cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Warta IHP (Warta Industri Hasil Pertanian)
Published by Politeknik AKA Bogor
ISSN : 02151243     EISSN : 26544075     DOI : -
Warta IHP (Industri Hasil Pertanian) is a Scientific Journal which is sourced from research papers, new theoretical/interpretive findings, and critical studies or reviews (by invitation) in the agro-based industry scope that cover any discipline such as: food science and technology, agricultural industry technology, chemistry and essential oils, agricultural products processing machinery, food microbiology, renewable energy, chemical analysis, and food engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 31, No 01 (2014)" : 10 Documents clear
Karakterisasi Tempe Koro Pedang (Canavalia ensiformis (L)) yang Dibuat dengan Variasi Persentase Ragi dan Jenis Pengemas Diniyah, Nurud; Siti Windrati, Wiwik; -, Maryanto; Herry Purnomo, Bambang; Wardani, Windi
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang dibuat melalui proses fermentasi dan mengandung nutrisi yang tinggi. Selama proses fermentasi, komponen-komponen yang kompleks akan dihidrolisis oleh kapang menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Pemanfaatan bahan pangan lokal perlu ditingkatkan untuk mengurangi laju impor dan memperkuat ketahanan pangan lokal. Pada penelitian ini, koro pedang digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis pengemas dan persentase ragi terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik tempe yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Variasi jenis pengemas dan persentase ragi terdiri dari A1B1 (plastik:1%), A1B2 (plastik:1,5%), A1B3 (plastik:2%), A2B1 (daun:1%), A2B2 (daun:1,5%), dan A2B3 (daun:2%). Data yang diperoleh diolah menggunakan sidik ragam.  Jika terdapat hasil data yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%.  Analisis organoleptik dilakukan dengan Uji Friedman pada taraf 5%.  Hasil uji efektivitas menunjukkan nilai terbaik dari formulasi yaitu perlakuan A1B2 (jenis pengemas plastik dengan persentase ragi 1,5%). Karakteristik tempe dari perlakuan tersebut memiliki nilai kecerahan warna 62,22; tekstur 130,92 g/10mm; kadar air 64,86%; kadar abu 1,96%; kadar lemak 6,84%; kadar protein 16,62%; kadar karbohidrat 9,72%; dan kadar serat 3,66 %.
Identifikasi Kandungan Skopoletin dalam Berbagai Jenis Umbi-Umbian Wijaya, Hendra; Ramadhan Ningrum Has, Dinia; Febriyanti, Erna; Anwar, Chaerul
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.176 KB)

Abstract

Skopoletin merupakan senyawa kumarin yang telah dibuktikan secara ilmiah mempunyai efek kesehatan terhadap manusia.  Efek kesehatan skopoletin diantaranya adalah sebagai antikanker, antioksidan, antidiabetes tipe 2, antihipertensi, antibakteri, memperbaiki memori atau daya ingat, dan pengendalian stres serta bad mood.  Berdasarkan hal tersebut, penting untuk mengetahui sumber pangan yang mengandung skopoletin.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan skopoletin dalam berbagai jenis umbi-umbian yang ada di Indonesia.  Metode analisis skopoletin yang digunakan adalah metode kromatografi cair kinerja tinggi-fluoresensi (KCKT-FL).  Hasil analisis menunjukkan bahwa skopoletin terdapat pada kulit dan daging ubi kayu, ubi jalar, dan ganyong.  Skopoletin tidak terdapat pada talas, garut, dan iles-iles.  Kandungan skopoletin tertinggi terdapat pada daging ubi kayu jenis Malang 4 yaitu sebesar 112.66 mg/kg (berat kering) sedangkan pada ubi jalar terdapat pada kulit ubi jalar Cilembu sebesar 69.73 mg/kg (berat kering).
Pengaruh Kecepatan Agitasi pada Media Sintesis untuk Produksi α-Amilase dari Bacillus amyloliquefaciens T1 Setyahadi, Siswa; Imaduddin Nurahman, Mujtahid; Gozan, Misri
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.756 KB)

Abstract

Enzim yang berasal dari mikroorganisme merupakan enzim yang paling banyak digunakan dalam dunia industri karena ekonomis dan lebih stabil dibandingkan dengan enzim yang berasal dari tanaman dan hewan. Pasar global industri enzim bernilai 3,1 milyar USD pada tahun 2009 dan mencapai 3,6 milyar USD pada 2010. Produksi enzim pada fermentor skala besar perlu dilakukan optimasi pada skala bench karena sulitnya mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja proses fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimal komposisi media dan kecepatan agitasi untuk produksi α-amilase dengan menggunakan Bacillus amyloliquefaciens T1 pada skala bench. Pada penelitian ini dilakukan produksi enzim α-amilase pada skala 50 ml menggunakan media molase dan media sintesis untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan media pada aktivitas enzim. Media molase menghasilkan aktivitas α-amilase 154,0 U/ml sedangkan pada penggunaan media sintesis dihasilkan aktivitas α-amilase 108,6 U/ml. Optimasi agitasi dilakukan dengan variasi agitasi 100 rpm, 150 rpm, dan 200 rpm pada media sintesis di fermentor 10 l. Kecepatan agitasi optimum pada penelitian ini adalah 150 rpm dengan aktivitas enzim maksimum adalah 38,96 U/ml pada 37°C.
Studi Perbandingan Sifat Fisikokimia Minyak Inti Sawit (RBDPKO) Terhidrogenasi dalam Cocoa Butter Substitutes (CBS) dengan CBS Komersial Fitri Hasrini, Reno; Lestari, Nami; Ramadhani Meutia, Yuliasri
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.991 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah pengembangan proses pembuatan CBS Minyak Inti Sawit (Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil, RBDPKO) dengan proses hidrogenasi lalu membandingkan karakter fisikokimia CBS dari RBDPKO dengan beberapa jenis CBS komersial.  Tahapan penelitian yang dilakukan adalah (1) Pembuatan CBS RBDPKO melalui optimasi proses hidrogenasi dan rafinasi; (2) Analisis bahan baku dan produk CBS dari RBDPKO; (3) Karakterisasi produk CBS dan membandingkan dengan CBS komersial. Dari hasil penelitian didapat kondisi optimum proses hidrogenasi CBS RBDPKO adalah menggunakan katalis nikel 0,1% pada alat hidrogenasi (reaktor) kapasitas 5 liter, dengan suhu 184°C, tekanan 2,5 bar, lama proses 6 jam, kecepatan aduk 250 rpm, dilanjutkan proses penyaringan dengan alat filter press, proses bleaching menggunakan bentonit 1% pada suhu 90°C selama 45 menit, proses deodorisasi denganalat rafinasi pada suhu 220°C selama 1,5 jam dan penyaringan kembali dengan alat filter press. Pada kondisi tersebut dapat diperoleh CBS asal RBDPKO dengan tekstur, warna dan bau yang mirip dengan CBS asal RBDPKO komersial, kadar air 0,07%, bebas kotoran, bilangan Iod 2,16 gram Iod/100 gram, asam lemak bebas 0,61% , tidak mengandung asam lemak trans dan nikel, titik leleh berubah dari 26,25°C menjadi 34°C, yaitu berubah wujud menjadi padat, terjadi penjenuhan asam oleat dan asam linoleat oleh atom hidrogen menjadi asam stearat sebagai tanda bahwa terjadi hidrogenasi penuh dan memiliki solid fat content 6,62% pada suhu 35°C dan 1,80% pada suhu 40°C mirip dengan profil SFC CBS komersial dan mempunyai profil triasilgliserol (TAG) yang serupa dengan CBS komersial lainnya.
Mempelajari Kinerja Alat Pengasap Ikan Tipe Cabinet dan Pengaruhnya terhadap Mutu Ikan Asap Susanto, Eko
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.903 KB)

Abstract

Cara pengolahan ikan asap di industri kecil menengah sangat sederhana yakni dengan cara pengasapan langsung tanpa alat pengasapan dengan hasil ikan asap yang tidak memenuhi persyaratan dan daya simpannya rendah. Penelitian pengasapan ini dilakukan untuk identifikasi kinerja karakteristik alat pengering dan melihat pengaruh kondisi pengasapan dan pengemasan terhadap daya simpan ikan asap semi basah. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki masa simpan ikan asap semi basah dimana kadar air maksimum adalah 60%. Pengasapan dilakukan menggunakan tempurung kelapa dan arang tempurung kelapa. Suhu alat pengasap dapat mencapai suhu 1050C tergantung dari jumlah bahan bakar dan yang dipakai.  Suhu dan waktu pengasapan sangat berpengaruh terhadap laju penguapan air dalam ikan asap.  Pengasapan pada suhu 800C membutuhkan waktu minimal 4 jam untuk mencapai kadar air < 60% dari bahan baku ikan yang berkadar air 70,74% menghasilkan ikan asap yang lebih tahan lama. Waktu pengasapan sampai 8 jam.
Karakterisasi Tempe Koro Pedang (Canavalia ensiformis (L)) yang Dibuat dengan Variasi Persentase Ragi dan Jenis Pengemas Nurud Diniyah; Wiwik Siti Windrati; Maryanto -; Bambang Herry Purnomo; Windi Wardani
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i01.2597

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang dibuat melalui proses fermentasi dan mengandung nutrisi yang tinggi. Selama proses fermentasi, komponen-komponen yang kompleks akan dihidrolisis oleh kapang menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Pemanfaatan bahan pangan lokal perlu ditingkatkan untuk mengurangi laju impor dan memperkuat ketahanan pangan lokal. Pada penelitian ini, koro pedang digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis pengemas dan persentase ragi terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik tempe yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Variasi jenis pengemas dan persentase ragi terdiri dari A1B1 (plastik:1%), A1B2 (plastik:1,5%), A1B3 (plastik:2%), A2B1 (daun:1%), A2B2 (daun:1,5%), dan A2B3 (daun:2%). Data yang diperoleh diolah menggunakan sidik ragam.  Jika terdapat hasil data yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%.  Analisis organoleptik dilakukan dengan Uji Friedman pada taraf 5%.  Hasil uji efektivitas menunjukkan nilai terbaik dari formulasi yaitu perlakuan A1B2 (jenis pengemas plastik dengan persentase ragi 1,5%). Karakteristik tempe dari perlakuan tersebut memiliki nilai kecerahan warna 62,22; tekstur 130,92 g/10mm; kadar air 64,86%; kadar abu 1,96%; kadar lemak 6,84%; kadar protein 16,62%; kadar karbohidrat 9,72%; dan kadar serat 3,66 %.
Identifikasi Kandungan Skopoletin dalam Berbagai Jenis Umbi-Umbian Wijaya, Hendra; Ramadhan Ningrum Has, Dinia; Febriyanti, Erna; Anwar, Chaerul
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.176 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i01.2598

Abstract

Skopoletin merupakan senyawa kumarin yang telah dibuktikan secara ilmiah mempunyai efek kesehatan terhadap manusia.  Efek kesehatan skopoletin diantaranya adalah sebagai antikanker, antioksidan, antidiabetes tipe 2, antihipertensi, antibakteri, memperbaiki memori atau daya ingat, dan pengendalian stres serta bad mood.  Berdasarkan hal tersebut, penting untuk mengetahui sumber pangan yang mengandung skopoletin.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan skopoletin dalam berbagai jenis umbi-umbian yang ada di Indonesia.  Metode analisis skopoletin yang digunakan adalah metode kromatografi cair kinerja tinggi-fluoresensi (KCKT-FL).  Hasil analisis menunjukkan bahwa skopoletin terdapat pada kulit dan daging ubi kayu, ubi jalar, dan ganyong.  Skopoletin tidak terdapat pada talas, garut, dan iles-iles.  Kandungan skopoletin tertinggi terdapat pada daging ubi kayu jenis Malang 4 yaitu sebesar 112.66 mg/kg (berat kering) sedangkan pada ubi jalar terdapat pada kulit ubi jalar Cilembu sebesar 69.73 mg/kg (berat kering).
Pengaruh Kecepatan Agitasi pada Media Sintesis untuk Produksi α-Amilase dari Bacillus amyloliquefaciens T1 Siswa Setyahadi; Mujtahid Imaduddin Nurahman; Misri Gozan
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.756 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i01.2599

Abstract

Enzim yang berasal dari mikroorganisme merupakan enzim yang paling banyak digunakan dalam dunia industri karena ekonomis dan lebih stabil dibandingkan dengan enzim yang berasal dari tanaman dan hewan. Pasar global industri enzim bernilai 3,1 milyar USD pada tahun 2009 dan mencapai 3,6 milyar USD pada 2010. Produksi enzim pada fermentor skala besar perlu dilakukan optimasi pada skala bench karena sulitnya mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja proses fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimal komposisi media dan kecepatan agitasi untuk produksi α-amilase dengan menggunakan Bacillus amyloliquefaciens T1 pada skala bench. Pada penelitian ini dilakukan produksi enzim α-amilase pada skala 50 ml menggunakan media molase dan media sintesis untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan media pada aktivitas enzim. Media molase menghasilkan aktivitas α-amilase 154,0 U/ml sedangkan pada penggunaan media sintesis dihasilkan aktivitas α-amilase 108,6 U/ml. Optimasi agitasi dilakukan dengan variasi agitasi 100 rpm, 150 rpm, dan 200 rpm pada media sintesis di fermentor 10 l. Kecepatan agitasi optimum pada penelitian ini adalah 150 rpm dengan aktivitas enzim maksimum adalah 38,96 U/ml pada 37°C.
Studi Perbandingan Sifat Fisikokimia Minyak Inti Sawit (RBDPKO) Terhidrogenasi dalam Cocoa Butter Substitutes (CBS) dengan CBS Komersial Reno Fitri Hasrini; Nami Lestari; Yuliasri Ramadhani Meutia
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.991 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i01.2600

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah pengembangan proses pembuatan CBS Minyak Inti Sawit (Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil, RBDPKO) dengan proses hidrogenasi lalu membandingkan karakter fisikokimia CBS dari RBDPKO dengan beberapa jenis CBS komersial.  Tahapan penelitian yang dilakukan adalah (1) Pembuatan CBS RBDPKO melalui optimasi proses hidrogenasi dan rafinasi; (2) Analisis bahan baku dan produk CBS dari RBDPKO; (3) Karakterisasi produk CBS dan membandingkan dengan CBS komersial. Dari hasil penelitian didapat kondisi optimum proses hidrogenasi CBS RBDPKO adalah menggunakan katalis nikel 0,1% pada alat hidrogenasi (reaktor) kapasitas 5 liter, dengan suhu 184°C, tekanan 2,5 bar, lama proses 6 jam, kecepatan aduk 250 rpm, dilanjutkan proses penyaringan dengan alat filter press, proses bleaching menggunakan bentonit 1% pada suhu 90°C selama 45 menit, proses deodorisasi denganalat rafinasi pada suhu 220°C selama 1,5 jam dan penyaringan kembali dengan alat filter press. Pada kondisi tersebut dapat diperoleh CBS asal RBDPKO dengan tekstur, warna dan bau yang mirip dengan CBS asal RBDPKO komersial, kadar air 0,07%, bebas kotoran, bilangan Iod 2,16 gram Iod/100 gram, asam lemak bebas 0,61% , tidak mengandung asam lemak trans dan nikel, titik leleh berubah dari 26,25°C menjadi 34°C, yaitu berubah wujud menjadi padat, terjadi penjenuhan asam oleat dan asam linoleat oleh atom hidrogen menjadi asam stearat sebagai tanda bahwa terjadi hidrogenasi penuh dan memiliki solid fat content 6,62% pada suhu 35°C dan 1,80% pada suhu 40°C mirip dengan profil SFC CBS komersial dan mempunyai profil triasilgliserol (TAG) yang serupa dengan CBS komersial lainnya.
Mempelajari Kinerja Alat Pengasap Ikan Tipe Cabinet dan Pengaruhnya terhadap Mutu Ikan Asap Eko Susanto
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 31, No 01 (2014)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.903 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v31i01.2601

Abstract

Cara pengolahan ikan asap di industri kecil menengah sangat sederhana yakni dengan cara pengasapan langsung tanpa alat pengasapan dengan hasil ikan asap yang tidak memenuhi persyaratan dan daya simpannya rendah. Penelitian pengasapan ini dilakukan untuk identifikasi kinerja karakteristik alat pengering dan melihat pengaruh kondisi pengasapan dan pengemasan terhadap daya simpan ikan asap semi basah. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki masa simpan ikan asap semi basah dimana kadar air maksimum adalah 60%. Pengasapan dilakukan menggunakan tempurung kelapa dan arang tempurung kelapa. Suhu alat pengasap dapat mencapai suhu 1050C tergantung dari jumlah bahan bakar dan yang dipakai.  Suhu dan waktu pengasapan sangat berpengaruh terhadap laju penguapan air dalam ikan asap.  Pengasapan pada suhu 800C membutuhkan waktu minimal 4 jam untuk mencapai kadar air < 60% dari bahan baku ikan yang berkadar air 70,74% menghasilkan ikan asap yang lebih tahan lama. Waktu pengasapan sampai 8 jam.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 40, No 1 (2023) Vol 39, No 2 (2022) Vol 39, No 1 (2022) Vol 38, No 2 (2021) Vol 38, No 1 (2021) Vol 37, No 2 (2020) Vol 37, No 1 (2020) Vol 36, No 2 (2019) Vol 36, No 1 (2019) Vol 35, No 2 (2018) Vol 35, No 1 (2018) Vol 34, No 2 (2017) Vol 34, No 1 (2017) Vol 34, No 1 (2017) Vol 33, No 02 (2016) Vol 33, No 02 (2016) Vol 33, No 01 (2016) Vol 33, No 01 (2016) Vol 33, No 1 (2016) Vol 32, No 02 (2015) Vol 32, No 02 (2015) Vol 32, No 01 (2015) Vol 32, No 01 (2015) Vol 31, No 02 (2014) Vol 31, No 02 (2014) Vol 31, No 01 (2014) Vol 31, No 01 (2014) Vol 31, No 2 (2014) Vol 30, No 02 (2013) Vol 30, No 02 (2013) Vol 30, No 01 (2013) Vol 30, No 01 (2013) Vol 29, No 02 (2012) Vol 29, No 02 (2012) Vol 29, No 01 (2012) Vol 29, No 01 (2012) Vol 28, No 02 (2011) Vol 28, No 02 (2011) Vol 28, No 01 (2011) Vol 28, No 01 (2011) Vol 27, No 02 (2010) Vol 27, No 02 (2010) Vol 27, No 01 (2010) Vol 27, No 01 (2010) Vol 26, No 02 (2009) Vol 26, No 02 (2009) Vol 26, No 01 (2009) Vol 26, No 01 (2009) Vol 25, No 02 (2008) Vol 25, No 02 (2008) Vol 25, No 01 (2008) Vol 25, No 01 (2008) Vol 24, No 02 (2007) Vol 24, No 02 (2007) Vol 24, No 01 (2007) Vol 24, No 01 (2007) Vol 23, No 02 (2006) Vol 23, No 01 (2006) Vol 23, No 01 (2006) Vol 22, No 02 (2005) Vol 22, No 02 (2005) Vol 22, No 01 (2005) Vol 22, No 01 (2005) Vol 21, No 02 (2004) Vol 21, No 02 (2004) Vol 21, No 01 (2004) Vol 21, No 01 (2004) Vol 20, No 1-2 (2003) Vol 20, No 1-2 (2003) Vol 19, No 1-2 (2002) Vol 19, No 1-2 (2002) Vol 18, No 1-2 (2001) Vol 18, No 1-2 (2001) Vol 17, No 1-2 (2000) Vol 17, No 1-2 (2000) Vol 16, No 1-2 (1999) Vol 16, No 1-2 (1999) Vol 15, No 1-2 (1998) Vol 15, No 1-2 (1998) Vol 14, No 1-2 (1997) Vol 14, No 1-2 (1997) Vol 13, No 1-2 (1996) Vol 13, No 1-2 (1996) Vol 12, No 1-2 (1995) Vol 12, No 1-2 (1995) Vol 11, No 1-2 (1994) Vol 11, No 1-2 (1994) Vol 10, No 1-2 (1993) Vol 10, No 1-2 (1993) Vol 9, No 1-2 (1992) Vol 9, No 1-2 (1992) Vol 8, No 02 (1991) Vol 8, No 02 (1991) Vol 8, No 01 (1991) Vol 8, No 01 (1991) Vol 7, No 02 (1990) Vol 7, No 02 (1990) Vol 7, No 01 (1990) Vol 7, No 01 (1990) Vol 6, No 02 (1989) Vol 6, No 02 (1989) Vol 6, No 01 (1989) Vol 6, No 01 (1989) Vol 5, No 02 (1988) Vol 5, No 02 (1988) Vol 5, No 01 (1988) Vol 5, No 01 (1988) Vol 4, No 02 (1987) Vol 4, No 02 (1987) Vol 4, No 01 (1987) Vol 4, No 01 (1987) Vol 3, No 02 (1986) Vol 3, No 02 (1986) Vol 3, No 01 (1986) Vol 3, No 01 (1986) Vol 2, No 02 (1985) Vol 2, No 02 (1985) Vol 2, No 01 (1985) Vol 2, No 01 (1985) Vol 1, No 02 (1984) Vol 1, No 02 (1984) Vol 1, No 1 (1984) Vol 1, No 1 (1984) More Issue