Sawwa: Jurnal Studi Gender
Sawwa: Jurnal Studi Gender focuses on topics related to gender and child issues. We aim to disseminate research and current developments on these issues. We invite manuscripts on gender and child topics in any perspectives, such as religion, economics, culture, history, education, law, art, communication, politics, and theology, etc. We look forward to having contributions from scholars and researchers of various disciplines
Articles
435 Documents
TRAFFICKING: SISI BURAM MIGRASI INTERNASIONAL
Yuli Kusmanto, Thohir
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 2 (2014): April 2014
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (474.341 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v9i2.633
Migrasi internasional akan selalu berlangsung sampai kapanpun. Modernisasi dengan kemajuan teknologi transportasi dan inforÂmasi berpengaruh sangat signifikan bagi meningkatnya volume migran. Banyak faktor yang mendorong orang untuk bermigrasi, diantaranya; politik, agama, pendidikan, psikologis dan ekonomi. Faktor ekonomi merupakan yang paling dominan. Kesejahteraan hidup merupakan tujuan utama mayoritas orang bermigrasi. Segala cara seringkali dilakukan para migran agar bisa mencapai daerah tujuan dan menÂdapatkan pekerjaan. Cara legal dan atau ilegal seringkali harus ditempuh. Mereka yang menggunakan cara legal akan meÂrasa lebih aman dan nyaman di negara tujuannya. Namun deÂmikian, mereka harus meÂnempuh prosedur yang rumit dan biaya yang mahal. Kondisi ini membuat banyak orang yang menempuh cara-cara ilegal. Akibatnya banyak yang terjebak dalam mafia internasional yang meraup keÂuntungÂan dari seÂmangat bermigrasi orang-orang yang tidak mau dan mampu meÂnempuh cara legal. Mafia pekerja internasional seringÂkali mengÂarahkan migran masuk dalam pasar hitam dunia kerja. Mereka diperdagangkan (trafficking) untuk menjadi budak, beÂkerja secara sembunyi-sembunyi, pekerja seks komersial, dan pekerja anak-anak dengan resiko tinggi. Mafia kerja tersebut meÂmanfaatÂkan kelemahan-kelemahan para migran, diantaranya: minimnya pendidikan, minimÂnya keÂteÂrampilÂÂÂan, kelemahan fisik (karena perempuan dan anak), mereka yang terjebak utang dan lain-lain. Realitas ini menjadi setali tiga uang karena mayoritas pekerja migran adalah perempuan. Indonesia termasuk negara yang jumlah pekerja migrannya cukup banyak di dunia, dan pekerja migran perÂempuan selalu paling banyak setiap tahunnya.
STRATEGI COPING STRESS PEREMPUAN DENGAN HIV/AIDS
Hidayanti, Ema
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (284.149 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v9i1.667
Penyakit merupakan salah satu stressor psikososial dalam kehidupan seseorang. Apalagi bagi penderita HIV/AIDS, penyakit ini tergolong kronis sekaligus terminal. Dimana penderitaÂnya selain dihadapkan pada pengobatan seumur hidup, juga diÂhadapÂkan pada ancaman kematian mengingat belum diÂtemuÂkan obatnya. ODHA (orang dengan HIV/AIDS) pasti mengalami stress yang berat baik yang bersumber dari penyakitnya sendiri ataupun dampak psikososialnya. Setiap orang memiliki beragam cara mengatasi stress yang dihadapi dalam hidupnya. Sebagian mengembangkan strategi coping yang positif dan sebagian yang lain justru memilih strategi yang negatif yang merugikan. PeÂmilihan dan pengembagan strategi coping akan sangat meÂnentukan perjalanan ODHA dalam menghadapi penyakitnya. Gambaran ini pula yang terjadi pada para perempuan dengan HIV/AIDS yang dengan cara mereka masing-masing berjuang menaklukan stress yang dialami dalam hidupnya.
PERAN TERAPI KELUARGA EKSPERIENSIAL DALAM KONSELING ANAK UNTUK MENGELOLA EMOSI
Mintarsih, Widayat
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 8, No 2 (2013): April 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (250.909 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v8i2.658
Keberhasilan proses konseling anak sangat membutuhkan peran dari anggota keluarga. Keluarga merupakan tempat yang perÂtama bagi anak untuk mendapatkan pendidikan bagaimana meÂngeÂlola emosi dengan baik.Tujuannya adalah agar anak dapat meÂlaksanaÂkan tugas perkembangan secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi jika terjadi masalah pada anak adaÂlah dengan melakukan konseling anak berbasis terapi keluarga eksÂperiensial dengan melibatkan seluruh anggota keluarga. Terapi keluarga eksperiensial menekankan pada proses per tumbuhÂan alamiah dalam keluarga untuk meningkatkan rasa memiliki keluarga dan memberikan kebebasan sebagai individu dalam keluarga agar memiliki pengalaman dalam mengÂekspresikan emosi. Terapi eksÂperiensial bersifat eksistensial, humanistik, dan fenoÂmenoÂlogis. Tujuan terapi ini adalah memÂbantu memperjelas koÂmunikasi dalam keluarga, menghindarkan adanya keluhan-keluhan, sehingga ada usaha untuk menemukan solusi. Untuk itu seluruh anggota keluarga ikut aktif terlibat dalam proses konseling dan tetap mempertahankan harga diri yang positif. Konseling anak dengan terapi keluarga eksperiensial diharapkan mampu melahirkan efek fungsi terapis dan dinamika psikologis bagi anak dalam berperilaku yang positif, sesuai dengan peran dalam meÂmenuhi kebutuhan emosionalnya. Cara yang dilakukan anak untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya berdasarkan cara pandang yang terbaik menurut yang mereka ketahui. Hal itu meÂrupaÂkan tantangan bagi orang tua dan anggota keluarga bagaimana menghadapi dan mengelola perkembangan emosional secara positif yang terjadi pada anak.
PEREMPUAN, JERAT NARKOBA DAN STRATEGI DAKWAHNYA
Hasanah, Hasyim
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7, No 2 (2012): April 2012
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (253.708 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v7i2.649
Narkoba merupakan problem sosial yang kian hangat diperbincangkan. Berbagai peristiwa ramai menghiasi layar kaca dan menjadi headline news di media massa. Ironinya, perempuanlah yang banyak memainkan peran masuk dalam jerat narkoba, mulai dari kurir, pengedar, pemakai bahkan yang lebih memÂprihatinkan banyak nyawa perÂempuÂan meÂlayang. Diduga kuat, terjeratnya perempuan dalam jerat narkoba dikarenakan faktor psikologis dan ekoÂnomis. Pemenuhan kebutuhÂan yang semakin komÂpleks dan kemiskinan yang dialami sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya perempuan sebagai pelaku domistik dalam keluarga menjadi salah satu penyebab mereka terÂjebak dalam jerat narkoba. Iming-iming terbebas dari masalah, menÂdapatkan kesenangan, penghasilan yang besar menÂjadi faktor perempuan terjebak dalam jerat narkoba. Bagi seÂbagian perempuan, masuk dalam jerat narÂkoba mendatangkan untung yang menjanjiÂkan, namun di balik itu semua, hukuman bahkan ancamÂan keÂmatian ada di sekitar mereka. Untuk dapat meÂminimalisir keÂcenÂderungÂÂÂan perempuan masuk dan terÂlibat dalam jerat narÂkoba, maka diperlukan straÂtegi dawah yang tepat, model dakwah yang dapat meÂnyentuh aspek psikologis dan memÂberikan landasan pedoman kehidupan yang jelas dan maÂtang.
KARAKTER ANAK DALAM NOVEL NEGERI LIMA MENARA: PERSPEKTIF NILAI AJARAN ISLAM
Maria Ulfah, Novi
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 2 (2014): April 2014
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (294.798 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v9i2.638
Tulisan ini bermaksud mencari nilai-nilai karakter apa saja yang terkandung dalam novel Negeri Lima Menara. Novel Negeri Lima Menara merupakan novel yang terinspirasi dari kisah nyata dari sang penulis yaitu Ahmad Fuadi. Novel ini bercerita mengenai keseharian Ahmad Fuadi ketika menuntut ilmu di pondok modern gontor. Nilai-nilai karakter yang peneliti temukan kemudian dianalisis menggunakan kajian interteksÂtual. Kajian intertekstual dimaksudkan untuk menghubungkan nilai-nilai karakter tersebut dengan ayat al-Qurâan dan Hadits. Nilai-nilai karakter dalam novel Negeri Lima Menara antara lain: keikhlasan, patuh, giat belajar, kebersamaan, jujur, gigih, tawakkal, ikhtiar, optimis, sungguh-sungguh, setia kawan, qanaah, minta ampun, berani, persatuan serta pengorbanan. Nilai pendidikan tersebut mempunyai korelasi dengan beberapa ayat al-Qurâan dan al Hadits. Dalam kajian intertekstual, ayat al-Qurâan dan hadits merupakan hipogram atas nilai-nilai karakter tersebut.
GENDER DALAM PERSPEKTIF SYARIâAH ISLAMIYAH
Muzani, Suprapti;
Shofa, Laila Hasanatus
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (276.285 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v9i1.672
Laki-laki dan perempuan dalam relasi sosialnya memainkan peran dan edudukan yang sama. Hal yang menjadi pembeda keduanya adalah berkaitan dengan sifat kodrat yang dimiliki laki-laki dan perempuan. Al-Quran tidak memberikan pembahasÂan lebih terperinci tentang pembagian peran laki-laki dan perempuan. Namun, tidak berarti al-Quran tidak mempunyai wawasan tentang jender. Perspektif jender dalam al-Quran mengacu kepada semangat dan nilai-nilai universal. Adanya kecenderungan permohonan bahwa konsep-konsep Islam banyak memihak kepada jender laki-laki belum tentu mewakili subÂstansi ajaran al-Quran. Prinsip kesetaraan jender dalam al-Quran antara lain mempersamakan kedudukan laki-laki dan perempuan sebagai hamba Allah.
WANITA MENJADI IMAM SHALAT, DISKURSUS DALAM PERSPEKTIF KESETARAAN GENDER
Muzani, Ahmad
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 10, No 1 (2014): Oktober 2014
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (271.208 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v10i1.628
Dalam kehidupan di dunia banyak persoalan yang berkaitan dengan relasi laki-laki atau perempuan, baik dalam bidang ibaÂdah, muamalah ataupun sosial. Pertemuan antara perempuan dan laki-laki akan menimbulkan suatu fitnah. Alasan mengapa ulama tidak boleh adanya pertemuan dengan alasan adanya (khaful fitnah). Sedangkan dalam realitasnya, fitnah juga dapat muncul dari laki-laki, sebab ketertarikan atau ketergodaan satu sama lain bisa di miliki masing-masing pihak, dimana perÂempuan dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat, meÂngeÂtahui hak-haknya secara seimbang, maka diskriminasi laki-laki terhadap perempuan semakin terkikis. Dalam tulisan ini penulis mencoba untuk memaparkan konsep imam wanita dalam shalat yang selama ini, persoalan fiqh harus dikembaliÂkan pada kitab-kitab klasik, disamping itu juga peÂnulis akan memberikan keÂkuatan hukum atas sahnya ibadah tersebut yang tentunya berdasarkan hadits.
KEBERLAKUAN UU NOMOR 23 TAHUN 2004 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN NILAI-NILAI BUDAYA DI SUMATERA SELATAN
Antasari, Rr. Rina
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (294.551 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v9i1.663
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah suatu gejala universal. Permasalahan tergolong unik karena antara pelaku dan korban adalah orang-orang yang saling kenal, terlebih KDRT antara suami dan isteri. Kehadiran UU Nomor 23 Tahun 2004 diharapÂkan dapat menyelesaikan permasalahan KDRT di Indonesia dengan baik, termasuk di Sumatera Selatan. KenyataanÂnya tidakÂÂlah demikian. Nilai-nilai budaya sebagai penopang hukum yang hidup,yang ada di masyarakat termasuk di Sumatera Selatan memegang peranan penting terhadap permasalahan KDRT, karena budaya dapat memberikan peluang besar untuk terjadiÂnya KDRT sementara budaya pula yang dipatuhi masyaÂrakat dalam menyelesaikan permasalahan KDRT. Akibatnya UU Nomor 23 Tahun 2004 diberlakukan.
MEREKA YANG TERCERABUT DARI MASA DEPANNYA: ANALISIS SOSIOLOGIS PROBLEM SOSIAL ANAK DI INDONESIA
Kusmanto, Thohir Yuli
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 8, No 2 (2013): April 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (285.282 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v8i2.654
Anak merupakan aset yang berharga bagi sebuah keluarga dan masyarakat dalam merengkuh kehidupan kolektifnya untuk meÂnyongÂsong masa depan. Keluarga dan masyarakat yang peduli pada anak dalam rangka tumbuh dan berkembang secara manusiawi, sedang berinvestasi yang akan sangat menguntungÂkan bagi keÂberÂlangsungan hidupnya. Untuk itu mereka rela menÂcurahÂkan tenaga, biaya dan pikirannya demi tumbuh dan berÂkembangÂnya anak secara lebih baik. Lingkungan dan dukungÂan sosial keÂmasyarakatan yang baik, akan menjadikan anak sebagai satu generasi yang baik. Indikasinya dapat dilihat pada keÂmampuannya untuk berperan sosial sesuai harapan dan keÂinginan masyarakatÂnya. Namun deÂmikian tidak semua anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara lebih baik dalam kehidupannya. Banyak dari mereka yang mengÂhadapi masalah sosial yang serius, baik psioÂkologis, fisiologis, ekonomis dan lain-lainnya. Berbagai perÂsoalan yang ada tersebut, merupakan sesuatu yang tidak diÂkeÂhendakiÂnya. Kondisi eksternal di luar dirinyalah yang paling banyak menjadi penyebabnya. Baik dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga, maupun lingkungan yang luas yaitu masyarakatnya, bahkan negara. Berdasar realitas tersebut penulis tertarik untuk menelaah secara sosiologis problem sosial anak di IndoÂnesia, dalam makalah ini.
FEMINISME: SEBUAH MODEL PENELITIAN KUALITATIF
Karim, Abdul
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 10, No 1 (2014): Oktober 2014
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (262.091 KB)
|
DOI: 10.21580/sa.v10i1.643
Focus dari penelitian ini sebenarnya terletak pada model penelitian kualitatif dengan pendekatan feminis. Fokusnya berupaya membawa perbedaan tersebut ke dalam keterbukaan untuk menunjukkan posisi subordinat kaum perempuan dan untuk menjelaskan sistem ekonomi dan politik dunia tidak mengistimewakan posisi perempuan. Feminisme dalam teori ini bisa dilihat sebagai proyek oleh kaum feminis untuk memÂpengaruhi perubahan sosial baik sebagai serangkaian penerapan maupun sebagai kumpulan teori. Feminisme mengadopsi gabungÂan tematik dan struktur kronologis, menyatukan koleksi karya tokoh-tokoh yang tak terbantahkan dalam proyek ini, serta penelitian penting dari generasi sarjana baru. Fokusnya kemudian akan membuka wacana kehidupan sosial pada tradisi teori sosial yang lebih luas dan peduli dengan studi tentang kekuatan sosial dan emansipasi manusia.