cover
Contact Name
Nita Nurdiana
Contact Email
ampereupgrip@gmail.com
Phone
+628127868141
Journal Mail Official
ampereupgrip@gmail.com
Editorial Address
Jl Ahmad Yani Lrg Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan 30251
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Ampere
ISSN : 24772755     EISSN : 26222981     DOI : http://dx.doi.org/10.31851/ampere
Jurnal Ampere, The aim of this journal is to publish articles to all aspects of the latest outstanding developments in the field of Electrical Engineering. Power Systems ·Generator ·Power Distribution ·Electrical Power Convertion ·Protection Systems ·Electrical Materials ·Newreble Energy Signal, System and Electronics ·Digital Signal Processing ·Robotic Systems ·Micro Electronics ·Embedded Systems Computer system ·Information Technology ·Communication Systems
Articles 291 Documents
PREDIKSI KEBUTUHAN LISTRIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE Emidiana Emidiana
Jurnal Ampere Vol 1, No 2 (2016): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v1i2.899

Abstract

ABSTRAKPrediksi kebutuhan energi listrik jangka pendek mempunyai peran penting dalam perencanaan sistem tenaga listrik yaitu untuk penjadwalan dan pengaturan pembangkit cadangan. Hal ini nantinya akan berdampak pada kemampuan perusahaan penyedia tenaga listrik dalam menyediakan energi listrik yang handal kepada konsumen, namun tetap ekonomis. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam prediksi tersebut adalah Moving Average yang merupakan salah satu metode penyelesaian untuk time series analysis (analisa runtun waktu)  Pada penelitian ini dilakukan prediksi beban listrik jangka pendek di wilayah Sumbagsel menggunakan metode Moving Average berbasiskan software SPSS 16. Hasil prediksi yang diperoleh, akan dibandingkan dengan hasil aktual.  Dari hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa rata-rata MAPE hasil prediksi selama satu minggu, menggunakan Moving Average sebesar 4,7817% masih berada dalam batas toleransi deviasi peramalan beban yang ditentukan oleh PLN yaitu sebesar ± 5%. Kata kunci : prediksi kebutuhan listrik, Sumbagsel, Moving Average, SPSS, MAPE
ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP EFISIENSI GENERATOR DI PLTG BORANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB Muhammad Noer
Jurnal Ampere Vol 2, No 2 (2017): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.377 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v2i2.1774

Abstract

 ABSTRAKUntuk mengetahui nilai efisiensi generator dan rugi daya pada PLTG Borang, dilakukan perhitungan secara manual serta menggunakan software MATLAB, Perhitungan efisiensi generator dan rugi daya dengan menggunakan software MATLAB dilakukan dengan mengumpulkan data-data berupa daya dan arus beban terpakai generator. Berdasarkan hasil perhitungan manual dan dengan menggunakan software MATLAB berbasis GUI, efisiensi tertinggi pada PLTG Borang didapat saat beban puncak sebesar 99,88 %. Sedangkan efisiensi terendah untuk hasil perhitungan manual didapat saat beban tertinggi sebesar 99,87 %. Dan hasil perhitungan rugi daya dengan perhitungan manual lebih kecil jika dibandingkan dengan menggunakan software MATLAB, rugi daya terkecil pada saat beban puncak adalah 0,0112 MW dan rugi daya terbesar pada saat beban puncak adalah 0,0136 MW. Efisiensi dan Rugi daya sangat dipengaruhi oleh daya dan arus beban yang terpakai. Semakin tinggi daya dan arus beban maka semakin tinggi efisiensi generator dan semakin kecil rugi daya pada generator.Kata kunci : Efisiensi, Pembebanan, Efisiensi Generator,  Arus bebanTo determine the efficiency of the generator and the power loss in Borang gas power plant, we have to do the calculations manually and using MATLAB software, calculation of the efficiency of the generator and the power loss by using MATLAB software is done by collecting data in the form of unused power generator and the load current. Based on calculations manually and by using MATLAB software-based GUI, the highest efficiency at the power plant during peak load Borang obtained by 99.88%. While the lowest efficiency for manual calculation results obtained when the load is highest at 99.87%. And calculating results with the manual calculation of power losses are smaller when compared to using MATLAB software, the smallest power losses during peak hours is 0.0112 MW and the largest power losses during peak hours is 0.0136 MW. Efficiency and power loss is strongly influenced by the power and load current are used. The higher the power and the load current, the higher efficiency and the smaller generator power losses in the generator. Keywords: Efficiency, Load, Power Loss, Power, load current
PENGARUH ANDONGAN TERHADAP KAPASITANSI KE TANAH PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DARI GARDU INDUK KERAMASAN KE GARDU INDUK MARIANA Abdul Azis; Alimin Nurdin
Jurnal Ampere Vol 4, No 1 (2019): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.347 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v4i1.2955

Abstract

Transmission line wire that is installed between two transmission towers, will not be in the form of a horizontal straight line, but will form an arch or an arc. Because the transmission line voltage is a high voltage, the voltage conducting wire can cause capacitance. The capacitance of a transmission line is caused by the presence of a potential difference between the conductors, and the earth can affect the capacitance of the transmission line because the presence of the earth will change the electric field of the channel. If you carry a wire that is too large it will affect the value of capacitance to the ground which will be even greater. This study aims to determine the height of transmission lines, and the amount of capacitance to the ground in the transmission line with sag, then analyze the effect of sag on capacitance to the ground on the 150 kV Transmission Line from Keramasan Palembang Substation to Mariana Substation. From the results of the study it was found that the 38-39 goal and 01-02 span had the smallest number and had the smallest capacitance to the ground. Then the goal (span) 39-40 and the span 05-06 have the largest number and have the greatest capacitance to the ground. It can be concluded that the capacitance to the ground in the transmission line is influenced by the caravan, where if the vehicle becomes larger, the capacitance to the ground will be even greater.Abstrak—Kawat penghantar saluran transmisi yang dipasang antara dua menara transmisi, tidak akan berbentuk suatu garis lurus horizontal, melainkan akan membentuk suatu lengkungan atau andongan. Karena tegangan saluran transmisi merupakan tegangan tinggi, maka kawat penghantar yang bertegangan dapat menimbulkan kapasitansi. Kapasitansi suatu saluran transmisi diakibatkan oleh adanya beda potensial antara penghantar, dan bumi dapat mempengaruhi kapasitansi saluran transmisi karena kehadiran bumi itu akan mengubah medan listrik saluran tersebut. Apabila andongan kawat penghantar yang terlalu besar akan mempengaruhi nilai kapasitansi ke tanah yang akan semakin besar pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi andongan saluran transmisi, dan besar kapasitansi ke tanah pada saluran transmisi dengan andongan, kemudian menganalisis pengaruh andongan terhadap kapasitansi ke tanah pada Saluran Transmisi 150 kV dari Gardu Induk Keramasan Palembang ke Gardu Induk Mariana. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa gawang 38-39 dan gawang (span) 01-02 mempunyai andongan paling kecil dan mempunyai kapasitansi ke tanah yang paling kecil. Kemudian gawang (span) 39-40 dan gawang (span) 05-06 mempunyai andongan yang paling besar dan mempunyai kapasitansi ke tanah yang paling besar. Dapat disimpulkan bahwa kapasitansi ke tanah pada saluran transmisi dipengaruhi oleh andongan, dimana apabila andongan semakin besar maka kapasitansi ke tanah akan semakin besar pula. 
ANALISA PENURUNAN FAKTOR KERJA TRANSFORMATOR DAYA 30 MVA Irine Kartika Febrianti
Jurnal Ampere Vol 2, No 1 (2017): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.32 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v2i1.1207

Abstract

ABSTRAKEnergi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sekarang ini, dimana energi listrik mempunyai suatu fungsi yang dapat memberikan suatu kebutuhan atau pelayanan bagi daya listrik yang diperlukan oleh konsumen. Untuk mengetahui besar kecilnya suatu kerugian maka dibutuhkan suatu perhitungan dan analisa serta evaluasi yang tepat, ada beberapa literature yang bisa digunakan untuk menghitung kerugian daya sehingga data mengenai kerugian daya bisa didapat dengan akurat dan mendetail. Dalam perhitungan bisa terdapat perbedaan besarnya nilai kerugian dari waktu ke waktu, hal ini disebabkan oleh pengaruh arus beban puncak yang selalu berbeda tiap harinya dan juga perubahan pada sistem akibat dari perubahan beban pada Transformator.Kata kunci : Daya, faktor daya, Rugi-rugi Daya, Transformator.
ANALISIS SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH PADA PENYULANG CENDANA GARDU INDUK BUNGARAN PALEMBANG Abdul Azis; Irine Katika Febrianti
Jurnal Ampere Vol 4, No 2 (2019): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.261 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v4i2.3468

Abstract

Protection system is an electric safeguard on an electric power system that is installed on an electric distribution system, a power transformer, an electric power transmission and an electric generator that is used to secure the electric power system from electrical disturbances or overload, by separating disrupted parts of the power system. One of the protection systems in an electric power system is Overcurrent Relays are equipment that indicates an overcurrent, both caused by a short circuitinterruption that can damage the electrical power system equipment that is in its protection area. This overcurrent relay is used in almost all security patterns of the electric power system, and can also be usedas a main safety or backup security. From the research results obtained that the magnitude of the shortcircuit fault current is affected by thedistance of the point of disturbance, the farther the location of thefault, the short-circuit fault current will be smaller, and vice versa. Relayworking time on the feeder side is faster than the incoming work timewith an average  time difference of 0,55 seconds. This is due  to the location of the disruption affecting the size of the difference in time. The farther the distance of the disturbance location, the greater the difference in relay working time at incoming Abstrak Sistem proteksi merupakan pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang padasistem distribusi tenaga listrik, transformator tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik yangdipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih, dengancara memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang terganggu. Salah satu sistem proteksi pada sistemtenaga listrik adalah Relai Arus Lebih merupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baikyang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat yang dapat merusak peralatan sistem tenagalistrik yang berada dalam wilayah proteksinya. Relai arus lebih ini digunakan hampir pada seluruh polapengamanan sistem tenaga listrik, dan dapat juga digunakan sebagai pengaman utama ataupunpengaman cadangan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa besarnya arus gangguan hubungsingkat dipengaruhi oleh jarak titik gangguan, semakin jauh lokasi gangguan maka arus gangguanhubung singkat akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya. Waktu kerja relai di sisi penyulang lebihcepat dibandingkan dengan waktu kerja di incoming dengan selisih waktu rata-rata sebesar 0,55 detik.Hal ini disebabkan lokasi gangguan mempengaruhi besar kecilnya selisih waktu. Semakin jauh jaraklokasi gangguan, maka semakin besar selisih waktu kerja relai di incoming Kata Kunci: Proteksi, Arus Lebih, Relai
PERANAN GEARBOX PADA PEMBEBANAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA M. Saleh Al Amin
Jurnal Ampere Vol 1, No 1 (2016): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v1i1.477

Abstract

ABSTRAKUntuk menunjang sektor industri, sebagai penggerak mesin produksi atau pesawat angkat, digunakanlah motor listrik jenis motor induksi, dimana jenis motor ini dapat dikontrol kecepatannya dengan menggunakan komponen semikonduktor dan system kontrol elektronik dan digital lainnya, disamping operasionalnya mudah dan murah. Motor induksi 3 fasa yang paling banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan, antara lain struktur motor induksi tiga fasa lebih ringan (20% hingga 40%) dibandingkan motor arus searah (DC)  untuk daya yang sama, harganya relatif lebih murah, dan perawatan lebih mudah dan hemat. Dalam menggunaannya di sektor industri, motor induksi tiga fasa digunakan sebagai penggerak rotasi, penggerak beban geser, beban angkat, beban liquid, atau beban lainnya. Untuk melayani beban-beban yang berat, digunakan alat bantu yang dapat membuat bebannya akan menjadi ringan, alat bantu tersebut adalah Gearbox.  Tetapi ada juga yang menggunakan Pulley dan Belt, dengan menggunakan perbandingan diameter Pulley (poly).Kata Kunci : Gear Box, Polley, Beban
MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGENDALI ILLUMINASI LAMPU PENERANGAN Perawati Perawati
Jurnal Ampere Vol. 1 No. 2 (2016): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v1i2.900

Abstract

ABSTRAK   Mikrokontroler sebagai sebuah “one chip solution” adalah rangkaian terintregrasi (Integrated Circuit-IC) yang telah mengandung secara lengkap berbagai komponen pembentuk sebuah komputer. Berbeda dengan penggunaan mikroprosesor yang masih memerlukan komponen luar tambahan seperti RAM, ROM, Timer, dan sebagainya untuk sistem mikrokontroler, tambahan komponen diatas secara praktis hampir tidak dibutuhkan lagi. Hal ini disebabkan semua komponen penting tersebut telah ditanam bersama dengan sistem prosesor ke dalam IC tunggal mikrokontroler. Dengan alasan itu sistem mikrokontroler dikenal juga dengan istilah populer the real Computer On a Chip (komputer utuh dalam keping tunggal), sedangkan sistem mikroprosesor dikenal dengan istilah yang lebih terbatas yaitu Computer On a Chip (komputer dalam keping tunggal). Dari masalah ini, dilakukan penelitian masalah lampu penerangan, yang  dapat mengetahui kondisi dinamiknya ditinjau dari nilai ADC, dan intensitas cahaya. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengukuran di Laboratorium dengan menggunakan program simulasi visual basic. Dengan kedua metode ini didapatkan perubahan tegangan, dan perubahan intensitas cahaya lampu.   Kata kunci : Mikrokontroller, the real computer on a chip, visual basic
ANALISA KONTRIBUSI PERAN PEKERJAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN (PDKB) TERHADAP PENINGKATAN KWH JUAL PADA PENYULANG VIRGO DI PT. PLN (PERSERO) WS2JB AREA LAHAT Dian Eka Putra
Jurnal Ampere Vol. 1 No. 1 (2016): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.837 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v1i1.3463

Abstract

Listrik merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa ditinggalkan karena hampir 90% dari kehidupanmenggunakan listrik, sehingga  PT. PLN (persero) harus berupaya keras untuk tetap menjaga pasokanlistrik agar tetap tersalurkan. Seiring berjalannya waktu banyak persoalan yang dihadapi yaitu sering terjadinya padam. Padam dalam artian putusnya aliran listrik ke pelanggan baik dikarenakanpemeliharaan dan perbaikan atau dikarenakan gangguan. Pemadaman karena pemeliharaan danperbaikan dapat dilakukan dengan PDKB atau Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan. PDKBmerupakan sebuah Tim yang berkompetensi untuk melakukan pekerjaan yang notabene tanpamemadamkan aliran listrik Keuntungan yang diperoleh jika meminimal kan padam, menekan rasioSAIDI dan SAIF, kWh salur tidak berkurang, rupiah jual tidak berkurang , serta yang paling pentingpelayanan terhadap pelanggan akan semakin baik, maka  semakin sering listrik mengalir maka semakinbanyak pendapatan untuk perusahan.
PENGARUH JARAK ANTAR SUB KONDUKTOR BERKAS REAKTANSI INDUKTIF SALURAN TERHADAP TRANSMISI 150 KV DARI GARDU INDUK KERAMASAN KE GARDU INDUK MARIANA Alimin Nurdin; Abdul Azis
Jurnal Ampere Vol 3, No 2 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.723 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i2.2395

Abstract

Electricity is a source of energy that is very much needed by society and electricity is one of the most important needs to support human life today in meeting daily needs, both in the household and in business. The generated electricity is then channeled through the transmission line. In the distribution of electric power, there will be a channeling power losses which are proportional to the length of the channel. The use of a higher voltage level is the solution to these problems, but if the voltage is increased continuously there will be a corona and to reduce the environmental impact of the corona can use a file conductor. Increasing the amount of conductive wire in a beam reduces the corona effect and reduces reactance, reducing reactance due to an increase in GMR from the conductor. Elevation of the voltage on the electric power transmission line can reduce power losses, but the transmission voltage increase can cause corona in the transmission wire. This corona causes power losses and interference with radio communications. One way to reduce the corona effect is to use a condenser file on the transmission line. Besides reducing the corona effect, the beam conductor can also reduce the channel's inductive reactance. From the results of the study, the results show that the distance between the file sub conductors affects the size of the GMR of the file conductor, where the distance between the file sub conductors is greater, the GMR of the conductor will increase. With the increasing size of GMR conductor, the inductive reactance on the transmission line will be even greater. With the increasing conductivity of the beam conductor reactance, the reactive power losses on the transmission line will be even greater. Listrik adalah sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan listrik merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting untuk menunjang kehidupan manusia saat ini dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik dalam rumah tangga maupun dalam bisnis. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, maka pemerintah membangun pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran yang besarnya sebanding dengan panjang saluran. Penggunaan tingkat tegangan yang lebih tinggi merupakan solusi dari permasalahan tersebut, tetapi jika tegangan ditingkatkan terus menerus akan terjadi korona dan untuk mengurangi dampak lingkungan dari korona tersebut dapat menggunakan konduktor berkas. Peningkatan jumlah kawat penghantar dalam suatu berkas mengurangi efek korona dan mengurangi reaktansi, pengurangan reaktansi disebabkan oleh kenaikan GMR dari konduktor. Peninggian tegangan pada saluran transmisi daya listrik dapat mengurangi rugi-rugi daya, tetapi peninggian tegangan transmisi dapat menimbulkan korona pada kawat transmisi. Korona ini menimbulkan rugi-rugi daya dan gangguan terhadap komunikasi radio. Salah satu cara untuk mengurangi efek korona yang dilakukan adalah dengan menggunakan kondukor berkas pada saluran transmisi. Di samping mengurangi efek korona, penghantar berkas dapat juga mengurangi reaktansi induktif saluran. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa jarak antar sub konduktor berkas mempengaruhi besarnya GMR konduktor berkas, dimana apabila jarak antar sub konduktor berkas semakin besar maka GMR konduktor berkas akan semakin besar. Dengan semakin besarnya GMR konduktor berkas maka reaktansi induktif pada saluran transmisi akan semakin besar. Dengan semakin besarnya reaktansi induktif konduktor berkas maka rugi-rugi daya reaktif pada saluran transmisi akan semakin besar.
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR AC SEBAGAI AERATOR UNTUK BUDIDAYA TAMBAK UDANG DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL Sofiah Sofiah; yosi apriani
Jurnal Ampere Vol 4, No 1 (2019): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.068 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v4i1.2825

Abstract

Abstract------ Aerator is a tool to help shrimp farmers to drain air or increase the value of oxygen so that more oxygen will enter the water to help grow the shrimp. Aerator consists of several supporting components namely AC motor, accumulator, inverter, impeller and frame. This aerator is designed using solar cells as an energy source. In the results of testing the solar cell supplying 5.7 amperes of current with a voltage of 17.5 volts, the accumulator works on a voltage of 12v / 70Ah, with charging current from the solar cell and accumulator charger 5.7 amperes with a charging time of approximately 12.2 hours, maximum calculated inverter power is 500 watts

Page 10 of 30 | Total Record : 291