cover
Contact Name
Gerson Frans Bira
Contact Email
jaspeternakanunimor20@gmail.com
Phone
+6281246616131
Journal Mail Official
prodipeternakan@unimor.ac.id
Editorial Address
.Jln. Eltari Km. 9, Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT. 85613.
Location
Kab. timor tengah utara,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JAS (Journal of Animal Science)
Published by Universitas Timor
ISSN : -     EISSN : 25021869     DOI : https://doi.org/10.32938/ja.v5i4
Core Subject : Health, Agriculture,
Ilmu Peternakan yang mencakup Produksi Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, Reproduksi Ternak, Pemuliaan Ternak, Kesehatan Hewan, Teknologi Hasil Ternak, Sosial Ekonomi Peternakan
Articles 112 Documents
Perbandingan Kualitas Nutrisi Ransum Buatan Berbahan Baku Lokal dan Ransum Komersial Ayam Broiler pada Perlakuan Waktu Penyimpanan yang Berbeda Osnalina Rua; Oktovianus Rafael Nahak
JAS Vol 1 No 4 (2016): Journal of Animal Science (JAS) - October 2016
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v1i04.259

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kualitas nutrisi ransum buatan berbahan baku lokal dan ransum komersial ayam broiler pada perlakuan waktu penyimpanan yang berbeda. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 3 x 3. Faktor pertama adalah jenis ransum yang terdiri dari 2 taraf yaitu ransum komersial dan ransum buatan, sedangkan faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 3 taraf yaitu penyimpanan 0 hari, penyimpanan 2 minggu, dan penyimpanan 4 minggu. Dari setiap faktor dihasilkan 6 kombinasi perlakuan dimana setiap kombinasi perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali. Adapun variabel yang diamati terdiri dari: 1) kandungan protein kasar; 2) kandungan serat kasar, 3) kandungan lemak kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan serat kasar ransum komersial memiliki kisaran 1,51-2,30% sedangkan pada ransum buatan 3,24-3,46%, kandungan protein kasar pada ransum komersial 21,33-22,63% lebih tinggi dibanding ransum buatan 20,88-21,35%, kandungan lemak kasar pada ransum buatan 5,02-5,80% lebih rendah dibanding ransum komersial 6,81-7,41%. Adapun nilai serat kasar, protein kasar dan lemak kasar pada ransum dipengaruhi oleh jenis ransum sedangkan faktor penyimpanan hanya memberikan kontribusi terhadap nilai protein kasar. Dari hasil penelitian tidak ditemukan interaksi antara jenis ransum dan penyimpanan. Secara umum disimpulkan bahwa nilai nutrisi ransum buatan memiliki kualitas yang baik karena tidak jauh berbeda dengan ransum komersial. ©2016 dipublikasikan oleh JAS.
Tampilan Bobot Badan, Ukuran Linear Tubuh, Serta Umur dan Skor Kondisi Tubuh Ternak Sapi Bali yang Dipotong pada RPH Kota Kefamenanu Sergius Pikan; Paulus Klau Tahuk; Hilarius Yosef Sikone
JAS Vol 3 No 2 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - April 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i2.288

