sang gede purnama
PS. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fak. Kedokteran Universitas Udayana

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Hubungan Higiene, Fasilitas dan Sanitasi Lingkungan dengan Kualitas Mikrobilogi Serta Identifikasi Eschericia Coli O157: H7 Pada Sate Languan Purnama, Sang Gede; Subrata, Made
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.18.2.104-112

Abstract

Latar belakang: Proses pembuatan sate languan yang dari bahan baku ikan rentan mengalami kontaminasi secara mikrobiologi akibat kontaminasi alat luluh yang kurang dibersihkan dan penjamah makanan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan identifikasi cemaran dan faktor risikonya.Metode: penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methode) dengan rancangan penelitian sequential explanatory design yakni menggabungkan dua bentuk penelitian yakni kuantitatif dan kualitatif dimana pada tahap pertama mengambil data kuantitatif selanjutnya data kualitatif. Pendekatan kuantitatif juga dilakukan dengan observasi secara langsung oleh peneliti.  Jumlah sampel seluruh pedagang Sate Languan di Pantai Lebih dan sekitarnya sebanyak 19 rumah makan dan 19 sampel Sate Languan.  Variabel yang diteliti higiene penjamah makanan, kepemilikan alat luluh, ketersediaan fasilitas sanitasi,  sanitasi lingkungan, lama kerja dan pendidikan. Pemeriksaan mikrobiologi dengan identifikasi Eschericia coli O157:H7 dengan pembiakan pada media eosin methylene blue agar (EMBA), identifikasi  E. coli O157:H7 dilanjutkan dengan penumbuhan isolate bakteri di media selektif sorbitol MacConkey agar (SMAC) dilanjutkan dengan uji konfirmasi dengan lateks O157.Hasil: variabel yang berhubungan dengan kontaminasi Eschericia colipada sate languan yakni higiene penjamah makanan, sarana fasilitas sanitasi dan kepemilikan alat luluh. Higiene penjamah makanan yang termasuk kategori kurang baik sebanyak (79%), kategori fasilitas sanitasi tidak memadai sebanyak (53%), kategori sanitasi lingkungan kurang bersih sebanyak (47%). Dari 19 sampel yang dilakukan pemeriksaan coliform dan E. coli diketahui 15 warung makanterkontaminasi E. coli rata-rata 5 x 106 cfu/gram hanya  4 warung yang E. coli masih dalam batas aman. Hasil uji lanjutan diketahui bahwa negatif Eschericia coli O157:H7.Simpulan : ada hubungan higiene penjamah makanan, sarana fasilitas sanitasi dan kepemilikan alat luluhdengan kontaminasi E. coli. Ditemukan cemaran E. coli pada makanan Sate Languan namun tidak terbukti jenis E. coliO157:H7. ABSTRACTTitle: The Relationship of Hygiene, Facilities and Environmental Sanitation with The Identification of Eschericia Coli O157: H7 at Languan Satay.Background: The process of processing satay from raw material from chopped fish is susceptible to microbiological contamination due to unclean contamination of equipment and food handlers. Therefore, it is necessary to identify contaminants and risk factors.Method: This study uses (mixed method) a sequential explanatory design that combines two forms of research, namely quantitative and qualitative, where in the first stage, the quantitative data is then taken from qualitative data. The quantitative approach is also carried out by direct observation by the researcher. The total sample of all satay traders in Lebih Beach and surrounding areas are 19 restaurants and 19 samples of Languan Satay. The variables studied were food handler hygiene, ownership of meat crusher, availability of sanitation facilities, environmental sanitation, length of work and education. Microbiological examination with identification of Escherichia coli O157: H7 with culture on eosin methylene blue agar (EMBA) media, identification of E. coli O157: H7 followed by growth of bacterial isolates in selective Sorbitol Mac Conkey agar (SMAC) followed by confirmation test with O157 latex.Results: variables related to Escherichia coli contamination in satay is food handler hygiene, sanitation facilities and ownership of meat crusher. Food handler hygiene included in the poor category (79%), inadequate sanitation facilities category (53%) and less clean environmental sanitation category (47%). Of the 19 samples that were examined for coliform and E. coli, it was found that 15 stalls contaminated with E. coli averaged 5 x 106 cfu / gram, only 4 stalls which were still within safe limits. The results of the follow-up test revealed that negative Eschericia coli O157: H7.Conclusion:There is a relationship between food handler hygiene, sanitation facilities and ownership of tool with E. coli contamination.It was found E. coli contamination in Languan Satay but it was not proven to be E. coli O157: H7. 
Kualitas Mikrobiologis Dan Higiene Pedagang Lawar Di Kawasan Pariwisata Kabupaten Gianyar Purnama, Sang Gede; Purnama, Herry; Subrata, I Made
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 16, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.16.2.56-62

Abstract

Latar belakang dan tujuan: Kualitas mikrobiologi makanan masih menjadi masalah pada keamanan pangan. Di Bali banyak terdapat pedagang makanan khas tradisional, salah satunya adalah lawar. Lawar tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh wisatawan mancanegara. Pemeriksaan mikrobiologi terhadap lawar perlu dilakukan agar sesuai dengan standar kualitas makanan yang dapat mencegah terjadinya kasus traveler’s diarrhea. Dalam mempersiapkan makanan khas tradisional sebagai food tourism maka diperlukan kajian mengenai kualitas pangan. Hal ini untuk memenuhi keamanan pangan sehingga mampu bersaing di pasar global.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mikrobiologis dan higiene pedagang lawar di kawasan pariwisata Kabupaten Gianyar, Bali serta proses pengolahan yang baik.Metode:  Penelitian ini merupakan studi analitik cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif menggunakan alat ukur pedoman observasi, wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 44 penjamah makanan dan 44 sampel lawar. Wawancaara mendalam dilakukan pada 6 orang pedagang lawar untuk mengetahui proses pengelolaan lawar yang baik. Pemeriksaan E.Coli pada sampel lawar dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fak. Kedokteran dengan Total Plate Count (TPC) dan Most Probable Number (MPN) yaitu perkiraan jumlah kuman yang mendekati per 100 ml air.Hasil: Proporsi sampel lawar dengan E. coli positif dijumpai sebesar 72,7%. Dari hasil observasi dijumpai bahwa higiene penjamah makanan dalam kategori kurang baik sebesar 72,7%, fasilitas sanitasi kurang memadai 59%, kebersihan lingkungan kurang 54,5%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang bermakna berhubungan dengan kontaminasi E. Coli yaitu: higiene penjamah makanan (p=0,00), fasilitas sanitasi (p=0,00) dan kebersihan lingkungan (p=0,05).Simpulan : Proporsi lawar yang terkontaminasi E. coli masih sangat tinggi dan hal ini berhubungan dengan higiene penjamah makanan, fasilitas sanitasi dan kebersihan lingkungan.  AbstractBackground and aims: Microbiological quality of food is still a problem on food safety. In Bali there are many traditional food traders, one of which is lawar. Lawar are not only preferred by local people, but also by foreign tourists. Microbiological test to lawar needs to be done to comply with the quality standards of food that can prevent cases of traveler's diarrhea. In preparing traditional food as a food tourism will require assessment of the quality of the food. This is to achieve food safety standards so as to compete in the global market. This study aims to determine the microbiological quality and hygiene lawar traders in the tourist area of Gianyar, Bali as well as hygiene and sanitation models of good food.Methods: This was a cross sectional analytical study with a quantitative and qualitative approach, using a measuring instrument observation, interview and laboratory tests. Sampling using random sampling method with a sample size 44 and 44 samples of food handlers lawar. In-depth interviews were conducted on 6 lawar traders to know how to create a good lawar. E. coli in samples lawar examination conducted at the Laboratory of Microbiology, Faculty of Medicine with Total Plate Count (TPC) and the Most Probable Number (MPN), which estimates the number of germs.Results: The proportion of samples positive lawar with E. coli was found at 72.7%. From the observation found that the hygiene of food handlers in the unfavorable category as much as 72.7%, inadequate sanitation facilities 59%, 54.5% less environmental hygiene. Results of bivariate analysis showed that the variables significantly associated with E. Coli contamination namely: hygiene of food handlers (p = 0.00), sanitary facilities (p = 0.00) and sanitation (p = 0.05).Conclusions: The proportion lawar contaminated with E. coli is still very high and this is associated with a food handler hygiene, sanitation and environmental hygiene.
ASOSIASI PENGETAHUAN TENTANG DEMAM BERDARAH DAN UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI KELURAHAN SESETAN, DENPASAR SELATAN, BALI. Dinar Lubis; Sang Gede Purnama; Komang Ekawati; Astiti Muliantari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 1 No 2 (2012): Desember (2012)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.623 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2012.v01.i02.p09

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu permasalahan kesehatanmasyarakat yang serius di Indonesia, termasuk di kota Denpasar, Bali. Pengetahuan terhadapdemam berdarah merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perilaku pencegahandemam berdarah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat asosiasi antara pengetahuan danperilaku masyarakat dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di kelurahan Sesetan,kecamatan Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari hasil penelitiantentang kajian perilaku sosial budaya masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk yangdilaksanakan pada tahun 2011 di kelurahan Sesetan.Metode kuantitatif dan design cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulandata dilaksanakan selama bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2011 di kelurahan Sesetan.Jumlah sampel sebanyak 125 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik probabilityproportional to size (PPS). Analisis data bivariate dilakukan dengan chi square untuk mengetahuiapakah terdapat asosiasi antara pengetahuan tentang DBD dan perilaku PSN.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20,6% responden dengan tingkat pengetahuan kurang dan79,2% dengan tingkat pengetahuan kurang.Demam (95,2%) dan bintik merah (56%) merupakanciri ciri penyakit demam berdarah yang paling banyak diketahui responden. Kategori perilakuPSN baik dimiliki 21,6% responden dan kurang baik 78,4% responden.Analisis data dengan chi
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP INFEKSI DENGUE DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN, KOTA DENPASAR, BALI Sang Gede Purnama; Tri Baskoro Satoto; Yayi Prabandari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 2 No 1 (2013): Juni (2013)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.603 KB)

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a global health problem. Denpasar city is one of endemicareas in Bali Province. Based on Bali Provincial Health Offi ce report during 2008 there were 2,709cases and 14 deaths (CFR: 0.52), in 2009 there were 2,190 cases and 2 deaths (CFR: 0.09) and in 2010there were 4,426 cases with 24 deaths (CFR: 0. 54) with 561,36 incidents per 100,000 population.South Denpasar District was one of areas with the highest dengue cases among other districts. Influence of knowledge factors, attitudes, behaviors eradication of mosquito breeding toward dengue infection is very important. The Purpose of this study is to know the relationship between the level of knowledge, attitude and behavior eradication of mosquito breeding place towards dengue infection in South Denpasar District. This study is an observational study with case-control pairs design. Case is new cases of dengueinfection and control is not suff ering from dengue infection by age, gender and origin of the sameresidence with the case. There were 150 samples of cases and controls studied. Data knowledge, attitudes, and PSN behavior were collected by interview and observation. There is a relationship between the level of knowledge, attitudes and behaviors. The level of knowledge value OR=2.72 (CI95% 1.365 to 5.424), Attitude value OR=4.28 (CI95% 2.159 to 8.497) PSN Behavioral value OR=3.41 (CI95% 1.240 to 7.692). There is a relationship between the level of knowledge, attitude and behavior eradication of mosquito breeding place towards dengue infection in South Denpasar District, Denpasar.
PEMANFAATAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU UNTUK MEMPRODUKSI SPORA BACILLUS THURINGIENSIS PENDAHULUAN P SEROVAR ISRAELENSIS DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOKONTROL LARVA NYAMUK sang gede purnama; Deny SIlvina Pandy; I Gede Sudiana
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 1 No 1 (2012): Juni (2012)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.658 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2012.v01.i01.p02

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Indonesia, was a public health problem that could not behandled properly until this. This ma! er was proven by always ? nding the number of denguecases continued to increase each year and o$ en cause death.Based on some study found that the use of the bacterium Bacillus thuringiensis serovar israeliensis(BTI) as bioinsektisida that was proven to be more safe, e? ective and selective in kill mosquitolarvae of Ae. aegypti. Barrier of the use of this bioinsektisida was its price that was expensive,because of being produced by synthesis media. Therefore, researchers was interested to be able to produce Bti with soybean liquid waste knew that during this o$ en coused water pollution. It isexpected produced BTI with a relatively cheaper price compare than produced by BTI synthesismedia.To be able to prove the liquid soybean waste could be used as a medium BTI than conductedtrials with Bti 4Q1 inoculated in wastewater soybean and Nutrient Broth (synthetic media), andthen compare the number of spores produced from both media. This study was conducted in theBioscience and Biotechnology laboratory, Udayana University, for two months.The results of this study show the liquid soybean waste proved to be able to produce sporesin greater numbers than NB. Apart from the pathogenicity test conducted BTI obtained resultsthat was produced by the liquid soybean waste to have the power to kill a higher than NB. Theadvantages of this study include: media materials was cheap, reduce water pollution, and easyto get it.
UJI KERENTANAN NYAMUK AEDES SP. TERHADAP FOGGING INSEKTISIDA MELATHION 5% DI WILAYAH KOTA DENPASAR TAHUN 2016 I Wayan Darma Kusuma; Sang Gede Purnama
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.016 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p02

Abstract

ABSTRAKNyamuk Aedes sp. adalah vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Salah satu pengendalian vektor DBD adalah dengan melakukan fogging menggunakan insektisida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerentanan nyamuk Aedes sp. terhadap fogging insektisida melathion 5% di wilayah kota Denpasar sebagai daerah endemis DBD. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian post-test only with control group design. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 ekor nyamuk dewasa yang dibagi ke dalam kerangka besi masing-masing 25 ekor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Aedes sp. masih rentan terhadap insektisida melathion dengan konsentrasi 5% dengan kematian 100% dalam waktu 60 menit di dalam maupun di luar ruangan rumah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa daya bunuh fogging insektisida melathion 5% terhadap nyamuk Aedes sp. di wilayah Kota Denpasar secara umum masih efektif dan tidak terdapat perbedaan daya bunuh fogging insektisida melathion 5% terhadap nyamuk Aedes sp. di dalam rumah dengan di luar rumah.Keywords: Aedes sp, Melathion, Resistensi. ABSTRACTAedes Sp. Is a vector of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Indonesia. Among many ways to control DHF, fogging technique using Insecticides is commonly used. The purpose is this study was to determine susceptibility of the Aedes sp. against fogging of 5% malathion insecticide in the Denpasar city area as a DHF endemic area. This research is a pure experimental research with post-test only with control group design. The number of samples used in this study were 200 adult mosquitoes which were divided into an iron frame of 25 individuals each. The study showed that the Aedes sp. still susceptible to malathion insecticide with a concentration of 5% with 100% death within 60 minutes inside and outside the home. Based on the study it can be concluded that fogging technique using 5% Malathion is effective to kill Aedes Sp. The study also found that there is no difference result of killing power by applying 5% Malathion inside and outside the house.Keywords: Aedes Sp., Malathion, Resistance
UJI PATOGENITAS Bacillus thuringiensis var. israelensis TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes sp. SEBAGAI BIOKONTROL PENYEBAB PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI DENPASAR TAHUN 2014 Hari Laksmi Santi; Sang Gede Purnama
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 3 No 1 (2016): Juni (2016)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.129 KB)

Abstract

The Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Indonesia increases every year. In 2008, cases of DHF in Indonesia accounted 137,469 cases (IR: 59.02 per 100,000 population, CFR 0.86%). This increased in 2009 to 154,855 DHF cases (IR: 66.48 per 100,000, CFR 0.89%). In 2010, Indonesia experienced the highest DHF case in ASEAN, namely 156,086 cases with 1,358 deaths (Kemenkes, 2011). Many preventive efforts had been carried out to eradicate Aedes sp. The bioinsecticide vector control using Bacillus thuringiensis is safe for the environment and humans compared to the synthetic insecticides. This study evaluated the pathogenicity of B. thuringiensis against larvae of Aedes sp. in Denpasar city. This study conducted Quasy Experimental Design of 6 treatments, concentrations of 50 µL, 40 µL, 30 µL, 20 µL, 10 µL and 1 control,  with 4 repetitions. The number of cells and spores of B. thuringiensis used in this study was 11.2 x 109 cfu/ml and 7.43 x 109 cfu/ml, respectively. The highest mean score difference compared to the control was the 50 µL concentration with average larvae mortality at 6 hours of 96%, increasing to 100% in 12 and 24 hours. LC50 concentration within 6 hours was 4 µl/L, and LC90 concentration was 16 µl/L. Using statistical test, average mortality of larvae Aedes sp. at all concentrations were similar (p ? 0.005). The greater concentration of B. thuringiensis and the longer exposure time leads to a greater mortality of Aedes sp. larvae.
SURVEI ENTOMOLOGI, MAYA INDEX DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEPADATAN LARVA AEDES SPP DI DESA KEDIRI, TABANAN I Gede Pandu Wiranatha; Sang Gede Purnama
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 5 No 1 (2018): Juni (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.378 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2018.v05.i01.p08

Abstract

ABSTRAK Desa Kediri merupakan daerah endemis DBD di Kabupaten Tabanan. Perilaku masyarakat dalam membersihkan tempat perkembangbiakan nyamuk tidak dilakukan secara rutin dan banyaknya wadah yang dapat menjadi tempat penampungan air terutama pada musim hujan sehingga berdampak pada rendahnya angka bebas jentik (ABJ) dan berisiko dalam menyebarkan demam berdarah dengue di lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui situasi larva, maya index dan perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) terhadap kepadatan larva Aedes spp Penelitian ini termasuk jenis observasional analitik dan waktu pelaksanaannya termasuk penelitian cross sectional. Data diperoleh dianalisis untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dan tergantung meliputi pengetahuan, sikap, tindakan, pendidikan, pekerjaan, maya index, container index (CI), house index (HI) dan breteau index (BI). Hasil penelitian menunjukkan dari survei entomologi yang didapatkan house index sebesar (33,11%), container index (10,44%), breteau index (54,54%) dan angka bebas jentik (66,89%). Maya index dalam kategori tinggi dan kontainer jenis bak mandi di dalam rumah positif paling banyak ditemukan (58,8%) sedangkan luar rumah positif pada ban bekas (28%). Hasil pengetahuan tergolong baik dan tingkat pendidikan tergolong tinggi sedangkan pada pekerjaan responden kebanyakan bekerja. Tindakan paling berpengaruh besar terhadap kepadatan larva. Diharapkan masyarakat lebih berperan aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M plus dan petugas kesehatan meningkatkan penyuluhan serta pemantauan jentik secara berkala.Kata kunci: Larva Index, Perilaku, Karakterisitik, Aedes spp.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGOLAHAN SAMPAH DI TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU-3R (TPST-3R) DESA KESIMAN KERTALANGU KOTA DENPASAR Gede Asri Rama; Sang Gede Purnama
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 1 (2017): Juni (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.55 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i01.p02

Abstract

ABSTRAKSalah satu model yang diterapkan Kota Denpasar dalam pengelolaan sampah adalah Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu 3R (TPST-3R) di Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar. Beberapa kendala pelaksanaan pengolahan sampah pada TPST- 3R seperti kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat terhadap pengolahan sampah di TPST- 3R. Desa Kesiman Kertalangu kota Denpasar. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Tempat penelitian ini adalah di TPST-3R di Desa Kesiman Kertalangu Kota Denpasar, besar sampel dalam penelitian ini adalah 84 kepala keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah 38.10%. Faktor pengetahuan masyarakat tentang bank sampah dan dukungan tokoh masyarakat berpengaruh nyata terhadap partisipasi masyarakat, dengan OR dan CI masing – masing (OR=7.76; 95%CI=2.19-27.58; p=0.002) dan (OR=20.26; 95%CI=5.10-80.58; p?0.001).Kata Kunci : Pengelolaan sampah, Bank sampah, Tingkat partisipasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI KADER JUMANTIK DALAM MELAKSANAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN I Made Oka CahyadI; Sang Gede Purnama
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 7 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ACH.2020.v07.i02.p03

Abstract

ABSTRAK Kecamatan Denpasar Selatan merupakan kecamatan dengan kasus DBD tertinggi di Kota Denpasar. Dalam 3 tahun terakhir perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Denpasar Selatan, yaitu 1,074 kasus pada tahun 2016, 290 kasus di tahun 2017 dan 33 kasus di tahun 2018. Pembentukan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) oleh Pemerintah Kota Denpasar diharapkan dapat menurunkan angka kasus DBD di Kota Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik partisipasi kader Jumantik serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader Jumantik dalam melaksanakan PSN di Kecamatan Denpasar Selatan. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel 105 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode exhaustive sampling dimana seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel agar tidak menimbulkan persepsi diskriminasi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 96 responden (91,4%) tergolong memiliki partisipasi aktif dan 9 responden (8,6%) tergolong kurang aktif. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi kader Jumantik antara lain pendidikan, penghasilan, ketersediaan sarana, dukungan keluarga, masa kerja, usia, pengetahuan dan pengawasan. Sedangkan faktor pemberian penghargaan dan dukungan masyarakat tidak berpengaruh terhadap partisipasi kader Jumantik dalam melaksanakan PSN di Kecamatan Denpasar Selatan.