki aksesibilitas yang baik. Diperlukan adanya pemahaman tentang corporate digital responsibility dalam mengelola website pemerintah agar aksesibilitas dapat diterapkan secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas website pemerintah provinsi Indonesia sebagai bentuk implementasi CDR terhadap e-government. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif, dengan memanfaatkan axe DevTools sebagai alat evaluasi aksesibilitas otomatis untuk mengumpulkan data dari 34 websitepemerintah provinsi. Acuan standar aksesibilitas yang digunakan adalah WCAG 2.1 by W3C. Penelitian ini menemukan bahwa 34 website pemerintah provinsi memiliki total 2.088 pelanggaran aksesibilitas dengan 24 jenis error yang dikategorikan ke dalam 3 kategori issues. Pelanggaran tersebut mempengaruhi penyandang disabilitas, dengan kebutuhan dan kemampuan yang berbeda, dalam mengakses informasi publik pada website pemerintah provinsi. Peninjauan ulang pengelolaan website perlu dilakukan untuk memastikan kembali informasi pada website dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. Selain itu, peran praktisi humas pemerintah juga perlu ditekankan kembali untuk memastikan setiap informasi dalam aktivitas komunikasi pemerintah dapat terakses oleh semua kalangan masyarakat, khususnya penyandang disabilitas.
Strategi Humas BPSDM Provinsi Jawa Barat Dalam Pengelolaan Konten Media Sosial Instagram @bpsdmjabar Batubara, Alfindy Selma Serafina; Dewi, Retasari
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 5 (2024): December
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the public relations strategy of the West Java Province Human Resources Development Agency (BPSDM) in managing social media content, especially on the Instagram platform @bpsdmjabar. With the rapid development of information technology, the role of public relations is not only to convey information, but also to build a positive image of the institution through effective and interactive content delivery. This research method uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation studies. The results showed that the public relations of BPSDM West Java Province implemented the SPARKLE (Smart Providing Answers, Radiating Knowledge with Love Enthusiasm) strategy for content management of general information, activities and entertainment. Evaluation of content performance is done through analysis and audience response using FAIR (Follower, Activity, Interaction, Responsive). This study concludes that content distribution through various Instagram features such as feeds, reels, stories, Highlights helps increase interaction and expand audience reach. In the future, BPSDM can conduct a more in-depth content evaluation by utilizing various analytical tools or using engagement rate calculations to measure the effectiveness of audience interaction and engagement.
Health Information literacy among children at Reading Communities in Sumedang Regency Dida, Susanne; Lusiana, Elnovani; Dewi, Retasari; Rukmana, Evi Nursanti; Safi, Abdul Qayoum
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 12, No 2 (2024): Accredited by Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Re
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkip.v12i2.55101

Abstract

Children are susceptible to disease due to unhealthy lifestyle habits. Hence, children need correct health information for healthy living behavior. The Reading Community (RC), as a repository and manager of knowledge, has health information services for children. Three Reading Communities (RCs) in Sumedang Regency provide health-themed books and provide health-themed literacy activities. This study aimed to determine health information literacy in children at Reading Communities in Sumedang Regency. This study used a qualitative descriptive method and was conducted at three (3) Reading Communities in Sumedang Regency, including Lingkaran Cahaya RC, Bina Kreasi Muda RC, and Pabukon Ngadongeng RC. Study results showed that children from RCs already knew the need for health information; however, they did not know the correct process for implementing it. The three RCs had various health readings, such as books, comics, and magazines. In addition, they had different strategies for planning health information for children, and they held activities according to the competencies or interests of the users. Three RCs collected health information from reading and activity-based collaboration had reading comprehension activities as an evaluation process in health information literacy and conducted reviews of activities or discussions from reading results in the form of read-aloud and think-aloud. Two RCs stored information in master books and catalogs and promoted health information activities using social media. Despite limitations in providing access to health information, the three Reading Communities have innovations in health information practices in the form of literacy activities.