cover
Contact Name
Moh. Nur Ichwan, M.A., Ph.D.
Contact Email
-
Phone
+62274515856
Journal Mail Official
jurnal.dakwah@uin-suka.ac.id
Editorial Address
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah
ISSN : 14115905     EISSN : 26141418     DOI : https://doi.org/10.14421/jd
Jurnal Dakwah memuat berbagai artikel yang mendiskusikan tentang dakwah, baik secara normatif maupun historis. Diterbitkan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, dua nomor setiap tahun. Redaksi menerima tulisan tentang berbagai persoalan yang terkait dengan dakwah dalam berbagai aspeknya. Isi tulisan yang dimuat tidak harus sejalan atau pun mencerminkan pandangan redaksi.
Articles 328 Documents
DUKUNGAN ALI BIN ABI THALIB TERHADAP DAKWAH RASULULLAH Ita Rostiana
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 10, No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2545.457 KB) | DOI: 10.14421/jd.2009.10201

Abstract

Ali termasuk diantara orang-orang yang dicintai Rasulullah, walaupun bukan orang yang dicintainya secara mutlak. Rasulullah sangat mencintainya seperti anaknya sendiri sampai beliau berkenan menikahkannya dengan putri kesayangannya Fatimah Az-Zahra. Ada beberapa hadis Nabi mengenai kecintaannya kepada Ali, diantaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakar dan Aisyah. Sangatlah wajar apabila Rasulullah sangat mencintainya karena Ali adalah putra pamannya yang diasuhnya semenjak kecil dan terlebih lagi Ali adalah suami dari putri kesayangannya.
Dekonstruksi Media Sosial Sebagai Media Penyiaran Islam Primi Rohimi
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 19, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.846 KB) | DOI: 10.14421/jd.2018.19104

Abstract

Akun-akun beberapa ustadz yang aktif dalam media sosial tidak hanya menyiarkan teks agama literer, pesan dakwah yang sifatnya islami, tetapi juga menyiarkan promosi produk komersial. Penelitian ini melakukan dekonstruksi peran, fungsi, dan makna pesan dalam akun-akun ustadz di Twitter sebagai media penyiaran Islam. Selama ini penelitian tentang dekonstruksi lebih berfokus pada teks sastra. Padahal sebagai media sosial, Twitter pun menghasilkan teks yang menimbulkan konstruksi bahkan dekonstruksi. Posisi tulisan ini adalah mengkritisi media sosial sebagai media penyiaran Islam. Akun-akun ustadz @yusuf_mansyur dan @felixsiauw selain menyiarkan konten dakwah islami juga menyiarkan produk komersial milik mereka masing-masing. Akun twitter @yusuf_mansyur misalnya selain mendakwahkan sedekah, sering menyiarkan tentang Paytren yang merupakan aplikasi pembayaran berbagai tagihan. Bahkan ustadz Yusuf Mansyur pernah mendapatkan bully di Twitter karena cuitannya tentang menurunkan kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika dengan cara berdoa. Akun twitter @felixsiauw selain menyiarkan pesan-pesan puitis islami juga sering menyiarkan promosi buku karyanya. Akun @felixsiauw pun pernah membuat kontroversi dengan menyiarkan pernyataan bahwa selfie adalah dosa. Penelitian ini menghasilkan temuan pokok tentang peran, fungsi, dan makna pesan dalam media sosial sebagai media penyiaran Islam sudah bukan lagi otoritas ustadz sebagai ustadz.
ZUL QARNAIN, DAKWAH DAN PERADABAN: KAJIAN SEJARAH DAKWAH PERSPEKTIF TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL Nurul Hak
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.713 KB) | DOI: 10.14421/jd.2012.13201

Abstract

Asbab al-nuzul ayat tentang Zul Qarnain datang dari ahl al-Kitab menguji kebenaran  risalahnya sebagai rasul utusan Tuhan. Sebagai cerita Al-Qur’an, sosok Zul Qarnain adalah realitas historis mengenai seorang tokoh sebagai penegas terhadap kebenaran kitab-kitab sebelumnya. Peristiwa misterius di dalam al-Qur’an seperti Zul Qarnain sebenarnya memberikan ruang terhadap konseptualisasi dan metodologi kajian sejarah dari pelbagi aspeknya. Makna terdalam dari cerita Zul Qarnain dalam al-Qur’an adalah pandangan dunia (worldview) dan falsafah kebudayaan dan peradaban yang dibangun dan dikembangkan oleh Zul Qarnain yang berwawasan humanistik-transendental serta nilai-nilai etika universal.
RELEVANSI PEMIKIRAN SAYYID QUTB TENTANG TAFSIR JAHILIYAH BAGI DAKWAH DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM KONTEMPORER M. Fajrul Munawir
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.689 KB)

Abstract

Term jahiliyah dalam Al-Qur’an menempati posisi sentral dalam bingkai keberagamaan al-Qur’an (Islam) di samping term penting lainnya seperti kufr, hilm, sabar, islam. Tulisan ini menginformasikan bahwa proses penafsiran jahiliyah yang dilakukan Sayyid Qutb dilalui dua periode dan situasi, yaitu sebelum di penjara dan saat di penjara. Dua situasi tersebut berpengaruh pada hasil penafsiran tentang jahiliyah meskipun tidak signifikan. Sedangkan yang terkait dengan karakteristik jahiliyah, maka hal itu terbagi menjadi tiga, pertama, jahiliyah dalam pengertian kebodohan yang menggejala pada semua orang, kedua, jahiliyah yang mendarah daging yang susah dihilangkan, dan ketiga, jahiliyah yang kadarnya rendah sehingga mudah dihilangkan. Pandangan yang menonjol yang dikedepankan oleh Sayyid Qutb terhadap isu dan kasus serta term jahiliyah ini, selain deskripsi di atas, terdapat tiga hal yang merupakan suatu penemuan dan kontribusi keilmuan yang dihasilkan dari studi ini. Pertama, perspektifnya tentang sejarah dan pribadi Rasulullah yang a historis dan tak tersentuh oleh noda dan salah walaupun bersifat sementara. Sehingga ‘memaksa’ Qutb untuk mengalihkan tafsir jahiliyah yang seharusnya dikenakan kepada Rasulullah, justru dikenakan kepada para budak muslim yang dalam konteks ayat justru yang harus diberi penghormatan karena ketaqwaannya. Kedua, Qutb memberikan pandangan yang menegaskan tentang term jahiliyah yang tidak mengenal dimensi ruang dan waktu. Penegasan ini sekaligus memberikan sanggahan terhadap pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa jahiliyah itu hanya terbatas dan terjadi pada masyarakat Arab pra-Islam atau terjadi dan dikenakan kepada komunitas non muslim seperti yang dinyatakan Abu al-A’la al-Mawdudi. Ketiga, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pandangan Qutb tentang jahiliyah dalam kasus-kasus tertentu sangat mencerminkan pandangan yang normatif-tekstualis yang oleh sebagian kalangan dimasukkan dalam model penafsiran yang radikal. (kasus tafsir QS. Al-Ahzab 33:33 tentang perempuan yang marginal dan subordinat dalam perspektif kritik para feminis terhadap beberapa tafsir).
PERENCANAAN DALAM DAKWAH ISLAM Muhammad Rosyid Ridla
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2641.39 KB)

