cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS UDAYANA ANGKATAN TAHUN 2017 TERHADAP KEBERADAAN PELAYANAN BANK JARINGAN DI INDONESIA Luh Ari Devanita S; Henky .; Dudut Rustyadi; Ida Bagus Putu Alit
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P04

Abstract

Pelayanan bank jaringan adalah salah satu upaya untuk menggiatkan kesadaran masyarakat untuk bersedia terlibat dalam kegiatan transplantasi jaringan sebagai pendonor. Bank jaringan telah lama beroperasi dan telah diakui oleh WHO serta diatur dalam beberapa peraturan yang berlaku di Indonesia. Namun, jumlah bank jaringan yang saat ini tersedia di seluruh dunia, khususnya di Indonesia sangat sedikit. Jumlahnya belum mampu memenuhi permintaan ketersediaan jaringan untuk ditransplantasikan terkait keperluan medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan persepsi mahasiswa Universitas Udayana angkatan tahun 2017 terhadap keberadaan pelayanan bank jaringan di Indonesia. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif potong lintang dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Penelitian melibatkan 354 mahasiswa aktif S1 Universitas Udayana yang terpilih menggunakan teknik pengambilan sampel acak bertingkat. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner, diperoleh 145 orang (41,0%) dalam tingkat pengetahuan baik, 64 orang (18,1%) dalam tingkat pengetahuan sedang, dan 145 orang (41,0%) dalam kategori kurang. Kemudian, 337 orang (95,2%) menyatakan setuju terhadap pelaksanaan pelayanan bank jaringan ini. Adapun isu-isu etika yang diajukan adalah penerapan kebijakan presumed consent (opt-out) di beberapa negara, sistem alokasi donor kadaver, sertifikasi kematian dan pemastian kematian, penggunaan jaringan dari fetus/janin dan ari-ari, transplantasi jaringan dari donor hidup, penjualan jaringan untuk ditransplantasikan dan xenotransplantasi (penggunaan graft yang berasal dari hewan). Posisi mahasiswa adalah bervariasi terkait isu-isu etika tersebut dan berkaitan dengan budaya serta nilai-nilai yang diyakininya. Kata kunci : Bank jaringan, pengetahuan dan persepsi, bioetika
DOMINANT FACTORS ON OSTEOARTHRITIS PATIENTS IN dr. MOHAMAD SOEWANDHIE HOSPITAL, SURABAYA, INDONESIA Bimo Sasono; Nova Aulia Amanda; Desak Nyoman Surya Suameitria Dewi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P01

Abstract

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi yang paling umum dijumpai pada orang dewasa di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan rasa sakit pada tulang dan kerusakan pada sendi sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Faktor risikonya adalah umur, jenis kelamin, obesitas, genetik, hormonal, dan beban pada sendi. Terdapat 1.353 kasus di klinik rawat jalan dr. Rumah Sakit Mohamad Soewandhie yang telah mendaftarkan pasien dengan OA pada Januari hingga Desember 2017 (m = 33,5%, f = 66,4%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik pasien dengan OA di klinik rawat jalan dr. Rumah Sakit Mohamad Soewandhie. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dari rekam medis pasien OA yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (705 orang) dilanjutkan dengan analisis SPSS untuk menentukan karakteristik dari OA. Diantara 705 pasien ini, 38,8% berumur 61-70 tahun (rata-rata = 61,8), 77,9% adalah perempuan, 50,9% memiliki obesitas (rata-rata = 26,9 kg/m2), 10,4% memiliki riwayat traumatis, 2% diantaranya merupakan penyakit turunan, 20,1% disertai dengan diabetes mellitus (DM). Sebanyak 15,9% diasosiasikan dengan hiperkolesterolemia, 4% dengan hyperuricemia, 0,7% dengan rheumatoid arthritis, 0,1% dengan gout arthritis, tidak berasosiasi dengan juvenile rheumatoid, dan 87% pasien wanita telah mengalami menopause.
KRIM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SUPER MERAH (HYLOCEREUS COSTARICENSIS) MENINGKATKAN KELEMBAPAN KULIT TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET B I Putu Dema Prasetya; I.G. Kamasan Nym. Arijana; Ni Made Linawati; I Wayan Sugiritama; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P08

Abstract

ABSTRAK Kulit kering dapat menurunkan kinerja proteksi tubuh terhadap efek radikal bebas dan infeksi.Kerusakan kulit bisa terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV), salah satu dari komponen sinarmatahari yang mencapai bumi. Efek dari sinar UV yang memiliki sifat sebagai sumber radikal bebasdapat dicegah dengan antioksidan. Salah satunya yaitu krim ekstrak kulit buah naga super merah(Hylocereus costaricencis). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian krim ekstrakkulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) terhadap kelembapan kulit tikus wistar (Rattusnorvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 30 ekortikus wistar jantan yang sudah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Sampel penelitian dibagi kedalam 5 (lima) kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus wistar jantan, yaitu kelompokkontrol (P0), kelompok plasebo (P1), kelompok krim ekstrak kulit buah naga super merah 5% (P2),10% (P3), dan 20% (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrakkrim ekstrak kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricencis) 5% dan krim ekstrak kulit buahnaga super merah (Hylocereus costaricencis) 10% terhadap peningkatkan kelembapan kulit tikus wistar(Rattus norvegicus) yang dipapar sinar ultraviolet B. Kata Kunci: Kelembapan Kulit, Kulit Buah Naga Super Merah, Antioksidan, Sinar Ultraviolet, TikusWistar
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN SINDROM SYOK DENGUE PADA ANAK Ni Putu Indah Kartika Putri; I Made Gede Dwi Lingga Utama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P17

Abstract

ABSTRAK Selama 50 tahun terakhir, kasus DBD meningkat dan banyak menimbulkan kematian pada anak, terutama pada usia <15 tahun. Patogenesis utama kematian akibat DBD adalah sindrom syok dengue (SSD). Beberapa penelitian terkait hubungan status gizi dan kejadian SSD menyatakan bahwa obesitas merupakan faktor risiko terjadinya SSD. Adanya respon imun yang lebih kuat pada obesitas menyebabkan peningkatan ekspresi sitokin proinflamasi. Namun obesitas sebagai faktor risiko SSD masih kontroversi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara obesitas terhadap kejadian SSD pada anak. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 56 anak berusia ?12 tahun yang dirawat di RSUP Sanglah, 28 subyek obesitas dan 28 subyek non-obesitas. Data diambil dari rekam medik. Uji statistik menggunakan uji Chi-square. Kasus SSD lebih banyak terjadi pada perempuan (56,7%) dibandingkan laki-laki (53,8%). Sebagian besar (54,9%) kasus SSD disebabkan oleh infeksi sekunder. Kejadian SSD paling banyak terjadi pada kelompok usia sekolah (5-10 tahun). Sebanyak 31 subyek mengalami SSD, 22 (78,6%) dari kelompok obesitas dan 9 (32,1%) dari kelompok non-obesitas. Analisis bivariat dengan uji Chi-square diperoleh nilai p adalah 0,000 (p < 0,05) dan prevalence ratio (PR) 2,44 (IK 95% 1,38 - 4,33). Didapatkan hasil hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian SSD pada anak berusia ? 12 tahun di RSUP Sanglah. Risiko SSD pada anak dengan obesitas adalah 2,44 (IK 95% (1,38 - 4,33) kali lebih tinggi dibandingkan pada anak tanpa obesitas. Kata kunci: Obesitas, Sindrom Syok Dengue, DBD, anak.
TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN PRAKONSEPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN Gusti Ngurah Prana Jagannatha; Luh Seri Ani; I Wayan Weta
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P05

Abstract

Kesehatan prakonsepsi yaitu kesehatan yang mencakup laki-laki maupun perempuan dalam bidang reproduksi selama masa reproduksi yang berguna dalam menyiapkan kehamilan yang mampu meningkatkan peluang memiliki bayi yang sehat dan menghindari berbagai faktor risiko. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengukur pengetahuan yang dimiliki mahasiswa mengenai kesehatan prakonsepsi, serta mengetahui sumber apa yang paling banyak digunakan dalam mencari informasi kesehatan prakonsepsi. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis yang dilakukan hanya satu kali dalam satu waktu. Dalam menentukan sampel, berpedoman pada aturan eksklusi dan inklusi. Analisa dilakukan dengan melakukan pengolahan pada data dengan program SPSS versi 22 untuk mencari tahu karakteristik dari responden, tingkat pengetahuan, serta sumber informasi yang paling sering digunakan. Penelitian ini mendapatkan hasil pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mayoritas sudah baik (88,5%) dan sebagian besar responden menggunakan internet sebagai sumber informasinya (53,1%). Namun, masih terdapat kurangnya pemahaman mengenai hal yang harus dipersiapkan sebelum hamil yaitu tentang jenis kelamin bayi (68,8%). Penelitian ini memilki kebermanfaatan dikarenakan dapat memberikan informasi mengenai jenjang pengetahuan kesehatan prakonsepsi pada mahasiswa fakultas kedokteran. Perlu dilaksanakan penelitian selanjutnya pada jangkauan yang lebih luas seperti di masyarakat. Kata Kunci: Pengetahuan, prakonsepsi, mahasiswa
PENGARUH JUMLAH PEMBEKALAN TERHADAP PERSEPSI DAN KESIAPAN MAHASISWA MENGENAI INTERPROFESSIONAL EDUCATION DI UNIVERSITAS UDAYANA Elma Rahmadayani; Ni Putu Wardani; Putu Gede Sudira
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P13

Abstract

ABSTRAK Interprofessional education (IPE) merupakan sebuah strategi untuk meningkatkan kolaborasi antar tenaga kesehatan agar dapat memandang suatu masalah dan mampu menyelesaikannya secara holistik. Sedangkan pembekalan merupakan salah satu komponen dalam mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi IPE. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembekalan terhadap persepsi dan kesiapan mahasiswa mengenai IPE. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran terdiri dari 6 program studi dan Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Data diperoleh melalui kuesioner IEPS dan RIPLS. Jumlah sampel sebanyak 201 responden dari tujuh program studi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan persepsi dan kesiapan mahasiswa (p<0,05) dimana 60,2% mahasiswa memiliki persepsi kategori baik dengan Fisioterapi memiliki pesepsi (82,6%) kategori baik paling tinggi dan Pendidikan Dokter memiliki persepsi (48,0%) kategori baik paling rendah. Sedangkan sebanyak 74,6% mahasiswa memiliki kesiapan kategori baik dengan Pendidikan Dokter Gigi memiliki kesiapan (94,1%) kategori baik paling tinggi dan Pendidikan Dokter memiliki kesiapan (53,3%) kategori baik paling rendah. Tidak terdapat pengaruh jumlah pembekalan terhadap persepsi dan kesiapan mahasiswa mengenai IPE (P>0,05). Kata kunci: Jumlah Pembekalan, Persepsi, Kesiapan, Interprofessional Education (IPE), Mahasiswa
PERBEDAAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN KETIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Bagus Satriya Wibawa; Ni Putu Wardani; Ni Luh Putu Eka Diarthini; Putu Ayu Asri Damayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P09

Abstract

ABSTRAKSelf Directed Learning (SDL) memiliki kaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Konsep belajar inimerupakan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa itu sendiri atau student centeredlearning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan mahasiswa dalam metodeSDL yang biasa disebut sebagai Self Directed Learning Readiness (SDLR). Penelitian ini bersifatcross-sectional analitic dimana pengambilan sampel dilakukan satu kali dengan menggunakaninstrument kuesioner pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter(PSSKPD) mahasiswa tahun pertama pada penelitian ini yaitu angkatan tahun 2018, dan mahasiswatahun ketiga yaitu angkatan 2016. Penghitungan jumlah sampel dilakukan melalui total samplingdan terkumpul sebanyak 425 kuesioner, dimana angkatan 2016 sebanyak 205 responden, angkatan2018 sebanyak 220 responden. Kuesioner yang dipakai memiliki 36 pertanyaan utama dan 3pertanyaan tambahan, kuesioner memiliki nilai 1-5 (Likert Scale) dimana kuesioner telah di validasioleh Zulharman (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor yangsignifikan antara masing-masing kelompok angkatan (P > 0.05). Skor SDLR pada angkatan 2016dengan kategori hasil tinggi memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dibandingkan denganangkatan 2018. Kedua kelompok angkatan masing-masing memperoleh skor SDLR pada 2 kategoriyaitu kategori tinggi, dan kategori sedang Kata Kunci: Independent learning, Self Directed Learning Readiness (SDLR), PBL, Skor SDLR
PREVALENSI TUMOR TULANG JINAK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013-2015 I Gede Nata Desrianta; I Gede Eka Wiratnaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P18

Abstract

ABSTRAK Tumor tulang jinak merupakan salah satu jenis tumor tulang yang banyak ditemukan sebelum usia 40 tahun. Angka statistik kejadian tumor tulang jinak di Indonesia belum diketahui secara pasti oleh karena tidak terdapat pusat data mengenai tumor tulang jinak secara menyeluruh. Beberapa rumah sakit ditemukan telah mengumpulkan data penderita tumor tulang jinak secara mandiri. Hasil penelitian pada salah satu rumah sakit di Medan mendapatkan prevalensi tumor tulang jinak mencapai 6,7%, sedangkan prevalensi yang lebih tinggi ditemukan di rumah sakit di Bandung yaitu mencapai 57%. Meski tumor tulang jinak merupakan kasus yang jarang, namun dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu menurunkan laju morbiditas atau bahkan mencegah mortalitas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan retrospektif untuk mendapatkan prevalensi tumor tulang jinak di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2013–2015 dengan menggunakan data sekunder rekam medis periode 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2015, dengan metode pengumpulan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian mendapatkan jumlah kasus tumor tulang jinak yaitu sebanyak 30 kasus, dengan prevalensi terhadap penduduk Bali yaitu sebesar 7,5 x 10-6 %. Distribusi proporsi tumor tulang jinak tertinggi berdasarkan umur yaitu umur 26-35 tahun, sebesar 33,4%, berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki, sebesar 60%, berdasarkan jenis tumor yaitu giant cell tumor, sebesar 53,3%, dan berdasarkan lokasi tumor yaitu tulang femur sebesar 26,8%. Kata kunci : Prevalensi, tumor tulang jinak, Sanglah
PREVALENSI KARIER Methicillin Sensitive Staphylococcus aureus DAN Methicillin Resistant Staphylococcus aureus MAHASISWA ANGKATAN 2016, PENDIDIKAN DOKTER, FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS UDAYANA Hearty Indah Oktavian; Ni Nyoman Sri Budayanti; Agus Eka Darwinata; Made Agus Hendrayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P06

Abstract

Karier Staphylococcus aureus merupakan seseorang yang memiliki kolonisasi Staphylococcus aureus pada tubuhnya. Berdasarkan sensitivitas terhadap metisilin, secara klinis Staphylococcus aureus dibagi menjadi dua yaitu Methicillin Sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). MRSA sendiri merupakan salah satu jenis bakteri penyebab infeksi nosokomial. Petugas kesehatan dengan status karier MRSA dapat berpotensi sebagai sumber penyebaran infeksi nosokomial, sehingga penting dilakukan skrining kepada mahasiswa Pendidikan Dokter yang nantinya menjadi bagian dari petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi karier MSSA dan MRSA pada mahasiswa angkatan 2016, Program Studi Pendidikan Dokter, Universitas Udayana. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa angkatan 2016, Program Studi Pendidikan Dokter, yang merupakan mahasiswa preklinik tingkat akhir di tahun 2019. Sampel penelitian adalah 30 mahasiswa angkatan 2016, yang telah terpilih berdasarkan teknik pengambilan sampel berupa stratified random sampling. Perlakuan pada sampel berupa swab nasal anterior dengan menggunakan lidi kapas steril. Spesimen akan diinokulasikan pada Staphylococcus medium. Koloni Staphylococcus yang terbentuk akan diidentifikasi ulang dengan uji katalase dan dilanjutkan dengan uji koagulase untuk identifikasi Staphylococcus aureus. Isolat dikonfirmasi sebagai MSSA apabila pada uji sensitivitas disk cefoxitin 30µg memiliki zona hambat lebih dari atau sama dengan 22 mm dan dikonfirmasi sebagai MRSA apabila memiliki zona hambat kurang dari atau sama dengan 21 mm. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi karier MSSA sebesar 33,33% dan karier MRSA adalah 0%. Kata kunci : MSSA, MRSA, Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Dokter
TINGKAT KELENGKAPAN IDENTITAS JENAZAH SERTA KESESUAIAN RANGKAIAN PENYEBAB KEMATIAN PADA SURAT KETERANGAN KEMATIAN DI RSUP SANGLAH TAHUN 2017 Tri Rahayu Kusuma Dewi; Kunthi Yulianti; Dudut Rustyadi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P14

Abstract

ABSTRAK Praktik kedokteran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam melakukan upaya kesehatan, dan praktik kedokteran yang memiliki aspek medikolegal, merupakan praktik kedokteran yang bertujuan untuk menegakan hukum dalam peristiwa pidana yang dialami seseorang. Salah satu praktik kedokteran yang memiliki aspek medikolegal adalah penerbitan sertifikat medis, agar surat keterangan kematian tersebut dapat berfungsi dengan baik maka kelengkapan data dan keakuratannya menjadi hal yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat persentase tingkat kelengkapan identitas jenazah serta kesesuaian rangkaian penyebab kematian pada surat keterangan kematian di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2017. Pada penelitian ini digunakan 102 sampel yang dipilih menggunakan sampel acak sederhana dengan metode potong-lintang deskriptif retrospektif. Sampel yang digunakan merupakan data sekunder, berupa surat keterangan kematian di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun 2017. Sampel diobservasi dan dinilai kelengkapan dan kesesuaian rangkaian penyebab kematiannya. Hasil yang didapatkan yaitu, sebanyak 0% surat keterangan kematian yang identitas jenazahnya diisi secara lengkap, dan 100% diisi dengan tidak lengkap. Sedangkan untuk rangkaian penyebab kematian, yang tidak sesuai mencapai 65,31% dan rangkaian penyebab kematian yang sesuai sebanyak 34,69%, dengan nilai Kappa antara peneliti dan verifikator A yaitu sebesar 0,63 dan Kappa antara peneliti dan verifikator B sebesar 0,79. Kata kunci: surat keterangan kematian, identitas jenazah, penyebab kematian.

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue