cover
Contact Name
Moh. Nur Ichwan, M.A., Ph.D.
Contact Email
-
Phone
+62274515856
Journal Mail Official
jurnal.dakwah@uin-suka.ac.id
Editorial Address
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah
ISSN : 14115905     EISSN : 26141418     DOI : https://doi.org/10.14421/jd
Jurnal Dakwah memuat berbagai artikel yang mendiskusikan tentang dakwah, baik secara normatif maupun historis. Diterbitkan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, dua nomor setiap tahun. Redaksi menerima tulisan tentang berbagai persoalan yang terkait dengan dakwah dalam berbagai aspeknya. Isi tulisan yang dimuat tidak harus sejalan atau pun mencerminkan pandangan redaksi.
Articles 328 Documents
OBJEK DAKWAH YANG TERNAFIKAN: Studi Kasus Pada Komunitas Samin Moh. Rosyid
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4024.368 KB) | DOI: 10.14421/jd.2014.15202

Abstract

Negara kita di dalamnya terdapat berbagai budaya, suku, ras, kepercayaan, dan agama. Secara perundangan, negara mengakui adanya ragam budaya, suku, ras, dan agama, meskipun kepercayaan dipadukan dengan budaya. Meski pemeluk kepercayaan mengaku beragama sesuai dengan keyakinannya, sebagaimana warga Samin mengaku ber-agama Adam, oleh pemerintah dianggap kepercayaan. Pengakuan publik tak banyak mengetahui karena masih membenarkan anggapan kolonial masa lalu bahwa Samin ateis, kolot, miskin, dan introfet. Imbasnya warga Samin tak dijadikan mad’u. Para da’i perlu memahami bahwa ada mad’u yang belum digarap secara optimal. Pedoman yang ditetapkan bahwa Kepercayaan terhadap TYME merupakan budaya spiritual berunsur tuntunan luhur dalam wujud perilaku, hukum dan ilmu suci yang dihayati penganutnya dengan hati nurani dalam kesadaran dan keyakinan terhadap TYME.Da’i yang berperan adalah guru agama Islam di sekolah formal, modin desa, dan guru mengaji. Bagi warga Samin yang kawin dengan cara Islam di KUA, modin desa dapat berperan sebagai pendakwah sejak belajar membaca syahadatain dan dididik memahami ajaran Islam pasca-nikah (mualaf). Begitu pula guru mengaji dapat berperan sebagai pendakwah dengan memberi bekal pemahaman pada mualaf (eks-Samin) dalam forum nonformal seperti kajian agama secara personal atau kelompok. Ketiga sosok da’i ditunggu kiprahnya menjadi da’i sejati.
GERAKAN DAKWAH RIFA'IYAH Muhammad Khamdi
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 10, No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2039.079 KB) | DOI: 10.14421/jd.2009.10202

Abstract

KH. Ahmad Rifa'i selama memimpin jamaah atau pengikutnya berhasil menampilkan empat belas murid pilihan yang dianggap sebagai sebagai badal (pengganti) dan kader gerakan. Setelah Ahmad Rifa'i meninggal, para murid itu mengadakan pengembangan jamaah Rifa'iyah di pedesaan yang jauh dari kota atau pusat kekuasaan. Di antara murid tersebut yaitu yang mempunyai nama lengkap adalah (alm) Abu Ilham yang mengembangkan ajaran Rifa'iyah di Desa Kalipucang Wetan Batang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tokoh pembawa pertama atau pencetus dakwah Rifa' iyah adalah (alm) Abu Ilham.
Dialog Antar Umat Beragama di Indonesia: Perspektif A.Mukti Ali Moh. Khoiril Anwar
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 19, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.95 KB) | DOI: 10.14421/jd.2018.19105

Abstract

Dialog antar umat beragama dianggap cukup efektif untuk menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama yang merupakan tujuan dari bangsa Indonesia. Tulisan  ini membahas dialog antar umat beragama perspektif A. Mukti Ali untuk melihat bagaimana pandangan A.Mukti Ali tentang perbedaan agama. Permasalahan yang dianggap penting oleh penulis adalah bagaimana memahami dialog antar umat beragama, bagaimana menjalankan dialog antar umat beragama, dan konstribusi dialog antar umat beragama terhadap Indonesia. A. Mukti Ali mendefinisikan dialog tidak dalam pengertian cara atau metode yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dalam mengkomunikasikan perbedaan sebagaimana belakangan banyak dipahami orang. Pengertian ini dapat terjebak pada penekanan pertemuan dan selebrasi. Menurut A. Mukti Ali, kata yang sepadan dengan dialog adalah concourse yang berarti berlari bersama, bergerak bersama, bergerak maju bersama, bukan hanya berbicara satu dengan yang lain.
DAKWAH PEMBEBASAN: Sebuah Cerita Dari Saung Balong, Majalengka, Jawa Barat Pajar Hatma Indra Jaya
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.586 KB) | DOI: 10.14421/jd.2012.13202

Abstract

Kemiskinan dan tekanan akan kebutuhan hidup dewasa ini sungguh berat, akibatnya muncul perilaku menyimpang dan masalah sosial. Pindah keyakinan agama, ngemplang hutang, mencuri, jual organ, jual diri, bahkan sampai bunuh diri terjadi sebagai akibat dari tekanan hidup-keduniawian. Untuk itu dibutuhkan metode intervensi (dakwah) yang tidak sekedar aktifitas verbalism doktrinasi nilai-nilai, namun dakwah yang dimaknai sebagai usaha untuk melakukan pembebasan dari beban akan masalah-masalah keduniawian. Kegiatan dakwah harus bersifat holistik, meliputi 1). usaha pembebasan ekonomi berupa pemenuhan kebutuhan dasar (dakwah charity) dan dakwah pemberdayaan, 2). dakwah pembebasan teologi berupa transformasi nilai-nilai keislaman. Usaha dakwah yang parsial sering mengarah pada kegagalan. Tulisan ini memberikan gambaran akan satu praktik dakwah holistik yang memadukan transformasi nilai-nilai Islam dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Drs. Khoeruman (Ponpes Saung Balong) di Tegal Simpur, Cisambeng, Palasah, Majalengka, Jawa Barat. Drs. Khoeruman mampu men-transformasi masyarakat “gelap” yang dekat dengan maksiat, menjadi tobat dan memunculkan masyarakat baru yang lebih Islami dan berdaya secara ekonomi. Usaha dakwah tersebut juga mampu merubah mad’u mustahik menjadi muzakki.
PENGOBATAN DENGAN PSIKOTERAPI MENURUT USTAD DANU Ening Herniti
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.779 KB)

Abstract

Penyebab penyakit fisik yang ada sekarang ini 53% berasal dari faktor psikis atau kejiwaan yang berawal dari pola berpikir dan bertindak sehari-hari. M enurut Ustad Danu, pada prinsipnya semua penyakit muncul akibat seseorang sering mengumbar hawa nafsu sehingga Allah menurunkan azab atau peringatan agar manusia kembali ke jalan yang benar yaitu Alquran dan Sunah Rasul. Salah satu penyembuhan penyakit disebut dengan psikoterapi, yakni sebuah metode penyembuhan dengan menggunakan pendekatan psikologis atau dengan perbaikan akhlak. Sugesti juga memiliki peran dan manfaat di dalam penyembuhan suatu penyakit. Secara teori, sugesti yang dibangkitkan pada diri seseorang, mampu untuk merangsang hormon-hormon yang ada pada tubuh, mengeluarkan sel-sel untuk melawan penyakit (antibody).
DAKWAH KHALIFAH ALI DALAM KONTEKS POLITIK Rostiana Ita
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4720.757 KB)

Abstract

Dibandingkan dengan masa khalifah Abu Bakar, Umar dan Usman, masa All bin Abi Thalib adalah masa paling berat dan sulit. Pada masa Abu Bakar dan Umar para sahabat senior masih banyak, mereka mengerti dan menghayati betul ajaran dan teladan yang ditinggalkan Rasulullah. Sedangkan pada masa Usman unsur-unsur luar mulai masuk dan para sahabat yang ada adalah para sahabat yang baru masuk Islam setelah Rasulullah wafat. Sebagian besar perpecahan dalam Islam disebabkan oleh soal-soal politik dan dinasti serta perselisihan suku dan rasa cemburu kabilah Qurays yang lain terhadap keluarga Hasyim. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Islam, persatuan yang dibina oleh Rasulullah, pada masa pemerintahan Ali persatuan itu hancur berantakan. Permusuhan kabilah dengan kabilah dan peperangan saudara antara suatu kaum dengan kaum lainnya yang terjadi pada jaman jahiliyah dulu hidup kembali dengan dahsyatnya pada masa Ali.
DAKWAH TRANSFORMATIF MELALUI KONSELING: Potret Kualitas Kepribadian Konselor Perspektif Konseling At-Tawazun Samsul Arifin; Akhmad Zaini
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2946.189 KB) | DOI: 10.14421/jd.2014.15107

Abstract

Konseling termasuk ilmu terapan, karena itu pencarian kearifan lokal (local wisdom) sangat penting. Konseling yang selama ini didominasi teori-teori dari Barat, dalam aplikasi di lapangan kerap mengalami hambatan; sebab banyak yang kurang sesuai dengan budaya masyarakat setempat. Beberapa pakar konseling akhirnya memberikan tawaran agar konseling memberikan ruang kepada nilai-nilai budaya lokal. Salah satu pendekatan konseling yang berbasis budaya Indonesia, yaitu konseling yang digali dari nilai-nilai tradisi pesantren. Salah satu penemuan peneliti adalah penemuan model konseling dengan pendekatan at-tawazun, keseimbangan (balance principle counseling approach).Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif tipe etnografi-hermeneutik. Data berasal dari dokumen dan fieldnotes. Langkah-langkah analisis data: data reduction, data display, dan conclusion drawing. Konseling berbasis pesantren menggunakan pendekatan keseimbangan (at-tawazun) dari berbagai unsur dan berorientasi kepada kemaslahatan. Konstruk at-tawazun -pada konteks profil kualitas kepribadian konselor- adanya keselarasan antara kualitas shalahiyyah (kecakapan keilmuan dan ketrampilan) dengan integritas shalih (kekuatan budi pekerti).
TEORI PENETRASI SOSIAL DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL Ristiana Kadarsih
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5906.259 KB)

Abstract

Teori penetrasi sosial mulai dikembangkan sejak tahun 1973 oleh dua orang ahli psikologi, Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Mereka mengajukan sebuah konsep penetrasi sogial yang menjelaskan bagaimana berkembangnya kedekatan hubungan. Altman adalah profesor di bidang Psikologi di Universitas Utah sedangkan Taylor adalah profesor di bidang Psikologi di Universitas Lincoln, Pennsylvania. Mereka menduga bahwa sebuah hubungan interpersonal akan berakhir sebagai teman terbaik hanya jika mereka memproses dalam sebuah "tahapan dan bentuk yang teratur dari permukaan ke tingkatan pertukaran yapg intim sebagai fungsi dari hasil langsung dan perkiraan".
DAKWAH NATIO-EDUCATION PADA MASYARAKAT EKS TAHANAN POLITIK DI KAMPUNG NANGA-NANGA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA Syahrul Syahrul
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 16, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.368 KB) | DOI: 10.14421/jd.2015.16207

Abstract

Kemajemukan  bangsa  Indonesia  tidak  hanya  pada  aspek-aspek yang selama ini populer di masyarakat seperti budaya, suku, bahasa, agama ataupun ras. Lebih dari itu, kemajemuk-an nampak pula pada kondisi sosial yang mengalami pelapisan“atas-menengah-bawah”,  terdidik-kurang  terdidik,  bahkan pelabelan berdasarkan latar belakang afiliasi politik seperti “kiri-tengah-kanan”. Fakta-fakta sosial tersebut menyebabkan terjadinya  perbedaan  perlakuan  bagi  masing-masing komunitas  yang  mengalami  polarisasi  tersebut  baik  secara struktural, kultural maupun politik.Mengambil  setting pada  masyarakat eks  tahanan politik  di Kampung  Nanga-Nanga  Kota  Kendari  Propinsi  Sulawesi Tenggara,  tulisan  ini  merupakan  upaya  melukiskan  kondisi suatu komunitas yang mengalami ketidakadilan secara sosial akibat pilihan mereka di masa lalu. Fakta lain yang menjadi sorotan  adalah  rendahnya  partisipasi  mereka  terhadap pendidikan.  Sehingga  tulisan  ini  juga  merupakan  ikhtiar memberikan tawaran solutif atas permasalahan tersebut.Masyarakat eks tahanan politik Kampung Nanga-Nanga Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara adalah komunitas yang diasingkan dari hiruk-pikuk  penyelenggaraan negara akibat peristiwa 30 September 1965. Meskipun reformasi pada mei 1998 memberi harapan rehabilitasi, tetapi kondisi traumatik yang demikian kuat tidak memberi perubahan berarti dalam kehidupan sosial masyarakat kampung Nanga-Nanga. Proses isolasi masyarakat eks tahanan politik yang telah berlangsung cukup  lama  di  tempat  itu  menciptakan  stigma  bahwa kampung  Nanga-Nanga  dan  masyarakatnya  merupakan lapisan asing dalam struktur masyarakat di Kota Kendari.Akibat  dari  pengasingan  itu  masyarakat  kampung  Nanga-Nanga  menunjukkan  beberapa  perilaku  seperti:  pesimisme dalam berbangsa dan bernegara, apriori terhadap lembaga pendidikan,  sensitif  terhadap  agama,  dan  tertutup  dalam pergaulan sosial.Kondisi masyarakat eks tahanan politik di kampung Nanga-Nanga  yang  mayoritas  beragama  Islam  menghadirkan tawaran tentang perlunya pendekatan agama dalam konteks membangun  kesadaran  berbangsa  dan  menumbuhkan semangat  untuk  bersekolah.  Pendekatan  strategis  tersebut diharapkan  menjadi  gerakan  dakwah  kebangsaan  dan perbaikan layanan pendidikan. Akibatnya strategi dakwah ini menuntut  keterlibatan  seluruh  elemen  masyarakat  baik pemerintah,  tokoh  agama,  tokoh  masyarakat,  pemuda, mahasiswa dan lembaga pendidikan.
PERJUANGAN ISTRI DALAM KELUARGA POLIGAMI: Kisah Salma dalam Film “Berbagi Suami” Tri Utami
Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5395.103 KB) | DOI: 10.14421/jd.2012.13103

Abstract

Sebagai refleksi dari realitas, film sekedar memindahkan realitas ke layar tanpa mengubah realitas tersebut. Sementara, sebagai representasi dari realitas, film membentuk dan menghadirkan kembali realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi, dan ideologi dari kebudayaan. Film “Berbagi Suami” merupakan sebuah judul film yang disutradarai oleh Nia Dinata. Film ini mengangkat fenomena poligami masyarakat di Indonesia. Kerelaan Salma dipoligami, taat dan berbakti kepada suami meski telah disakiti, menjaga rahasia keluarga di depan lingkungan, belajar bersabar menerima istri-istri suami, dan setia merawat suami ketika sakit merupakan bentuk perjuangan Salma sebagai istri dibawah kekuasaan suaminya.

Page 7 of 33 | Total Record : 328