Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

APPLYING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) STRATEGY TO IMPROVE SIMPLE PAST TENSE OF THE NINTH GRADE STUDENTS OF MTS. AL-KHAIRAAT TONDO Winaya, I Made; Hente, Muh. Asri; Waris, Abdul
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jom.v1i1.1216

Abstract

ABSTRACTThe students of MTs. Al-Khairaat Tondo had a problem in simple past tense; namely, they had low understanding in simple past tense. This research aims at finding out whether applying Contextual Teaching and Learning (CTL) Strategy is effective to improve the understanding of ninth grade students of MTs. Al-Khairaat Tondo in simple past tense. This is a quasi-experimental research design. Its sample was 18 for grade IXB and 20 for grade IXC which were selected randomly. Its data is collected through a test (pre-test and post-test). Pre-test was conducted to know the students’ prior knowledge before treatment, while the post-test was conducted to measure their understanding after treatment. These data were analyzed statistically. The result of this research indicates that the t-counted was 0,45. The researcher found that the t-table was 0,329 by applying 0,05 level of significance and 36 degrees of freedom. T-counted value was higher than t-table value. It means the research hypothesis is accepted. In other words, applying Contextual Teaching and Learning Strategy can improve students’ understanding in simple past tense.Key terms: Applying. Contextual Teaching and Learning (CTL) Strategy. Simple Past Tense.
The Psychological Analysis of Jamie Sullivan’s Behaviors in Nicholas Sparks’ Novel “A Walk to Remember” Nezia Priscila Bulan; Ni Ketut Alit Ida Setianingsih; I Made Winaya
Humanis Vol 23 No 4 (2019)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.938 KB) | DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i04.p03

Abstract

The title of this undergraduate thesis is The Psychological Analysis of Jamie Sullivan’s Behaviours in Nicholas Sparks Novel “A Walk to Remember”. The discussion of this study focused on psychoanalysis of the behavior of the main character Jamie Sullivan and the most dominant psychoanalysis concepts of the main character based on Freud's personality theory. Documentation method was applied to collecting the data of this study, which were analysed using descriptive qualitative method; then the result of analysis was presented in the form of sentences using informal method. The result of this study shows that Jamie’s dominant personality in Freud's tripartite personality theory is Superego as she behaves according to the civilized manner. Jamie tends to help others. She makes decisions based on morals and judgments about what is right and what is wrong, and her decisions are based more on moral values.
The Analysis of Plot in Stevenson’s Treasure Island Dewa Ayu Putu Dian Ananda Putri; I Made Winaya
Humanis Vol 21 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.262 KB)

Abstract

Judul dari penelitian ini adalah menganalisa plot di novel Treasure Island oleh Robert Louise Stevenson. Tujuan penelitian ini adalah menemukan struktur plot, elemen plot, dan tipe plot dalam novel Treasure Island. Analisa plot ini menerapkan teori yang diusulkan oleh Barnett Sylvan dalam bukunya yang berjudul Sebuah Panduan Singkat untuk Menulis tentang Sastra (1890) sebagai teori utama. William Kenney dalam bukunya berjudul Bagaimana Analisis Fiksi (1966) dan teori pendukung Dr. Henry Guntur Taringan dalam bukunya yang berjudul Prinsip - Prinsip Dasar Sastra (1948), yang relevan dengan topik ini. Data diambil melalui penelitian kepustakaan, dan dianalisis berdasarkan batas diskusi. Hasil penelitian menunjukkan struktur, unsur dan jenis plot dalam novel. Struktur plot di novel Treasure Island oleh Robert Louise Stevenson terdiri dari permulaan masalah, peningkatan masalah 1, penurunan masalah 1, puncak masalah / klimaks 1, peningkatan masalah 2, penurunan masalah 2, puncak masalah / klimaks 2 dan akhir masalah. Unsur-unsur plot yang teridentifikasi dalam novel ini mencakup keberagaman, kejutan, rintangan, plot dan kesatuan, subplot, plot sebagai kesatuan, dan plot sebagai ekspresi. Jenis plot yang digunakan dalam novel ini adalah plot Lucky milik plot Action, plot Actor milik plot Maturing dan plot Thinking milik Education dan Revelation Plot.
Visual And Verbal Communication In Michael Jackson’s Video Clip Entitled “Black Or White” Dewa Ayu Dian Astawa Putri; I G.A. Gede Sosiowati; I Made Winaya
Humanis Volume 17. No. 2. Nopember 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.131 KB)

Abstract

Skripsi dengan judul Visual and Verbal Communication in Michael Jackson’s Video Clip Entitled “Black or White”. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kegunaan dari komunikasi visual dan verbal dan juga untuk mecari hubungan antara elemen visual dan verbal dengan arti dari lagu di video clip Michael Jackson. Dalam mengumpulkan data, skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Dalam mengumpulkan data ada tiga langkah yang digunakan, yaitu pertama, memilih data dengan baik, kedua menemukan sign dan mengklasifikasikan data berdasarkan tipenya and terakhir pesan yang disampaikan di dalam data ditemukan. Dalam menganalisis data digunakan teori visual communication oleh Dyer (1993), teori verbal representation oleh Dyer dalam bukunya yang berjudul Advertising as Communication dan teori meaning oleh Leech (1974). Hasil dari analisis menunjukan kegunaan dari verbal and visual communication elements di musik video clip tergantung pada konten dari musik video clip itu sendiri. video clip yang mempunyari cerita atau pesan tersembunyi lebih banyak menggunakan visual and verbal communication daripada video clip yang tidak mempunyai pesan moral. Dengan mematuhi peran dari peran dari visual communication elements di dalam video clip, ditemukan hubungan antara visual sign dan verbal representation di dalam video clip. Arti dari lirik lagu juga berperan penting untuk mendukung dalam menemukan pesan yang tersimpan di dalam lagu.
Generic Specific Words Used In English Indonesian Novel Translation Of The Novel Heart Of The Hunter Into Hati Pemburu I Wayan Dona; I Gst Ngurah Parthama; I Made Winaya
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.539 KB)

Abstract

Paper ini berjudul “Penggunaan kata Umum –Khusus Dalam Novel Terjemahan Inggris Heart Of The Hunter ke dalam   Hati Seorang Pemburu”. Penelitian   ini dilakukan karena seiring meningkatnya jumlah novel Berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.   Bahkan, penelitian terhadap penggunana kata umum khusus dalam terjemahan  masih sangat jarang dilakukan. Sehingga hal   ini menjadi sangat menarik untuk diteliti dengan menggunakan novel sebagai bahan penelitian. Paper ini merupakan kajian qualitatitif kepuastaakaan. Data penelitian ini berupa kata- kata, baik berupa kata benda, kata sifat, kata keterangan dan expresi lainnya  yang berhubungan dengan penggunaan kata umum – khusus dalam Novel yang berjudul Heart of the Hunter, karya R.L.Stine tahun 1997, sebagai bahasa sumber dan terjemahnya dalam bahasa Indonesia dengan judul Hati seorang Pemburu, karya B. Sendra Tanuwidjaja tahun 2002. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan teori terjemahan oleh Larson (1998 dan teori komponensial analisis oleh Murphy (2003) guna mengdentifikasi ketermunculan kkata umum – khusus dalam kedua novel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses terjemhan pada novel Heart of the Hunter kedalam Hati Seorang Pemburu mengaplikasikan baik pengunaan kata umum – khusus dan khusus – umum. Terjemahan kata umum ke khusus terjadi pada kelas kata kerja dan kata benda. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kata yang mewakili arti yang ingin disampikan dari bahasa sumber ke bahasa target.   Dalam proses analisa komponensial, semua kata-kata temuan terjemhan dikategorikan dalam proses klasifikasi. Proses klasifikasi ini diketahui setelah semua kata kata yng diterjemahkan dari bahasa sumber ke dalam bahasa target merupakan kata dari klasifikasi yang sama
Derivational Suffix In English With Special Reference To Academic Discourse On Corpus Of Contemporary American English (Coca) I Kadek Nurcahyadi Indrapranata; I Made Winaya; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.502 KB)

Abstract

Imbuhan merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan untuk membentuk kata baru dalam Bahasa inggris. Imbuhan yang digunakan dalam hal ini adalah imbuhan derivatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, fungsi dan makna dari imbuhan derivatif yang ditemukan di “Corpus of Contemporary American English (COCA)” khususnya dalam kategori wacana akademis. Bentuk, fungsi dan makna dari imbuhan derivatif yang ditemukan diklasifikasin berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Plag (2002) dalam bukunya yang berjudul “Word-Formation in English.” Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa ada empat bentuk imbuhan derivatif, yaitu “nominal suffix,” “verbal suffix,” “adjectival suffix” dan “adverbial suffix.” Fungsi dari imbuhan tersebut adalah “class-changing” atau “class-maintaining.” “Connected with,” “area,” “status” dan “quality” adalah beberapa makna dari imbuhan derivatif tersebut.
The Errors In Pronouncing Vowels And Consonants In Reading English Medical Text By The Second Year Students Of Stikes Bali I Dewa Ketut Sidanes; I Made Winaya; Putu Ayu Asty Senja Pratiwi
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.888 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekeliruan "error" dalam mengucapkan huruf vokal dan konsonan; dan menganalisa faktor atau penyebab kekeliruan "error" yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat II Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Bali dalam membaca teks kesehatan berbahasa Inggris. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelitian lapangan dalam bentuk rekaman suara. Data yang terkumpul dianalisis berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Roach dan Richard; dan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik triangulasi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa di tingkat II dari STIKES Bali cenderung melakukan kekeliruan "error" dalam mengucapkan huruf vokal /?/, /?/, /?/, /i:/, /e/ dan /?:/; dan konsonan /?/, /?/ dan /?/. Kekeliruan "error" yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut disebabkan oleh pengaruh dari struktur bahasa ibu mereka. Selain faktor tersebut; faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kekeliruan "error" yang dilakukan adalah kompetensi mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Inggris seperti pengalaman mahasiswa pada struktur lain dalam bahasa Inggris, latar belakang bahasa mahasiswa, dan proses belajar dan / atau materi yang digunakan.
The Analysis of Code Switching Found In the Novel “Critical Eleven” A.A. Tri Anggarukma K D; I Made Winaya
Humanis Vol 23 No 1 (2019)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.868 KB) | DOI: 10.24843/JH.2019.v23.i01.p10

Abstract

This paper is entitled “The Analysis Code Switching Found in The Novel “Critical Eleven”. The aims of this study are to describe the types, function and to the analyse reasons of code switching used by the novelist. The data in this study were taken from all chapters of the novel entitled “Critical Eleven”by Ika Natassa. Firstly, the code switching that occurs in novel were identified and then they were classified and analyzed based on their types, function, and reasons of code switching. The collected data were analyzed using three theories; first the theory by Poplack as the main theory used in this study; this theory was used to analyze the three types of code swtching, they are: Tag Switching, Inter-Sentental Switching, Intra-Sentential Switching. The second theory proposed by Apple and Muyken was used to anlyze the function of code switching. They divided the functions into six categories, which are: Referential Function, Directive Function, Expressive Function, Phatic Function, Metalinguistic Function, Poetic Function. The theory proposed by Grosjean was used to analyze the reason of code switching. There are ten reasons of code switching; they are: To Fill A Linguistic Need For Lexical Item, Set Phrase, Discouse Marker Or Sentence Filler,To Continue Last Language Used (Triggering}, To Qoute Someone, To Emphasize, To Spesify Speaket Addressee, To Qualify Message: Amplify Or Emphasize, To Specify Speaker Involvement, To Mark And Emphasize Group Identity (Solidarity), To Convey Confidentially, Anger, Annoyance, To Exclude Someone From Conversation, To Change Role Of Speaker: Rise Status, Add Authority, Show Expertise.But from the six functions of code switching applied, there are only five functions of code switching found in the novel; they are Referential Function, Expressive Function, Phatic Function, Metalinguistic Function And Poetic Function. And based on the reasons of code switching, there were only seven which were found in the novel”Critical Eleven”; they are To Fill A Linguistic Need For Lexical Item, To Continue The Last Language Used (Triggering), To Quote Someone, Specify Addressee, To Specify Speaker Involvement, To Mark And Emphasize Group Identify (Solidarity) And To Convey Confidentially, Anger, And Annoyance.
FLOUTING MAXIMS IN THE MOVIE FIFTY SHADES OF GREY Ni Wayan Evitayani; I Gusti Ayu Gede Sosiowati; I Made Winaya
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.547 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis maksim yang dilanggar dan untuk mengetahui jenis pelanggaran maksim yang paling banyak terjadi di dalam film berjudul Fifty Shades of Grey.Teori “Flouting Maxims” olehHerbert Paul Grice (Grice1975:49) digunakan untuk mengidentifikasi jenis maksim yang dilanggar. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisa data. Hasil penelitian ini adalah tiga jenis maksim dengan sengaja telah dilanggar dan maksim kuantitas merupakan maksim yang paling banyak dilanggar oleh pemain utama di dalam film.
Language Functions Used by Taxi Drivers in Sanur Beach I Komang Suka Lastara; I Made Winaya
Humanis Vol 20 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.53 KB)

Abstract

Topik yang dibahas dalam makalah ini berkaitan dengan Fungsi Bahasa yang Digunakan oleh Pengemudi Taksi di Pantai Sanur dilihat dari konteks situasi. Topik ini dipilih karena fungsi bahasa yang digunakan oleh supirtaksi di pantai Sanur rutinitas sehari-hari untuk mengangkat penumpang ketempat tujuan. Analisis difokuskan pada dua masalah utama. Apa jenis fungsi bahasa yang digunakan oleh supir taksi di Pantai Sanur, ekspresi apa yang digunakan dalam percakapan sopir taksi di Pantai Sanur ?.Teori utama yang digunakan untuk menganalisa data diambil dari teori Function dalam bahasa Inggris yang diajukan oleh John Blundell (1982). Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif, untuk mengetahui jenis fungsi bahasa. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa jenis fungsi bahasa yang digunakan oleh supir taksi di pantai Sanur, saat pengemudi dan penumpang melakukan percakapan. Temuan tersebut menunjukkan bahwa pengemudi mampu mengekspresikan dan menggunakan fungsi bahasa yang terkait dengan situasi di mana mereka berada, dan siapa yang mereka ajak bicara. Apalagi mereka mampu membuat komunikasi dipahami satu sama lain. Menurut penelitian, ungkapan yang digunakan oleh pengemudi sebagian besar terkait dengan kesalahan tata bahasa. Keadaan ini bias disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pengemudi sebagai responden dalam tata bahasa, pendidikan dasar mereka, atau pengalaman mereka atau terkadang mereka tetap dipengaruhi oleh bahasa ibu mereka.