Articles
189 Documents
Efektivitas Program Competency Based Training dalam Meningkatkan Kualitas Aparatur Pemerintah
. Habiburrahman;
M Yusuf S Barusman
VISIONIST Vol 1, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (445.004 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v1i2.664
In order to respond the demand of society to implement good governance, government makes a basic change in institution especially in improving the quality of government apparatus. It implements through training and education program especially to improve knowledge, skills, and attitide that reflect the competency. This training and education program is named competency based training (CBT). The objectives of this research are to evaluate CBT program and to know the effectiveness of CBT program that implemented by the agency of training and education at Lampung Province. Result of this research shows that the implementation success of CBT program is adequate. The effectiveness of this CBT program is adequate to improve the quality of government apparatus.Dalam rangka merespon berbagai tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik (Good Governance), pemerintah mengadakan perubahan-perubahan mendasar dibidang kelembagaan pemerintah melalui peningkatan kualitas aparatur pemerintah. Bentuk upaya peningkatan kualitas aparatur pemerintah yang dimaksud adalah pendidikan dan pelatihan (diklat). Diklat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap (attitude) sebagai refleksi dari penguasaan kompetensi tertentu. Diklat semacan ini disebut dengan pelatiihan berbasis kompetensi atau Competency Based Taining (CBT). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program CBT dan untuk mengetahui efektivitas diklat CBT yang dilaksanakan oleh Badan Diklat Daerah Propinsi Lampung. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan program diklat CBT cukup berhasil dan cukup efektif dalam upaya meningkatkan kualitas aparatur pemerintah.
Analisis Pemanfaatan E-Banking Dalam Industri Perbankan di Indonesia Ditinjau dari Structure-Conduct-Performance Paradigm
. Defrizal;
Agus Wahyudi;
M. Yusuf S. Barusman
VISIONIST Vol 3, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (700.841 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v3i1.687
The development of information and communication technology (ICT) was growing rapidly and was used in many fields including the banking industry in Indonesia. The aims of this research were : 1) to analyze the impact of ICT development in developing the business strategies of the banking industry in Indonesia (E-Banking),and 2) to analyze the impact of e-banking utilization in the banking industry in Indonesia in terms of Structure-Conduct-Performance (SCP) paradigm. Theresults showed thate-banking was a business strategyof the banking industry in Indonesia that appeared asthe impact of ICT development. Impact of utilization of e-banking in Indonesia did not havea significant impact on improving the performance of the banking industry inIndonesia.Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) berkembang pesat dan digunakan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk industri perbankan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) menganalisis dampak perkembangan ICT dalam pengembangan strategi bisnis industri perbankan di Indonesia (E-Banking), serta dan 2) menganalisis pemanfaatan e-banking dalam industri perbankan di Indonesia ditinjau dari paradigma Structure-Conduct-Performance (SCP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-banking merupakan strategi bisnis industri perbankan di Indonesia yang muncul sebagai dampak perkembangan ICT. Dampak pemanfaatan e-banking di Indonesia belum berdampak nyata terhadap peningkatan kinerja industri perbankan di Indonesia.
Strategi Meningkatkan Semangat Kerja Melaui Perbaikan Motivasi dan Penempatan Pegawai
Sunar Wahid
VISIONIST Vol 2, No 2 (2013): September
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (397.316 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v2i2.678
Functional groups in general position has the ability, skills, professionalism and dedication of the nature of high despite salary / wages and incomes do not differ from the structural position. Besides functional groups in general office located in remote places in the district / district / village in Lampung province with minimum facilities. Based on observations, obtained information that describes the motivation of employees is not in line with expectations due to staffing not liking. On the other hand felt the symptoms of declining employee morale within the office of the Directorate General of Taxes Bengkulu and Lampung. Two main factors are tested as factors that affect employee morale and motivation of staff placement. Motivational factors of work and staffing partially and simultaneously provide a significant impact on morale. The two independent variables are simultaneously able to explain 58.8% variation of the accuracy of employee morale factor. Likewise partially, both motivational factors and work placement employees have a strong relationship and significant employee morale.Kelompok jabatan fungsional secara umum memiliki kemampuan, keterampilan sifat profesionalisme dan dedikasi yang tinggi walaupun gaji/upah dan penghasilan tidak berbeda dari kelompok jabatan struktural. Disamping itu kelompok jabatan fungsional pada umumnya berkedudukan di tempat terpencil di Kabupaten/Kecamatan/Desa di Propinsi Lampung dengan fasilitas yang minim. Berdasarkan pengamatan, diperoleh keterangan yang menggambarkan motivasi pegawai masih belum sesuai dengan harapan yang disebabkan penempatan pegawai belum sesuai dengan keinginan. Di lain pihak dirasakan adanya gejala menurunnya semangat kerja pegawai di lingkungan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Bengkulu dan Lampung. Dua faktor utama diuji sebagai faktor yang mempengaruhi semangat kerja pegawai yaitu motivasi kerja dan penempatan pegawai. Faktor motivasi kerja dan penempatan pegawai secara parsial dan simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap semangat kerja. Kedua variabel bebas tersebut secara simultan mampu menjelaskan 58,8% variasi ketepatan faktor semangat kerja pegawai. Begitupun secara parsial, baik faktor motivasi kerja maupun penempatan pegawai memiliki hubungan yang kuat dan signifikan terhadap semangat kerja pegawai.
Analisis Model Decision Support System (DSS) untuk Pembukaan Program Studi Jenjang S2 di Universitas Bandar Lampung
Agus Wahyudi;
M. Yusuf S. Barusman;
Budhi Waskito
VISIONIST Vol 1, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (587.707 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v1i2.669
The opening of the new study program epsecially S2 level was an effort to enhance the role of UBL in national development particularly in Lampung Province. Decision-making to determine the study program that be opened was a matter. This research aimed to design a model of Decision Support System for the opening of the S2 level study program at the University of Bandar Lampung. The results showed that the model of Decision Support System helped users in making policy decisions or decisions that best fit with the assumption that desired. The study program of S2 level that was deserve to be opened and developed at the University of Bandar Lampung was theStudy Program of Business Administration Science.Pembukaan program studi baru jenjang S2 merupakan upaya untuk meningkatkan peran Universitas Bandar Lampung dalam pembangunan nasional khususnya di Provinsi Lampung. Pengambilan keputusan untuk menentukan program studi yang akan dibuka merupakan suatu hal yang rumut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model Decision Support System untuk pembukaan program studi jenjang S2 di Universitas Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Decision Support System sangat membantu pengguna dalam melakukan pengambilan kebijakan atau pengambilan keputusan yang terbaik sesuai dengan asumsi yang diinginkan. Program studi jenjang S2 yang layak untuk dibuka dan dikembangkan di Universitas Bandar Lampung adalah Program Studi Ilmu Administrasi Niaga.
Segmentasi Pasar Kartu Kredit Di Bandar Lampung
Tina Miniawati
VISIONIST Vol 1, No 1 (2012): Maret
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (376.01 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v1i1.660
Globalization has been changed rapidly social life style that follows the changes of science and technology. Based on this situation, financial institution (bank) policy must follow it. This research aims to analysis bank policy to dominate and anticipate the credit card market. The result of this research shows that market segmentation based on benefit is the largest segment that dominate credit card market. Thereby the production of credit card must accommodate the benefit factor that can be fell by bank customer. However demographi and phsycographi factor must be accommodated to optimalyze and win the market competition especially in credit card. The simple utilization of credit card is one of many factor that can effect the preference of bank costumer for determining the credit card that be used.------------------------Proses globalisasi yang berjalan begitu cepat membuat gaya hidup masyarakat ikut berubah mengikuti perkembangan kemajuan Ilmu dan Teknologi. Dengan demikian kebijakan perusahaan perbankan harus pula mengikutinya. Analisis ini dilakukan untuk mengkaji sejauh mana perusahaan perbankan dapat menguasai dan mengantisipasi pasar kartu kredit. Analisis menunjukkan bahwa segmen yang berdasarkan faktor manfaat adalah kelompok yang paling besar dalam mengkonsumsi kartu kredit. Dengan demikian dalam memproduksi kartu kredit pihak perusahaan haruslah memprioritaskan faktor-faktor manfaat yang dapat diperoleh dari kartu kredit daripada faktor lain yang dapat dinikmati oleh para nasabah. Namun demikian faktor demografis dan psikografisnya harus tetap dipertimbangkan untuk mengoptimalkan daya saing pada pasar yang sangat kompetitif dewasa ini. Satu hal yang sangat perlu diperhatikan bahwa, kemudahan penggunaannya merupakan faktor yang sangat dominan dalam mempengaruhi sikap konsumen dalam menentukan pilihan terhadap kartu kredit.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Vertikal dalam Meningkatkan Semangat Kerja Pegawai
Andala Rama Putra;
Anggrita Denziana
VISIONIST Vol 3, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (396.876 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v3i2.692
Successful implementation of the decentralization of authority has relevance to the description of the tasks that the responsibilities of the existing apparatus in the Regional Secretariat in accordance with the decentralization of authority from the Regent Way Kanan. Starts from the breadth of tasks and functions and objectives Secretariat Way Kanan District which tasks will be performed by employees up to the lower level, the role of Leadership Style and Communication Implementation will determine impact on employee morale is maximal. The purpose of this study was to 1) determine if the effects of leadership style on employee morale at Sekreteriat Way Kanan District, 2) determine if there is vertical communication influence the implementation of employee morale at the District Sekreteriat Way Kanan and 3) determine if there is influence shared leadership style and the implementation of vertical communication of employee morale at the District Sekreteriat Way Kanan. The results showed that 1) There is the influence of leadership style on employee morale at the District Secretariat Office Way Kanan. 2) There is the influence of vertical communication of employee morale at the District Secretariat Office Way Kanan. 3) There are influences together leadership style and vertical communication to employee morale at the District Secretariat Office Way Kanan.Keberhasilan pelaksanaan kewenangan otonomi daerah memiliki relevansi dengan uraian tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab para aparatur yang ada di Sekretariat Daerah sesuai dengan desentralisasi kewenangan dari Bupati Way Kanan. Bertitik tolak dari kepada luasnya tugas dan fungsi serta sasaran yang ingin dicapai Sekretariat Daerah Kabupaten Way Kanan yang mana tugas tersebut akan dilaksanakan oleh pegawai sampai tingkat yang paling bawah, maka peranan Gaya Kepemimpinan dan Pelaksanaan Komunikasi akan menentukan pengaruh terhadap semangat kerja pegawai yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui apakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja pegawai pada Sekreteriat Daerah Kabupaten Way Kanan, 2) mengetahui apakah ada pengaruh pelaksanaan komunikasi vertikal terhadap semangat kerja pegawai pada Sekreteriat Daerah Kabupaten Way Kanan dan 3) mengetahui apakah ada pengaruh secara bersama-sama gaya kepemimpinan dan pelaksanaan komunikasi vertikal terhadap semangat kerja pegawai pada Sekreteriat Daerah Kabupaten Way Kanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Way Kanan. 2) Ada pengaruh komunikasi vertikal terhadap semangat kerja pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Way Kanan. 3) Ada pengaruh secara bersama-sama gaya kepemimpinan dan komunikasi vertikal terhadap semangat kerja pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Way Kanan.
Pengembangan Ekonomi Syari’ah Bagi Usaha Kecil dan Menengah dalam Menghadapi Krisis Finansial Global
. Habiburrahman
VISIONIST Vol 3, No 1 (2014): Maret
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (431.091 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v3i1.683
Great financial crisis going on in the United States, a major disaster in the financial sectors. Indonesia is no exception affected sector small and medium businesses. Various efforts to restore the national economy, the government has done a lot, but signs of economic recovery has not been seen. The difficulty of the national economic recovery, probably mainly due to the lack of frameworks (framework) that systematic and can be used as a reference for restoring economic conditions. The author has confidence that the financial system and Islamic banking excellence mempuyai better system than the Western financial system berasaskan usury. The solution offered is to regulate the financial sector in order to stay away from all the transactions that contain usury, including virtual transactions in the money market.Krisis keuangan hebat sedang terjadi di Amerika Serikat, sebuah bencana besar di sektor ekonomi keuangan. Indonesia juga terkena dampaknya tak terkecuali sektor usaha kecil dan menengah. Berbagai upaya untuk memulihkan ekonomi nasional, telah banyak dilakukan pemerintah, namun tanda-tanda pulihnya perekonomian belum juga kelihatan. Sulitnya pemulihan ekonomi nasional, barangkali terutama disebabkan oleh tidak adanya kerangka (framework) yang sistematis dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memulihkan kondisi perekonomian. Penulis mempunyai keyakinan bahwa sistem keuangan dan perbankan Islam mempuyai keunggulan system yang lebih baik dibandingkan dengan sistem keuangan Barat yang berasaskan riba. Solusi yang ditawarkan adalah mengatur sektor finansial agar menjauhi dari segala transaksi yang mengandung riba, termasuk transaksi-transaksi maya di pasar uang.
Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Pekerja
Agus Wahyudi
VISIONIST Vol 2, No 1 (2013): Maret
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (537.972 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v2i1.674
The Implementation Good Corporate Governance (GCG) in enterprise aims to improve enterprise value and to push their management professionally, transparently, efficiently, accountable, fairly, and responsibility. PT. Perkebunan Nusantara VII is one of state enterprise that implements GCG in their business for improving the competitiveness of enterprise in global era. The objectives of this research are (1) to analyze the participation of PT. Perkebunan Nusantara VII labor for controlling the GCG implementations; (2) to analyze the influence the GCG implementation to labor motivation especially for improving the labor performance; (3) to analyze the obstacle that can influent the association between GCG implementation and labor welfare achievement. Data analyzing uses descriptive and qualitative analysis. The result of this research shows that the GCG implementation in PT. Perkebunan Nusantara VII isn’t appropriate with the goal that is hoped by labor although they know that their welfare has improved. Penerapan GCG di perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mendorong pengelolaannya secara profesional, transparan dan efisien, akuntabilitas, adil, dapat dipercaya dan bertanggung jawab. PT. Perkebunan Nusantara VII sebagai salah satu perusahaan negara yang bergerak dalam bidang agribisnis menggunakan GCG sebagai alat untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam dunia global. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui sejauh mana partisipasi pekerja sebagai salah satu komponen Stakeholders dapat berperan didalam mengawal pelaksanaan GCG guna menjamin kelangsungan perusahaan; 2) Guna mengetahui sampai sejauh mana pengaruh penerapan prinsip-prinsip GCG dapat memacu motivasi pekerja meningkatkan kinerja; dan 3) Mengetahui hambatan apa saja yang dapat mempengaruhi keeratan hubungan antara penerapan prinsip-pinsip GCG dengan pencapaian kesejahteraan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatiaf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan GCG di PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) belum sesuai dengan sasaran yang diharapkan pekerja meskipun pekerja telah merasakan adanya peningkatan kesejahteraan pekerja.
Peran Pelatihan Teknis dan Motivasi dalam Pengawasan Teknis Pekerjaan Jasa Konstruksi
Hery Riyanto;
Dirwansyah Sesunan
VISIONIST Vol 1, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (411.317 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v1i2.665
Technical manager official at government administration is a middle manager that gives priority to decision making accuracy and speed. Beside of that, he must be able to translate strategic policy to operational policy and solve the operational obstacles that happened. This research aims to analyze factors that affect the speed of decision making as a foundation to formulate the strategy of implementation action. Factors that affect the performance of technical superviser to make a decision are technical training and working motivation. These factors are usually given by technical manager official. The result of this research shows that technical training and working motivation significantly affect the decision making accuracy which determinat coeficient is 88.5%. If the technical training and working motivation is increased, it will increase the performance of technical supervisor 78,3 % per year.Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada birokrasi pemerintah adalah manajer menengah yang mengutamakan ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan. Selain itu harus mampu menterjemahkan kebijakan strategis menjadikan kebijakan operasional, juga harus mampu memecahkan masalah operasional yang ada. Riset ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pengambilan keputusan sebagai dasar untuk merumuskan strategi Pelaksanaan Pekerjaan. Dua variabel utama yang mempengaruhi kinerja tenaga pengawas teknis dalam pengambilan keputusan yaitu Pelatihan Teknis dan Motivasi Kerja yang diberikan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kedua faktor tersebut secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan pengambilan keputusan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 88,5 %. Bilamana Pelatihan Teknis dan Motivasi Kerja ditingkatkan, maka skala Kinerja pengawas Teknis dapat meningkat sebesar 78,3 % dalam satu tahun.
Skenario Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa
M. Achmad Subing;
Abdul Basit
VISIONIST Vol 3, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (539.802 KB)
|
DOI: 10.36448/jmv.v3i2.688
The high level of unemployment in Indonesia, one of them caused by low entrepreneurial activity (entrepreneurial activity). University of Bandar Lampung (UBL) as one of the universities in Lampung province is determined to become one of the colleges that play an important role in overcoming the problem of unemployment. The efforts will be made by the UBL is to develop students entrepreneurial spirit. With the development of entrepreneurship graduates UBL is expected to have a paradigm shift in addition to the job-seekers also have the paradigm as a job-creator. The purpose of this study is to analyze the factors influencing the development of entrepreneurship students at the University of Bandar Lampung, and analyzes entrepreneurship development scenarios student at the University of Bandar Lampung. Data and information processed by using the framework of decision analysis with multiple criteria. Analysis tool used is Analytical Hierarchy Process (AHP) which data processing is done by using Expert Choice software v.11. The results showed that the development of entrepreneurship students at the University of Bandar Lampung will get optimal results when performed by nurturing relationships with employers with the advanced development scenarios based on the motivation of financial freedom (Financial Freedom). The main thing that must be developed in terms of technical factors is the market /marketing, whereas in terms of the factors is the raw material resources.Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia salah satunya disebabkan oleh rendahnya aktivitas kewirausahaan (entrepreneurial activity). Universitas Bandar Lampung (UBL) sebagai salah satu perguruan tinggi di Provinsi Lampung bertekad untuk menjadi salah satu perguruan tinggi yang berperan penting dalam mengatasi masalah pengangguran. Upaya yang akan dilakukan oleh UBL adalah dengan mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Dengan pengembangan kewirausahaan ini diharapkan lulusan UBL memiliki perubahan paradigma selain sebagai job-seeker juga memiliki paradigma sebagai job-creator. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan kewirausahaan mahasiswa di Universitas Bandar Lampung, serta menganalisis skenario pengembangan kewirausahaan mahasiswa di Universitas Bandar Lampung. Data dan informasi diolah dengan menggunakan kerangka analisis pengambilan keputusan dengan kriteria majemuk. Alat analisis yang digunakan adalah Proses Hierarki Analitik (AHP) yang pengolahan datanya dilakukan dengan menggunakan software Expert Choice v.11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kewirausahaan mahasiswa di Universitas Bandar Lampung akan mendapatkan hasil yang optimal apabila dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pengusaha dengan mengedepankan skenario pengembangan berdasarkan motivasi kebebasan keuangan (Financial Freedom). Hal utama yang harus dikembangkan dari segi faktor teknik adalah market/marketing, sedangkan dari segi faktor sumberdaya adalah bahan baku.