cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
ach.journal@unud.ac.id
Editorial Address
JL PB Sudirman Denpasar Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Archive of Community Health
Published by Universitas Udayana
ISSN : 2302139X     EISSN : 25273620     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Archive of Community Health menerbitkan hasil penelitian berhubungan dengan kesehatan masyarakat seperti kebijakan kesehatan, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, gizi kesehatan masyarakat, kesehatan kerja, promosi kesehatan, ekonomi kesehatan serta ilmu ilmu dasar yang berkaitan seperti bioteknologi kesehatan, biologi molekuler, bioinformatik dan genetik, tanaman, hewan, serta sel yang terkait dengan kesehatan masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)" : 10 Documents clear
DETERMINAN PERILAKU SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH PUSKESMAS KUTA UTARA TAHUN 2017 Ketut Sri Astuti; Komang Ayu Kartika Sari; Desak Putu Yuli Kurniati
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.993 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p07

Abstract

ABSTRAKPuskesmas Kuta Utara merupakan salah satu puskesmas perkotaan di Kabupaten Badung yang memiliki proporsi tertinggi (18,8%) wanita usia subur positif tumor atau benjolan pada payudara. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) pada wanita usia subur masih rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan perilaku SADARI pada wanita usia subur di wilayah Puskesmas Kuta Utara. Penelitian analitik ini menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 62 sampel wanita usia subur melalui wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (uji chi-square) dan multivariat (regresi logistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (54,8%) wanita usia subur melakukan perilaku SADARI dengan baik. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa pendidikan (RP= 2,563; p=0,003; 95%CI: 1,174-5,594), tingkat pengetahuan (RP=2,143; p=0,003; 95%CI: 1,208-3,801), dan dukungan sosial (RP= 1,812; p=0,033; 95%CI: 1,266-2,594) memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku SADARI pada wanita usia subur. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku SADARI adalah tingkat pengetahuan (AOR=6,107; p=0,003; 95%CI: 1,879-19,851) dan dukungan sosial (AOR=11,807; p=0,033; 95%CI: 1,216-114,683). Simpulan dari penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan dan dukungan sosial merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku SADARI. Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pemberian komunikasi, informasi, edukasi (KIE) dan dukungan peer group, khususnya bagi kelompok wanita usia subur yang memiliki perilaku SADARI yang masih rendah. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperdalam penelitian ini dengan menggunakan berbagai variabel yang belum diteliti.Kata kunci: SADARI, Wanita Usia Subur, Kualitatif ABSTRACTKuta Utara Health Center is one of the health centers in urban areas of Badung Regency that has the highest proportion (18,8%) of women of childbearing age who have positive breast tumors or lumps. The results of a preliminary study showed that the behavior of Breast Self-Examination (BSE) in women of childbearing age is still poor. The purpose of this study was to determine the determinants of BSE behavior in women of childbearing age in the North Kuta Health Center area. This analytic study used a cross sectional approach which was conducted on 62 samples of women of childbearing age through interviews using a questionnaire. Data was analysed using univariate, bivariate (chi-square test) and multivariate (logistic regression) analysis. The results showed that the majority (54,8%) of women of childbearing age performed BSE behavior well. Chi-square test results showed that education (PR = 2,563; p = 0,003; 95% CI: 1,174-5,594), level of knowledge (PR = 2,143; p = 0,003; 95% CI: 1,208-3,801), and social support (PR = 1,812; p = 0,033; 95% CI: 1,266-2,594) have a significant relationship with BSE behavior in women of childbearing age. Results of multivariate analysis showed that level of knowledge (AOR = 6,107; p = 0,003; 95% CI: 1,879-19,851) and social support (AOR = 11,807; p = 0,033; 95% CI: 1,216- 114,683) were the determinants of BSE behavior. The conclusion of this research is level of knowledge and social support are factors that influence BSE behavior. Health workers are expected to improve the provision of information, education and communication (IEC) and also peer groups support, especially for groups of women of childbearing age who have poor BSE behavior. Further researcher is expected to deepen this research by using various variables that have not been studied.Keywords: BSE, Women of childbearing age, Qualitative
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK BERHENTI MENGGUNAKAN NARKOBA PADA MANTAN PECANDU NARKOBA DI WILAYAH DENPASAR Merry S Afriani; Komang Ayu Kartika Sari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.33 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p03

