cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP, Jalan Professor Soedarto, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23033622     EISSN : 25487213.     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Arjuna Subject : -
Articles 373 Documents
Analisis Mutu Pelayanan Nifas Pertama (Kf1) oleh Bidan di Puskesmas di Kabupaten Pemalang Tahun 2018 Ragil Sri Pamungkas; Chriswardani Suryawati; Apoina Kartini
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.715 KB) | DOI: 10.14710/jmki.7.2.2019.115-123

Abstract

Maternal Mortality Rate (MMR) in Pemalang Regency in 2017 is still high and happens a lot during childbirth time period (72%). One of the efforts for reducing MMR is the quality service of childbirth for the process of mother and baby recovery, early detection of complications, taking care of and referral of complications. The aim of the study is to determine and analyze the quality of the first childbirth service (KF1) and factors related to the service quality of first childbirth (KF1) by midwives at Health Centres in Pemalang Regency.Quantitative research method used cross sectional research type, sample selection by simple random sampling at 100 civil servant of midwives working period of at least three years in 14 health centres in each sub-district in Pemalang Regency. Data collections were done by questionnaires and observations, data analysis with chi-square statistical tests and multivariate with multiple logistic regression.Research results showed that the service quality of the first childbirth (KF1) is lacking (53%), lacking motivation (54%), less reward (65%), less supervision (50%) and workload according to the standard (57%). Variables related to the service quality of the first childbirth (KF1) are motivation (p-value = 0.018) and rewards (p-value = 0.003). While the variables not related to the service quality of the first childbirth (KF1) are supervision (p-value = 0.229) and workload (p-value = 0.774). The factors that influence the service quality of the first childbirth (KF1) are rewards (value p = 0.031 and OR = 3,466).Suggestions for improving the service quality of the first childbirth (KF1) are midwives have to be more optimal in giving childbirth care and health education, head of health centres can divide the tasks equally among all midwives, midwives in working have to create a positive attitude, the head of the health centres praises the success of childbirth care, the head of the health centres can allocate funds for the transportation of home visits, the implementation of supervision is carried out on a scheduled and routine for all midwives.
Pengembangan Sistem Informasi Guna Mendukung Pencatatan dan Pelaporan Program Pengendalian Penyakit Diare Di Kabupaten Musi Rawas. Arsep Liyenti; Aris Puji Widodo; Suhartono Suhartono
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.6.2.2018.91-97

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit yang bepotensi wabah yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa. Agar hal tersebut tidak terjadi maka harus dilakukan pemantauan kasus diare dari pencatatan dan pelaporan program pengendalian penyakit diare. Survey awal yang telah dilakukan mengindikasikan adanya permasalahan pada sistem informasi yang saat ini berlangsung yaitu dalam hal pengumpulan dan pengolahan serta analisis data program pengendalian penyakit diare yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan, ketidakakuratan dan ketidaklengkapan data dan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggembangkan suatu sistem informasi yang dapat mendukung pencatatan dan pelaporan program pengendalian penyakit diare.       Penelitian yang  dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan metode pengembangan sistem adalah Framework for Application of  System Technique (FAST). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Subjek penelitian adalah 3 Bidan dan 3 pengelola program pengendalian penyakit diare Puskesmas sebagai informan utama serta 1 pengelola program pengendalian penyakit diare Dinas Kesehatan sebagai informan trigulasi. Analisis isi dilakukan untuk menganalisis data kualitatif.       Pengembangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan program pengendalian penyakit diare disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengguna yaitu Bidan, pengelola program pengendalian penyakit diare Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang mengacu pada format pelaporan program pengendalian penyakit diare. Bidan dan pengelola program pengendalian penyakit diare Puskesmas melakukan input data pasien dan hasil pemeriksaan pasien diare dengan menggunakan telepon seluler berbasis android sehingga dapat dilakukan pada saat pemeriksaan pasien secara langsung. Hal ini untuk mengatasi keterlambatan dalam mengumpulkan data.       Disimpulkan bahwa pengembangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan program pengendalian penyakit diare menghasilkan sistem yang membantu dalam pengumpulan, pengelolaan dan analisi data program pengendalian penyakit diare. Sistem ini dapat dimanfaatkan oleh Bidan, pengelola program pengendalian penyakit diare Puskesmas dan Dinas Kesehatan sebagai pendukung dalam pengambilan kebijakan kesehatan bagi program pengendalian penyakit diare di wilayah kerja masing-masing.
Pemberian Biskuit Sandwich Meningkatkan Berat Badan Ibu Hamil Berisiko Kurang Energi Kronis Rika Andriani; Martha Irene Kartasurya; Sri Achadi Nugraheni
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.6.2.2018.132-137

Abstract

Pertambahan berat badan yang kurang selama kehamilan dapat menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Di Kabupaten Tegal, pada tahun 2016 jumlah ibu hamil kurang energi kronis (KEK) yaitu 18,7 % meningkat dari 6,5 % pada tahun 2015. Pemberian makanan tambahan berupa biskuit sandwich merupakan  salah satu upaya pemerintah untuk perbaikan gizi ibu hamil. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh program pemberian  makanan tambahan terhadap status gizi ibu hamil KEK  kuasi eksperimen. Populasi penelitian semua ibu hamil KEK di Kabupaten Tegal. Subjek penelitian 51 bumil KEK (gakin) kelompok perlakuan yang mendapatkan makananan tambahan dan 51 bumil KEK (non gakin) kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, dan penimbangan berat badan. Peningkatan berat badan diukur sebelum diberikan makanan tambahan pada awal trimester III dan sesaat sebelum melahirkan. Data dianalisis dengan menggunakan independent-test dan GLM (General Linier Model). Sebagian besar responden pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berumur 20-35 tahun Pendidikan terakhir responden pada kelompok perlakuan dan kontrol sebagian besar lulusan SMP yaitu 22 (43,1 %) responden. Peningkatan berat badan ibu hamil  KEK pada kelompok perlakuan (5,5±1,10 kg) lebih tinggi daripada kelompok kontrol (4,9±0,93 kg) dengan p=0,001. Disimpulkan bahwa pemberian makanan tambahan dapat meningkatkan berat badan ibu hamil KEK. Disarankan selama pemberian makanan tambahan dilakukan  pengawasan dan meningkatkan motivasi konsumsi biskuit.
Pengaruh Quality of Work Life Terhadap Keterlibatan Kerja Karyawan Farouk Ilmid Davik; Ernawaty Ernawaty; Nyoman Anita Damayanti
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 5, No 3 (2017): Desember 2017
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.107 KB) | DOI: 10.14710/jmki.5.3.2017.74-85

Abstract

Quality of Work Life (QWL) merupakan persepsi tentang keamanan, kepuasan, dan kemampuan untuk berkembang yang dirasakan karyawan dalam melakukan pekerjaan. QWL dapat mempengaruhi keterlibatan kerja karyawan. Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya memiliki tingkat keterlibatan kerja karyawan rendah sebesar 65,46% pada Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh QWL terhadap keterlibatan kerja karyawan di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancang bangun cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan dengan membagikan 2 macam kuesioner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 karyawan tetap berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus simple random sampling. Analisis pengaruh QWL terhadap keterlibatan kerja karyawan menggunakan uji regresi logistik univariat. Hasil pengukuran QWL di Rumah Sakit Mata Undaan adalah kategori cukup sebesar 58,1%. Tingkat keterlibatan kerja karyawan tergolong dalam kategori cukup sebesar 88,7%. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh QWL terhadap keterlibatan kerja karyawan dengan signifikansi sebesar 0,000456. Hasil uji pengaruh komponen QWL terhadap keterlibatan kerja antara lain pengawasan (sig=0,0002), tunjangan (sig=0,000002), dan desain kerja (sig=0,000007). Tunjangan yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap keterlibatan kerja. Kondisi kerja tidak berpengaruh terhadap keterlibatan kerja karyawan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah QWL memberikan pengaruh terhadap keterlibatan kerja. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan kerja karyawan adalah pihak manajemen Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya lebih memperhatikan pengawasan terhadap karyawan, tunjangan yang seimbang, desain kerja yang jelas, memberikan reward bagi karyawan yang kinerjanya baik dan sanksi bagi karyawan yang kinerjanya kurang. Kata Kunci: desain kerja, keterlibatan kerja, kondisi kerja, pengawasan, tunjangan, quality of work life
Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perawat dalam Pelaksanaan Universal Precaution di RSUD Brebes Haris Basuni; Chriswardani Suryawati; Sri Achadi Nugraheni
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.766 KB) | DOI: 10.14710/jmki.7.2.2019.88-95

Abstract

Healthcare Associated Infections/HAIs merupakan persoalan serius di fasilitas kesehatan yang bisa menjadi penyebab kematian pasien dan bertambahnya hari rawat. Universal precaution dirancang di rumah sakit sebagai langkah awal untuk tindakan pencegahan HAIs. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Praktik Perawat dalam pelaksanaan unversal precaution pencegahan infeksi di RSUD Brebes.Jenis penelitian observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 130 perawat, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan prosedur convenient/judgement sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data dengan program SPSS menggunakan korelasi rank spearman dan regresi logistik metode enter.Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan perawat sebagian besar baik 70,8%, sikap perawat sebagian besar baik 58,5%, praktik perawat sebagian besar baik 50,8%. Uji hubungan rank spearman menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan praktik perawat dalam pelaksanaan universal precaution dengan nilai p-value < 0,05. Analisis multivariat regresi logistik menunjukkan pengetahuan dengan nilai rho 5,351 dan sikap dengan nilai rho 6,835 secara bersama-sama berpengaruh terhadap Praktik Perawat dalam pelaksanaan universal precaution. Saran untuk meningkatkan praktik perawat dalam pelaksanaan universal precaution perlu dilakukan  usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat dengan cara mengadakan pelatihan .
Kebijakan Penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dan Penurunan Stunting di Kota Semarang Agus Samsudrajat S; Sutopo Patria Jati
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.499 KB) | DOI: 10.14710/jmki.6.1.2018.1-7

Abstract

Stunting dianggap masalah kronis jika prevalensinya 20% atau lebih. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 stunting Kota Semarang 21%, sedangkan 2016 hanya 16,5%. Peraturan Presiden 42/2013 tentang gerakan nasional percepatan perbaikan gizi mengarahkan pada penyelamatan seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) & penurunan stunting. Sedangkan Kota Semarang memilih untuk mengeluarkan Peraturan Daerah Keselamatan Ibu dan Anak (KIA). Penelitian ini bertujuan menganalisis kebijakan penyelamatan 1000 HPK dan penurunan stunting di Kota Semarang.            Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan kualitatif secara deskriptif melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan utama adalah tujuh informan dari instansi pemerintah tingkat kota. Informan triangulasi terdiri dari lima informan instansi tingkat kota dan kecamatan. Analisis penelitian menggunakan analisis segitiga kebijakan yaitu content, contex dan process.            Hasil penelitian secara content perda KIA belum fokus pada upaya 1000 HPK dan stunting. Konten Perda KIA lebih fokus dan dominan mengatur upaya intervensi spesifik terkait pelayanan kesehatan. Sedangkan sektor non kesehatan untuk intervensi sensitif belum banyak diatur dan masuk ke Perda. Upaya penyelamatan 1000 HPK dan stunting ditemukan pernah dibahas dalam kajian Rencana Aksi Daerah (RAD), tetapi tidak tuntas. Secara context politik, ekonomi dan sosial budaya, perda KIA belum fokus, tidak berhubungan langsung, dan belum melibatkan semua intervensi untuk penyelamatan 1000 HPK dan stunting. Secara process baik formulasi hingga evaluasi perda KIA belum melibatkan semua lintas sektor, memasukan dan mengevaluasi intervensi sensitif dan spesifik non kesehatan yang bermuara pada 1000 HPK dan stunting. Kebijakan 1000 HPK dan penurunan stunting sudah diarahkan kepada kajian RAD, tetapi belum ada koordinasi lintas sektor dan kajian berhenti di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang.
Factors Affecting Child Immunization In Indonesia Based On Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) 2012 Furqon, Ufi Alaia; Estudillo, Jonna P
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2202.542 KB) | DOI: 10.14710/jmki.6.2.2018.%p

Abstract

Immunization programs have contributed to prevent the spread of infectious diseases and mortality among children. Although Indonesia has experienced remarkable progress in reducing child mortality, universal immunization coverage has not been achieved. This paper aims to identify important factors affecting the incidence of child immunization in Indonesia using the Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) of 2012. By probit regression, I estimated the child immunization acceptance and analyzed the impact of location of households at the provincial level which divide the location of respondents both inside and outside of Java. I found that mother’s level of education, household assets, and urbanity are important factors affecting the uptake of vaccinations. In addition, significant regional differences in vaccination incidence indicated that local resources serve as bottlenecks in vaccination. By encouraging government policies that improve women’s schooling, household assets, and regional support for health, vaccination coverage could increase and even become universal.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja dan Kepuasan Perawat pada Layanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Puri Asih Salatiga Hidayat Waluyo; Sutopo Patria Jati
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.6.1.2018.60-74

Abstract

Faktor yang dapat mempengaruhi baik buruknya kinerja  karyawan salah satunya adalah gaya kepemimpinan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh terhadap kinerja dan kepuasan kerja sebagai intervining, pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja perawat RSU. Puri Asih Salatiga. Populasi yang digunakan adalah perawat rawat inap sebanyak 60 orang. Analisa data dengan SEM (Structure Equation Modeling) pengujian dilakukan dengan software smart PLS. Hasil yang didapat pada penelitian ini: (1) Gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, (2) Gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, (3) Kepuasan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, (4) Gaya kepemimpnan transaksional tidak bepengaruh terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan sebagai intervining. Saran menggunakan sistem remunerasi agar kepuasan tercapai lebih baik.Kata kunci ; Kepemimpinan Transaksional, Kinerja karyawan, Kepuasan karyawan; Pustaka : 36 (1990–2014) Factors that can affect both the poor performance of employees one of which is the style of leadership. This study was conducted to determine whether transactional leadership style has influence on performance and job satisfaction as intervining, the influence of job satisfaction on nurse performance RSU. Puri Asih Salatiga. Populasi used is inpatient nurses as many as 60 people. Data analysis with SEM (structure equation modeling) testing is done with smart software PLS. The results obtained in this study: (1) Transactional leadership style has positive and significant impact on job satisfaction, (2) Transactional leadership style has a positive and significant effect on employee performance, (3) Satisfaction does not affect to employee's performance, (4) Transactional leadership style does not affect to employee performance through satisfaction as intervining. Suggestion to use the remuneration system in order to achieve better satisfaction.Keywords: Transactional  Leadership, Employee Performance, Employee Satisfaction; Library: 36 (1990-2014)
Pengaruh Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin Terkait Pencegahan Risiko Kehamilan di Kabupaten Pemalang Heni Irawati; Apoina Kartini; Sri Achadi Nugraheni
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.495 KB) | DOI: 10.14710/jmki.7.2.2019.124-131

Abstract

One of the causes of a high maternal mortality rate is the low knowledge of women's reproductive health, especially about the prevention of pregnancy risks. This can be overcome by increasing the knowledge of prospective brides, one of them is by providing health education with booklet media. The purpose of this study was to determine the effect of booklets on the knowledge and attitudes of reproductive health of brides related to the prevention of the pregnancy risks.       This type of research is quasi-experimental with a non-equivalent control group design. The study population was the future brides who attended the course of Future Bride and Groom at the Religious Affairs Office in Pemalang Regency. The samples were 50 brides for the intervention group and 50 brides for the control group. The instruments were questionnaires and booklets. An intervention group and a control group were compared based on the result of pre and post intervention. Statistical analysis used t-test and mann whitney test.       The results showed that there is a differentiation in reproductive health knowledge after intervention between intervention group and control group (p = 0,000 <0,05) and there is a differentiation in reproductive health attitudes after intervention between intervention group and control group (p = 0,008 <0,05). The knowledge average of future brides increased by 4.28 points and the attitude average increased by 1.84 points after intervention.       It can be concluded that the booklet can be used to increase the reproductive health knowledge and attitudes of future brides in prevention of pregnancy risks, especially in the case of anemia causing bleeding, chronic energy deficiency, and puerperal danger signs. It is recommended that the booklet can be developed as a media for reproductive health education in the course of Bride and Groom at the Religious Affairs Office.Key Words: Reproductive health; Knowledge; Attitudes; Booklet; Brides
Pengaruh Film Pendek melalui Peer Educator terhadap Perilaku Remaja SMA terkait Kesehatan Reproduksi di Kota Semarang Wahyu Ratri Sukmaningsih; Sri Achadi Nugraheni; Apoina Kartini
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmki.6.1.2018.50-59

Abstract

Permasalahan seksualitas pada remaja terjadi karena rendahnya pengetahuan kesehatan reproduksi dan umur berpacaran pertama kali pada umur 15-17 tahun, sehingga dikhawatirkan mereka berisiko melakukan perilaku seks pranikah yang berdampak pada kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, penyakit menular seksual, dan HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh film pendek melalui peer educator terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik remaja SMA terkait kesehatan reproduksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental, pendekatan kuasi eksperimen dengan Nonequivalent Control Group Design. Populasi yaitu seluruh siswa kelas XI SMA Negeri di Kota Semarang berdasarkan kriteria. 100 sampel kelompok perlakuan dan 100 sampel kelompok tanpa perlakuan diambil secara Purposive Sampling. Variabel bebas adalah pemberian film pendek melalui peer educator dan variabel terikat adalah tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik. Uji Mann Whitney digunakan sebagai analisis data. Diperoleh hasil ada perbedaan tingkat pengetahuan (p= 0,001), sikap (p= 0,023), dan praktik (p= 0,001) remaja SMA terkait kesehatan reproduksi setelah diberikan media antara kelompok perlakuan dan kelompok tanpa perlakuan. Ada perbedaan perubahan tingkat pengetahuan (p= 0,004), sikap (p= 0,019), dan praktik (p= 0,001) remaja SMA terkait kesehatan reproduksi antara kelompok perlakuan dan kelompok tanpa perlakuan. Nilai rata-rata pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok tanpa perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian film pendek melalui peer educator dan leaflet lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik remaja SMA terkait kesehatan reproduksi dibandingkan dengan pemberian leaflet. Perubahan praktik responden dapat dilihat dalam waktu minimal dua bulan. Metode dalam upaya pencegahan perilaku seksual berisiko ini diharapkan dapat diterapkan di sekolah.