cover
Contact Name
widodo
Contact Email
widodoiain@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
eduma_iaincrb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching
ISSN : 20863918     EISSN : 25025309     DOI : -
Core Subject : Education,
EDUMA scientific journal is a publication containing the results of research, development, studies and ideas in the field of Mathematics Education. Firstly published in 2009 and has been listed on PDII LIPI on May 10, 2012. Based on decree number 21/E/KPT/2018, EDUMA was has been accredited by Ministry of Research Technology and Higher Education since July 17th 2018 for 5 years. EDUMA Journal published by Program Studi Tadris Matematika Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon in collaboration with Asosiasi Dosen Matematika dan Pendidikan Matematika PTKIN (Ad-Mapeta) twice a year, in July and December. Journal EDUMA is open to the public, researchers, academics, practitioners and observers of mathematics education.
Arjuna Subject : -
Articles 263 Documents
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR GEOMETRI SISWA (Studi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Gegesik Cirebon Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar) kusniya kusniya; Arif Muchyidin
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1179.494 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v2i2.38

Abstract

Matematika sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika khususnya pada materi bangun ruang sisi datar adalah salah satu materi yang sangat sulit dipahami oleh siswa. Bangun ruang merupakan bangun berdimensi tiga yang sangat membutuhkan penalaran yang tinggi. Kemampuan berpikir geometri siswa rendah karena sebagian siswa mengalami kesulitan dalam menalar suatu gambar bangun ruang. Agar kemampuan berpikir geometri siswa meningkat maka dalam proses pembelajaran diperlukan sebuah model pembelajaran. Salah satu jenis model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual And Intellectual). Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  (1)  untuk  mendeskripsikan  tentang  repon  siswa  terhadap  penerapan  model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual And Intellectual) di kelas VIII SMP Negeri 1 Gegesik, (2) untuk mengetahui kemampuan berpikir geometri siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Gegesik, (3) untuk mengetahui terdapat pengaruh atau tidaknya penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual And Intellectual) terhadap kemampuan berpikir geometri siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Gegesik Tahun 2012/2013.Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa model pembelajaran SAVI berperan dalam meningkatkan kemampuan berpikir geometri siswa. Ada dua jenis variabel yaitu variabel X dan variabel Y. variabel X adalah variabel bebas dalam hal  ini  yaitu model pembelajaran SAVI, sedangkan variabel Y  adalah variabel terikat dan dalam hal  ini  adalah kemampuan berpikir geometri siswa.Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gegesik yang berjumlah 1.063 siswa dengan sampel sebanyak satu kelas yaitu kelas VIII F yang diambil secara cluster random sampling. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran SAVI terhadap kemampuan berpikir siswa, maka dilakukan analisis uji regresi sederhana dengan menggunakan SPSS.Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa nilai korelasi 0,498. Hal ini berarti ada hubungan yang cukup kuat antara variabel X (model pembelajaran SAVI) dengan variabel Y (kemampuan berpikir geometri siswa). Begitu juga perolehan uji regresi Y = a + b x dari hasil perhitungan diperoleh a = 39,706 dan b = 0,466. Sehingga persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut: Y =39,706 + 0,466 X. nilai thitung = 3,538 dan ttabel = 2,021. Karena thitung = 3,538 >  2,021 maka  Ho  ditolak dan  Ha  diterima. Berarti  terdapat pengaruh yang  signifikan variabel X  (model pembelajaran SAVI) terhadap variabel Y (kemampuan berpikir geometri siswa). Kata Kunci : SAVI, berpikir Geometri
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL SEGITIGA PADA PEMBELAJARAN BIDANG DATAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (STUDI EKSPERIMEN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 KRANGKENG KABUPATEN INDRAMAYU) mirah habibah; Edi prio baskoro
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.983 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v2i1.64

Abstract

ABSTRAKMatematika adalah mata pelajaran yang bersifat abstrak sehingga membutuhkan penalaran yang tinggi untumemahaminya. Tugas seorang guru adalah berusaha agar matematika yang bersifat abstrak dapat cepat dipahami oleh siswaMaka untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar matematika harus diupayakan inovasi dalam pembelajaran agatumbuh kembali minat dan perhatian siswa untuk mempelajari matematika sehingga hasil belajar maksimal. Salah satuinovasi dalam pembelajaran untuk membantu siswa memahami matematika adalah menggunakan media pembelajaranTujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengkaji hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga model segitiga(2) Untuk mengkaji hasil belajar siswa yang tidak menggunakan alat peraga model segitiga. (3) Untuk mengkaji adakapengaruh penggunaan alat peraga model segitiga terhadap hasil belajar siswa.Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa alat peraga model segitiga sangat berperan dalam pembelajaran. Padhakikatnya pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana belajar atau memberikapelayanan agar siswa belajar. Salah satu faktor yang membuat sisiwa malas belajar, jenuh, dan keluhan lainnya dalamproses belajar mengajar dikelas adalah karena pembelajaran yang monoton. Untuk menumbuhkan perhatian, keaktifan, dasiswa merasa senang dalam belajar matematika alat peraga model segitiga merupakan cara yang tepat untuk merangsansiswa lebih aktif dalam proses belajar matematika.Penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif jenis eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMPN Krangkeng Tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 332 siswa dan terbagi menjadi 8 kelas, sedangkan pengambilan sampedalam penelitian ini menggunakan simple random sampling yaitu peneliti mengambil secara acak satu kelas dari delapakelas yang ada. Peneliti mengambil kelas VII B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan alat peraga model segitigaUntuk pengumpulan data menggunakan hasil angket dan tes dari kelas eksperimen. Data yang diperoleh dari hasil tes daangket dianalisis melalui uji normalitas, uji homgenitas, uji independen dan kelinieran regresi, uji korelasi, uji hipotesis dakoefisien determinasi.Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh thitung= 3,01 dan ttabel= 2,03 karena thitung> ttabelatau 3,01 > 2,03 makberdasarkan kriteria uji hipotesis ini Haditerima artinya ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan alat peraga modesegitiga terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Krangkeng Kabupaten Indramayu.Kata Kunci : model segitiga, bidang datar
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MA ISLAMIC CENTRE CIREBON priyati priyati; Hadi Kusmanto; alif ringga persada
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.201 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v4i2.33

Abstract

Students’ success in learning mathematics can be measured from the learning process. By learning mathematics, it is expected that students can improve their thinking ability that includes the ability to reason, solve problems, communicate, and respect the usefulness of Mathematics. However, preliminary observation had showed that students’ achievement in learning mathematics is relatively low due to conventional methods of instruction. This research aims at; 1) finding out the students' responses to the application of thematically integrated learning in Mathematics, 2) finding out students’ reasoning skills in the composition of the two functions and inverse functions, and 3) finding out the effect of thematically integrated instruction in Mathematics on students’ reasoning ability. It is expected that the implementation of this learning model would improve students’ Mathematic achievement. The results demonstrate a regression equation of Y = 15.477 + 0,714X, a regression coefficient is positive of 0.714. This can be interpreted as a response to the implementation of thematic learning model thet the better it will improve students’ reasoning ability. Number R Square of 0,151. Meaning that the level of reasoning ability of students’ affected by the high and low stundents’ response to the implementation of thematic learning model 15,1%. The implementation of thematic learning model in the study of mathematics can be see from the results of the regression coefficient test showed thet significant value 0,007 < 0,05. Therefore, Ho is rejected. This result illustrates that there is a significant effect of the implementation of thematic learning model in teaching mathematics on students' reasoning ability.Keywords: Thematically Integrated Instruction, Ability, Reasoning
PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN PENILAIAN TUGAS DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA yunus sunandar; Arif Muchyidin
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.411 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v5i1.682

Abstract

This study aimed to determine whether there are significant differences in mathematical thinking ability of students who use the assessment tasks with portfolio assessment. This research was conducted in class VIII B and VIII D SMPN 2 Cirebon. The sampling technique using random sampling techniques, with samples of 45 students for group assessment tasks (X1) and 45 students for portfolio valuation group (X2). The instrument used in this study are shaped test of 10 questions about the description. The results obtained by the mathematical creative thinking ability of students to use the assessment task has an average of 74.31 with a median and mode respectively 74.00 and 70.00. While the ability to think creatively mathematics students using portfolio assessment has an average of 79.69 with a median and mode respectively 80.00 and 82.00. Of hypothesis testing via t-test obtained tcount < ttable ie tcount = -4.557 , while ttable = 1.987, This case shows that there are no significant differences in mathematics creative thinking ability of students between the use of assessment tasks with portfolio assessment in mathematicsKeywords        :Assessment Task , Portfolio Assessment , and Creative Thinking Skills
METODE TUTOR SEBAYA DALAM KERJA KELOMPOK DAPAT MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PEMAHAMAN STATISTIKA Mas’ari Rosidin
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.712 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v4i1.14

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan pembelajaran matematika Metode Tutor Sebaya  di SMP Negeri 3 Sumber   Kabupaten Cirebon, serta mengivestigasi peranan kerja  kelompok dalam meningkatkan pemahaman Statitika. Tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian tindakan kelas adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman siswa pada materi Statistika dengan menggunakan model cooperative learning. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran. Langkah yang dilakukan adalah melalui perbaikan mengajar guru dan hasilnya dilihat dari ketiga ranah, Yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Hasilnya ternyata membuktikan bahwa terjadi peningkatan cukup signifikan pada aktifitas siswa siklus 1 rata-rata sebesar 57,83% , siklus 2 sebesar 69,50% dan siklus 3 sebesar 72,33%. Pada hasil belajar didapat rata-rata nilai siklus 1 sebasar 60,75 nilai rata-rata siklus 2 sebesar 70,88 dan rata-rata nilai siklus 3 sebasar 81,38. Hasil yang dicapai dari penerapan metode tutor sebaya dapat dijadikan arah pijakan dalam penelitian lanjutan yang lebih baik dengan fasilitas yang memadai. Berdsarkan hasil tersebut, penulis merekomendasikan agar para guru dapat menerapkan metode tutor sebaya  sebagai salah satu alternative metode  pembelajaran yang diterapkan karena metode pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.Keywords: Tutor sebya, teman sejawat dalam satu kelas.
PENGARUH PENGUASAAN TEOREMA PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN KELAS VIII SMPN 1 LEUWIMUNDING Arif Muchyidin; ahmad hildan fidian amin
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.391 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v1i2.298

Abstract

Matematika merupakan cabang mata pelajaran yang luas cakupannya dan bukan hanya sekedar bisa berhitung atau memasukan rumus saja tetapi mencakup beberapa kompetensi yang menjadikan siswa tersebut dapat memahami dan mengerti tentang konsep dasar matematika. Materi-materi dalam pelajaran matematika ini saling menunjang satu samalainnya, sehingga siswa dapat denganmudah memahami suatu materi jika memahami materisebelumnya. Misalnya, secara teori adanya suatu yang berkaiatan antara materi teoremaPythagoras dan materi garis singgung lingkaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengkaji kemampuan siswa kelas VIII SMPN 1 Leuwimunding dalam penguasaan konsepteorema Pythagoras dan kemampuan menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran serta untuk mengkaji seberapa besar pengaruh penguasaan teorema Pythagoras terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran. Dalammempelajari materi garis singgung lingkaran, siswa membutuhkan materi dasar yang dapatmenopang dan memudahkan siswa untuk memahami materi tersebut. Teorema Pythagorasmerupakan salah satu materi dasar yangsangat erat kaitannya dengan materi garis singgung lingkaran. Sehingga kemampuan menyelesaikan soal-soal garis singgunglingkaran siswa akan sangat dipengaruhi oleh penguasaan siswa tentang materi teoremaPythagoras.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu tes. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Leuwimunding.Adapunpengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, yang kemudian diperoleh kelas VIII H sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini terdapat duavariabel, yaitu penguasaan teorema Pythagoras sebagai variabel bebas dan kemampuanmenyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran sebagai variabel terikat. Hasil penelitianmenunjukan bahwa penguasaan teorema Pythagoras kelas sampel SMP Negeri 1Leuwimunding sedang dengan nilai rata-rata tes sebesar 50,71. Sedangkan kemampuanmenyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran sangat rendah dengan perolehan nilai ratarata48,45.Terdapatpengaruhyangsignifikanantara penguasaan teorema Pythagoras terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran dengan perolehan thitung > tatau 8,382 > 2,021. Atau dengan melihat tabel koefisien dari hasil perhitunganSPSS diperoleh nilai Sig. (0,000) <α (0,05). Besarnya pengaruh penguasaan teoremaPythagoras terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgunglingkaran sebesar 63,6%, yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi. Berdasarkanpenelitian tersebut diperoleh bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penguasaanteorema Pythagoras dengan kemampuan menyelesaikan soal-soal garis singgung lingkaran.Atau dengan kata lain, penguasaan teoremaPythagoras mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal garis singgunglingkaran.Kata Kunci: Teorema Pythagoras, Garis singgung lingkaran tabel 
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN KALKULATOR DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN TABEL TRIGONOMETRI PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI darwan darwan
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.635 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v3i2.55

Abstract

Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Alat bantu hitung kalkulator dan tabel trigonometri merupakan jenis media yang sederhana namun hasil yang ditampilkan sangat akurat. Alat bantu kalkulator ataupun tabel  trigonometri pada pembelajaran matematika menjadi salah satu alternatif yang dapat memotivasi pembelajaran secara aktif. Penelitian ini, akan membandingkan hasil belajar matematika dari penggunaan kedua alat bantu tersebut dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan trigonometri. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan teknik pengumpulan data observasi dan tes. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen I  pada tes awal (pretest) diperoleh rata-rata sebesar 47,75; sedangkan pada tes akhir (post-test) diperoleh rata-rata sebesar 77,75 dengan  n-gain0,57. Sedangkan hasil belajar siswa dalam pada kelas eksperimen II pada tes awal (pretest) diperoleh rata-rata sebesar 43,59, sedangkan pada tes akhir (post-test) diperoleh rata-rata sebesar 76,538 dengan  n-gain 0,58.  N-gain dari hasil belajar pada kelas eksperimen I dan eksperimen II dikategorikan sedang. Adapun hasil uji hipotesis dari kedua kelas diperoleh nilai sig. (2-tailed) = 0,548 dengan taraf kesalahan 5% dan taraf kepercayaan 95%, maka  berdasarkan krteria uji hipotesis tersebut H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang menggunakan kalkulator dengan siswa yang menggunakan tabel trigonometri pada pokok bahasan trigonometri di kelas X SMA Negeri 1 Cilimus, Kabupaten Kuningan tahun ajaran 2010/2011. KeyWords : Media pembelajaran, Kalkulator, Trigonometri, N-gain.
PENGARUH PENGUASAAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MATRIKS etty ratnawati; hasanudin hasanudin
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.594 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v1i1.282

Abstract

Pendidikan yang baik akan memberi hasil yang baik terhadap siswa sebagai pelaku pendidikan. Salah satunya adalahkemampuan menyelesaikan masalah. Banyak masalah yang terkait dengan matematika. Biasanya permasalahan tersebut dinyatakan dalam variabel-variabel sebagai suatu persamaan. Banyak permasalahan yang dinyatakan dalam persamaan linear. Dalam menyelesaikan permasalahan yang lebih banyak memuat variabel dari suatu persamaan linear, maka untuk mempermudah penyelesaiannya variabel-variabel dari persamaan linear dipisahkandan dinyatakan dalam bentuk matriks.Sehingga secara konsep materi system persamaan linear dan materi matriksmemiliki keterkaitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang penguasaan siswa dalam sistem persamaan linear, kemampuan siswa dalam matriks dan Pengaruh Penguasaan Sistem Persamaan Linear terhadapKemampuan siswa dalam matriks di SMK Ponpes Cadangpinggan Kabupaten Indramayu. Sistem Persamaan Linear dapatdinyatakan dalam bentuk Matriks. Sehingga dalam penguasaan matriks dibutuhkan penguasaan sistem persamaan linear.Hal ini dikarenakan matematika memiliki keterkaitan antara satu materi dengan materi lainnya. Sehinggapenguasaan suatu materi diperlukan kemampuan prasyarat untuk mempelajarinya. Populasi dalam penelitian ini kelas XSMK Ponpes Cadangpinggan, berjumlah 140 siswa yang terdiri dari 4 kelas, sampel dipilih secara acak dari 4 kelasdiperoleh kelas XC berjumlah 38 siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu penguasaan sistem persamaanlinear sebagai varibel X dan penguasaan siswa dalam matriks sebagai variabel Y. Instrumen yang digunakan adalah tesdan analisis yang digunakan : a) uji instrumen terdiri dari : uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan dayapembeda. b) uji prasyarat penelitian terdiri dari : uji normalitas, uji homogenitas, analisis regresi, uji korelasi, ujihipotesis dan harga koefisien determinasi. Hasil penelitian diperoleh data tentang penguasaan Sistem Persamaan LinearSiswa didapat nilai rata-rata 65,76 dengan pencapaian indikatornya 70,89%. Data tentang kemampuan siswa dalam matriks didapat nilai rata-rata 70,26, dengan pencapaian indikator 69,10%. Dan data tentang pengaruh penguasaan sistem persamaan linear terhadap kemampuan siswa dalam matriks diperoleh hasil perhitungan hipotesis thitung=12,384 sedangkan ttabel = 1,688. Sehingga thitung > t, artinya ada pengaruh penguasaan sistempersamaan linear siswa terhadap kemampuan siswa dalam matriks. Besarnya pengaruh ditentukan dengan nilai determinasi 0,81 atau sebesar 81%. Sedangkan sisanya dipengaruhi faktor luar sebesar 19%.Kata kunci: Sistem persamaan linear, matriks tabel 
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR ALJABAR MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AJARAN 2011 – 2012 IAIN SYEKH NURJATI CIREBON sihabudin sihabudin; Toheri Toheri
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1301.04 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v2i2.42

Abstract

Banyak ragam cara berpikir manusia, diantanya berpikir kreatif, kritis, inovatif, kompleks. Dalam matematika juga banyak ragam cara berpikir seperti, berpikir geometri (Geometry Thinking), berpikir aritmatika (Aritmatic Thinking), berpikir matematika (Matematichal Thinking). Didalamnya juga terdapat penalaran, berpikir induktif, deduktif , dan sebaganya. Berpikir aljabar (Algebraic Thinking) adalah salah satu cabang dari berpikir matematika. Berpikir aljabar sangatlah penting bagi kehidupan.Di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati  Cirebon  Jurusan  Matematika,  berpikir  aljabar  erat  kaitannya  dengan  berbagai  mata  kuliah  mahasiwa matematika. Sejauh ini dalam   taraf mahasiswa pun masih rendah dalam berpikir aljabar diantaranya variabel, pernyataan, hubungan-hubungan aljabar (persamaan dan ketidaksamaan), analisis perubahan (graphing), pola, fungsi, serta pemodelan (pemecahan masalah).Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya: (1) keterampilan membuat pernyataan dan variabel serta pola dan fungsi, (2) keterampilan membuat hubungan-hubungan aljabar (persamaan dan ketidaksamaan), (3) keterampilan analisis perubahan (graphing), (4) keterampilan pemodelan (pemecahan masalah), serta (5) indikator- indikator yang paling dominan dan pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa.Dalam kaitannya dengan berfikir aljabar, sebagian besar mahasiswa sangat terbatas keterampilannya dalam menganalis masalah yang ada dalam soal matematika. Kemampuan mahasiswayang beragam ini tentu menghasilkan keterampilan berfikir yang bermacam-macam pula, tetapi sebagian besarnya ternyata merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Disamping itu, berfikir aljabar erat kaitannya dengan sejauh mana keterampilan berfikir mahasiswa dalam menyelasaikan masalah-masalah yang terdapat dalam soal-soal matematika. Teknik  pengumpulan data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  angket  dan  tes.  Populasi  dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon semester VI yang tengah mempelajari mata kuliah MPM 1 dan 2. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Dari empat kelas yang ada, diperoleh kelas C  (30 mahasiswa) sebagai sampel penelitian  dan kelas A sebagai kelas untuk uji coba instrumen.Hasil perhitungan menunjukkan: (1)  Keterampilanmahasiswa ditinjau dari pernyataan, variabel, pola dan fungsi,  yaitu  sebesar  32,30%.  Sedangkan  jika  dilihat  dari  jawaban  angket  Keterampilanmahasiswa ditinjau  dari pernyataan, variabel, pola dan fungsi adalah sebesar 60,51%, (2) Keterampilanmahasiswa ditinjau dari hubungan- hubungan aljabar (persamaan dan ketidaksamaan), yaitu sebesar 49,60%. Sedangkan jika dilihat dari jawaban angket keterampilanmahasiswa ditinjau  dari  hubungan-hubungan  aljabar  (persamaan  dan  ketidaksamaan)  adalah  sebesar 68,77%, (3) Keterampilanmahasiswa ditinjau dari analisis perubahan (graphing), yaitu sebesar 76,60%. Sedangkan jika dilihat dari jawaban angket keterampilanmahasiswa ditinjau dari analisis perubahan (graphing) adalah sebesar 59,04%, (4) Keterampilanmahasiswa ditinjau dari pemodelan (pemecahan masalah) yaitu sebesar 23,50%. Sedangkan jika dilihat dari jawaban angket keterampilanmahasiswa ditinjau dari pemodelan (pemecahan masalah) adalah sebesar 58,77%, (5) terdapat indikator dominan yang dapat menggambarkan keterampilan berpikir aljabar mahasiswa yaitu sebesar 76% variabel indikator analisis perubahan (graphing) mampu menjelaskan komponen baru yang terbentuk. Kata Kunci : Algebraic Thinking 
PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII Alif Ringga Persada
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.075 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v3i1.2

Abstract

Kemampuan komunikasi matematika siswa rendah karena sebagian besar siswa bersifat pasif, enggan, takut atau malu mengemukakan pendapat atau idenya. Agar kemampuan komunikasi matematika siswa meningkat maka dalam proses pembelajaran diperlukan sebuah pendekatan. Salah satu jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan problem posing.Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan respon siswa terhadap penerapan pendekatan problem posing di kelas VII MTs Negeri Karangampel. (2) Untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematika siswa di kelas VII MTs Negeri Karangampel. (3) Untuk menganalisis pengaruh dari pendekatan problem posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa di kelas VII MTs Negeri Karangampel.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri Karangampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VII G dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata nilai angket sebesar 74,55 sedangkan rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematika siswa sebesar 72,05. Setelah dilakukan uji hipotesis didapat bahwa thitung (4,747) > ttabel (2,024), sehingga hipotesis diterima bahwa ada pengaruh pendekatan problem posing terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa dengan koefisien determinasi sebesar 37,2%, sedangkan sisanya sebesar 62,8% ditentukan oleh faktor lain.

Page 7 of 27 | Total Record : 263