Articles
168 Documents
Youth and Media
Wisnu Martha Adiputra
Jurnal Studi Pemuda Vol 2, No 2 (2013): Pemuda, Identitas, dan Pertarungan Ekspresi
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (241.927 KB)
|
DOI: 10.22146/studipemudaugm.32050
Membincangkan dan merelasikan pemuda dan media paling tidak kita mungkin berada dalam tiga lokus, yaitu, pertama, pemuda sebagai pro dusen konten dan pengelola media. Fenomena yang cukup lumrah belakangan ini di mana alat produksi konten semakin murah dan mudah dioperasikan. Perangkat untuk fi lm editing yang murah dan relatif mudah diaplikasikan melahirkan banyak komunitas fi lm yang dimotori oleh pemuda, yang relatif aktif bergerak.
Bergaya di Mall: Studi Etnografi Gaya Anak Muda Pasca Konflik di Ambon
Hatib Abdul Kadir
Jurnal Studi Pemuda Vol 1, No 1 (2012): Pemuda, Agensi dan Reformasi
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2734.327 KB)
|
DOI: 10.22146/studipemudaugm.32073
Tulisan ini adalah kajian tentang bagaimana pemuda Ambon saling berkomunikasi dalam sebuah ruang publik yakni Ambon Plaza, atau sering disingkat dengan Ampas, yang berdiri sejak 1995. Ini adalah pusat perbelanjaan yang secara signifi kan berubah pasca konflik di Ambon tahun 1999-2003. Di pusat per belanjaan, pengunjung dapat melakukan hubungan yang interaktif, tidak hanya dengan pengunjung lain tetapi juga dengan penjajanya. Amplaz memiliki peran yang penting untuk mempertemukan orang-orang dari agama yang berbeda. Ini adalah tempat di mana kelompok Kristen dan Islam dapat bertemu tanpa rasa takut. Di tempat ini, gaya hidup baru dirayakan, sehingga Amplaz lebih terlihat sebagai arena untuk menunjukkan gaya hidup modern, dibandingkan sebagai karena konflik.
Agency dan Resilience dalam Perdagangan Seks: Gadis-gadis Remaja di Pedesaan Indramayu
Atsushi Sano
Jurnal Studi Pemuda Vol 1, No 2 (2012): Ragam Transisi Pemuda : Pengalaman Bertumbuh di Indonesia
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (2008.441 KB)
|
DOI: 10.22146/studipemudaugm.32064
Artikel ini menelaah resiliensi dan perilaku bertahan (coping behavior) gadis-gadis remaja dari pedesaan Indramayu (Jawa Barat) yang masuk (juga yang menolak masuk) ke dalam dunia perdagangan seks. Mengeksplorasi bagaimana mereka memandang dan mengalami penindasan, artikel ini juga mengidentifi kasi aspek-aspek kemampuan mereka menghadapi keadaan sulit. Artikel ini berpandangan bahwa kecenderungan mengkategorikan anak anak di bawah umur dalam perdagangan seks sebagai kelompok korban sosial homogen yang agensinya sepenuhnya lenyap mengaburkan pemahaman lebih baik tentang kondisi kehidupan mereka yang sesungguhnya.
Transisi Agraria dan Ketenagakerjaan Pedesaan: Studi Kasus Akuisisi (Perampasan) Tanah untuk Pangan-Energi dan Peluang Bekerja Pemuda di Pedesaan Indonesia
Muhammad Yusuf
Jurnal Studi Pemuda Vol 2, No 1 (2013): Pemuda Diantara Ruang Transisi
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (498.139 KB)
|
DOI: 10.22146/studipemudaugm.32055
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan laju perubahan tata guna lahan yang cukup tinggi. Kondisi tersebut ditandai dengan laju deforestrasi baik disebabkan oleh pemberian konsesi penebangan hutan maupun pembangunan perkebunan sawit skala luas. Proses akuisisi tanah dan penyingkiran petani tidak hanya disebabkan oleh prosesproses pelibatan investasi korporasi namun dapat terjadi di tingkat komunitas. Dari hasil pengkajian di salah satu desa di Sulawesi Tengah menunjukkan proses akumulasi lahan saat terjadi booming kakao menyebabkan perbedaan status ekonomi semakin melebar antar warga dalam satu desa. Praktik perkebunan menunjukkan penyerapan rendah terhadap tenaga kerja lokal sekitar perkebunan. Hal ini menjadikan petani sekitar putus hubungan dengan tanah menjadi tenaga kerja bebas. Selain itu juga tidak terintegrasinya ekonomi warga dengan sistem ekonomi perkebunan dan pada saat yang bersamaan tekanan akan kebutuhan pekerjaan berbasis tanah kian mendorong petani menggarap areal perkebunan. Fakta menurunnya minat pemuda pedesaan yang bekerja di pertanian muncul karena semakin jauhnya pengetahuan pertanian, penurunan kualitas pertanian dan kehidupan di desa, perampasan lahan oleh korporasi besar dan sulitnya akses terhadap lahan.Kata Kunci: lahan,desa,pemuda.
Politik Identitas Anak Muda Minoritas: Ekspresi Identitas Anak Muda Tionghoa melalui Dua Organisasi Anak Muda Tionghoa di Surakarta Pasca Orde Baru
Yosafat Hermawan Trinugraha
Jurnal Studi Pemuda Vol 2, No 2 (2013): Pemuda, Identitas, dan Pertarungan Ekspresi
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (335.541 KB)
|
DOI: 10.22146/studipemudaugm.32046
Tulisan ini mengkaji tentang dinamika identitas anak muda Tionghoa yang terepresentasikan melalui dua organisasi anak muda Tionghoa di Kota Surakarta. Solo Youth Club (SYC) dan Hoo Hap Youth club (HYC) adalah dua organisasi yang muncul pasca Orde Baru. Dalam tulisan ini terlihat bahwa melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh dua organisasi tersbut, tampak sebuah usaha untuk memunculkan identitas lain dari yang selama ini dikonstruksi dan dilabelkan kepada etnis Tionghoa secara umum. Politik identitas yang dilakukan oleh SYC dan HYC antara lain terepresentasikan lewat kegiatan-kegiatan sosial yang secara umum berusaha mencairkan dan mendekatkan jarak sosial dengan kelompok masyarakat non Tionghoa. Namun demikian, berbagai paradoks pun hadir bersamaan dengan usaha-usaha tersebut, seperti pola karitatif yang berpotensi akan menjebak dan melanggengkan stereotype yang selama ini ada. Selain juga memungkinkannya terjadinya relasi kuasa antara generasi tua dengan generasi muda di kalangan etnis Tionghoa dalamdua organisasi Tionghoa tersebut.Kata Kunci: politik Identitas, anak muda, etnis Tionghoa
Dampak Perilaku Seks Berisiko terhadap Kesehatan Reproduksi dan Upaya Penanganannya (Studi tentang Perilaku Seks Berisiko pada Usia Muda di Aceh)
Fajri Kasim
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (269.387 KB)
|
DOI: 10.22146/studipemudaugm.32037
Artikel ini membahas tentang keterkaitan antara perilaku seks berisiko dengan isu kesehatan reproduksi di Aceh. Hal ini menjadi menarik mengingat Aceh adalah sebuah daerah di Indonesia yang menggunakan pendekatan syariat islam yang mungkin tidak serupa dengan daerah lainnya meskipun dalam satu negara yang sama. Studi ini banyak menggunakan sumber data dari observasi dan wawancara langsung maupun tidak langsung yang kemudian dilengkapi dengan penelusuran (tracking) media dan dokumentasi. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa praktik seks berisiko di Aceh yang tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe, dengan tingkat keterlibatan pelajar mencapai 70 persen. Lhokseumawe menduduki peringkat pertama terbanyak pelaku seks pra-nikah di kalangan pelajar, menyusul Banda Aceh sebanyak 50 persen di ikuti oleh kabupaten/kota lainya. Dampak dari seks berisiko adalah kasus kehamilan tidak diinginkan, penyakit kelamin menular, HIV/AIDS, serta aspek psikologi dan sosial lainya.Kata Kunci: perilaku seks berisiko, dampak bagi generasi muda aceh, upaya penanggulangannya.
Pengembangan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Remaja dengan Metode Game Kognitif Proaktif
Taukhit Taukhit
Jurnal Studi Pemuda Vol 3, No 2 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (203.076 KB)
|
DOI: 10.22146/studipemudaugm.32028
Tulisan ini berupaya untuk mengelaborasi metode edukasi game kognitif-proaktif merupakan salah satu cara pendekatan edukasi kesehatan reproduksi dan seksualitas pada pemuda. Edukasi ini dilakukan dengan permainan partisipasi diskusi satu kasus tentang permasalahan reproduksi atau penyimpangan dengan prinsip koginif-proaktif. Prinsip kognitif-proaktif adalah dilakuakan dengan mengajak pemuda berpartisipasi menyebutkan hal postif dan negatif terhadap suatu masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas pada pemuda secara proaktif, sampai bisa menyimpulkan sendiri masalah tersebut itu baik atau tidak jika dilakukan oleh pemuda. Metode ini sendiri merupakan sebuah respon dari persoalan kesehatan reproduksi di kalangan remaja yang membutuhkan pendekatan berbasis pendidikan yang utuh. Data dari Kemenkes tahun 2010 menunjukkan bahwa hampir separuh (47,8%), tiga kasus AIDS berdasarkan usia juga diduduki oleh kelompok usia muda (20-29 tahun). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku seks berisiko terjadi pada usia remaja. Data dari Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)menyebutkan bahwa 15% remaja Indonesia yang berusia 10-24 tahun telah melakukan hubungan sexual diluar nikah. Delapan puluh lima persen diantaranya melakukannya di rumah dengan pacarnya. United Nation Population Fund (UNPFA) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mensinyalir jumlah kasus aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta pertahunnya dengan 20% diantaranya dilakukan oleh para remaja. Oleh karena itu, metode Pendidikan kesehatan reproduksi dan dan seksualitas pada pemuda harus disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang remaja. Pada usia remaja dalam pembelajaran cenderung ingin tahu terhadap suatu hal. Metode pembelajaran yang lebih sesuai adalah dengan metode diskusi untuk menerima suatu kesimpulan dan tidak kaku secara penyampaian materi. Metode pembelajaran tersebut bertujuan supaya pesan edukasi dapat diterima dan sesuai dengan tugas perkembangannyaKata kunci: pendidikan, pemuda, kognitif proaktif
Youth, Music and Creative Culture: Playing for Life
Dana Hasibuan
Jurnal Studi Pemuda Vol 2, No 1 (2013): Pemuda Diantara Ruang Transisi
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (276.882 KB)
|
DOI: 10.22146/studipemudaugm.32060
Oleh : Derajad S. WidhyhartoPeneliti Youth Studies Centre FISIPOL UGM