cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 1,581 Documents
THE USE OF PIDGINIZED ENGLISH BY VENDORS IN SEMINYAK BEACH KUTA BALI Ida Ayu Chandra Purnama Sari M
Humanis Volume 4. No. 2. Agustus 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.794 KB)

Abstract

Adapun judul dari penelitian ini adalah The Use of Pidginized English by Vendors in Seminyak Beach Kuta Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyederhanaan bahasa Inggris yang terjadi di pantai Seminyak Kuta Bali. Disamping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bahasa pijin yang digunakan oleh pedagang acung di pantai Seminyak. Penelitian ini didasari atas teori sosiolinguistik, dan topic yang didiskusikan berdasarkan teori dari Wardhaugh (1986), Hudson (1980), Holmes (1992), Quirk and Greenbaum (1973) dan Todd (1984). Penelitian ini menggunakan metode observasi dan menggunakan kuisioner, perekaman data dan membuat catatan kecil sebagai cara untuk pengambilan data di pantai Seminyak. Data yang telah ada kemudian dianalisa dengan menggunakan teori yang ada. Berdasarkan hasil analisa, telah ditemukan bahwa ada beberapa penyederhanaan dari segi grammar dan leksikal. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor ekonomi, pendidikan dan sosial berpengaruh pada penggunaan bahasa pijin di pantai Seminyak.
INDONESIAN – ENGLISH CODE SWITCHING BY THE COMICS IN STAND–UP COMEDY SHOW ON METRO TV Putu Devi Rosalina
Humanis Volume 7. No. 3. Juni 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.601 KB)

Abstract

Fenomena alih kode yang telah lama menarik perhatian para peneliti, ternyata tidak hanya terjadi di situasi umum, tetapi juga untuk hal yang spesifik, seperti untuk hiburan, baik lisan maupun tulisan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tipe, fungsi percakapan dan efek humor dari menggunakan alih kode. Sumber data berupa lelucon yang diujarkan secara lisan oleh para comic ketika mereka tampil di acara Stand-up Comedy Show Edisi Akhir Tahun 2011 di Metro TV. Data tersebut dikumpulkan dengan metode dokumentasi audio visual, dengan mengunduhnya dari Youtube dan ditranskripsi. Data yang valid kemudian dianalisis secara kualitatif dan melalui analisis percakapan.Teori-teori yang diterapkan antara lain: Romaine (1995), Gumperz (1982) dan Raskin (1985). Hasil dan pembahasan menunjukan bahwa para comic cenderung sering beralih kode dengan bahasa Inggris, dengan merujuk bahwa semua tipe dan fungsi percakapan ditemukan. Tipe intra-sentential dan fungsi percakapan personalization versus objectivization adalah yang paling sering muncul. Walaupun demikian, ada beberapa data yang tidak tergolong fungsi percakapan, seperti kata-kata dalam hal teknologi dan penyiaran televisi. Secara keseluruhan,artikel ini mengungkap bahwa dengan melakukan alih kode tidak akan menyebabkan kesalah-pahaman, namun bahkan sangat diandalkan untuk menciptakan humor dan menarik perhatian penonton. Alih kode seakan menjadi variasi tersendiri untuk menyampaikan lelucon.
SEMIOTIC ANALYSIS OF “THE CONJURING” MOVIE POSTER ADVERTISEMENT Ni Luh Putu Juliantari
Humanis Volume 9. No. 3. Desember 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.56 KB)

Abstract

Jurnal ini difokuskan pada analisis tanda, baik tanda-tanda verbal maupun visualyang diemukan dalam beberapa iklan poster film yang berjudul “The Conjuring”.Analisis ini juga bertujuan untuk mengetahui makna yang ditimbulkan oleh tanda-tandasemiotic dalam iklan poster tersebut. Data dalam analisis ini diambil dari tiga poster“The Conjuring” yang ditemukan di sebuah situs internet yaitu bersumber darihttp/moviepostercollectors.com. Jurnal ini dianalisis mengunakan beberapa teori, yaituteori mengenai tanda yang diungkapkan oleh Saussure (1974), dan juga menggunakanbeberapa teori pendukung seperti teori Verbal and Visual Aspect yang dikemukakan olehDyer (1986) yang digunakan untuk menganalisis tanda-tanda verbal dan visual posterdalam jurnal ini,. Theory of Colour Term yang dibuat oleh Wierzbicka (1996) jugadigunakan untuk menganalisis makna yang trekandung dalam warna-warna yang munculdi dalam iklan poster. Jurnal ini membahas tanda-tanda verbal yang ditemukan dalamposter yang trdiri dari: judul, sub judul, font size, situs internet, pembuat film, logoinstitusi dan tanggal dirilisnya film. Dan tanda-tanda visual dianalisis dalam bentuk:gambar, warna, posisi, dan latar belakang dari poster tersebut. Tanda-tanda verbal danvisual didalam jurnal ini menunjukan jenis film yang dianalisis, yaitu mengnenai filmhorror dan situasi yang buruk yang terjadi di dalam cerita film tersebut beberapa tahunyang lalu.
LEXICAL EQUIVALENCE OF CULTURAL TERMS WHEN CONCEPTS ARE SHARED OR UNKNOWN IN TRANSLATION Luciana Edita Karlina Parasati K. A.
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.046 KB)

Abstract

Istilah-istilah budaya yang ditemukan di dalam novel Mirah dari Banda diambil dari kebudayaan Maluku dan Jawa. Dua kebudayaan itu banyak diceritakan di dalam novel tersebut. Dua permasalahan mengenai penerjemahan bahasa budaya yang diangkat di dalam studi ini, yaitu: (1) Kategori istilah budaya, dan (2) teknik yang dipakai untuk menemukan kesetaraan leksikal pada istilah-istilah budaya tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk menemukan kategori istilah budaya serta untuk menganalisa dan mendeskripsikan teknik yang digunakan untuk mendapatkan kesetaraan leksikal dari istilah-istilah budaya.Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskripti fkualitatif, yang dilakukan dengan cara mencari tahu tentang kategori istilah budaya serta dengan menganalisa dan mendeskripsikan teknik yang dipakai untuk mendapatkan kesetaraan leksikal. Metode ini disertai juga dengan metode kepustakaan yang melingkupi teknik membaca dan mencatat.Terdapat 179 istilah budaya di dalam novel yang dibagi ke dalam lima kategori, yaitu: 34 istilah budaya yang berhubungan dengan alam (19%), 71 istilah budaya yang berhubungan dengan benda-benda hasil kebudayaan (39,7%), 38 istilah budaya yang berhubungan dengan kehidupan sosial (21,2%), 16 istilah budaya yang berhubungan dengan organisasi sosial-politik dan administrasi (9%), dan 20 istilah budaya yang berhubungan dengan kebiasaan manusia (11,1%). Kemudian terdapat 148 istilah budaya yang diterjemahkan kedalam novel berbahasa Inggris yang berjudul Mirah of Banda. Dua macam teknik dipakai untuk menemukan kesetaraan leksikal istilah budaya, yaitu: (1) 114 istilah budaya menggunakan teknik kemiripan konsep dalam kesetaraan leksikal (77,1%), dan (2) 34 istilah budaya menggunakan teknik perbedaan konsep dalam kesetaraan leksikal (22,9%)
THE USE OF SWEAR WORDS IN THE MOVIE SCRIPT “SOUTH PARK BIGGER, LONGER, AND UNCUT” Abdi Resda Wiyanti Putu
Humanis Volume 13. No.1. Oktober 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.626 KB)

Abstract

Masyarakat beranggapan kata-kata umpatan adalah kata-kata kotor yang tidak pantas untuk digunakan dalam percakapan. Namun belakangan ini, penggunaan kata-kata umpatan sudah mulai bisa diterima dalam masyarakat kita. Bahkan kata-kata ini telah banyak digunakan dalam media seperti televisi, film, dan lirik lagu. Menurut Hughes (1998: 208) mengatakan bahwa kata-kata umpatan diklasifikasikan ke dalam enam kategori. Penulis juga menggunakan teori Searle, dan Andersson sebagai acuan dalam menganalisis fungsi dari kata-kata umpatan, dan motif megumpat. Data dari penelitian ini diambil dari naskah film yang berjudul “South Park Bigger Longer and Uncut”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasikan tipe kata-kata umpatan, fungsi, dan motif dari kata-kata umpatan yang diutarakan oleh karakter dalam film. Penulis menemukan bahwa ada empat tipe kata-kata umpatan yang ditemukan dalam naskah film, dimana tipe general term memiliki frekuensi penggunaan paling besar yang digunakan oleh karakter, dan juga ada empat fungsi ucapan berdasarkan teori Searle yaitu expressives, directives, commisives, dan representatives. Berdasarkan fungsi ucapan tersebut, ditemukan juga bahwa psychological dan linguistic motives adalah motif ang paling sering digunakan oleh karakter dalam film saat mengumpat.
SEMIOTIC ANALYSIS OF CHARACTER’S MOTIONS IN MARVEL COMIC’S IRON MAN 3 PRELUDE – IRON MAN EXTREMIS Made Widya Wibawa
Humanis Volume 14. No.3. Maret 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.06 KB)

Abstract

Judul studi ini adalah Semiotic Analysis of Character’s Motions in Marvel’s Comic Iron Man 3 Prelude – Iron Man Extremis. Studi ini membahas tentang arti dari masing-masing gerak karakter dalam komik dan hubungannya dengan perangkat tekstual dalam penciptaan suatu kejadian di dalam komik. Data yang digunakan adalah gambar dalam sebuah komik Marvel berjudul Iron Man 3 Prelude – Iron Man Extremis (2013) yang dikarang oleh Chistos Gage, Will Corona Pilgrim, Ramon Rosanas, dan Steve Kurth. Teori yang digunakan adalah teori dari Ferdinand de Saussure tentang Semiotics untuk menganalisis signifier (petanda) dan signified (penanda)dari gerakan karakter, dan teori milik Scott McCloud untuk menganalisis hubungan antara gerakan karakter dan perangkat tekstual dalam pembuatan suatu kejadian dalam komik. Hasil studi menunjukkan bahwa gerakan karakter dalam komik yang memiliki petanda dan penanda memang terlihat seperti gerakan manusia dalam kehidupan nyata sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Disamping itu, perangkat tekstual seperti balon pidato dan efek suara dapat memperjelas ide yang ingin disampaikan oleh gerakan karakter dalam penggambaran suatu kejadian.
COMPARISON BETWEEN FIGURATIVE LANGUAGE AND MEANING IN ROBERT BURNS’S “MY LOVE IS LIKE A RED RED ROSE”AND ADRIAN HENDRY’S“LOVE IS” Wayan Gede Mahadi
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.139 KB)

Abstract

Jurnal ini berjudul " Comparison Between Figurative Language and Meaning in Robert Burns’s “My Love Is Like A Red Red Rose”and Adrian Hendry’s "Love is”. Jurnal ini difokuskan untuk menemukan dan mengidentifikasi jenis gaya bahasa atau majasdan arti  yang dipakai dalan puisi yang berjudul “My Love is Like a Red Red Rose” dan “Love is” Majas adalah gaya bahasa dalam tulisan yang dipakai yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang. Majas juga untuk memperoleh efek-efek; sebuah kesan imajinatif bagi pendengarnya Data diambil dari puisi yang berjudul“My Love is Like a Red Red Rose” yang ditulis oleh Robert Burns pada tahun 1794 dan puisi kedua yang berjudul “Love is” yang ditulis oleh Adrian Henri yang ditulis pada 1968. Proses dalam mengumpulkan data adalah dengan membaca puisi dengan seksama, mendata jenis majas yang ditemukan dalam puisi,terakhirmencari makna dan membandingkan setiap majas yang ditemukan dalam puisi tersebut
Visual And Verbal Communication In Michael Jackson’s Video Clip Entitled “Black Or White” Dewa Ayu Dian Astawa Putri; I G.A. Gede Sosiowati; I Made Winaya
Humanis Volume 17. No. 2. Nopember 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.131 KB)

Abstract

Skripsi dengan judul Visual and Verbal Communication in Michael Jackson’s Video Clip Entitled “Black or White”. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kegunaan dari komunikasi visual dan verbal dan juga untuk mecari hubungan antara elemen visual dan verbal dengan arti dari lagu di video clip Michael Jackson. Dalam mengumpulkan data, skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Dalam mengumpulkan data ada tiga langkah yang digunakan, yaitu pertama, memilih data dengan baik, kedua menemukan sign dan mengklasifikasikan data berdasarkan tipenya and terakhir pesan yang disampaikan di dalam data ditemukan. Dalam menganalisis data digunakan teori visual communication oleh Dyer (1993), teori verbal representation oleh Dyer dalam bukunya yang berjudul Advertising as Communication dan teori meaning oleh Leech (1974). Hasil dari analisis menunjukan kegunaan dari verbal and visual communication elements di musik video clip tergantung pada konten dari musik video clip itu sendiri. video clip yang mempunyari cerita atau pesan tersembunyi lebih banyak menggunakan visual and verbal communication daripada video clip yang tidak mempunyai pesan moral. Dengan mematuhi peran dari peran dari visual communication elements di dalam video clip, ditemukan hubungan antara visual sign dan verbal representation di dalam video clip. Arti dari lirik lagu juga berperan penting untuk mendukung dalam menemukan pesan yang tersimpan di dalam lagu.
Kohesi dan Koherensi Paragraf pada Teks Berita Tribun News dalam Jaringan (Daring) Aisah .; I G.N.K. Putrayasa
Humanis Vol 20 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.213 KB)

Abstract

This research entitled “cohesion and coherence Tribun’s news text in network”. Cohesion lexical stuffs, cohesion grammatical stuffs, and the connection in Tribun news text May-July editions will be the problems of studied. Basd on that problem of study, this research aim to describe cohesion and grammatical lexical toolsof the news text, also explain the connection of meaning or coherence in Tribun’s news text May-July 2016 editions. The approach that used in this research is descriptive qualitative, and the data source is text news of Tribun News May-July 2016 edition. This research used random system , so not all the news that published on May-July 2016 will be analyzed. The data that will be analyzed consists of nine news text. The technique that used in collecting data are listenand note. The data analysis in this research used agih method with the base technique for the exact element. Method of presenting the results of the analysis using formal and informal methods. Based on the research, it was proove some: (1) the use grammatical cohesion including reference, substitution, elipsis, and conjuction; (2) the use lexical cohesion including synonim, antonym, repetition, collocation, and equivalence; (3) the use of coherency or meaning relation including cause and effect, means of result, background conclusion, alllowance result, terms result, and comparations connection. In conclusion, the most cohesiveness that appeared the best is, grammatical reference cohesion, while cause and effect is the meaning connection that dominate in the Tribun’s text news May-July 2016 editions.
Conceptual Metaphor In Novel Life Of Pi Putu Aldi Krisna Arsana; I Wayan Suardhana; Putu Lirishati Soetama
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.542 KB)

Abstract

Metaphor sangat mudah ditemukan di percakapan sehari hari. Banyak orang menggunakan metaphor untuk memberikan kata kata yang indah dalam karya tulisnya. Selain daripada itu, metaphor digunakan untuk menjelaskan atau mengartikan suatu yang abstrak dan susah untuk dijelaskan dengan membandingkan ke suatu hal yang berbeda. Ini disebut juga conceptual metaphor. penelitian ini menggunakan theori yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson (1980) dan metode untuk mengidentifikasi metaphor yang dikemukakan oleh Steen (2007) hasil daripada penelitian ini berupa tipe tipe conceptual metaphor dalam bentuk phrasa dan penyusunan daripada metaphor dalam bentuk phrasa.

Page 10 of 159 | Total Record : 1581


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 4 (2024) Vol 28 No 3 (2024) Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue