cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Volume 16. No. 1. Juli 2016" : 40 Documents clear
Figurative Language In The Song Lyric Of Green Day’s Album Entitled “Warning” I Wayan Juliadi Sastra; I Gede Putu Sudana; Sang Ayu Isnu Maharani
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.534 KB)

Abstract

Studi ini difokuskan kepada aspek semantik dari lirik-lirik lagu di album Warning dari band Green Day. Tujuan dari studi ini dibagi menjadi dua.Pertama, studi inii bertujuan untuk mengidentifikasi fitur-fitur figuratif diantaranya personifikasi, hiperbola, simile, dan ironi yang ditemukan pada lirik-lirik lagu di album Warning dari band Green Day. Kedua, studi ini bertujuan untuk menjelaskan makna kata dari fitur-fitur figuratif, diantaranya personifikasi, hiperbola, simile, dan ironi yang digunakan di dalam lirik-lirik lagu tersebut. Metode yang digunakan untuk studi ini menganalisis secara kualitatif berdasarkan teori figuratif dari Knickerbocker dan Renier(1963) dan teori makna kata dari Geoffrey Leech(1979). Hasil analisis dalam teori ini menunjukkan bahwa lirik-lirik lagu dalam album Warning mengandung fitur-fitur figuratif diantaranya personifikasi, hiperbola, simile, dan ironi. Makna kata diantaranya konseptual dan konotatif, dipresentasikan di dalam fitur-fitur figuratif tersebut. Fitur-fitur figuratif dan makna kata tersebut digunakan oleh penulis lagu dengan tujuan untuk menghibur endengar dari lagu-lagu tersebut.
The Violation of Politeness Maxims by the Characters in the Movie White House Down Gusti Ayu Oka Cahya Dewi
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.254 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini, penulis menganalisa penyimpangan maksim kesopanan dalam percakapan antar karakter di film berjudul “White House Down”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian dari maksim kesopanan yang menyimpang dan untuk menjelaskan alasan terjadinya penyimpangan tersebut. Penulis mengumpulkan data dari ujaran para karakter di film “White House Down”, kemudian mengklasifikasikan penyimpangan maksim ke setiap maksim kesopanan yang dikemukakan oleh Leech (1983) dan teori pengaruh penggunaan maksim kesopanan yang dikemukakan oleh Holmes (2008). Dari analisis tersebut, penulis menemukan enam jenis maksim kesopanan yang menyimpang dari tiap ujaran yang diujarkan oleh para karakter. Jenis maksim kesopanan yang dimaksud seperti: “Tact Maxim”, “Generosity Maxim”, “Approbation Maxim”, “Modesty Maxim”, “Agreement Maxim”, dan “Sympathy Maxim”. Setelah mengklasifikasikan jenis maksim kesopanan yang menyimpang kemudian menjelaskan pengaruh penyimpangan yang dilakukan oleh para karakter. Pengaruh yang sering muncul di dalam data adalah karena perbedaan status.
Ekuivalensi Leksikal Dan Analisis Komponen Makna Penerjemahan Alat-Alat Doraemon Pada Manga Daich?hen Doraemon Karya Fujiko F Fujio Olivia Emeralda Gianina Tumewu; Maria Gorethy Nie Nie; I Gede Oeinada
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.398 KB)

Abstract

This research is aimed to find out the lexical equivalence and whether meaning shift occurred or not in the Doraemon tools translation in volume 1-8 of Daich?hen Doraemon comics by Fujiko F Fujio and its translation in Indonesian by Hiromi Amadio Prabowo. The data were analyzed using qualitative analysis method. This research used the theory of lexical equivalence by Larson (1984) and the theory of componential analysis by Bell (1993). There are 100 name of Doraemon tools were found in these comics. Finding lexical equivalents in special problems are mostly found with 48 datas (48%) and lexical equivalents when concepts are shared with 44 datas (44%), the least is lexical equivalents when concepts are unknown with only 8 datas (8%). There were 58 datas (58%) where shift meaning occurred and 42 datas (42%) where shift meaning did not occurred. In conclusion, translator did a lot of adjustments in translation based on comic images, tools functions and target language so that the readers can easily understand the meanings.
Tinggalan Tradisi Megalitik Di Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Kadek Wisnu Saputra; I Wayan Ardika; Zuraidah .
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.428 KB)

Abstract

Bali is one island in Indonesia that holds a lot of evidence remains megalitik.Salah tradition of the evidence of the megalithic tradition in Bali is found in the village of Keramas, Blahbatuh, Gianyar. The objects are mostly stored in the form of several temples except the remains of a sarcophagus that is now stored in the Institute for Preservation of Cultural Heritage (BPCB) Bali, NTB, NTT. The first researct ini Keramas village was did by the survey team of the Archeological Research center and National Heritage Jakarta on 25 March 1976 led by Ismanto Kosasih, SA. The team initially examined the sarcophagus was found by villagers shampooing when making foundation Keramas village hall in 1975.research has the objective to determine the type, function and meaning of the remains of the megalithic tradition in the village of Keramas, Blahbatuh, Gianyar. The theory used in this research is the theory of structural functionalism and theory of semiotics. The method used in this study, the data collection phase is done by observation, interview and literature study, then the second stage of data processing by analyzing data using morphological analysis techniques, stylistic analysis and comparative analysis. From the analysis it can be concluded that the remains of the megalithic tradition in Keramas village is divided into several types, including simple statues, animal statues, statues patterned megalithic stone mortar, sarcophagus and menhirs. Function remains of the megalithic tradition in the village of Keramas as media homage to the ancestors is shown in statues simple Besakih, the statue of Lord-goddess in the temple Sekah, statues patterned megalithic in Pura Pasek Ngukuhin and sarcophagus found in the village of Keramas but the sarcophagus is profane or no longer functioned. Megalithic remains at Keramas village which has a function as a symbol of fertility, among others, stone mortars in Sedaan Purwa, Arca animals Bawi Siati and menhirs in Besakih is a symbol of fertility and media worship of the Goddess of Earth and Gods Wisnu.Tinggalan megalithic tradition in the village of Keramas has meaning fertility and religious significance.
The Analysis Of Figurative Meaning Of The Lyrics The House Of Wolves And Sleepwalking By Bring Me The Horizon Band I Nyoman Aditya Sastra Wibawa
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.351 KB)

Abstract

In general, symbols are the richest and at the same time also the most difficult poetical figures. A complex natural symbolism runs through the poem, used by the poet to present complex psychological truths in an essay. This symbolism has been differently interpreted by different critics. This study which is concerned with the symbolic meaning found in the lyrics in Bring Me the Horizon album Sempiternal is aimed to show hidden meanings through his simple words and to fulfill our inquiries of what exactly the symbolic meanings on this poem by interpreting those words supported by his background and how it is constructed in the poem. The data were taken from lyrics written by Bring Me the Horizon (2013), sempiternal. The lyrics itself was taken from the album written by Bring Me the Horizonentitled Sempiternal.Thedocumentary method was used to collect data, The data were analyzed through reading, classifying, collecting and including extent information about the poet. In analyzing data, qualitative and descriptive methods were applied. In this study, the main theory applied is the theory proposed by Knickerbocker (1963:368) while others are supporting theories. The results of the study show that the use of symbol such as through intrinsic approach and figurative language to make a lyricmore beautiful and to express the poet's imagination and ideas indirectly. Through the use of symbols the poet can be considered successful in making the lyric as an effective media to attain both the entertaining and teaching purposes.
Prasasti Bengkala Sebuah Kajian Epigrafi Ni Luh Putu Dila Apsari; I.G.N. Tara Wiguna; Zuraidah .
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.996 KB)

Abstract

Bengkala Inscription is one of the inscriptions which is located in Pekraman Village of Bengkala, Kubutambahan District, Buleleng Regency. The inscription was issued in 1103 Saka (1181 AD) by Paduka Haji Jayapangus Arkajacihna, one of the Ancient Balinese King, and his two empress, namely Parameswari Indujaketana and Mahadewi Sasangkajacihna. This research aims to understand various aspects of Bengkala Inscription, such as its language and its social instituition described there. Data were collected from observation and literature study. The data were analyzed using morphology and qualitative analysis, and various theories, such as structuralism, structural functionalism, and bureaucracy theory. Based on the analysis of palaeography and language aspects, Bengkala inscription used Ancient Javanese letter and Ancient Javanese language for most of its content, similar to other inscriptions issued between 11th-12th Century. The spelling of Bengkala Inscription were used commonly in the previous period. The type of affixation used in the inscription are para-, pari-, pa-, a-/ma-, ka-, di-, sa (prefix), -in-, -um- (infix), -an, --an, -?n, -nya (suffix), pa- + -an, ma- + -an, ka- + -an, pa- + -nya (circumfix). In the social institution mentioned in Bengkala inscription, there was government bureaucracy institution and the highest of its hierarchy owned by king. Economy institution in Bengkala inscription could be seen through the mentions of market trade system and the existence of tax levy and tax relief. Regarding to religion institution, there were two religions, developed in the past period, namely Siwa and Buddha, which could be seen through the mentions of their religious title.
Directive Illocutionary Acts Performed On Alex’s Dialogue In Movie Madagascar 3: Europe’s Most Wanted I Gusti Bagus Aristra Vaundra
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.965 KB)

Abstract

Penelitian ini diutamakan pada studi pragmatik yang dimuat lebih detail dalam lingkup tindak tutur dan difokuskan pada tindak ilokusi bersifat direktif yang merupakan bagian dari tindak tutur. Penelitian ini berjudul “Directive Illocutionary Acts Performed on Alex’s dialogue in Movie Madagascar 3: Europe’s Most Wanted”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi makna yang bersifat direktif dari tindak ilokusi yang ditemukan dalam film Madagascar 3: Europe’s Most Wanted dan menjelaskan konteks situasi yang mendukung tindak ilokusi bersifat direktif dialog Alex dalam film Madagascar 3: Europe’s Most Wanted. Data penelitian ini diambil dari sebuah film animasi berjudul Madagascar 3: Europe’s Most Wanted yang merupakan film komedi 3D. Dalam penelitian ini dua teori yang digunakan, pertama teori oleh Searle (1969) adalah taksonomi tindak ilokusi yaitu: asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Kemudian yang kedua teori mengenai konteks situasi untuk mendukung analisis dengan kosep konteks situasi oleh Halliday (1985). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) makna implicit pada tindak ilokusi direktif yang dibentuk oleh kalimat penjelas, kalimat perintah dan kalimat tanya. Kemudian, (2) konteks situasi sangatlah berkaitan dengan tindak tutur, konteks situasi yang mendukung munculnya tindak ilokusi direktif adalah; field (medan), tenor (pelaku) dan mode (sarana).
Sindrom Stockholm Tokoh Cerita Dalam Roman Anak Perawan Di Sarang Penyamun: Analisis Psikologi Sastra Taufik Akhsan; I Ketut Sudewa; I G.A.A. Mas Triadnyani
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.067 KB)

Abstract

The main presumption that used as basis of this research was the stockholm syndrome on Sayu. Concerning stockholm syndrome was a psychological phenomenon, therefore this research used two theories, which is structural theory and psychology litterature theory. The result of this reasearch concluded that Sayu’s behavior shows the individual dan situational characteristics of stockholm syndrome. The existence of stockholm syndrome in this work extraordinarily harmonize the entire plot element of Anak Perawan di Sarang Penyamun as one solid litterature work.
Semiotic Study In Minion Memes Ni Putu Dentisna Krisnayanti; I Nyoman Aryawibawa; Yana Qomariana
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.559 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa makna dan juga fungsi dari beberapa popular minion memes yang terdapat pada despicablememinions.org dalam bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan dua teori semiotik untuk menjawab dua pokok permasalahan. Adapun teori yang digunakan adalah teori dari Saussure (1983) mengenai signifier (tanda) dan signified (pertanda) serta teori dari Chandler (2001) mengenai fungsi dari tanda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan fungsi dan makna dalam memes diakibatkan karena adanya perbedaan tanda dan pertanda dalam karakter dan juga ungkapan yang digunakan pada setiap post. Bahwa setiap karakter memiliki makna dan fungsinya masing-masing apabila dipadukan dengan ungkapan yang tertulis pada meme tersebut.
Illocutionary Acts of Conversation Between Man and Zombie in Movie “Warm Bodies” Chresensia Natalia Br Ginting; Made Budiarsa; I Gede Putu Sudana
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.452 KB)

Abstract

Didalam penelitian ini, penulis menganalisa Ilokusi yang terdapat didalam ucapan kalimat di karakter zombie di film yang berjudul “Warm Bodies.” Penulis mengumpulkan data dari teks berbahasa inggris dalam film “Warm Bodies”, kemudian mengklasifikasikan ilokusi dan, konteks situasi  berdasarkan ilmu teori klasifikasi ilokusi yang dikemukakan oleh Searle (1976), dan teori konteks situasi yang dikemukan oleh Hymes (1972) untuk menemukan pengaruhnya terhadap kalimat ucapan tersebut. Untuk tetap fokus dalam penelitian, penulis membuat batasan batasan untuk menganalisis kalimat ucapan yang terdapat diantara zombie dan manusia. Dari analisis tersebut, penulis menemukan lima kalsifikasi dari Ilokusi yang terdapat dalam pecakapan antara zombie dan manusia dalam film “Warm Bodies” yaitu Assertive (keluhan, pernyataan, informasi, bantahan, kritik, deskripsi), Directives (nasehat, perintah, permohonan, peringatan, paksaan, permintaan, undangan), Commisive (janji, tawaran), Expressive (pernyataan maaf, pernyataan terima kasih, pujian), Declarative (penamaan). Setelah menemukan klasifikasi dari ilokusi, kalimat ucapaan tersebut dianalisi dibawah konteks situasi. Semua bagian konteks yang telah disingkat menjadi SPEAKING mempengaruhi kalimat perbuatan tersebut.

Page 1 of 4 | Total Record : 40


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 4 (2024) Vol 28 No 3 (2024) Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue