cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 08532982     EISSN : 25492659     DOI : 10.5614/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil" : 14 Documents clear
Modulus Elastisitas Campuran Beraspal, Standard Load Group, dan Angka Ekivalen pada MDP Aloysius Tjan
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.11

Abstract

Abstrak Akurasi prediksi modulus campuran beraspal (yang tergantung pada banyak hal antara lain temperatur atau WMAPT), standar load group, angka ekivalen (ESA4, ESA5, SAR5, SAR7, SAR12) penting dalam proses desain perkerasan lentur. Ke tiga hal tersebut dibahas dalam makalah ini. Modulus campuran beraspal yang diprediksi MDP terlalu besar daripada nilai modulus berdasarkan AI. Koefisien yang disarankan MDP untuk memprediksi modulus pada temperatur yang berbeda dari 41oC tidak dapat dikonfirmasikan sebagai koefisien yang benar, karena koefisien (kalaupun ada) besarnya tidak konstan untuk semua kasus. Penentuan standard load group (sumbu tunggal roda tunggal, tandem, dan tripel) seharusnya mempunyai dampak kerusakan yang sama seperti sumbu standar. Namun berdasarkan hasil analisis ini tidak dapat mengkonfirmasi bahwa penentuan standar load group tersebut merupakan hal yang benar. Dampak kerusakan standar load group berkisar antara 0.21 sd 11.48 kerusakan sumbu standar – padahal seharusnya (jika benar) adalah 1.0. Penggunaan ESA4, ESA5 pada MDP berbeda dari penggunaannya pada Austroads. Selain itu ada SAR7 dan SAR12 yang perlu digunakan dalam proses desain – yang tidak dikenal dalam MDP. Berdasarkan hasil analisis ini, maka ketiga hal tersebut dalam MDP perlu ditelaah lebih lanjut. Akumulasi kekeliruan dari setiap hal tersebut dapat menyebabkan kesalahan yang fatal dalam desain. Kata kunci: Modulus campuran beraspal, standard load group, ESA, ESA5, SARm. Abstract Accurate prediction of bituminous mix modululi (which depends on various factor such as pavement termperature), standard load group, and equivalency factors (ESA, ESA5, SAR5, SAR7, SAR12) are important in the flexible pavement design process. Those three parameters are thoroughly discussed. MDP determined bituminous mix moduli higher than the AI. A constant coefficients suggested to have the mix moduli other than standard temperature (41oC) are not confirmed from the analysis. It is supposed that standard load group (single axle single wheel, tandem, and tridem) has the same damaging effect as standard axle. From the analysis, the damaging effect of standard load group are varies from 0.21 upto 11.48 of the standard axle’s. Parameters ESA4 and ESA5 in MDP are used differently compared to the Austroads. In addition to that there are parameters SAR7 and SAR12 which are not existed in MDP. The suggested bituminous mixture moduli, standar load group, and equivalency factor (ESA4, ESA5) in MDP need to be reconsidered. Accumulation of the in accuracyfrom each of these may results to a in appropriate design. Keywords: Modulus of bitumious mix, standard load group, ESA, ESA5, SARm.  
Studi Potensi Daerah Genangan Banjir Pasang (rob) Perairan Meulaboh dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) Studi Potensi Daerah Genangan Banjir Pasang (rob) Perairan Meulaboh dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) (Kajian Teknis) Asril Zevri
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.14