Abstract

ABSTRAKBerhenti menggunakan narkoba merupakan kesulitan terberat bagi seorang pecandu karena sering sekali pecandu mengalami sugesti serta rasa sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku penggunaan, pemulihan kecanduan narkoba, dan proses pengambilan keputusan untuk berhenti. Metode kualitatif dengan rancangan studi kasus digunakan dalam penelitian ini, dimana lima orang informan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan thematic analysis. Teknik pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara peer debriefing dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dua informan yang melewati semua tahapan proses berhenti yang dimulai dari tahapan menilai informasi baru, melihat alternatif-alternatif yang ada, mempertimbangkan alternatif, membuat komitmen, dan bertahan meskipun ada feedback negatif. Faktor terbesar yang dapat mempengaruhi keberhasilan untuk berhenti menggunakan narkoba adalah niat kuat dalam diri dan adanya dukungan keluarga yang positif. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan berhenti menggunakan narkoba dipengaruhi oleh niat dan adanya dukungan positif dari keluarga.Kata Kunci : Pengguna Narkoba, Proses Pengambilan Keputusan, Dukungan Keluarga ABSTRACTQuitting drugs is one of the most challenging goal for a drug addict because the addicts frequently face withdrawal and pain. This study aims to describe drugs use behavior, rehabilitation of drug addiction and decision-making process to quit drugs. Qualitative method with case study approach was applied on this study. Five informants were selected by purposive sampling. Data were collected by in-depth interviews which then analysed with thematic analysis. Data validity techniques applied for the study were peer debriefing and literature review. Study result revealed only two informants went through all stages of quitting process, starting from receiving new information, exploring available alternatives, making commitment and sustaining despite presence of negative feedbacks. The biggest factors that influence success of quitting drugs are strong internal motivation and positive family supports. This study showed that strong internal motivation and positive family supports are influential to the success of quitting drugs.Keywords: Drug, Decide, Family support
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TERHADAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS III DENPASAR UTARA TAHUN 2017 A.A Istri Cinya Dewi; Desak Nyoman Widyanthini; Ni Made Dian Kurniasari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.607 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p08

Abstract

ABSTRAKKanker tertinggi yang diderita wanita di Provinsi Bali masih ditempati oleh kanker payudara dan terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2014 terdapat 198 kasus kanker payudara dengan CFR sebesar 2%, sedangkan pada tahun 2015 kejadian kanker payudara meningkat menjadi 380 kasus dengan CFR sebesar 10% . Kasus tertinggi terdapat di Kota Denpasar sebanyak 65% atau 248 kasus dengan CFR sebesar 15%. Dari sebelas Puskesmas yang ada di Kota Denpasar, 15% kasus kanker payudara berada di Puskesmas III Denpasar Utara dan kasus kematian sebanyak 3 orang terdapat di Kelurahan Peguyangan di wilayah Puskesmas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku wanita usia subur terhadap deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Utara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Populasi sebanyak 7920 WUS, dengan sampel sebanyak 94 responden yang diambil dengan teknik Cluster sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian 47,87% responden memiliki pengetahuan cukup, 53,19% bersikap kurang dan sebagian besar WUS (63,83%) tidak melakukan SADARI. Adanya kencendrungan tingkat pengetahuan yang paling banyak pada kategori cukup maka dapat menyebabkan sikap yang kurang pula, kemudian dapat berkaitan dengan rendahnya WUS yang melakukan deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Metode SADARI ABSTRACTBreast cancer is the highest cancer suffered by women in Bali Province and its number continues to increase every year. In 2014, there were 198 breast cancer cases with CFR of 2%, meanwhile in 2015 the incidence of breast cancer increased to 380 cases with 10% CFR. The highest cases found in Denpasar City with 65% or 248 cases and 15% CFR. A 15% of them were found in working area of Puskesmas III North Denpasar with 3 fatalities found in Kelurahan Peguyangan. This study aimed to identify knowledge, attitude and behaviour related to early breast cancer detection using breast self-examination among reproductive age women in the working area of Puskesmas III North Denpasar 2017. This was a descriptive quantitative study with cross-sectional design. There were 7,920 population of reproductive age women, then a sample of 94 women were derived using a Cluster Sampling technique. Data were gained through interview using structured questionnaire and analysed descriptively. The results showed that 47,87% respondents had enough knowledge; 53,19% had less attitude and 63,83% had not practiced early breast cancer detection using breast self-examination. Most of the respondents only had enough knowledge, which might lead to their lack of attitude and also caused less practiced of breast self-examination.Keywords: knowledge, attitude and behaviour, early breast cancer detection using breast self-examination
PENGETAHUAN DAN PERSEPSI WANITA USIA SUBUR TERHADAP RUANG LAKTASI DI INSTANSI PEMERINTAH WILAYAH KOTA DENPASAR TAHUN 2017 Nyoman Triana Ayati; Ketut Hari Mulyawan; I Ketut Tangking Widarsa
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.231 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p04

Abstract

ABSTRAKTantangan dalam pemberian ASI salah satunya dihadapi oleh para ibu bekerja yang merasa kesulitan untuk memberikan ASI maupun memerah ASI pada waktu kerja, baik dikarenakan tidak adanya fasilitas, cuti melahirkan yang tidak fleksibel sampai tidak diberikannya kesempatan menyusui. Pada tahun 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 15 tahun 2013 tentang tata acara penyediaan fasilitas khusus menyusui atau memerah air susu ibu seperti ruang laktasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan persepsi Wanita Usia Subur (WUS) yang bekerja terhadap ruang laktasi di instansi pemerintah wilayah Kota Denpasar tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah 79 WUS yang bekerja. Pemilihan tempat kerja yaitu instansi pemerintah yang memiliki ruang laktasi di Wilayah Kota Denpasar dan pemilihan sampel secara stratified proportional random sampling. Pengumpulan data pengetahuan dan persepsi dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan 72,2% WUS memiliki pengetahuan baik, 27,8% memiliki pengetahuan cukup, dan tidak ada yang memiliki pengetahuan kurang. Untuk persepsi terhadap ruang laktasi didapatkan 64,6% WUS memiliki persepsi baik dan 35,4% memiliki persepsi kurang baik. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar WUS memiliki tingkat pengetahuan baik serta lebih dari setengah memiliki persepsi yang baik terhadap ruang laktasi. Disarankan agar menyediakan ruang laktasi sesuai dengan ketentuan serta mendukung ruang laktasi tersebut dengan meningkatkan peran tenaga kesehatan dan atasan tempat bekerja agar lebih mensosialisasikan pemanfaatan ruang laktasi.Kata Kunci: awareness, perception, lactation room, reproductive age women ABSTRACTWorking mothers faces challenges to provide exclusive breastfeedings due to limited facility to breastfed or to express breast milk within working hours, inflexible maternity leave and no breastfeeding time within working hours. In 2013, the Ministry of Health (MoH) adopted MoH regulation (Permenkes) No 15/2013 about standard procedure to provide breastfeeding or expressing breast milk facility, such those called as “ruang laktasi”/lactation room. This study aims to explore awareness and perception of reproductive age working women (WUS) on lactation room at governments institution in City of Denpasar in 2017. This was a descriptive quantitative study with cross-sectional design. Study sample were 79 WUS. Working places included on the study were those that have lactation room and samples were selected by stratified random sampling. Data on awareness and perception were collected using questionnaire and analysed with descriptive analysis. From the study, 72.2% WUS have good awareness, 27.8% have moderate awareness and none with low awareness. For the perception on lactation room, 64.6% WUS have good perception and 35.4% have lower perception on lactation room. It can be concluded that the majority of working women have good awareness, and more than half have good perception on lactation room. It is recommended to provide lactation room and to support improvement of lactation room by improving role of health workers and supervisors at work places to extend socialization of the lactation room.Keywords: pengetahuan, persepsi, ruang laktasi, WUS
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR KONDISI KERJA YANG MELATARBELAKANGI KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS OLEH DOKTER DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG I Gede Diki Sudarsana; Ketut Suarjana; Pande Putu Januraga
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.277 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p09

Abstract

ABSTRAKRSUD Kabupaten Klungkung merupakan salah satu rumah sakit yang belum dapat mencapai indikator mutu kelengkapan rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan. Kelengkapan, keakuratan, dan ketepatan rekam medis merupakan tanggungjawab utama dokter. Perilaku dokter dalam penyelesaian pengisian rekam medis salah satunya dapat dipengaruhi oleh kondisi kerja tempatnya bertugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kondisi kerja yang melatarbelakangi keterlambatan penyelesaian pengisian dokumen rekam medis oleh dokter di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Klungkung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dan studi dokumentasi yang dilakukan di instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Klungkung pada bulan April-Mei 2017. Informan pberjumlah delapan orang yang terdiri dari dokter spesialis dan manajemen rumah sakit. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beban kerja yang cukup tinggi, belum efektifnya supervisi, belum maksimal pengetahuan dokter terkait rekam medis, belum terbiasanya dokter menggunakan formulir rekam medis yang baru, serta belum efektifnya pelaksanaan sosialisasi melatarbelakangi keterlambatan penyelesaian pengisian rekam medis oleh dokter. Selain itu, faktor diluar kondisi kerja yang melatarbelakangi keterlambatan penyelesaian pengisian yaitu kebijakan hari libur dan kepulangan pasien diluar jam kerja dokter spesialis. Simpulan penelitian ini diketahui bahwa faktor kondisi kerja yang belum optimal di RSUD Kabupaten Klungkung melatarbelakangi terjadinya keterlambatan penyelesaian pengisian dokumen rekam medis oleh dokter spesialis di instalasi rawat inap. Maka perlu adanya perbaikan pada faktor kondisi kerja yang ada di RSUD Kabupaten Klungkung.Kata Kunci : Dokter, Kondisi Kerja, Rekam Medis. ABSTRACTKlungkung Public General Hospital has not able to achieve one of the quality indicators namely completeness of patients’ medical records after 24 hours of the patient care is finalized. The completeness and validity of the medical record is the responsibility of the physician. This study aimed at identifying factors related to the physicians’ performance in filling up the medical records. This study used a qualitative method with in-depth interviews conducted among eight specialized physician and administrative staff working at in-patient wards of Klungkung Public General Hospital from April to May 2017. The study results showed two groups of factors influencing the performance of physicians in filling up the medical records. The first was internal working condition factors consist of a high work-load, lack of socialization and supervision, lack of knowledge related to the medical records management, and problems with the new forms. The second was external factors such as off-day policy as well as the time difference between patients’ discharge and physician working hours. The study conclusion is that suboptimal working conditions influence the completeness of patients’ medical records. A human resources strategy to optimize working condition particularly for physicians, is needed.Keywords: Doctor, Work Condition, Medical Record
GAMBARAN KINERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT SWASTA X DI DENPASAR TAHUN 2016 I Gusti Putu Ayun Widanianti; Ketut Suarjana
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.941 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p05

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kinerja karyawan di salah satu rumah sakit swasta pada tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling (probability sampling), dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel 86 orang. Data dianalisis dengan analisis bivariat menggunakan chi-square dengan ? = 0,05. Hasil penelitian ini mengungkap sekitar 51,16% (44 orang) memiliki kualitas kerja minor dari 86 responden. Responden dengan kualitas kerja yang baik adalah 51,16% (44 orang). Efektivitas minor responden adalah 65,12% (56 orang). 51,16% (44 orang) memiliki kebiasaan tepat waktu yang buruk, dan responden dengan independensi rendah adalah 62,79% (54 orang). Perbedaan proporsi hasil yang bermakna secara statistik status pekerjaan responden dengan kualitas karyawan adalah (p = 0,013). Ada perbedaan proporsi yang bermakna secara statistik antara latar belakang pendidikan responden dan efektivitas (p = 0,044), hasil uji analisis dalam proporsi yang berbeda antara latar belakang pendidikan responden dan tepat waktu adalah (p = 0,10). Hasil analisis uji coba pada proporsi umur responden yang berbeda dengan independensi kerja adalah (p = 0,047). Kesimpulan dari penelitian ini adalah setiap hasil penelitian ini terhadap kinerja sub-variabel, ini menunjukkan total dari hasil kinerja karyawan secara umum, yaitu 52,33% (45 orang) dari 86 responden yang berarti kinerja karyawan dapat dikategorikan baik. Beberapa saran yang disarankan dalam penelitian ini, mereka meningkatkan kualitas kerja dan menggunakan teknologi, dana, dan semua peralatan di rumah sakit diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.Kata Kunci : Performa, karyawan, rumah sakit ABSTRACTThe purpose of this research is to understand the employees’ performance at private hospital in 2016. This research is a descriptive quantitative studies with cross sectional design. The sampling technique used random sampling (probability sampling), by using proportionate stratified random sampling technique with 86 persons as the samples. Data was analised with bivariate analysis using chi-square with ?=0.05. The result of this research reveal around 51.16% (44 persons) have a minor working quality out of 86 respondents. Respondents with good working quality are 51.16% (44 persons). The minor effectiveness of respondents is 65.12% (56 persons). 51.16% (44 persons) have a bad punctual habit, and respondents with low independence are 62.79% (54 persons). The different valuable proportion result statistically employment status of respondents with employees quality is (p=0.013). There is difference valuable proportion statistically between the education background of respondents and effectiveness in (p=0.044), the result of analysis trial in different proportion between education background of respondents and punctual is (p=0.10). And the result of trial analysis in different proportion of age of the respondents with working independence is (p=0.047) The conclusion of this research is every results of this research towards sub-variable performance, it shows the total from employees performance result generally, which is 52.33% (45persons) from 86 respondents that means the employees performance can be categorized as good. Some advices are suggested in this study, they are improving the quality of work and using the technology, funding, and all of the equipments in the hospital are needed to finisih a job.Keywords: performance; employee; private hospital
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL MELALUI MEDIA KOMIK DAN LEAFLET UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM UPAYA MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI SD NEGERI 12 PADANGSAMBIAN DENPASAR BARAT Ni Kadek Wiwik Dwipayanti; Komang Ekawati; Komang Ayu Kartika Sari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.524 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p10

Abstract

ABSTRAKInformasi mengenai kesehatan seksual sangat penting diberikan untuk anak- anak, agar mereka tahu akan kondisi tubuhnya, kondisi lawan jenisnya dan pemahaman untuk menghindarkan dari kekerasan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media mana yang efektif digunakan untuk anak SD dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku tentang upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperiment Design dan teknik pengambilan subjek purposive sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan memberikan intervensi dengan menggunakan media komik dan leaflet. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD dengan rentang umur 10-12 tahun sebanyak 86 responden. Dianalisis dengan uji T sampel berpasangan (paired sampel T test) dan Independent T test. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengetahuan responden meningkat setelah diberikan media komik sebanyak 12,98 dan perilaku siswa meningkat sebanyak 11,23. Adanya peningkatan rata-rata skor pengetahuan siswa SD sebanyak 9,60 dan peningkatan rata-rata skor perilaku siswa SD sebanyak 8,66 mengenai tindakan yang lakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual dengan menggunakan media leaflet. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan dan perilaku siswa SD mengenai pencegahan kekerasan seksual pada anak menggunakan media komik maupun leaflet. Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan kepada sekolah, orang tua, dan pemegang kebijakan yakni (P2TP2A) untuk memberikan informasi terkait pencegahan kekerasan seksual dan menggunakan media yang efektif seperti media komik dan leaflet.Kata Kunci : Kekerasan seksual, Media komik, Media leaflet. ABSTRACTSexual health information is very important to be given to the children in order to give them knowledge on their body, their opposite gender body and to give understanding on how to prevent them from sexual violence. The aim of this research was to know which media that effective to be used to improve knowledge and behavior of student in one primary education in Bali on how to prevent sexual violence. This is a quantitative research using a Quasi Experiment design to understand the effectiveness of the comic and leaflet on improving knowledge of the research subject on sexual violence. Subject of the research was selected using purposive sampling and data gathered using questioners. Subject of the research were primary school’s student year 5 with aged 10-12 years old with total number was 86 respondents. Data analysis using T test with paired sample and Independent T test. Finding indicated that the knowledge of the subject improves after given information on sexual violence using comic as media health promotion. There are 12.80 and the behavior of the children also improve to 11, 23. The mean score of knowledge of the students also increase as much as 8,66 on the action to prevent the occurrence of the sexual violence by using leaflet. To conclude, there is an increase in knowledge and behavior of the student about the prevention of the sexual violence among children using comic and leaflet as health promotion media. It is suggested that for schools, parents and District of Protection of Women and Children Right to give information on prevention of sexual violence using comic and leaflet as media education.Keywords : Sexual Violation, Comic, leaflet
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN ATAS PELAYANAN YANG DIBERIKAN OLEH DOKTER RESIDEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017 Ni Made Mas Dwi Purwaningrat; Pande Putu Januraga; Putu Ayu Indrayathi
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.242 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p01

Abstract

ABSTRAKSalah satu faktor yang paling mempengaruhi kepercayaan pasien adalah kualitas pelayanan yang diberikan, dimana pentingnya karakteristik pasien sebagai penentu utama pembentukan persepsi terhadap suatu pelayanan di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik pasien terhadap tingkat kepercayaan pasien atas pelayanan yang diberikan oleh dokter residen. Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUP Sanglah Denpasar. Desain penelitian menggunakan rancangan Cross Sectional analitik kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling sebanyak 109 responden. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi Square Fisher Exact’s untuk melihat hubungan karakteristik pasien terhadap tingkat kepercayaan atas pelayanan yang diberikan oleh dokter residen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik pendidikan pasien (p=0,014) dan karakteristik umur (p=0,043) dengan tingkat kepercayaan pasien atas pelayanan dokter residen. Tetapi tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,104) dan pekerjaan (p=0,751) dengan tingkat kepercayaan pasien atas pelayanan dokter residen. Karakteristik umur responden rata-rata 42,02 pada kelompok umur ? 45 tahun, jenis kelamin perempuan, pasien lebih banyak berpendidikan SMA/SMK dan berstatus bekerja. Pasien memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi atas pelayanan dokter residen (82,57%). Ada hubungan antara karakteristik pendidikan dan karakteristik umur dengan tingkat kepercayaan pasien atas pelayanan dokter residen. Untuk mencapai target kepercayaan pelanggan, dapat dilakukan dengan menjelaskan pelayanan yang diberikan oleh dokter residen kepada pasien yang memiliki umur lanjut usia serta berpendidikan rendah.Kata Kunci : Kepercayaan Pasien, Rumah Sakit, Karakteristik ABSTRACTPatient’s Trust is one factors that influences the quality of services provided by hospital. In order to determine the level of patient trust, hospital needs to comprehend the characteristic of patients for decision making related to services provides by the hospital. The purpose of this study was to find out the relationship of patient characteristic towards level of trust for the service provided by resident doctors. This research was conducted in class III inpatient room at Sanglah Hospital Denpasar. This study is a cross sectional with quantitative approach. Samples were taken by consecutive sampling technique with 109 respondents. Data analysis was performed with Chi Square Exact’s Statistical Test to find out the relationship of patient characteristics toward level of trust in the services provided by resident doctors. Patient characteristic in this study include age, sex, education, and occupation. Study found that 90 respondents (82,57%) had high level of trust in the services provided by resident doctors .There was a relationship between the characteristics of patient education (p=0.014) and age characteristics (p=0.043) with the level of patient trust in the services of resident doctors. But there is no relationship between sex and occupation with p value 0.104 and 0.751 respectively. Therefore, to achieve target of customer trust, it can be done by explaining the services provided by resident doctors to elderly patients and low education.Keywords : patient trust, hospital, characteristics
ANALISIS AKSESIBILITAS PEMILIHAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PADA PESERTA JKN MANDIRI DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Ni Putu Sri Widhi Andayani; Ketut Hari Mulyawan; I Ketut Tangking Widarsa
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.591 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p06

Abstract

ABSTRAKPeningkatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Kabupaten Badung belum diiringi dengan distribusi yang merata, dimana masih terdapat 48,39% (30) desa tidak memiliki FKTP pada wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aksesibilitas pemilihan FKTP pada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mandiri di Kabupaten Badung menggunakan sistem informasi geografis. Penelitian deskriptif cross sectional dilakukan melibatkan 385 data peserta JKN mandiri di Kabupaten Badung dengan alamat berupa nama jalan dan nomor rumah yang diambil secara systematic random sampling. Analisis aksesibilitas dilakukan menggunakan SIG. Variabel yang diteliti adalah jarak tempuh, akses berdasarkan jenis FKTP dan akses berdasarkan kelas perawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 89,09% peserta JKN mandiri tidak memilih FKTP terdekat. Akan tetapi 54,52% FKTP pilihan peserta masih termasuk ke dalam kategori akses ideal dengan rata-rata jarak tempuh sebesar 4,71 km. Peserta dengan jenis FKTP klinik pratama (43,66%), praktik dokter (29,17%) dan puskesmas (33,96%) belum memiliki akses ideal ke FKTP pilihan. Berdasarkan kelas perawatan, peserta kelas I (45,08%), kelas II (32,82%) dan kelas III (30,00%) belum memiliki akses ideal ke FKTP pilihan. Dapat disimpulkan bahwa 40,52% peserta JKN mandiri belum memiliki akses yang ideal ke FKTP pilihan. Informasi terkait lokasi FKTP terdekat perlu diberikan kepada calon peserta JKN sebagai pertimbangan dalam pemilihan FKTP.Keywords: JKN Mandiri, FKTP, Jarak Tempuh, Aksesibilitas, Kelas Perawatan ABSTRACTImprovement of Primary Health Facilities (FKTP) in Badung Regency has not been accompanied by equitable distribution, where 48.39% (30) villages do not have yet FKTP in their area. This study aims to analyze the accessibility of FKTP selection for independent National Health Insurance (JKN) participants in Badung Regency. A cross-sectional descriptive study was conducted involving 385 independent JKN participants with street names and house numbers taken by systematic random sampling. Accessibility analysis is carried out using GIS. The variables studied were distance traveled, access by type of FKTP, and class of care. The results showed that 89.09% of JKN independent participants did not choose the closest FKTP. However, 54.52% of the selected FKTP participants are still in the ideal access category with an average distance of 4.71 km. Participants with the FKTP type pratama clinic (43.66%), general practice (29.17%) and puskesmas (33.96%) did not yet have ideal access. Similarly, participants in class I (45.08%), class II (32.82%) and class III (30.00%) did not have ideal access. In conclusion, 40.52% of samples do not have ideal access to FKTP. Information regarding the nearest FKTP location needs to be given to prospective JKN participants as consideration in the FKTP selection.Keywords : Health insurance, distance, accesbility
UJI KERENTANAN NYAMUK AEDES SP. TERHADAP FOGGING INSEKTISIDA MELATHION 5% DI WILAYAH KOTA DENPASAR TAHUN 2016 I Wayan Darma Kusuma; Sang Gede Purnama
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.016 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p02

Abstract

ABSTRAKNyamuk Aedes sp. adalah vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Salah satu pengendalian vektor DBD adalah dengan melakukan fogging menggunakan insektisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerentanan nyamuk Aedes sp. terhadap fogging insektisida melathion 5% di wilayah kota Denpasar sebagai daerah endemis DBD. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post-test only with control group design. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 ekor nyamuk dewasa yang dibagi ke dalam kerangka besi masing-masing 25 ekor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Aedes sp. masih rentan terhadap insektisida melathion dengan konsentrasi 5% dengan kematian 100% dalam waktu 60 menit di dalam maupun di luar ruangan rumah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa daya bunuh fogging insektisida melathion 5% terhadap nyamuk Aedes sp. di wilayah Kota Denpasar secara umum masih efektif dan tidak terdapat perbedaan daya bunuh fogging insektisida melathion 5% terhadap nyamuk Aedes sp. di dalam rumah dengan di luar rumah.Keywords: Aedes sp, Melathion, Resistensi. ABSTRACTAedes Sp. Is a vector of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Indonesia. Among many ways to control DHF, fogging technique using Insecticides is commonly used. The purpose is this study was to determine susceptibility of the Aedes sp. against fogging of 5% malathion insecticide in the Denpasar city area as a DHF endemic area. This research is a pure experimental research with post-test only with control group design. The number of samples used in this study were 200 adult mosquitoes which were divided into an iron frame of 25 individuals each. The study showed that the Aedes sp. still susceptible to malathion insecticide with a concentration of 5% with 100% death within 60 minutes inside and outside the home. Based on the study it can be concluded that fogging technique using 5% Malathion is effective to kill Aedes Sp. The study also found that there is no difference result of killing power by applying 5% Malathion inside and outside the house.Keywords: Aedes Sp., Malathion, Resistance

Page 1 of 1 | Total Record : 10