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di RPH Kota Kefamenanu Kabupaten TTU dari tanggal 28 November 2017 sampai dengan tanggal 3 Februari 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan bobot badan, ukuran linear tubuh, serta umur dan skor kondisi tubuh ternak Sapi Bali yang dipotong pada RPH Kota Kefamenanu. Dalam penelitian ini digunakan 45 ekor ternak Sapi Betina pada umur 4,5 tahun dan 5,5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengukuran langsung pada ternak sapi yang dipotong di RPH Kefamenanu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata bobot badan pada umur 4,5 tahun sebesar 198,32 kg, panjang badan 96,32 cm, lingkar dada 146,59 cm, tinggi pundak 109,18 cm dan skor kondisi tubuh sebesar 4,32. Ternak umur 5,5 tahun memiliki rata-rata bobot badan 214,22 kg, panjang badan 98,22 cm, lingkar dada 149,13 cm, tinggi pundak 109,83 cm dan skor kondisi tubuh sebesar 4,00. Nilai koefisien korelasi pada tiap umur memiliki keeratan yang berbeda-beda. Keeratan antara lingkar dada dengan bobot badan pada umur 4,5 sebesar (r) 0,735. Keeratan hubungan antara tinggi pundak dengan bobot badan pada umur 4,5 sebesar (r) 0,445. Keeratan antara skor kondisi tubuh dengan bobot badan pada pada umur 5,5 tahun sebesar (r) 0,59. Secara keseluruhan lingkar dada dan bobot badan memiliki nilai korelasi lebih tinggi sebesar (r) 0,735. Dapat disimpulkan bahwa terdapat variasi bobot badan dan ukuran linear tubuh serta skor kondisi tubuh induk Sapi Bali yang dipotong pada RPH Kota Kefamenanu. Secara keseluruhan, lingkar dada memiliki keeratan yang lebih baik dengan bobot badan bila dibandingkan dengan tinggi pundak dan panjang badan.
Aplikasi Jenis Teh Kompos dan Takaran Biochar terhadap Pertumbuhan Serta Produksi Biomassa Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Yesephus Jemianus Madjen
JAS Vol 3 No 2 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - April 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i2.327

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sasi Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU yang terdiri dari 2 masa produksi yaitu pada 45 HST dan 90 HST. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi jenis teh kompos dan takaran biochar terhadap pertumbuhan serta produksi biomassa rumput gajah (Pennisetum purpureum). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (Faktorial) dengan kombinasi perlakuan 4 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor petama adalah teh kompos yang terdiri dari T0 = tanpa teh kompos. T1 = teh kompos berbahan dasar feses ayam, T2 = teh kompos berbahan dasar feses kambing dan T3 = teh kompos berbahan dasar feses sapi dan faktor ke dua adalah D0 = tanpa biochar, D1 = biochar 250 g, D2 = biochar 500 g. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman rumput Gajah yang mendapat perlakuan teh kompos berbahan dasar feses ayam dan Biochar 500 g menampilkan pertumbuhan tinggi tanaman yang terbaik serta berbeda signifikan dengan perlakuan lainnya baik pada umur tanaman 24, dan 46 HST sedangkan untuk pertumbuhan jumlah helai daun yang terbaik serta berbeda signifikan dengan perlakuan lainnya baik pada umur tanaman 24, 46, 68 dan 90 HST. pertumbuhan diameter batang yang terbaik terdapat pada perlakuan teh kompos berbahan dasar feses ayam. Untuk berat segar daun terjadi interaksi antara pemberian teh kompos berbahan dasar feses ayam dan dosis biochar 500 g/pot pada berat segar daun pada pemangkasan 46 HST sedangkan berat kering daun, berat segar akar dan berat kering akar tidak terjadi interaksi antara pemberian jenis teh kompos dan biochar pada pengamatan bobot kering daun. Disimpulkan bahwa perlakuan aplikasi teh kompos berbahan dasar feses ayam dab biochar 500 g/pot mampu meningkatkan produktivitas tanaman (tinggi tanaman, jumlah helai daun, diameter batang, berat segar daun, berat kering daun) rumput gajah yang lebih baik karena dalam teh kompos berbahan dasar feses ayam mengandung unsur N sebesar 0,174%, P sebesar 0,260% dan K sebesar 0,137%, sedangkan biochar dari bahan dasar sekam padi mengandung unsur N sebesar 1,318%, unsur P sebesar 0,418%, dan unsur K sebesar 1,506% memberikan hasil yang baik namun belum mampu memberikan dampak signifikan terhadap nilai parameter pertumbuhan dan produksi rumput gajah.
Kecernaan Nutrien Ternak Sapi Bali yang Diberi Pakan Dasar Rumput Panah dan Daun Angsana Disuplementasi Daun Sengon (Paraserianthes falcataria L.) Jefridus Bria Seran
JAS Vol 3 No 4 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - October 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i4.365

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani-Ternak Ulnaet Tuan, Desa Letmafo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten TTU selama 3 bulan yakni bulan April – Juni 2017, dengan tujuan untuk mengetahui kecernaan nutrien ransum ternak sapi bali yang diberi pakan dasar rumput panah dan daun angsana disuplementasi daun sengon (Paraserianthes falcataria L.). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan ransum dan 3 kelompok berat badan ternak sebagai ulangan. Sapi yang digunakan sebanyak 12 ekor dengan berat badan rata-rata kelompok I = 84,75 kg, kelompok II = 137,25 kg dan kelompok III = 164,25 kg. Keempat perlakuan ransum yang digunakan adalah: A). 80% rumput panah +20 % daun angsana (Kontrol), B). 80% rumput panah + 20% daun angsana + 10% daun sengon, C). 80% rumput panah + 20% daun angsana +15% daun sengon, dan D). 80% rumput panah + 20% daun angsana + 20% daun sengon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian daun sengon hingga 20% dalam ransum dasar rumput panah dan daun angsana mampu meningkatkan kecernaan nutrien, sehingga bakteri optimal meningkatkan pemanfaatan pakan dan menyebabkan pertambahan berat badan Sapi Bali menjadi tinggi. Untuk mendapatkan tingkat kecernaan nutrien sapi bali jantan yang baik maka disarankan pemberian pakan dasar rumput panah 80% dan daun angsana 20% perlu disuplementasi dengan daun sengon laut sebesar 20%.
Pengaruh Kepadatan Kandang terhadap Konsumsi Ransum, Konversi Ransum dan Pertambahan Berat Badan Harian (PBBH) Ayam Broiler Arnoldus Yansen Meke; Stefanus Sio
JAS Vol 3 No 2 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - April 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i2.410

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepadatan kandang terhadap konsumsi ransum, konversi ransum dan PBBH ayam broiler. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2018. Kandang komunal tipe lantai yang dibagi dalam 3 blok di mana tiap blok terdiri dari 5 m2, sehingga total keseluruhannya adalah 15 m2. Kandang dibuat dengan menggunakan bambu sebagai batas antara tiap m2. Setiap m2 dilengkapi dengan tempat makan dan minum dan ternak ditempatkan sesuai perlakuan; R0 = Kepadatan 4 ekor/m2, R1 = Kepadatan 5 ekor/m2, R2 = Kepadatan 6 ekor/m2. Lantai kandang ditaburi dengan kapur agar mengurangi dampak pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan juga bau amonia, diikuti dengan pemberian sekam padi dengan ketebalan 5 cm sebagai liter. Kandang dan peralatan kandang disucihamakan dengan desinfektan. Variabel yang dilihat adalah konsumsi ransum, pertambahan berat badan, dan konversi ransum. Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan. dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan menggunakan software SAS versi 9.1. Dapat disimpulkan bahwa konsumsi ransum dan pertambahan berat badan terbaik adalah pada kepadatan kandang 5 tertinggi 5 ekor/m2 dan konversi ransum terbaik adalah pada kepadatan kandang 6 ekor/m2.
Faktor-Faktor Produksi yang Mempengaruhi Usaha Pembibitan Sapi Bali di Kelompok Tani Cipta Kasih Desa Kuaken Kecamatan Noemuti Timur Adryanto Charles Nahak
JAS Vol 3 No 3 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - July 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i3.412

Abstract

Sapi Bali merupakan salah satu komoditi unggulan dan penggerak roda perekonomian di Kabupaten Timor Tengah Utara. Selama ini kendala utama petani dalam meningkatkan populasi ternak sapi bali adalah keterbatasan jumlah sapi bibit. Salah satu penyebabnya adalah banyak sapi betina produktif yang dipotong, dan pengelolaan sistem usaha ternak yang masih belum dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor produksi apa saja yang berpengaruh terhadap usaha pembibitan sapi bali di Kelompok Tani Cipta Kasih, Desa Kuaken, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan yakni pada bulan Mei 2018 sampai dengan selesai. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey dan melakukan penelitian langsung di lapangan, berupa memberikan pertanyaan langsung kepada para responden. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a). Komponen modal dalam usaha pembibitan sapi bali; b). Penggunaan tenaga kerja; c). Faktor penguasaan lahan, dan d). Manajemen pemeliharaan dalam usaha pembibitan sapi bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum faktor-faktor jumlah penguasaan lahan dan manajemen pemeliharaan terutama pengelolaan aspek reproduksi (calving interval) yang mencapai 18 bulan berdampak pada rendahnya tingkat produktivitas ternak sapi bali.
Pengaruh Pemberian Tepung Ikan dengan Level yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Itik Peking Erna Meni
JAS Vol 3 No 1 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - January 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i1.419

Abstract

Penelitian ini di laksanakan selama 60 hari yang berlokasi di kilo meter 7, Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten, Timor Tengah Utara terhitung bulan Oktober- November 2017. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan itik peking yang diberi tepung ikan dengan level berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan Ransum terdiri dari R0: Dedak padi 60% +Jagung giling 20% + 20 Tepung daun turi +Tanpa Tepung ikan R1: Dedak padi 60% + Jagung giling 20% + Tepung daun turi 20% +Tepung ikan 2% R2: Dedak padi 60% + Jagung giling 20% + Tepung daun turi 20% + Tepung ikan 4% R3: Dedak padi 60% + Jagung giling 20% + Tepung daun turi 20% + Tepung ikan 6%. Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa Pemberian Tepung Ikan dalam ransum memberikan pengaruh sangat nyata terhadap nilai pertambahan berat badan harian, konsumsi ransum itik peking. Disimpulkan bahwa pemberian tepung ikan pada level 6% (R3) mampu menghasilkan pertambahan berat badan harian (PBBH) sebesar 20,56 g, sedangkan konsumsi ransum dan konversi ransum perlakuan R3memiliki nilai yang lebih rendah dibanding perlakuan R0, R1, dan R2, sehingga dapat dikatakan bahwa ransum R3 telah memiliki nilai gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ternak serta dapat meningkatkan pertambahan berat badan ternak, menurunkan nilai konversi ransum dan menekan konsumsi pakan.
Aplikasi Pupuk Bokashi Padat Berbahan Dasar Feses Ayam dengan Level Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Produksi Lamtoro (Leucaena leucocephala) Stefanus Tnines; Oktovianus Rafael Nahak
JAS Vol 3 No 1 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - January 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i1.420

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Timor, Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU pada bulan Juli sampai September 2017. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk bokashi padat berbahan dasar feses ayam dengan level berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman lamtoro. Perlakuan yang diuji dalam penelitian ini terdiri dari R0=Tanpa bokashi., R1=Aplikasi pupuk bokashi 250 g/lubang tanam., R2=Aplikasi pupuk bokashi 500 g/lubang tanam., R3=Aplikasi pupuk bokashi 750 g/lubang tanam yang diamati efeknya terhadap Tinggi tanaman, jumlah helai daun, berat segar daun, berat kering daun, berat segar akar, berat kering akar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian bokashi padat pada level 250 g/lubang tanam secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi lamtoro yaitu sebesar 43,51 cm/tanaman, jumlah helai daun 59,18 helai/tanaman, berat segar daun 21,79 g/tanaman, berat kering daun 8,45 g/tanaman, berat segar akar 13,20 g/tanaman, berat kering akar 5,74 g/tanaman.
Pengaruh Variasi Warna Ransum terhadap Konversi Ransum dan Pertambahan Bobot Badan Harian Broiler Maria Fatima Kolo; Oktovianus Rafael Nahak; Gerson F. Bira
JAS Vol 3 No 4 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - October 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i4.423

Abstract

Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian ransum dengan warna berbeda terhadap nilai konversi ransum dan pertambahan bobot badan harian (PBBH) broiler. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Februari 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan (eksperimen) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan lingkungannya. Dalam penelitian ini menggunakan 4 perlakuan, dimana setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan. Setiap ulangan berisi 5 ekor broiler, sehingga total broiler yang digunakan adalah sebanyak 80 ekor. Adapun perlakuan yang akan diuji terdiri dari : (1) R0: Ransum berwarna coklat (2) R1: Ransum berwarna hijau (3) R2: Ransum berwarna merah (4) R3: Ransum berwarna kuning. Variabel pengamatan yang diamati yaitu pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum warna coklat dapat meningkatkan berat badan sebesar (384,00) dan konversi pakan terbaik dengan nilai terendah (0,17) dibandingkan dengan perlakuan ransum berwarna hijau, merah dan kuning. Adanya variasi warna ransum yang ditambahkan dalam pakan tidak untuk menambah nilai nutrisi namun diharapkan dapat memberikan efek baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap sifat khas dari pakan yang diberikan. Pemberian variasi warna (coklat, hijau, merah dan kuning) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan broiler dan nilai konversi ransum.
Pengaruh Variasi Warna Ransum terhadap Berat Potong, Berat Karkas, Persentase Karkas dan Berat Non Karkas Ayam Broiler Yunitha Inggriani Malelak; Gerson F. Bira
JAS Vol 3 No 2 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - April 2018
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ja.v3i2.426

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kandang Percobaan milik Program Studi Peternakan pada bulan Januari sampai Februari 2018 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi warna ransum terhadap berat potong, berat karkas, berat non karkas dan persentase karkas broiler. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari RO : ransum berwarna coklat, R1 : ransum berwarna hijau, R2 : ransum berwarna merah, R3 : ransum berwarna kuning. Variabel yang di amati yakni berat potong, berat karkas, berat non karkas dan Persentase karkas. Variabel yang dilihat adalah berat potong, berat karkas, berat non karkas dan persentase karkas. Hasil analisis statistik menunjukkan variasi warna ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat potong broiler. Hasil analisis statistik perlakuan penambahan warna dalam pakan ayam broiler tidak berpengaruh nyata terhadap berat karkas walaupun demikian terhadap berat karkas yang tertinggi dan terendah. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata warna pakan terhadap berat non karkas ayam. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase karkas R0 tidak berbeda dengan R1 dan R2 tapi berbeda dengan R3. Disimpulkan bahwa penambahan warna dalam pakan tidak dimaksudkan untuk menambah nilai nutrisi pakan namun berpengaruh terhadap sifat khas pakan itu sendiri baik secara langsung ataupun tidak langsung. Penambahan warna (coklat, merah, hijau dan kuning) dalam pakan tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap berat potong, berat karkas, berat non karkas dan persentase karkas.

Page 3 of 12 | Total Record : 112


Filter by Year

2016 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 2 (2022): Journal of Animal Science (JAS) - April 2022 Vol 7 No 1 (2022): Journal of Animal Science (JAS) - January 2022 Vol 6 No 4 (2021): Journal of Animal Science (JAS) - October 2021 Vol 6 No 3 (2021): Journal of Animal Science (JAS) - July 2021 Vol 6 No 2 (2021): Journal of Animal Science (JAS) - April 2021 Vol 6 No 1 (2021): Journal of Animal Science (JAS) - January 2021 Vol 5 No 4 (2020): Journal of Animal Science (JAS) - October 2020 Vol 5 No 3 (2020): Journal of Animal Science (JAS) - July 2020 Vol 5 No 2 (2020): Journal of Animal Science (JAS) - April 2020 Vol 5 No 1 (2020): Journal of Animal Science (JAS) - January 2020 Vol 4 No 4 (2019): Journal of Animal Science (JAS) - October 2019 Vol 4 No 3 (2019): Journal of Animal Science (JAS) - July 2019 Vol 4 No 2 (2019): Journal of Animal Science (JAS) - April 2019 Vol 4 No 1 (2019): Journal of Animal Science (JAS) - January 2019 Vol 3 No 4 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - October 2018 Vol 3 No 3 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - July 2018 Vol 3 No 2 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - April 2018 Vol 3 No 1 (2018): Journal of Animal Science (JAS) - January 2018 Vol 2 No 1 (2017): Journal of Animal Science (JAS) - January 2017 Vol 1 No 4 (2016): Journal of Animal Science (JAS) - October 2016 Vol 1 No 3 (2016): Journal of Animal Science (JAS) - July 2016 Vol 1 No 2 (2016): Journal of Animal Science (JAS) - April 2016 Vol 1 No 1 (2016): Journal of Animal Science (JAS) - January 2016 More Issue