cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education
Published by Universitas Riau
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 135 Documents
PELANCONGAN ACARA: TINJAUAN ULASAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA KONSEPTUAL Saidi, Zurina Ahmad
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakStrategi utama untuk mencapai sasaran pelancongan 2015 adalah dengan menggalakkan pendekatan strategi yang berbeza bagi memenuhi corak dan keperluan pelancong yang unik dan tersendiri (Pelan Rancangan Malaysia ke-10).“Celebrating 1 Malaysia Truly Asia”merupakan penjenamaan pelancongan oleh Kementerian Pelancongan & Kebudayan Malaysia (MOTOUR) yang menjadi lambang keagungan untuk dikenali seantero dunia. Oleh hal yang demikian, kertas kerja membincangkan tentang ulasan kepustakaan yang berkaitan dengan pelancongan acara dalam dan luar Negara, konsep pelancongan serta mengkaji pembahagian pelancongan acara mengikut kategori.Pelancongan acara dilihat sebagai pemangkin untuk meningkatkan kapasiti ekonomi Negara kerana kajian-kajian terdahulu yang dilaksanakan oleh pengkaji luar mendapati penyertaan pelancongan acara semakin meningkat dari semasa ke semasa. Ringkasnya, kajian ini menjelaskan tentang tinjauan ulasan kepustakaan berkaitan dengan pelancongan acara sama ada pelancongan antarabangsa mahupun pelancongan domestik
PENDIDIKAN SEKS DALAM KELUARGA MENURUT PANDANGAN REMAJA putri, Sukma eka; Natuna, Daeng Ayub; Achmad, Said Suhil
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrackThis study aims to determine the perception of adolescent towards sex education in the family at Tangkerang Tengah village, Pekanbaru . Formulation of the problem in this research is how high the perception of adolescent towards sex education in the family at Tangkerang Tengah village, Pekanbaru? This is a descriptive study with a quantitative approach which aims to describe theresult withfigures. The sampling techniqueusinga quotasamplingtechnique, which is a technique for determininga sampleof thepopulationthathavecertain characteristics untilthe expectations ofthe amount of quota. Data collection techniques inthis study isby using a questionnaire, whichwas 56statement item. The data obtained from respondents whowere 30to samplethe test and 89 for the study. Afte rpollingin the trial, there are six items that are not valid, andthe researchers removed oneby onefactthat is not, so the whole instrument reliably indicated by Cronbach alpha=0.96. The result of the data analysis shows that the perception of adolescent towards sex education in the family from indicator sex differences between men and women relatively high with the value of mean 3.73 and Standard Deviation (SD) 0.74, compared with three other indicator that are the role of sex, the function and need of sex, and personal development. It means that the adolescent feel that sex education is related to sex differnces between men and women is very important for a parents to be given to adolescent.Keywords: sex education, adolescent, family
PENDIDIKAN SEKS DALAM KELUARGA MENURUT PANDANGAN REMAJA putri, Sukma eka; Natuna, Daeng Ayub; Achmad, Said Suhil
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrackThis study aims to determine the perception of adolescent towards sex education in the family at Tangkerang Tengah village, Pekanbaru . Formulation of the problem in this research is how high the perception of adolescent towards sex education in the family at Tangkerang Tengah village, Pekanbaru? This is a descriptive study with a quantitative approach which aims to describe theresult withfigures. The sampling techniqueusinga quotasamplingtechnique, which is a technique for determininga sampleof thepopulationthathavecertain characteristics untilthe expectations ofthe amount of quota. Data collection techniques inthis study isby using a questionnaire, whichwas 56statement item. The data obtained from respondents whowere 30to samplethe test and 89 for the study. Afte rpollingin the trial, there are six items that are not valid, andthe researchers removed oneby onefactthat is not, so the whole instrument reliably indicated by Cronbach alpha=0.96. The result of the data analysis shows that the perception of adolescent towards sex education in the family from indicator sex differences between men and women relatively high with the value of mean 3.73 and Standard Deviation (SD) 0.74, compared with three other indicator that are the role of sex, the function and need of sex, and personal development. It means that the adolescent feel that sex education is related to sex differnces between men and women is very important for a parents to be given to adolescent.Keywords: sex education, adolescent, family
PETA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MURID-MURID KELAS V SD PEKANBARU
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian pemetaan kemampuan membaca pemahaman murid-murid SD kelas V Pekanbaru bertujuan untuk memberikan gambaran kemampuan yang menyeluruh mengenai aspek-aspek membaca, seperti isi bacaan, ide pokok, tema, simpulan, dan pesan pengarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan kelompok atau strata, yaitu kelompok kelas atas, menengah, dan bawah.Berdasarkan pengelompokan ini ditetapkan sampel sebanyak 1.088 murid.Data penelitian diperoleh dengan teknik tes membaca pemahaman dengan jawaban pilihan ganda.Tes dilakukan untuk memperoleh data pemahaman isi bacaan, ide pokok paragraf, tema bacaan, simpulan, dan pesan pengarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata membaca pemahaman isi berada pada tingkat 79,76 (baik), kemampuan membaca pemahaman ide pokok berada pada tingkat 61,64 (sedang), kemampuan membaca pemahaman tema berada pada posisi 20,36 (gagal), kemampuan membaca pemahaman simpulan berada pada tingkat 62,10 (sedang), dan kemampuan membaca pemahaman pesan pengarang berada pada tingkat 69,31 (sedang). Secara keseluruhan, rata-rata kemampuan membaca pemahaman murid-murid kelas V SD Pekanbaru barada pada tingkat 58,63% atau berkategori kurang.Kata kunci: pemetaan, membaca, kemampuan, pemahaman
PEMARKAH LEKSIKAL PEMBENTUK MAKNA PRAGMATIK IMPERATIF DALAM KALIMAT INTEROGATIF BAHASA INDONESIA
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis research examines the lexical markers pragmatic imperative meaning formulation included in interrogative sentences Indonesian language. The aim of this research was to formulate lexical markers pragmatic imperative meaning formation from interrogative sentences Indonesian language. Problems in this research answered through structural and pragmatics theory. The data in this research were taken from six teens novels Indonesian language. The method used was a qualitative method with descriptive data. The data were analyzed using agih and pragmatic frontier techniques. Based on data analysis that has been done, lexical markers included of question words, negative question words, and affirmative command words. Markers in form of question words were apa, siapa, kenapa/mengapa, gimana/bagaimana, kapan, sejak kapan, sampai kapan, mana, mana bisa, mana boleh, di mana, ke mana, dari mana, and berapa. Markers in form of negative question words were tidak, tak, takkan, and nggak. Markers in form of affirmative commands were bisa, mau, coba, boleh, ayo, and yuk.Keywords: lexical markers, pragmatics imperative meaning, interrogative sentences, question words
RANCANGAN ELEMEN KARAKTER BANGSA DALAM KOMSAS BAHASA INDONESIA: SATU KAJIAN PENEROKAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS PEKANBARU RIAU
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKajian ini bertujuan mengkaji keadaan perancangan elemen karekter bangsa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khasnya komponen sastera (komsas BI) di Sekolah Menengah Atas Negeri di kota Pekanbaru. Kajian ini adalah satu kajian penerokaan (explanatory) yang menggunakan pendekatan kualitatif. Seramai empat orang guru, yakni terdiri dari dua guru laki-laki senior dan junior, dua guru perempuan senior dan junior, dijadikan sebagai peserta kajian (PK). Pemilihan peserta kajian ini dilaksanakan dengan persampelan dari kriteria yang ditetapkan. Data daripada pemerhatian dan temu bual disokong oleh analisis dokumen. Dapatan menunjukkan bahawa perancangan elemen karekter bangsa dalam komsas bahasa Indonesia sudah memenuhi standar kurikulum. Namun demikian, dapatan kajian menunjukkan perancangan pembelajaran komsas BI memungkinkan menyokong lebih kaya lagi pembinaan elemen karekter yang disokong oleh a) kurikulum KTSP, b) pendekatan teori sastera, dan c) lingkungan sosial. Pada Kurikulum KTSP ditemukan pula (a) peserta kajian merancang sesuai dengan undang-undang dan (b) aturan-aturan lainnya, pada pendekatan teori berhubungan pula (a) elemen karekter dan (b) pendekatan teori sastera yang digunakan. Sementara itu pada lingkungan sosial berhubungan dengan (a) lingkungan sosial peserta kajian dan (b) karekter dalam komponen sastera. Implikasi kajian ini ialah terhadap guru mata pelajaran komponen sastera yang mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Institusi pendidikan (SMA, fakulti keguruan dan ilmu pendidikan, serta pusat kurikulum dan buku) mesti melakukan peninjauan ulang aturan muatan perancangan pembinaan karekter dalam kurikulum pendidikan, kerana karya sastera kaya dengan nilai karekter bangsa yang wajar diterapkan dalam membina bangsa Indonesia berdaya saing dan berdaya maju.Kata kunci: karekter, kurikulum KTSP, pendekatan teori sastera, lingkungan social.
KAJIAN DIALEK GEOGRAFI PADA INOVASI LEKSIKAL PENUH BAHASA MELAYU RIAU DIALEK KAMPAR DI KECAMATAN KAMPAR TIMUR Mustafa, M. Nur; AR, Hasnah Faizah
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakVariasi yang terjadi pada bahasa muncul karena adanya penyebab yang sangat berkaitan erat dengan perubahan bahasa diamati pada unsur tertentu yang terdapat pada variasi sosial dan variasi geografis pada tempat, waktu tertentu seiring bergulirnya waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bentuk leksikal penuh dan distribusi geografis leksikal penuh, (2) medan makna yang menampilkan leksikal penuh, (3) bentuk leksikal penuh yang mengalami variasi dalam bahasa Melayu Riau di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik simak, wawancara, pencatatan dan perekaman. Hasil penelitian ini berdasarkan perwujudannya, inovasi leksikal penuh termuat 41 glos dengan 131 varian pada titik pengamatan 2, yaitu di Kecamatan Kampar Timur Desa Teratak, dan medan makna yang banyak menampilkan leksikal penuh adalah Kekerabatan sebanyak 5 leksikal penuh dengan 14 varian inovatif bahasa Melayu Riau di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar.Kata kunci: Inovasi Leksikal Penuh, varian, perwujudan leksikal penuh.
PELANGGARAN PRINSIP PERSUKUAN KATA DALAM SURAT KABAR RIAU POS
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSurat kabar Riau Pos diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dalam pemakaian bahasa Indonesia, khususnya pada konteks pemenggalan atau persukuan pada kosakata. Kenyataan yang dihadapi bahwa proses persukuan dalam surat kabar Riau Pos belum tepat. Masih ada persukuan yang tidak taat terhadap aturan yang tertuang dalam EYD. Berkaitan dengan hal itu, maka dilakukan analisis mengenai pelanggaran prinsip-prinsip pemenggalan atau persukuan dalam surat kabar Riau Pos melalui metode deskriptif. Berdasarkan pendataan, ada 31 data yang melanggar prinsip-prinsip persukuan kata, yaitu prinsip V, prinsip KV, prinsip KVK, dan prinsip KKV. Pelanggaran yang banyak terjadi pada surat kabar Riau Pos adalah pelanggaran prinsip KV dan yang paling sedikit adalah prinsip V.Kata Kunci: Pelanggaran, Prinsip, Persukuan Kata
MELAYU ISLAM PATUT JADI TRIBAHASAWAN: MATLAMAT DASAR-DASAR BAHASA AKAN DATANG Abdullah, Kamsiah Haji
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Matlamat pendidikan umat Melayu sepatutnya ialah mencapai tahap ketribaahasaan -menjadi seorang tribahasawan – seorang yang menguasai tiga bahasa sekali gusiaitu bahasa Melayu, Inggeris dan Arab. Ini merupakan satu keupayaan yang amat sukar dicapai kerana ketiga-tiga bahasa itu datang dari rumpun Bahasa yang berbeza: Bahasa Melayu dari rumpun Bahasa Austronesia, Bahasa Inggeris dari rumpun Indo-Eropah dan Bahasa Arab dari rumpun Bahasa Semitik. Namun Kita mesti mempunyai wawasan yang mantap dan saya yakin keupayaan ketribahasaan boleh dicapai dengan perancangan pendidikan yang menyeluruh dan teliti dari pihak-pihakyang berkepentingan dari kalangan pemerintah, masyarakat dan ibu bapa.Kertas kerja ini akan membincangkan mengapa ketiga-tiga bahasa, Melayu / Indonesia, Inggeris dan Arab perlu dimasukkan dalam dasar pendidikan anak-anak dari peringkat tadika hingga ke universiti terutama di negara majoriti kaum Melayu Islam seperti di Indonesia, Malaysia dan Brunei. Kedua, akan disentuhprinsip, pendekatan dan kaedah pengajaran dan pembelajaran yang boleh diterokai untuk melahirkan rakyat yang tribahasawan tersebut.
PERANAN PENGENDALIAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus di Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia) Mustafa, H. M. Nur
Proceeding 7th International Seminar on Regional Education Vol 1 (2015): Educational Community and Cultural Diversit
Publisher : Proceeding 7th International Seminar on Regional Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Capaian hasil belajar menjadi dasar ukuran untuk mengetahui keberhasilan belajar mahasiswa. Untuk mencapai hasil yang maksimal, seorang mahasiswa harus memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Beberapa institusi kerja ada yang menggunakan indeks prestasi belajar mahasiswa untuk penerimaan tenaga kerja. Namun kenyataannya, banyak pula mahasiswa yang memiliki hasil belajar rendah karena faktor motivasi. Pentingnya peranan pengendalian motivasi ini dalam belajar perlu dipahami oleh mahasiswa sejak dini. Dasar itu mendorong dilakukan penelitian ini melalui metode penelitian deskriptif dengan pendekatan korelasional pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Riau, dengan sampel 92 orang. Analisis data menunjukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa berkategori baik atau tinggi. Peranan pengendalian motivasi belajar tersebut terhadap capaian hasil belajar mahasiswa sebesar 50,6%. Dengan tingkat motivasi seperti itu, mahasiswa mampu memperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 82,32 dengan kategori tinggi.

Page 5 of 14 | Total Record : 135