Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ASOSIASI PENGETAHUAN TENTANG DEMAM BERDARAH DAN UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI KELURAHAN SESETAN, DENPASAR SELATAN, BALI. Dinar Lubis; Sang Gede Purnama; Komang Ekawati; Astiti Muliantari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 1 No 2 (2012): Desember (2012)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.623 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2012.v01.i02.p09

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu permasalahan kesehatanmasyarakat yang serius di Indonesia, termasuk di kota Denpasar, Bali. Pengetahuan terhadapdemam berdarah merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perilaku pencegahandemam berdarah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat asosiasi antara pengetahuan danperilaku masyarakat dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di kelurahan Sesetan,kecamatan Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari hasil penelitiantentang kajian perilaku sosial budaya masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk yangdilaksanakan pada tahun 2011 di kelurahan Sesetan.Metode kuantitatif dan design cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulandata dilaksanakan selama bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2011 di kelurahan Sesetan.Jumlah sampel sebanyak 125 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik probabilityproportional to size (PPS). Analisis data bivariate dilakukan dengan chi square untuk mengetahuiapakah terdapat asosiasi antara pengetahuan tentang DBD dan perilaku PSN.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20,6% responden dengan tingkat pengetahuan kurang dan79,2% dengan tingkat pengetahuan kurang.Demam (95,2%) dan bintik merah (56%) merupakanciri ciri penyakit demam berdarah yang paling banyak diketahui responden. Kategori perilakuPSN baik dimiliki 21,6% responden dan kurang baik 78,4% responden.Analisis data dengan chi
TINGKAT DEPRESI MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2019 Ni Made Betti Ratricia Surya Dewi; I Made Subrata; Made Pasek Kardiwinata; Ni Komang Ekawati
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 6 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.307 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2019.v06.i02.p01

Abstract

ABSTRAK Depresi merupakan penyakit gangguan mental yang ditandai dengan penurunan mood, perasaan bersalah serta menarik diri dari kehidupan sosial. Depresi dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk mahasiswa. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Muhamdiyah Sumatra Utara mendapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mengalami depresi dalam menyusun skripsi sebesar 23.80%. Tingginya prevalensi depresi tersebut, serta belum adanya penelitian terkait hal ini di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, menunjukkan bahwa penelitian ini penting dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang menyusun skripsi. Desain penelitian ini adalah cross sectional desktiptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 mahasiswa yang diukur menggunakan kuisioner BDI II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebesar 27.50% mengalami depresi ringan, 11.25% mengalami depresi sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa prevalensi depresi mahasiswa yang menyusun skripsi cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan preventif dan promotif untuk menurunkan kejadian depresi pada mahasiswa. Kata Kunci: Depresi, Skripsi, Mahasiswa Kedokteran
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL MELALUI MEDIA KOMIK DAN LEAFLET UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM UPAYA MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI SD NEGERI 12 PADANGSAMBIAN DENPASAR BARAT Ni Kadek Wiwik Dwipayanti; Komang Ekawati; Komang Ayu Kartika Sari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 2 (2017): Desember (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.524 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i02.p10

Abstract

ABSTRAKInformasi mengenai kesehatan seksual sangat penting diberikan untuk anak- anak, agar mereka tahu akan kondisi tubuhnya, kondisi lawan jenisnya dan pemahaman untuk menghindarkan dari kekerasan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media mana yang efektif digunakan untuk anak SD dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku tentang upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperiment Design dan teknik pengambilan subjek purposive sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan memberikan intervensi dengan menggunakan media komik dan leaflet. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD dengan rentang umur 10-12 tahun sebanyak 86 responden. Dianalisis dengan uji T sampel berpasangan (paired sampel T test) dan Independent T test. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengetahuan responden meningkat setelah diberikan media komik sebanyak 12,98 dan perilaku siswa meningkat sebanyak 11,23. Adanya peningkatan rata-rata skor pengetahuan siswa SD sebanyak 9,60 dan peningkatan rata-rata skor perilaku siswa SD sebanyak 8,66 mengenai tindakan yang lakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual dengan menggunakan media leaflet. Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan dan perilaku siswa SD mengenai pencegahan kekerasan seksual pada anak menggunakan media komik maupun leaflet. Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan kepada sekolah, orang tua, dan pemegang kebijakan yakni (P2TP2A) untuk memberikan informasi terkait pencegahan kekerasan seksual dan menggunakan media yang efektif seperti media komik dan leaflet.Kata Kunci : Kekerasan seksual, Media komik, Media leaflet. ABSTRACTSexual health information is very important to be given to the children in order to give them knowledge on their body, their opposite gender body and to give understanding on how to prevent them from sexual violence. The aim of this research was to know which media that effective to be used to improve knowledge and behavior of student in one primary education in Bali on how to prevent sexual violence. This is a quantitative research using a Quasi Experiment design to understand the effectiveness of the comic and leaflet on improving knowledge of the research subject on sexual violence. Subject of the research was selected using purposive sampling and data gathered using questioners. Subject of the research were primary school’s student year 5 with aged 10-12 years old with total number was 86 respondents. Data analysis using T test with paired sample and Independent T test. Finding indicated that the knowledge of the subject improves after given information on sexual violence using comic as media health promotion. There are 12.80 and the behavior of the children also improve to 11, 23. The mean score of knowledge of the students also increase as much as 8,66 on the action to prevent the occurrence of the sexual violence by using leaflet. To conclude, there is an increase in knowledge and behavior of the student about the prevention of the sexual violence among children using comic and leaflet as health promotion media. It is suggested that for schools, parents and District of Protection of Women and Children Right to give information on prevention of sexual violence using comic and leaflet as media education.Keywords : Sexual Violation, Comic, leaflet
PERSEPSI TENTANG MANFAAT SENAM YOGA TERTAWA TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI KOTA DENPASAR I Kadek Abdi Kesuma Wijaya; Ni Komang Ekawati; Ni Wayan Arya Utami
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 5 No 2 (2018): Desember (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.843 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2018.v05.i02.p06

Abstract

ABSTRAK Lanjut usia menurut definisi dari World Health Organization (WHO) adalah orang yang berusia 60 tahun keatas. Lansia sangat rentan untuk terkena penyakit. Beberapa penyakit yang dialami oleh lansia adalah hipertensi, rematik, diabetes mellitus, gagal jantung dan lain-lain. Selain upaya penanganan kesehatan yang dibuat pemerintah, terdapat kegiatan lain yang dapat menangani masalah kesehatan pada lansia yaitu senam yoga tertawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi tentang manfaat senam yoga tertawa terhadap kesehatan lansia di Kota Denpasar.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi yang menggunakan metode pengumpulan data dengan Focus Group Discussion dan wawancara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar lansia memandang di usia 60 tahun keatas akan rentan terkena penyakit serius. Lansia yang mengikuti senam yoga tertawa didorong atas 2 faktor yaitu faktor internal dikarenakan ingin sembuh dan menjadi lebih sehat, serta faktor eksternal disebabkan oleh dukungan keluarga. Tidak ada hambatan yang dirasakan lansia dalam mengikuti senam yoga tertawa. Hal ini dikarenakan mereka termotivasi untuk sehat dan sembuh dari penyakit serta dukungan dari keluarga.Kesimpulan bahwa persepsi lansia terhadap manfaat senam yoga tertawa adalah sakit yang dirasakan berkurang dan lebih sehat. Jadi dapat disarankan senam yoga tertawa dapat diterapkan sebagai alternatif untuk membantu lansia dalam mengatasi masalah kesehatan dan bagi penelitian selanjutnya dapat dijadikan dasar penelitian dalam hal kesehatan lansia dan yoga. Kata Kunci: persepsi, senam yoga tertawa, lansia, kesehatan mental, Denpasar ABSTRACT The elderly according to the definition of the World Health Organization (WHO) are people aged 60 years and over. The elderly are very susceptible to disease. Some diseases experienced by the elderly are hypertension, rheumatism, diabetes mellitus, heart failure and others. In addition to health care efforts made by the government, there are other activities that can handle health problems in the elderly, namely laughing yoga exercises. This study aims to determine perceptions about the benefits of laughing yoga exercises on the health of the elderly in Denpasar City. This research is a qualitative study using a phenomenological approach that uses data collection methods with Focus Group Discussion and in-depth interviews. Based on the results of the study, most of the elderly looked at the age of 60 years and over will be vulnerable to serious illness. The elderly who attend yoga exercises are encouraged to push for 2 factors: internal factors due to wanting to recover and become healthier, and external factors caused by family support. There are no obstacles felt by the elderly in participating in the laughing yoga exercises. This is because they are motivated to be healthy and recover from illness and support from the family. The conclusion that the elderly's perception of the benefits of laughing yoga is a pain reduction and healthier. So it can be suggested laughing yoga exercises can be applied as an alternative to helping the elderly in overcoming health problems and for further research can be used as a basis for research in terms of health of the elderly and yoga. Keywords: perception, laughing yoga exercises, elderly, mental health, Denpasar
PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM SEKOLAH AMAN BENCANA (SAB) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA DI SMP N 2 TABANAN TAHUN 2016 Ni Luh Arni Widyaningsih; Ni Komang Ekawati
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 4 No 1 (2017): Juni (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.324 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2017.v04.i01.p04

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sangat rawan akan kejadian bencana. Data Bank Dunia tahun 2010 juga menyebutkan Indonesia memiliki jumlah sekolah yang terletak pada daerah rawan bencana terbanyak keempat di dunia. Oleh karena itu, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana kemudian berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan suatu program yang memiliki tujuan meningkatkan kesiapsiagaan bencana dari komunitas sekolah yang disebut program Sekolah Aman Bencana (SAB). Kesiapsiagaan merupakan salah satu bagian dari proses manajemen bencana yang memiliki elemen penting dalam pengendalin resiko bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui gambaran persepsi siswa terhadap program Sekolah Aman Bencana di SMPN 2 Tabanan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Tabanan yang berlokasi di Kediri, Tabanan. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode FGD (focus group discussion) dan wawancana mendalam. Peserta dalam FGD ini adalah siswa dan siswi SMP 2 Tabanan yang di kelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan yang menjadi informan dalam wawancara mendalam adalah guru sekolah dan pemegang program SAB di BPBD Provinsi Bali. Hasil penelitian adalah siswa memiliki pengetahuan yang baik mengenai pengetahuan tentang program Sekolah Aman Bencana, siswa juga memiliki persepsi yang baik terhadap program Sekolah Aman Bencana dan siswa memiliki sikap yang positif atau mendukung adanya program Sekolah Aman Bencana
PERAN BIDAN PRAKTIK SWASTA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABIANSEMAL IV KABUPATEN BADUNG Ni Wayan Dian Titrawati; Ni Komang Ekawati; Desak Nyoman Widyanthini
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 6 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.821 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2019.v06.i01.p08

Abstract

ABSTRAK Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Abiansemal IV masih rendah yaitu 77%. Peran bidan praktik swasta sangat penting untuk keberhasilan dalam pemberian ASI Eksklusif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran bidan praktek swasta dalam pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Abiansemal IV Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam pada 8 orang informan yaitu ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-24 bulan dan 4 orang informan kunci yaitu bidan praktik swasta. Selain itu dilakukan juga observasi di tempat bidan praktik swasta. Hasil penelitian ini menunjukkan bidan praktik swasta memberikan informasi ASI Eksklusif pada saat antenatal care yaitu ketika kehamilan ibu memasuki trimester ketiga dan pemberian informasi ASI Eksklusif juga dilakukan ketika bayi lahir serta pada saat evaluasi perilaku pemberian ASI Eksklusif. Namun terdapat satu bidan praktik swasta yang menyediakan susu formula. Persepsi ibu terhadap peran bidan cukup baik karena menurut ibu, bidan praktik swasta memberikan pelayanan yang ramah, namun tidak semua mendapatkan perawatan payudara di bidan praktik swasta. Ibu yang mendapatkan informasi yang lengkap dari bidan memiliki pengetahuan yang baik terkait ASI Eksklusif. Meskipun pengetahuan ibu baik namun tidak memberikan ASI Eksklusif karena mengalami hambatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bidan berperan cukup baik dalam pemberian informasi ASI Eksklusif yaitu pada saat kehamilan ibu memasuki trimester ketiga dan pada saat ibu sudah melahirkan bayi, pengetahuan ibu pada manfaat lebih baik dibandingkan dengan pengertian ASI Eksklusif, persepsi ibu terhadap peran bidan praktik swasta cukup baik, hanya satu orang ibu yang telah memberikan ASI Eksklusif. Saran yang dapat diberikan adalah kerjasama antara pihak puskesmas dan bidan praktik swasta lebih ditingkatkan terkait promosi ASI Eksklusif, Puskesmas Abiansemal IV dapat memberikan leaflet atau brosur terkait pemberian ASI Eksklusif kepada bidan praktik swasta serta penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian selanjutnya terkait alasan-alasan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif. Kata kunci: Peran Bidan Praktik Swasta, Pengetahuan Ibu, Perilaku Ibu, Persepsi Ibu Terhadap Peran Bidan Praktik Swasta ABSTRACT Coverage of exclusive breastfeeding in 2016 in the working area of ??Abiansemal IV Puskesmas was still low at 77%. The role of private practice midwives is crucial for success in exclusive breastfeeding. The purpose of this study was to determine the role of private practice midwives in exclusive breastfeeding in the working area of ??Abiansemal IV Health Center, Abiansemal District, Badung Regency. This research is a qualitative research with purposive sampling technique. The data collection method was carried out by in-depth interviews with 8 informants namely mothers who have babies aged 0-24 months and 4 key informants namely private practice midwives. In addition, observations were also made at the private practice midwife's place. The results of this study indicate that private practice midwives provide information on exclusive breastfeeding during antenatal care, namely when the mother's pregnancy enters the third trimester and exclusive breastfeeding information is also performed when the baby is born and at the time of evaluating the behavior of exclusive breastfeeding. But there is one private practice midwife who provides formula milk. The mother's perception of the role of the midwife is quite good because according to the mother, the private practice midwife provides friendly service, but not all get breast care at the private practice midwife. Mothers who get complete information from midwives have good knowledge related to exclusive breastfeeding. Even though the mother's knowledge is good, she does not provide exclusive breastfeeding due to obstacles. The conclusion of this study is that midwives play a fairly good role in providing exclusive breastfeeding information, namely when the mother's pregnancy enters the third trimester and when the mother has given birth to a baby, the mother's knowledge of benefits is better than the understanding of exclusive breastfeeding, the mother's perception of the role of private practice midwife well, only one mother has given exclusive breastfeeding. Suggestions that can be given are cooperation between the puskesmas and private practice midwives to be improved in relation to the promotion of exclusive breastfeeding, Abiansemal IV Puskesmas can provide leaflets or brochures related to exclusive breastfeeding to private practice midwives and this research can be used as a reference source for further research related to reasons mother does not give exclusive breastfeeding. Keywords: Role of Private Practice Midwives, Mother's Knowledge, Mother's Behavior, Mother's Perception of the Role of Private Practice Midwives
PERILAKU PENGUNJUNG LAPANGAN PUPUTAN DALAM PENERAPAN PERDA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2017 Ni Putu Sona Kharisma; Ni Komang Ekawati; I Made Kerta Duana
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 5 No 2 (2018): Desember (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.856 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2018.v05.i02.p08

Abstract

ABSTRAK Upaya pemerintah dalam mengendalikan permasalahan rokok adalah dengan melakukan regulasi tentang peraturan pemerintahan. Kab. Klungkung merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang telah mengadopsi Perda KTR yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Pemerintah Daerah Kab. Klungkung sangat berkomitmen untuk menurunkan angka perokok dengan mengadopsi Perda KTR dan membuat aturan mengenai larangan iklan rokok, namun kenyataannya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap Perda KTR di tempat umum masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku pengunjung Lapangan Puputan Kab. Klungkung dalam penerapan Perda Nomor 1 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling dan jumlah informan dalam penelitian ini adalah 10 orang dan 2 orang informan kunci. Dari 10 informan tersebut terdiri dari 5 informan merupakan perokok dan 5 informan bukan perokok, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan informan terkait Perda KTR di Lapangan Puputan Kab. Klungkung masih kurang dan persepsi informan mengenai pelaksanaan Perda KTR di Lapangan Puputan Klungkung termasuk negatif. Selain itu ketersediaan tanda KTR masih minim, serta peran dari Dinas Kesehatan dan Satpol PP masih belum efektif dalam penerapan Perda tersebut. Disimpulkan bahwa pengetahuan, persepsi, ketersediaan tanda, dan peran Dinas Kesehatan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terkait Perda KTR di Lapangan Puputan Kabupaten Klungkung masih kurang sehingga mempengaruhi perilaku informan terhadap kebiasaan merokok di tempat umum, oleh sebab itu Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung disarankan untuk melaksanakan sosialisasi ke desa-desa dan Satpol PP agar lebih tegas melakukan pengawasan, dan untuk peneliti selanjutnya agar meniliti determinan-determinan lain. Kata kunci: Perilaku, Perda KTR, Kawasan Tanpa Rokok ABSTRACT Government efforts in controlling the problem of cigarettes is to make regulations on government regulations. Klungkung is one of the regencies in Bali that has adopted a KTR Regional Regulation stipulated in Regional Regulation No. 1 of 2014 concerning No-Smoking Areas. Government of Klungkung District is very committed to reducing the number of smokers by adopting the KTR regulation and making rules regarding the prohibition of cigarette advertising, but in reality the level of public compliance with the KTR regulation in public places is still low. The purpose of this study was to determine the behavior of visitors Puputan Field in Klungkung District in the application of Perda No. 1 of 2014 concerning No-Smoking Areas, by using qualitative research methods. The sample in this study was selected by the method of purposive sampling and the number of informants in this study were 10 people and 2 key informants. Of the 10 informants consisting by 5 smokers and 5 non-smokers, data collection is done by in-depth interviews and observation. Based on the results of the study it can be seen that the informant's knowledge related to the Regional Regulation on KTR in Puputan Field in Klungkung is still lacking and informants' perceptions regarding the implementation of the Regional Regulation on KTR in Puputan Field in Klungkung are negative. In addition, the availability of KTR markings is still minimal, and the role of the Health Office and Satpol PP is still not effective in the application of the regulation. It was concluded that knowledge, perception, availability of signs, and the role of the Health Office and the Civil Service Police Unit (Satpol PP) related to the Regional Regulation on KTR in Puputan Field in Klungkung were still lacking so that it influenced the informant's behavior towards smoking habits in public places, therefore the Klungkung District Health Office It is recommended to carry out socialization to villages and Satpol PP to be more assertive in conducting supervision, and for further researchers to examine other determinants. Keywords: Behavior, Regional Regulation on KTR, Non-Smoking Area
TINGKAT DEPRESI MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2019 Ni Made Betti Ratricia Surya Dewi; I Made Subrata; Made Pasek Kardiwinata; Ni Komang Ekawati
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 7 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ACH.2020.v07.i02.p06

Abstract

ABSTRAK Depresi merupakan penyakit gangguan mental yang ditandai dengan penurunan mood, perasaan bersalah serta menarik diri dari kehidupan sosial. Depresi dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk mahasiswa. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Muhamdiyah Sumatra Utara mendapatkan hasil bahwa mahasiswa yang mengalami depresi dalam menyusun skripsi sebesar 23.80%. Tingginya prevalensi depresi tersebut, serta belum adanya penelitian terkait hal ini di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, menunjukkan bahwa penelitian ini penting dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang menyusun skripsi. Desain penelitian ini adalah cross sectional desktiptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 mahasiswa yang diukur menggunakan kuisioner BDI II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebesar 27.50% mengalami depresi ringan, 11.25% mengalami depresi sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa prevalensi depresi mahasiswa yang menyusun skripsi cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan preventif dan promotif untuk menurunkan kejadian depresi pada mahasiswa.
PERSEPSI SISWA TERHADAP MEDITASI TRANSCENDENTAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL SISWA SMA NEGERI BALI MANDARA Putu Sathyani Parmita; Ni Komang Ekawati; Ni Made Dian Kurniasari
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 6 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.902 KB) | DOI: 10.24843/ACH.2019.v06.i01.p09

Abstract

ABSTRAK SMA Bali Mandara adalah sekolah yang menerapkan pendidikan berasrama dengan aktivitas yang sangat padat dimulai dari pukul 04.45 sampai dengan pukul 22.00 WITA, banyak siswa yang mengalami kelelahan bakhan tertidur saat kegiatan belajar mengajar, untuk mengatasi hal itu disekolah ini menerapkan program non akademik Meditasi Transcendental, namun dalam melaksanakan meditasi ini ada beberapa siswa yang tidak bisa melakukan meditasi bersama di sore hari karena masih ada kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap program Meditasi Transcendental sebagai upaya meningkatkan kesehatan mental siswa SMA Negeri Bali Mandara. Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang informan dan 3 informan kunci. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik purposive sampling. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Meditasi Transcendental mampu memberikan istirahat yang sangat dalam, sehingga siswa merasa lebih segar dan bugar dalam menjalani aktivitas yang padat. Selain dapat menghilangkan rasa cemas, khawatir, kelelahan dan stres, meditasi ini juga mampu meningkatkan konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Pengetahuan siswa terhadap meditasi ini cukup baik, persepsi siswa secara umum positif menerima kegiatan meditasi Transcendental. Bagi siswa yang mengambil SKS lebih disarankan untuk meditasi sore secara bersama. Kata kunci : SMA Bali Mandara, Meditasi Transcendental ABSTRACT Bali Mandara High School is a school that implements boarding education with very dense activities starting from 04:45 to 22:00 WITA, many students who experience fatigue will fall asleep during teaching and learning activities, to overcome this in the school implement non-academic programs Transcendental Meditation, but in carrying out this meditation there are some students who cannot do meditation together in the afternoon because there are still teaching and learning activities. The purpose of this study was to determine students' perceptions of the Transcendental Meditation program as an effort to improve the mental health of Bali Mandara High School students. The design of this research is descriptive qualitative with a phenomenological design. The number of informants in this study were 8 informants and 3 key informants. The sampling technique in this study uses purposive sampling technique. The method used is in-depth interviews and observation. The results of this study indicate that Transcendental Meditation is able to provide very deep rest, so students feel fresher and fitter in undergoing solid activities. Besides being able to eliminate anxiety, worry, fatigue and stress, this meditation is also able to increase the concentration of students in following the lesson. Students 'knowledge of meditation is quite good, students' perceptions are generally positive about receiving Transcendental meditation activities. For students who take SKS it is recommended to have afternoon meditation together. Keywords: Bali Mandara High School, Transcendental Meditation
PEMBENTUKAN KELOMPOK ANTI KEKERASAN SEKSUAL ANAK (KAKSA) PADA KOMUNITAS KADER DI DESA SANUR KAJA DENPASAR Ekawati. N. K.; N.M. Utami Dwipayanti; L.P Lila Wulandari
Buletin Udayana Mengabdi Vol 10 No 2 (2011): Volume 10 No.2 – September 2011
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.026 KB)

Abstract

This Community Service was conducted in Desa Sanur Kaja on 16-17 July 2010, in the form of training and supervision on the KAKSA group members. Before the training was done, the participants were given pre-test and at the end, they were evaluated by post-test. The result showed that there is improvement of knowledge about 11.84% . Most participants felt satisfactorily toward the aspects of knowledge, skill and condition which are improved. Improvement. The evaluation result suggested that most participants stated that the training is adequate to widen the insight of KSA, KSA prevention, raising the sensitivity and curiosity to actively participate to prevent KSA. It can be suggested that the training to form the new KAKSAs can be continually done in every sub-village.