Abstract

Abstrak Kota Meulaboh adalah salah satu daerah di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di wilayah perairan Lautan Samudra Hindia sebagai sarana Pelabuhan. Pelabuhan Meulaboh sangat berperan penting dalam meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di Wilayah Kabupaten Aceh Barat. Daerah perairan pantai sangat rentan terhadap banjir pasang (rob) akibat fluktuasi muka air laut dengan kejadian pasang tertinggi (Highest Water Level) yang berpotensi mengakibatkan daerah genangan banjir di sekitar wilayah pemukiman penduduk. Studi penelitian dilakukan untuk menganalisis pemetaan potensi daerah genangan banjir pasang (rob) menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Elevasi tinggi pasang surut dianalisis dengan metode Admiralty, penggambaran elevasi kontur permukaan tanah dan banjir pasang (rob) dianalisis berdasarkan data Digital Elevation Model (DEM), dan pemetaan potensi daerah genangan banjir antara elevasi permukaan banjir pasang (rob) dengan peta administratif Kota Meulaboh dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang menggunakan software Arcgis. Hasil penelitian menunjukan elevasi muka air banjir pasang (rob) tertinggi berada di ketinggian 0.78 m di atas permukaan laut rata-rata (MSL) dan mengakibatkan potensi luas daerah genangan banjir mencapai 18.18 Km2. Luas daerah genangan banjir mengakibatkan 11 desa terkena dampak dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat khususnya di wilayah Desa Kampung Pasir, Suak Indrapuri, Suak Raya, dan Suak Nie. Kata-kata Kunci: Meulaboh, pasang surut, admiralty, dan sistem informasi geografis. Abstract Meulaboh City is one of the regions in the province of Nanggroe Aceh Darussalam in the territorial waters Indian Ocean as a port. Meulaboh Port is very important in improving the economy and meeting the needs of the community, especially in the District of West Aceh. Coastal waters are very susceptible to tidal flooding (rob) due to sea level fluctuations with the highest water level which has the potential to cause flooding areas around residential areas. The research study was conducted to analyze the mapping of potential tidal flood areas (rob) using Geographic Information Systems (GIS). Tidal height analysis is carried out using the Admiralty method, depiction of ground surface contour elevation and tidal flooding (rob) is analyzed based on Digital Elevation Model (DEM) data, and mapping of potential inundation areas between tidal flood surface elevations (ROB) with administrative maps of Meulaboh City carried out with a Geographic Information System (GIS) that uses Arcgis software. The results showed that the highest tidal flood water level (rob) was at an altitude of 0.78 m above the mean sea level (MSL) and resulted in the potential area of ​​flood inundation areas reaching 18.18 Km2. The total of ​​flood inundation area affected 11 villages and caused losses to the community, especially in the villages of Kampung Pasir, Suak Indrapuri, Suak Raya, and Suak Nie. Keywords: Meulaboh, tides, admiralty, and geographic information systems.
Konsep Pengembangan DAS Cisangkuy Rosa Rosdiana; Rana Karinta Hapsari; Eka Oktarianto Kusuma; M. Syahril Badri Kusuma
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.5

Abstract

Abstrak Sumber daya air di Indonesia merupakan sumber daya yang mendukung kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Penyediaan air bersih dan sanitasi merupakan hal penting untuk keberlangsungan hidup dan kelestarian lingkungan hidup. Berbagai macam persoalan mengenai sumber daya air timbul akibat pengelolaan yang belum cukup baik dan tidak berkelanjutan. Permasalahan pada DAS Citarum Hulu seperti seperti banjir, sampah, rendahnya kualitas air, water sanity, sedimentasi, land subsidance, dan rendahnya taraf hidup masyarakat disebabkan kegagalan sinergi antar sektor yang masih kerap terjadi. Dengan hal ini diharapkan masyarakat dan para stakeholder dapat bersinergi dalam pengembangan DAS Citarum Hulu khususnya di Sub DAS Cisangkuy. Sungai Cisangkuy merupakan salah satu bagian hulu dari sistem satuan Wilayah Sungai Citarum. Sungai ini mengalir dari Gunung Wayang di Selatan Bandung hingga Sungai Citarum di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Pada studi ini, konsep pengembangan DAS Cisangkuy dilatarbelakangi oleh masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Permasalahan sungai Cisangkuy yang paling sering terjadi adalah banjir. Titik banjir terparah berada di Kamasan, selain itu banjir juga terjadi dan hilir sungai, yakni pertemuan dengan Sungai Citarum. Salah satu penyebab banjir adalah rusaknya ekosistem sungai. Usaha menangulangi permasalahan sungai Cisangkuy perlu dilakukan secara terpadu, dalam hal ini dikembangkan konsep restorasi sungai. Konsep pengelolaan sungai Cisangkuy memperhatikan aspek: sosial-ekonomi, teknis/prasarana, lingkungan, dan kelembagaan. Kata kunci: PSDAT, SUB DAS Cisangkuy, restorasi sungai. Abstract Water resources in Indonesia are resources that can support the humans and other living.The provision of clean water and sanitation is important for survival and sustainability. Various problems regarding water resources that arise as a result of inadequate and unsustainable management. Problems in the Upper Citarum watershed such as flooding, garbage, air quality, sanitation, sedimentation, land subsidence, and people's living standards are caused by the failure of synergies between sectors that still occur. The Cisangkuy River is one of the upstream parts of the Citarum River Area unit system. It flows from Mount Wayang in the south of Bandung to the Citarum River in Dayeuhkolot District, Bandung Regency. In this case, the concept of developing the Cisangkuy watershed is based on the problems that occur in the area. The most frequently occur problem in Cisangkuy river is flood. The worst flood point was in Kamasan, besides that flood  also occur  in the downstream river, that is in the confluence with the Citarum River. One of the causes of flood is the destruction of the river ecosystems. The Efforts to overcome the problems of the Cisangkuy river need to be carried out in an integrated system, in this case to be developed a concept of river restoration. The concept of Cisangkuy river management must pay attention to aspects: socio-economic, technical/infrastructure, environmental, and institutional. Keyword: Integrated water resources management, Cisangkuy watershed, river restoration.  
Persepsi Keselamatan Berkendara Pengguna Sepeda Motor di Kota Banda Aceh terhadap Pelanggaran Lalu Lintas dan Kelengkapan Atribut Renni Anggraini; Alvisyahri Alvisyahri; Sugiarto Sugiarto
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.10

Abstract

Abstrak Kecelakaan sepeda motor merupakan salah satu penyebab kecelakaan yang tertinggi di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman mengenai keselamatan berkendara oleh pengguna sepeda motor, sehingga menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu lintas yang berakibat pada kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengendara sepeda motor terhadap keselamatan berkendara ditinjau dari pelanggaran lalu lintas dan kelengkapan atribut keselamatan lalu lintas. Metode analisis yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan jumlah data yang digunakan sebanyak 200 sampel. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada pengendara sepeda motor, sebagai responden, yang berada di Kota Banda Aceh. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor keselamatan berkendara sangat signifikan dipengaruhi oleh faktor penentu pelanggaran lalu lintas dan kelengkapan atribut keselamatan. Hal ini berarti jika responden taat dalam mengikuti peraturan lalu lintas, akan berpengaruh terhadap faktor keselamatan berkendara, seperti selalu hati-hati dan fokus dalam berkendara, memperhatikan kaca spion, dan peduli dengan pengguna jalan lain. Walaupun pemahaman dan kesadaran pengendara sepeda motor cukup baik, tetap direkomendasikan agar pengendara sepeda motor perlu lebih berhati-hati dalam berkendara supaya menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kata-kata Kunci: Kecelakaan lalu lintas, persepsi pengendara sepeda motor, confirmatory factor analysis, keselamatan berkendara. Abstract Motorcycle crashes are one of the most prevalent forms of accidents in Indonesia. One of the causes is motorcycle riders' lack of understanding on safety riding, which frequently results in traffic violations and traffic accidents. The objective of this study is to find out how motorcyclists perceive about safety riding in terms of traffic violations and the usage of safety attributes. The analysis method used is Confirmatory Factor Analysis (CFA) with a total number of sampel was 200. Questionnaires were distributed to respondents, i.e., motorcycle riders, residing in the city of Banda Aceh. The findings revealed that traffic violations and the use of safety attributes had a significant impact on safety riding implying that if the respondent follows the traffic rules, it will have an impact on safety riding factors, such as always being cautious and focused while riding, paying attention to the rear-view mirror, and caring about other road users. Although the understanding and awareness of motorcyclists is quite good, it is still recommended that motorcyclists need to be more careful on riding in order to avoid the traffic accidents. Keywords: Traffic accidents, motorcyclists’ perception, confirmatory factor analysis, structural equation model, traffic safety.  
Kajian Model Matematik Efektivitas Normalisasi Sungai Terhadap Penurunan Risiko Banjir Studi Kasus: Sungai Tikala Kota Manado Erha Intan Sukmajati; Muhammad Syahril Badri Kusuma; Waluyo Hatmoko; Mohammad Farid; Suardi Natasaputra
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.7

Abstract

Abstrak Sungai Tikala merupakan anak Sungai Tondano dengan tingkat risiko banjir yang cukup tinggi. Pada tahun 2014 dimana terjadi banjir besar yang mengakibatkan dampak yang cukup merugikan bagi Kota Manado. Upaya pengendalian banjir secara struktural berupa normalisasi baik di Sungai Tondano maupun Sungai Tikala dilakukan untuk mengurangi dampak banjir. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas normalisasi dalam mengurangi risiko banjir pada dataran banjir yang dipengaruhi oleh luapan banjir Sungai Tikala yang berada di wilayah Kota Manado. Kajian ini meninjau risiko banjir Sungai Tikala berdasarkan Peraturan Kepala BNPB No. 2 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Indeks ancaman banjir diperoleh dari hasil model matematik luapan banjir Sungai Tikala dan Sungai Tondano dengan upaya pengendalian banjir Skenario 1 yaitu kombinasi pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan dan normalisasi Sungai Tondano. Skenario 2 yaitu  kombinasi pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, normalisasi Sungai Tondano dan normalisasi Sungai Tikala. Peta-peta risiko berbagai skenario hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam pengambilan keputusan terkait pengendalian banjir Sungai Tikala. Hasil penelitian menunjukkan kedua skenario upaya pengendalian banjir yang dilakukan tidak sepenuhnya menghilangkan banjir yang ada. Namun berdasarkan luas genangan banjir, tingkat ancaman banjir, jumlah jiwa terdampak, potensi kerugian serta tingkat risiko yang dapat diturunkan atau di reduksi, maka upaya pengendalian banjir secara struktural sangat direkomendasikan untuk dilanjutkan dengan skenario 2. Kata kunci: Sungai Tikala, banjir, tingkat risiko, normalisasi. Abstract The Tikala River is a Tondano River tributary with a fairly high level of flood risk. In 2014 the flood occurred and gave a quite detrimental impact to the City of Manado. Structural flood measures efforts in the form of normalization in both of the Tondano River and Tikala River are carried out to reduce the impact of flooding. This study aims to determine the effectiveness of normalization in reducing the risk of flooding on floodplains that are affected by the Tikala River flood in the City of Manado. This study reviews the Tikala River flood risk based on the Head of BNPB Regulation No. 2 of 2012 about Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. The flood threat index was obtained from the results of the mathematical model of the Tikala River and Tondano River floods with flood control measures. The 1st Scenario is the combination of the construction of the Kuwil Kawangkoan Dam and the normalization of the Tondano River. The 2nd Scenario is a combination of the construction of the Kuwil Kawangkoan Dam, the normalization of the Tondano River and the normalization of the Tikala River. The risk maps of various scenarios as a result of this research can be used as input in making decisions regarding flood control in the Tikala River. The results showed that the two scenarios of flood control measures did not completely eliminate the existing floods. However, based on the area of ​​the flood inundation, the level of flood threat, the number of people affected, the potential loss and the level of risk that can be reduced or reduced, structural flood control efforts are highly recommended to continue with the 2nd scenario. Keywords: Tikala river, flood, risk level, channel normalization.  
Analisa Tegangan Mooring pada Floating breakwater Tipe Gergaji dengan Pemodelan Fisik Sujantoko Sujantoko; Eko Budi Djatmiko; Wisnu Wardhana; Aditya Hidayatullah
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.6

Abstract

Abstrak Floating breakwater dapat diaplikasikan sebagai alternatif dari fixed breakwater di perairan pantai dengan kondisi tertentu secara efisien dan efektif, desainnya dapat dielaborasi dengan fleksibel, dan instalasinya lebih mudah. Salah satu aspek dasar dalam desain floating breakwater adalah sistem mooring yang baik, sehingga struktur tersebut dapat berada pada posisinya dan kinerjanya meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya tegangan mooring maksimum melalui eksperimen pada model floating breakwater tipe gergaji dan ponton. Model floating breakwater dibuat dari bahan polylactic acid dan model tali mooring digunakan jenis polyethylene. Pengujian fisik dilakukan dengan gelombang irreguler dan spektrum JONSWAP di wave flume. Selama pengujian dilakukan berbagai variasi input tinggi gelombang (Hs), periode gelombang (T), kedalaman air (d), dan sudut mooring (q). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai tegangan mooring maksimum baik floating breakwater tipe gergaji dan ponton terjadi pada sudut mooring 30⁰ dan kedalaman air 45 cm secara berturut turut sebesar 5.28 N dan 4.91 N, sedangkan tegangan terkecil terjadi pada sudut mooring 60⁰ dan kedalaman air 41 cm yaitu 1,03 N dan 1,27 N. Perbandingan nilai tegangan mooring tipe gergaji pada sudut mooring (30o, 45o, 60o) adalah lebih besar 10.82%-19.71%, 24.00-40.94%, dan 22.2%-39.42% dari tipe ponton pada kedalaman air 41cm, 43cm dan 45cm. Kata-kata kunci:  Floating breakwater, model fisik, sudut mooring, tegangan mooring. Abstract Floating breakwater can be applied as an alternative to the fixed breakwater in coastal waters with certain conditions efficiently and effectively, the design can be elaborated flexibly, and the installation is easier. One of the basic aspects in the design of a floating breakwater is a good mooring system so that the structure can be in position and its performance is increased. This study aims to determine the maximum mooring tension through experiments on the saw and pontoon-type floating breakwater models. The floating breakwater model is made of polylactic acid and the mooring rope model is made of polyethylene. Physical testing was carried out with irregular waves and the JONSWAP spectrum in the wave flume. During the test, various input variations of wave height (Hs), wave period (T), water depth (d), and mooring angle (q) were carried out. The results of this study indicate that the maximum mooring tension value for both saw and pontoon floating breakwater occurs at a mooring angle of 30⁰ and a water depth of 45 cm respectively 5.28 N and 4.91 N, while the smallest tension occurs at a mooring angle of 60⁰ and a water depth of 41 cm, namely 1 .03 N and 1.27 N. Comparison of saw-type mooring tension values ​​at mooring angles (30o, 45o, 60o) were 10.82%-1971%, 24.00-40.94%, and 22.2%-39.42% higher than the pontoon type at water depth 41cm, 43cm and 45cm. Keywords:  Floating breakwater, physical model, mooring angle, mooring tension.  
Pemanfaatan Semen Slag Sebagai Campuran Stabilisasi Tanah dan Pengaruhnya Terhadap Nilai CBR Terendam (Soaked California Bearing Ratio) (Studi Kasus: Jalan Raya Munjul Desa Pasir Tenjo Kabupaten Pandeglang, Banten) Enden Mina; Rama Indera Kusuma; Zahirah Ismi Sausan
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.3

Abstract

Abstrak Stabilisasi tanah adalah suatu proses untuk memperbaiki sifat-sifat tanah dengan menambahkan bahan aditif agar dapat menaikkan kekuatan tanah. Kondisi perkerasan Jalan Raya Munjul, Desa Pasir Tenjo, Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang mengalami kerusakan pada lapis perkerasanya dikarenakan memiliki daya dukung tanah sangat rendah dengan nilai California Bearing Ratio (CBR) sebesar 2.8%,  oleh karena itu perlu  dilakukan stabilisasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan semen slag terhadap  nilai CBR terendam (soaked) dengan variasi prosentase  zat aditif sebesar 10 %, 20 %, dan 30 %  serta melihat pengaruh lama pemeraman terhadap kenaikan CBR. Sebelum pengujian tanah diklasifikasikan dahulu dengan menggunakan system klasifikasi Unified (USCS). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sampel tanah dapat diklasifikasikan sebagai kelas OH, yaitu tanah lempung organik dengan plastisitas tinggi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan semen slag pada tanah lempung dapat menurunkan nilai indeks plastisitas dari 20,11 % menjadi 12,79 % dan dapat meningkatkan nilai CBR soaked menjadi 10,867 % dengan persentase optimum pada  kadar semen slag 10 %. Penambahan Semen slag juga mampu menurunkan nilai swelling dari 1,937 % (pengembangan tinggi) menjadi 0,427 % (pengembangan rendah). Berdasarkan hasil tersebut  dapat  disimpulkan bahwa semen slag mampu menaikkan daya dukung  tanah lempung dan mengurangi potensi swelling  tanah. Kata kunci: CBR, semen slag, stabilisasi, swelling, tanah lempung. Abstract Soil stabilization is a process to improve soil properties by adding additives to soil, in order to increase and maintain soil strength. Pavement conditions on Jalan Raya Munjul, Pasir Tenjo Village District of Pandeglang are areas that experience damage to pavement structure because it has a very low soil bearing capacity with  California Bearing Ratio (CBR) value of 2.8%, therefore  the soil need to be stabilized. This study aims to see the effect of adding cement slag to the CBR soaked value with additive mixture variation of 10%, 20%, and 30% and to see the effect of curing sample. Before CBR testing, soil was classified first use Unified classification system (USCS). Based on test result, the soil can be classified as OH type, organic clay soil with high plasticity. The addition of cement slag can decrease plasticity index from 20.11% to 12.79% and increase CBR soaked value to 10.867% with optimum proportion at 10%  cement slag content. The addition of cement slag was also able to reduce the swelling value from 1.937% (high swelling) to 0.427% (low swelling), Therefore it can be concluded that cement slag can increase bearing capacity of clay soil and reduce  soil swelling potential. Keywords: CBR, cement slag, stabilization, swelling, clay soil.  
Model Pengukuran Faktor Iklim Keselamatan (Safety Climate) Konstruksi: Studi Kasus Proyek Jalan di Sumatera Barat Nasril Sikumbang; Wahyudi P. Utama; Sesmiwati Sesmiwati; Dwifitra Y. Jumas
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.13

Abstract

Abstrak Makalah ini bertujuan untuk mempresentasikan pengembangan model penilaian iklim keselamatan (PIK) untuk proyek jalan melalui studi kasus pada proyek konstruksi dan pemeliharaan jalan di Sumatera Barat (SB), Indonesia. Data diperoleh dari survei kuesioner yang dibagikan kepada para pemangku kepentingan di 11 lokasi proyek jalan yang tersebar di lima wilayah di provinsi SB. Empat puluh lima (45) aspek iklim keselamatan dinilai oleh 209 responden yang terdiri dari administrator proyek (perwakilan pemerintah), pihak manajemen kontraktor dan konsultan serta pekerja terdepan proyek. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa 12 variabel yang diamati meliputi tiga konstruk faktor: komitmen dan sumber daya manajemen, prosedur dan kesadaran serta persepsi tentang kemalangan. Faktor-faktor tersebut kemudian divalidasi melalui Analisis Faktor Konfirmatori menggunakan aplikasi Onyx. Hasil PIK menunjukkan bahwa nilai reliabilitas konstruk dan goodness of fit sesuai dengan yang diharapkan. Dengan memahami dan mengetahui variabel yang diamati dari IK yang membentuk faktor IK membantu tim manajemen proyek untuk merancang strategi yang tepat untuk menciptakan lingkungan proyek yang selamat. Kata-kata kunci: Keselamatan konstruksi, Iklim keselamatan, model pengukuran, analisis faktor, pekerjaan jalan. Abstract This paper’s objective is to present the development of safety climate measure (SCM) model for road projects through a case study on the construction and maintanance road projects in West Sumatra (WS), Indonesia. The data obtained from questionnaire survey distributed to stakeholders at 11 road project locations spread over in five regions in WS province. A 45-item safety climate variables was assessed by 209 respondents comprised project administrators (government representatives), contractors’ and consultant’s management as well as the project’s frontline workers. Factor analysis results show that 12 observed variables encompassed three factor constructs: management commitment and resources, procedure and awareness and perception on misfortune. These factor were then validated through Confirmatory Factor Analysis using Onyx application. The results of SCM indicates that the score of reliability construct and goodness of fit are desireble. Understanding and knowing the observed variables of SC constructing SC factors help project management team to design an appropriate strategy in order to create a safety project environment. Keywords: Construction safety, safety climate, measurement model, factor analysis, road projects.  
Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan terhadap Debit Banjir di Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu Mohammad Farid; Maryo Inri Pratama; Arno Adi Kuntoro; Mohammad Bagus Adityawan; Faizal Immaddudin Wira Rohmat; Idham Riyando Moe
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.8

Abstract

Abstrak Jakarta yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan bisnis Indonesia seringkali mengalami permasalahan bencana banjir. Kejadian banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang terjadi namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, khususnya perubahan tutupan lahan yang memperkecil daerah resapan air hujan.. Studi ini merupakan suatu upaya untuk memprediksi dampak perubahan tutupan lahan yang terjadi terhadap dinamika banjir yang melanda ibu kota Negara Indonesia ini. Penelitian ini terbagi dalam 3 bagian yaitu pengumpulan data, pemodelan hidrologi dan analisis sensitivitas banjir terhadap perubahan tutupan lahan. Hidrograf Sintetis SCS CN digunakan untuk analisis hidrologi untuk mendapatkan peningkatan debit dan volume limpasan. Analisis hidrologi menunjukkan perubahan tutupan lahan berdasarkan tren yang tercatat menyebabkan peningkatan debit puncak dan volume limpasan pada tahun 2030 masing-masing sebesar 26% dan 24%. Namun demikian, dengan mengikuti Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor dan sekitarnya, peningkatan pengaruh banjir terhadap debit puncak dan volume limpasan dapat diminimalisir  hingga berturut-turut sebesar 5.26% dan 4.94%. Setiap 13 km2 kawasan hutan atau pertanian yang diubah menjadi kawasan perkotaan atau tanah kosong, debit puncak banjir dan volume limpasan meningkat sebesar 4.63% dan 4.34%. Kata-kata Kunci: Ciliwung, banjir, SCS-CN. Abstract Jakarta, serves as the center of government and business in Indonesia, often experiences flood problems. The floodings that occur is not only caused by the high intensity of rain but is also influenced by other factors, especially changes in land cover that reduce the rainwater catchment area. This study is an attempt to predict the impact of land cover changes on the dynamics of floods that hit the capital city of Indonesia. This research is divided into 3 parts, namely data collection, hydrological modeling and analysis of flood sensitivity to land cover changes. SCS CN Synthetic Hydrograph was used for hydrological analysis to obtain increased discharge and runoff volume. Hydrological analysis shows that changes in land cover based on trends will cause an increase in peak discharge and runoff volume in 2030 by 26% and 24%, respectively. However, by following the Spatial Plan for Bogor Regency and its surroundings, the increase in the influence of flooding on peak discharge and runoff volume can be minimized to 5.26% and 4.94%, respectively. Every 13 km2 of forest or agricultural areas that are converted into urban areas or urban area, the peak flood discharge and runoff volume increase by 4.63% and 4.34%. Keywords: Ciliwung, flood, SCS-CN.  
Theoretical Equations for the Ratio of Undrained Shear Strength to Vertical Effective Stress for Normally Consolidated Saturated Cohesive Soils: Theoretical Equations for the Ratio of Undrained Shear Strength to Vertical Effective Stress for Normally Consolidated Saturated Cohesive Soils Sugeng Krisnanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.1

Abstract

Abstract Two theoretical equations are developed to calculate the ratio of undrained shear strength to the vertical effective stress (the ratio of (su/sv’)) for normally consolidated saturated cohesive soils. The effective stress approach is used as the basis in the development of the theoretical equations. The theoretical equations are developed by relating the total and the effective stress paths. The development of the excess pore-water pressure is quantified using Skempton A and B pore-water pressure parameters. The theoretical equations are developed for two initial stress conditions: (i) an initially hydrostatic condition and (ii) an initially Ko (non-hydrostatic) condition. The performance of the theoretical equations of this study is compared with field and laboratory measurement data obtained from the literature. The close results between the theoretical equations and the measurements show that the theoretical equations of this study can compute the ratio of (su/sv’) well. Using the theoretical equations, the values of the ratio of (su/sv’) commonly used in engineering practice can be explained from the soil mechanics framework. Keywords: Saturated cohesive soils, c/p ratio, normally consolidated soil, undrained shear strength, effective shear strength, theoretical equation. Abstrak Dua persamaan teoritis dikembangkan untuk menghitung rasio kuat geser tak teralirkan dengan tegangan efektif vertikal (rasio (su/sv’)) untuk tanah kohesif jenuh terkonsolidasi normal. Pendekatan tegangan efektif dijadikan dasar dalam pengembangan kedua persamaan teoretis ini. Persamaan teoretis tersebut dikembangkan menghubungkan lintasan tegangan total dan lintasan tegangan efektif. Kenaikan tekanan air pori ekses dikuantifikasi menggunakan parameter tekanan air pori A dan B dari Skempton. Persamaan teoretis dikembangkan untuk dua kondisi tegangan awal: (i) tegangan awal hidrostatik dan (ii) teganan awal Ko (non hidrostatik). Kinerja kedua persamaan teoretis tersebut dibandingkan terhadap data pengukuran lapangan dan pengujian laboratorium yang diperoleh dari literatur. Persamaan teoretis dari studi ini memiliki kinerja yang baik dalam memperhitungan rasio (su/sv’) yang ditunjukkan dengan dekatnya hasil perhitungan menggunakan persamaan teoretis dan hasil pengukuran lapangan maupun pengujan laboratorium. Dengan persamaan teoretis tersebut, nilai rasio (su/sv’) yang biasa digunakan dalam rekayasa praktis bisa dijelaskan secara mekanika tanah. Kata-kata Kunci: Tanah kohesif jenuh, rasio c/p, tanah terkonsolidasi normal, kuat geser tak teralirkan, kuat geser efektif, persamaan teoretis.  

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 32 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember Vol 31 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020) Vol 27 No 2 (2020) Vol 27 No 1 (2020) Vol 27, No 1 (2020) Vol 26, No 3 (2019) Vol 26 No 3 (2019) Vol 26, No 2 (2019) Vol 26 No 2 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26 No 1 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 25 No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25 No 2 (2018) Vol 25, No 2 (2018) Vol 25 No 1 (2018) Vol 25, No 1 (2018) Vol 24 No 3 (2017) Vol 24, No 3 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24 No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24, No 1 (2017) Vol 24 No 1 (2017) Vol 23, No 3 (2016) Vol 23 No 3 (2016) Vol 23 No 2 (2016) Vol 23, No 2 (2016) Vol 23, No 1 (2016) Vol 23 No 1 (2016) Vol 22 No 3 (2015) Vol 22, No 3 (2015) Vol 22, No 2 (2015) Vol 22 No 2 (2015) Vol 22 No 1 (2015) Vol 22, No 1 (2015) Vol 21 No 3 (2014) Vol 21, No 3 (2014) Vol 21, No 2 (2014) Vol 21 No 2 (2014) Vol 21 No 1 (2014) Vol 21, No 1 (2014) Vol 20 No 3 (2013) Vol 20, No 3 (2013) Vol 20, No 2 (2013) Vol 20 No 2 (2013) Vol 20 No 1 (2013) Vol 20, No 1 (2013) Vol 19, No 3 (2012) Vol 19 No 3 (2012) Vol 19 No 2 (2012) Vol 19, No 2 (2012) Vol 19, No 1 (2012) Vol 19 No 1 (2012) Vol 18, No 3 (2011) Vol 18 No 3 (2011) Vol 18 No 2 (2011) Vol 18, No 2 (2011) Vol 18 No 1 (2011) Vol 18, No 1 (2011) Vol 17, No 3 (2010) Vol 17 No 3 (2010) Vol 17 No 2 (2010) Vol 17, No 2 (2010) Vol 17, No 1 (2010) Vol 17 No 1 (2010) Vol 16 No 3 (2009) Vol 16, No 3 (2009) Vol 16, No 2 (2009) Vol 16 No 2 (2009) Vol 16 No 1 (2009) Vol 16, No 1 (2009) Vol 15, No 3 (2008) Vol 15 No 3 (2008) Vol 15, No 2 (2008) Vol 15 No 2 (2008) Vol 15, No 1 (2008) Vol 15 No 1 (2008) Vol 14 No 4 (2007) Vol 14, No 4 (2007) Vol 14, No 3 (2007) Vol 14 No 3 (2007) Vol 14 No 2 (2007) Vol 14, No 2 (2007) Vol 14, No 1 (2007) Vol 14 No 1 (2007) Vol 13 No 4 (2006) Vol 13, No 4 (2006) Vol 13 No 3 (2006) Vol 13, No 3 (2006) Vol 13, No 2 (2006) Vol 13 No 2 (2006) Vol 13, No 1 (2006) Vol 13 No 1 (2006) Vol 12 No 4 (2005) Vol 12, No 4 (2005) Vol 12, No 3 (2005) Vol 12 No 3 (2005) Vol 12 No 2 (2005) Vol 12, No 2 (2005) Vol 12 No 1 (2005) Vol 12, No 1 (2005) Vol 11, No 4 (2004) Vol 11 No 4 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 2 (2004) Vol 11, No 2 (2004) Vol 11 No 1 (2004) Vol 11, No 1 (2004) Vol 10, No 4 (2003) Vol 10 No 4 (2003) Vol 10, No 3 (2003) Vol 10 No 3 (2003) Vol 10 No 2 (2003) Vol 10, No 2 (2003) Vol 10 No 1 (2003) Vol 10, No 1 (2003) More Issue