cover
Contact Name
Moh. Nur Ichwan, M.A., Ph.D.
Contact Email
-
Phone
+62274515856
Journal Mail Official
jurnal.dakwah@uin-suka.ac.id
Editorial Address
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah
ISSN : 14115905     EISSN : 26141418     DOI : https://doi.org/10.14421/jd
Jurnal Dakwah memuat berbagai artikel yang mendiskusikan tentang dakwah, baik secara normatif maupun historis. Diterbitkan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, dua nomor setiap tahun. Redaksi menerima tulisan tentang berbagai persoalan yang terkait dengan dakwah dalam berbagai aspeknya. Isi tulisan yang dimuat tidak harus sejalan atau pun mencerminkan pandangan redaksi.
Articles 328 Documents
MENDAKWAHI ORANG-ORANG YANG SUDAH PERCAYA: Pembentukan Perilaku Sosial Masyarakat Nelayan Pesisir Kuala Langsa Propinsi Aceh Mawardi Siregar
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3014.341 KB) | DOI: 10.14421/jd.2013.14106

Abstract

Tulisan ini mengkaji metode dakwah dan implikasinya terhadap pembentukan perilaku sosial masyarakat nelayan di pesisir Kuala Langsa Aceh. Tulisan ini mengungkap, bahwa metode dakwah yang dilakukan dai di Kuala Langsa belum memberikan perubahan terhadap perilaku sosial masyarakat nelayan. Masyarakat belum memahami agama sebagai etos kerja, melainkan sebatas wacana ibadah dalam arti yang sempit, yakni sebagai ritual keagamaan yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Dakwah juga dilakukan secara statis. Materi dakwah yang disampaikan kurang berkontribusi dalam menjawab persoalan masyarakat pesisir Kuala Langsa. Demikian juga dengan metodenya, masih berkelindan pada metode ceramah (bi al lisan) an sich. Pengembangan dakwah dengan metode yang lebih relevan, misalnya dengan metode bi al kitabah (tulisan), bi al-hal (tindakan nyata), persuasif, dan sebagainya, luput dari perhatian dai.
MEMAHAMI PENULISAN ARTIKEL DI HARIAN KEDAULATAN RAKYAT Hamdan Daulay
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.813 KB)

Abstract

Menulis artikel di media massa adalah merupakan profesi yang menarik dan sekaligus penuh dengan tantangan. Menjadi seorang penulis artikel di media massa dituntut keahlian tersendiri. Mereka yang menjadi penulis tentu harus memiliki wawasan yang luas terkait dengan bidang keahlin yang ia tekuni, sehingga tidak bisa tidak, seorang penulis adalah sekaligus seorang pembaca yang rajin. Demikian pula halnya dengan menulis naskah keagamaan di media massa, dituntut memiliki keahlian dalam bidang tersebut, sehingga informasi yang disampaikan lebih menarik dan mudah dipahami oleh pembaca. Dari sekian media massa dewasa ini, surat kabar Kedaulatan Rakyat (KR) yang terbit di Yogyakarta, tergolong sebagai media yang masih memiliki komitmen pada kejujuran. Koran KR yang sudah berusia lebih 60 tahun masih tetap mampu menjaga nilai-nilai moral dan kejujuran, sehingga tidak terjebak pada kepentingan pragmatis untuk mencari keuntungan sesaat.
GLOBALISASI KOMUNIKASI DAN TUNTUTAN DAKWAH BERMEDIA Khoiro Ummatin
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2488.703 KB)

Abstract

Tulisan ini mencoba untuk mendiskusikan dampak globalisasi informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi, dikaitkan dengan kesiapan juru dakwah memanfaatkan teknologi komunikasi dalam penyelenggaraan kegiatan dakwah. Pembahasan kegiatan dakwah yang ada di tangan pembaca ini, akan mengeksplorasi dua variabel penting yang berkaitan dengan kegiatan dakwah bermedia.
REFORMULASI MODEL BIMBINGAN DAN PENYULUHAN AGAMA BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) Ema Hidayanti
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3227.952 KB) | DOI: 10.14421/jd.2014.15105

Abstract

Permasalahan sosial yang dialami umat menjadi tantangan bagi para da'i, istilah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Proses rehabilitasi sosial diperlukan guna memfungsikan mereka sebagai makhluk sosial.Adanya penyuluh Agama Islam diharapkan mampu membimbing masyarakat, khususnya mereka yang mengalami masalah kesejahteraan sosial. Penyuluh agama dapat menjalankan fungsinya rehabilitasi sosial bagi para PMKS melalui tiga metode yaitu: metode persuasif (ajakan), motivatif (dorongan), koersif (pemaksaan). Hal itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan antara lain: motivasi dan diagnosis psikososial; bimbingan mental spiritual; bimbingan fisik; bimbingan sosial dan konseling psikososial; pelayanan aksesibilitas; bantuan dan asistensi sosial; bimbingan resosialisasi; bimbingan lanjut; dan rujukan.
DAKWAH RAHMATAN LIL-'ALAMIN: Kajian tentang Toleransi Agama dalam Surat Al-Kafirun Zainudin Zainudin
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5676.319 KB)

Abstract

Harmonisasi kerukunan antar umat beragama merupakan pilar kehidupan sosial yang sangat didambahkan setiap pemeluk agama. Untuk itu, kehadiran dakwah rahmatan lil alamin secara konseptual sebagai bentuk transformasi sosial Islam dalam membentuk karakter sosial Islam yang toleran dan humanis. Oleh karena itu yang menjadi problem besar adalah bagaimana mentransformasikan Islam melalui dakwah yang berbasis rahmatan lil alamin.
KOMODIFIKASI KEAGAMAAN DI KALANGAN PENGEMIS DI KAMPUNG PENGEMIS KOTA BANDUNG Heny Gustini Nuraeni
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 16, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.182 KB) | DOI: 10.14421/jd.2015.16205

Abstract

Dalam masyarakat terjadi perbedaan cara pandang tentang pengemis, menurut masyarakat pada umumnya menjadi pengemis adalah sebagai satu pekerjaan yang hina, maka mereka menyebutnya, sampah masyarakat. Di Kelurahan Sukabungah inilah terletak tempat yang sering disebut sebagai “Kampung Pengemis”, tepatnya terdapat di RW 04 dan di RW 11 (Cibarengkok). Penelitian ini mencari tahu bagaimana pengemis memanfaatkan agama sebagai komoditi.Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa Pengemis juga mempunyai gaya hidup hedonis serba materi, agama hanya hayalan belaka. Ini sejalan dengan pemikiran Karl Marx, bahwa manusia merealisasikan diri hanya dalam khayalan agama, karena struktur masyarakat nyata tidak mengijinkan manusia merealisasikan diri dengan sungguh-sungguh. Para pengemis tidak benar-benar menghayati keagaman yang mereka anut, ritual yang dilakukan seperti shalat dan puasa tidak merubah pola pikir dan cara hidup mereka yang tetap memilih menjadi pengemis, sesudah kayapun mereka tetap saja mengemis, bahkan aktivitas itu ditularkan kepada keturunannya hingga empat generasi. Dikalangan pengemis, mereka melakukan modifikasi terhadap ajaran-ajaran agama sehingga mampu menghasilkan keuntungan secara ekonomi sesuai dengan keinginan dan harapan, mereka telah melakukan komodifikasi keagamaan. Barang-barang keagaman dikalangan pengemis muncul dalam berbagai bentuk, rupa, dan warna. Menghafal Al-Qur’an, Al-Qur’an itu sendiri, doa, jampi-jampi, berbagai jenis minyak pengasihan, rajah untuk mendapatkan kekuatan, sesaji, untuk manusia yang dianggap keramat, ini semua memiliki nilai pertukaran dan kegunaan. Barang-barang keagamaan tersebut memiliki satu sifat yakni ekonomi.
MEDIA MASSA DAN DAKWAH Japarudin Japarudin
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.077 KB) | DOI: 10.14421/jd.2012.13101

Abstract

Seperti halnya komunikasi, aktifitas dakwah Islam mutlak membutuhkan media dakwah. Penyampaian pesan dakwah Islam dewasa ini idealnya memanfaatkan media yang dapat menyentuh masyarakat secara tepat dan menyeluruh. Salah satu media komunikasi massa yang dapat digunakan dalam komunikasi Dakwah Islam adalah media Televisi. Televisi mempunyai khalayak yang beragam dan hampir distiap waktu menerpa pemirsanya, untuk itu dakwah melalui media televisi dewasa ini cukup dapat diperhitungkan.
KOHESIVITAS REMAJA ISLAM DI KAMPUNG SAYIDAN, PRAWIRODIRJAN, YOGYAKARTA Nur Kamila
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 9, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2114.795 KB)

Abstract

Pada suatu kelompok masyarakat, selalu terdapat suatu mekanisme sosial untuk menghindarkan diri dari terjadinya pertentangan atau konflik. Ada yang terbentuk secara alamiah dalam masyarakat itu, ada juga yang lahir karena mekanisme sosial tertentu seperti dibentuk oleh masyarakat sendiri atau oleh pemerintah. Di kampung Sayidan, kelompok muda-mudi Islam Sayidan juga memiliki mekanisme sosial atau kearifan lokal untuk menepis konflik, yang diwujudkan dalam sebuah lembaga sosial "Forum Keakraban Muda-mudi Islam Sayidan" (FoKMIsS).Kelahiran FoKMIsS, sedikit dem i sedikit mampu menepis konflik sosial yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di kampung Sayidan, antara remaja yang tinggal di Sayidan utara dengan remaja di Sayidan selatan. Lambat laun terjadi kerekatan sosial (kohesivitas) di antara kedua kelompok tersebut. Bagaimanakah proses pembentukan kohesivitas di antara kedua kelompok tersebut, serta implikasi dari kohesivitas tersebut, menjadi sesuatu yang menarik untuk menjadi fokus utama tulisan ini.
Strategi Dakwah Salafi di Indonesia Muhammad Ali Chozin
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3510.074 KB) | DOI: 10.14421/jd.2013.14101

Abstract

Pertumbuhan dakwah Salafi di Indonesia mencapai puncaknya setelah tumbangnya rezim Orde Baru. Kemunculannya berawal dari Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA), yang memperkenalkan manhaj salâf as-sâlih kepada umat Islam Indonesia. Mereka didukung oleh lembaga-lembaga donor dari Timur Tengah berupa pendidikan gratis di Timur Tengah serta dana untuk mendirikan lembaga-lembaga untuk menunjang eksistensi dakwah Salafi, seperti pendirian yayasan, sekolah, rumah  sakit, pondok  pesantren, dan lembaga kursus bahasa Arab. Di samping mendirikan lembaga-lembaga  formal, mereka pun mengisi ceramah keagamaan, khutbah, tablig akbar, halaqah, dan daurah.Kegiatan-kegiatan tersebut didokumentasikan menjadi kaset, VCD, DVD, yang kemudian dijual bersama buku, jurnal, dan majalah. Di samping itu, ada pula yang memberikan tausiah, nasehat, dan dakwah melalui media penyiaran, seperti stasiun televisi  dan  radio, serta dunia maya, seperti website, blog, mailing list (milis), dan jejaring sosial.
PENDEKATAN SUSTAINABLE LIVELIHOOD FRAMEWORK DALAM RANGKA MEMBONGKAR DOMINASI TENGKULAK MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN: Study Kasus pada Pendampingan Kuliah Kerja Nyata PAR 2012 di Desa Luworo Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun Sri Wigati; Achmad Room Fitrianto
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2087.234 KB) | DOI: 10.14421/jd.2013.14207

Abstract

Kondisi masyarakat yang terpasung oleh kondisi geografis dan kebijakan pemerintah dalam penyediaan infrastruktur transportasi menyebabkan distribusi produksi pertanian terhambat. Masyarakat mengandalkan jasa tengkulak dan peng-Ijon dalam menjual produk pertanian. Kesempatan untuk bisa mendapatkan nilai jual hasil pertanian tinggi menjadi sulit. Apa dan bagaimana potensi, kerentanan dan proses dukungan kebijakan di Desa Luworo bisa mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak dan ijon melalui kegiatan berbasis keagamaan?Untuk mengetahui persoalan tersebut kami menggunakan pendekatan SLF dengan empat variable analisis yaitu : analisis potensi dan akses sumber daya, analisa kerentanan dan kapasitas, analisa kebijakan, kelembagaan dan proses, serta melihat sejauh mana pengaruh global/pasar terhadap kerentanan masyarakat. Dari pendekatan Sustainable livelihood framework yang dikombinasi dengan pemberdayaan masyarakat yang berbasis budaya mendapatkan hasil yang sangat positif. Pendekatan keagaman mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan sebaliknya pemberdayaan masyarakat mampu meningkatkan kehidupan beragama masyarakat desa Luworo.

Page 3 of 33 | Total Record : 328