cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
KARAKTERISTIK PERSALINAN LETAK SUNGSANG DI RSUP SANGLAH DENPASAR RENTANG WAKTU 1 JANUARI-31 DESEMBER 2018 Ni Kadek Ari Chintya Vedantari; I Nyoman Gede Budiana; Jaqueline Sudiman; I Nyoman Bayu Mahendra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P15

Abstract

ABSTRAK Posisi sungsang yakni suatu kondisi dimana posisi janin memanjang dalam rahim dimana bagian kepala janin berada pada fundus uteri, sedangkan posisi bokong berada di bawah kavum uteri. Terdapat beberapa faktor yang terkait dengan peningkatan risiko letak sungsang antara lain : umur ibu, paritas, umur gestasional, berat bayi lahir, riwayat seksio sesaria, kehadiran cacat bawaan dan jenis kelamin bayi. Angka kesakitan begitu juga angka kematian bayi pada letak sungsang lebih tinggi daripada letak kepala, begitu juga dengan morbiditas ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik persalinan letak sungsang di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali tahun 2018. Metode penelitian adalah deskriptif menggunakan studi cross sectional. Sampel dipilih dari populasi melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Software SPSS versi 17 digunakan untuk menganalisis data penelitian agar dapat memperoleh karakteristik berdasarkan umur ibu, paritas, umur gestasional, jenis persalinan, skor APGAR, berat badan bayi lahir dan jenis kelamin bayi. Penelitian menunjukkan persalinan letak sungsang di RSUP Sanglah Denpasar Bali rentang waktu 1 Januari-31 Desember 2018 terbanyak terjadi pada kelompok tanpa risiko dengan rentang umur (20-35 tahun) sebesar 69,2% dengan paritas terbanyak yaitu multipara (69,2%). Umur gestasional yang terbanyak adalah prematur sebesar 64,1 % dengan persalinan seksio sesaria sebagai persalinan terbanyak yang ditemukan yaitu 53,8%. Mayoritas bayi dengan persalinan letak sungsang memiliki skor APGAR normal (82,1%). Selain itu, bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah didapatkan dengan hasil terbanyak (61,5%) dengan didominasi oleh jenis kelamin bayi perempuan (56,4%). Kata Kunci: Persalinan letak sungsang, Karakteristik
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI GIANT CELL TUMOR TULANG DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI TAHUN 2008 – 2018 I Ketut Bawantika Adi Putra; I Wayan Juli Sumadi; Ni Putu Sriwidyani; Ni Putu Ekawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P05

Abstract

Giant cell tumor (GCT) tulang adalah tumor jinak pada tulang yang memiliki sifat lokal agresif dan sering mengalami rekurensi yang ditandai dengan proliferasi sel-sel stroma mononuklear dan sel datia yang menyerupai osteoklas. Oleh karena itu mengetahui karakteristik klinikopatologi tumor ini diperlukan untuk membantu mengarahkan diagnosis dan manajemen terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik klinikopatologi GCT tulang di RSUP Sanglah Denpasar Bali dengan rentang tahun 2008-2018. Desain penelitian adalah deskriptif cross-sectional dengan pendekatan retrospektif dengan 45 sampel yang diperoleh dari arsip pemeriksaan histopatologi di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah. Data karakteristik klinikopatologi yang dikumpulkan berupa umur, jenis kelamin, gejala klinis, lokasi anatomi, dan mitosis. Analisis data menunjukkan bahwa pasien GCT tulang ditemukan paling tinggi pada dekade ke-4, cenderung pada perempuan daripada laki-laki dengan perbandingan 2 : 1, lokasi GCT umumnya pada tulang ekstremitas namun juga terjadi pada sakrum dan illium, gejala yang sering dikeluhkan adalah benjolan disertai nyeri dan keterbatasan pada range of motion (ROM), mitosis yang teramati pada rentangan 0–12 per 10 lpb dengan mitosis 3 per 10 lpb paling banyak dijumpai. Kata Kunci : Giant cell tumor, tulang, karakteristik klinikopatologi, Bali
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN STATUS GIZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Aprillia Tamitha Hoata; I Wayan Gede Sutadarma; Ni Nyoman Ayu Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P10