Abstract

Penyelenggaraan dakwah akan berjalan secara efektif dan efisien apabila terlebih dahulu dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Kemudian, atas dasar hasil pengendalian situasi kondisi medan dakwah, disusunlah sebuah rencana yang tepat. Dinamika masyarakat dakwah dengan berbagai macam problemnya mengharuskan para penyelenggara dakwah mampu menyusun rencana yang tepat dalam mengatur dan mengorganisir subjek dakwah dalam kesatuan-kesatuan dakwah tertentu. Untuk mewujudkandan memasyarakatkan Islam, maka dakwah harus dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga akan tercapai masyarakat yang rahmatan lil-'alamin.Dengan demikian penggunaan perencanaan mempunyai arti penting dalam proses penyelenggaraan dakwah. Hal ini dikarenakan perencanaan selalu mengutamakan sistematika kerja dalam menghadapi masalah serta kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Pelaksanaan dakwah yang mempunyai scope kegiatan yang kompleks hanya dapat berjalan secara efektif apabila dilakukan oleh tenaga-tenaga yang secara kualitatif dan kuantitatif mampu melaksanakan tugas dakwah Islamiyah dalam suatu organisasi khusus atau lembaga yang menanganinya.
PROBLEMATIKA PEMBINAAN MUALLAF DI KOTA SINGKAWANG DAN SOLUSINYA MELALUI PROGRAM KONSELING KOMPREHENSIF Sri Hidayati
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3419.526 KB) | DOI: 10.14421/jd.2014.15106

Abstract

Keputusan seseorang melakukan konversi agama, akan menimbulkan sejumlah masalah pada internal individu yang bersangkutan. Di Kota Singkawang, jumlah muallaf cukup banyak, terutama dari etnis Tionghoa dan Dayak. Sebagian besar mereka melakukan konversi ke Islam karena alasan pernikahan. Melihat karakteristik mereka baik dari aspek etnis maupun alasan berkonversi, pembinaan yang bersifat spesifik dengan penerapan manajemen program yang baik menjadi suatu keniscayaan. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi dalam pembinaan pada muallaf dan bentuk-bentuk pembinaan yang dilakukan.Berdasarkan kajian di lapangan ditemukan bahwa masalah-masalah pembinaan pada muallaf dikategorikan ke dalam tiga faktor yaitu dari diri muallaf sendiri, dari tubuh organisasi PITI dan masalah yang dihadapi Kementerian Agama Kota Singkawang. Selanjutnya, untuk mengatasi problematika pembinaan muallaf, peneliti menawarkan solusi berupa program konseling komprehensif bagi muallaf.
SPIRITUALISME TELEVISI: Antara Aqidah dan Komodifikasi Anang Hermawan
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2169.395 KB)

Abstract

Beberapa tahun belakangan penonton televisi kita akrab disuguhi dengan beragam tayangan misteri. Umumnya tersaji dalam bentuk sinetron, yang biasanya diklaim sebagai acara religi, dan kadang memang diorientasikan untuk sarana dakwah. Tayangan-tayangan sinetron religius memang tidak terlepas dari kecerdikan produsennya di dalam membidik rasa penasaran dan kebutuhan hiburan pemirsanya yang sebagian besar umat Islam. Kendati demikian, seringkali tayangan program-program siaran relijius ini menyimpan persoalan tersendiri, yakni menjauhnya konten program dari pemahaman agama yang rasional dan berdimensi tauhid murni. Dari perspektif aqidah Islam, sebagian besar program relijius justru cenderung mengandung nuansa kesyirikan, baik yang nyata atau terselubung. Alih-alih menjadi acara yang bertujuan meningkatkan akidah penonton (muslim), acara yang ditayangkan televisi ini justru menampilkan penyimpangan akidah, sehingga sesungguhnya yang ada di dalam konten acara religius bertentangan dengan makna religiusitas sendiri.
KERAGAMAN ISLAM DALAM FILM INDONESIA BERTEMA ISLAM Primi Rohimi
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 16, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.573 KB) | DOI: 10.14421/jd.2015.16206

Abstract

Tanggapan umat Islam terhadap film adalah positif selama film digunakan untuk perjuangan umat Islam dan bukan untuk menghancurkan umat. Simbol-simbol Islam ada di dalam perfilman internasional sudah sejak lama. Film Indonesia bertema Islam diproduksi sudah sejak tahun 1960-an.Kemudian pada tahun 1970-an dan 1980-an bermunculan film-film bertema Islam yang misinya serta inti ceritanya memang untuk dakwah Islam. Di antaranya film-film yang dibintangi dan dibuat oleh Rhoma Irama. Film tersebut penuh dengan simbol Islam, baik dalam dialog di antara para tokohnya maupun dalam kostum mereka. Film-film Indonesia bertema Islam bisa dilihat sebagai film sejarah, drama dan laga. Film Indonesia bertema Islam yang bermuatan sejarah tidak hanya membawa misi Islam, namun juga perjuangan, nasionalisme dan patriotisme. Dari film-film Indonesia bertema Islam yang ada, banyak pemikiran, aliran, mazhab dan warna Islam yang merupakan keragaman Islam. Islam yang ditafsirkan beragam oleh umatnya, hadir dalam praktik kehidupan sehari-hari yang menunjukkan kekayaannya.Meskipun mendapatkan respon yang beragam baik dalam bentuk pro kontra, namun film bisa menjadi media alternatif yang damai dalam menyampaikan keragaman Islam. Makalah ini akan membuka wawasan studi keislaman dan analisis wacana tentang keragaman Islam yang tercapture oleh film Indonesia bertema Islam dari tahun 1980 hingga tahun 2014.
PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN LITERASI MEDIA A. Said Hasan Basri
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.452 KB) | DOI: 10.14421/jd.2012.13102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kemampuan literasi media dengan prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini juga ditujukan untuk mengungkap perbedaan prestasi akademik mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin. Sampel penelitian diambil secara purposive. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Dakwah. Terdiri dari pria dan wanita angkatan 2008 sampai 2010. Ada sekitar 90 mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian ini, yang terdiri dari 33 pria dan 57 wanita. Hasil dari analisis korelasi dari Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan singnifikan antara kemampuan literasi media dengan prestasi akademik mahasiswa. Hasil uji t juga menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kemampuan literasi media dan prestasi akademik mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin.
Dakwah dan Politik: Menakar Kontribusi Organisasi Islam Sayap Partai Politik Bagi Masyarakat Muslim Yogyakarta Ahmad Asroni; Muhammad Yusup; Adib Sofia
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3086.172 KB) | DOI: 10.14421/jd.2013.14102

Abstract

Seperti telah menjadi tradisi, menjelang Pemilu tak sedikit partai politik di Indonesia ramai-ramai mendirikan organisasi Islam. Dua dari sekian banyak partai politik yang mendirikan organisasi Islam sayap partai politik (parpol) adalah Partai Golkar dengan mendirikan Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) dan Pengajian Al-Hidayah serta PDI-P dengan membentuk Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Setidaknya ada lima kontribusi organisasi Islam sayap parpol bagi masyarakat, yaitu: menambah pengetahuan keagamaan masyarakat, menggerakkan masyarakat untuk senantiasa berbuat baik, menambah ketrampilan, melatih dan memberi kesempatan berorganisasi, serta memperkuat rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Sementara dalam konteks parpol, berbagai pro-gram kerja dan aktivitas keagamaan yang organisasi Islam sayapnya berfungsi untuk menjaga loyalitas simpatisan kepada parpol, mengukur kekuatan parpol dari segi perkembangan jumlah simpatisan, menjaga citra baik parpol, dan menepis stigma parpol non-religius. Selain itu, keberadaan organisasi Islam sayap parpol acapkali dimanfaatkan secara personal oleh fungsionaris partai politik yang hendak men-calonkan diri sebagai anggota legislatif dan pimpinan eksekutif. Penelitian ini menemukan bahwa dakwah yang dilakukan organisasi sayap parpol dilakukan dengan setengah hati. Kegiatan-kegiatan mereka tampak semarak hanya menjelang Pemilu. Hal ini mengindikasikan bahwa fungsi utama organisasi Islam sayap parpol hanya untuk membentuk pencitraan guna meraih simpati umat Muslim.

Page 5 of 33 | Total Record : 328