Abstract

Sarapan pagi dan status gizi memiliki banyak manfaat bagi anak usia sekolah untuk memelihara daya tahan tubuh sehingga mereka dapat beraktivitas atau belajar dengan baik, membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran serta memenuhi zat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan sarapan pagi dan status gizi terhadap prestasi belajar pada siswa SD Kartika VII-1 Denpasar. Peneitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober tahun 2019. Populasi terjangkau merupakan siswa kelas 3,4 dan 5 dengan jumlah sampel penelitian 99 siswa yang dipilih dari populasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data tentang kebiasaan sarapan melalui wawancara dan status gizi diambil dengan melakukan pengukuran berat dan tinggi badan yang dianalisis menggunakan Z-Score serta data prestasi belajar dengan pengumpulan nilai akhir semester. Data dianalisis dengan uji chi square dan uji regresi logistic. Sebagian besar siswa memiliki kebiasaan sarapan yang baik yaitu sebanyak 56 orang (56,6%). Selain itu status gizi siswa juga tergolong baik, pada pengukuran status gizi berdasarkan indeks massa tubuh 55 orang (55,5%) orang memiliki indeks massa tubuh yang normal. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar (p=0,001) dan tidak ada hubungan antara status gizi dan prestasi belajar (p=>0,05). Hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar dapat menjadi indikator bagi siswa untuk melakukan sarapan secara rutin karena dapat meningkatkan prestasi belajar. Kata kunci : Kebiasaan Sarapan Pagi, Status Gizi, Prestasi Belajar
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea IndicaL.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus Pyogenes ATCC 19615 SECARA IN VITRO Dewa Ayu Agung Maya Gayatri; Desak Ketut Ernawati; Ida Ayu Alit Widhiartini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/.MU.2021.V10.i1.P02

Abstract

Daun beluntas(Plucheaindica L.) dinyatakan mengandung metabolit sekunder yang efektif sebagai antiinfeksi. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcuspyogenes berdampak serius terhadap perkembangan penyakit faringitisakut hingga endocarditis yang mengancam jiwa. Penelitian ini ditunjukkan untuk membuktikan efektivitas ekstraketanol daun beluntas sebagai antibakteri terhadap S.pyogenes. Uji efektivitas antibakteri ekstraketanol daun beluntas pada konsentrasi 25%,50%,dan75%, dengan kontrol positif Amoksisilin 30µg serta kontrolnegatif etanol96% yang dilakukan terhadap bakteri S.pyogenesATCC 19615 dengan metode cakram disk. Uji fitokimia dilakukan untuk membuktikan adanya kelompok senyawa aktifpada ekstrakuji. Diameterzona hambatdiukur pada hari kedua setelah inkubasibakteri. Diameterzona hambat yangterbentuk pada kelompok konsentrasi 25%,50%,dan75%, secara berurutan adalah 8 mm, 10,5 mm, dan 17,5 mm. Untuk mengetahui adanya efekperlakuan, dilakukan analisis terhadap UjiKruskal-Wallis didapatkan nilaip=0,0001, dan untuk mengetahui adanyakorelasi peningkatan dosisterhadap peningkatan efek antibakteri dilakukan Uji Independent SamplesTest dan Mann Whitney.Ekstraketanol daun beluntas (Plucheaindica L.)memiliki daya hambat pada kadar 25%,50%, dan75% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes ATCC 19615. Kata kunci : Daun Beluntas, ZonaHambat Bakteri, Streptococcus pyogenes
PREVALENSI KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI RSUP SANGLAH PADA TAHUN 2018 Alvin Rauwelio; Yuliana .; I Nyoman Gede Wardana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P12

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia, seseorang dikatakan lansia apabila telah menginjak usia lebih dari sama dengan 60 tahun. Kejadian jatuh sering terjadi pada lansia dan dapat memberikan dampak yang mempengaruhi kualitas kehidupan dari lansia yang bersangkutan. Komplikasi yang tersering adalah fraktur. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik mengenai kejadian jatuh pada lansia dan karakteristik fraktur akibat kejadian jatuh pada lansia. Jenis penelitian ini berupa penelitian cross sectional deskriptif. Penelitian ini dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar dan berlangsung dari Mei – Agustus 2019. Dalam menentukan sampel, penelitian ini menggunakan metode teknik total sampling yang mana menggunakan rekam medis sebagai sumber informasi dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak dua puluh satu. Dari 21 sampel, pendataan dilakukan melalui 5 variabel, berupa jenis kelamin, usia, riwayat penyakit, fraktur dan lokasi fraktur. Hasil penelitian menunjukkan dari kedua puluh satu kasus jatuh pada lansia terdiri dari 5 pria dan 16 wanita dan kejadian jatuh banyak terjadi pada rentang usia 75 tahun keatas, yaitu sebesar 9 kasus. Umumnya, lansia yang mengalami kejadian jatuh memiliki riwayat penyakit yang secara umum sama, yaitu diabetes, anemia dan hipertensi. Selain itu, penyakit paru obstruktif kronik, gagal ginjal kronik, stroke, malnutrisi dan sarkopenia juga ditemukan pada beberapa sampel. Dari 21 lansia yang mengalami jatuh, 6 lansia mengalami fraktur dan semuanya berjenis kelamin perempuan. Apabila ditinjau dari lokasinya, lokasi fraktur yang terbanyak pada tulang femur, yaitu sebanyak 5 kasus. Selain itu ada pula fraktur pada lokasi radius sebanyak 1 kasus. Kata Kunci: Lansia, Jatuh, Fraktur
PERBEDAAN KADAR SGOT, SGPT, DAN ALBUMIN SEBELUM DAN SESUDAH 3 SERI KEMOTERAPI PACLITAXEL-CARBOPLATIN PADA KASUS KANKER SERVIKS STADIUM IIIB DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE 1 JANUARI–31 JUNI TAHUN 2018 Stefanus K .H; I Gd Ngurah Harry W.S; Made Bagus Dwi Aryana; I Nyoman Gd Budiana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P16

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Kanker serviks merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim dan di yakini sebagai salah satu penyebab kematian terbanyak pada wanita di seluruh dunia. Kemoterapi merupakan alternatif yang paling efektif dalam pengobatan kanker serviks. Jenis kemoterapi yang sering diberikan adalah kombinasi paclitaxel-carboplatin namu kombinasi obat ini memiliki efek hepatoxic yang dapat mengakibatkan perubahan kadar enzim di hati seperti SGOT, SGPT, dan albumin. Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar SGOT, SGPT, dan albumin pada pasien kanker serviks stadium IIIB di RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari–31 Juni tahun 2018 Metode : Penelitian observasional dengan desain penelitian longitudinal. Teknik pengumpulan sampel berupa total sampling dimana data penelitian berasar dari data sekunder rekam medis pasien kanker serviks yang menjalani 3 seri kemoterapi paclitaxel-carboplatin di RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari–31 Juni tahun 2018 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Hasil : Terdapat peningkatan kadar SGOT, SGPT, dan albumin pada pasien kanker serviks stadium IIIB setelah 3 seri kemoterapi. Namun peningkatan yang bermakna hanya terjadi pada kadar SGPT dimana hanya peningkatan rerata SGPT yang memiliki nilai p<0,05. SGOT mengalami peningkatan kadar sebanyak 3,33 u/L (16,3%) lalu SGPT 6,55 u/L (44,7%) dan albumin 0,12 g/dL (3,2%). Kata Kunci : Kanker serviks, SGOT, SGPT, albumin.
HUBUNGAN MINUM KOPI SECARA RUTIN DALAM JANGKA WAKTU LIMA TAHUN ATAU LEBIH TERHADAP TEKANAN DARAH PENDUDUK DI KOTA DENPASAR Anthony Wijaya; I Wayan Surudarma; Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P18

Abstract

ABSTRAK Kopi ialah salah satu minuman non-alkoholik yang dikonsumsi secara luas di masyarakat. Peningkatan tekanan darah karena mengonsumsi kopi disebabkan oleh kafein dengan mengikat reseptor adenosin, mengaktivasi sistem saraf simpatik, dan meningkatkan produksi hormon kortisol. Penelitian berikut ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi minum kopi serta frekuensi minum kopi terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik penduduk di Denpasar. Penelitian berikut dikategorikan sebagai analitik observasional dengan menggunakan metode potong lintang yang menggunakan 100 sampel. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan hubungan lemah antara durasi minum kopi dan frekuensi minum kopi terhadap tekanan darah sistolik dengan nilai signifikansi yaitu 0,007 dan 0,044 serta koefisien korelasi R berturut-turut menunjukan nilai 0,266 dan 0,201. Namun, tidak ditemukannya hubungan bermakna terhadap tekanan darah diastolik dengan nilai signifikansi sebesar 0,652 dan 0,082 serta koefisien korelasi R berturut-turut menunjukan nilai 0,045 dan 0,174. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan minum kopi secara rutin dalam jangka waktu lima tahun atau lebih terhadap tekanan darah penduduk di Kota Denpasar. Kata kunci: kopi, sistolik, diastolik
PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK OBESITAS PADA ANAK DI POLIKLINIK ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI-DESEMBER 2016 Anak Agung Wira Ryantama; Ida Bagus Subanada
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P17

Abstract

ABSTRAK Obesitas dapat diartikan“sebagai suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan.”jaringan lemak tubuh secara berlebihan akibat ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi. Di Indonesia, prevalens “obesitas pada anak usia 6-15 tahun meningkat dari 5% tahun 1990 menjadi.”16% tahun 2001. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kasus obesitas pada anak yang terdapat“di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari.”2016- Desember 2016. Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif dengan pendekatan potong lintang menggunakan data sekunder rekam medis dengan sampel anak obesitas yang datang ke Poliklinik Anak RSUP Sanglah Denpasar. Karakteristik yang diambil berupa umur, jenis kelamin, riwayat ASI ekslusif, pekerjaan orangtua dan pendidikan terakhir orangtua. Dari 34 anak dengan obesitas, ditemukan paling banyak berusia 7 tahun (23,5%) dan paling sedikit terjadi pada usia 12 tahun (5,9%). Anak lelaki lebih banyak menderita obesitas dibandingkan dengan anak perempuan (61,8% vs 38,2%). Lebih dari setengah sampel anak dengan obesitas tidak memiliki riwayat ASI ekslusif (55,9%). Orangtua anak dengan obesitas sebagian besar bekerja sebagai pegawai swasta (76,5%) dan memiliki riwayat pendidikan terakhir SMA (58,8%). Disimpulkan bahwa anak obesitas kebanyakan berusia 7 tahun, berjenis kelamin lelaki, tidak memiliki riwayat ASI ekslusif, memiliki orangtua dengan pekerjaan pegawai swasta dan pendidikan terakhir SMA. Kata kunci: Obesitas, Anak, Karakteristik, RSUP Sanglah

Page 2 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue